2024-03-28T14:18:12Z
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/index/oai
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6346
2014-03-11T10:43:33Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6346
2014-03-11T10:43:33Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 1 (2013): April 2013; 16-23
PENGARUH EMISI UDARA PADA SENTRA PENGOLAHAN BATU KAPUR TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PEKERJA DAN MASYARAKAT DI DESA KARAS KECAMATAN SEDAN KABUPATEN REMBANG
Rachmawati, Siti; Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNS
Masykuri, M; Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNS
Sunarto, Sunarto; Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNS
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6346
Emisi Udara, Batu Kapur, Kapasitas Vital Paru
en
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7177
2014-08-05T08:03:22Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/7177
2014-08-05T08:03:22Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 12, No 1 (2014): April 2014; 21-31
POTENSI KARBON PADA LIMBAH PEMANENAN KAYU Acacia Crassicarpa (Carbon Potential of Waste Timber Harvesting Acacia Crassicarpa)
Y, Yuniwati; Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan
Suhartana, Sona
2014-08-05 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/7177
en
ABSTRAK Pemanfaatan limbah kayu akibat pemanenan kayu merupakan suatu upaya untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan kayu sehingga dicapai kesimbangan antara berkurangya pasokan kayu bulat dari hutan alam dengan kebutuhan bahan baku kayu bulat. Selama ini pemanfaatan limbah kayu belum optimal, sehingga banyak limbah kayu yang ditinggalkan di dalam hutan dan dibiarkan membusuk di dalam hutan. Kegiatan tersebut mengakibatkan terjadinya proses dekomposisi pada limbah kayu. Proses pembusukan tersebut berarti emisi karbon ke atmosfer. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui potensi karbon yang ada pada limbah pemanenan kayu Acacia crassicarpa. Metode penelitian adalah pengukuran potensi massa karbon pada tegakan Acacia crassicarpa kelas umur 2,3,4 dan 5 tahun dan pada areal setelah pemanenan kayu kelas umur 0 tahun untuk pengukuran massa karbon limbah kayu, bagian-bagian pohon dan limbah dianalisis uji laboratorium untuk mengukur kadar karbon serta penggunaan persamaan alometrik. Penelitian dilaksanakan di areal HTI rawa gambut PT Riau Andalan Pulp and Paper Sektor Pelalawan Riau pada tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata potensi karbon pada limbah kayu Acacia crassicarpa mengalami penurunan sebesar 2,62% dari tegakan sebelum pemanenan (tegakan umur 2,3,4 dan 5 tahun). Limbah kayu berupa tunggak merupakan limbah yang memiliki rata-rata potensi karbon yang lebih tinggi daripada jenis limbah yang lain, hal tersebut dikarenakan volume kayu pada limbah tunggak lebih besar. Volume kayu tunggak yang tinggi disebabkan kurang terampilnya operator chainsaw saat penebangan. Semakin banyak limbah kayu yang ditinggalkan di dalam hutan maka semakin besar potensi karbon akan hilang teremisi akibat pembusukan. Kata Kunci : Limbah kayu, pemanenan kayu, potensi karbon
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6753
2014-04-23T23:20:49Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6753
2014-04-23T23:20:49Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013; 110-119
KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN PENERAPAN TEKNOLOGI BIOFLOK PADA KEGIATAN BUDIDAYA UDANG VANAME DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT
Ma'in, M; Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro
Anggoro, Sutrisno; Jurusan Perikanan, FPIK, Universitas Diponegoro,
Sasongko, Setia Budi; Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2014-04-24 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6753
en
ABSTRAKPenerapan teknologi bioflok pada kegiatan budidaya vaname perlu dievaluasi, terkaitpenggunaan sumberdaya alam dan energi listrik yang berpotensi mengakibatkan dampaklingkungan disertai biaya investasi yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisisdampak lingkungan dan menentukan strategi pengelolaan budidaya udang berbasis teknologibioflok. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakanmetode penaksiran daur hidup. Kajian dibatasi pada kegiatan pembesaran di tambak “cradleto farm gate”, unit yang digunakan adalah produksi 1 ton udang vaname. Hasil penelitian inimenunjukkan teknologi bioflok mampu meningkatkan produksi per satuan luas lahan yangdigunakan dengan ukuran panen ± 16,4 gr/ekor, nilai FCR 1,3, SR 86 - 92%, dan SGR 15,6%.Produksi per ton udang vaname menghasilkan dampak: acidification (Acd); 63.39 ± 15.37 kgSO2eq, eutrophication (Eut); 14.10 ± 3.28 kg PO4eq, ; global warming potential (GWP); 7336.77± 1,46 kg CO2eq, ; dan cumulative energy use (CEU) sebesar 101,64 ± 18.84 GJ. Strategipengelolaan perlu dilakukan dengan perbaikan manajemen pemberian pakan berbasis kualitasair, pengurangan konsumsi energi listrik, menerapkan panen bertahap dan menambahkankolam pengolahan limbah.Kata Kunci : kajian, lingkungan, bioflok, budidaya udang,
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6748
2014-04-23T22:30:13Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6748
2014-04-23T22:30:13Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013; 62-72
STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH SENTRA UMKM BATIK YANG BERKELANJUTAN DI KABUPATEN SUKOHARJO
Kurniawan, M Wawan; Program Magister Ilmu Lingkungan, UNDIP, Semarang
-, P Purwanto; Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,UNDIP, Semarang
-, S Sudarno; Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, UNDIP, Semarang
2014-04-24 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6748
en
