2024-03-28T22:17:52Z
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/index/oai
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/24946
2021-04-21T12:03:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/24946
2021-04-21T12:03:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 3 (2019): Oktober; 106-114
Pengaruh Sudut Kemiringan dan Jarak antar Daun Kemudi Terhadap Kinerja Maneuvering KMP Bontoharu
Muhammad, Andi Haris; Departement of Marine Engineering, Faculty Of Engineering, Hasanuddin University
Paroka, Daeng; Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
Rahman, Sabaruddin; Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
Firmansyah, Mohammad Rizal; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
2019-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/24946
Marine Engineering Hasanuddin University
id
Kapal ferry ro-ro sesuai fungsinya sebagai kapal penyeberangan penumpang dan kendaraan antar pulau memiliki karakteritik yang berbeda dibanding kapal niaga pada umumnya, khususnya pengunaan sistem kemudi ganda dengan rasio jarak antar daun kemudi yang relatip besar, hal ini sangat berdampak terhadap kemampuan olah gerak kapal.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisiskemampuan maneuvering kapal ferry melalui pengaturan sudut kemiringan dan jarak antar daun kemudi. Program MATLAB-Simulink digunakan dalam simulasi turning circle dan zig-zag maneuvering. Program simulasi telah dikembangkan dengan konsep time domain simulation berdasarkan persamaan model matematika pergerakan kapal pada 3-DOF (Degres of Freedom) yang meliputi persamaan komponen lambung, propeler dan daun kemudi beserta koefisien hidrodinamaka didalamnya. Hasil penelitian menujukan bahwa seiring dengan bertambahnyasudut kemiringan daun kemudi dapat meningkatkan kemampuan turning circle kapal, namun sebaliknya pada gerak zig-zag maneuvering. Selanjutnya dengan bertambahnya jarak antar daun kemudi dapat meningkatkan kemampuan baik turning circle dan zig-zag maneuvering, namun dengan momen daun kemudi yang relative besar maka hal ini dapat membahayakan kapal.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10828
2016-10-20T09:42:15Z
kapal:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5607
2013-10-24T08:54:26Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5607
2013-10-24T08:54:26Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 3 (2013): Oktober; 132-137
STUDI KONFIGURASI LAMBUNG KAPAL TRIMARAN DENGAN BANTUAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD)
Samuel, Samuel; Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Sisworo, Sarjito Joko; Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Bangun, Mikhael Andreas; Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5607
Teknik Perkapalan
Trimaran;outriggers;CFD; simetri;asimetri;Hambatan
en
Kebutuhan kapal cepat meningkat untuk itu diperlukan kapal dengan bentuk lambungtrimaran. Kapal dengan bentuk lambung yang baik mempunyai hambatan kecil. Hal inimemberikan dampak baik untuk operasional dan olah gerak kapal. Penelitian ini bertujuanuntuk mendapatkan konfigurasi kapal Trimaran yang menghasilkan hambatan paling kecildengan menggunakan bantuan software Computational Fluid Dynamic (CFD). Denganmemprediksi posisi dan bentuk sidehull, maka akan didapat bentuk dan posisi sidehull yangefektif, sehingga bentuk aliran yang dilewati oleh kapal tidak menghambat laju kapal terhadapair. Posisi sidehull akan ditentukan secara memanjang, sementara bentuk sidehullmenggunakan bentuk simetris dan asimetris. Dari beberapa konfigurasi tersebut akandihasilkan satu model kapal yang baik. Penelitian ini menghasilkan hambatan yang terkecilpada konfigurasi kapal Trimaran simetri 1B (3,6 m) strut 2 m dengan kecepatan 15 knot,sementara pada kecepatan 25 knot, hambatan terkecil pada kapal simetri 1,25 B (4,5 m) strut 2m. Hambatan terkecil terdapat pada bentuk simetri pada setiap kecepatan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/52141
2023-08-03T03:35:21Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52141
2023-08-03T03:35:21Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 2 (2023): June; 146-153
Hydrodynamic Analysis of High-Speed Vessels in Shallow and Deep Water Using CFD
Utomo, Budi; Marine Construction Engineering Technology, Vocational School, Diponegoro University, Semarang 50275, Indonesia
Samuel, S; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Semarang, Indonesia
Manik, Parlindungan; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Semarang, Indonesia
Azaria, Chiquita; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Semarang, Indonesia
Ahmad, Syaiful Tambah Putra; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Semarang, Indonesia
Yongxing, Zhang; Nanjing Tianfu Software Co., Ltd 11th floor, building B1, Jiulong Lake International Enterprise Park,
Jiangning Development Zone, Nanjing, Jiangsu,211100
2023-06-14 09:06:45
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52141
Naval Architecture; Ocean Engineering; Marine Engineering; Fluid
Deep Water, Shallow Water, Fridsma Hull, Drag, CFD.
en
Differences in the depth of the water surface affect the hydrodynamics of the ship so there is a possibility that the ship will behave differently in deep water and shallow water. The surface flow generated by the hull varies radically due to the speed of the ship and the effects of water depth. At a certain speed, the ship experiences a critical speed condition, which will affect the total resistance of the ship. This study examines the Fridsma ship's resistance to differences in water depth at several speeds. Numerical computation is used in this study to simulate the characteristics of a planing hull form. The Finite Volume Method (FMV) is used to observe fluid flow due to differences in water level with the RANS (Reynolds-Averaged Navier - Stokes) equation in predicting ship resistance. K-ε was modeled as a turbulent and volume of fluid (VOF) model to represent the air and water phases. This study uses a morphing grid mesh to analyze the shape of the hull in numerical simulations. The total resistance of Fridsma in shallow waters increased at each speed when compared to the total resistance in deep waters. On average in deep waters, it can reduce the total resistance by around 22.34% compared to shallow waters. This is caused by the squat phenomenon that occurs in the hull.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7238
2015-01-02T09:59:38Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7238
2015-01-02T09:59:38Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 2 (2014): Juni; 69 - 76
STUDI PERANCANGAN KAPAL WISATA TRIMARAN HYBRID UNTUK PERAIRAN KEPULAUAN KARIMUNJAWA
Budiarto, Untung; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Hadi, Eko Sasmito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Sunarto, Natanael Martian Dwi; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7238
Teknik Perkapalan
Kapal Wisata; Kepulauan Karimunjawa; Trimaran; Solar Cell; Generator; Hybrid
en
Kegiatan pariwisata di Karimunjawa yang mulai meningkat harus didukung dengan fasilitas transportasi laut yang memadai. Sedangkan ketersediaan energi fosil yang kian menipis, membuat harga bahan bakar fosil terus merangkak naik. Karena itu muncul ide untuk merancang kapal yang dapat menggabungkan dua sumber energi yang berbeda, yaitu mesin diesel dan solar cell. Kapal yang seperti ini disebut dengan kapal hybrid. Dalam penilitian ini, fungsi utama kapal yang akan dirancang harus memperhitungkan ukuran utama, rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal, serta pemilihan peralatan yang sesuai dengan mode hybrid yang akan dirancang. Setelah ukuran utama didapatkan maka analisa kelayakan lambung bisa didapatkan dari software pendukung perancangan kapal. Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah LOA =14 m, B= 7,94 m, H= 1,64 m, T= 0,75 m. Kapal ini menggunakan motor listrik 75 kW, dengan sumber generator 55 kW, solar cell 2 kW, dan baterai 12,6 kW. Dalam sistem hybrid, ada tujuh mode yaitu mode solar cell, baterai, generator, solar cell + baterai, solar cell + generator, baterai + generator, dan gabungan solar cell + baterai + generator. Dalam proses analisa, mode hybrid dapat menggerakan kapal dengan kecepatan maksimal 10,86 knot dengan hambatan 6,24 kN dan membutuhkan daya sebesar 69,6 kW.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2657
2012-03-21T11:35:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2657
2012-03-21T11:35:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 4, No 1 (2007): Februari; 26-30
PROSES PENGUJIAN TIDAK MERUSAK
Jokosisworo, Sarjito; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
Yudo, Hartono; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 11:31:38
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2657
Teknik Perkapalan
Non destructive Examination.
en
Pengujian tidak merusak merupakan bagian dari pengujian bahan, berlainan dengan pengujian merusak, maka pengujian tidak merusak atau Non Destructive Examination(NDE) tidak merusak bahan. Pengujian tidak merusak ini terdiri dari : Pengujian Visual, Pengujian dengan Penetrant, Magnetic Particle Testing, radiographic Testing, Ultrasonic Trsting, Eddy Current Testing, Accoustic Emission Testing, Leak Test, Proof test, Magnetic Test for Delta ferrite
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/58691
2024-01-03T15:17:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/58691
2024-01-03T15:17:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 3 (2023): October; 359-368
Proposed Quality Plan for Shipbuilding in Indonesia Based on ISO 10005:2018
Virliani, Putri; National Research and Innovation Agency Republic of Indonesia (BRIN)
Rahadi, Shinta Johar Alif; National Research and Innovation Agency Republic of Indonesia (BRIN)
Rina, Rina; National Research and Innovation Agency Republic of Indonesia (BRIN)
Sari, Dian Purnama; National Research and Innovation Agency Republic of Indonesia (BRIN)
Ismail, Abdi; National Research and Innovation Agency Republic of Indonesia (BRIN)
Maruf, Buana; National Research and Innovation Agency Republic of Indonesia (BRIN)
Bisri, Ahmad; National Research and Innovation Agency Republic of Indonesia (BRIN)
2023-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/58691
shipbuilding; ship construction; quality management
ISO 10005 standards, ISO 9001 standards, gap analysis, quality management systems, quality plan improvement
en
Ensuring quality is of utmost importance for the shipbuilding sector, as it involves addressing both the quality of processes and the final products to achieve efficient and cost-effective manufacturing. It has become a standard practice for shipyards to adopt certifiable management systems. ISO 9001:2015 sets out the necessary criteria for a Quality Plan, which is influenced by the company's overall quality policy and contractual obligations. In this context, ISO 10005:2018 offers guidance that can be utilized within the framework of quality plans to meet the specific requirements of a project. Several quality plans for Indonesian shipyards, only adopting ISO 9001 and ISO 10005:2018, have yet to be widely implemented. Thus, this paper adopts ISO 10005:2018 to identify the quality plan of three selected shipyards in Indonesia. The gap analysis technique is used to compare the current state of the quality plan with the desired conditions outlined in the ISO 10005:2018 standard. The identified gaps will determine the areas that require immediate attention and improvement in order to meet the requirements of ISO 10005:2018. The primary objective of this study is to facilitate the creation of a quality plan that adheres to the ISO 9001 and 10005 standards. Based on the comparison results of quality plans according to ISO 10005:2018 in shipyards A, B, and C, the recommendation is to integrate distinct clauses (6.4, 6.7.1, 6.7.3, 6.10, 6.13, and 6.15) to improve the quality plans across these specific shipyards.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8312
2015-03-20T14:04:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8312
2015-03-20T14:04:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 1 (2015): Februari; 31-41
DESAIN KAPAL LCU TNI-AL MENGGUNAKAN METODE OPTIMISASI
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/8312/18604
Hasanudin, Hasanudin; Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2015-03-17 10:11:37
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8312
Naval Architecture and Shipbuilding
Landing Craft Utility, Spiral Design, Non Linier Constrains Optimization, Constrains, Parameter, Objective Function
Ship Design Optimization
Kolonel (L) Agus Purwanto devisi kapal amphibi Armada Timur TNI-AL
ind
Landing Craft Utility (LCU) mempunyai peranan yang penting bagi Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI-AL) digunakan sebagai kapal amphibious mendaratkan: pasukan, logistik dan kendaraan. Desain LCU TNI-AL mengunakan metode optimasi belum pernah dilakukan, desain kapal umumnya menggunakan metode spiral design yang berlangsung beberapa putaran secara manual yang membutuhkan waktu yang lama dan seringkali tidak mencapai hasil yang optimal. Untuk mengatasi masalah tersebut dalam makalah ini digunakan metode Non Linier Constrains Optimization sehingga perlu satu putaran untuk menyelesaikannya yaitu pada tahap preliminary design. Pemodelan optimasinya dilibatkan ukuran utama dan hull form secara bersamaan sehingga tidak diperlukan pembuatan lines plan. Variables yang dicari adalah ukuran utama dan propulsi kapal; constrains adalah ukuran utama, rasio ukuran utama, stabilitas dan propulsi; objective functions adalah meminimalkan biaya pembanguan. Dari hasil perhitungan didapatkan Landing Craft Utility yang optimal adalah: bentuk round bilge, Lpp=46,76m, B=9,63m, T=2,56m, H=4,63m, dan Vs= 11knot.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2727
2012-03-28T10:54:02Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2727
2012-03-28T10:54:02Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 6, No 2 (2009): Juni; 142-149
PEMELIHARAAN ALUR PELAYARAN DI SUNGAI BARITO
Sugeng, Sunarso; Program Diploma III Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2727
Teknik Perkapalan
Barito River Navigation
en
Study this paper is to analyse to dimension groove Barito River navigation , existing plan this time to get dimension groove appropriate sea transport of technical conditions for the shake of safety, security and fluency accomodated by ship dimension - ship getting through it especially for the merchantman of big ship and, most ideal dredging volume is 1,537,261.48m3 that way there is addition of deepness groove from 5m becoming 5,4m LWS and wide reduction of path sea transport of external sill River Barito from 100m becoming 96m, so that can be supporting productivity of Port Trisakti because ship loadedly 5m can enter path during 24 hours in day without depended ebb .
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10076
2016-01-26T11:06:00Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10076
2016-01-26T11:06:00Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 3 (2015): Oktober; 165-172
PELATIHAN MOULD LOFT (LANTAI GAMBAR) KAPAL BAGI PENGRAJIN/PEMBUAT KAPAL TRADISIONAL DI KABUPATEN BATANG - JAWA TENGAH
Manik, Parlindungan; Jurusan Tekni Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
Chrismianto, Deddy; Jurusan Tekni Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
2015-10-01 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10076
Teknik Perkapalan
Kapal, Batang, Mould loft
en
Kabupaten Batang yang merupakan wilayah pesisir mempunyai banyak potensi yang dapat dikembangkan menjadi aset yang berharga bagi bangsa yaitu para pengrajin/pembuat kapal tradisional. Para pengrajin ini mampu menghasilkan kapal tipe mini purse seine yang mampu berlayar dalam radius pelayaran 12 sampai dengan 200 mil laut. Kapal mini purse siene tipe Batang mempunyai karakteristik yang cukup baik karena mempunyai stabilitas kapal yang baik dan mesin utama diletakkan di dalam kamar mesin (inboard engine). Kapal purse seine ini telah dibuat dan diproduksi secara turun-temurun dan jumlahnya sudah banyak di daerah Batang. Ukuran kapal yang diproduksi mulai dari 5 GT (Gross Tonage) sampai dengan 40 GT dengan harga sebesar 300 juta sampai dengan 2 miliar rupiah. Para pembuat kapal pada umumnya tidak atau kurang memiliki pengetahuan tentang gambar desain kapal dari kapal yang diproduksi. Belakangan ini telah dimulai oleh para pengguna yang mensyaratkan adanya gambar desain dan gambar – gambar kerja lainnya sehingga dituntut adanya tenaga kerja dan para pembuat kapal yang mampu membuat dan membaca gambar kapal. Pada Program IbM ini dilaksanakan di CV. Laksana Abadi dan dan CV. Rizki Maulana Bahari yang bertujuan agar para pengrajin/pembuat kapal kayu tradisional di kabupaten Batang memiliki ketrampilan untuk menggambar bentuk badan kapal dalam skala 1:1 pada lantai gambar atau biasa disebut dengan istilah Mould Loft. Dengan tergambarnya bentuk badan kapal/konstruksi kapal dalam skala 1:1 maka akan didapat bentuk badan kapal yang akurat dan ukuran konstruksi kapal yang tepat, sehingga dalam proses pembangunannya segala ukuran yang terpakai sudah tepat dan tidak ada kesalahan bentuk maupun ukuran. Hal ini sangat diperlukan oleh pihak pelaksana, untuk menunjang kemudahan pelaksanaan dan kualitas hasil pekerjaan. Pendekatan yang diterapkan dalam penerapan teknologi ini harus mencakup dua buah aspek yaitu : aspek kognitif dan psikomotorik. Pada aspek kognitif diharapkan bertambahnya pengetahuan peserta pelatihan, sehingga para pengrajin/pembuat kapal mampu melakukan proses mould loft pada lantai gambar. Sedangkan pada aspek psikomotorik diharapkan para peserta mampu menggunakan peralatan yang ada dalam membuat gambar kerja sebenarnya (skala 1 : 1) pada lantai gambar.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3196
2012-04-16T11:03:30Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3196
2012-04-16T11:03:30Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 2 (2008): Juni; 142-151
ANALISA PERHITUNGAN FAKTOR INTENSITAS TEGANGAN (SIF) DENGAN VARIASI PANJANG RETAK PADA PELAT GELADAK KAPAL “ MT. KLAWOTONG “ MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA (FEM)
Zakki, Ahmad Fauzan; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Kiryanto, Kiryanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3196
Teknik Perkapalan
mekanika fraktur; metode elemen hingga; faktor intensitas tegangan.
en
Adanya cacat retak pada pelat geladak utama merupakan salah satu penyebabkegagalan suatu struktur kapal. Retak terkadang banyak tidak dihiraukan, apalagi bilaretak tersebut kecil dan kurang terlihat oleh mata secara visual. Tanpa kita sadari lambatlaun retak tersebut akan melebar karena pengaruh pembebanan dimana pelat memikulgaya-gaya lateral dan momen lentur. Dengan mempelajari karakteristik retak tersebutdapat diketahui besarnya faktor intensitas tegangan (SIF) pada pelat geladak utama kapalmenggunakan matematis yang disimulasikan dengan model. Model ini didasarkan atasmekanika fraktur (FM) dan metode elemen hingga (FEM). Dengan demikian, perilakupelat geladak utama kapal yang mengalami retak dengan gaya pembebanan dapatdipelajari dengan rinci, sejak saat pelat geladak tersebut mulai dibebani sampaimengalami crack propagation yang masih stabil.Dalam penelitian ini penulis melakukan pencarian data dan wawancara langsungdengan layek yang menangani pembangunan kapal MT. Klawotong, kemudian menentukandaerah yang dikaji adalah pelat geladak utama daerah cargo oil 3. Pengolahan datadimulai dengan menghitung konstruksi profil, kekuatan memanjang, pemodelanmenggunakan program ANSYS Ver. 9.0. dan dilanjutkan dengan perhitungan nilai faktorintensitas tegangan (SIF).Penelitian tentang kegagalan struktur ini menghasilkan beberapa hal antara lain:kondisi Sagging tegangan pelat 50,34 Mpa dengan faktor keamanan 8,939, panjang retakmaksimal yang dikaji 0,02 m, nilai faktor intensitas tegangan (SIF) KI WD. Pilkey = 12,615Mpa m , KII WD. Pilkey = 0 Mpa m , KI ANSYS = 13,451 Mpa m , KII ANSYS = 0,693 Mpa m ,sehingga diperoleh prosentase kesalahan perhitungan program KI = 0,062 %, KII = 1%dan kondisi Hagging tegangan pelat 15,08 Mpa dengan panjang dengan faktor keamanan29,841, panjang retak maksimal yang dikaji 0,3 m, nilai faktor intensitas tegangan (SIF) KIWD. Pilkey= 14,645 Mpa m , KII WD. Pilkey = 0 Mpa m , KI ANSYS = 15,585 Mpa m , KII ANSYS= 0,352 Mpa m , sehingga diperoleh prosentase kesalahan perhitungan program KI =0,062 %, KII = 1%.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/12400
2020-04-17T19:49:11Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/12400
2020-04-17T19:49:11Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 3 (2016): Oktober; 99-108
ANALISIS KERETAKAN PELAT ZONA LAMBUNG KAPAL BERBAHAN FIBER GLASS
Marasabessy, Amir; Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Siagian, Saut; Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
2016-10-25 13:27:11
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/12400
laminasi; blistering; zona lambung; fiber glass; keretakan
en
Produksi kapal fiber glass di berbagai galangan kapal di Indonesia proses laminasi masih dilakukan secara manual (hand lay-up) di areal terbuka, hal ini sangat rentang terjadi udara terperangkap (air trap) yang dapat menimbulkan lepuh (blistering). Perawatan pitting defect akibat blistering, oleh galangan kapal hanya di sekrap, dibersihkan, didempul, diratakan/ dihaluskan dan gelcoat painting. Tujuan penelitian adalah menyelidiki penyebab kerusakan/ keretakan pelat zona lambung berkaitan dengan blistering. Metode yang digunakan adalah mengamati proses produksi dan pemeliharaan zona lambung kapal fiber glass dan pengujian pelat blistering zona lambung yang dibandingkan dengan pelat asli menggunakan peralatan uji FTIR sesuai standar ASTM E1252-07 dengan metode ATR dan Morphology Analysis. Sesuai pengamatan lapangan, galangan kapal tidak melakukan pengukuran kandungan air diarea blistering yang terdapat pitting defect sehingga terjadi peristiwa osmosis sebagaimana ditunjukan pada spektrum FTIR yakni terjadi penurunan intensitas bilangan gelombang dari gugus puncak 1724 cm-1 ke 1722 cm-1 disamping terdapat puncak tambahan pada sampel pelat blister akibat reaksi hidrolisa pada serat penguat, juga terdapat kerusakan yang signifikan pada pelat blistering dan terdapat rongga sehingga menimbulkan kelembaban dalam serat penguat. Dalam waktu (2 s/d 3) tahun serat penguat akan menjadi rapuh/getas sehingga jika terjadi benturan dengan gelombang laut atau objek lain dapat menyebabkann kerusakan/keretakan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/27892
2021-07-23T16:33:27Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/27892
2021-07-23T16:33:27Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 2 (2020): June; 50-57
Sloshing Simulation of Single-Phase and Two-Phase SPH using DualSPHysics
Trimulyono, Andi; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University
Samuel, S; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University
Iqbal, Muhammad; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University
2020-06-30 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/27892
Naval Architecture
Sloshing; SPH; DualSPHysics; low pass filter
en
The sloshing phenomenon is one of the free surface flow that can endanger liquid cargo carriers such as ships. Sloshing is defined as the resonance of fluid inside a tank caused by external oscillation. When sloshing is close to the natural frequency of the tank it could endanger ships. Particle method has the advantages to be applied because sloshing is dealing with free surface. One of the particle methods is Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH). In this study, compressible SPH was used as a result of the pressure oscillation, which exists because of the effect of density fluctuation as nature of weakly compressible SPH. To reduce pressure noise, a filtering method, Low Pass Filter, was used to overcome pressure oscillation. Three pressure sensors were used in the sloshing experiment with a combination of motions and filling ratios. Only one pressure sensor located in the bottom was used to validate the numerical results. A set of SPH parameters were derived that fit for the sloshing problem. The SPH results show a good agreement with the experiment’s. The difference between SPH and experiment is under 1 % for sway, but a larger difference shows in roll. Low pass filter technique could reduce pressure noise, but comprehensive method needs to develop for general implementation.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3770
2012-07-05T11:14:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3770
2012-07-05T11:14:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 2 (2010): Juni
ANALISA DEVINISI KAPAL IKAN PURSE SEINE 109 GT KM. SURYA REDJEKI
Wibawa BS, Ari; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3770
Teknik Perkapalan
Hullform;pursesaine;stability;resistance;movement
en
Traditional ship has so many kinds, It can be seen on every beach in Indonesia which has different ship design.this development ship design changes based on the ancestors' experiences and the miths believed by the society. Their belief in technology development is low. Therevore, the existance of education institution and research haven't yet had any role in design development of their ships. In this study, the goal is to analyze the resistance of hullform, stability analysis of hullform ship, and seakeeping performance (having, pitching, rolling) of the hullform ship. The ship identification was done for one of MV.Surya Redjeki ships using puersiene. The Data gathered then is used to revew hullform ship by using delfship software. Then,the picture is imported to IGS shape to get the result of resistance, stability, and moving. The result of running any software above is used as basic of counting to know the characteristic of MV. Surya Redeki Ship. Based on the counting and analisation, then, the MV.Surya Redjeki ship has total resistance with maximum running, stability is based on criteria standard IMO, for the highest movement is happen when using the biggest rolling.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16487
2020-04-17T19:50:03Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/16487
2020-04-17T19:50:03Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 2 (2017): Juni; 58-64
Pengaruh Posisi Foil Terhadap Gaya Angkat Dan Hambatan Kapal Katamaran
Kusuma, Muhammad Rizki Darmawan Adi; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Chrismianto, Deddy; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jokosiworo, Sarjito; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/16487
Hydrofoil; Katamaran; Gaya Angkat; Hambatan; CFD (Computational Fluid Dynamics)
Perkembangan teknologi dalam dunia perkapalan terjadi sangat pesat, mulanya kapal memiliki satu lambung (monohull), kemudian berkembang dengan munculnya kapal katamaran atau memiliki dua lambung, kapal katamaran memiliki banyak kelebihan dibanding dengan monohull mulai dari segi hambatan, olah gerak, dan lain-lain. Kapal katamaran akhirnya dikembangkan lagi dengan menjadikannya kapal hydrofoil yang bertujuan untuk mengurangi hambatan. Hydrofoil adalah sebuah kapal dengan bagian seperti sayap yang dipasang pada penyangga di bawah lambung kapal yang digunakan untuk mengangkat lambung kapal, pada saat kapal mencapai kecepatan tinggi yang menyebabkan pengurangan hambatan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konfigurasi posisi foil yang menghasilkan gaya angkat paling besar serta hambatan yang paling kecil. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan program komputer berbasis Computational Fluid Dynamic(CFD) untuk penyelesaian masalah dari tujuan penelitian, Computational fluid dynamic(CFD) merupakan ilmu sains dalam penentuan penyelesaian numerik dinamika fluida.Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa dan menghitung hambatan total kapal menggunakan model.Berdasarkan hasil analisa menggunakan software Tdyn 12.2.3.0 didapatkan nilai hambatan untuk berbagai variasi konfigurasi foil. Nilai hambatan total dapat diperkecil hingga 37,56%, nilai ini terjadi pada Froude Number 1,737 pada variasi konfigurasi Canard dengan konfigurasi 65%(aft) dan 35%(fore).