ABSTRAKIndustri batik menimbulkan dampak air limbah organik dalam jumlah yang besar, warnayang pekat, berbau menyengat dan memiliki suhu, keasaman (pH), Biochemical OxygenDemand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) serta Total Suspended Solid (TSS) yangtinggi. Desa Banaran Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo merupakan sentra industriusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) batik yang potensial dalam mendukungperekonomian lokal namun belum memiliki sistem pengelolaan air limbah. Penelitian inibertujuan untuk menyusun strategi pengelolaan air limbah UMKM Batik di Desa Banarandalam perspektif good governance berdasarkan kajian aspek teknis, aspek ekonomi, aspekmanajemen dan aspek sosial dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness,Opportunity and Threats) dilanjutkan penentuan prioritas strategi dengan metode AHP(Analytical Hierarchy Process). Untuk mengkaji keempat aspek tersebut maka dilakukanobservasi, dokumentasi, pengukuran, uji laboratorium di lokasi penelitian dan wawancaraterhadap stakeholders dalam pengelolaan air limbah UMKM Batik di Desa Banaran yaitupemerintah daerah, UMKM Batik, tokoh masyarakat dan sektor swasta pelaku CorporateSocial Responsibility (CSR) di Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan hasil analisis SWOT danmetode AHP menghasilkan prioritas strategi untuk mewujudkan pengelolaan air limbahUMKM Batik yaitu : (1) Aspek Manajemen : penyusunan kebijakan dan programpengelolaan air limbah UMKM Batik, (2) Aspek Teknis : penentuan lahan untuk InstalasiPengolahan Air Limbah (IPAL) yang representatif, (3) Aspek Ekonomi : swadana UMKMBatik dalam operasional dan perawatan IPAL dan (4) Aspek Sosial : pembinaan tekniskepada UMKM Batik dalam pengelolaan air limbah. Untuk mewujudkan pengelolaan airlimbah UMKM Batik secara optimal dan berkelanjutan diperlukan kerjasama dankemitraan yang baik di antara stakeholders sebagai perwujudan dari paradigma goodgovernance didalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan.Kata kunci : pengelolaan air limbah UMKM batik, good governance, prioritas strategi
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6347
2014-03-11T10:51:37Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6347
2014-03-11T10:51:37Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 1 (2013): April 2013; 23-29
STUDI KEARIFAN LOKAL SASI KELAPA PADA MASYARAKAT ADAT DI DESA NGILNGOF KABUPATEN MALUKU TENGGARA
Renjaan, Melissa Justine; Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro
Purnaweni, Hartuti; ProgramMagister Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro, Semarang
Anggoro, Didi Dwi; Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang
2013-04-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6347
en
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7178
2014-08-05T08:09:47Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/7178
2014-08-05T08:09:47Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 12, No 1 (2014): April 2014; 32-41
PENERAPAN V-LEGAL PADA INDUSTRI FURNITUR KAYU DI JEPARA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI JUAL PRODUK
Salam, Ahmad Subulas; Magister Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Purwanto, P; Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Suherman, S; Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
2015-08-05 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/7178
en
ABSTRAK Untuk meingkatkan kepercayaan konsumen luar negeri terhadap produk furnitur kayu Indonesia maka mulai Januari 2015 setiap aktifitas ekspor furnitur harus menyertakan dokumen V-Legal (Verified Legal). Pada prinsipnya, V-Legal merupakan dokumen yang menyatakan bahwa produk kayu tersebut telah memenuhi standar verifikasi legalitas kayu sesuai dengan ketentuan Pemerintah RI. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap 11 pelaku usaha furnitur di Jepara. Penelitian ini menggambarkan berbagai manfaat dan kendala yang timbul dari penerapan V-Legal. Banyak faktor yang akan mempengaruhi hasil penelitian tersebut seperti kesiapan para pengusaha untuk menyiapkan dokumen tersebut, serta tanggapan mereka tentang beberapa prosedur yang mereka jalankan dan pemanfaatan fasilitas dari pemerintah ataupun pihak swasta untuk membantu mereka dalam pengurusan V-Legal. Dari hasil dari penelitian ditemukan beberapa kendala seperti masih banyaknya pengusaha furnitur yang belum memahami secara betul mengenai manfaat, tujuan dan alasan dari pemberlakuan V-Legal. Namun, berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu pengusaha mengatakan ada indikasi kenaikan permintaan produk furnitur dari Indonesia khususnya untuk pasar Eropa yang mungkin disebabkan oleh naiknya pamor produk furnitur Indonesia karena mempunyai sumber bahan baku yang jelas dan dapat dibuktikan melalui penerapan V-Legal. Kondisi yang berbalik dengan Negara tetangga; Malaysia dan Singapura yang selama ini juga menjadi pengekspor furnitur namun tidak memiliki cukup hutan sebagai bahan baku sehinggamereka kesulitan untuk membuktikan asal-usul kayu yang mereka gunakan. Kata Kunci : V-Legal, Industri furnitur kayu, Nilai Jual, Jepara
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6754
2014-04-23T23:29:47Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6754
2014-04-23T23:29:47Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013; 120-131
BACTERIAL Cr (VI) REDUCTION AND ITS IMPACT IN BIOREMEDIATION
Pramono, Ali; Indonesian Agricultural Environment Research Institute (IAERI),
Rosariastuti, MMA Retno; University of Negeri Sebelas Maret, Surakarta
Ngadiman, N; University of Gadjah Mada, Yogyakarta
Prijambada, Irfan D
2014-04-24 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6754
en
ABSTRACTChromium is hazardous pollutant for ecosystem caused chromium especially inhexavalent form is very toxic, has high solubility and mobility, teratogenicity, mutagenicity andcarcinogenicity to living system related with its oxiding power. Remediation of soilcontaminated of heavy metals was important caused soil as medium for food producing.Conventional methods for heavy metals remediation consist of physical and chemical processbut these applications were costly and less effective. One of the remediation technologies is theusing living organisms such as microorganisms, because they have ability to reduce Cr(VI) intonon toxic form, Cr(III). The aims of this research were to evaluate the reduction activity ofrhizobacterial isolate and to identify the isolate which take a role in reducing chromiumabsorption by plant. The results showed that Isolate 39 was able to grow on LB mediumcontaining 200 ppm Cr(VI). Isolate 39 reduced Cr(VI) up to 15 ppm concentration level inminimal medium. Isolate 39 has ability to reduce Cr(VI) both at growing cells and resting cellsconditions up to 100% and 51% within 18 hours, respectively. Isolate 39 increased thephytostabilization ability of chromium by Zea mays at 30 days after seeding 3.8 timescompared than control. Based on physiological characteristics and partial sequencing of 16SrRNA gene, Isolate 39 was identified as Agrobacterium sp.Key words : Agrobacterium sp, hexavalent chromium, reduction, Zea mays