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/33877
2022-04-10T03:41:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/33877
2022-04-10T03:41:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 2 (2021): June; 58-68
The Effect of Trim on Tanker, Container and Bulk Carrier Ship Toward the Reduction of Ship’s Exhaust Gas Emission
Undap, Robin; Department of Naval Architecture, Faculty of Ocean Engineering, Darma Persada University
Fadillah, Arif; Department of Naval Architecture, Faculty of Ocean Engineering, Darma Persada University
2021-06-30 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/33877
Naval Architect
Tanker Ship; Container Ship; Bulk Carrier Ship; Trim Optimization; Exhaust Gas
en
Emission is one of the few environmental problems, and ships are one of the modes of transportation that produce it. This study aims to define the impact of using optimal trim during the cruising phase, so it can decrease the resistance and the fuel consumption, which will lead to less emission produced by the ship. The type and amount of ships used in this study are three tanker ships, three container ships, and two bulk carrier ships. The methodology used in this study is by using Holtrop’s resistance calculation method with the help of Maxsurf software. The resistance, the power needed, and the fuel consumption is calculated on 22 trim variations and seven speed variations. This study determined that the average decrease in fuel consumption caused by trim optimization for tanker, container, and bulk carrier ships is 5.641%, 8.269%, and 15.704%. Furthermore, the average decrease of emissions produced by tanker, container, and bulk carrier is 6.494%, 11.317%, and 13.775%, respectively. These results are narrowed down to conclude that trim optimization can reduce fuel consumption by up to 9.871% and decrease the emission produced by up to 10.529% for the three types of ships used in this study.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3819
2012-08-08T11:29:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3819
2012-08-08T11:29:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 1 (2012): Februari; 30 - 37
PERANCANGAN KAPAL TONGKANG SEBAGAI PENYEBRANGAN MASYARAKAT DI SUNGAI BENGAWAN SOLO, DESA JIMBUNG KABUPATEN BLORA – DESA KIRINGAN KABUPATEN BOJONEGORO
Wibawa B.S, Ari; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Trimulyono, Andi; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Ubaidilah, Mc. Fazjeri; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3819
Teknik Perkapalan
kapal penyebrangan tongkang; bengawan solo; jimbung; blora
en
Kondisi kapal penyeberangan yang sudah tidak layak adalah dasar pemikiran perancangan sebuah kapal penyeberangan tongkang sungai Bengawan Solo di Desa Jimbung Kabupaten Blora. Kecelakaan yang pernah terjadi menjadi pertimbangan utama perancangan kapal penyebrangan ini. Kapal ini difungsikan sebagai satu satunya sarana penyebrangan yang menghubungkan antara daerah Bojonegoro dan Blora. Fungsi utama kapal yang digunakan sebagai sarana penyebrangan ini mengharuskan dalam merancang kapal ini harus dibuat seaman mungkin dan memuat lebih banyak penumpang. Oleh karena itu kapal ini dirancang dengan kursi yang bisa dilipat agar memungkinkan untuk memuat lebih banyak kendaraan. Selain itu faktor keamanan penumpangpun harus sangat diperhatikan agar image bahwa kapal penyebrangan sungai Bengawan Solo yang saat ini dianggap kurang layak bisa dihilangkan. Metode pembuatan kapal penyeberangan tongkang ini menggunakan kapal pembanding sebagai acuannya. Setelah ukuran utama didapatkan maka analisa kelayakan lambung bisa didapatkan dari software pendukung perancangan kapal. Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah Lwl: 12,00 m, B: 4,00 m, T: 0,6 m, H: 1,2 m. Sementara kapasitas penumpangnya bertambah dan bisa mengangkut kendaraan lebih banyak. Kapal penyebrangan tongkang ini menggunakan tenaga penggerak berupa diesel outboard motors dengan daya yang dihasilkan sebesar 10 HP. Oleh karena itu kapal ini dirancang dengan kursi yang bisa dilipat agar memungkinkan untuk memuat lebih banyak kendaraan. Selain itu faktor keamanan penumpangpun harus sangat diperhatikan agar image bahwa kapal penyebrangan sungai Bengawan Solo yang saat ini dianggap kurang layak bisa dihilangkan
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/20735
2020-04-17T19:51:42Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/20735
2020-04-17T19:51:42Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 3 (2018): Oktober; 88-94
Rancang Bangun Kapal Klasik Untuk Ekowisata di Perairan Terbatas
Sunardi, Sunardi; Universitas Brawijaya Malang
Sambah, Abu Bakar; Universitas Brawijaya Malang
sukandar, sukandar; universitas brawijaya malang
sulkhani, eko; universitas brawijaya malang
Tumulyadi, Agus; Universitas Brawijaya
2018-12-05 09:01:44
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/20735
id
Perkembangan ekowisata bahari mengalami kemajuan yang sangat pesat selama beberapa tahun terakhir dan memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat pesisir dan nelayan. Kebutuhan sarana transportasi berupa kapal wisata untuk menunjang kegiatan wisata bahari masih sangat besar dan sangat berpotensi untuk ditingkatkan. Kapal wisata untuk kebutuhan wisata yang ada saat ini adalah kapal nelayan yang masih terkesan kurang menarik dan tidak dilengkapai dengan sarana keselamatan ataupun akomodasi yang memadahi. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan desain kapal kayu klasik yang sesuai untuk wisata di perairan terbatas dengan penumpang sampai dengan 5 penumpang. Penelitian ini menerapkan pendekatan perbandingan dengan kapal pembanding sebagai sebagai pengujian desainnya, serta menerapkan parametric design, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengotimalkan desain suatu kapal dengan mempertimbangkan semua variabel seperti ukuran kapal, kecepatan kapal, kemampuan mesin dan power mesin yang dibutuhkan untuk menggerakkan kapal. Batasan desain yang digunakan adalah kapal harus dapat diproduksi oleh galangan kapal tradisional dengan biaya produksi yang murah. Hasil penelitian ini menghasilkan desain kapan serta fisik kapal klasik secara utuh dengan materail kayu dan mampu melaju dengan kecepatan 5 knot dengan menggunakan mesin 4HP (Horse Power). Hasil desain dan uji coba berlayar terhadap kapal yang dibuat menunjukkan stabilitas yang sangat bagus untuk beroperasi di perairan bebas
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/41792
2022-06-13T14:08:21Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/41792
2022-06-13T14:08:21Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 1 (2022): February; 50-55
Modification of Surface Buoy to Preserve Under Water Habitat in Raja Ampat
Mursid, Ocid; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University
Huda, Nurul; Fisheries Mechanization Study Program, Sorong Marine and Fisheries Polytechnic
Nubli, Haris; Interdisciplinary Program of Marine Convergence Design, Pukyong National University
2022-03-15 12:48:54
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/41792
en
The ecosystem of the seabed is threatened by anchoring operations. Modifications were required toreduce the damage to seabed biodiversity. A laid chain on a mooring system is one of the causes ofdamage to the seabed environment. In this paper, six mooring configurations are studied to achieve theoptimum configuration on the moored vessel KM Putri Mandiri based on the chain length laid, thetension chain, and the vessel offset. The benefit of this study is to preserve the underwater habitat in RajaAmpat. The quantities and buoyancy capacities of the surface buoy are used as variable designs in thisstudy. Ansys Aqwa software is utilized to calculate mooring systems with environmental conditions,water depth 15 m, wave height 1.5 m, wind velocity 15 knots, and sea current speed of 1 m/s. The resultsshowed that more surface buoys caused lower laid chain length and closer ship offset but increasedtension chain. Configuration E, which consists of 3 surface buoys, was the optimum configuration for thisstudy.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4734
2017-03-03T10:39:02Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4734
2017-03-03T10:39:02Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 1 (2013): Februari; 1-7
KARAKTER FISIK DAN KOROSI MANGAN HASIL PELAPISAN PADA BAJA AISI 1020
Triastuti, Warlinda Eka; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Subekti, Arief; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
2013-03-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4734
Teknik Perkapalan
Elektroplating, baja karbon, mangan, anoda tumbal
en
Baja merupakan logam yng banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan banyak digunakanuntuk peralatan mesin berat, peralatan pertanian dan peralatan bersenjata. Salah satu kelemahan baja ialahdapat terkorosi secara cepat ketika berada di udara, lingkungan berair maupun media asam, sehinggaperlu dilakukan proteksi untuk menurunkan laju korosi baja. Telah dilakukan penelitian tentang karakterkorosi Mn hasil pelapisan pada baja AISI 1020 secara elektrolisis dengan dengan waktu deposisi 60 – 210detik. Proses elektroplating dilakukan dan dengan tanpa penambahan zat aditif Cu2+. Potensial dandensitas arus korosi ditentukan dengan cara ekstrapolasi Tafel. Hasil penelitian menunjukkan bahwalogam Mn yang dihasilkan dari proses pelapisan pada baja AISI 1020 secara elektrolisis tanpa dan denganpenambahan zat aditif Cu2+ dapat menghasilkan EOC lebih negatif dari EOC baja AISI 1020 sehingga dapatdigunakan sebagai anoda tumbal (sacrificial anode) untuk baja tersebut. Laju korosi terendah diperolehdari hasil elektroplating dengan penambahan zat aditif Cu2+ dengan waktu deposisi 180 detik yaitusebesar 2.713 mpy. Penambahan sejumlah kecil Cu2+ mempengaruhi keadaan kimia dari deposit danberakibat pada sifat mekanik dan ketahanan korosinya.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5123
2014-02-27T13:58:36Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5123
2014-02-27T13:58:36Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 2 (2013): Juni; 88-97
PERANCANGAN FLOATING DOCK UNTUK DAERAH PERAIRAN PELABUHAN KOTA TEGAL
Kiryanto, Kiryanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Universitas Diponegoro
Amiruddin, Wilma; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Universitas Diponegoro
Fantio, Dwi Winanto Hari; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5123
Teknik Perkapalan
Floating dock, Reparasi kapal, Stabilitas, floating dock, Investasi dan BEP
en
Floating dock merupakan bangunan air sebagai tempat reparasi kapal yang dinilai cukup efisien dalam pembangunannya karena tidak membutuhkan dana yang terlalu mahal. Di sektor indusrti perkapalan kota tegal sudah memiliki galangan dan dock reparasi kapal yang cukup berkembang. Ide perancangan floating dock ini dirancang sebagai alternatif baru pelayanan reparasi kapal. Perancangan floating dock ini juga memperhatikan dengan detail kapasitas kapal – kapal yang pernah melakukan repararasi di sekitar galangan di Kota Tegal agar ditemukan ukuran utama floating dock yang tepat. Dari Kapasitas kapal yang ada dan berdasarkan metode perbandingan ukuran beberapa floating dock, maka ditemukan ukuran utama yang tepat untuk menampung kebutuhan pelayanan reparasi kapal yaitu LOA = 136,37 m, Lpt = 114.80 m, Bmax = 36,40 m, Bmd: 30,80 m, Tmin = 0,86 m, Tmax = 1,58 m, Hpt = 2,10 m, HOA = 9,60 m. Berdasarkan perhitungan ditemukan juga Ton Lifting Capacity (TLC) sebesar 3000 ton. Perancangan menggunakan software perkapalan yaitu dengan menggunakan AutoCad, Delftship, Maxsurf dan Hidromax. Dengan analisa stabilitas menggunakan software Hidromax diketahui bahwa floating dock ini mampu memiliki stabilitas yang baik dengan 4 kondisi yang semua memenuhi criteria International Maritime Organisation (IMO). Perancangan floating dock ini juga menghitung analisa ekonomis dan investasi. Dari rekapitulasi dana investasi pembangunan floating dock yaitu sebesar Rp.136.622.888.000,00 dengan nilai kembali atau break even point selama 10 tahun dengan modal sendiri, 14 tahun dengan 50% modal sendiri dan 50 % pinjaman bank, dan break event point 18 tahun untuk dana pembangunan floating dock yang berasal dari 100 % pinjaman bank
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/49449
2023-05-31T07:51:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/49449
2023-05-31T07:51:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 1 (2023): February; 92-102
Analysis of Material Supplier Selection in Laminated Bamboo Shipyards Using the Analytical Hierarchy Process Method
Safarudin, Abdul Rachman; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Sepuluh Nopember Institute of Technology, Surabaya 60111, Indonesia
Supomo, Heri; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Sepuluh Nopember Institute of Technology, Surabaya 60111, Indonesia
Supomo, Wikaranosa Scotiandharu; Baito Deling Research Centre, Surabaya
2023-02-16 23:47:12
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/49449
Naval Architecture; Shipbuilding Industry
Supply chain; Laminated bamboo shipyard; Supplier; Analytical Hierarchy Process
en
The material supply chain is an essential part of the shipbuilding industry. For this reason, it is necessary to select suppliers who can support the material needs of ship production. Qualitative and quantitative factors are multi-criteria problems in supplier selection. The Analytical Hierarchy Process (AHP) method effectively determines an integrative approach to supplier selection. This research is applied to a laminated bamboo shipyard to evaluate several companies that can be used as material suppliers. The analysis was carried out using expert choice software by calculating the weight of each criterion and sub-criteria. The analysis results obtained the priority of the primary material supplier with the Kediri area (S1) as the supplier of bamboo material for ship construction with a global weighting value of 0.363. PT. An (S5) located in the Surabaya area is the next top priority as a supplier of adhesive and finishing 1st material components with global weighting values of 0.434 and 0.427, respectively. PT. E (S9) is located in the Semarang area as a priority supplier of finishing 2nd material components with a global weighting value of 0.490. UD. G (S11) is located in the Surabaya area as a priority supplier of ship mold components with a global weighting value of 0.456. In addition, UD. J (S14), located in the Surabaya area, is a priority supplier of material components for clamps, sanding, and cutting blades with a global weighting value of 0.496 and 0.351.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6340
2014-03-25T13:49:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6340
2014-03-25T13:49:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 1 (2014): Februari; 26 - 32
KARAKTERISTIK KM. ZAISAN STAR AKIBAT PERUBAHAN MUATAN
Samuel, Samuel; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Hadi, Eko Sasmito; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Sratudaku, Ario Restu; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6340
Teknik Perkapalan
KM. Zaisan Star, vehicle carrier, modifikasi kapal, variasi pengisian geladak, Analisa Stabilitas, Analisa Kekuatan Memanjang
en
KM. Zaisan Star yang semula merupakan kapal general cargo dimodifikasi menjadi kapal pengangkut kendaraan (vehicle carrier) dengan penambahan geladak pada ruang muat dan diatas geladak utama. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai stabilitas dan kekuatan memanjang kapal dari 32 simulasi kondisi karena pengaruh pengisian geladak muat dan kondisi pelayaran kapal. Perhitungan dan analisa pada penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan rumus stabilitas dan kekuatan memanjang kapal yang terintegrasi pada perangkat lunak pekapalan yang mengacu standar IMO dan Rules BKI. Hasil analisa stabilitas menunjukkan nilai GZ terendah pada kondisi XXXI dengan 1,103 m sedangkan kriteria minimumnya 0,200 m. Nilai GM terendah pada kondisi XXXII dengan 1,160 m, sedangkan nilai minimumnya 0,150 m. Pada analisa kekuatan memanjang diperoleh nilai tegangan geladak kondisi air tenang 0,009 N/mm2, sagging 0,013 N/mm2 dan hogging 3,40 N/mm2 serta tegangan alas kondisi air tenang 0,020 N/mm2, sagging 0,029 N/mm2 dan hogging 7,825 N/mm2, nilai tersebut tidak melebihi nilai tegangan ijin kapal 188,815 N/mm2. Perhitungan modulus penampang menunjukkan nilai modulus penampang geladak 831,990 m3 dan alas 1913,974 m3, nilai tersebut memenuhi nilai modulus minimum kapal 0,1824 m3. Perhitungan momen inersia menunjukkan nilai momen inersia sebesar 2899,540 m4, nilai ini memenuhi nilai minimum momen inersia kapal 0,4103 m4.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2642
2012-03-20T13:33:20Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2642
2012-03-20T13:33:20Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 3, No 3 (2006): Oktober; 83-88
APLIKASI METODE NUMERIK DALAM PERHITUNGAN LUAS DAN VOLUME BADAN KAPAL YANG BERADA DI BAWAH PERMUKAAN AIR LAUT.
Sasono, Eko Julianto; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-20 13:23:45
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2642
Teknik Perkapalan
trapezium methode, simpson methode.
en
This research studied about application of numeric metode to calculate area and volume of ship under water. The numeric methode used in this research are trapesium and simpson methode as comparesion. Correction value condition must be less than 0.5 %. As the results, simpson methode is better than trapezium with correction value for midship area and volume displacement less than 0.5 %.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/54524
2024-01-03T15:17:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/54524
2024-01-03T15:17:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 3 (2023): October; 288-300
System Performance Characteristics of Darrieus Turbine with Tilted Blades in Current and Wave Conditions
Suyanto, Eko Marta; 1)Department of Marine Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Keputih, Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia
2)The National Research and Innovation Agency, Jl. Hidrodinamika, Keputih, Kec. Sukolilo, Surabaya, Indonesia, 60112, Indonesia
Fitri, Sutopo Purwono; Department of Marine Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Keputih, Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia
Erwandi, Erwandi; The National Research and Innovation Agency, Jl. Hidrodinamika, Keputih, Kec. Sukolilo, Surabaya, Indonesia, 60112, Indonesia
Rahuna, Daif; The National Research and Innovation Agency, Jl. Hidrodinamika, Keputih, Kec. Sukolilo, Surabaya, Indonesia, 60112, Indonesia
Kasharjanto, Afian; The National Research and Innovation Agency, Jl. Hidrodinamika, Keputih, Kec. Sukolilo, Surabaya, Indonesia, 60112, Indonesia
2023-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/54524
Ocean Engineering
Blades Turbine, Current, Darrieus Turbine, Wave, Wave Period
en
Indonesia has abundant sources of renewable energy from ocean currents and waves, or a mixture of currents and waves at certain times to be used as an energy source for power plants. So at the Indonesian Hydrodynamics Laboratory, a study has been carried out to determine the performance of the Darrieus-type vertical axis turbine model to utilize the energy of ocean currents and waves. But the Darrieus Turbine with the turbine blades positioned perpendicular to the turbine axis cannot rotate if there is only wave force. Then several turbine models were made with the placement of the blades in an inclined position, to produce optimal rotor rotation in current conditions or a mixture of currents and waves. This paper describes the testing of 3 turbine models by varying the angle of inclination of the turbine blades (45°, 60°, and 75°), but still having the same turbine rotor area and giving different input currents and wave periods to produce the best efficiency and rotation in absorb current energy or a mixture of current and wave energy. The test results show that the 3 models of slanted blade turbines can absorb both wave and current energy, but turbines with 75° blade inclination produce the best performance compared to the others when exposed to currents and waves
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8175
2015-03-27T09:59:47Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8175
2015-03-27T09:59:47Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 1 (2015): Februari; 1-8
ANALISIS KARAKTERISTIK UNJUK KERJA SISTEM PENDINGIN (AIR CONDITIONING) YANG MENGGUNAKAN FREON R-22 BERDASARKAN PADA VARIASI PUTARAN KIPAS PENDINGIN KONDENSOR
Poernomo, Heroe; Jurusan Teknik Permesinan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya,
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8175
Teknik Sistem Perkapalan
Kondensor; Motor fan; Refrigerant R-22; Pengkondisian udara; Koefisien prestasi; Variasi putaran
en
Pengkondisian udara pada ruangan berfungsi untuk mengatur kelembaban, pemanasan dan pendinginan udara di dalam ruangan tersebut. Pengkondisian ini bertujuan memberikan kenyamanan, sehingga mampu mengurangi keletihan. Untuk mendapatkan suhu udara yang sesuai dengan yang diinginkan banyak alternative yang dapat diterapkan, diantaranya adalah dengan menaikkan koefisien perpindahan kalor kondensasi dan dengan menambahkan kecepatan udara pendingin pada kondensor sehingga akan diperoleh harga koefisien prestasi yang lebih besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan menggunakan peralatan dari mesin refrigerasi sistem pendingin udara di laboratorium Fluida, Data-data yang dicatat yaitu suhu, tekanan dan perbedaan tekanan di kompresor. Untuk membuat variasi putaran poros fan kondensor dilakukan dengan melakukan beberapa perubahan frequensi motor listrik yang menggerakkannya. Variasi putaran motor listrik fan kondensor yang digunakan adalah 50 rpm sampai dengan 150 rpm. Data hasil pencatatan berupa tekanan dan temperatur selanjutnya diplot pada diagram P-h untuk refrigeran R-22. Berdasarkan pembahasan dan perhitungan data yang diperoleh, dapat ditarik beberapa kesimpulan karakteristik dan unjuk kerja sistem pendingin, Semakin besar laju aliran udara untuk mendinginkan kondensor maka besarnya koefisien prestasi semakin meningkat. Karena laju pelepasan kalor yang besar akan berimbas pada temperature kondensor yang semakin rendah, sehingga dapat mencapai temperatur yang lebih rendah lagi pada keluaran evaporator. Jadi kerja kompresor lebih ringan pada variasi laju pelepasan kalor yang paling besar.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2668
2012-04-16T11:09:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2668
2012-04-16T11:09:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 1 (2008): Februari; 60-70
STUDI KOMPARASI KINERJA HULL FORM METODE SCHELTEMA DENGAN HULL FORM KAPAL IKAN TRADISIONAL TIPE DAERAH BATANG
Zakki, A.F.; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
Manik, Parlindungan; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 14:21:14
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2668
Teknik Perkapalan
Performance; hull form; fishing vessel; resistance; stability; ship’s navigation
en
This study comparation of hull form performance was analysed becaused there was suggestion that a ship was built by hull form scheming this time (Scheltema, Formdata, NPL Series) is better than a ship that was built traditionally because there is no basic erudite calculation in hull form design. So hull form design was result of natural adaptation. Such performance are ship’s resistance, stability, and ship’s navigation.This research about hull form performance is expected can give information about hull form performance using Scheltema method and can be one of alternative to hull form of fishing vessel design development to the modern design.The result based on the calculation and analysis, show that at a ship speed 9 knot, Scheltema method hull form can reduce wave resistance equal to 29,54% than Batang’s hull form. Meanwhile from stability facet, various condition shows that Batang’s hull form was better than Scheltema method. Meanwhile at wave spectrum 45°, rolling movement of Batang’s hull form was lower than Scheltema method. However at wave spectrum 90° rolling movement of Scheltema method was lower than Batang’s hull form. The over all result show that Scheltema method more comfort than Batang’s hull form
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8985
2017-11-15T13:46:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8985
2017-11-15T13:46:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 2 (2015): Juni; 112-120
ANALISA EFISIENSI PROPELLER B-SERIES DAN KAPLAN PADA KAPAL TUGBOAT ARI 400 HP DENGAN VARIASI JUMLAH DAUN DAN SUDUT RAKE MENGGUNAKAN CFD
Trimulyono, Andi; Program Studi S1 Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
Kiryanto, Kiryanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8985
Teknik Perkapalan
Propeller B-series, Propeller Kaplan, Thrust, Jumlah daun, Sudut Rake
en
Salah satu aspek yang paling penting dalam pembuatan kapal adalah perencanaan sistem propulsi salah satu aspek dari sistem propulsi itu sendiri adalah perencanaan desain Propeller. Propeller merupakan salah satu aspek yang harus direncanakan dengan baik agar tercapai tujuan kapal dalam hal kecepatan. Kecepatan pada kapal tidak terlepas dari desain propeller yang baik agar mendapatkan gaya dorong (Thrust) optimal yang dihasilkan oleh gerak propeller.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai thrust optimum untuk Propeller TB Ari 400 HP dari analisa model variasi sudut rake dan jumlah daun yang dibuat sehingga dapat diketahui dari variasi model tersebut manakah yang memiliki nilai thrust tinggi dan torque terendah serta untuk mengetahui perbandingan nilai thrust yang dihasilkan dari variasi model B-series dan Kaplan dengan variabel sudut rake dan jumlah daun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Nilai thrust tertinggi dihasilkan pada model Propeller Ka5 50 diameter 1 m sudut rake 00 dengan nilai thrust tertinggi sebesar 14608,8 N pada putaran 500 RPM. Nilai torque terendah dihasilkan pada model Propeller B4 50 Series sudut 100 diameter 0,813m dengan nilai 513,967 Nm pada putaran 500 RPM. Nilai perbandingan thrust dan torque tersebut di dapatkan dari model dengan parameter analisis dimensi yang sama dan Putaran 500 RPM. Dan mendaptkan Nilai efisiensi tertinggi diperoleh pada model propeller B4 50 sudut rake 120 diameter 0,813 m yaitu sebesar 0,6764 pada putaran 500 RPM
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3191
2012-04-16T10:20:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3191
2012-04-16T10:20:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 8, No 3 (2011): Oktober; 161-172
METHODOLOGY OF THE HYBRID PROPULSION SYSTEM (DMP & DEP) FOR TRIMARAN TYPE FAST PATROL BOAT
Widyandari, Aulia; Staf Pengajar Diploma Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro
Wahyudi, Dedy; Staf Pengajar Teknik Perkapalan, Universitas Muhamadiyah
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3191
Patrol boat; trimaran; speed; available spaces; hybrid propulsion; advantages
en
There are lot of research done to develop a patrol boat, from the modification of hull model until propulsion system equipment. For example the model ship type AMV (Advanced Marine Vehicle) was developed starting from the Catamaran, Trimaran and Pentamaran model. Everything is aimed at obtaining the ship design that has the speed and stability. In addition to achieving high-speed vessel must be equipped with propulsion (Main Power) is great, that means the main engine dimensions, auxiliary equipments and fuel tanks is too large. Many Limitations of space on the ship's engine room trimaran vessel is the main obstacle in designing propulsion system. Beside that Patrol boat should have many missions speed, so propulsion system should be designed at that conditions. Hybrid propulsion is a combination of Diesel Mechanical Propulsion (DMP) with Diesel Electric Propulsion (DEP). DMP system is connected directly to the propeller shaft (or through a reduction-gear). DMP has provide more efficiency rate of 95%. While DEP is only able to provide efficiency by 85% - 89% is slightly lower than DMP, but the DEP offers many advantages such as simplicity and suitability in the rotational speed settings, control systems, engine power production Redundancy, Flexibility in the design of equipments layout in engine rooms, noise, vibration and fuel consumption efficiency which affects the lower pollution. Design of Hybrid Propulsion system can be satisfied and achieved the Power requirements and optimally at all speed condition of patrol boat. Therefore the author made using modeling Maxsurf-11.12 software and carried out various optimization of the choice of main engine, propeller and system conditions for fast patrol boat cruise.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/11490
2017-05-03T09:32:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/11490
2017-05-03T09:32:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 2 (2016): Juni; 69-77
ANALISA INVESTASI RASIONALISASI GALANGAN KAPAL REPARASI DI PROVINSI RIAU
Ikhsan, Muhammad; Program Studi Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis
2016-10-20 09:45:23
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/11490
Investasi; Rasionalisasi; Peningkatan; Re-layout
en
Galangan Reparasi PT.WIrastuti adalah sebuah perusahaan galangan kapal nasional yang bergerak dalam bidang reparasi dan perawatan kapal yang ada di Provinsi Riau. PT.Wirastuti saat ini tidak mampu melayani banyaknya permintaan reparasi. Dengan kondisi dan kapasitas galangan kapal PT. Wirastuti saat ini, menyebabkan banyak kapal-kapal yang beroperasi di Riau dan sekitarnya melakukan reparasi atau pengedokan berpindah ke galangan-galangan di luar Propinsi Riau seperti: Batam, Palembang, Jakarta dan daerah-daerah lainnya. Rasionalisasi dalam industri galangan kapal dapat dilakukan dengan cara re-layout galangan, renovasi fasilitas galangan, penambahan fasilitas galangan dan peningkatan sistem material handling. Dengan merasionalisasikan galangan PT.Wirastuti tersebut, didapatkan dua alternatif layout galangan, alternatif pertama tata letak galangan masih mengacu pada tata letak galangan saat ini, alternatif tata letak galangan kedua dilakukan perubahan secara keseluruhan. Alternatif pertama dan kedua dilakukan penambahan gudang plat, bengkel plat, bengkel mesin dan listrik, bengkel pipa, dan juga dilakukan beberapa renovasi bagunan kantor, dan mess karyawan serta penambahan dua peralatan material handling, forklift dan crane, dari alternatif yang dapat maka didapatkan investasi dari masing-masing alternatif. Evaluasi ekonomis tata letak petama dan kedua dengan metode Discount Cash Flow (DFC) dan Net Present Value (NPV) dan perhitungan Payback Period dinyatakan bahwa investasi rasionalisasi galangan reparasi PT.Wirastuti layak secara ekonomis.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3765
2012-07-05T11:14:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3765
2012-07-05T11:14:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 2 (2010): Juni
PRA PERANCANGAN WATERBUS DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK BERTENAGA SURYA DI BANJIR KANAL BARAT JAKARTA
Budiarto, Untung; Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3765
Teknik Perkapalan
en
The problems of traffic jams and the issues of energy problems in Jakarta have been generated an innovation and an alternative solution in public transportation development which can reducing these problems that using the renewable energy Referring to the condition and these problems, the concept must be done within pre-design of waterbus which equipped with a solar panel system engine. The using of solar system as an energy resource on the pre design of the ship must be suitable on the water condition, the selection of the solar panel, 3 dimensional with sail routes and analysis calculation when the ship sailing The research is aimed to produce main dimensional of the ship which LOA = 12,00 m, LWL = 11,47 m, Bm = 4,34 m. This ship is using two outboard electrical motors which producing 2 KW of power, 15,954 watt of battery and 52,12 m2 of solar panel with monocrystaline type with 5,520 watt of power which defined from speed of the ship at 5,25 knot with 0,4 KN resistance
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13030
2020-04-17T19:49:49Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/13030
2020-04-17T19:49:49Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 2 (2017): Juni; 40-46
Identifikasi Kegagalan Moving Bridge System Dermaga Penyeberangan Roro Air Putih Kabupaten Bengkalis
Haryanto, Edy; Staf Pengajar Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis, Indonesia
2017-08-29 22:32:18
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/13030
Moving Bridge, Fault Tree Analysis, Komponen Kritis.
Edy Haryanto, Staf Pengajar Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis, Indonesia
id
Moving Bridge (MB) pada dermaga penyeberangan roro Air Putih Bengkalis yang berfungsi sebagai pengatur ketinggian car deck kapal tidak berfungsi dengan baik. Disaat air pasang surut dan naik, moving bridge tidak dapat mengatur ketinggian untuk memudahkan keluar masuknya kendaraan, hal ini dapat menyebabkan kendaraan menubruk atau sangkut sehingga membuat kendaraan tersebut rusak dan bisa membahayakan keselamatan. Berdasarkan situasi yang ada, root cause analysis berguna untuk mencari akar permasalahan sehingga kerugian dapat diminimalkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui basic event komponen kritis. Dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis dapat diketahui penyebab kerusakan sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 bentuk kegagalan fungsi peralatan hidrolik di demaga. penyebab terbesar kegagalan moving bridge sistem hidrolik ini terdapat pada komponen konduktor yakni berupa saluran pipa dan selang dengan nilai keandalan komponen 71.43 %, penyebab yang kedua adalah pada strainer dengan nilai keandalan sebesar 28.57 %, sedangkan yang terkecil adalah pada komponen pompa dengan nilai keandalan sebesar 92.86 %. Untuk mengantisipasi kegagalan maka diperlukan kegiatan perawatan pencegahan seperti jadwal perawatan berkala, pengecekan sistem sebelum operasi, melindungi komponen dari pengaruh luar, pelumasan dan menjaga kebersihan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/29974
2021-07-23T18:09:10Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/29974
2021-07-23T18:09:10Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 1 (2021): February; 18-27
Material Effectiveness Model for the Construction of Aluminum Hull
Suwasono, Bagiyo; Naval Architecture and Shipbuilding Engineering, Faculty of Engineering and Marine Science, Universitas Hang Tuah
Darmawan, Mochammad Rizky; Naval Architecture and Shipbuilding Engineering, Faculty of Engineering and Marine Science, Universitas Hang Tuah
Baroroh, Intan; Naval Architecture and Shipbuilding Engineering, Faculty of Engineering and Marine Science, Universitas Hang Tuah
2021-02-28 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/29974
en
Construction of a hull generally requires several plates and profile material. Early indications for shipbuilding indicate that in manner, the linear function approach for installed material was 75% to 90%, and waste material was 10% to 25%. This study is conducting an assessment of the area of installed material and waste material on small vessels made of aluminum with variations in ship length and the method of approach trend lines both linear and nonlinear. Secondary data retrieval in the form of an aluminum cutting plan for plate material and profile from the AutoCAD application, which is then reprocessed through the FastCAM application to obtain results in the form of identification of installed material and waste material area. Based on variations in ship length and material area results, a scatter plot process was carried out through the Excel application to obtain results in the form of trend line functions with an R-squared determination coefficient of more than 0.9 and the results of the calculation of the intersection between the function of installed material and waste material, and the waste material function with the x-axis uses the balance method. The final result showed that the linear function gives an indication of the effectiveness of the material located in the range of 6 to 23 meters in length of the boat and polynomial function of order 2 in the range of 6 to 18 meters in length, while the waste material area in the two functions maximum 22%.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3814
2012-08-08T11:29:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3814
2012-08-08T11:29:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 1 (2012): Februari; 1 - 5
ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI BRACKET TOWING HOOK PADA TB. BONTANG DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DAN RULES BKI
Mulyatno, Imam Pujo; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
Arswendo A, Berlian; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
Alan, Muhammad; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3814
Teknik Perkapalan
Bracket Toeing Hook;Tug Boat; Finite Element Methode
en
Bracket towing hook construction planning is to make a construction that has the stress level of the allowable limit and can be accepted by the construction. Requirements for towing hook are structural strength if the stress levels that occur below the elastic region. By calculating the value of the maximum load, maximum stress, von mises stress and deflection (displasment) that occur in the construction of bracket towing hook, so that known security level of construction that has been designed. Research on construction of the strength bracket towing hook need to be considered and carried out, where the stress caused by load about them should not exceed the maximum limit σyield materials and σallow based on the rules from the class. The reference to rules used in this research is based on the rules of Bureau Classification Indonesia. Analysis of the strength bracket towing hook construction is done by using finite element methode. The analysis used is a static load analysis to determine the characteristics and location of greatest stress on the construction bracket towing hook based on three variations of loading. Analysis results obtained using finite element methode based program of greatest stress maximum occurs in the condition of the bracket towing hook with maximum horse power load that is equal to 44,2 N/mm2 where the most critical area occurs at node 457 which is located at frame number 23 lengthwise section and stiffener number 7 cross section. This stress is still in a safe condition because after compared with material σyield of 400 N/mm2 and σallow based BKI rules of 178,12 N/mm2 produce safety factor value of 9,05 and 4,03
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17534
2020-04-17T19:50:54Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/17534
2020-04-17T19:50:54Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 2 (2018): Juni; 44-50
Analisa Teknis Sambungan Butt-Joint pada Konstruksi Badan Kapal Pasca Terbakar dengan Material Baru berbasis Pendekatan Eksperimen
Baihaqi, Imam; Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Supomo, Heri; Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2018-06-06 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/17534
id
Kebakaran pada kapal dapat merusak karakteristik mekanik dan susunan kristal material baja kapal. Perambatan panas akibat api yang membara pada kapal dapat mencapai suhu sampai dengan 800°C -1000°C. Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk menginvestigasi kekuatan sambungan las butt-joint pada material baja kapal pasca terbakar yang disambung dengan material baja baru. Uji tarik sambungan las dilakukan untuk menentukan kekuatan tarik puncak (ultimate) dan kekuatan luluh (yield) serta regangan, sedangkan uji bending (face bend dan root bend) dilakukan untuk mengetahui kualitas sambungan las secara visual. Kondisi pelat terbakar disimulasikan dengan membakar pelat kapal sesuai dengan standard ISO 834 dengan berbagai variasi suhu bakar mulai dari 200°C sampai dengan 1000°C. Patahan hasil uji tarik berada di basemetal pada semua variasi dengan nilai kekuatan tarik puncak di atas 430 MPa (di atas nilai raw material basemetal). Pada variasi suhu 300°C s.d 650°C patahan hasil uji tarik berada pada baja pasca terbakar, sedangkan pada variasi suhu 700°C s.d. 1000°C patahan berada pada material baja baru. Sedangkan hasil uji bending menunjukkan secara visual tidak terdapat bukaan atau cacat pada hasil uji pada semua variasi. Nilai regangan sambungan las mengalami penurunan sebesar >10% pada suhu 700°C sampai dengan 1000°C.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/44019
2022-06-13T14:05:32Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/44019
2022-06-13T14:05:32Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 1 (2022): February; 1-8
Hydrodynamic forces on submerged floating tube: The effect of curvature radius and depth level
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/44019/136348
Akmal, Jamiatul; Department of Mechanical Engineering, Universitas Lampung
Lubis, Asnawi; Department of Mechanical Engineering, Universitas Lampung
Su'udi, Ahmad; Department of Mechanical Engineering, Universitas Lampung
Tanti, Novri; Department of Mechanical Engineering, Universitas Lampung
Nugraha, Nurcahya; Department of Mechanical Engineering, Universitas Lampung
Fahrain, Zaky Abyan; Department of Mechanical Engineering, Universitas Lampung
Hakim, Panji Firmanul; Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
2022-02-14 10:44:29
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/44019
SFTB; wave; curvature radius; depth level; hydrodynamic forces
en
The discussion of hydrodynamic forces becomes an important issue in determining the dynamic behaviour of the Submerged Floating Tunnel Bridge (SFTB) structure. As stated in the Morison Equation, the hydrodynamic forces are affected by the kinematics of water particles, but up to this date, there are only a few discussions for curved tube applications. This paper discusses the effect of curvature radius and depth level on hydrodynamic forces to get the correction factor for a straight tube. Tubes with variations in radius curvature (R/L) and diameter (D) were installed in a wave pool with a depth level (z/d). The hydrodynamic forces were detected by a load cell sensor placed on a pedestal at the end of the specimen. The data from the load cell was processed by the data acquisition system and displayed on the monitor screen, showing that the z/d ratio and the R/L ratio both affect the hydrodynamic forces. A larger z/d ratio (deeper) results in smaller hydrodynamic forces, while a smaller R/L ratio (more curved) results in smaller hydrodynamic forces. A correction factor (C) has been determined to calculate the hydrodynamic force on a curved tube based on the Morison equation.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4400
2013-01-23T11:06:24Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4400
2013-01-23T11:06:24Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 3 (2012): Oktober; 130-137
PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996
Budiarto, Untung; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jokosisworo, Sarjito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4400
Teknik Perkapalan
konstruksi; kapal perikanan; perancangan; perangkat lunak; pelayaran lokal.
en
Sebagian besar para pengrajin kapal kayu tradisional dalam pembangunan konstruksi kapal tanpa melalui proses rancang bangun atau perencanaan kapal yang sesuai dengan prosedur yang benar, karena pengerjaan bangunan fisik kapal hanya berdasarkan dari keterampilan atau kepandaian dan pengalaman pengrajin kapal yang diperoleh secara warisan turun-temurun. Dalam pelaksanaannya, baik tipe ataupun bentuk kapal yang dibangun, berdasarkan pengalaman kapal-kapal yang pernah dibuat sebelumnya dan tanpa melalui perhitungan dan penggambaran terlebih dahulu, Hal tersebut dapat disebabkan lambatnya perkembangan mengenai teknologi tentang kapal kayu, bahkan perangkat lunak (software) yang membantu dalam pembangunan kapal kayu belum ada. Mengingat perkembangan teknologi sudah sangatlah maju, maka diperlukan kecepatan dan ketepatan dalam proses pembuatan kapal perikanan khususnya kayu baik dalam segi desain maupun konstruksinya. Proses perancangan perangkat lunak pemrograman konstruksi kapal perikanan kayu pelayaran lokal ini berdasarkan data base ukuran konstruksi dari rules BKI kapal kayu 1996. Perangkat lunak ini berfungsi untuk menentukan ukuran-ukuran penampang konstruksi berdasarkan ukuran utama dengan cara interpolasi dari ukuran-ukuran konstruksi yang ada pada rules BKI 1996. Perangkat lunak ini beroperasi dengan input ukuran utama yakni panjang (L), lebar (B) dan Tinggi (H) dari kapal kapal perikanan dan output berupa data ukuran penampang konstruksi dan gambar visualisasi konstruksi beserta ukuran pada tiap detail konstruksinya.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23095
2021-04-21T12:04:22Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/23095
2021-04-21T12:04:22Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 2 (2019): Juni; 65-73
Analisa Intact Stability dan Damage Stability pada Kapal Ro-Ro Ukuran Besar di Perairan Indonesia Berdasarkan IS CODE 2008
Rizaldo, M. Fikry; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Chrismianto, Deddy; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Manik, Parlindungan; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-08-07 13:13:04
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/23095
Stabilitas; Intact stability; Damage stability; Kapal Ro-Ro; IS CODE 2008
id
Kapal penumpang feri Ro-Ro merupakan moda transportasi yang cukup efisien dan efektif. Karena bisa mengangkut manusia, kendaraan, dan muatan secara bersamaan. Akan tetapi kapal jenis ini masih banyak memiliki kekurangan berupa kondisi kapal feri Ro-Ro yang saat ini beroperasi di indonesia, di mana kebanyakan geladak kendaraan tidak kedap air karena banyaknya bukaan yang ada di sekeliling kapal sehingga apabila dihitung stabilitasnya baik intact maupun damage akan berpengaruh dalam memenuhi kriteria sesuai ketentuan IMO. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan software komputasi numerik yaitu maxsurf. Kriteria yang digunakan dalam analisa stabilitas intact dan damage menggunakan IS CODE 2008 MSC.267(85) Code on intacts stability Part B For Passengers dan SOLAS 2009 Chapter II-1 Resolution MSC.281 (85) (based on the probabilistic concept). Hasil analisa intact stability untuk kapal Ro-Ro 1000 GT (61.30 m), dan 5000 GT (109.40 m) telah memenuhi kriteria pada 3 kondisi dengan max GZ melebihi dari 250. Analisa damage stability yang menggunakan konsep problabilistik dengan perhitungan indek subdivisi R (required subdivision index), dan A (attained subdivison index), di mana nilai indeks A harus lebih besar atau sama dengan nilai indeks R (A≥R). Nilai indeks R dipengaruhi oleh jumlah penumpang kapal dan panjang ls, sedangkan nilai indeks A dipengaruhi oleh faktor pi dan si. Hasil perhitungan pada kedua kapal yaitu, kapal Ro-Ro 1000 GT dengan indek R = 0,69405 dan indek A= 0,7207, dan kapal Ro-Ro 5000 GT dengan indek R = 0,71449 dan indek A = 0,8679. Hasil Problabilistic Damage Stability untuk kedua kapal telah memenuhi kriteria (A ≥ R).
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/46629
2023-05-20T14:46:02Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/46629
2023-05-20T14:46:02Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 3 (2022): October; 151-164
Design of a Semi-Submersible Tourism Ship for Bunaken Underwater Recreation in Manado, Indonesia
Aryawan, Wasis Dwi; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Teknik Kimia, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60111
Aliffrananda, M Hafiz Nurwahyu; Department of Mechanical Engineering, The University of Melbourne, Victoria 3010, Australia
Utama, Danu; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Teknik Kimia, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60111
Hasanudin, Hasanudin; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Teknik Kimia, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60111
Hermawan, Yuda Apri; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Teknik Kimia, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60111
2022-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/46629
Naval Architecture
Glass; Semi-submersible; Tourism; Trimaran; Underwater
en
With a rapid increase in various number of marine tourism destinations, especially in The Bunaken National Park with the amount of tourists that has increased throughout the year rising by 23% for domestic tourists and 12% for international tourists between 2002 and 2018. Unfortunately, to enjoy the underwater scenery of The Bunaken National Park can access by diving and snorkeling which is not all tourist can do that. Furthermore, in order to support the marine tourism industry in Indonesia, a semi-submersible tourism ship was developed with a glass at the hull's bottom based on the standard spiral design and the safety standard established by the rules so the tourists can easily enjoy the underwater ecosystem. The concept design of bottom-glass ship with trimaran hull type is offered as a problem-solving in this paper. The final design of the main dimensions are length of overall (LOA): 23,1 meters, width (B): 8 meters, Draft (T): 2.22 meters but the maximum submerged up to 2,5 meters, speed of 10 knots, and passenger capacity of 44 persons.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/48530
2023-05-24T11:03:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/48530
2023-05-24T11:03:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 1 (2023): February; 34-43
Failure Analysis of Fuel System Main Engine Fishing Vessel (Case Study : KM. Sumber Mutiara)
Yaqin, Rizqi Ilmal; Department of Ship Machinery, Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai, Dumai 28824, Riau, Indonesia.
Akmal, Mohamad; Department of Ship Machinery, Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai, Dumai 28824, Riau, Indonesia.
Siahaan, Juniawan Preston; Department of Ship Machinery, Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai, Dumai 28824, Riau, Indonesia.
Umar, Mega Lazuardi; Department of Mechanical Engineering, Politeknik Negeri Banyuwangi, Banyuwangi 68461, East Java, Indonesia.
Priyambodo, Bambang Hari; Department of Mechanical Engineering, Sekolah Tinggi Teknologi Warga Surakarta, Sukoharjo 57552, Central Java, Indonesia.
Priharanto, Yuniar Endri; Department of Ship Machinery, Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai, Dumai 28824, Riau, Indonesia.
2023-02-08 03:21:33
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/48530
Marine Enginerring; Manufacture; Materials
Failure Mode and Effect Analysis, Injector, Root Cause Failure Analysis, RPN,
en
Failure analysis on the fishing vessel's main engine is one of the works that must be completed because it is crucial for the operation of the ship. Analysis of determining the cause and effect of the failure main engine fuel system is the goal of this study. FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) is a method used to determine priority components in failure. The use of Pareto diagrams is an additional method of analysis. RCFA (Root Cause Failure Analysis) is used to analyze the root cause of the failure of the main engine fuel system. The results obtained are the injector component (168) is the component that has the highest RPN value and is the largest contributor to failure according to the Pareto diagram. The root of the failure identified is the lack of checking before operating. The results of the recommendations obtained are the use of corrective maintenance based on the RPN value and the use of a clean filter for the fuel system. The injector is a component that needs to be maintained so as not to experience a fuel system failure on the main engine. The impact of the results of this study is that it becomes a scientific finding using FMEA and RCFA as a method of analyzing failures in the main engine fuel system on fishing vessels
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5638
2013-10-25T10:12:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5638
2013-10-25T10:12:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 3 (2013): Oktober; 164-174
PEMBUATAN ALAT MONITORINGMESIN PENUKAR PANAS (HEAT EXCHANGER)UNTUK MENGANALISIS UNJUK KERJA DAN KARAKTERISTIKNYA
Poernomo, Heroe; Teknik Permesinan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5638
Teknik Sistem Perkapalan
Heat plates exchanger test, interface ,efisiensi mesin,Karakteristik,sistem monitoring,data digital
en
Heat Exchanger test adalah alat yang digunakan untuk mengetahui karakteristik dan performa dari suatu mesin penukar panas dengan jalanmengatur beban kerjanya. Data yang dikeluarkan dari Heat Exchanger test ini berupa beberapa temperatur yang dipasang pada komponen peralatan mesin penukar kalor yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan untuk menentukan prestasi kerja dan mendapatkan karakteristik dari mesin penukar panas tersebut. Permasalahan yang ada adalah dalam pengambilan data dan pengolahan data selama ini dilakukan secara manual yang akan berpengaruh pada ketepatan hasil perhitungan dan analisis unjuk kerja dari sistem penukar panas tersebut. Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka pada penelitian ini dibuat suatu sistem monitoring pembacaan data dan pengolahan data dengan bantuan komputer dengan jalan pembuatan alat interface, sehingga data dari mesin penukar kalor yang berupa data analog dapat dirubah menjadi data digital. Data yang telah berbentuk digital baru dapat dilakukan proses perhitungan dan analisa dengan bantuan software tertentu dalam komputer. Dari hasil percobaan didapatkan hasil pengukuran dengan alat monitoring ini cukup akurat mendekati sama dengan alat indikator mesin dengan selisih sekitar 0.30C. Dari hasil perhitungan dan analisis data didapatkan beberapa karakteristik dari mesin penukar kalor yang diukur, antara lain semakin besar beban pada mesin penukar kalor dan laju aliran air pendingin tetap maka panas yang dibebaskan akan semakin naik pula, sehingga menyebabkan nilai efisiensi mesin akan semakin turun. Sedangkan saat variasi laju aliran air pendingin dan laju aliran oli yang didinginkan konstan, panas yang dibebaskan dan efisiensi semakin naik, sedangkan LMTD semakin turun
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2637
2012-03-20T13:33:20Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2637
2012-03-20T13:33:20Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 3, No 3 (2006): Oktober; 60-64
KAJIAN TEKNIS DISAIN BADAN KAPAL UNTUK PERAIRAN DANGKAL DI KAWASAN LAHAN GAMBUT
Budi Santosa, Ari Wibawa; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-19 15:58:24
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2637
Teknik Perkapalan
silt up, scrapping, low wash displacement craft
en
The aim of this research is to solve the river boat’s problem, specially for hinterland waters, that’s not suitable for a big ship, because the width and depth’s water are limited. This design of the Water Bus with twinhull model should be able to reduce the wave caused by moving ship ( Low wash displacemen craft ) and will not silt up for the river, caused by scrapping around the river.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/53548
2023-08-03T03:35:21Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/53548
2023-08-03T03:35:21Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 2 (2023): June; 238-250
Performance Analysis of Terminal II of The New Makassar Container Port in Supporting Logistics Distribution in South Sulawesi
Damayanti, Riska; Study Program of Transportation, Graduate School, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia 90245
Chairunnisa, Andi Sitti; Departement of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia 90245
Manapa, Esther Sanda; Study Program of Transportation, Graduate School, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia 90245
Sampetoding, Eliyah A.M; Study Program of Information System, Faculty of Mathematics and Natural Science, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia 90245
Chan, Toong Khuan; Faculty of Architecture, Building and Planning, University of Melbourne, Victoria, Australia 3010
Idrus, Misliah; Departement of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia 90245
2023-05-30 11:32:24
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/53548
Marine Transport Engineering; Ocean Engineering; Transportation
Port; Commodity; Logistic performance; Metode IPA; Productivity
en
The New Makassar Container Port serves as logistics hub that impacts local economic growth and facilitates the distribution of goods between regions. To optimise port operations, it is crucial to establish connections with the hinterland area. Terminal II is designed to handle the flow of containers. According to the current stage of development, the existing capacity and facilities should be able to handle a larger volume of containers. This study aims to evaluate the performance of the logistics system through time and service performance indicators. The research method involves both qualitative and quantitative approaches, with freight forwarders and shipping companies as the sample population. The analysis involves a descriptive analysis of the logistics system and an Importance Performance Analysis (IPA) to assess performance and satisfaction of service users. The Potential Gain in Customer Value (PGCV) method was used to determine priority areas for improvement. The results show that Terminal II of the New Makassar Container Port performs well and meets the standards set by the Director General of Sea Transportation. However, international shipping services have not been fully utilized, contributing to low container flow and underutilization of the installed capacity. Additionally, export activities remain heavily reliant on commodities instead of industrial goods. The IPA and PGCV analyses revealed that the priority areas of improvement include sustainable and customer-oriented operating processes, with a conformity rate of 79% and the highest PGCV value of 6.22. Regular evaluations of both the physical and human aspects of port operations are necessary.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7727
2014-11-14T10:52:28Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7727
2014-11-14T10:52:28Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 3 (2014): Oktober; 117-125
DESAIN LAMBUNG KAPAL LAYAR MOTOR KATAMARAN DENGAN SISTEM PALKA IKAN HIDUP
Manik, Parlindungan; Program Studi Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Dipoengoro
Jokosisworo, Sarjito; Program Studi Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Dipoengoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7727
Teknik Perkapalan
Catamaran;CFD; sistem palka ikan hidup
en
Keberadaan dan penggunaan sistem palka ikan hidup, dapat membantu nelayan dalam menekan biaya operasional pengawetan ikan hasil tangkapan sebesar 11,8 %. Sistem palka ikan hidup, dimana palka diberi lubang sirkulasi sehingga air di dalam dan di luar palka terhubung perlu diadakan penelitian mengenai perubahan dan perbedaan tekanan yang terjadi pada saat kapal bergerak. Kondisi awal dimana kapal belum bergerak permukaan air di dalam palka akan sama tinggi dengan sarat kapal. Ketika kapal mulai bergerak tekanan luar palka akan menurun seiring dengan bertambahnya kecepatan kapal. Hal ini akan menyebabkan penurunan tinggi permukaan air di dalam palka. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis didapatkan pada kecepatan 12 knot ketinggian permukaan air di dalam palka bernilai positif dengan nilai 0,3947 m untuk diameter lubang sirkulasi 0,20 m (sebelum divariasikan), 0,4515 m untuk diameter lubang sirkulasi 0,15 m, 0,4656 m untuk diameter lubang sirkulasi 0,25 m, 0,4718 m untuk diameter lubang sirkulasi 0,20 m berjumlah dua buah. Diameter lubang sirkulasi yang optimum dipilih sebesar 0,20 m berjumlah dua buah karena pada kecepatan 12 knot, ketinggian permukaan air bernilai 0,4718 m. Nilai ini paling tinggi diantara variasi lubang sirkulasi lainnya
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2663
2012-03-21T14:21:47Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2663
2012-03-21T14:21:47Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 1 (2008): Februari; 24-31
KAJIAN TEKNIS PROPELLER -ENGINE MATCHING PADA KAPAL IKAN TRADISIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK HYBRID DARI SOLAR CELL DAN GENSET SEBAGAI MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL DI KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR
Hadi, Eko Sasmito; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
Budiarto, Untung; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 14:06:32
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2663
Teknik Perkapalan
hybrid, propeller, engine- matching.
en
Ketersediaan energi tak terbarukan yang kian menipis akan menjadi permasalahan besar bagi kehidupan manusia, banyak pemikiran sudah dicurahkan oleh para ilmuan guna mengantisipasi adanya kemungkinan krisis energi di masa yang akan datang. Selain dari permasalahan keterbatasan energi yang ada juga timbul masalah baru dari penggunaan energi tak terbarukan tersebut yaitu berupa polusi dan pencemaran lingkungan yang berdampak pada perubahan iklim di dunia. Para pemimpin dari berbagai negara menggelar konferensi tentang perubahan iklim di Bali (UNFCCC), sebagai tindak lanjut dari Protokol Kyoto yang diselenggarakan di Jepang sebelumnya, sehubungan dengan perubahan iklim dunia, beberapa negara sepakat untuk mengurangi emisi gas buang pada mesin berbahan bakar mineral, yang dianggap sebagai penyumbang polusi udara terbanyak, dengan membuat kebijakan yang diharapkan dapat menjadi suatu solusi untuk mengurangi polusi udara, salah satu solusi yang dibahas penulis adalah penggunaan motor listrik sebagai pengganti mesin berbahan bakar mineral, tujuan dari penelitian ini adalah menghitung parameter pendukung propeller engine matching (putaran mesin, BHP mesin, dan hambatan kapal ), pada kapal ikan tradisional KM Brandal, dan penentuan ukuran propeller yang sesuai dengan kapal ikan KM Brandal dengan menggunakan sistem hybrid. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran dan perhitungan pada sistem penggerak kapal baik di lapangan maupun simulasi hybrid, rangkaian hybrid ini terdiri dari beberapa komponen antara lain 2 buah solar cell 100 WP, genset 800 VA, 2 buah baterai 70 Ah, dan motor listrik 12 volt 80 ampere, sedangkan untuk mendapatkan tegangan listrik yang sama pada rangkaian hybrid beberapa komponen seperti baterai, genset, dan solar cell disusun secara paralel. Penelitian tentang Propeller-Engine Matching pada rangkaian hybrid kapal ikan KM Brandal menghasilkan beberapa parameter optimasi propeller antara lain hambatan kapal 1,04 kN, daya efektif motor 0,69 HP, diameter propeller 0,32 m, konsumsi arus listrik 72,4 ampere pada tegangan listrik 11,88 volt, dan kecepatan kapal 4,5 knot.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8687
2017-11-15T13:46:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8687
2017-11-15T13:46:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 2 (2015): Juni; 88-96
PENGEMBANGAN FOIL NACA SERI 2412 SEBAGAI SISTEM PENYELAMAN MODEL KAPAL SELAM
Munazid, Ali; Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan,
Universitas Hang Tuah
Suwasono, Bagiyo; Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan,
Universitas Hang Tuah
2015-06-23 10:42:17
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8687
Teknik Perkapalan
Hydroplane; Diving plan; Model kapal selam; Coefisien Lift
en
Bentuk foil menghasilkan gaya angkat (lift force) ketika foil dilewati oleh aliran fluida karena adanya pengaruh interaksi antara aliran fluida dengan permukaan foil yang mengakibatkan tekanan permukaan atas lebih kecil dari permukaan bawah. Bagaimana mengaplikasikan teori foil pada hydroplane kapal selam sebagai system penyelaman, dengan membalik foil maka lift force tersebut menjadi gaya ke bawah, dengan demikian memungkinkan kapal selam dapat menyelam, melayang dan bermanouver di bawah air, seperti halnya gerak pesawat terbang yang terbang dan melayang dengan menggunakan sayap. Dilakukan penelitian dan pengamatan terhadap kemampuan penyelaman (diving plan) dari foil NACA seri 2412 pada model kapal selam, dengan mencari nilai Cl (coefisien lift) di Laboratorium, serta mendesain bentuk badan kapal selam dan analisa gaya-gaya yang bekerja pada model kapal selam, jumlah gaya-gaya yang bekerja keatas lebih rendah dari gaya-gaya ke bawah maka kapal selam mampu menyelam. Penerapan Hydroplane sebagai diving plane dapat diterapkan, kemampuan penyelaman dipengaruhi oleh sudut flip Hydroplane dan kecepatan model, semakin besar kecepatan dan sudut flip maka semakin besar kedalaman penyelaman yang dapat dilakukan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3186
2012-04-16T10:04:26Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3186
2012-04-16T10:04:26Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 8, No 3 (2011): Oktober; 126-133
ANALISA KEKUATAN PONDASI Z – PELLER KARENA ADANYA PERUBAHAN KONSTRUKSI PADA KAPAL TUG BOAT ANOMAN V DENGAN METODE ELEMEN HINGGA
Jatmiko, Sukanto; Staf Pengajar S1 Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro
Handoyo, Tunjung Widyatmo; Alumni S1 Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3186
"Z-Peller; Tug Boat; Metode Elemen Hingga"
en
Kapal Tug Boat Anoman V adalah kapal tandu milik PT. Pelabuhan Indonesia III yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kapal tersebut mempunyai mesin induk sebesar 2 x 1000 HP untuk menunjang operasionalnya yang di dukung oleh sistem propulsi Z – peller sebagai penggeraknya. Untuk menopang Z – peller tersebut di gunakan pondasi yang disusun oleh beberapa pelat lingkar dari material KI-A 36. Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan analisa local stress yang terjadi pada pondasi Z - peller kapal Tug boat Anoman V dengan bantuan program numerik finite element method (FEM). Analisa yang digunakan adalah analisa beban statis yang berasal dari berat permesinan Z – peller dan beban dari hambatan propulsi kapal. Analisa tersebut bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan letak tegangan terbesar dari struktur konstruksi pondasi Z - peller berdasarkan dua variasi kondisi keadaan kapal yaitu pada saat sandar dan pada kecepatan maksimum. Analisa tersebut menggunakan metode elemen hingga dengan menggunakan matrik tetrahedral untuk membagi – bagi menjadi elemen yang kecil. Hasil analisa menggunakan program numerik FEM didapatkan hasil makimum stress pada sistem konstruksi pondasi Z - peller sebesar (σ) = 22,7 N/mm2 dan deformasi sebesar 0,00763 mm. Perhitungan faktor keamanan didapat nilai sebesar 17,2 pada lokasi node 3459 pada saat kondisi kecepatan maksimum. Kondisi ini aman karena nilai faktor keamanan lebih dari 1 berdasarkan ketentuan dari BKI. Hasil dari perhitungan analisa tegangan maksimum tersebut dilakukan validasi model, software, dan analitik untuk mengetahui tingkat ralat nisbi dari analisa kekuatan pondasi Z – peller.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10241
2017-05-03T09:25:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10241
2017-05-03T09:25:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 1 (2016): Februari; 32-37
PEMBERDAYAAN PENGRAJIN KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG DENGAN KKN-PPM TEMATIK
Amiruddin, Wilma; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro Semarang
Trimulyono, Andi; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro Semarang
Sasmito, Bandi; Jurusan Teknik Geodesi,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro Semarang
2016-01-06 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10241
Kapal Tradisional; Fishipro; KKN-PPM tematik
en
Kabupaten Batang terletak di pantai utara Jawa Tengah dimana wilayah pesisir kabupaten ini terdapat potensi yang dapat dikembangkan menjadi aset yang berharga bagi bangsa yaitu para pembuat kapal tradisional namun pembuatan desain kapal yang ada memiliki keunggulan dari segi stabilitas dan kamar mesin yang didalam/engine in board. Perlunya pendampingan pada proses produksi agar desain tetap terjaga namun tidak kalah dalam teknologi. Untuk menyelesaikan permalahan tersebut maka tim pengabdian dari Jurusan Teknik Perkapalan akan melakukan kegiatan KKN-PPM tematik. Berdasarkan permasalahan yang ada pada mitra maka pelaksanaan KKN-PPM tematik ini akan dilakukan sosialisasi serta pelatihan penggunaan program Fishipro untuk desain kapal dan konstruksi kapal kayu serta menggunakan program desain kapal Delftship, Maxsurf dan ProCAD untuk desain Propeller. KKN-PPM tematik telah berhasil dilaksanakan di galangan kapal kayu di Karangasem Utara dengan beberapa luaran telah tercapai, baik dalam program kerja mahasiswa KKN-PPM monodisiplin maupun multidisiplin
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3214
2012-04-16T12:12:49Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3214
2012-04-16T12:12:49Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 3 (2008): Oktober; 181-190
PENGARUH PENGGUNAAN GAS PELINDUNG ARGON GRADE A DAN GRADE C TERHADAP KEKUATAN TARIK LASAN SAMBUNGAN BUTT PADA MATERIAL KAPAL ALUMINIUM 5083
Yudo, Hartono; Staff Pengajar S1 Teknik Perkapalan Undip - Semarang
Mulyatno, Imam Pujo; Staff Pengajar S1 Teknik Perkapalan Undip - Semarang
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3214
Aluminium 5083; Pengelasan MIG; Crew boat KM. Pan Maritime
en
Material aluminum 5083 banyak digunakan dalam industri perkapalan khususnya sebagai material konstruksi kapal aluminium. Jika dilakukan pengelasan untuk penyambungan material aluminum 5083 akan terdapat kekurangsempurnaan hasil pengelasanya ditinjau dari kekuatanya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kekuatan tarik hasil las material aluminum 5083 dengan menggunakan dua jenis gas pelindung yang berbeda yakni argon grade A dan argon grade C. Pada perancangan percobaan ini menggunakan material kapal aluminium crew boat KM. Pan Maitime dengan LOA (length over all) 35 m, yaitu material aluminium 5083 dengan ketebalan 6 mm dengan Elektrode ER 5356 sesuai rekomdeasi ANSI/ AWS spesification A 5 10/ A 5 10 M dengan proses pengelasan MIG (metal inert gas). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan gas pelindung argon grade C sebagai gas pelindung pengelasan material aluminum 5083 memiliki kekuatan tarik yang lebih besar 57,89 % untuk spesimen sambungan las dan 19,85 % untuk spesimen logam las (weld metal) daripada gas pelindung argon grade A. Dimana kekuatan tarik (s) rata-rata spesimen sambungan las menggunakan argon grade C adalah 202.5 N/mm2, dan spesimen sambungan las menggunakan argon grade A adalah 128.25 N/mm2, sedangkan untuk kekuatan tarik (s) rata-rata spesimen logam las menggunakan argon grade C adalah 299,01 N/mm2, dan spesimen logam las menggunakan argon grade A adalah 249,47 N/mm2. Selain pengujian juga dilakukan analisa menggunakan software Nastran 4.5 dengan hasil tegangan spesimen 111,40 N/mm2 untuk beban tarik 7700 N yang terjadi pada sambungan las.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/14567
2020-04-17T19:49:30Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/14567
2020-04-17T19:49:30Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 1 (2017): Februari; 7-13
Pengaruh Suhu Kempa Terhadap Kualitas Balok Laminasi Kombinasi Bambu Petung Dengan Bambu Apus Untuk Komponen Kapal
Manik, Parlindungan; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jokosisworo, Sarjito; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Sadewo, Guntur
2017-05-18 10:33:44
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/14567
laminasi; bambu apus; bambu petung; suhu kempa; kuat tarik; kuat lentur
en
Penggunaan kayu untuk industri terus mengalami peningkatan baik untuk pemakain structural maupun non structural. Permintaan akan kayu tersebut tidak dapat terpenuhi akibat kurangnya kualitas kayu yang baik. Disisi lain pemanfaatan bambu selama ini belum optimal walapun hasil beberapa penelitian menunjukan bahwa bamboo memiliki kekuatan dan keunggulan dibandingkan dengan material bangunan lainya. Maka dilakukan penelitian tentang laminasi bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar air, kerapatan, kuat Tarik, MOR, modulus elastisitas dari laminasi bambu petung kombinasi bambu apus akibat pengaruh suhu kempa (80°C, 100°C, 120°C, 130°C, 140°C). Dalam penelitian ini dibuat balok laminasi bambu petung kombinasi bambu apus untuk uji kuat tarik mengacu pada standar SNI 03-3399-1994 dan uji kuat lentur mengacu pada standar SNI 03- 3960- 1995. Hasil penelitian untuk untuk pengujian Tarik memiliki kadar air rata-rata 11.81 %, berat jenis terbesar 0.7294 g/cm³ untuk suhu kempa 140°C, kekuatan tarik rata-rata sebesar 97.84 Mpa untuk suhu kempa 120°C. untuk laminasi bambu untuk pengujian lentur memiliki nilai kadar air rata – rata sebesar 11.58%, berat jenis sebesar 0.7219 g/cm³ untuk suhu kempa 140°C, modulus of repture sebesar 101.59 Mpa untuk suhu kempa 140°C , modulus elastisitas 9171 Mpa untuk suhu kempa 140°C.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/31021
2021-07-23T17:03:43Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/31021
2021-07-23T17:03:43Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 3 (2020): October; 114-122
The Wave Heights Distribution of Random Wave Based on Ocean Basin
Firdaus, Nurman; Indonesian Hydrodynamics Laboratory, Center for Hydrodynamics Technology, Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT)
Ali, Baharuddin; Indonesian Hydrodynamics Laboratory, Center for Hydrodynamics Technology, Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT)
Nasir, Mochammad; Indonesian Hydrodynamics Laboratory, Center for Hydrodynamics Technology, Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT)
Muryadin, M; Indonesian Hydrodynamics Laboratory, Center for Hydrodynamics Technology, Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT)
2020-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/31021
en
The wave height parameter in ocean waves is one of the important information for a marine structure design. The present paper investigates the results of wave heights distribution from laboratory-generated for single sea state. Data of the random wave time series collected at the ocean basin are analyzed using the wave spectrum and compared with the theoretical spectrum in this study. The random wave data is varied with four sea states consisting of sea states 3, 4, 5 and 6 obtained from laboratory measurements. The parameter conditions of generated sea waves are represented by a value of significant wave height and wave peak period in the range of sea states. The individual wave heights data in each sea state are presented in the form of exceedance probability distribution and the predictions using a linear model. This study aims to estimate the wave heights distribution using the Rayleigh and Weibull distribution model. Furthermore, the accuracy of the wave heights distribution data's prediction results in each sea state has been compared and examined for both models. The applied linear models indicate similar and reasonable estimations on the observed data trends.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3780
2012-07-09T11:14:33Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3780
2012-07-09T11:14:33Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 3 (2010): Oktober
OPTIMASI DESAIN ISOLASI RUANG PALKA IKAN KM. BERKAH 9 GT UNTUK MENGURANGI LAJU PERPINDAHAN PANAS
Budiarto, Untung; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
kiryanto, Kiryanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3780
Teknik Perkapalan
en
Fishing vessel Cantrang 9 GT Type belong to Mr.H.Jupri, a fishing vessel ownership at Wedung Demak, still use block ice for cargo hold in which each its wall insulation on Sterofoam. This insulation to be used because is cheapest although it investigated to overall of total cost is rated still not optimal enough. In this final project optimizes original design of cargo hold to replaced by new design alternative in its insulation part with using insulation subtance Polyurethane. Chosen 3 thickness variation of insulations, they are 5 cm (called; Design A), 10 cm (Design B) and 15 cm (Design C). The variation used as principal data to calculate the cooling load, afterward the calculation of block ice needed which to be used for ship operational. Based on insulation and equipment of refrigeration system data, will be calculated economically that is included investation Cost and Operational Cost. The result of calculation of each alternative design that based on economically calculated Method. design C have most advantages economically than others about 36,95 % to original design.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17919
2020-04-17T19:50:36Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/17919
2020-04-17T19:50:36Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 1 (2018): Februari; 9-17
Desain Sistem Palka Ikan Hidup Pada Lambung Kapal Ikan Katamaran
Manik, Parlindungan; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-04-09 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/17919
id
Penggunaan bentuk lambung katamaran sebagai kapal ikan berdasarkan adanya kelemahan – kelemahan yang terdapat pada bentuk lambung monohull. Keberadaan dan penggunaan sistem palkah ikan hidup, dapat membantu nelayan dalam menekan biaya operasional pengawetan ikan hasil tangkapan sebesar 11,8 %. Sedangkan penggunaan layar lebih mengacu pada pengurangan komponen biaya terbesar dari operasional kapal ikan yaitu komponen biaya bahan bakar. Dari perancangan hullform katamaran untuk muatan ikan hidup diambil satu hullform yang memiliki kinerja terbaik. Kinerja yang dimaksud dalam hal ini adalah hidrostatis, hambatan kapal, stabilitas, dan olah gerak dari kapal. Penelitian tentang desain kapal ikan katamaran untuk muatan ikan hidup yang menggunakan sistem penggerak layar dan mesin ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kinerja hullform yang memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan hullform yang menggunakan sistem palka biasa dan menjadi salah satu alternatif bagi pengembangan hullform kapal ikan ke arah yang lebih modern. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa didapat suatu hasil yang menunjukkan bahwa pada kecepatan 12 knot, dari beberapa variasi dimensi panjang palka ikan untuk kapal ikan katamaran dengan sistem palka ikan hidup, variasi dimensi panjang palka 2,0 m dapat mereduksi hambatan terbesar di antara hullform modifikasi lainnya sebesar 3,99 % dari hambatan yang diterima kapal ikan katamaran dengan sistem palka standar. Sementara dari segi stabilitas pada berbagai kondisi yang divariasikan, variasi dimensi panjang palka 2,0 m memiliki stabilitas yang lebih baik dari variasi dimensi panjang palka lainnya dan kapal katamaran dengan sistem palka biasa. Pemasangan layar pada variasi dimensi panjang palka 2,0 m mampu mengurangi tenaga pengoperasian sebesar 48,42 % dibandingkan kapal dengan system palka ikan biasa.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/40744