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6749
2014-04-23T22:56:01Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6749
2014-04-23T22:56:01Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013; 73-83
MEKANISME IMBAL JASA LINGKUNGAN DI SUB-DAS CIKAPUNDUNG (Studi Kasus pada Desa Cikole dan Desa Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat)
Napitupulu, Dinda Febrima; Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Padjajaran
Asdak, Chay; Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Padjajaran
Budiono, B; Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Padjajaran
2014-04-24 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6749
en
ABSTRAKMekanisme Imbal Jasa Lingkungan (IJL) merupakan salah satu upaya dalampengelolaan sub-DAS. Mekanisme ini telah diimplementasikan di sub-DAS Cikapundung.Kesepakatan program IJL di sub-DAS Cikapundung terjadi antara kelompok tani Giri PutriDesa Cikole dengan Pustanling dan kelompok tani Syurga Air dengan PT Aetra. BPLHDberperan sebagai mediator dalam kesepakatan ini. Pada pelaksanaannya, mekanisme IJL disub-DAS Cikapundung dikategorikan sebagai mekanisme IJL yang belum sepenuhnyamencerminkan mekanisme IJL yang berkelanjutan. Kriteria mekanisme IJL yangberkelanjutan seharusnya memenuhi aspek-aspek: realistic, voluntarily, conditional, danpro-poor (Munawir, 2009). Pada mekanisme IJL di sub-DAS Cikapundung hal ini belumsepenuhnya terjadi.Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yangdapat dilakukan agar mekanisme IJL di sub-DAS Cikapundung menjadi berkelanjutan.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan datadilakukan melalui wawancara dan kuisioner dengan kelompok tani Syurga Air dan GiriPutri, PT Aetra, Pustanling, BPLHD, serta LP3ES. Analisis yang dilakukan adalah analisiskesenjangan, analisis peran faktor dan analisis SWOT. Mekanisme IJL di sub-DASCikapundung belum berjalan secara berkelanjutan dikarenakan masalah dalamkelembagaan dalam pengelolaan dan monitoring perkembangannya di lapangan. Selain itudana yang diberikan kepada kelompok tani juga masih tergolong belum mencukupi untukaktivitas konservasi lahan. Untuk mewujudkan mekanisme IJL yang berkelanjutan makadiperlukan upaya-upaya strategis terutama dalam kaitannya dengan kelembagaan mediasikesepakatan dengan pembentukan lembaga mediator mekanisme IJL yang bukan dariinstitusi pemerintah agar fasilitasi, advokasi dan koordinasi mekanisme IJL berjalan lebihoptimal, juga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan pada regulasi terkaitIJL, meningkatkan optimalisasi setiap forum pertemuan, meningkatkan kinerjastakeholders, serta melakukan negosiasi dengan potential buyer.Kata kunci: imbal jasa lingkungan, sub-DAS Cikapundung, strategi SWOT
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6350
2014-03-11T11:48:53Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6350
2014-03-11T11:48:53Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 1 (2013): April 2013; 30-35
PEMINDAHAN ION KALIUM (ION MELASSIGENIK) DARI LARUTAN GULA DENGAN PROSES ELEKTRODIALISIS
Kusumawati, Miranti Budi; Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Handayani, Noer Abyor; Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Widiasa, I Nyoman; Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
2013-04-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6350
en
ABSTRAK Gula mentah perlu melewati proses penyisihan komponen anorganik terutama ion melassigenik sebelum memasuki tahap kristalisasi. Sekarang ini teknologi penyisihan komponen anorganik yang umum digunakan dalam industri gula adalah resin penukar ion. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan teknologi elektrodialisis sebagai alternatif teknologi serta mengkaji perubahan konsentrasi ion (TDS), pH dalam diluat dan dalam larutan pencuci elektroda serta perubahan arus selama proses elektrodialisis. Stack ED yang digunakan memiliki satu kompartemen diluat, satu kompartemen anoda dan satu kompartemen katoda. Membran penukar kation komersial MC-3470 dan membran penukar anion MA-3475 digunakan sebagai lapisan perpindahan selektif untuk stack ED ini. Unit ED ini dioperasikan secara batch. Semua pengujian dilakukan pada temperatur kamar. Untuk setiap percobaan digunakan larutan gula segar dan larutan segar gula-KCl sesuai variabel. Tegangan diatur 15 volt. Pembelajaran menunjukkan bahwa terjadi perubahan perubahan konsentrasi ion (TDS), pH dalam diluat dan larutan pencuci elektroda serta perubahan arus selama proses Elektrodialisis. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan proses Elektrodialisis dapat disisihkan komponen anorganik (KCl) rata-rata sebesar 98.8%. Kata kunci : Elektrodialisis, ion Kalium, membran penukar ion, rafinasi gula
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7179
2014-08-05T08:13:59Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/7179
2014-08-05T08:13:59Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 12, No 1 (2014): April 2014; 42-52
POTENSI LAHAN DAN TENAGA KERJA TEHADAP PEMANFAATAN AIR DI DAERAH IRIGASI KECAMATAN KUPANG TENGAH KABUPATEN KUPANG-NTT
Manehat, Maria Soik; Program Magister Ilmu Lingkungan,Universitas Nusa Cendana,Kupang
Pellokila, Marthen R; Fakultas Peternakan,Universitas Nusa Cendana, Kupang
Soetedjo, I.N Prijo; Fakultas Perikanan, Universitas Nusa Cendana, Kupang
2014-08-05 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/7179
en
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini (1) menganalisa ketersediaan air, lahan dan tenaga kerja yang dimanfaatkan untuk usahatani padi sawah. (2) Untuk menganalisis efisiensi pemanfaatan air, lahan dan tenaga kerja terhadap produksi usahatani padi sawah di Kecamatan Kupang Tengah. Pengambilan sampel dilakukan di desa Noelbaki yang merupakan daerah irigasi yang memiliki lahan potensial khususnya padi sawah. Penentuan responden menggunakan metode acak sederhana, yakni diambil 10 % dari populasi petani padi sawah, yakni sebanyak 50 orang. Untuk pengambilan sampel peneliti hanya menfokuskan petani yang memanfaatkan air dari saluran irigasi untuk usahatani padi sawah. Berdasarkan hasil analisis efisiensi pemanfaatan air pada usahatani padi sawah belum efisien (nilai NPMxi/Px < 1). Efisiensi pemanfaatan lahan usahatani padi sawah masih dapat ditingkatkan karena belum efisien (nilai NPMxi/Px > 1). Untuk pemanfaatan tenaga kerja untuk usahatani padi sawah di lokasi penelitian belum efisien (nilai NPMXi/PX > 1). Ketersediaan air, lahan dan tenaga kerja di lokasi penelitian cukup mendukung pengelolaan usahatani padi sawah. Hasil analisis pemanfaatan air di lokasi penelitian tidak efisien. Untuk itu petani harus mengurangi jumlah pemakaian air, sedangkan pemanfaatan lahan masih harus ditingkatkan. Petani harus dapat memperluas lahan garapan yang dimiliki untuk usahatani padi sawah. Pemanfaatan tenaga kerja juga belum efisien, sehingga petani harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada untuk aktif dalam kegiatan usahatani padi sawah. Kata kunci : padi sawah, efisiensi, produksi
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2090
2012-02-22T13:51:13Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/2090
2012-02-22T13:51:13Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 9, No 1 (2011): April 2011
DAFTAR ISI Jurnal Ilmu Lingkungan : 9(1) Tahun 2011
Pelaksana, Editor
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/2090
en
Daftar isi jurnal ilmu lingkungan volume 9 nomor 1 tahun 2011.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6755
2014-04-23T23:35:00Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6755
2014-04-23T23:35:00Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013; 132-140
KAJIAN KELAYAKAN PEMANFAATAN BIOGAS DARI PENGOLAHAN AIR LIMBAH UNTUK MEMASAK
Rahmani, Pradnya; Program Magister Studi Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana,Universitas indonesia
Hartono, Djoko M; Program Teknik Lingkungan, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Kusnoputranto, Haryoto; Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Program Studi Ilmu
Lingkungan, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia
2014-04-24 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6755
en
ABSTRAKPenelitian ini mengkaji kelayakan teknis dan lingkungan dari pemanfaatan BiogasInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PD PAL JAYA. IPAL PD PAL JAYA dapatmenghasilkan biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk memasak bagiwarga sekitar. Warga yang dimaksud pada penelitian ini adalah warga RT 014/ RW 006Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi. Kajian kelayakan teknis melihat kecukupanpotensi biogas untuk memenuhi kebutuhan biogas warga sekitar. Kajian lingkunganmelihat signifikansi pengurangan konsumsi LPG dan minyak tanah. Hasil dari keempatkajian mendapatkan hasil yang positif sehingga pemanfaatan biogas dari IPAL PD PALJAYA layak secara teknis dab lingkungan.Kata Kunci: Bahan Bakar Memasak yang berkelanjutan, Biogas dari Limbah Domestik,Pemanfaatan Biogas, Pengolahan Air Limbah
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6750
2014-04-23T23:03:05Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6750
2014-04-23T23:03:05Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013; 84-91
KONSEP PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS TEOLOGI
Fatah, Abdul; Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro, Semarang
Taruna, Tukiman; Unicef Perwakilan Jawa Tengah
Purnaweni, Hartuti; Staf Edukatif Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Undip
2014-04-24 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6750
en
ABSTRAKKonsep pengelolaan sampah berbasis teologi yang disebut dengan shodaqohsampah adalah modifikasi dari pengelolaan sampah berbasis 3 R (Reuse, Reduce, Recycle)dengan menambahkan unsur pendekatan teologi didalamnya. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui fenomena yang terjadi, serta mengidentifikasi permasalahan dalampengelolaan sampah berbasis teologi di Desa Potorono, Kabupaten Bantul, DaerahIstimewa Yogyakarta.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menekankanpada penafsiran pada fenomena yang muncul di masyarakat yang menjadi objek kemudiandianalisa dan diinterpretasikan. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisa penelitianini adalah fenomenologi. Pendekatan fenomenologi berusaha masuk dalam duniakonseptual subjek agar dapat memahami bagaimana dan apa makna yang disusun subjektersebut dalam kehidupan sehari-harinyaHasil dari penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut, munculnya fenomenaperubahan paradigma dari masyarakat dari bershodaqoh sampah ke jual beli sampah.Manajemen pemilahan, penjualan, dan pelaporan berjalan cukup baik meskipun adakendala teknis dilapangan seperti tidak maksimalnya masyarakat dalam memanfaatkanwadah sak yang telah disediakan pangurus dan masih enggannya masyarakat untukmemilah sampah dari sumbernya, sehingga petugas pengambil sampah harus memilahulang karena sampah yang tercampur. Adanya kendala finansial dikarenakan masyarakatmulai bergeser paradigmanya dari menshodaqohkan sampah menuju jual beli sampah,mengakibatkan tersendatnya operasionalisasi shodaqoh sampah.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat saran dan rekomendasisebagai berikut : Memberikan sentuhan teologis untuk memantapkan hati dalambershodaqoh sebagai wujud implementasi amal soleh yang diajarkan oleh agama semisaldengan meminta pengurus MLH (Majelis Lingkungan Hidup) Muhammadiyah untukmemberikan ceramah agama tentang manfaat dan pahala dari bershodaqoh salah satunyaadalah shodaqoh sampah. Perlu adanya komunikasi yang lebih intensif antara pengurusBMS (Bersih Menuju Sehat) dan masyarakat untuk memberikan pemahaman akan manfaatshodaqoh sampah untuk kemaslahatan bersama (masyarakat),Kata kunci : shodaqoh sampah, BMS (Bersih Menuju Sehat), MLH (Majelis Lingkungan Hidup)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6351
2014-03-11T11:31:21Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6351
2014-03-11T11:31:21Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 1 (2013): April 2013; 36-42
EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK DI KOTA CIREBON TERHADAP PENURUNAN PENCEMAR ORGANIK DAN E-COLI