2022-03-04T04:27:47Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/40744
2022-03-04T04:27:47Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 3 (2021): October; 128-139
Hull Number Effect in Ship Using Conveyor on Ocean Waste Collection
Sugianto, Erik; Department of System and Naval Mechatronic Engineering, College of Engineering National Cheng Kung University
Winarno, Arif; Department of Marine Engineering, Hang Tuah University
Indriyani, Ratna; Department of Marine Engineering, Hang Tuah University,
Horng Chen, Jeng; Department of System and Naval Mechatronic Engineering, College of Engineering, National Cheng Kung University
2021-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/40744
Marine Pollution; Naval Architecture; Marine Engineering
Ocean waste; collection; number; hull; ship
en
The increase in ocean waste continues to grow from year to year, especially plastic and solid waste. Various ocean waste collection ships using conveyors exist, both in the form of designs and already in operation, but there has been no research on how many hulls are suitable for ocean waste collectors. This study aims to choose between the three-ship models, namely monohull type U, catamaran type inner flat hull, and trimaran type symmetrical. Assessment is based on ship resistance which relates to fuel consumption and flow distribution relates to ocean waste collection. This research uses Computational Fluid Dynamics (CFD) method which produces resistance, fluid flow velocity contours, and fluid flow patterns. Numerical simulation is based on Reynolds Averaged Navier Stokes (RANS). The turbulent model uses the standard k-epsilon equation. Then the volume of fluid sub-models used is open channel flow. The number of eulerian phases is two. Moreover, formulation of the volume fraction parameters used is an implicit body force. The results show that monohull type U is better than others in easiest to bring ocean waste closer to the conveyor and smallest resistance force. Then symmetric trimaran is faster than others in making ocean waste flow to the conveyor.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4395
2013-01-23T10:07:16Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4395
2013-01-23T10:07:16Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 2 (2012): Juni; 87-95
PERANCANGAN KAPAL KONTAINER 400 TEU DENGAN RADIUS PELAYARAN 764 MIL LAUT
Budi S, Ari Wibawa; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Septarudin, Rino; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4395
Teknik Perkapalan
kapal kontainer; regresi; hambatan; stabilitas; olah gerak kapal
en
Kapal kontainer adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar. Memiliki rongga (cells) untuk menyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas diangkat ke atas kapal di terminal peti kemas dengan menggunakan crane / derek khusus yang dapat dilakukan dengan cepat, baik derek-derek yang berada di dermaga maupun derek yang berada di atas kapal itu sendiri. Pada penelitian ini direncanakan desain lambung kapal, hidrostatik, hambatan, stabilitas dan olah gerak kapal yang sesuai dengan standart IMO. Ukuran utama kapal didapatkan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 7 kapal pembanding. Dari ukuran utama yang didapat kemudian dilakukan pembuatan linesplan, general arrangement, hambatan kapal, olah gerak kapal dan stabilitas kapal yang sesuai dengan standart IMO. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 7 kapal pembanding yang diambil dari register Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2001 dihasilkan alternatif ukuran utama kapal, yaitu dengan panjang kapal (Lpp) = 102,79 m, lebar kapal (B) = 18,47 m, tinggi kapal (H) = 8,74 m, sarat kapal (T) = 6,49 m, dan kecepatan kapal (Vd) = 14 knot. Pada kecepatan maksimal 14 knot hambatan yang di terima sebesar = 255 KN dan power sebesar 2623.68 Hp. Nilai GZ maksimum kapal = 47,3 – 49,1 m.deg dan nilai GM awal = 2,245 – 10,461 m.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/22442
2021-04-21T12:04:44Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/22442
2021-04-21T12:04:44Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 1 (2019): Februari; 23-32
Studi Pemodelan Harga Kapal Tanker Bekas Dengan Metode Statistik
Supomo, Heri; Departemen Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknologi Kelautan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Baihaqi, Imam; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2019-05-07 10:27:19
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/22442
id
Salah satu alasan pemodal membeli kapal tanker bekas adalah karena lamanya waktu pembangunan dan tingginya biaya investasi untuk membangun sebuah kapal baru. Namun demikian terkait dengan harga kapal tanker bekas, saat ini masih belum ada metode yang tepat untuk memprediksi nilainya. Multi-faktor seperti: tahun pembuatan, kapasitas kapal, negara asal pembuat, dan operasional kapal menjadikan proses memprediksi harga kapal ini menjadi lebih kompleks dibandingkan single-faktor. Kompleksitas tersebut membuat penentuan harga kapal tanker bekas pula menjadi berbeda-beda antar penilai. Estimasi harga kapal bekas yang kurang tepat dapat merugikan perusahaan jika harga beli lebih mahal dari nilai kapal bekas sesungguhnya. Tujuan dari paper ini adalah membuat pemodelan statistik untuk memprediksi harga kapal tanker bekas agar mendekati harga semestinya. Pemodelan dibuat secara simultan dengan mempertimbangkan faktor kualitatif meliputi usia kapal dan ukuran DWT dan faktor kuantitatif dimana mengacu pada galangan pembuat, klas dan negara asal pembuat kapal. Data kapal yang terkumpul, yang diperoleh dari data pusat broker kapal internasional secara online, kemudian dianalisa secara statistik dengan melakukan regresi secara multikolinearitas. Data-data ini kemudian diuji secara statistik antara lain yaitu: uji serentak, uji individu, uji asumsi normalitas, uji asumsi heteroscedasticity, dan penentuan koefisien determinasi. Korelasi kuadratik didapatkan antara umur dengan harga kapal, sedangkan umur dengan DWT berhubungan secara logaritmik. Kedua korelasi ini kemudian disimultankan dan didapatkan model secara statistik berdasarkan lima kelompok negara asal pembuat (Eropa (beberapa negara), Jepang, Korea, China, dan Asia Tenggara (beberapa negara termasuk Indonesia)). Jika kelompok Asia Tenggara dijadikan acuan, maka pada kelas Minibulker kelompok Eropa dan Jepang jauh lebih mahal sekitar 40% disusul Korea 21,0% dan China hanya 0,5% lebih mahal. Pada kelas Handysize, selisih harga untuk kelompok Eropa adalah 13,7% lebih mahal, disusul Korea sebesar 7,2%; sebaliknya, selisih harga di Jepang dan China lebih murah 4,9% dan 5,9%.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/45417
2023-05-20T14:46:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/45417
2023-05-20T14:46:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 2 (2022): June; 101-111
Collision Analysis Of A Self Propelled Oil Barge (SPOB) Using Finite Element Method
Wulandari, Amalia Ika; Naval Architecture Program, Kalimantan Institute of Technology
Ikhwani, Rodlian Jamal; Naval Architecture Program, Kalimantan Institute of Technology
suardi, Suardi suardi; Naval Architecture Program, Kalimantan Institute of Technology
Yani, Ratna Septati; Naval Architecture Program, Kalimantan Institute of Technology
Himaya, Andi Nadia; Department of Transportation and Environmental Systems Engineering, Hiroshima University
alamsyah, alamsyah; Naval Architecture Program, Kalimantan Institute of Technology
2022-07-16 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/45417
Collision; Finite Element; Ship; SPOB;
en
Many ship accidents at sea cause oil spills that can pollute the sea especially ships carrying crude oil that experiences a collision, for example SPOB ship. SPOB is a ship that transports crude palm oil in Indonesia. Basically, the ship is collided with a jetty due to ocean waves hitting the hull as consequently the ship hull experienced a deformation. This research will be carried out on SPOB ships that experienced a collision with a jetty using two variations of the model, namely the jetty with fenders and without fenders with variation of speed. This study aims to determine the stress and deformation that occurs in the hull when experiencing a collision with a jetty. The method used in this study is a nonlinear method using Ansys. The results reveal that increasing speed of the ship is in line with stress and deformation values.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4740
2013-04-16T11:00:31Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4740
2013-04-16T11:00:31Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 1 (2013): Februari; 48-57
RANCANG BANGUN SISTEM REFRIGERATED SEA WATER (RSW) UNTUK KAPAL NELAYAN TRADISIONAL
Budiarto, Untung; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Kiryanto, Kiryanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Firmansyah, Heru; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4740
Teknik Perkapalan
Cooling System, The Refrigerated Sea Water (RSW), Traditional Fishing Ship
en
Cooling system has been used in the ship, both in comercial or fishing vessel. But it’scontradicts with the traditional fisherman ship of Cukrik type that do not have the particularcooling system to handle the decreasing quality of their catch. The Refrigerated Sea Water(RSW) is used to handle this problem.This research including the step of calculating the power of cooling system thatimportant to determine the component of RSW like a compressor, condensor and evaporator.Than the series of these component are tested in the laboratorium.From this design of cooling system can be obtained the prototype of RSW twhich it simpleto the tradisional fisherman ship of Cukrik type with hold capacity 0,095 m3. when it tested by ittemperature the fish hold without water needed 1 hour to reach 0 oC, than fish hold with seawater needed 7 hour to reach 5 oC. Before applied in a traditional fishing ship so the stabilityanalysis is done by using the software, based on the analysis of the changes in vessel stability isobtained after the RSW system at the point of GZ reduced by 0,012 m, while at this point GMreduced by 0,016 m.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/25901
2021-04-21T12:03:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/25901
2021-04-21T12:03:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 3 (2019): Oktober; 115-122
Analisis Pengaruh Variasi Lebar Kompartemen Samping terhadap Damage Stability pada Kapal Small Open Deck Ro-Ro Passenger
Manik, Parlindungan; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Abdurrofi, Arnan; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Kiryanto, K.; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Adietya, Berlian Arswendo; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/25901
en
Angkutan penumpang di perairan Indonesia masih didominasi oleh kapal Ro-Ro berukuran (GT) kecil dengan ciri memiliki geladak kendaraan terbuka dan tidak kedap air atau dikenal dengan kapal small open deck ro-ro passanger (sodropax). Selain itu, keberadaan freeboard yang rendah turut memperburuk karakteristik stabilitasnya, sehingga masih banyak kapal sodropax yang belum memenuhi kriteria intact dan damage stability. Disamping itu tingkat kecelakaan kapal terus meningkat setiap tahunnya dan menelan korban jiwa yang tidak sedikit. Memvariasikan kompartemen samping dikenal mampu meningkatkan karakteristik damage stability pada kapal penumpang, namun belum ada penelitian terbaru mengenai aplikasinya pada kapal tipe sodropax. Penelitian ini pun dilakukan untuk melihat pengaruh perubahan rasio lebar kompartemen samping terhadap nilai damage stability sehingga mampu memenuhi kriteria SOLAS. Perhitungan equilibrium menggunakan metode lost buoyancy dengan pendekatan kebocoran probabilistik yaitu menganalisis semua kemungkinan kebocoran pada kapal serta kemungkinannya untuk bertahan pada kebocoran tersebut. Variasi kompartemen samping diterapkan pada 3 kapal Ro-ro penumpang berukuran 500, 600, dan 750 GT. Hasilnya, kapal dengan kompartemen samping pada rasio lebar B/5 mampu meningkatkan karakteristik damage stability sebesar 7% terhadap desain awal dan 14,2% terhadap desain kapal tanpa kompartemen samping, namun terdapat satu kapal yang masih belum memenuhi kriteria SOLAS Chapter II-1 Part B tentang Subdivision and Stability.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10924
2016-10-20T09:42:15Z
kapal:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5620
2013-10-23T11:46:44Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5620
2013-10-23T11:46:44Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 1 (2010): Februari; 42-51
ANALISIS PROFITABILITAS PERALIHAN USAHA PENANGKAPAN IKAN MENJADI USAHA PERSEWAAN KAPAL WISATA BAHARI DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA
Amiruddin, Wilma; Program Studi S1 T. Perkapalan
F. Teknik UNDIP Semarang
Setiyanto, Indradi; F. Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP Semarang
Hadi, Eko Sasmito; Program Studi S1 T. Perkapalan
F. Teknik UNDIP Semarang
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5620
Teknik Perkapalan
analisis profitabilitas, overcapacity, kapal wisata, Karimunjawa
en
Persoalan overcapacity di dunia perikanan mengakibatkan usaha pengoperasian kapal ikan menjadi kurang menguntungkan. Peralihan usaha dari usaha penangkapan ikan menjadi usaha yang bergerak di bidang persewaan kapal wisata bahari, adalah alternative yang cukup baik untuk menghindari dampak overcapacity. Salah satu faktor yang harus diperhatikan terkait dengan peralihan usaha tersebut adalah faktor ekonomi. Sampel berupa kapal ikan yang dimodifikasi menjadi kapal wisata gazebo, membutuhkan sejumlah investasi usaha. Kapal yang dimaksud direncanakan akan beroperasi di Kepulauan Karimunjawa. Observasi tentang potensi wisata dan analisis profitabilitas perlu dilakukan. Demikian pula terhadap tingkat resiko yang mengikutinya. Hasil perhitungan profitabilitas menunjukkan bahwa usaha di bidang persewaan kapal wisata bahari menguntungkan atau cukup layak, dengan nilai NPV = + Rp. 242.903.600,- dan IRR = 28,5 % serta Payback Period = 3,42 tahun. Sedangkan analisis resiko dengan metode analisis skenario menunjukkan tingkat resiko yang rendah, CV = 0,35 < 1. Hasil penelitian ini akan memberikan informasi kepada para pelaku usaha dan pengambil keputusan tentang kemungkinan peralihan usaha yang menguntungkan sebagai solusi terhadap persoalan overcapacity.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/52624
2023-10-19T14:16:14Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52624
2023-10-19T14:16:14Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 2 (2023): June; 154-162
Study of Towing Lug Strength in 300 feet Barge at Docking Process
Arifuddin, Andi Mursid Nugraha; Naval Architecture Study Program, Institut Teknologi Kalimantan
Wulandari, Amalia Ika; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Kalimantan
Wicaksono, Mohammad Ardha Wiku; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Kalimantan
2023-05-17 02:55:28
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52624
Towing Lug; Pull Angel; FEM, Deformation; Stress
en
Currently, the docking of ships or barges has been dominated by the airbag system by relying on the pull of the winch. For the Kalimantan area, the barge is generally pulled using a winch during docking. The structures that play a role when pulling the barge are towing brackets, slings, pulleys, and winches. In this paper, the towing lug will be the object of special discussion regarding its structural strength performance. The towing Lug model used when towing is in the form of an asymmetrical lobe. Two towing brackets are placed on the left and right sides of the bow barge. This towing lug sometimes damaged during towing, so it is necessary to simulate the strength of the towing lug using the finite element method (FEM). A 300 feet Barge is simulated with a total weight (W) of 1200 Tons. The towing lug design structure is made with 3 kinds of models with a varying number of layers and plate thickness. The towing lug design sample used in the existing shipyard is called model 1. While the other modifications to the 2 towing lug structures are called model 2 and model 3. Towing brackets are simulated using a computer with the help of Ansys software. The towing bracket's tensile angle is also varied to obtain a more attractive strength value. The variations of the pull angles used in this simulation are 80°, 83°, 85°, 87° and 90°. From the simulation results, it is obtained that the deformation values in each model show an insignificant level of change. In general, the simulation results also show stress values for each variation that tend to be safe and can be applied when the barge is towed to the dry dock. All equivalent stress values in each condition are still below the material yield stress. However, among the various simulations there are 2 types of conditions that experience stress values that exceed the class allowable stress
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7266
2015-01-02T09:59:38Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7266
2015-01-02T09:59:38Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 2 (2014): Juni; 77 -84
PRA PERANCANGAN KAPAL PARIWISATA DI GREEN CANYON PANGANDARAN
Manik, Parlindungan; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jokosisworo, Sarjito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laksana, Biwa Abi; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7266
Teknik Perkapalan
Kapal Pariwisata; Katamaran; Green Canyon
en
Kapal yang akan dirancang sebagai pengembangan pariwisata di objek wisata Green Canyon dan daerah sungai Cijulang harus memperhitungkan ukuran utama, rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal, serta pemilihan peralatan penyelamatan dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal, sehingga sarana pariwisata yang dirancang memiliki image yang baik karena sangat mengutamakan faktor keamanan dan kenyamanan penumpang. Metode perancangan kapal pariwisata ini menggunakan kapal pembanding sebagai acuannya, dengan lambung kapal berbentuk katamaran, agar menambah kesan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang. Setelah ukuran utama didapatkan maka analisa kelayakan lambung bisa didapatkan dari software pendukung perancangan kapal. Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah Lwl: 9,50 m, B: 4,00 m, T: 0,6 m, H: 1,5 m. Kapal pariwisata ini menggunakan dua buah tenaga penggerak berupa diesel outboard motors dengan daya yang dihasilkan sebesar 20 HP. Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan nilai GZ terbesar dan periode oleng tercepat terjadi pada saat kapal standby. Pada tinjauan olah gerak kapal pariwisata ini memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck weaknes. Kemudian pada hasil gambar rencana umum, kapal memiliki space yang cukup untuk menampung penumpang lebih banyak, menata peralatan keselamatan, peralatan komunikasi dan navigasi
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2658
2012-03-21T11:35:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2658
2012-03-21T11:35:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 4, No 1 (2007): Februari; 31-34
PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN PADA KAPAL COASTER
Sasono, Eko Julianto; Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 11:33:49
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2658
Teknik Perkapalan
Noise, Coaster ship, IMO codes.
en
The noise on the ship is a fitness factor. When it is over, can effect the healthy and concentration of crews, finally it can effect safety of ships. The rules of noise level for commercial ship is inserted in ”Code on noise levels on board ships” of IMO. The noise level evaluate of Coaster ship have done when the main machine speed is 85 % MCR. The evaluate used Noise Onsoku of equipment. The navigation when it was evaluated was sea trial. As a result, the noise level of Coaster ship is still get the specification of IMO codes.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/58807
2024-01-03T15:17:10Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/58807
2024-01-03T15:17:10Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 3 (2023): October; 381-390
Analysis of the Application of the Rest Hour Maritime Labor Convention 2006 on MV. Pan Energen Crews to Improve Working Conditions With Analytical Hierarchy Process (AHP) Method
Aprillia, Namira; Department of Naval Architecture, Diponegoro University
Mulyatno, Imam Pujo; Department of Naval Architecture, Diponegoro University
Mursid, Ocid; Department of Naval Architecture, Diponegoro University
Yulianti, Serliana; Department. Naval Architecture and Marine Systems Engineering, Pukyong National University
2023-12-12 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/58807
en
The contribution made by the crew is very important for the welfare of the company and the performance on board. But their well-being has not been paid enough attention in the maritime world. Heavy workloads and working hours and lack of implementation of rest hours trigger human error and are prone to fatigue. The implementation of the Maritime Labor Convention 2006 has contributed significantly to the improvement of the working conditions of the crew. The purpose of this study is to determine the right criteria and strategic solutions in helping to improve the application of rest hours to crew members. Criteria and strategy solutions were obtained through the Analytical Hierarchy Process (AHP) and Expert Choice methods are used as supporting software for calculations. The stages of observation, interviews, dissemination of questionnaires, modeling and choice are processes carried out in data processing. Rest time criterias with a weight value of 0.534 and an inconsistency value of 0.004466 was the main criteria chosen by the respondents. Meanwhile, Sleep Duration is a strategy solution chosen as the top priority with the weight value of 0.220 with an inconsistency value of 0. The results of the two inconsistencies each have a CR value of < 0.1 indicating that the results of rest hour application data processing based on the 2006 Maritime Labor Convention can be declared consistent and accurate.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8345
2015-03-20T11:17:13Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8345
2015-03-20T11:17:13Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 3 (2014): Oktober; 162-169
PEMANFAATAN MATERIAL PLASTIK HDPE BEKAS DRUM KEMASAN SEBAGAI KULIT LAMBUNG PERAHU
Amiruddin, Wilma; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Hadi, Eko Sasmito; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Kiryanto, Kiryanto; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8345
Teknik Perkapalan
HDPE plastic;boat;wooden shell
en
The use of HDPE plastic as a result of packaging chemicals as subtitution for wooden shell of a boat hull provides several advantages both technically and economically. Stock plastic material is relatively abundant, its price is relatively cheap, and long service life. The method used in the manufacture of HDPE plastic boat, include the preparation of materials and processing, assembly, and last is the finishing. Planning and manufacturing procedures governed by criteria which refers to the Basic Ship Theory. The end result after the ship was completed providing technical advantages in the form of increase in load capacity for boats of the same size with a wooden boat, of ± 55%, better stability, B / T> 2, the estimated lifespan of over 10 years in the boat, the process of making relatively quickly and easily. These advantages can increase productivity boat craftsman, an increase in profits of up to ± 56 % of the total profit per month
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2729
2012-03-28T10:54:01Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2729
2012-03-28T10:54:01Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 6, No 2 (2009): Juni; 94-99
PENGARUH PENAMBAHAN GAS O2 PADA PENGELASAN CO2 DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA INTI FLUKS DAN SOLID TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN VISUAL BASE METAL ST42 MARINE PLAT
Budi Santosa, Ari Wibawa; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2729
Teknik Perkapalan
arc welding CO2, tensile strength
en
Weld CO2 is processing electric arc welding where gas carbondioksida or CO2 as component of metal fluid canopy where at welder process there will be liquefaction of metal, in order not to invite oxidation process, what causes the happening of porosity at weldment metal. Where porosity will reduce strength to draw the metal. At welder process surely happened liquefaction process of metal. Liquefaction of the metal because hot influence where temperature dissociation energy of diatomic used by electric current and oksidator attachment, to get strong weld joint is by enough temperature to liquefy metal which will be jointed, where increasingly temperature would increasingly in and the metal wide melts. If happened addition of gas O2 at welder process hence adding oxidation process meaning to increasingly temperature. In consequence is applied welding flux core electrode to lessen porosity generated by temperature. Purpose of this research to know strength value draws, bending and visual from result of weld welder CO2 with addition of gas O2 counted 0%, 5%, 10% at steel ST42 joint I plate Thick 10 mm Marine Plate with welding flux core electrode and Solid. Method used in this research is experiment method, that is experimental method directly to object. In this case steel ST42 joint I Thick plate 10 mm 24 piece weld by using gas CO2. To get research data is applied observation method by using testing machine draws and bending and test EDSA. Data which collected then is analysed the correlation. Result of research shows existence of strength difference to draw and bending and penetration depth between additions of gas O2 counted 0%, 5% and 10% with welding flux core electrode and Solid. Based on result of research suggested in doing welder kontruksi steel ST42 with Thick 10 mm joint I at weld process CO2 majoring strength to draw suggested to applies welding flux core electrode with current 230 A, while majoring strength of compress is suggested to applies electrode solid, that strength draws and compress and penetration either from result of maximum weldment.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10104
2017-05-03T09:25:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10104
2017-05-03T09:25:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 1 (2016): Februari; 1-6
PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP POLA ALIRAN DAN POWERING PADA KAPAL PERAIRAN SUNGAI DAN LAUT
Sahlan, Sahlan; Unit Pelaksana Teknis Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Jl. Hidrodinamika BPPT, Kompleks ITS Sukolilo, Surabaya 60112
Ali, Baharuddin; Unit Pelaksana Teknis Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Jl. Hidrodinamika BPPT, Kompleks ITS Sukolilo, Surabaya 60112
H.N, Wibowo; Unit Pelaksana Teknis Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Jl. Hidrodinamika BPPT, Kompleks ITS Sukolilo, Surabaya 60112
Bisri, A.; Unit Pelaksana Teknis Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Jl. Hidrodinamika BPPT, Kompleks ITS Sukolilo, Surabaya 60112
Adietya, Berlian Arswendo; Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro, Semarang
2016-01-06 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10104
tahanan kapal; bentuk lambung; perairan sungai dan laut; spray
en
Bentuk lambung haluan kapal yang tepat sangat berpengaruh pada perbaikan pola aliran air maupun penurunan tahanan gelombang yang ditimbulkan badan kapal saat beroperasi. Pada tulisan ini dilakukan kajian tentang pengaruh bentuk lambung haluan kapal yang diwakili oleh Model-A dan Model-B terhadap pola aliran, tahanan dan daya poros pada kapal yang merupakan salah satu jenis kapal perairan sungai-laut. Pada Model-B dilakukan modifikasi bentuk haluan dari Model-A. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa peningkatan daya poros sebesar 12% saat kecepatan 14.5 knot pada Model-B atau keuntungan 3% dari penambahan displaceament 15% pada Model-B dari bentuk asli Model-A dengan operasional optimum kapal adalah pada kecepatan antara 12 dan 15 knots.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3197
2012-04-16T11:03:30Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3197
2012-04-16T11:03:30Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 2 (2008): Juni; 95-101
ANALISA TEKNIS KEKUATAN MEKANIS MATERIAL KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT AMPAS TEBU (BAGGASE) DITINJAU DARI KEKUATAN TARIK DAN IMPAK
Yudo, Hartono; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jatmiko, Sukanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3197
Teknik Perkapalan
Serat eceng gondok; metode hand lay up; polyester resin; kekuatan tarik; modulus elastisitas.
en
Serat ampas tebu (baggase) merupakan limbah organik yang banyak dihasilkan di pabrik-pabrik pengolahan gula tebu di Indonesia. Serat ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi selain merupakan hasil limbah pabrik gula tebu, serat ini juga mudah didapat, murah, tidak membahayakan kesehatan, dapat terdegredasi secara alami (biodegradability) sehingga nantinya dengan pemanfaatan sebagai serat penguat komposit mampu mengatasi permasalahan lingkungan. Dari pertimbangan diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan analisa teknis berupa kekuatan tarik dan impak dari komposit berpenguat serat ampas tebu (baggase) dengan perlakuan pola anyaman variasi arah serat sudut arah serat sudut searah 00 dan bersilangan 450. sebagai penguat matrik resin polyester. Dari hasil pengujian spesimen dilakukan analisa kekuatan mekanis kemudian dibandingkan dengan nilai kekuatan mekanis yang disyaratkan/diizinkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai tolak ukur standar ujinya. Pengujian komposit berpenguat serat ampas tebu membandingkan arah serat sudut 00 dan 450, perlakuan serat pola anyaman, fraksi volume 44% matrik polyester dan 56% serat ampas tebu, dengan metode hand lay up, hasil pengujian didapat harga kekuatan tarik tertinggi dimiliki oleh komposit dengan arah serat sudut searah 00. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan modulus elastisitas dari komposit berpenguat serat ampas tebu belum dapat memenuhi standar kekuatan tarik dan modulus elastisitas yang disyaratkan BKI yakni : untuk arah serat sudut searah 00 kekuatan tariknya sebesar 1.69 kg/mm2 dan modulus elastisitasnya sebesar 115.85 kg/mm2, untuk arah serat sudut bersilangan 450 kekuatan tariknya sebesar 1.34 kg/mm2 dan modulus elastisitasnya sebesar 108.40 kg/mm2.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/12452
2020-04-17T19:49:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/12452
2020-04-17T19:49:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 3 (2016): Oktober; 119-125
DESAIN KAPAL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN 15 GT UNTUK DAERAH PERAIRAN TERPENCIL WILAYAH TIMUR INDONESIA
As, Ali Imron; PPNS
budianto, budianto; PPNS
2016-11-04 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/12452
ship design and construction
desain kapal, angin, kincir, listrik.
en
Dalam konsep desain kapal pembangkit listrik tenaga angin (KPLTA) yang memanfaatkan energi terbarukan yang ada, yakni energi angin untuk kepentingan hajat hidup manusia, terutama masyarakat yang hidup di daerah perairan terpencil. Dimana masyarakat yang hidup di daerah yang belum teraliri oleh listrik, namun cukup berdekatan dengan daerah perairan seperti sungai, danau atapun pantai yang mempunyai hembusan angin yang cukup kuat untuk mengerakan baling-baling kincir angin. KPLTA tersebut membantu masyarakat dalam memaksimalkan energi angin yang tersedia berlimpah. Energi angin yang dapat diubah dari energi gerak menjadi energi listrik sangat membantu kelangsungan hidup bagi masyarakat terpencil sehingga kapal yang semula hanya difungsikan sebagai kapal angkut penumpang ataupun kapal untuk menangkap ikan biasa, tetapi kapal juga dilengkapi dengan peralatan kincir angin yang dapat mengubah energi angin menjadi energi listrik. Pembangkit listrik tenaga angin atau wind power system memanfaatkan angin melalui kincir, untuk menghasilkan energi listrik. Secara umum, sistem alat ini memanfaatkan tiupan angin untuk memutar baling-baling kincir angin, yang selanjutnya ditransmisikan untuk mengerakan generator DC yang didalamnya ada medan magnet yang dipotong oleh kumparan dari gerak poros rotor sehingga menghasilkan gaya gerak listrik (GGL) induksi / arus listrik. Kemudian arus listrik DC tersebut disimpan kedalam baterai ataupun accu yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/29867
2021-07-23T16:33:27Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/29867
2021-07-23T16:33:27Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 2 (2020): June; 65-73
Wind Tunnel Investigation into the Resistance Analysis of Slender Body Catamaran
Utama, I Ketut Aria Pria; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institute of Technology Sepuluh Nopember
Sutiyo, S; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering and Marine Science, Hang Tuah University
Suwasono, Bagiyo; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering and Marine Science, Hang Tuah University
2020-06-30 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/29867
Slender Body; Catamaran; Viscous; Experiment
en
The Wind tunnel investigation of a slender body catamaran was conducted in order to determine its resistance characteristics, namely the effect of pressure and flow velocity changes for varied hull separation. The catamaran was tested in a wind tunnel belongs to Department of Mechanical Engineering, ITS, with hull separations of S/L = 0.2 to 0.4 and variation in Reynolds numbers up to 4.46 x 105. Pressure around the hull was measured using pressure tappings and the flow velocity behind the hull was also measured using a Pitôt-static tube. The experimental study shows that the pressure coefficient decreases when the hull separation declines and conversely, the flow velocity increases. The tests demonstrated a viscous interaction between the hulls, and form factors for the monohull and catamaran are derived. The demihull exhibited a form factor (1+k) of 1.265 and in the catamaran mode, the measured form factor (1+βk) was between 1.416 and 1.403. The results are in agreement with other published data.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3771
2012-07-05T11:14:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3771
2012-07-05T11:14:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 2 (2010): Juni
PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG
Yunianto, Bambang; Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3771
Teknik Mesin
PG;prestasi mesin;saat penyalaan
en
Bahan bakar LPG merupakan bahan bakar gas yang ramah lingkungan, sehingga dapat dijadikan bahan bakar alternatif selain bahan bakar bensin Performa Mesin bensin yang dioperasikan dengan menggunakan bahan bakar gas LPG mengalami penurunan. Penurunan ini terjadi dikarenakan karakteristik sifat bahan bakar bensin berbeda dengan LPG. Hal ini dapat diatasi dengan mengatur saat penyalaan sehingga lebih sesuai dengan karakteristik gas LPG. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa dengan pengaturan saat penyalaan 11° sebelum TMA, menghasilkan prestasi (Torsi dan Daya) yang dekat dengan prestasi motor bensin yaitu hanya selisih 3 %. Prestasi terbaik pada mesin bahan bakar bensin ataupun LPG berkisar pada putaran 4000 s.d 5000 rpm
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15622
2020-04-17T19:50:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/15622
2020-04-17T19:50:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 3 (2017): Oktober; 79-86
Uji kinerja Turbin arus laut-Twin Hull 10 Kilowatt di Jembatan Suramadu
Kasharjanto, Afian; Balai Teknologi Hidrodinamika - BPPT
Balai Teknologi Hidrodinamika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Jl. Hidrodinamika, Kompleks ITS - Surabaya, 60112
Rahuna, Daif; Balai Teknologi Hidrodinamika - BPPT
Balai Teknologi Hidrodinamika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Jl. Hidrodinamika, Kompleks ITS - Surabaya, 60112
Aditya, R. Bambang; Balitbang Kelautan dan Perikanan – Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kompleks Bina Samudra Timur, Jalan Pasir Putih I, Ancol – Jakarta 14430
2017-11-17 21:01:58
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/15622
Energi;Energi terbarukan arus laut
en
Abstrak Melalui Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) - Ristekdikti tahun 2016 telah di lakukan uji fungsi Turbin arus laut Twin Turbine -10 Kilowatt selama 1 (satu) bulan sejak 28 Nopember sampai dengan 30 Desember 2016. Turbin yang di gunakan adalah turbin yang pernah di uji pada tahun 2015 dilokasi yang sama yaitu di bawah Jembatan Suramadu – Pile 56 tetapi rasio transmisi yang pada awalnya di buat 1 : 22,5 di turunkan menjadi 1: 12. Perubahan di lakukan karena putaran generator melebihi putaran maksimum yang di ijinkan generator sehingga terjadi beban arus besar (melebihi kapasitas Inverter sehingga Inverter dapat terbakar. Tujuan dari kegiatan adalah untuk mengetahui daya listrik yang dapat di hasilkan oleh turbin tipe dua rotor (Twin Turbine) untuk operasional di bawah Jembatan. Melalui pengukuran langsung selama 30 hari siang dan malam, akan di dapat data daya listrik maksimal sebagai fungsi dari kecepatan arus laut dan ukuran rotor Tubin. Data kemudian di olah untuk mendapatkan nilai besaran daya listrik dan efisiensi. Cutt-in speed terjadi pada kecepatan arus 0,6 m/dt dan menghasilkan daya minimal pada masing – masing generator sebesar 480 Watt dan kecepatan arus maksimal terjadi pada 1,10 m/dt , menghasilkan daya maksimal 2,230 watt.Beban lampu di distribusikan bukan hanya di dalam turbin tetapi juga di tempelkan pada tiang Plie – 56 sebagai uji coba untuk penerangan di sepanjang jalan raya pada Pile-56 Jembatan Suramadu. Kata kunci : Uji Fungsi turbin, Jembatan Suramadu, Rasio transmisi mekanik, Cutt-in speed
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/37180
2022-04-10T03:41:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/37180
2022-04-10T03:41:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 2 (2021): June; 88-100
Real-Time Fuel Consumption Monitoring System Integrated With Internet Of Things (IOT)
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/37180/112264
Hapsari, Adella Winanda; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Prastowo, Hari; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pitana, Trika; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2021-06-30 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/37180
Fuel Consumption Monitoring; Internet of Things; Microcontroller; Real-Time
en
Fuel is an important aspect in the operation of ships that require high costs. The high cost of fuel is not followed by an automatic fuel monitoring process. By not using the fuel consumption monitoring method that works automatically, the shipping management does not know for sure the ship's fuel consumption is in accordance with the shipping mileage, thus triggering fraud committed by the ship's crew against the ship's fuel. Fuel consumption monitoring is carried out primarily to identify opportunities to improve energy efficiency and reduce costs. By following technological developments, Internet of Things (IoT) technology has begun to be applied in various industrial fields because it can transmit data in real-time via the internet network without human-to-human or human-to-computer interaction. In this research, the design of models and experiments related to a monitoring system for fuel consumption was carried out using sensors and microcontrollers integrated with the internet to obtain accurate and real-time data. The test results show that the volume of fuel available in the tank, the volume of fuel discharged, the flow rate of fuel, and the location of the system can be known by the user in real-time via the IoT website. Based on the results of measurements using an ultrasonic level sensor, it is known that the measurement results are quite accurate with a deviation of ± 0.5 cm. Meanwhile, the measurement results by the flow sensor are less accurate because the fuel flow only relies on the force of gravity.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3820
2012-08-08T11:29:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3820
2012-08-08T11:29:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 1 (2012): Februari; 47 - 57
STUDI PERANCANGAN KAPAL KATAMARAN MULTIFUNGSI DIKAWASAN SUNGAI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG
Manik, Parlindungan; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Trimulyono, Andi; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Wibowo, Andy; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3820
Teknik Perkapalan
multifungsi; katamaran; banjir kanal barat
en
Dengan menurunya peranan sungai Banjir Kanal Barat Semarang bahkan menjadi sebuah kawasan yang dianggap sebagai kawasan pinggiran yang tidak teratur dan tidak tertata dengan baik serta memiliki kecenderungan sebagai daerah kumuh. Padahal Sungai Banjir Kanal Barat merupakan ruang kota dengan view yang bisa dioptimalkan sebagai ruang rekreasi bagi kota Semarang. Adanya penelitian ini mengenai perancangan kapal katamaran multifungsi sebagai kapal wisata, water bus, SAR diharapkan bisa menghidupkan peranan sungai Banjir Kanal Barat Semarang yang mengalami penurunan. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal. Serta pemilihan peralatan kapal dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal. Hasil perancangan kapal katamaran multifungsi ini didapatkan ukuran utama kapal LOA = 11.00 m, LWL = 10.12 m, T = 0.5 m, H = 1.1 m, B = 3.8 m, Bl = 1 m . Dari hasil hidrostatik, kapal katamaran multifungsi sungai Banjir Kanal Barat Semarang mempunyai displacement = 6.012 ton, Cb = 0.298, LCB = 0,049 didepan midship. Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan kapal multifungsi mempunyai stabilitas yang stabil titik M berada diatas titik G pada semua kondisi. Pada tinjauan olah gerak, kapal katamaran multifungsi memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck wettnes. Kemudian pada hasil gambar rencana umum, kapal katamaran multifungsi memiliki space yang cukup untuk menata tempat duduk penumpang, peralatan keselamatan, peralatan komunikasi dan navigasi. Hambatan yang dialami kapal multifungsi 10 knots (efisiensi 75%) sebesar 1,89 kN dan membutuhkan daya mesin induk 16,28 HP.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17897
2020-04-17T19:51:26Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/17897
2020-04-17T19:51:26Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 3 (2018): Oktober; 95-101
Desain Passive U-Tube Tank pada Kapal Ikan Tradisional Tipe Kragan Guna Menurunkan Rolling Kapal
Karim, Farhan Abdul; Diponegoro University
Zakki, Ahmad Fauzan; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Iqbal, Muhammad; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-02-07 12:58:30
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/17897
Rolling Kapal
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
id
Capsizing merupakan salah satu masalah yang terjadi pada kapal yang memiliki manuver tinggi. Hal tersebut berkaitan dengan gerakan rolling kapal dimana ketika nilai amplitudo rolling kapal terlalu besar maka akan menyebabkan terjadinya Capsizing. Gerakan ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan sebuah kapal. Dalam upaya menurunkan gerakan rolling pada kapal ikan tradisional tipe Kragan, penggunaan anti-roll jenis passive tank merupakan salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengurangan respon gerakan rolling kapal setelah menggunakan passive tank dan pengaruh konfigurasi ukuran pasiive tank. Harapannya hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk dijadikan rujukan dalam merancang passive tank bagi kapal nelayan di Indonesia. Pada penelitian ini, dilakukan analisa perbandingan penggunaan passive tank dengan variasi tinggi saluran dan lebar penampang. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan software berbasis CAD yang kemudian dilakukan analisa perhitungan momen peredam untuk mendapatkan nilai Koefisien Damping yang mana digunakan untuk peredam tambahan pada analisa gerakan rolling kapal menggunakan software berbasis CFD dan Metode Panel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kapal dengan penambahan passive tank Model G memiliki respon momen redam dan Koefisien Damping yang paling baik dan dapat mengurangi nilai RMS rolling kapal sebesar 26,5 % dengan nilai RMS Rolling sebesar 2,69 Deg yang memenuhi standar kriteria seakeeping Nordforsk untuk kapal ikan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/45028
2023-05-20T14:46:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/45028
2023-05-20T14:46:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 2 (2022): June; 56-63
The Effect of Heat Input on Welding Combination of GTAW and SMAW SA537 Material on Mechanical Properties and Microstructure
Tarmizi, Tarmizi; Metal Industries Development Center, Ministry of Industry Indonesia
Hananda, Nabil Aga; Department of Metallurgical Engineering, Faculty of Manufacturing Technology, University of Jenderal Achmad Yani
Irfan, Irfan; Metal Industries Development Center, Ministry of Industry Indonesia
2022-06-11 07:49:30
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/45028
SA537 Class 2, SMAW and GTAW, Heat Input, Mechanical Properties, Micro Structures
en
The combination of GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) and SMAW (Shield Metal Arc Welding)processes on SA537 Class 2 carbon steel using variations of heat input is the main choice to get thebest quality welded joints. This research aims to joint SA537 Class 2 material using the GTAW andSMAW process with heat input variations to get the best joint and determine the joint resultsmechanical properties and microstructure analysis. The experimental method uses a combination ofGTAW and SMAW processes with a single V butt joint design, groove angle of 60o, root face 2 mm androot gap of 4 mm as many as 7 passes, and variations in heat input of 2.5 kJ/mm, 2.8 kJ/mm and 3.2kJ/mm. According to ASME section IX, the mechanical testing results showed that the specimen witha heat input of 2.8 kJ/mm gave optimum results with the highest tensile strength of 480 MPacompared to the other two specimens, and there were no cracks when tested for bending The higherthe heat input, the greater the decrease in the percentage of ferrite. Using a heat input of 2.8 kJ/mm inthis study provides a weld result with better mechanical properties and microstructure than the useof heat input of 2.5 kJ/mm and 3.2 kJ/mm.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4735
2013-04-15T13:49:36Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4735
2013-04-15T13:49:36Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 1 (2013): Februari; 8-12
PERENCANAAN RUANG MUAT IKAN HIDUP PADA KAPAL PENANGKAP IKAN DI TPI BRONDONG LAMONGAN JAWA TIMUR
Soeroso, Hariyanto; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Setiawan, Bambang Teguh; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
2013-03-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4735
Teknik Perkapalan
GZ, IMO, GM.
en
Meningkatnya kuliner-kuliner penggemar makanan produk berasal dari laut di Surabaya bolehdikatakan sangat signifikan, terutama ikan laut dalam kondisi hidup, seiring dengan itu banyakResto-Resto ikan hidup bermunculan. Selain itu maraknya bahan makanan yang dicampur denganbahan pengawet akhir-akhir ini sangat merisaukan para konsumen.Dengan kejadian tersebut diatas, maka banyak konsumen mempunyai kecenderunganberalih memilih membeli ikan laut dalam kondisi hidup dari pada kondisi mati. Kapal disimulasikanpada ruang muat yang semula tidak ada airnya diisi air, agar ikannya tetap hidup, dibuat 3 keadaankapal tanpa ikan, kapal separoh muatan dan kapal ¾ muatan, dari persyaratan IMO, GZ kapal kosong0.457 m, separoh muatan 0.137 m, kapal dengan ¾ muatan negatip, persyaratan IMO ≥ 0.2 m pada θ≥ 300. GZ maksimum pada θ ≥ 300, saat kapal kosong 350 kapal separoh muatan 480, kapal denganmuatan ¾ negatip. Sedangkan GM saat kapal kosong 0.928 m, kapal separoh muatan 0.251 m dankapal ¾ muatan negatip, persyaratan IMO GM awal ≥ 0.15 m.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/48231
2023-05-24T11:03:44Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/48231
2023-05-24T11:03:44Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 1 (2023): February; 1-15
Integrity Assessment of Wall Distorted of Buried Gas Pipeline
Herucakra, Wira; Universitas Indonesia (UI), Depok 16424, Indonesia
Adnyani, Luh Putri; Institut Teknologi Kalimantan, Karang Joang, 76127, Indonesia
Megantoro, Lukytoardi; PT. Dinamika Teknik Persada, Tangerang Selatan 15310, Indonesia
2023-02-08 03:21:32
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/48231
Engineering; Ocean Engineering; finite element analysis; pipeline;
pipeline; buried; buckling; wall distorted; integrity assessment; finite element analysis
en
In the oil and gas industry, the pipeline is the main mode to transport the product and can be applied for long-distance transportation; hence some pipe segments may be buried underground. Buckling as the main cause of pipeline deformation and failure is often found at the in-service buried pipeline during inspection activity. Changes in laying conditions such as design and operational parameters, human activity and geological movement can affect the redistribution of deformation that may lead to pipe buckling. This paper presents a methodology that integrates inspection results and finite element analysis for the distorted wall of the pipeline. Inspection reported anomaly cases of wall distorted at buried gas pipeline, and the result will be used to do stress analysis using finite element analysis. Three different conditions within the different treatment of bedding conditions were assessed: pipe buried on uncompacted soil, pipe buried with rock bedding, and pipe buried in compacted soil. The result shows that the deteriorated pipe can be considered acceptable when buried in compacted soil. This condition may be used for further action and consideration, such as a mitigation strategy to maintain the safety and integrity of the deteriorated pipe.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5124
2013-06-25T15:21:58Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5124
2013-06-25T15:21:58Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 2 (2013): Juni; 98-107
KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN DUAL FUEL SYSTEM (LPG-SOLAR) PADA MESIN DIESEL KAPAL NELAYAN TRADISIONAL
Mulyatno, Imam Pujo; Teknik Perkapalan
Universitas Diponegoro
Sisworo, Sarjito Joko; Teknik Perkapalan
Universitas Diponegoro
Panuntun, Dhimas Satriyan; Teknik Perkapalan
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5124
Teknik Perkapalan
Dual Fuel, Mesin Diesel, Solar, LPG, Sistem Penggerak
en
Pengembangan bahan bakar alternatif dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM), telah menjadi agenda penting pemerintah. Penggunaan LPG (Liquefied Petrolium Gas) pada mesin diesel kapal nelayan tradisional didasarkan pada keberhasilan penggunaan LPG pada kendaraan-kendaraan darat. Penggunaan LPG pada mesin diesel dilakukan secara dual fuel. Penelitian dual fuel system pada mesin diesel kapal nelayan tradisional bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar dual fuel terhadap kinerja mesin dan sistem penggeraknya, meliputi konsumsi bahan bakar, daya, kecepatan kapal, serta efisiensi pada sistem penggerak kapal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan DongFeng ZS-1100 dengan tiga putaran mesin yang berbeda yaitu 1000rpm, 1250 rpm dan 1500 rpm. Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan LPG secara dual fuel mampu menggantikan konsumsi solar hingga 71% dari konsumsi solar seluruhnya selama satu jam. Komposisi LPG yang dihasilkan mencapai lebih dari 60% dari total pemakaian bahan bakar saat dual fuel. Kecepatan dan jarak tempuh saat menggunakan solar seluruhnya mencapai 5% lebih tinggi dibandingkan dual fuel. Daya dan torsi saat menggunakan dual fuel mencapai 9,8 % lebih tinggi dibandingkan solar seluruhnya. Penggunaan dual fuel mampu mengurangi biaya operasional penangkapan ikan hingga 24,6%, namun dengan waktu tempuh 1,3% lebih lama dari solar seluruhnya. Efisiensi propulsi solar seluruhnya 6% lebih besar dibandingkan efisiensi propulsi dual fuel.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/49248
2023-05-31T08:18:40Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/49248
2023-05-31T08:18:40Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 1 (2023): February; 103-114
Comparative Study of Welding Material Elasticity with the SMAW Process for 2G Positions Between Before and After Using Welding Machines with Augmented Reality Technology
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/49248/155788
Syarifuddin, Arief; Shipbuilding Engineering Department, Madura State Polytechnic, Sampang, Indonesia 69281
Arianti, Erdina; Research Center for Hydrodynamics Technology, National Research and Innovation Agency, Surabaya, Indonesia 60112
Priohutomo, Kusnindar; Research Center for Hydrodynamics Technology, National Research and Innovation Agency, Surabaya, Indonesia 60112
Yulfani, Rosi Dwi; Research Center for Hydrodynamics Technology, National Research and Innovation Agency, Surabaya, Indonesia 60112
Adietya, Berlian Arswendo; Naval Architecture, Diponegoro University, Semarang, Indonesia 50275
Ilmah, Aurista Miftahatul; Shipbuilding Engineering Department, Madura State Polytechnic, Sampang, Indonesia 69281
Prasetyo, Taufan; Shipbuilding Engineering Department, Madura State Polytechnic, Sampang, Indonesia 69281
2023-02-24 05:51:26
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/49248
Ship Material
SMAW; The 2G Positions; AR Welding Machine; Bending and Tensile Test
en
The high cost of certification and the low pass percentage in welding certification are common issues for beginner welders. The use of Augmented Reality (AR) technology is expected to solve these issues. The results of the penetrant, bending, and tensile tests showed that the welder who had used the AR welding machine produced better welding specimens than before they practiced using the AR welding machine. The penetrant test after beginner welder practiced using the AR welding machine produces rounded defects with a defect size of 1,44 mm (accepted by ASME Section V), whereas before they practiced using the AR welding machine it produces defects that cannot be accepted by the criteria. The maximum open discontinuity length in the bending test on the welded specimen after welder practiced using the AR welding machine is 2,90 mm (accepted by ASME Section IX), whereas the bending test before welder practiced using the AR welding machine is not accepted by the citeria. The tensile test results after welder practiced using the AR welding machine were 410,00 and 455,66 N/mm2 for the maximum tensile stress. This value exceeds the minimum tensile strength of SA-36 carbon steel, which is 400 N/mm2. When compared to the specimen before the welder practiced using the AR welding machine, the modulus of elasticity produced after the welder practiced using the AR welding machine is also smaller, indicating that the material has better elasticity. Based on the results of the tests, it can be seen that the AR welding machine can be used for the implementation of competency certification because the quality of the weld results is better, there are fewer risks (sparks, eye irritation, and burns), and the use of welding consumables is reduced
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6375
2014-03-25T13:57:59Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6375
2014-03-25T13:57:59Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 1 (2014): Februari; 33 - 39
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DI KABUPATEN BATANG JAWA TENGAH MELALUI PENGEMBANGAN INDUSTRI GALANGAN KAPAL TRADISIONAL
Trimulyono, Andi; Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Budi Santosa, Ari Wibawa; Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6375
Teknik Perkapalan
Wooden ship, KKN-PPM, Fishipro, Delftship
en
Batang which is located on the north coast of Central Java with an area of 788.642 km2 area of the position of the district of Batang put the economy on a path north of the island of Java. Coastal region of this district, make there is a potential that can be developed into a valuable asset to the nation i.e the traditional shipbuilders. Karangasem is one of the districts that have the potential for ship production In terms of productivity shipyard,one of traditional shipbuilder is CV. Laksana Abadi as traditional shipyard in year 2000 capable of producing ships totaling 18 units within a period of 12 months. In Batang district not only CV. Laksana Abadi but also CV. Rizki Maulana Bahari engaged in the manufacture of wooden ships that have smaller productivity due to the still relatively new in Karangasem. Because of the traditional manufacturing process, so it can be said to be still very traditional methods that shipbuilder built they ship and also their belief in technology still low it’s can seen from the construction of the ship is still in traditional way. So KKN-PPM is intended to bridge between the use of the latest technology by using of fishipro or Delftship software. Based on the mapping problem then formed five clusters, namely cluster Ship Design With Software, Cluster of Shipyard Production, Cluster Marketing Information System, Cluster of Coastal Community Empowerment around Shipbuilding, Cluster of Ship Repair and Maintenance. Results of KKN-PPM students carry out major programs related to the theme of the traditional shipyards and other ancillary programs that have been successfully implemented and exhibited in the “Expo KKN-PPM” in North Karangasem, Batang district .
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2650
2012-03-21T11:35:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2650
2012-03-21T11:35:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 4, No 1 (2007): Februari; 1-10
ANALISA GERAKAN SEAKEEPING KAPAL PADA GELOMBANG REGULER
Manik, Parlindungan; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 11:14:03
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2650
Teknik Perkapalan
heaving, pitching, rolling
en
Ada enam macam gerakan kapal dilaut yaitu tiga gerakan translasi (surging, swaying dan heaving ) dan gerakan tiga gerakan rotasi (rolling, pitching dan yawing). Dalam kajian olah gerak kapal, gerakan yang ditinjau adalah gerakan yang hanya mampu direspon oleh kapal, yaitu rolling, heaving, pitching. Efektivitas pengoperasian kapal di laut pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh kemampuan kapal untuk tetap selamat (seaworthiness) dan karakteristik yang menekankan pada respon kapal terhadap kondisi operasional di laut (seakindliness), kedua hal tersebut merupakan kriteria utama yang harus dipenuhi oleh suatu kapal, yang berkaitan erat dengan karakteristik gerakan kapal
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/53743
2024-01-03T15:17:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/53743
2024-01-03T15:17:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 3 (2023): October; 329-342
Advanced Outfitting Techniques for Shipyard Development: A 2000 GT Shipbuilding Case Study
Pribadi, Triwilaswandio Wuruk; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 60111 Surabaya, Indonesia
Wahidi, Sufian Imam; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 60111 Surabaya, Indonesia
Department of Naval Architecture, Ocean and Marine Engineering, University of Strathclyde, G4 0LZ, Glasgow, United Kingdom
Aziz, Muhammad Naufal; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 60111 Surabaya, Indonesia
2023-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/53743
Engineering; Naval Architecture; Shipbuilding Engineering
Ship production; advanced outfitting system; productivity; shipyard investment; shipbuilding costs
Ship Production Technology and Management
en
The shipbuilding sector is currently facing issues due to long manufacturing schedules and delays in ship construction completion. These challenges come from national shipyards' conventional onboard outfitting process for equipment installation, which takes a lengthy time to complete. To address this issue, this study proposes implementing the advanced outfitting system (AOS) approach, which combines the zone outfitting system with the hull block construction method, in building a 2000 GT ship at PT. X in Surabaya, Indonesia. Technical analysis is performed to plan the shipbuilding process using the hull block construction method, and the efficiency of man-hours is calculated by implementing the AOS approach. The study also conducts an analysis of shipbuilding costs and the required shipyard development investment. The technical analysis shows that the AOS approach improves efficiency factors by enhancing material handling and testing activities. The AOS method has an efficiency factor of 50% for on-unit outfitting and 62% for on-block outfitting, compared to on-board outfitting. The construction of a 2000 GT ship employing the AOS approach represents a reduction of approximately 9.6% in working days and a cost-saving of approximately 4.3% when compared to the onboard outfitting method, resulting in savings of IDR 1,933,277,000 or about USD 124,175. To implement the AOS approach, an investment of IDR 3,040,776,000 or about USD 195,310 is required for construction facilities and human resources development. The return on investment is obtained after two 2000 GT ships are completed. As a result, the AOS approach can improve shipbuilding productivity by reducing construction time and costs. This study provides insights into the benefits of implementing modern shipbuilding techniques in the industry.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8176
2015-03-20T14:04:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8176
2015-03-20T14:04:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 1 (2015): Februari; 9-18
ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR PADA KAPAL WISATA SUNGAI KALIMAS
Budianto, Budianto; Teknik Desain dan Manufaktur
Politeknik Perkapalam Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8176
Teknik Desain dan Manufaktur
Pembebanan; Struktur; dudukan M/E outboard.
en
Dalam mengembangkan sektor pariwisata di sungai Kalimas Surabaya, salah satu diantaranya adalah pembuatan perahu wisata sungai Kalimas. Dalam perancangan kapal wisata kalimas dengan menggunakan bahan komposit FRP (Fiber Reinforcement Plastic) yang menggunakan serat buatan alam yang tidak merusak ekosistem di sungai Kalimas dan memiliki kekuatan struktur kapal yang baik. Analisis perancangan struktur dalam perahu wisata sungai Kalimas yang menggunakan bahan FRP yang diterapkan pada analisis struktur konstruksi dengan menggunakan metode elemen hingga. Dimana diterapkan dengan mampu menerima beban baik dari dalam maupun luar pada perahu wisata sungai Kalimas FRP tersebut. Kemampuan kekuatan struktur yang cukup aman diijinkan, dengan nilai tengangan bending yang masih dalam nilai dibawah 67 mPa. Dimana dalam keadaan kondisi hogging maupun sagging telah dianalisis cukup aman kekuatan pada struktur perahu wisata sungai Kalimas FRP yang dapat timbul pembebanan akibat adanya manouvering tersebut, baik secara global memanjang kapal maupun struktur lokal didudukan mesin yang merupakan fokus konsentarsi utama. Untuk Struktur lokal di dudukan mesin dimana menerima beban statis dari mesin outboard maupun beban dinamis yang ditimbulkan akibat pergerakan perahu wisata Kalimas FRP tersebut. Perhitungan dengan mekanisme pembebanan distribusi merata ataupun beban terpusat merupakan faktor utama hasil analisis perancangan struktur perahu wisata sungai Kalimas yang effisien dan efektif.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2720
2012-03-28T10:54:01Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2720
2012-03-28T10:54:01Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 6, No 2 (2009): Juni; 123-125
PROSEDUR PENGELASAN
Yudo, Hartono; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
Jokosisworo, Sarjito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2720
Teknik Perkapalan
Welding Procedure, klasifikasi
en
Welding Procedure atau prosedur pengelasan merupakan hal yang sangat penting di dalam pengelasan. Sebelum pengelasan dilapangan dilaksanakan harus dirinci secara tertulis semua hal yang menjadi persyaratan pengelasan yaitu: pemilihan logam induk, logam las, jenis las, tipe sambungan, urutan pengelasan, tanda-tanda pengelasan, pengawasan sebelum pengelasan, selama pengelasan dan setelah pengelasan, serta spesifikasi semua bahan dan alat yang digunakan .Dengan adanya prosedur pengelasan ini dapat dihindari kesalahan dalam pelaksanaan pengelasan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/9496
2015-12-09T14:16:39Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/9496
2015-12-09T14:16:39Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 3 (2015): Oktober; 133-138
PENGEMBANGAN DESAIN HULL KAPAL CONTAINER 190 TEUS SEBAGAI ALTERNATIF TOL LAUT UNTUK PELAYARAN BANYUWANGI-JAKARTA
Adietya, Berlian Arswendo; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Chrismianto, Deddy; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Fatwa, Iim Tedy; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2015-10-01 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/9496
Kapal Container; Hambatan; Stabilitas; Olah Gerak Kapal
en
Kemacetan jalan jalur Pantura (Pantai Utara) tercatat selain diakibatkan tingginya jumlah motor, mobil dan truk sejak tahun 2008-an, juga disebabkan oleh jalan jalur pantura lain yangburuk, dan jebolnya berbagai jembatan di wilayah jalur Pantura saat musim hujan. Tercatat 5 provinsi yaitu Banten, DKI jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mengalami kemacetan yang sulit terurai. Adanya kelemahan dari alat transportasi berupa bus, mobil, sepeda motor dan truk yaitu kapasitas barang yang kecil, sehingga tidak dapat secara spontan mengevakuasi arus barang dan orang secara masal Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan usaha untuk mengembangkan alat transportasi alternatif untuk membantu proses evakuasi barang. Pembuatan penelitian ini bertujuan untuk perancangan kapal container 190 Teus sebagai alternativ tol laut untuk pelayaran banyuwangi-jakarta. Desain kapal container 190 Teus yang akan dikembangkan diharapkan mampu menjadi solusi alternativ terhadap kebutuhan alat evakuasi barang akibat kemacetan dan bencana jebolnya jembatan saat musim hujan. Selain itu juga untuk menganalisa nilai hidrostatik, hambatan, stabilitas, serta olah gerak yang terjadi pada kapal yang sudah direncanakan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, materi dalam penelitian ini meliputi teknik pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data ini berupa ukuran utama dari kapal pembanding yang sudah ada yang diambil dari SeaBoats.net, kemudian data tersebut diolah menggunakan software Delftship versi 4.03 dilengkapi dengan software Maxsurf Enterprise versi 8i untuk analisanya. Dari hasil perancangan tersebut akan diperoleh desain rencana umum kapal container 190 teus dengan ukuran utama panjang kapal (Lpp) = 88 m, lebar kapal (B) = 15,60 m, tinggi kapal (H) = 7,60 m, tinggi sarat kapal (T) = 6,04 m, serta kecepatan dinasnya (Vs) = 11,74 knot. Berdasarkan perhitungan hambatan didapat besar hambatan total pada kecepatan maksimum 11,74 knot sebesar 127,30 kN. Untuk nilai stabilitas kapal pada 4 kondisi yang ada, semua memenuhi persyaratan “pass” dengan nilai displasemen 6609,70 ton. Dari semua hasil perhitungan yang diperoleh yang mengacu pada aturan IMO (International Maritime Organization), menunjukkan bahwa stabilitas dari model kapal dinyatakan memenuhi standar kriteria yang ditetapkan oleh IMO.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3192
2012-04-16T11:03:30Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3192
2012-04-16T11:03:30Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 2 (2008): Juni; 71-81
ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN COREMAT UNTUK KONSTRUKSI FRP (FIBERGLASS REINFORCED PLASTIC) SANDWICH PADA BADAN KAPAL
Manik, Parlindungan; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Hadi, Eko Sasmito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3192
Teknik Perkapalan
FRP; Coremat; Single Skin; Sandwich.