Samina, Samina; Program Magister Ilmu Lingkungan UNDIP, Jl. Imam Bardjo No. 5 Semarang,
Setiani, Onny; Program Kesehatan Lingkungan Pascasarjana Universitas Diponegoro
Purwanto, Purwanto; Program Magiter Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Diponegoro
2013-04-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6351
en
ABSTRAK Pengelolaan air limbah domestik di Kota Cirebon dari rumah tangga, perkantoran dialirkan melalui sistem perpipaan ke 4 lokasi instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Kondisi keempat IPAL terlihat kurang terawat dan operasional pompa tidak kontinyu. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas IPAL secara keseluruhan maupun pada masing-masing unit, dan kendala yang dihadapi. Lokasi penelitian efektivitas IPAL, pengoperasian dan kualitas air inlet dan outlet dari IPAL. Dalam penelitian ini dibatasi pada 2 (dua) IPAL; yaitu: IPAL Kesenden dan IPAL Perumnas Selatan. Pemeriksaan kualitas air terbatas pada parameter BOD, COD, dan Bakteri E-coli. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kualitas air menggunakan alat yang ada pada laboratorium, sedangkan analisa data dengan cara analisa perbandingan antara kualitas air sebelum diolah dan setelah diolah dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku. Sistem pengolahan pada IPAL dengan kolam oksidasi yang terdiri dari kolam anaerobik, kolam fakultatif, dan kolam maturasi. Dari hasil penelitian, pembahasan dan analisis serta merujuk pada tujuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: telah terjadi pendangkalan di kedua IPAL, masih ada kapasitas tidak terpakai (idle capacity), penurunan BOD sangat signifikan tetapi masih di atas ambang batas, penurunan COD sangat signifikan dan sudah di bawah ambang batas, efektivitas penurunan BOD dan COD baik pada setiap kolam maupun secara keseluruhan cukup tinggi, efektivitas pengolahan secara keseluruhan pada IPAL Perumnas Selatan lebih tinggi dari pada IPAL Kesenden, dan operasional kedua IPAL belum optimal yang disebabkan oleh adanya beberapa pompa yang rusak, kurangnya pengamanan terhadap IPAL, dan masih sedikitnya pelanggan air limbah. Optimalisasi kedua IPAL tersebut direkomendasikan dilakukan pengerukan dasar kolam secara berkala, peningkatan jumlah pelanggan air limbah rumah tangga dengan promosi kesehatan dan penambahan saluran air limbah, pengamanan lokasi IPAL, pembersihan eceng gondok, penanganan kolam yang bocor, dan meningkatkan kualitas operasional IPAL dan anggaran pada pengelolaan air limbah secara umum di Kota Cirebon. Kata Kunci: Efektivitas IPAL, air limbah domestik, Kota Cirebon
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7180
2014-08-05T08:16:27Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/7180
2014-08-05T08:16:27Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 12, No 1 (2014): April 2014; 53-65
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI KAWASAN KENDENG UTARA PROVINSI JAWA TENGAH
Purnaweni, Hartuti; 1 Jurusan Administrasi Publik, FISIP, Universitas Diponegoro
Magister dan Doktor Administrasi Publik, FISIP, Universitas Diponegoro
Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro
2014-08-05 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/7180
en
ABSTRAK Kebijakan tentang pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia mengalami perubahan dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Keluarnya Undang-undang ini adalah karena dirasakan kerusakan lingkungan makin menjadi, sehingga perlu dikeluarkan sebuah kebijakan yang tidak hanya mengharuskan pengelolaan lingkungan akan tetapi juga perlindungan terhadap lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengetahui tentang kebijakan lingkungan kawasan karst Kendeng Utara di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah; (2) mengetahui pengelolaan lingkungan di kawasan karst Kendeng Utara, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan lokasi penelitian khususnya di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, karena di wilayah ini terutama terjadi pertentangan kepentingan terhadap pengelolaan lingkungan di kawasan karst Kendeng Utara. Kesimpulan penelitian adalah: (1) Kebijakan pengelolaan kawasan karst di Kecamatan Sukolilo terwujud dalam Peraturan Menteri dan Keputusan Gubernur Jawa Tengah, terkait dengan karakteristik geografis. (2) Pengelolaan lingkungan memenuhi tiga unsur POAC (Planning, Organizing, Actuating) yang menjadi fokus penelitian ini. Rekomendasinya adalah : (1) Kebijakan kawasan karst sebaiknya mempertimbangkan keunikan keunikan kawasan karst, kondisi sosial ekonomi sebagian masyarakat yang masih bersifat tradisional, dan dukungan publik perlu digalang oleh pemerintah untuk dilakukannya pembangunan yang seharusnya menguntungkan semua pihak, dan mengacu pada pembangunan berkelanjutan; (2) Pengelolaan lingkungan: (a) Planning/Perencanaan: pembangunan berkelanjutan seharusnya dikedepankan, dengan menekankan pada terwujudnya pembangunan sosial dimana peranserta dan keadilan menjadi bagian penting dalam pembangunan; (b) Organizing/Pengorganisasian: kepentingan yang bersinggungan dalam pengelolaan kawasan karst antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, yang seharusnya dilakukan dengan mengedepankan win-win solution, misalnya dengan pelaksanaan zonasi; (c) Actuating/Pelaksanaan: harus dimunculkan pelaksanaan optimatisasi pemanfaatan sumberdaya alam secara efisien, dengan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan, sekiranya pabrik semen jadi didirikan di wilayah Sukolilo. Kata kunci: kebijakan, lingkungan, kawasan karst, Kendeng Utara
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6344
2014-03-11T10:17:18Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6344
2014-03-11T10:17:18Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 1 (2013): April 2013; 1-9
STRUKTURISASI SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN UNTUK KAWASAN ZIARAH UMAT KATOLIK GUA MARIA KEREP AMBARAWA
Wibowo, Ari; Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Pascasarjana Universitas Diponegoro
Hendrarto, Boedi; Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Hadiyarto, Agus; Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2013-04-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6344
Lingkungan berkelanjutan, GMKA, Interpretive Structural Modelling, COMHAR.