en
Planning of ship construction is make its having good effectivity value and efficiency. Composite as material alternative to changes of steel feedstock and wood has many applied named FRP (fiberglass reinforced plastics) single skin. The weakness of this FRP was heavy construction and requires many production time. Therefore, will be checked comparison between single skin with sandwich constructions for shell. In this research, the way for making composite is hand lay up method with three various thickness of skin there are : t, t/2, and t/4. To know strength comparison from the various skin of sandwich with single skin, must be test, consist of tensile test.. The result is analyzed then compared by BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) rules for the fiberglass ship. Based on the result, indicates that optimization skin thickness of sandwich construction applies Coremat which tensile strength it is equivalent with Single Skin at 2/3t and usage of Sandwich construction causes 23,12 % lighter. In economic analyze, advantage from low weight is compensation of addition 23,12 % DWT. Material cost for Sandwich about 11,35% bigger than Single Skin construction.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/11492
2017-05-03T09:32:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/11492
2017-05-03T09:32:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 2 (2016): Juni; 78-83
ANALISA PENGARUH PEMASANGAN CADIK PADA KAPAL NELAYAN 3 GT DITINJAU DARI POWER ENGINE
Helmi, Muhammad; Jurusan Teknik Perkapalan Politeknik Negeri Bengkalis
Nurhasanah, Nurhasanah; Jurusan Teknik Perkapalan Politeknik Negeri Bengkalis
Santoso, Budhi; Jurusan Teknik Perkapalan Politeknik Negeri Bengkalis
2016-10-20 09:45:23
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/11492
Cadik moveable; 3 GT; power engine; hambatan total
en
Pemasangan teknologi moveable cadik pada kapal nelayan 3GT (Gross Tonnage) di Pulau Bengkalis bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kapal nelayan dalam beroperasi (melaut) dan mengetahui penempatan cadik yang tepat tanpa mengganggu operasional kapal nelayan. Selama ini masyarakat nelayan di Pulau Bengkalis masih menggunakan kapal nelayan 3 GT tanpa cadik, sehingga aktivitas kapal nelayan masih dipengaruhi oleh cuaca buruk seperti, tinggi gelombang laut dan kecepatan angin. Penggunaan cadik akan berpengaruh pada power engine kapal nelayan menjdi bertambah untuk kecepatan kapal yang sama, penulis berharap dengan penambahan dan perubahan jarak cadik ke lambung kapal merupakan solusi memperkecil penambahan hambatan total kapal dan dapat mengetahui jarak cadik yang tepat serta persentase terkcil power enggine yang bisa digunakan untuk kapal nelayan di Pulau Bengkalis
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3766
2012-07-05T11:14:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3766
2012-07-05T11:14:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 2 (2010): Juni
ANALISA TEKNIS STABILITAS DAN OLAH GERAK KAPAL PATROL SPEED BOAT “GRASS CARP” DI PERAIRAN RAWA PENING JAWA TENGAH
Kiryanto, Kiryanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3766
Teknik Perkapalan
Grass Carp, Rawa Pening;Stabilitas;Olah Gerak;Manuver
en
Patrol Speed Boat merupakan kapal cepat yang digunakan untuk melakukan pengawasan dan patroli demi keamanan suatu wilayah perairan. Dalam pengoperasiannya, kapal cepat Grass Carp digunakan untuk berpatroli di perairan Rawa Pening. Kapal ini dibangun menggunakan konstruksi fiberglass yang ringan dan juga kuat. Banyaknya kasus pencurian ikan dan orang tenggelam di Rawa Pening menjadikan kehadiran kapal cepat memang diperlukan untuk keamanan perairan dan keselamatan orang disana. Grass Carp didesain untuk kecepatan, sehingga faktor teknis kapal seperti stabilitas dan olah gerak menjadi penting untuk dianalisa. Perhitungan stabilitas kapal menggunakan standar yang ditetapkan oleh IMO (International Maritim Organization).Dalam perhitungan stabilitasnya, Grass Carp telah memenuhi semua kriteria dari IMO. Olah gerak kapal dianalisa untuk memperlihatkan gerakan heaving, rolling dan pitching kapal pada saat diam (V = 0 knot) dan pada saat kondisi beroperasi (V = 9,1 knots) ditinjau dari berbagai sudut masuk gelombang dan ketinggian gelombang. Ketinggian gelombang diasumsikan sebesar 0,50, 0,75, 1,00 dan 1,25 meter. Manuver kapal pada sudut maksimum 35° (derajat) memiliki nilai steady turning diameter = 40,85 meter, tactical diameter = 41,63 meter, advance = 27,58 meter, transfer = 20,10 meter dan steady speed in turn = 6,83 knots.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/14626
2020-04-17T19:49:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/14626
2020-04-17T19:49:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 2 (2017): Juni; 47-52
Analisa Waktu Evakuasi Dengan Metode Advance Pada Kapal Perintis 1200 GT
Priohutomo, Kusnindar; Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Balai Teknologi Hidrodinamika
Surabaya
Yuwana, Budy Rolly; Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Balai Teknologi Hidrodinamika
Surabaya
2017-08-29 22:32:18
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/14626
Marine Engineering
Evacuation Time
Navigation Safety
id-ID
Salah satu penyebab besarnya korban jiwa dalam sebuah kecelakaan kapal di jalur pelayaran adalah dikarenakan kurangnya informasi mengenai jalur atau rute evakuasi yang harus dilalui penumpang bila terjadi kecelakaan. Oleh sebab itu kajian mengenai jalur evakuasi utama didalam sebuah kapal saat terjadinya kecelakaan perlu dilakukan dengan cermat. Terutama untuk kapal yang mengangkut banyak penumpang seperti kapal perintis. Pada paper ini akan dibahas mengenai kajian waktu evakuasi penumpang di kapal dengan metode advance berdasarkan ketetapan dari IMO. Untuk proses simulasi menggunakan software Pathfinder 2015. Dari hasil simulasi yang dilakukan waktu embarkasi penumpang adalah 348.03 detik, sedangkan total waktu evakuasi penumpang adalah 2010.03 detik atau sekitar 33.5 menit
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/34899
2021-07-23T18:09:10Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/34899
2021-07-23T18:09:10Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 1 (2021): February; 28-40
Strength Analysis and Repair Strategy of Aged Steel Jetty Pile
Riyanto, Raditya Danu; Department of Ocean Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Syahroni, Nur; Department of Ocean Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Mulyadi, Yeyes; Department of Ocean Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2021-02-28 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/34899
Engineering; Ocean Engineering; Civil Engineering; Marine Engineering; Structural Engineering; Coastal Engineering
Jetty pile; corrosion; strength analysis; repair strategy
Indonesia; Southeast Asia; Asia
Thickness; Corrosion
en
Indonesia has 95.161 km coastal lines with a total of 17.504 islands. With this nature, Indonesia has 1.226 ports, with a total accumulated length of up to 92 km. However, not all these ports are in proper condition. For ports that have steel jetty piles, corrosion is one of the problems. This paper provides technical experience and methodology for analyzing the pier's corrosion conditions and evaluating existing corrosion's effect on its strength. The survey methodology and required data, including a survey of cathodic protection, visual conditions, and pile thickness, are discussed in this paper. The static strength analysis of the existing state structure was carried out. This article provides repair strategies, including repair methods and a study of the number of piles repaired. This methodology results in the recommendations for pile repair strategies and guidance on effective analytical methods in determining the number of repaired piles for aged steel jetty pile repair.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3815
2012-08-08T11:29:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3815
2012-08-08T11:29:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 1 (2012): Februari; 6 - 13
ANALISA PERFORMA HULLFORM PADA PRA PERANCANGAN SPEED BOAT KATAMARAN UNTUK SEARCH AND RESCUE ( SAR ) DI PANTAI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA BERBASIS CFD
Sasmito Hadi, Eko; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
Jokosisworo, Sarjito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
Widyanto, Widyanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3815
Teknik Perkapalan
speed boat; katamaran; hambatan kapal
en
Kapal jenis speed boat merupakan kapal yang sering digunakan sebagai kapal penyelamat sehingga perlu pengembangan untuk mengetahui lebih dalam interaksi tahanan pada lambung kapal agar tercapainya kapal dengan stabilitas serta tahanan yang lebih baik. Kapal Motor Safinatul ‘Is ‘Aaf merupakan salah satu model kapal speed boat katamaran (lambung ganda) yang dirancang untuk menunjang pariwisata di wilayah Pantai Gunungkidul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih detail interaksi tahanan total pada lambung kapal K.M Safinatul ‘Is ‘Aaf dengan pendekatan Computational Fluid Dynamic. Dalam melaksanakan penelitian dilakukan beberapa tahapan yaitu pembuatan model pada Computational Fluid Dynamic, input data simulasi, running simulasi hingga konvergen, kemudian analisa hasil dengan metode Slender Body, CFD serta metode Insel and Molland. Analisa hasil meliputi analisa hambatan, dan analisa fluida pada simulasi Computational Fluid Dynamic. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan didapatkan hasil analisa yang menunjukkan bahwa hambatan total kapal (Rt) pada saat kecepatan kapal 29 knots Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan penulis dengan 3 dengan menggunakan metode CFD sebesar 10,85 kN, metode Slender Body sebesar 9.63 kN dan perhitungan secara analitik dengan metode Insel and Molland sebesar 12.05 kN. Sedangkan dari hasil simulasi dengan menggunakan analisa CFD, dapat diketahui bahwa pada saat kapal berjalan dengan kecepatan tinggi maka ketinggian aliran fluida atau gelombang air yang ditimbulkan akan lebih besar dari kapal yang berjalan dengan kecepatan rendah
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19105
2020-04-17T19:51:16Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/19105
2020-04-17T19:51:16Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 2 (2018): Juni; 51-61
Studi Perancangan Floating Fuel Station Untuk Memenuhi Kebutuhan Bahan Bakar Masyarakat Nelayan Pesisir Di Kabupaten Demak
Nugraha, Sandy; Departemen Teknik Perkapalan, Fakutas Teknik, Universitas Diponegoro
Hadi, Eko Sasmito; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Adietya, Berlian Arswendo; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-07-13 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/19105
id
Untuk mengatasi permasalahan pendistribusian BBM di pesisir Indonesia maka diperlukan solusi yaitu dengan membuat Floating Fuel Station yaitu pola pendistribusian bahan bakar nelayan dengan membuat SPBN dengan konsep terapung. Penyebab utama keterlambatan distribusi bahan bakar di Pantai Morodemak dikarenakan kondisi akses jalan yang sempit dan sering adanya rob air laut. Langkah awal dalam mendapatkan ukuran dimensi adalah dengan menyesuaikan jumlah kebutuhan BBM nelayan dalam satu bulan untuk menentukan besarnya muatan BBM yang dapat diangkut dan karakteristik perairan di Pantai Morodemak. Selanjutnya membuat enam macam model lambung, lambung terbaik dipilih berdasarkan equilibrium dan GZ stabilitas sementara yang ideal. Didapatkan ukuran utama lambung adalah LOA:30,0625m LWL:28,9690m LPP:28,2760m B:1,5m H:2,5m T:1,8m Displacement: 515,1Ton Cb:0,8737 LCB dari MS:-0,061. DWT:257,592Ton dan LWT:257,508Ton. Kapasitas tangki utama BBM nelayan Floating Fuel Station sebesar 270,3m3 dan mampu membawa truk tangki dengan berat maksimal 18,216Ton. Dilakukan analisa untuk stabilitas, olah gerak dan analisa biaya operasional. Analisa stabilitas dan Seakeeping menggunakan Maxsurf sedangkan analisa biaya operasional menggunakan metode cost-benefit analysis. Dari analisa stabilitas didapatkan Floating Fuel Station memiliki stabilitas yang baik sesuai dengan kriteria dari IMO MSC.267(85) Part B Stability For Pontoons. Dari hasil analisa Seakeeping Floating Fuel Station mampu berlayar pada tinggi gelombang perairan laut jawa 2m berdasarkan dari kriteria Tello,2009. Dari hasil analisa biaya operasional menggunakan cost-benefit analysis Floating Fuel Station memiliki biaya operasional lebih rendah 28,49% dibanding SPBN Morodemak Konvensional.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/43370
2022-06-13T00:43:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/43370
2022-06-13T00:43:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 1 (2022): February; 9-22
CFD Based Analysis of Resistance and Pitch Motion of Novel Flat Plate Panel Hull Vessel
Amiadji, Amiadji; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
baidowi, achmad; Department of marine engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Arief, Irfan Syarief; Department of marine engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ricinzky, Fitricia Putri; Department of marine engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2022-02-27 06:17:12
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/43370
Marine Engineering
CFD, Conventional Vessel, Flat Panel Vessel, Pitch motion, Resistance
en
This paper provides analysis regarding a phenomenal hull shape called flat panel concept, the flat panel hull is an axe bow vessel at the front part and semi trimaran at the stern part. This concept is for a small vessel such as fishing vessels, patrol vessels and prototypes have been built. Resistance and motion is important part of a vessel design, this paper compares a flat plate vessel with 282.56 ton displacement with a conventional vessel with the same displacement and same speed. The resistance comparison was conducted using Computational Fluid Dynamic (CFD) on each ship with a speed range of 5-10 knots of operational speed. The resistance shows that the flat panel vessel generates higher resistance compared to the conventional vessel where the difference varies from 8.388% to 19.954% depending on the speed. It also found that the pitch motion (Ry) of flat panel vessel is positive that indicates the bow draft is lower during the simulation in calm water. The highest value of pitch is 1.13 degrees measured at the amidships or zero point or -0.3 m at the bow. Two While the relative velocity or flow analysis indicates that flow of the flat panel vessel has enormous turbulence flow around the stern hull and smoother flow pattern at the bow, this may cause the increase of resistance and bow diving in calm water phenomena. However since the most accurate test is based on model test in hydrodynamic laboratory, it is recommended to conduct the comparison experiment in hydrodynamic laboratory.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4401
2013-01-23T11:06:24Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4401
2013-01-23T11:06:24Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 3 (2012): Oktober; 138-146
PERANCANGAN KAPAL PERANG MULTIPURPOSE TIPE KATAMARAN UNTUK KONDISI PERAIRAN AMBALAT
Samuel, Samuel; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Windyandari, Aulia; Program Diploma Tiga Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4401
Teknik Perkapalan
Multipurpose; katamaran; kapal perang; perbatasan; Ambalat.
en
Kapal perang multipurpose merupakan jenis kapal perang yang berfungsi sebagai kapal patroli dan kapal pengirim suplay pasukan pada suatu wilayah yang rawan terjadi pelanggaran batas wilayah. Kapal ini di operasikan di wilayah ambalat kalimantan timur, karena kawasan tersebut merupakan titik kritis perbatasan wilayah di Indonesia yang sering terjadi pelanggaran batas wilayah oleh malaysia. Hal tersebut karena di ambalat terdapat banyak sumberdaya alam antara lain adalah 30 ribu sampai 40 ribu barel per hari dan sumber daya hasil tangkap ikan. Dilihat dari persenjataan, dari sisi kuantitas, kapal perang Malaysia jauh lebih kecil dari kapal perang Indonesia, namun dari sisi kualitas, Malaysia jauh lebih unggul dari Indonesia. Dengan adanya penelitian ini, harapannya dapat menjadi solusi untuk menambah kekuatan tempur TNI AL di daerah perbatasan. Selain itu, kapal NKRI belum memiliki kecepatan yang memadai untuk mengejar perompak. Penelitian ini menggunakan design kapal katamaran untuk mendapatkan kecepatan maksimum dan ruang muat yang lebih besar. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum dan analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal. Serta pemilihan peralatan persenjataan dan penentuan kecepatan kapal untuk mengejar perompak. Hasil perancangan Kapal Perang Multipurpose (Multipurpose Patrol Craft) ini didapatkan hasil analisa hidrostatik, stabilitas dan olah gerak serta gambar rencana garis dan rencana umum kapal. Dari hasil hidrostatik, letak titik bouyancy terletak dibelakang midship kapal sejauh 2.543. Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan nilai GZ terbesar dan periode oleng tercepat terjadi pada saat kapal membawa muatan tipe penyerangan maksimum yaitu membawa Main Batlle Tank. Pada tinjauan olah gerak, Multipurpose Patrol Craft memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck weaknes.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23161
2021-04-21T12:04:22Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/23161
2021-04-21T12:04:22Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 2 (2019): Juni; 74-80
Perkiraan Umur Lelah Struktur Kapal Berbasis Keandalan dengan Metode Mean Value First Order Second Moment
Misbah, M Nurul
Setyawan, Dony; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Soleh, Ahmat; Departemen Teknik Perkapalan, Fkultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2019-08-07 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/23161
id
Desain berbasis keandalan sering digunakan dalam perancangan struktur yang mempunyai ketidakpastian harga dari parameter, baik parameter kekuatan struktur maupun parameter beban operasional. Pendekatan desain berbasis keandalan lebih realistis dibanding dengan pendekatan faktor keamanan untuk mengakomodasi ketidakpastian tersebut. Salah satu metode untuk menghitung keandalan struktur yang efisien adalah metode Mean Value First Order Second Moment (MVFOSM). Dalam paper ini akan dibahas perkiraan umur lelah struktur kapal berbasis keandalan, khusunya pada sambungan pelat alas pada midship kapal. Dengan menyatakan keandalan sebagai fungsi waktu maka peluang aman dari struktur tersebut pada waktu tertentu dapat diketahui. Studi kasus diambil pada kapal tanker 17.500 DWT yang dioperasikan di perairan Masalembo. Akibat fabrikasi pada pelat alas kapal diasumsikan terjadi retak permukaan sedalam 0,5 mm. Dengan menggunakan metode MVFOSM didapat bahwa nilai keandalan kapal dengan nilai rentang tegangan (Ds) rata-rata sebesar 25,63 MPa dengan COV 0,416, dan tegangan rata-rata (smean) sebesar 47,81 MPa, struktur kapal tanker dianggap cukup andal sampai tahun ke-18 dengan indeks keandalan 3,65 atau peluang aman sebesar 99,8%
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/49351
2023-05-24T11:03:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/49351
2023-05-24T11:03:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 1 (2023): February; 44-59
Criticality Analysis for Research Vessel Machinery System Maintenance Strategy. Study Case: RV. Baruna Jaya
Muryadin, Muryadin; Research Center for Hydrodynamic Technology, National Research and Innovation Agency
Noor, Fariz Maulana; Research Center for Hydrodynamic Technology, National Research and Innovation Agency
Prasetyo, Dimas Fajar; Research Center for Hydrodynamic Technology, National Research and Innovation Agency
Wijaya, Rio Dwi Sakti; Research Center for Hydrodynamic Technology, National Research and Innovation Agency
2023-02-08 03:21:34
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/49351
Marine Engineering
Research Vessel, Probability Rating, Consequence Rating, Criticality Analysis, Maintenance Strategy
Ship Maintenance
en
In recent years, marine survey operations such as survey operations for underwater communication cables and tsunami early warning systems have become an annual activity involving research vessels in Indonesia. Along with the increasing age of the ship, it will be followed by a decrease in the performance of the machinery system. Maintenance of the machinery system is carried out to maintain the desired performance by ship users. However, with a large number of machinery system equipment and limited resources, an analysis is needed to prioritize which equipment or components need regular maintenance and monitoring activity. By classifying all assets into a hierarchical form and performing a risk-based criticality analysis, equipment will be prioritized based on the probability of failure and the level of consequence. By determining the probability of failure of a component based on historical data and reference failure data, and determining the consequences for health safety (HS), production (P), Environment (E), and Containment (Cn), the risk would be obtained. From this analysis obtained as many as 766 equipment and components consisting of 38 rotary equipment, 45 static equipment, 196 piping components, and 487 instruments. The risk analysis obtained as many as 23 (3%) of equipment in H (high), 138 (18%) in the M (medium) condition, and 605 (79%) in the L (low) condition. The criticality results determined that 161 (21%) equipment in H & L conditions would be carried out planned maintenance and 605 (79%) equipment in low condition would be carried out unplanned maintenance.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6338
2014-03-25T13:49:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6338
2014-03-25T13:49:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 1 (2014): Februari; 13 - 20
HIGH SPEED SHIP TOTAL RESISTANCE CALCULATION (AN EMPIRICAL STUDY)
Endro W, Dimas; Politeknik Pekapalan Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6338
Teknik Perkapalan
High Speed Ship, Resistance ,Empiric, Resistance coefficient, Sea Margin.
en
High speed design studies became very intense studies. One of the subject that can be explore is obtaining total resistace. A high speed ship has four stages of condition when she operates. Starting from low speed condition until developent of dinamics lift force. These four states that happened on high speed ship when she cuise on her operational speed, make a specific consideration on predicting her total resistance. As high speed ship become more widely built and operate in Indonesia, the study of the state of art of high speed vessel especially for obtaining total resistance has became more challenging In this paper is foccused on proposing an applicative methods for high speed resistance calculation based on savitsky method. Result which obtained form empirical study is compared to numerical software. Result of this study shows that there are no significant differences between empirical method and result form software application. Considering of sea margin would be effective to made the empirical method would be applicable. There is a 128,0812 KN of total resistance using empirical method, by considering sea margine factor, and a 128,512 KN of total resistance resulted form software calculation
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2638
2012-03-20T13:33:20Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2638
2012-03-20T13:33:20Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 3, No 3 (2006): Oktober; 65-69
WELDABILITY, WELDING METALLURGY, WELDING CHEMISTRY
Jokosisworo, Sarjito; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-20 13:15:14
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2638
Teknik Perkapalan
Weld ability
en
Sambungan las merupakan bagian penting dari stuktur/bangunan yang dilas, dan kunci dari logam induk yang baik adalah kemampuan las (weld ability). Kemampuan las yang baik dan kemudahan dalam fabrikasi dari suatu logam merupakan pertimbangan dalam memilih suatu logam untuk konstruksi.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/50503
2023-10-19T14:22:45Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/50503
2023-10-19T14:22:45Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 2 (2023): June; 214-223
Design, Construction And Operational Plans Of An Electric Paddle Wheel For A Laminated Bamboo Slats River Cruise Boat
Supomo, Heri; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Sepuluh Nopember Institute of Technology, Surabaya 60111, Indonesia
Djatmiko, Eko Budi; Department of Ocean Engineering, Faculty of Marine Technology, Sepuluh Nopember Institute of Technology
Nugroho, Setyo; Department of Marine Transportation, Faculty of Marine Technology, Sepuluh Nopember Institute of Technology
Supomo, Wikaranosa Scotiandharu; Baito Deling Research, Surabaya 60111
2023-06-05 03:32:26
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/50503
en
River cruise tourism in Indonesia has a moderately high potential as there are so many rivers in Indonesia that offer beautiful natural and urban views. However, majority of river cruiser boats still use outboard engines, both two-stroke and four-stroke combustion engines. The working system of the outboard engine is to carry out the combustion process of the fuel oil. This combustion process usually has a loud sound, leading to noise pollutants that can harm the environment and make passengers uncomfortable. Burning fossil fuels also causes the residual compounds that increases environmental pollution, especially carbon emissions. In this paper, an analysis will be carried out on the operational costs of a river cruise ship with electric paddle wheel propulsion. With a boat design with an LOA size of 5.4 m, breadth of 1.4 m, height of 0.8 m, draft of 0.3 m, and CB of 0.68, the paddle wheel diameter is 70 cm, blade width of 30cm, and 6 blades. The motor used to drive the paddle wheel has a power of 672.69 watts, with a battery capacity of 100 Ah. According to operational planning, benefits will be obtained, including zero carbon emissions, no noise and operational benefits can be up to 90% greater when compared to the out-board engine drive.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7735
2014-11-14T10:52:28Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7735
2014-11-14T10:52:28Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 3 (2014): Oktober; 126-131
OPTIMIZATION OF CATAMARAN DEMIHULL FORM IN EARLY STAGES OF THE DESIGN PROCESS
Iqbal, Muhammad; Department of Naval Architecture
Faculty of Engineering
Diponegoro University
Trimulyono, Andi; Department of Naval Architecture
Faculty of Engineering
Diponegoro University
2014-11-11 16:14:49
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7735
Naval Architecture
Optimization; Catamaran; Demihull Form
en
The amounts of research about catamaran have generated a practical formula to simplify the calculations of catamaran resistance. Ship designer will calculate the predictions of catamaran resistance rapidly. The aim of this research is focused to search the optimal demihull form where the hull form has the lowest resistance compared to other hull form models with the same displacement. To generate the different hull form, the initial hull form (parent hull) is transformed so that become some models by changing the parameter of coefficient block (Cb) in range ±10% with Lwl, T, H, volume and displacement are constant. The transformed hull form are calculated their total resistance from Froude number (Fr) 0,2 to 0,65 with spacing hull to length ratio (S/L) 0,2 to 0,4. The results of calculation show that the optimal demihull form is Model 4 where the initial hull form Cb +5%. The model has the lowest resistance compared to other models. The comparisons of resistance Model 4 with the configurations of S/L shows that the lowest resistance is S/L 0,4, so that the optimal demihull form is Model 4 with S/L 0,4.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2664
2012-04-16T11:18:49Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2664
2012-04-16T11:18:49Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 1 (2008): Februari; 32-36
PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.
Hartono, Hartono; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 14:08:04
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2664
Teknik Perkapalan
soft steel sheet; rate of corrosion; sea water; overvoltage
en
One of the usage of soft steel sheet at human life among others as boat sheet. Existence of electrochemical reaction between metal and environment can cause the corrosion. Corrosion represent an situation having the destroying nature at most of all metal. Trial of rate of corrosion at soft steel sheet to sea water can be conducted by using overvoltage. Heavy change (losing of weight) of specimen will be progressively increase by increasing its test time.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8722
2017-11-15T13:46:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8722
2017-11-15T13:46:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 2 (2015): Juni; 97-105
TOTAL RESISTANCE PREDICTION OF SELF PROPELLED COAL BARGE (SPCB) USING COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC
Purwana, Agung; Marine Engineering Department,
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya,
Husodo, Adi Wirawan; Marine Engineering Department,
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya,
2015-07-02 09:59:10
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8722
Marine Engineering
CFD, total resistance, meshing grid, shear stress transport, volume of fluid (VOF)
en
In the present paper the computational fluid dynamic (CFD) technique is applied to predict the total resistance (Rt) of Self Propelled Coal Barge (SPCB). The simulation process was executed using ANSYS®software based on fluid flow (CFX) solver. The selected CFD method is volume of fluid (VOF). The solid modeling of SPCB is developed using Maxsurf®. Boundary conditions are set on each domain area covering bottom,free surface, inlet, outlet, shipand wall. The variation of computaitional grid (meshing grid) which is used in computation are SST (Shear Stress Transport)67,000, SST 73,000, SST 103,000, SST 117,000, SST 127,000, SST 147,000, SST 157,000, and SST 200,500. Total resistance (Rt) resulted from CFX computation is validated with total resistance (Rt) resulted from Holtrop. The larger of grid meshing size, the better of validation result. The CFD technique demonstrated good agreement with Holtrop formulae in predicting the total resistance (Rt) of SPCB.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3187
2014-03-27T23:57:59Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3187
2014-03-27T23:57:59Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 8, No 3 (2011): Oktober; 134-140
ANALISA PENGARUH ALIRAN FLUIDA YANG DITIMBULKAN OLEH GERAKAN PUTARAN PROPELLER PADA KAPAL IKAN TERHADAP TEKANAN PROPELLER DENGAN PENDEKATAN CFD
Samuel, Samuel; Staf Pengajar S1 Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro
Hafiz, Dian; Alumni S1 Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3187
Propeller;Tekanan;CFD;RPM;maksimum strees
en
Dalam operasinya dilaut, suatu kapal harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan kecepatan dinas (Vs) seperti yang direncanakan. Hal ini mempunyai arti bahwa, kapal haruslah mempunyai rancangan sistem propulsi yang dapat mengatasi keseluruhan gaya-gaya hambat yang terjadi agar memenuhi standar kecepatan dinasnya. Penelitian untuk meningkatkan daya dorong propeller dari tahun ketahun terus dilakukan dengan meningkatakan efisiensi propeller. Tapi dari sisi lain usaha untuk meneliti dimana konsentrasi tegangan yang diakibatkan daya dorong propeller masih kurang dilakukan Untuk tugas akhir ini analisa yang dilakukan adalah untuk mengetahui distribusi tekanan pada propeller dan juga maximum stress yang terjadi pada propeller. Proses pembuatan model geometri dibantu dengan menggunakan software CAD dan analisanya dilakukan dengan mengunakan pendekatan CFD (Computational Fluid Dynamic) sebagai sarana visualisasi.Analisa dilakukan dengan memvariasikan putaran propeller pada 100, 200, 300, 400, 500 rpm. Berdasarkan hasil perhitungan dan hasil running software CFD yang telah dilakukan didapatkan hasil perbedaan tekanan dimana pada tiap putarannya semakin meningkat. Tekanan paling besar terjadi pada putaran 500 rpm yaiutu sebesar 28169,72 N. Dengan menggunakan software MSC NASTRAN didapatkan nilai maksimum strees sebesar 13,1 N/mm2 akan tetapi material ini masih dalam batas aman karena hasil perhitungan safety factor material bahan didapat nilai 33,87.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10244
2017-05-03T09:25:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10244
2017-05-03T09:25:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 1 (2016): Februari; 38-44
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DAN PANTAI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS DAN EFISIENSI DI SENTRA INDUSTRI KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG
Santosa, Ari Wibawa Budi; Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro Semarang
Waluyo, Bambang Sri; Jurusan D3 Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro Semarang
Pujiyanto, Sri; Jurusan Biologi,
Fakultas Sains dan Matematika,
Universitas Diponegoro Semarang
Astuti, Sri Rahayu Tri; Jurusan Manjemen,
Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
Universitas Diponegoro Semarang
2016-01-06 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10244
Galangan; Lingkungan; Pesisir; Mangroove; Produksi
en
Proses pembuatan kapal di Galangan Kapal Kayu CV Laksana Abadi Batang masih menggunakan cara tradisional, saat ini mengalami kesulitan untuk memenuhi jumlah pesanan yang banyak. Program KKN-PPM ini untuk membantu para pengrajin kapal kayu tradisional di Batang melalui menerapkan teknologi yang lebih modern melalui penggunaan aplikasi software perkapalan seperti Delfship dan Maxsurf. dengan menggunakan software tersebut diharapkan pengrajin kayu tradisional mampu mempercepat proses produksi dari 120 hari/ kapal menjadi 90 hari/kapal dan juga kapal kayu yang dibuat akan lebih bagus. Dalam program KKN-PPM ini mahasiswa juga harus mengenalkan pada masyarakat pesisir di Batang tentang kebersihan lingkungan. Produsen dan Pengrajin kapal kayu tradisional diberikan penyuluhan K3LH, menjaga kebersihan lingkungan dari limbah buang kapal yang dapat mencemari laut sekitar. Oleh karena itu, akan diterapkan pada setiap kapal kayu yang akan dibuat teknologi tepat guna OWS (oil water Separator). Dengan menerapkan teknologi tepat guna OWS, penanaman mangroove diharapkan dapat meminimalisir pencemaran laut karena limbah buang kapal kayu.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3215
2012-04-16T12:16:08Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3215
2012-04-16T12:16:08Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 3 (2008): Oktober; 191-201
PENGARUH PENGGUNAAN SUBKONTRAKTOR TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PER COMPENSATED GROSS TONNAGE (COST/CGT) DALAM PEMBANGUNAN KAPAL
Supomo, Heri; Jurusan Teknik Perkapalan FTK – ITS Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3215
Produktivitas; CGT; subkontraktor
en
Peningkatan Produktivitas pada galangan sangat penting dilakukan sebab dapat berpengaruh terhadap waktu proses produksi mutu sebuah kapal. Peningkatan ini dapat dilakukan dengan salah satunya adalah mengoptimalkan pemanfaatan SDM yang tersedia. Optimalisasi SDM tidak hanya dilakukan dengan melakukan penambahan jam orang ataupun lembur dari tenaga kerja langsung, tetapi juga memperhitungkan penggunaan sub-kontraktor secara tepat. Yang dimaksud tepat disini adalah memenuhi dari segi mutu, biaya dan waktu pembangunan kapal. Dalam penulisan ini, dilakukan analisa pengaruh penggunaan sub-kontraktor terhadap waktu dan biaya per Compensated Gross Tonnage (cost/CGT). Penulisan ini menggunakan CGT sebagai suatu alat pengukuran produktivitas. Salah satu tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui besar cost/CGT sebuah galangan (PT.PAL Indonesia )yang meliputitenaga organik dan subkontraktor. Besarnya CGT masing-masing kapal diperoleh dari perkalian antara faktor CGT dengan jumlah berat baja kapal yang dibangun. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa cost/CGT dari subkontraktor lebih murah (36% - 59,6%) dibandingkan tenaga kerja tetap galangan. Sebaliknya, dalam hal waktu pembangunan kapal tenaga kerja organik galangan lebih cepat (46% - 69,54%) dibandingkan subkontraktor. Secara umum dapat dikatakan bahwa subkontraktor lebih murah tetapi lebih lama waktu penyelesaian pekerjaan jika dibanding tenaga kerja tetap galangan. Dalam hal daya saing, PT.PAL Indonesia saat ini mempunyai harga $9696,06 / CGT yang berartiPT PAL masih mempunyai daya saing yang cukup secara internasional.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/14569
2020-04-17T19:49:37Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/14569
2020-04-17T19:49:37Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 1 (2017): Februari; 14-20
Analisa Pengaruh Pengelasan TIG Dan MIG Terhadap Kekuatan Tarik Dan Bending Pada Sambungan Pelat Alumunium 5083
Huda, Muhammad Hafid; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jokosisworo, Sarjito; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Yudo, Hartono; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-02-02 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/14569
Aluminium 5083; GTAW; GMAW; Kekuatan Tarik; Kekuatan Bending; Ketebalan Berbeda
en
Proses pengelasan yang di lakukan pada material aluminium 5083 yang banyak di gunakan pada industri perkapalan yang khususnya digunakan pada bagian konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) dan MIG (Metal Iert Gas). Pengelasan ini dilakukan pada aluminium 5083 dengan jenis pengelasan TIG dan MIG dan jenis sambungan pengelasan single v butt joint 60o, dengan kekuatan arus sama yakni 200 A. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pada pengujian tarik tingkat kekuatan pengelasan TIG lebih baik dan lebih optimal dibandingkan dengan pengelasan MIG. Pada pengujian bending jenis pengelasan MIG lebih baik dibandingkan dengan jenis pengelasan TIG. Pada arus yang sama yaitu 200 A memberikan kekuatan tarik yang lebih optimal dan lebih baik pada jenis pengelasan TIG. Sedangkan untuk pengujian bending dengan perlakuan yang sama menghasilkan tegangan lentur yang lebih tinggi pada pengelasan MIG dibandingkan dengan pengelasan TIG.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/31965
2021-07-23T17:03:43Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/31965
2021-07-23T17:03:43Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 3 (2020): October; 123-129
Determination of PV Power and Battery Capacity Size for a Leisure Solar Powered Boat at Kalimas River, Surabaya, Indonesia
Nasirudin, Ahmad; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Hasanudin, Hasanudin; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Utama, Danu; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Tahwoto, Lia Pundhi; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2020-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/31965
Leisure Solar Powered Boat; PV Power; Battery Capacity; Linear programming
en
As a green city, Surabaya had been developing a program of an environmentally friendly concept in almost all sectors. One of the developed sectors with this concept is the tourism area around the Kalimas river. Tour by riding a small passenger leisure boat is the most favorite recreational option. The leisure boat designs with environmentally friendly solar-powered concepts were developed, but regarding PV power and battery capacity determination, almost all designs are not optimal. This research is aimed to obtain the optimal PV power and battery capacity by calculating the number of PV panels and batteries with minimum cost. A Linear programming approach by Simplex method is applied in the optimization calculation. The results show that the number of the battery of the previous design can be reduced from 4 (four) units (20 kWh) becomes 3 (three) units (15 kWh) and the number of PV panels are still the same number with the previous one, i.e., 7 (seven) units (2,24 kW). The optimum system cost is around 264 million rupiahs, which means that the cost is reducing around 81 million rupiahs or 24%.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3781
2012-07-09T11:14:33Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3781
2012-07-09T11:14:33Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 3 (2010): Oktober
ANALISA SENSITIVITAS KELAYAKAN USAHA PT. JASA MARINA INDAH DENGAN BEROPERASINYA GRAVING DOCK 18.000 DWT
Jatmiko, Sukanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Mulyatno, Imam Pujo; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3781
Teknik Perkapalan
sensitivity analysis; NPV; IRR; B / C
en
Feasibility analysis project is an important component before a project is carried out, one method to feasibility analysis project is sensitivity analysis. The purpose of this study is to determine the feasibility of building graving dock 18.000 DWT at. PT. Jasa Marina Indah with sensitivity analysis method which will be known sensitivity value of graving dock 18.000 DWT in the form of NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return) and B / C (Benefit Cost Ratio), and also to investigate the higest and lowest feasibility. In this study conducted a sensitivity analysis of graving dock 18 000 DWT which is sensitive to the value achieved capacity of graving dock 18 000 DWT each year, such as if the value of its capacity 100% (fully charged), 15% of the available capacity, 10% of the available capacity, and sensitive to the possibility of late payment of installments to the lend capitalResults showed that the sensitivity of graving dock 18 000 DWT highest if the capacity is filled with 100%, While the value of the sensitivity of graving dock 18 000 DWT in the lowest occur if the capacity of the graving dock filled only 10% of the available capacity
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/18487
2020-04-17T19:50:45Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/18487
2020-04-17T19:50:45Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 1 (2018): Februari; 18-23
Studi Perbandingan Performa Kapal Trimaran, Katamaran, dan Monohull Sebagai Kapal Penyeberangan di Kepulauan Karimunjawa
Adietya, Berlian Arswendo; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Gustiarini, Elvira Dwi; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-05-20 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/18487
id
Daerah wisata yang menarik dan terkenal di Pulau jawa salah satunya adalah Kepulauan Karimunjawa. Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Fasilitas pendukung pariwisata atau alat transportasi di sekitar Kepulauan Karimunjawa dirasa kurang, padahal banyak sekali pulau-pulau yang memiliki keindahan alamnya. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan usaha untuk mengembangkan teknologi kapal penyebarangan ke pulau-pulau salah satunya ke karimunjawa. Tujuan utama penelitian ini adalah studi perbandingan performa kapal trimaran, katamaran dan monohull sebagai kapal penyebrangan di kepulauan karimunjawa. Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian yaitu membandingkan stabilitas dan olah gerak dari kapal trimaran, katamaran dan monohull. Dari hasil analisa didapatkan desain kapal katamaran yang memiliki nilai hambatan paling kecil pada kecepatan 24 knot adalah Catamaran sebesar 177,8 kN dengan power 3463,6 HP dan desain catamaran yang memiliki stabilitas yang baik, dengan simulasi kriteria semuanya memenuhi standar IMO.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/38824
2022-03-04T03:01:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/38824
2022-03-04T03:01:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 3 (2021): October; 140-150
Design and Modeling of Catamaran Flat Plate Ship with Bottom Glass Concept to Improve Tourism Underwater in Bangsring Banyuwangi
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/38824/118910
Hidayat, Ahmad; Department of Ship Manufacture Engineering, State Polytechnic of Banyuwangi
Inprasetyobudi, Hery; Department of Ship Manufacture Engineering, State Polytechnic of Banyuwangi
Darma, Yeddid Yonatan Eka; Department of Ship Manufacture Engineering, State Polytechnic of Banyuwangi
2021-11-01 15:50:11
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/38824
Naval architect; Management
Ship Design; Catamaran; Bottom Glass; Resistance; Stability.