en
ABSTRAK Analisis terhadap strukturisasi sistem pengelolaan lingkungan berkelanjutan di kawasan Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) mengacu pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan COMHAR, yang dilakukan dengan menggunakan sistem Interpretive Structural Modelling (ISM), melalui pendekatan terhadap 6 elemen pengelolaan sebagai variabel penelitian, yaitu (1) kebutuhan yang diperlukan untuk menjalankan pengelolaan lingkungan, (2) kendala utama, (3) perubahan yang dimungkinkan, (4) tujuan dilaksanakannya pengelolaan lingkungan, (5) tolok ukur untuk menilai setiap tujuan, dan (6) aktivitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model struktur sistem pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di kawasan GMKA, melalui analisis daya penggerak (driver power) tingkat ketergantungan (dependence) serta hirarki peubah-peubahnya. Hasil penelitian terhadap driver power-dependence menunjukkan bahwa 26 peubah membentuk hubungan yang tidak stabil dengan peubah lain dan umpan balik pengaruhnya dapat memperbesar dampak. Peubah-peubah yang mendominasi umumnya berkaitan dengan kepentingan stakeholder di kawasan GMKA (pengelola, peziarah/pengunjung dan pelaku usaha/masyarakat sekitar), disusul oleh peubah yang berhubungan dengan dana, sarana serta manajemen pengelolaan dan peubah yang berhubungan dengan kondisi lingkungan kawasan. Analisis terhadap hirarki peubah-peubah, menunjukkan bahwa hubungan masing-masing peubah lebih banyak merupakan hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan bukan sekedar hubungan atas dasar posisi levelnya. Kata Kunci : Lingkungan berkelanjutan, GMKA, Interpretive Structural Modelling, COMHAR. ABSTRACT Analysis on structuring of sustainable environmental management system in Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) refers to the COMHAR’s principles of sustainable development, which is done by using Interpretive Structural Modeling (ISM) system, with 6 elements approach as research variables, namely (1) requirements needed to run the management of the environment, (2) the main constraint, (3) possible changes, (4) implementation of environmental management objectives, (5) benchmarks for assessing each objective, and (6) activities required in the implementation of management environment. This study aims to find a model structure of sustainable environmental management system in the GMKA region, through the analysis of driver power-dependence and hierarchy of sub-elements. The study of the relationship of the driver power- dependence showed that 26 variables forming stable relationships with other variables and feedback effects can magnify the impact. Variables that dominate commonly associated with stakeholder interests in the GMKA region (manager, pilgrims / visitors and community), followed by the variables associated with the funds, facilities, and management, and finally the variables related to the environmental conditions. Analysis of the hierarchy of the variables indicating that the association of each variable is a more reciprocal relationship of mutual influence and not just a relationship based on level position. Key Words : Sustainable environment, GMKA, Interpretive Structural Modelling, COMHAR
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7157
2014-07-26T21:11:31Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/7157
2014-07-26T21:11:31Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 12, No 1 (2014): April 2014; 1-11
STUDI KELAYAKAN PENENTUAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) DI PULAU BINTAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU
Irawan, Agus Bambang; Prodi Teknik Lingkungan UPN ‘Veteran’ Yogyakarta
Ade Yudono, Andi Renata
2014-07-25 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/7157
en
ABSTRAK Sampah sebagai material sisa dari berbagai aktifitas atau kegiatan dalam kehidupan manusia maupun sebagai hasil dari suatu proses alamiah sering menimbulkan permasalahan serius di wilayah-wilayah yang sedang berkembang seperti Pulau Bintan. Pulau Bintan adalah salah satu pulau terbesar yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Bintan, selain sebagai daerah pertambangan, juga sebagai salah satu daerah tujuan wisata baik bagi wisatawan domestik ataupun wisatawan luar negeri dikarenakan terletak pada posisi geografis yang sangat strategis. Di samping itu, jumlah penduduk Pulau Bintan yang selalu bertambah tiap tahunnya menyebabkan peningkatan volume sampah. Hal ini menyebabkan penyediaan lahan untuk pemrosesan akhir sampah mendesak untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengkaji kelayakan lokasi TPA tingkat regional dan tahap penyisih di Pulau Bintan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi dengan melakukan survey lapangan dan instansional. Data-data yang diperoleh dianalis dengan bantuan sistem informasi geografis. Penelitian ini berdasar pada SNI sebagai pedoman dalam penentuan lokasi TPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pulau Bintan mempunyai wilayah datar sampai perbukitan bergelombang dengan kondisi batuan didominasi batuan beku yaitu Batu Andesit, Batu Pasir Tufan, dan Batu Granit. Zona layak dan tidak layak TPA tingkat regional di Pulau Bintan terletak pada semua wilayah studi baik pada Kabupaten Bintan maupun Kota Tanjungpinang. Penyisihan dari zona layak tersebut menghasilkan tiga calon lokasi TPA dengan lokasi yang paling sesuai berada di Kecamatan Gunung Kijang dengan luasan + 40 Ha. Kapasitas sampah yang masuk di TPA sampai dengan tahun 2033 sebesar 30 Ha jika digunakan teknologi reusable sanatary landfill. Kata kunci: sampah, reusable sanatary landfill, sistem informasi geografis, batuan beku
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6751
2014-04-23T23:08:49Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6751
2014-04-23T23:08:49Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013; 92-99