Ship Design
en
The beauty of the beach and underwater of Bangsring beach make this beach one of the leading destinations in Banyuwangi Regency. However, until today how to enjoy the beauty of the underwater can exclusively be done by diving or snorkeling, which is quite troublesome and exhausting, especially for tourists who want to enjoy and looking entertainment in a simpler way. So the concept of bottom-glass in this design is offered as a problem solving in this study, while the concept of flat plate and flat-bottom is carried out to efficiently time and cost of shipbuilding, because with this flat plate concept, there is no rolling and other material bending process. The design of the main dimensions is made based on owner requirements are obtained based on field study and literature studies, then the main parameters are obtained (LOA = 12 m, total B = 5.6 m, B each hull = 0.94 m, hull spacing = 3.72 m, T = 0.7 m, H = 1.85 m, Vs = 10 knots). To maximize the design, 4 ship models were designed with these primary parameters, based on the analysis of resistance using Maxsurf Resistance, model 4 with a maximum resistance of 4.3 kN was chosen which tend to be more effective compared with the designs of model 1, model 2, and model 3 which has a maximum resistance of 8 kN, 4.9 kN and 5.3 kN. The results of the stability analysis carried out in this design with the load case 100%, 80%, 60%, 40%, and 20%, has met all requirements for intact stability IMO MSC.36 (63) for HSC multihull Annex 7.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4396
2013-01-23T10:07:16Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4396
2013-01-23T10:07:16Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 2 (2012): Juni; 97-105
STUDI HULLFORM KAPAL IKAN 201 GT UNTUK DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RADIUS PELAYARAN 1000 MIL LAUT
Kiryanto, Kiryanto; Program Studi S1 Teknik perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Samuel, Samuel; Program Studi S1 Teknik perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Solihin, Solihin; Program Studi S1 Teknik perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4396
Teknik Perkapalan
kapal ikan; hambatan; stabilitas; olah gerak kapal.
en
Untuk meningkatkan pengelolaan sumberdaya laut ( utamanya perikanan) di daerah kota Pekalongan maka perlu dilakukan kajian yang lebih dalam mengenai perencanaan suatu kapal yang mampu mencapai daerah di luar batas 12 mil laut dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Pada penelitian ini direncanakan desain lambung, penentuan volume tangki-tangki, hidrostatik, hambatan, stabilitas dan olah gerak kapal yang sesuai dengan standart IMO. Ukuran utama kapal didapatkan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding. Dari ukuran utama yang didapat kemudian dilakukan pembuatan linesplan, general arrangement, hambatan kapal, olah gerak kapal dan stabilitas kapal yang sesuai dengan standart IMO. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding dihasilkan alternatif ukuran utama kapal, yaitu dengan panjang kapal (Lpp) = 31,18 m, lebar kapal (B) = 6,82 m, tinggi kapal (H) = 3,12 m, sarat kapal (T) = 2,72 m, dan kecepatan kapal (V) = 11 knot. Volume tanki yang di butuhkan untuk pelayaran selama 20 hari dan menggunakan mesin 272 kw(370HP).Tanki bahan bakar = 47.82738 m3,Tanki minyak pelumas = 0,63628 m3,Tanki air tawar = 29,8608 ton, Tanki harian = 1,496152 m3. Pada kecepatan maksimal 11 knot hambatan yang di terima sebesar = 30,97 KN dan powes sebesar 335,75 Hp. Nilai GZ maksimum kapal = 27,3 – 39,1 deg dan nilai GM awal = 1,13 – 1,596 m
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/22339
2021-04-21T12:04:44Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/22339
2021-04-21T12:04:44Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 1 (2019): Februari; 33-40
Analisis Teknis Ekonomis Penggunaan Kulit Plastik HDPE Sebagai Pengganti Kulit Kayu Pada Lambung Perahu Katamaran
Amiruddin, Wilma; Departemen Teknik Perkapalan
Uinversitas Diponegoro
2019-05-29 12:45:27
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/22339
id
Pembuatan perahu katamaran berkulit plastik HDPE akan memberikan pengaruh secara teknis maupun ekonomis. Faktor berat dan desain akan berkorelasi secara langsung terhadap hambatan perahu dan perubahan kapasitas muatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat manfaat yang diperoleh dari penggunaan bahan alternatif yang dimaksud. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan observasi, melakukan analisis berdasarkan rumus empiris, dan melakukan penilaian teknis berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam perencanaan kapal katamaran. Hasil analisa menunjukkan terjadi pengurangan berat sebesar 256 kg (± 25 %), di mana LWT perahu HDPE lebih ringan dari pada perahu berkulit kayu. Pengurangan berat tersebut memberikan pengaruh terhadap efesiensi kapasitas muat ± 50 %. Perahu berkulit plastik HDPE menghasilkan hambatan total (RT) sebesar 510 N dan perahu katamaran kayu sebesar 560 N. Hasil pengecekan kriteria desain perahu katamaran menunjukkan hampir semua kriteria terpenuhi, baik untuk perahu kayu maupun perahu berkulit plastik HDPE., kecuali nilai block coefficient (Cb) yang relatif cukup besar, yaitu Cb = 0,7.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/46155
2023-05-20T14:46:02Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/46155
2023-05-20T14:46:02Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 3 (2022): October; 112-121
Study on Implementation of Lean Six Sigma in Hospital Auxiliary Ship Block Construction Process
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/46155/145021
Kurniawan, Muhammad Rizki; Department of Industrial Engineering, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa TImur, Jl. Rungkut Madya, Gn. Anyar, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur, 60294
Rochmoeljati, Rr.; Departmennt of Industrial Engineering, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa TImur, Jl. Rungkut Madya, Gn. Anyar, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur, 60294
2022-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/46155
en
During the pandemic, transportation is needed to support the evacuation of patients through waterways; therefore, PT PAL Indonesia (Persero) has created a Hospital Auxiliary Ship project. In building a quality Hospital Auxiliary ship project, productivity is needed so the project can be completed properly. However, there are problems with the punctuality of completing the ship block construction with a total lead time of 19200 minutes and found the block quality is not up to standards like Surface Porosity, Former Stopper, Arc Strike, and Low Bead defects that require a rework process and cause long cycle times. This study aims to reduce the lead time value and minimize waste or activities that are not value-added using the lean six sigma method with stages (DMAIC). From the results of the study, it was found that the identification of the Process Activity Mapping (PAM) design, which resulted in the highest waste rating, namely 16.94% defect, with CTQ-4, lean six sigma value of 3.055 sigma and DPMO value of 59917 which was included in the excellent category for the industry average. The factors causing the problem were identified with Pareto diagrams and causal diagrams to determine the dominant type of defect and the causes of wastage of defects; there are four factors, namely material, human, machine, and environment. Recommendations for the improvement of waste are through material inspection, operator training, reworking defective blocks, and minimizing non-value-added activities. With the design of process activity mapping (PAM) and value stream mapping, the efficiency of ship block construction can increase from 67.81% to 74.06%.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5119
2013-06-25T15:21:58Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5119
2013-06-25T15:21:58Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 2 (2013): Juni; 58-64
HULL INSPECTION PRODUCTIVITY MEASUREMENT FOR A NEW SHIPBUILDING PROJECT (CASE STUDY OF BIC 11.02 A NEW SHIPBUILDING PROJECT)
Endro W, Dimas; Jurusan Teknik Permesinan Kapal,
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5119
Teknik Sistem Perkapalan
Inspection Productivity,Pane, Compartment, Scoring, Hull Construction.
en
Hull construction process for a new shipbuilding project usualy consist of a set of stages. Starting from material identification, marking, cutting fabrication, assembly and testing. For many shipyard hull inspection activity and hull production stages are joined to simplify production progress monitoring. A 20% credit given for inspection activity. Inspection activities particulary for hull construction which consist of inspection and repair work. Schedule slip of a new shipbuilding is very potencial. This condition is met when man power allocation and work priority are not set properly. Therefore, a clear parameter which conduct with inspection productivity to production manager should be provided. This parameter could help production manager to determine priority of repair work. In this case, differences parameter between production that is using pane measurement and inspection that is using compartement measurement. These two different parameter could make difficulties, particulary when production manager want to know how much progess has been done. A new method to converting the two different parameter has become a topic of this paper
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/26397
2021-04-21T12:03:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/26397
2021-04-21T12:03:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 3 (2019): Oktober; 123-128
Simulasi CFD pada Kapal Planing Hull
Samuel, Samuel; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Trimulyono, Andi; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Santosa, Ari Wibawa Budi; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-11-13 18:53:46
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/26397
Planing hull, CFD, Finite Volume Method, Volume of Fluid, RANS
en
Akurasi dalam memprediksi hambatan kapal adalah salah satu aspek penting dalam mendesain lambung kapal. Secara umum, hambatan kapal dengan type planing lebih rumit daripada type displacement. Planing hull memiliki karakteristik unik seperti trim, heave, hard-chine, Froude number tinggi dan dead-rise angle. Gaya hidrodinamik pada planing hull lebih dominan daripada gaya hidrostatik. Analisis numerik menggunakan Finite Volume Method (FVM) dipilih untuk menyelesaikan masalah hidrodinamik. Dalam penelitian ini, persamaan (RANS Reynolds-Averaged Navier-Stokes) digunakan untuk menggambarkan model turbulensi dengan k-ε. Secara umum, pemodelan Volume of Fluid (VOF) menggunakan aliran multiphase Euler yang diasumsikan air dan udara sebagai phase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkenalkan perhitungan kapal type planing hull untuk memprediksi hambatan kapal dan seakeeping. Studi validasi ini dilakukan dengan menggunakan eksperimen Fridsma hullform. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa simulasi numerik pada jenis planing hull dapat diprediksi dengan akurasi yang cukup baik.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10908
2016-10-20T09:42:15Z
kapal:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5623
2013-10-24T09:00:40Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5623
2013-10-24T09:00:40Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 3 (2013): Oktober; 138-146
STUDI PERANCANGAN KAPAL PENGANGKUT IKAN DARI KEPULAUAN SERIBU KE JAKARTA
Budi Santosa, Ari Wibawa; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik UNDIP
Amiruddin, Wilma; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik UNDIP
Putra Pribadi, Catur Agus Putra Pribadi; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik UNDIP
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5623
Teknik Perkapalan
Kapal Pengangkut Ikan, Katamaran, Kepulauan Seribu
en
Kepulauan Seribu merupakan kepulauan yang terletak di sebelah utara Jakarta. Sejak tahun 2000-an pemerintah telah mengarahkan sektor perikanan dan kelautan sebagai andalan sumber perekonomian. Menurut informasi dari Pemerintah Administrasi Kepulauan Seribu menjelaskan bahwa produksi perikanan didapatkan 1.584 ton dari tangkap ikan laut dan 798,14 ton dari hasil budidaya (Jakarta dalam angka 2012). Berdasarkan hasil observasi di Kepulauan Seribu, disini belum ada kapal khusus yang digunakan untuk mengangkut ikan, selama ini proses pengangkutan dijadikan satu dengan kapal penumpang. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal. Serta pemilihan peralatan kapal dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal. Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah Loa: 16 m, Lwl: 15,5 m, B: 6 m, B1:1,25 m, T: 0,8 m, H: 1,8 m. Dari hasil hidrostatik, kapal Pengangkut Ikan ini mempunyai displacement 17,118 Ton, Cb 0,45, LCB 7,21 m. Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan kapal stabil, karena titik M diatas titik G. Pada tinjauan olah gerak kapal ini memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck weaknes. Pada tinjauan gambar rencana umum, kapal katamaran memiliki space yang cukup untuk mempermudah proses bongkar muat. Kapal pengangkut ikan ini menggunakan dua buah tenaga penggerak berupa outboard motors dengan daya yang dihasilkan sebesar 40 HP.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/52191
2023-08-03T03:35:21Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52191
2023-08-03T03:35:21Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 2 (2023): June; 163-174
Experimental Investigation on the Characteristics of Pitch Motion for a Novel SPAR–type FOWT in Regular Waves
Assidiq, Fuad Mahfud; Department of Ocean Engineering, Universitas Hasanuddin, Jl. Poros Malino, Bontomarannu, Gowa, Indonesia 92171
Paroka, Daeng; Department of Ocean Engineering, Universitas Hasanuddin, Jl. Poros Malino, Bontomarannu, Gowa, Indonesia 92171
Palippui, Habibi; Department of Ocean Engineering, Universitas Hasanuddin, Jl. Poros Malino, Bontomarannu, Gowa, Indonesia 92171
Hidayatullah, Hidayatullah; Department of Ocean Engineering, Universitas Hasanuddin, Jl. Poros Malino, Bontomarannu, Gowa, Indonesia 92171
Ramadan, Muhammad Fajar Fitra; Department of Ocean Engineering, Universitas Hasanuddin, Jl. Poros Malino, Bontomarannu, Gowa, Indonesia 92171
2023-05-17 06:38:18
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52191
Engineering; Ocean Engineering; Offshore Engineering; Hydrodynamics; Offshore Renewable Energy; Offshore Wind; Wind Energy
Pitch motion; SPAR; Vertical Plate
en
Pitching mode is more crucial than heaving mode in assessing floating offshore wind turbine (FOWT) motion characteristics, especially the operation of the SPAR substructure. The aim of this paper is to develop an experimental method for improving the SPAR substructure to minimize unnecessary pitch motion. Toward this end, three vertical plate configurations based on the novel SPAR are being developed, known as the 3VP, 4VP, and 5VP models. In consideration of 0⁰, 30⁰, 60⁰, 90⁰-incidence, the pitch response characteristics of the proposed novel SPAR models are comprehensively evaluated in terms of submerged volume ratio, wave-induced motion, non-dimensional damping coefficient, and percentage of motion reduction. The model test results indicate that the 4VP model outperforms the other novel models with respect to dynamic response, particularly the incidence of 0⁰ and 90⁰. This study implies that the novel SPAR development is both feasible and effective in the modification of SPAR-type FOWT substructures.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7267
2015-01-02T09:59:39Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7267
2015-01-02T09:59:39Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 2 (2014): Juni; 85 - 92
ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI INTERNAL RAMP SISTEM STEEL WIRE ROPE PADA KM. DHARMA KENCANA VIII DENGAN METODE ELEMEN HINGGA
Mulyatno, Imam Pujo; Program S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Trimulyono, Andi; Program S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Khristyson, Samuel Febriary; Program S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7267
Teknik Perkapalan
internal ramp; metode elemen hingga; analisa kekuatan
en
KM. DHARMA KENCANA VIII adalah kapal tipe Ro - Ro (Passanger Ship) yang memiliki rute pelayaran Merak - Bakauheni yang mampu mengangkut penumpang dan kendaraan dalam jumlah yang relatif banyak. Penelitian tentang kekuatan konstruksi internal ramp perlu diperhatikan dan dilakukan dimana tegangan yang diakibatkan oleh beban yang mengenainya tidak boleh melebihi batas maksimum σ ijin bahan berdasarkan rules dari klas, adapun acuan rules yang dipakai dalam penelitian ini adalah berdasarkan rules Biro Klasifikasi Indonesia. Analisa dan permodelan dalam penelitian kekuatan konstruksi internal ramp dilakukan dengan menggunakan program analisa kekuatan berbasis Metode Elemen Hingga . Analisa yang digunakan adalah analisa beban statis untuk mengetahui karakteristik dan letak tegangan terbesar pada konstruksi internal ramp berdasarkan empat variasi pembebanan.Hasil analisa menggunakan program berbasis Metode Elemen Hingga didapatkan hasil stress terbesar internal ramp terjadi dengan beban kendaraan mobil box pada kondisi loadstep midle yaitu sebesar 55,40 N/mm2 ,dimana daerah paling kritis terjadi pada node 2949 yang terletak pada penegar profil L paling kiri bagian memanjang dan penegar profil T nomor 5 bagian melintang. Tegangan ini masih dalam kondisi aman ,karena setelah dibandingan dengan σ ijin sebesar 400 N/mm2 berdasarkan rules BKI menghasilkan nilai safety factor sebesar 7,22
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2653
2012-03-21T11:35:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2653
2012-03-21T11:35:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 4, No 1 (2007): Februari; 35-39
PENCEGAHAN KOROSI DENGAN BOILER WATER TREATMENT (BWT) PADA KETEL UAP KAPAL.
Suleman, Suleman; Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 11:35:15
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2653
Teknik Perkapalan
Boiler Water Treatment, corrosion protection.
en
This paper explained about a using of Boiler Water Treatment (BWT) as corrosion protection for boiler on ship. BWT used as addition on boiler water, which used destilat water. As experiment results, BWT used on destilat water and destilat - seawater mixed given not koagulan patch on. The simulation given not satisfied results, caused by good not equipment.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/60005
2024-01-03T15:25:03Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/60005
2024-01-03T15:25:03Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 3 (2023): October; 391-400
Evaluating Wave Potential and Assessing the Economic Viability of Wave Energy Converters in the South Java Seas
Waskito, Kurniawan Teguh; Department of Mechanical Engineering, Universitas Indonesia
Yudho, Renaldi H; Department of Mechanical Engineering, Universitas Indonesia
Yanuar, Yanuar; Department of Mechanical Engineering, Universitas Indonesia
Rahardjo, Gema P; Department of Mechanical Engineering, Universitas Indonesia
2023-12-28 06:11:31
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/60005
Ocean Renewable Energy; Wave Energy Converter
Wave Potency; Wave Hindcast Data; Wave Energy Converter; LCOE
en
As an archipelagic nation, Indonesia holds substantial potential for wave energy as a renewable resource. Certain coastlines of islands facing the Indian Ocean, particularly in the western and southern regions, exhibit significant wave energy throughout the year. To identify suitable locations for Wave Energy Converter (WEC) installation, it is essential to assess wave hindcast data. This study utilizes NOAA and ERA5 reanalysis wave data to analyze wave characteristics in Indonesia from 2008 to 2018. Data processing with Ocean Data View is employed to estimate key wave parameters at various locations, including significant wave height, mean wave period, and mean wave direction. Two locations in the South Java seas were identified for WEC installation based on this research. The average values for the period 2008 to 2018 indicate a significant wave height of around 2m, with a maximum height of 5m, a wave period of 10–14s, and a wave direction of 195–210 degrees. Notably, NOAA data suggests a higher estimation of significant wave height compared to ERA5 data. The average annual wave power potential based on ERA5 and NOAA is 164.43 MW/m and 252.15 MW/m, respectively. Furthermore, this study incorporates an economic simulation for the construction of a multi-point absorber WEC. The objective is to offer insights into the Levelized Cost of Electricity (LCOE) and compare it with other WEC technologies. Assuming a WEC capacity of 130 kW, the total construction cost is estimated at $2,093,725, resulting in a Levelized Cost of Energy (LCOE) of $91/MWh.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8346
2015-03-20T14:04:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8346
2015-03-20T14:04:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 1 (2015): Februari; 42-49
ANALISIS PREDIKSI MOTION SICKNESS INCIDENCE (MSI) PADA KAPAL CATAMARAN 1000 GT DALAM TAHAP DESAIN AWAL (INITIAL DESIGN)
Santoso, Mardi; Teknik Permesinan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8346
Teknik Sistem Perkapalan
Olah gerak kapal;motion sickness;mabuk laut;catamaran;ISO 2631
en
Gerakan kapal terombang – ambing atau naik turun di laut lepas yang diakibatkan oleh ombak yang besar dan terus menerus dapat mengakibatkan gejala sakit berupa kepala pusing, mual bahkan muntah yang seringkali diistilahkan sebagai mabuk laut (sea sickness atau motion sickness). Pada kapal penumpang(ferry)kondisi ini menjadi suatu persyaratan penting yang harus dipertimbangkan dalam proses desain. Dalam penelitian ini dilakukan kajian terhadap hasil perhitungan dan simulasi percepatan vertikal gerakan kapal catamaran 1000GT sehingga bisa dilihat unjuk kerja kapal terhadap kenyamanan penumpang. Kenyamanan pada penumpang dilihat dari indeks jumlah penumpang yang mengalami mabuk laut pada periode tertentu dengan mengacu pada standard ISO-2631/1997. Perhitungan dan simulasi dilakukan pada beberapat titik di kapal untuk melihat percepatan vertikal yang terjadi. Dari hasil simulasi didapatkan pengaruh dari lokasi pengukuran, durasi dan arah ombak terhadap persentase jumlah penumpang yang mengalami gejala mabuk laut atau motion sickness incidence (MSI).
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2730
2012-04-16T11:05:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2730
2012-04-16T11:05:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 6, No 2 (2009): Juni; 134-137
KAJIAN POTENSI PERIKANAN TANGKAP DAN PERTUMBUHAN JUMLAH KAPAL TANGKAP ( PURSE SEINE) DI KABUPATEN PEKALONGAN
Sri Waluyo, Bambang; Program Diploma III Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2730
Teknik Perkapalan
Fish Catching; Growing up Vessel Catching; CPEU
en
In this paper Growing up Catching Vessel every year in District Pekalongan become CPEU Drop in every year. One of Thegreat potential of Indonesian ocean is fishing catch. Cause Indonesia have 17.502 island and have longest margine line island after Canada about 81.000 km, with convention PBB ( UNCLOS ) 1982 Indonesia have 3,1 million km2 and additional 2,7 million km2cause we have ZEEI. The condition make Indonesia have very big Ocean potention fish catching about 6,4 Million ton/year
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10105
2017-05-03T09:25:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10105
2017-05-03T09:25:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 1 (2016): Februari; 7-12
LONG-TERM FSO/FPSO CHARTER RATE ESTIMATION
Kurniawati, Hesty A; Department of Naval Architecture,
Faculty Of Marine Technology,
Sepuluh November Institute of Technology
Aryawan, Wasis D; Department of Naval Architecture,
Faculty Of Marine Technology,
Sepuluh November Institute of Technology
Baidowi, Achmad; Department of Naval Architecture,
Faculty Of Marine Technology,
Sepuluh November Institute of Technology
2016-02-06 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10105
FSO/FPSO; Charter Rate; IRR
en
Most of the charter rate data provided in the market is for the short-term and it is based on freight rate for cargo ships. This paper offers a method to estimate long-term charter rate for special ships such as FSO and other supporting vessels. The method is utilizing engineering economy such as IRR and goal seek facility provided in spreadsheet. The IRR is iterated 2% above the basic saving interest rate to find more attractive charter rate and the sensitivity analysis provides flexibility for the owner in order to anticipate the volatility of economic condition
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3209
2012-04-16T11:59:59Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3209
2012-04-16T11:59:59Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 3 (2008): Oktober; 152-158
ANALISA KEKUATAN TARIK PENYAMBUNGAN PELAT DENGAN KETEBALAN BERBEDA PADA TYPE SAMBUNGAN BUTT JOINT
Zakki, A.F.; Staff Pengajar S1 Teknik Perkapalan Undip - Semarang
Jokosisworo, Sarjito; Staff Pengajar S1 Teknik Perkapalan Undip - Semarang
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3209
Pengelasan; Butt Joint; Perbedaan Ketebalan; Chamfering dan non-Chamfering
en
Pengelasan merupakan suatu cara untuk menyambung dua buah logam tanpa mengurangi kekuatan dan bentuk material logam tersebut. Pengerjaan Pengelasan memiliki porsi 1/3 dari seluruh pengerjaan pembuatan kapal. Sambungan tumpul atau butt joint adalah jenis sambungan yang paling efisien dan salah satu sambungan yang terbanyak diaplikasikan pada pengerjaan pengelasan konstruksi kapal. Penyambungan pelat dengan type butt joint pada umumnya dijumpai antara pelat yang mempunyai ketebalan yang sama, tetapi didaerah tertentu sering juga dijumpai penyambungan antara pelat yang berbeda ketebalan. Pada penyambungan jenis ini ditemukan dua macam metode dalam penyambungannya, yaitu dengan menyamakan ketebalan pelat pada tepi yang akan dilas (Chamfering) dan tanpa menyamakan ketebalannya(non-Chamfering) sehingga dari kedua metode tersebut akan dibandingkan kekuatan tarik sambungannya disertai analisis teknis dan biayanya. Dari hasil penelitian yang dilakukan di didapatkan hasil tegangan Tarik, tegangan luluh, dan perpanjangan dari kedua metode penyambungan yaitu antara metode Chamfering dan non-Chamfering memiliki hasil pengujian yang relatif sama dan memiliki persamaan pula yaitu di daerah yang mempunyai ketebalan pelat yang lebih tipis (pelat berketebalan 6 mm) hal ini membuktikan kekuatan sambungan las dari metode Chamfering dan non-Chamfering lebih besar dari pada kekuatan material/logam induknya masing-masing. Ditinjau dari segi analisa biaya menunjukkan perlakuan dengan metode Chamfeing merupakan metode yang lebih efisien dibandingkan metode non-Chamfering .