IDENTIFIKASI KEMISKINAN AIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM HULU: KASUS DAERAH BANDUNG RAYA
Maulani, Nova; Program Studi Magister Ilmu Lingkungan – Universitas Padjadjaran Bandung
Sunardi, S; Program Studi Magister Ilmu Lingkungan – Universitas Padjadjaran Bandung
Sumiarsa, Dadan; Program Studi Magister Ilmu Lingkungan – Universitas Padjadjaran Bandung
Djuwansah, D; Pusat Penelitian Geoteknologi – LIPI
2014-04-24 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6751
en
ABSTRAKSungai Citarum termasuk salah satu sungai besar danstrategis di Indonesia kondisinya dalam keadaan sangat kritis.Berbagai aktivitas dengan kurang terkendalinya limbah yang dibuang ke sungaimenyebabkan Sungai Citarum menghadapi berbagai permasalahan yang berdampak padasuplai air baku/bersih bagi penduduk sekitar DAS. Kritisnya tersebut sudah terjadi sejakdari bagian hulu. Sementara itu, pertumbuhan penduduk mendorong meningkatnyakebutuhan air baku untuk keperluan air domestik, pertanian, dan industri. Kondisi inimemicu terjadinya persaingan penggunaan sumberdaya air yang kemudian dapatberdampak pada terjadinya kemiskinan air di DAS Citarum Hulu. Penelitian ini dilakukanuntuk mengidentifikasi kemiskinan air yang terjadi di beberapa wilayah SungaiCitarumHulu (Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kota Cimahi). Penelitian dilakukandengan menggunakan analisis Indeks Kemiskinan Air (Water Poverty Index, WPI) denganpendekatan komposit. Berdasarkan WPI, ketiga wilayah kajian di Citarum Hulu yakniKabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kota Cimahi berada dalam kondisi kemiskinan airagak tinggi dengan masing-masing nilai WPI 38,79; 42,69; dan 38,13 (skala 100). Artinya,ketiga wilayah tersebut masuk dalam kategori tidak aman.Kata Kunci: Citarum Hulu, Kemiskinan Air, Indeks Kemiskinan Air, Pengelolaan SumberDaya Air
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6352
2014-03-11T11:33:55Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6352
2014-03-11T11:33:55Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 1 (2013): April 2013; 43-50
STUDI DAMPAK EL NINO DAN INDIAN OCEAN DIPOLE (IOD) TERHADAP CURAH HUJAN DI PANGKALPINANG
Fadholi, Akmad; Stasiun Meteorologi Pangkalpinang
2013-04-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6352
en
ABSTRAK El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan fenomena global yang memberikan pengaruh terhadap curah hujan yang terjadi di wilayah Indonesia. Besar kecilnya pengaruh itu beragam dari satu tempat ke tempat yang lain. Di kota Pangkalpinang yang memiliki pola curah hujan monsoon, dilakukan studi tentang dampak El Nino dan IOD terhadap curah hujan yang terjadi. Dengan menggunakan metode korelasi didapatkan hasil bahwa nilai korelasi antara indeks Dipole Mode dengan anomali curah hujan lebih tinggi dibandingkan dengan indeks Nino 3.4. Kata kunci: El nino, IOD, Curah Hujan, Anomali
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10539
2017-03-01T10:09:13Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/10539
2017-03-01T10:09:13Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 12, No 2 (2014): Oktober 2014; 66-128
EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT RK CHARITAS PALEMBANG
Mulyati, Meylinda
2014-10-20 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/10539
en
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6345
2014-03-11T10:31:39Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6345
2014-03-11T10:31:39Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 1 (2013): April 2013; 10-15
OPTIMASI PROSES POLIMERISASI CNSL DENGAN FORMALDEHID UNTUK APLIKASI COATING FURNITURE
Budi, Faleh Setia; Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB Bogor
Buchori, Luqman; ) Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
2013-04-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6345
CNSL; pelapisan; phenol formaldehid
en
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7158
2014-07-26T21:11:31Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/7158
2014-07-26T21:11:31Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 12, No 1 (2014): April 2014; 12-20
PERILAKU WARGA MASYARAKAT DAN PERSEPSI MASYARAKAT PADA KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN PERUMAHAN WIJAYA KUSUMA II DEMAK
Prayitno, Heru; DPUPPE Kabupaten Demak dan Program Magister Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Diponegoro
Hardiman, Gagoek; Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Taruna, Tukiman; Program Magister Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
2014-07-25 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/7158
en
ABSTRAK Kawasan perumahan Wijaya Kusuma II Demak selama proses penghunian mengalami perubahan lingkungan dengan dampak positif dan dampak negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perilaku warga masyarakat, pengelolaan lingkungan dan persepsi masyarakat terhadap kinerja SKPD yang menangani bidang perumahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada setting alamiah dengan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi/pengamatan, daftar pertanyaan dan wawancara mendalam. Analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. Proses analisa data dilakukan pada waktu bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung. Analisa data dilakukan melalui tiga alur, yakni: (1) reduksi data, (2) sajian data, dan (3) penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas warga masyarakat kawasan perumahan Wijaya Kusuma II Demak berperilaku menerima perubahan lingkungan dan tetap bertempat tinggal di kawasan perumahan tersebut. Aspek-aspek dominan yang mendorong perilaku warga masyarakat adalah pengaruh orang lain yang dianggap penting, media massa dan kebudayaan. Perilaku warga masyarakat sampai saat ini belum menunjukkan perilaku yang berwawasan lingkungan seperti pemanfaatan pencahayaan dan penghawaan alami, kran pelampung, penghijauan serta pengelolaan air limbah dan sampah. Aspek dominan yang mendorong perilaku warga masyarakat adalah pengaruh orang lain, media massa dan kebudayaan. Pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) belum optimal dan persepsi masyarakat terhadap kinerja SKPD kurang/buruk. Disarankan agar kebijakan, program dan kegiatan dapat menyentuh warga masyarakat sehingga persepsi masyarakat terhadap kinerja SKPD meningkat. Agar perilaku warga masyarakat berwawasan lingkungan adalah melibatkan RT/RW. Kata Kunci : Kawasan perumahan, Perilaku, Warga masyarakat, Pengelolaan lingkungan, Kinerja SKPD.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6752
2014-04-23T23:14:43Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6752
2014-04-23T23:14:43Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013; 100-109
STATUS KEBERLANJUTAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA PROBOLINGGO
Afandi, Yusdi Vari; Program Magister Ilmu Lingkungan Undip
Sunoko, Henna Rya; Program Doktor Ilmu Lingkungan Undip
Kismartini, K; Program Magister Ilmu Administrasi Publik
2014-04-24 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6752
en
ABSTRAKKonsep pengelolaan berbasis masyarakat dalam pembangunan saranapengolahan air limbah domestik komunal disinyalir hanya mengedepankanpembangunan fisik saja tanpa memperhatikan kesiapan sumber daya manusia ditingkat lokal sehingga sering kali pembangunan sarana tersebut gagal dan tidakberkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status keberlanjutan sistempengelolaan air limbah (IPAL) komunal berbasis masyarakat di Kota Probolinggo sertamerumuskan strategi yang diperlukan untuk mempertahankan keberlanjutan sistem.Penelitian dilakukan di Kelurahan Pilang dan Mayangan dengan jumlah responden total107 orang yang mewakili keluarga pemanfaat sarana IPAL komunal. Statuskeberlanjutan sistem pengelolaan air limbah komunal di Kota Probolinggo masukkategori sedang dengan skor 2,30. Kondisi tersebut didukung oleh pemilihan teknologiyang tepat baik dari sisi kehandalam maupun kemudahan pengoperasian danpemeliharaannya sehingga menghasilkan penurunan beban pencemaran yang tinggi.Pengelolaan air limbah domestik komunal dilakukan oleh kelembagaan di tingkat lokaldalam berbentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), namun dalam pelaksanaannyabelum sepenuhnya optimal. Telah memiliki mekanisme pembiayaan untuk operasionaldan pemeliharaan, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dilakukan melaluikontribusi dalam bentuk incash dan inkind, sedangkan keterlibatan masyarakat dalamtahap operasional yang nampak adalah kesediaan membayar iuran rutin sebesar Rp.1000/bulan untuk Kelurahan Pilang dan Rp. 3000/bulan untuk Kelurahan Mayangan.Strategi yang diperlukan dalam upaya meningkatkan keberlanjutan sistem pengelolaanair limbah domestik komunal di Kota Probolinggo adalah pengembangan kapasitasmasyarakat dan kelembagaan pengelola air limbah, pengembangan alternatifpembiayaan pengelolaan air limbah berbasis kemitraan, dan peningkatan koordinasiserta pembagian peran pada POKJA sanitasi dalam mendukung pengelolaan air limbahdi tingkat lokal.Kata Kunci : Air Limbah Domestik, Keberlanjutan,Pengelolaan Berbasis Masyarakat,Sistem komunal
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6747
2014-07-25T12:06:02Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6747
2014-07-25T12:06:02Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013; 51-61
KONSERVASI CENDANA (Santalum album Linn) BERBASIS MASYARAKAT PADA SISTEM KALIWU DI PULAU SUMBA
Njurumana, Gerson N; Peneliti pada Balai Penelitian Kehutanan Kupang
M, Djoko Marsono; Program Doktor Ilmu Pengelolaan Hutan, Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta
I, Irham I; Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta
S, Ronggo Sadono; Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta
2014-04-24 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6747
en
ABSTRAKCendana (Santalum album Linn) merupakan sumberdaya alam hayati yang memilikikandungan santalol, yaitu bahan aromatik bernilai ekonomi tinggi untuk berbagaipenggunaanya bagi manusia. Permintaan minyak cendana yang tinggi mendorongeksploitasi melebihi kapasitas lestarinya, sehingga pemulihannya memerlukan partisipasisemua pihak, terutama masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasiperan masyarakat dalam pelestarian cendana dan merumuskan strategipengembangannya pada sistem Kaliwu di Pulau Sumba. Metode penelitian dilakukansecara observasi, sedangkan analisisnya dengan deskriptif kualitatif dan SWOT.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran serta masyarakat dalam pengembangancendana sangat potensial. Hal ini dibuktikan bahwa sebanyak 30% responden melakukanpemeliharaan cendana secara swadaya dengan strategi memelihara pohon induk,menanam permudaan alam dan biji cendana, serta beberapa diantaranya memperolehbantuan bibit dari Dinas Kehutanan. Partisipasi masyarakat merupakan modal yangperlu difasilitasi melalui penguatan kapasitas masyarakat memelihara danmengembangkan cendana, mengoptimalkan pemanfaatan input program daripemerintah dan lembaga terkait untuk pemeliharaan cendana pada sistem Kaliwu, sertameningkatkan pengembangan dan produksi cendana untuk memenuhi kebutuhan duniainternasional.Kata Kunci : Cendana, Konservasi, Masyarakat, Sistem Kaliwu
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10547
2017-03-01T10:08:43Z
ilmulingkungan:DIS
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/10547
2017-03-01T10:08:43Z
Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 13, No 1 (2015): April 2015
KOMUNITAS ARTHROPODA TANAH DI KAWASAN SUMUR MINYAK BUMI DI DESA MANGUNJAYA, KECAMATAN BABAT TOMAN, KABUPATEN MUSI BANYUASIN, PROVINSI SUMATERA SELATAN
Muli, Risda
Irsan, Chandra
Suheryanto, Suheryanto
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/10547
en