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/12351
2020-04-17T19:49:04Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/12351
2020-04-17T19:49:04Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 3 (2016): Oktober; 126-134
ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMILIHAN MANAJEMEN AIR BALLAS PADA KAPAL (SHIP BALLAST WATER MANAGEMENT) DI INDONESIA
Arif, Mohammad Sholikhan; ITS Surabaya
Kurniawati, Hesty Anita; ITS Surabaya
Misbah, M. Nurul
2016-11-19 05:11:28
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/12351
naval architecture
Peraturan, air ballas, manajemen air ballas, IMO, Teknis, Ekonomis
ina
Peraturan yang mengatur dan manajemen dari air ballas dikeluarkan oleh IMO (International Maritime Organization) melalui konvensi Manajemen air ballas. Konvensi tersebut menyatakan bahwa organisme yang berbahaya terhadap lingkungan, kesehatan manusia, properti atau sumber daya merusak keanekaragaman hayati atau mengganggu pemanfaatan terhadap suatu area jika dilepaskan di air laut. Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden No. 132 tahun 2015 mengenai pengesahan Konvensi internasional untuk pengendalian dan manajemen air ballas dan sedimen dari kapal 2004 (The International Convention for the control and management of ships ballast water and sediment’s 2004). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sejauh mana kesiapan Indonesia dalam ratifikasi peraturan (come into force) Ballast water Management serta dampak yang diakibatkan setelah peraturan tersebut diratifikasi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan 3 pendekatan yaitu dari aspek hukum, aspek teknis dan aspek ekonomis. Hasil dari penelitian ini adalah Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim sebagai jabaran dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, telah sejalan dengan Konvensi Internasional untuk Pengendalian dan Manajemen Air Ballas dan Sedimen dari Kapal, 2004 dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan United Nations Convention on the LAW of the Sea (UNCLOS). Serta Penggunaan sistem manajemen air ballas untuk kapal di perairan Indonesia lebih efektif dan efisien menggunakan filtration + electrolysis
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/29448
2021-07-23T16:33:27Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/29448
2021-07-23T16:33:27Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 2 (2020): June; 74-85
Strategy for Improving the Competitiveness of Shipyards in the Eastern Part of Indonesia
Baso, Suandar; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
Musrina, M; PT. Diginova Elektra Multimedia
Anggriani, Andi Dian Eka; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
2020-06-30 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/29448
Shipyard; Competitiveness; Analytical Hierarchy Process; Blue Ocean Strategy
en
In recent years, the number of shipyards in Indonesia has increased significantly to anticipate the increasing demand and the government policy regarding the Cabotage Principles and Masterplan for Acceleration and Expansion of Indonesia’s Economic Development (MAEIED), and three Archipelagic Sea-Lanes (ASL’s) in Indonesia. However, shipbuilding and ship repair works have been centered in the western part of Indonesia. Therefore, this study aims to develop a potential strategy of shipyards in the eastern part of Indonesia to compete in the current market situation. The Analytical Hierarchy Process (AHP) method was used to model the strategy hierarchy and analyze the weight of sub-criteria as the internal and external factors of the shipyard competitiveness. Then, the Blue Ocean Strategy method was used to analyze the competitiveness strategy. To improve competitiveness, the shipbuilding industries in the eastern part of Indonesia have to focus intensively on reforming and upgrading several internal environment factors such as coordination and response, business network, high skill manpower, and complex ship types building ability. Besides, the shipyards also have to focus on external environmental factors, particularly on five factors that have a high influence on improving competitiveness, namely shipping company partners, networks and partnership with suppliers, government policies, human resource development, and cluster formation of shipyards.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3772
2012-07-05T11:14:18Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3772
2012-07-05T11:14:18Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 2 (2010): Juni
Kajian Interferensi Koefisien Hambatan pada Lambung Katamaran melalui Komputasi ’Slender Body Method
Jamaluddin, Andi; Peneliti, UPT. Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika, BPPT
Utama, I Ketut Aria Pria; Professor, Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
Hamdani, M.Arief; Mahasiswa Program S-1, Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3772
Teknik Perkapalan
interference resistance;slender body method;demihull catamaran
en
The past decade has witnessed a rapid growth of interest in the development of fast catamaran for various applications. The paper describes the study of interference resistance components on demihull separation. Catamarans or twin-hull vessels may be formed either by connecting two symmetrical demihulls or by splitting a mono hull into two halves to form two asymmetric demihulls. The slender body method in HullSpeed- Maxsurf Program was used for predicting the resistance components. The method assumes that the ship’s beam is small compared to its length. Effect of resistance interference components on catamaran hull separations are explained and discussed with some work from other published data, which shows good agreement.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16490
2020-04-17T19:50:22Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/16490
2020-04-17T19:50:22Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 3 (2017): Oktober; 87-93
Perbandingan Respon Struktur Kapal Oil Chemical Tanker Di Wilayah North Atlantic Dan Indonesian Waterways
Romansah, Dimas; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Zakki, Ahmad Fauzan; Departemen Teknik Perkapalan, fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Mulyatno, Imam Pujo; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Firmandha, Topan; Biro Klasifikasi Indonesia
Makmun, Sukron; Biro Klasifikasi Indonesia
2017-11-17 21:01:58
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/16490
id
Perhitungan kekuatan konstruksi sangat diperlukan dalam mendesain sebuah kapal. Desain tersebut tidak lepas juga dari regulasi yang digunakan dalam perhitungan. Dalam hal ini, dilakukan analisa perbandingan desain konstruksi kapal yang diberikan 2 pembebanan, yang pertama pembebanan untuk kondisi perairan North Atlantic Ocean, yang kedua pembebanan pada kondisi perairan Indonesian Waterways . Perhitungan pembebanan struktur menggunakan regulasi BKI. Diketahui, regulasi BKI tersebut mempunyai rujukan kondisi lingkungan di daerah Samudera Atlantik Utara (Hw untuk nilai C0). BKI seharusnya mempunyai regulasi desain konstruksi yang disesuaikan dengan kondisi perairan Indonesia, dimana untuk nilai dari C0 dan Hw lebih kecil. Harapanya dengan hasil ini , perancangan konstruksi dapat lebih efektif dan tidak mubazir. Kapal yang diteliti adalah kapal oil chemical tanker type 3. Analisa menggunakan software MSC Patran. Diketahui hasil respon struktur kapal pada perairan North Atlantic Ocean pada kondisi air tenang adalah 19,1 Mpa, sagging 23,9 Mpa dan hogging 59,1 Mpa. Kemudian pada perairan Indonesian Waterways pada kondisi air tenang adalah 19,1 Mpa, sagging 12 Mpa , dan hogging 48,4 Mpa. Selisih respon struktur adalah 0%, 49,79% dan 18,10%. Untuk rekomendasi desain, perhitungan nilai modulus profil dan tebal plat yang dapat direduksi tidak boleh lebih dari 27,33%.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/37020
2022-04-10T03:41:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/37020
2022-04-10T03:41:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 2 (2021): June; 69-79
Roll Motion Analysis on Unmanned Surface Vehicle with Remote Controlled Weapon Station Models to Combat Piracy in Surabaya West Access Channel
Habibah, Natasya; Department of Weaponry Technology, Faculty of Defense Technology, Indonesia Defense University
Habib, Kevin Rizqul; Department of Marine Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Claresta, Gianiti; Department of Maritime Studies, Faculty of Engineering, Hochschule Wismar University of Applied Science
Siregar, Hadi Mulki; Department of Marine Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2021-06-30 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/37020
Engineering; Technology
Unmanned Surface Vehicle; Remote Controlled Weapon Station; Piracy; Surabaya West Access Channel; Simulation
en
The dense shipping activity in the Surabaya West Access Channel (SWAC) is accompanied by a high rate of piracy which had 13 cases during 2013–2018. An Unmanned Surface Vehicle (USV) with Remote Controlled Weapon Station (RCWS) was created to overcome this piracy, increase work effectiveness, and reduce potential casualties. This study aims to create a design of USV equipped with RCWS complies with the requirements then analyzes the stability and seakeeping (roll motion) because it is one of the most determining factors of the stability and safety of the ship. The research method in this study is a simulation process based on system engineering theory starting from the formulation of requirements, design making, and then simulation. Five design models are created and simulated to analyze their stability and seakeeping performance. The design results are a monohull USV equipped with an RCWS with the main dimension of 1.7 m long, 0.9 m wide, and 1.04 m high. The stability simulations conclude that Model 4 is the most stable platform with the highest peak value of GZ for 0.112 m in angle degree of 108.2°. The seakeeping simulations show that at wave heading 45°, model 3 has the highest RAO with the peak value of 4.703 at the frequency of 0.4 rad/s. At wave heading 90°, model 5 has the highest RAO with the peak value of 0.095 at the frequency of 0.4 rad/s. At wave heading 135°, model 1 has the highest RAO of 0.012 at the frequency of 0.581 rad/s.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4390
2013-01-23T10:07:16Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4390
2013-01-23T10:07:16Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 2 (2012): Juni; 58-67
ANALISA INVESTASI KAPAL IKAN TRADISIONAL PURSEINER 30 GT
Mulyatno, Imam Pujo; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jatmiko, Sukanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Susilo, Fajar; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4390
Teknik Perkapalan
Purseiner; infestasi; kapal 30 GT
en
Analisa investasi merupakan analisa suatu usaha yang di lakukan untuk mengetahui resiko kerugian atau hasil yang akan di dapat. Dalam berinvestasi tidak hanya mendatangkan untung, tetapi resiko rugi juga sangat terbuka lebar. Kapal ikan beralat tangkap Purse seine menggunakan alat berupa jaring kerut yang digunakan untuk menangkap ikan pelagic yang membentuk gerombolan. Menurut buku Fish methods (Ayodhyoa, 1985), ikan yang menjadi tujuan penangkapan dari purse seine adalah ikan – ikan “pelagic shoaling species” yang berarti ikan – ikan tersebut haruslah membentuk gerombolan, berada di dekat dengan permukaan air dan sangatlah diharapkan pula gerombolan ikan tersebut tinggi, yang berarti jarak ikan dengan ikan lainnya haruslah sedekat mungkin. Prinsip penangkapan ikan dengan purse seine adalah melingkari gerombolan ikan dengan jaring, sehingga jaring tersebut membentuk dinding vertical, dengan demikian gerakan ikan kearah horizontal dapat dihalangi. Setelah itu, bagian bawah jaring dikerucutkan untuk mencegah ikan lari kebawah jaring. Tugas akhir ini di mulai dengan tahapan pemodelan kapal Karunia Baru. Pengambilan data biaya pembangunan kapal Karunia Baru. Yang nantinya akan Di padukan dengan data biaya perbekalan kapal serta hasil operasional kapal. Yang akan menghasilkan BEP kapal atau kapan modal pembangunan kapal akan kembali pada kapal ikan tradisional KM.Karunia Baru. Dengan biaya investasi sebesar Rp1.378.441.000,00 dan hasil bersih pemilik kapal Rp 29.450.500,00 pada tahun 2010, pada tahun 2011 Rp 36.306.000,00 dan pada tahun 2012 di asumsikan sama Rp 36.306.000,00. Dapat disimpulkan modal akan kembali pada trip ke 72 tahun ke 2 minggu ke 28
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21535
2021-03-15T23:39:58Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/21535
2021-03-15T23:39:58Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 3 (2018): Oktober; 102-106
Simulasi numerik large-deformation surface wave dengan smoothed particle hydrodynamics
Trimulyono, Andi; Departemen Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Univeristas Diponegoro
Wicaksono, Ardhana; Department of Naval Architecture and Ocean Engineering,
Graduate School of Engineering,
Osaka University
2019-02-14 09:42:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/21535
id
Studi mengenai gelombang permukaan(surface wave) telah banyak dilakukan baik secara eksperimen, teoritis maupun komputasi. Perkembangan teknologi komputer membuat komputasi dinamika fluida komputasi menjadi lebih cepat dan efisien salah teknologi untuk mempercepat komputasi general purpose of computing Graphics processor units(GPGPU). Pada artikel ini komputasi numerik large-deformation surface wave dilakukan dengan Graphics processor units (GPUs). Simulasi numerik large-deformation surface wave menggunakan SPH dalam 2D dan 3D. Untuk mendapatkan efek dari perubahan kedalaman secara simultan digunakan box pada numerical wave tank (NWT) fenomena ini dikenal sebagai“bank effect”. Tujuan dari studi ini adalah untuk mereproduksi fenomena fisik dari pemodelan gelombang reguler maupun gelombang nonlinear dengan menggunakan obstacle box untuk mereproduksi fenomena large-deformation surface wave. Manfaat dari studi ini adalah fenomena large-deformation surface wave dapat direproduksi dengan SPH serta aplikasi SPH untuk permasalahan yang lebih kompleks dalam bidang teknik kelautan. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa simulasi numerik SPH untuk large-deformation surface wave 2D dan 3D, SPH memiliki akurasi yang cukup tinggi baik untuk elevasi gelombang reguler maupun nonlinear.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/44753
2023-05-20T14:46:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/44753
2023-05-20T14:46:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 2 (2022): June; 77-83
Fire-safe Distance Between Ro-Ro Space Openings and Life-saving Appliances
Mindykowski, Pierrick; RISE – Research Institutes of Sweden – Safety Research – Fire Safe Transport, Borås, Sweden
2022-06-11 08:20:29
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/44753
Fire; Ro-ro space; simulations; LSA;
en
As part of the FIRESAFE II project commissioned by the European Maritime Safety Agency a study was performed to determine a safe distance between side openings and Life-Saving Appliances (LSA) in ro-ro spaces to keep them available and usable for evacuation. The study utilised analytical calculations and CFD simulations. Two exclusion zones, where LSA should not be placed, were defined. The first zone relates to LSA within an embarkation station and includes the full vertical side of the ship, 6 metres forward and aft the opening. The second zone, without presence of passengers, consisted of the exclusion zone extending 6 metres around the opening. The results presented in the paper have been implemented in the International Maritime Organization interim guidelines for minimising the incidence and consequence of fires in ro-ro spaces and special category spaces of new and existing ro-ro passenger ships.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4736
2013-04-16T10:52:43Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4736
2013-04-16T10:52:43Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 1 (2013): Februari; 13-21
PENGARUH BENTUK PROFILE KEMUDI TERHADAP ALIRAN FLUIDA PADA KAPAL IKAN TRADISIONAL KM. SURYA ANDALAN BERBASIS CFD
Trimulyono, Andi; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
Manik, Parlindungan; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
Al Hakim, Wahyu Masykuri; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
2013-03-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4736
Teknik Perkapalan
daun kemudi, CFD gaya angkat
en
Teknik pembuatan kapal ikan tradisional oleh para nelayan masih dilakukan secarakonvensional dimana kapal tradisional pada umunya menggunakan daun kemudi hanya berupapelat tunggal, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan profile daunkemudi dengan memodifikasi pelat tunggal yang ada pada sebuah kapal ikan tradisionalsehingga dapat dibandingkan gaya angkat yang dihasilkan oleh pelat tunggal dengan daunkemudi yang menggunakan bentuk foil (modifikasi) melalui simulasi CFD.Penelitian ini mengkaji pengaruh bentuk profile kemudi terhadap aliran fluida dantahanan yang disebabkan oleh daun kemudi pada kapal ikan tradisional KM. Surya Andalanyang mempunyai bentuk buritan cembung (cruiser) dengan menggunakan paket programCAD (Computer Aided Design) serta CFD (Computational Fluid Dynamics). Dengan menjagaluasan total pada daun kemudi agar diketahui dampak penambahan profile daun kemudi,sementara modifikasi modifikasi dengan mengubah sudut serang daun kemudi.Hasil perhitungan dan analisa dengan menggunakan metode free surface modelmodifikasi pada sudut 00 dengan kecepatan 7 knot tahanan yang tereduksi sebesar 45.71%.Hasil simulasi daun kemudi dengan menggunakan foil mempunyai gaya angkat yang lebihbesar namun bekerja secara optimum pada sudut 200 pada kecepatan 7 knot terjadipeningkatan gaya angkat 37.59 % dari gaya angkat yang diperoleh model daun kemuditunggal.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/25061
2021-04-21T12:03:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/25061
2021-04-21T12:03:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 3 (2019): Oktober; 81-90
Desain Kapal Keruk Perairan Dangkal Menggunakan Bucket Elevator
Asmara, I Putu Sindhu; Politeknik Perskapalan Negeri Surabaya
Yudo, Hartono; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/25061
id
Pengerukan sungai di kota-kota besar biasanya dilakukan dengan menggunakan excavator yang dipasang di atas ponton. Metode ini memiliki kelemahan, yaiu: terbatasnya jarak jangkauan excavator untuk membuang material hasil pengerukan ke tepi sungai. Artikel ini berisikan desain kapal keruk sungai dengan metode pengerukan menggunakan kapal katamaran yang dilengkapi dengan kontainer penampung lumpur sehingga lebar sungai tidak lagi menjadi batasan. Kapal dilengkapi dengan bucket elevator pada bagian buritan kapal yang berfungsi untuk melakukan pengerukan dan berfungsi ganda sebagai propulsi kapal dengan memanfaatkan gaya dorong yang diakibatkan oleh sentakan antara bucket dan dasar perairan. Kebutuhan displacement kapal telah dihitung berdasarkan berat bucket elevator, berat kontainer dan berat konstruksi kapal. Perhitungan hidrostatik dan hambatan kapal dilakukan menggunakan Software MaxSurf dan divalidasi menggunakan pengujian tahanan kapal. Perhitungan bucket elevator divalidasi dengan uji coba pengerukan oleh prototipe kapal dengan skala 1:4. Kapal keruk katamaran ini memiliki displacement 6,972 ton dan mampu menampung muatan lumpur sampai dengan 2,668 ton dengan kecepatan laju hanya 1,7 knot untuk menjaga agar pengerukan terjadi secara merata. Kapal ini sangat sesuai digunakan sebagai kapal keruk sungai yang beroperasi secara rutin untuk memelihara tingkat kedalaman sungai.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/48398
2023-05-20T14:46:03Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/48398
2023-05-20T14:46:03Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 3 (2022): October; 165-176
On-Bottom Stability Analysis of Subsea Pipelines Based on DNVGL RP F109
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/48398/153050
Ridlwan, Asfarur; Ocean Engineering Department, Institut Teknologi Sumatera, South Lampung, Indonesia
Hidayatullah, Moehamad Syarif; Ocean Engineering Department, Institut Teknologi Sumatera, South Lampung, Indonesia
Kencana, Elsa Rizkiya; Ocean Engineering Department, Institut Teknologi Sumatera, South Lampung, Indonesia
2022-11-06 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/48398
Engineering; Naval Architecture; Ocean Engineering; Marine Engineering; Fluid; Pipelines; Offshore Engineering
On-Bottom Stability; Subsea Pipelines; DNVGL RP F109; Computational Fluid Dynamics; Oil and Gas
en
Subsea pipeline must be design as stable as possible to prevent failure, considering the external forces from current, wave and soil conditions. Based on these problems, the on-bottom stability analysis needs to be considered in the design of the subsea pipeline by referring to the requirements set out in the DNVGL RP F109 2017. The results of the analysis are the value of hydrodynamic force in the horizontal direction which are 99,916 N/m and 204,358 N/m for installation and operating conditions respectively, while the hydrodynamic force in the vertical direction for installation conditions is 46,852 N/m and operating conditions is 192,232. N/m. The result of absolute lateral static stability analysis, the pipe with a concrete coating thickness of 40 mm both in installation and operating conditions is stable, because it has met the criteria. The result of generalized lateral stability analysis, in installation conditions, the displacement of 0,5 and 10 times of pipe diameter have reached the safety factor. Meanwhile, in operating conditions, the displacement of 0,5 times of pipe diameter has not reached the safety factor, while for displacement of 10 times the pipe diameter is alright. Therefore, the concrete ballast thickness needs to be added to become 44 mm. Modeling using ANSYS CFX software was carried out to obtain the value of hydrodynamic forces acting on the pipe. The result of pipe modeling in installation conditions are 83,578 N/m and 57,13 N/m for hydrodynamic forces in the horizontal and vertical directions. The model is verified and categorized as a good numerology and modeling due to the simple data and information as an input in ANSYS CFX.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5125
2013-06-25T15:21:58Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5125
2013-06-25T15:21:58Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 2 (2013): Juni; 108-115
PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 1500 DWT RUTE PELAYARAN JAKARTA-SURABAYA
Manik, Parlindungan; Teknik Perkapalan
Universitas Diponegoro
Chrismianto, Deddy; Teknik Perkapalan
Universitas Diponegoro
Niagara, Gigih; Teknik Perkapalan
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5125
Teknik Perkapalan
kapal general cargo, regresi, hidrostatik, stabilitas, olah gerak kapal
en
Kapal general cargo adalah kapal yang mengangkut bermacam-macam muatan berupa barang.Barang yang diangkut biasanya merupakan barang yang sudah dikemas.Kapal general cargo dilengkapi dengan crane pengangkut barang untuk memudahkan bongkar-muat muatan. Pada penelitian ini direncanakan desain lambung kapal. Ukuran utama kapal didapatkan dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding. Dari ukuran utama yang didapat kemudian dilakukan pembuatan rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, analisa stabilitas dan analisa olah gerak kapal yang sesuai dengan standar IMO. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding yang diambil dari Register Of Ship2002-03LR (Lloyd’s Register) dihasilkan alternatif ukuran utama kapal, yaitu dengan panjang kapal keseluruhan (Loa) = 62,46 m, panjang kapal (Lpp) = 57,95 m, lebar kapal (B) = 12,26 m, tinggi kapal (H) = 6,49 m, sarat kapal (T) = 3,85 m, dan kecepatan kapal (Vd) = 11 knot. Pada kecepatan maksimal 11 knot hambatan yang di terima sebesar = 66,76 KN dan power sebesar 506,3667 Hp. Nilai GZ maksimum kapal = 3,369 m.deg dan nilai GM awal = 4,021 m.Gerakan heaving maksimum = 1,086 m, gerakan rolling maksimum =14,15°, dan gerakan pitching maksimum = 3,02°
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/47092
2023-05-24T11:25:38Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/47092
2023-05-24T11:25:38Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 1 (2023): February; 124-133
Study of Purse Seine Fishing Ship Trimaran Seakeeping with Axe-Bow and Without Axe-Bow Model Using Computational Fluids Dynamics
Gaspersz, Fella; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Pattimura, Ambon 97233, Indonesia
Tupamahu, Agustinus; Department of Fisheries Resource Utilization, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Pattimura, Ambon 97233, Indonesia
Luhulima, Richard Benny; Department of Naval Architecture, Universitas Pattimura, Jl. Ir. M. Putuhena, Poka, Tlk. Ambon, Kota Ambon, Maluku
Tubalawony, Simon; Department of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Pattimura, Ambon 97233, Indonesia
2023-02-24 06:33:22
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/47092
Fishing vessel; Trimaran; Axe-Bow; CFD;
en
Maluku waters are dominated by extreme weather conditions with wave heights of 1-5 meters. Purse seine fishingvessel is one type of fishing vessel that has very poor transverse stability. One way to improve the stability of theship is to change the shape of the monohull ship to a ship with a trimaran hull type. This research was focused onexamining the movement characteristics of purse seine fishing vessels with trimaran hull type with Axe-Bowmodification on the bow and without Axe-bow, through computational fluid dynamics. The use of Axe-bow ontrimaran is able to significantly reduce RMS Pitch, which is an average of 13.35% smaller when compared to Trimaranwithout Axe-bow. On the RMS Heave Trimaran Axe-bow can reduce an average of 5.27% if the Trimaran is withoutAxe-bow. Furthermore, the Trimaran Axe-bow is also able to reduce the RMS Roll by an average of 3.98% comparedto the Trimaran without Axe-bow. The results of this study can provide an initial description of the advantages ofusing the Axe-Bow on the Purse seine fishing trimaran ship.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6613
2014-03-25T13:54:29Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6613
2014-03-25T13:54:29Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 1 (2014): Februari; 40-48
ANALISA PENGARUH MODIFIKASI BENTUK HALUAN KAPAL TERHADAP HAMBATAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN CFD
Chrismianto, Deddy; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Trimulyono, Andi; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Hidayat, M. Nurul; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
2014-03-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6613
Teknik Perkapalan
haluan kapal, hambatan total, CFD
en
Hambatan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi dalam perancangan sebuah kapal. Kapal dengan bentuk haluan yang baik akan memberikan efisiensi hambatan yang dihasilkan sehingga operasional kapal dan pergerakan kapal lebih baik dan efisien pula. Pada penelitian ini diselidiki bentuk haluan yang menghasilkan hambatan total paling kecil dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamic (CFD) dengan menggunakan program komputer berbasis CFD. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan menggunakan CFD didapatkan nilai hambatan yang lebih kecil dibandingkan nilai hambatan pada model asli kapal. Nilai hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan menggunakan fn 0,26 dari model 5 adalah 208,534 KN. Selisihnya 2,127 KN lebih kecil 1,01 % hambatan totalnya dibandingkan model originalnya yaitu 210,661 KN. Kemudian Nilai hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan menggunakan fn 0,22 didapatkan nilai hambatan total 184,804 KN pada simulasi model 5 dan hasil hambatan total dari model original adalah 190.243 KN. Selisihnya 5,439 KN lebih kecil 2,86 % hambatan totalnya dibandingkan model original. Lalu nilai hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan menggunakan fn 0,30 didapatkan nilai hambatan total 271,903 KN pada simulasi model 3 dan hasil hambatan total dari model original adalah 331.665 KN. Selisihnya 59,762 KN lebih kecil 18,02 % hambatan totalnya dibandingkan model original.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2651
2012-03-21T11:35:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2651
2012-03-21T11:35:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 4, No 1 (2007): Februari; 11-14
KESELAMATAN PENGELASAN
Jokosisworo, Sarjito; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 11:22:06
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2651
Teknik Perkapalan
keamanan las
en
Welding Inspector seringkali bekerja di tempat yang sama dengan tukang las mempunyai resiko terkena kecelakaan kerja seperti: terkena aliran listrik, jatuh, radiasi, mata terkena sinar ultra violet, dan partikel/debu di udara, asap dan gas serta kejatuhan benda-benda. Maka keselamatan kerja seorang welding inspector tidak boleh dipandang ringan. Welding Inspector dan pekerja lain yang bekerja di tempat pemotongan dan pengelasan harus memperhatikan semua faktor keselamatan, seperti penggunaan kacamata las, topi kerja/helm, pakaian kerja/wehrpak, sarung tangan kulit dan peralatan lain.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/58238
2024-01-03T15:17:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/58238
2024-01-03T15:17:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 3 (2023): October; 343-349
Study of the Motion Performance of Marine Current Power Plant Turbine Floaters Due To Ocean Current Forces under Moored Conditions
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/58238/187056
Kasharjanto, Afian; Research Center of Hydrodynamic Technology -National Research and Innovation Agency (BRIN), Jl. Hidrodinamika, Keputih, Kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur 60112-Indonesia
Erwandi, Erwandi; Research Center of Hydrodynamic Technology -National Research and Innovation Agency (BRIN), Jl. Hidrodinamika, Keputih, Kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur 60112-Indonesia
Marta, Eko; Research Center of Hydrodynamic Technology -National Research and Innovation Agency (BRIN), Jl. Hidrodinamika, Keputih, Kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur 60112-Indonesia
irawanto, Zulis; Research Center of Hydrodynamic Technology -National Research and Innovation Agency (BRIN), Jl. Hidrodinamika, Keputih, Kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur 60112-Indonesia
Rahuna, Daif; Research Center of Hydrodynamic Technology -National Research and Innovation Agency (BRIN), Jl. Hidrodinamika, Keputih, Kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur 60112-Indonesia
SJM, Cahyadi; Research Center of Hydrodynamic Technology -National Research and Innovation Agency (BRIN), Jl. Hidrodinamika, Keputih, Kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur 60112-Indonesia
2023-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/58238
Engineering; Naval Architecture; Ocean Engineering; Marine Engineering; Fluid
Marine Current energy, Mooring; Numerical Study; Net Zero Emission; Platform Floater; Resistance
en
Indonesia targets carbon emissions to reach 0% in 2060 and is replaced by optimizing the use of renewable energy sources. Indonesia as an archipelago country, with the potential of thousands of straits can be utilized as a source of ocean currents as a source of electrical energy. The electricity generated is obtained from a turbine rotor that rotates due to the force of the ocean current flow. To support the turbine rotor to move in the sea, a floating support structure is needed. In this study, a trimaran tipe support structure is used where on the left and right sides are installed 2 (pieces) turbine rotors @ 50 kW each, so that the total has a capability of 200 kW (@4 x 50 kW). The novelty of this study is the utilization of Trimaran technology in marine current power generation turbines, which has good stability, low resistance, and a wider deck area rather than monohull structures. A numerical study using Computational Fluid Dynamics (CFD) is used to calculate the program. The results showed that the floater only moves backward and then is pulled forward with a small amplitude of movement in the X-direction, while those on the Y and Z axes are insignificant. The turbine floater can be immediately stabilized and the turbine rotor will rotate due to the force of the ocean current received. Therefore, in this study, the marine current turbine using trimaran type is showing good ability to survive in Indonesian waters even in high current areas.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8177
2015-03-20T14:04:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8177
2015-03-20T14:04:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 1 (2015): Februari; 25-30
KAJIAN PENGEMBANGAN KAPAL WISATA BERBASIS ENERGI ALTERNATIF: KOMBINASI LAYAR DAN PANEL SURYA
Purwanto, Dedi Budi; Teknik Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Utama, IKAP; Teknik Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8177
Teknik Perkapalan
monohull; katamaran; CFD; power; kecepatan
en
Potensi energi alternatif yaitu angin dan matahari dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk membantu energi kapal wisata di Madura. Desain lambung yang digunakan adalah tipe monohull dan katamaran pada displasemen yang sama sebesar 6 ton, didapatkan besaran hambatan dengan menggunakan analisa numerik CFD yang diperlukan untuk menghitung kebutuhan daya terhadap kecepatan relatif kapal. Penyelidikan secara numerik dimulai dengan Pre-processing yang meliputi pembuatan geometri benda, dan meshing. tahap pemilihan solver yang meliputi pemilihan boundary-condition, pemilihan model laminar maupun turbulensi aliran, pemilihan jenis fluida dan struktur, dan pemilihan solving-equation bertujuan untuk mendapatkan data gaya-gaya hidrodinamika dan efeknya terhadap lambung kapal maupun layar pada saat menerima aliran fluida. Gaya yang dihasilkan oleh layar dengan bentuk segitiga dengan ukuran lebar sebesar 3 meter dan tinggi sebesar 4 meter, sebesar 0.812 kN. Luasan panel surya yang tersedia untuk kapal monohull sebesar 24m2 mampu memberikan konstribusi power sebesar 3.42 kW, sedangkan untuk tipe katamaran sebesar 54m2 mampu memberikan konstribusi power sebesar 7.7 kW. Kapal monohull dengan L = 12 m, B = 2.4 m, T = 1 m, menggunakan layar dan panel surya memberikan konstribusi kecepatan kapal sebesar 6 knot, sedangkan untuk kapal katamaran dengan ukuran utama L = 12 m , B = 6 m, T = 0.55 m, menggunakan layar dan panel surya memberikan konstribusi kecepatan kapal sebesar 8 knot.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2722
2012-04-16T11:06:57Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2722
2012-04-16T11:06:57Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 6, No 2 (2009): Juni; 126-129
PERPADUAN ANTARA PROPELLER DAN DAUN KEMUDI GUNA MENGOPTIMALKAN PROLPULSI DAN MANUVER KAPAL SERTA EFFISIENSI BAHAN BAKAR
Ridwan, Mohd; Program Diploma III Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2722
Teknik Perkapalan
Intergrated propeller and rudder; Ship Propulsion and Manoevering
en
Operational of ship influences the running cost. A old ship, day by day cash cost are higher with ageing machinery requiring constant maintenance, a rusty hull requiring regular steel replacement and high fuel oil consumption. Fuel cost are 30-45 % all of running cost. with integrated between propeller and rudder to optimum ship propulsion and manoeuvering to reduce 4-9% vessel’s fuel oil consumption and energy efficiency
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/9688
2015-12-09T14:23:37Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/9688
2015-12-09T14:23:37Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 3 (2015): Oktober; 145-150
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR PANTAI DI TAMBAK LOROK, SEMARANG, JAWA TENGAH
Samuel, Samuel; Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro,
Martono, Kurniawan Teguh; Jurusan Teknik Sistem Komputer,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
Susanti, Margaretha Tuti; Jurusan Diploma Teknik Kimia,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
2015-10-01 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/9688
Teknik Perkapalan
Kuliah Kerja Nyata, Tambak Lorok, Briket, Asap Cair
en
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan lapangan bagi mahasiswa yang menempuh bagian akhir dari program pendidikan S-1. Universitas mempercayai bahwa program ini mampu mendorong empati mahasiswa, dan dapat memberikan sumbangan bagi penyelesaian persoalan yang ada di masyarakat. Tambak Lorok adalah tempat penjualan ikan segar baik dalam jumlah besar maupun secara eceran. Pada umumnya ikan yang dijual merupakan hasil tangkapan pada hari itu. Untuk maksud memperpanjang penyimpanan dan memenuhi kebutuhan konsumen ikan yang cukup besar, beberapa ikan dijual dengan cara diasap. Ikan diasap menggunakan tempurung kelapa yang sudah tua. Masalah yang dihadapi kelompok pengasapan ikan ini adalah umur simpan ikan asap, sehingga apabila dalam waktu tersebut ikan tidak habis, sisanya sudah tidak memiliki nilai jual, sehingga produsen mengalami kerugian. Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan produksi ikan asap melalui metode asap cair dan memanfaakan sisa arang tempurung kelapa. Metode yang digunakan oleh tim KKN PPM meliputi penyuluhan dan pendidikan untuk memproduksi ikan asap yang higienis. Hasil dari kegiatan ini memberikan banyak pengetahuan tentang bahaya asap yang melekat pada pengasapan ikan dan manfaat briket. Dengan antusias masyarakat sekitar Tambak Lorok memberikan respon positif untuk menggunakan alat yang digunakan untuk menghasilkan asap cair dan briket. Kegiatan KKN PPM ini juga didukung oleh berbagai pihak Kecamatan, Kelurahan dan Karang Taruna.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3193
2012-04-16T11:03:30Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3193
2012-04-16T11:03:30Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 2 (2008): Juni; 102-113
ANALISIS KEKUATAN SAMBUNGAN LAS SMAW ( SHIELDED METAL ARC WELDING ) PADA MARINE PLATE ST 42 AKIBAT FAKTOR CACAT POROSITAS DAN INCOMPLETE PENETRATION
Mulyatno, Imam Pujo; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jokosisworo, Sarjito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3193
Teknik Perkapalan
SMAW method; porosity; incomplete penetration; yield strength; yield bent.
en
At this moment, weld engineering is applied widely in tacking on joints at construction of steel building, especially at ship building. All important in weld engineering is when process tacking on weld metal with steel metal to be one unities. It mean, the strength of metal result by welded must equal to the original metal. Generally, that thing is inaccessible cause by weld defect formed. Result of survey in JMI indicates that often happened problem at weld joint part of construction of hull causing existence of fraction or crack at the division. Because, hull is main part which received many forces, in water compressive force ( hydrostatic ) and ship attractive force on top of wave ( sagging ) and or in trough of wave ( hogging ). Even, at the moment of ship in full cargo condition or when at dock, ship must can maintain the selfish strength. In the research, will be checked weld defect influence incomplete penetration and porosity formed at SMAW method, evaluated from tensile and compressive strength as the application of force received by ship.from the result, indicates that tensile strength is optimum happened at the normal joint plate without heat treatment about 464, 50 Mpa, while tensile strength is lowest at joint plate condition of heat treatment 6000 C about 351,23 Mpa. for optimal of compressive strength happened at normal joint of plate without heat treatment about 872, 17 N/mm2, while compressive strength is lowest at joint plate condition of heat treatment 3000 C about 684 N/mm2. In this experiment, weld defect of incomplete penetration and porosity is not too effect a weld joint strength caused all to fracture happen in base metal is not it in weld joint or weld metal, however for all weld defect must be minimizes
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/11532
2017-05-03T09:32:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/11532
2017-05-03T09:32:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 2 (2016): Juni; 84-91
BASIC DESIGN KAPAL PENGANGKUT BATUBARA 200 TON SEBAGAI JALUR ALTERNATIF RUTE SUNGAI LEMATANG
Budianto, Budianto; Teknik Desain dan Konstruksi Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
2016-10-20 09:45:23
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/11532
SPB; kedalaman Sungai; kapasitas.
en
Sebagai jalur alternatif jalan khusus, melalui transportasi sungai Lematang dengan perancangan kapal pengangkut hasil tambang dalam distribusi batubara merupakan salah satu solusi untuk jalur darat provinsi tetap terjaga dengan baik dan tidak terjadi kemacetan akibat konvoi dump truk pengangkut batubara. Bentuk geografis, perpindahan aliran sungai, dan pendangkalan sungai Lematang berpengaruh terhadap sulitnya membuat kapal angkut batubara melalui sistem tranportasi sungai tersebut. Jika menggunakan kapal angkut batubara jenis Tug and Barge, maka akan menyebabkan kesulitan dalam proses manouvering kapal bahkan sering terjadi kapal kandas karena pendangkalan sungai, serta bisa juga kapal tersangkut bagian barge karena sudut olah belok kapal terlalu melebar. Disamping itu juga, perlu diperhatikan bentuk aliran sungai Lematang yang melengkung dan berkelok, adanya masalah sosial, serta hambatan lain seperti adanya kabel slink, jembatan, kedalaman sungai, sampah kayu d.l.l. Salah satu teknologi yang bisa digunakan adalah kapal SPB (Self Propeller Barge). Dimana kapal SPB pengangkut batubara memiliki kelebihan dapat manouvering yang baik ketika melintasi wilayah sungai. Kapal SPB pengangkut batubara memiliki geladak angkut yang terletak dibelakang akomodasi, hal ini akan mempermudah jarak pandang dan proses manouvering kapal, akan tetapi terbatas dengan kapasitas yang diangkut karena terbatas dengan kedalaman draft kapal yang dimiliki. Dalam perancangan harus diperhatikan faktor geografis, kedalaman sungai, faktor sosial dan faktor ekonomis kapal. Sehingga akan memberikan hasil teknologi kapal SPB pengangkut batubara dengan kondisi sellow draft yang efektif dan efisien. Dimana kapal SPB yang dirancang dengan kaasitas 200 ton setara dengan 20 dump truk, kapal yang difungsikan untuk mengangkut batubara dengan memiliki kecepatan sebesar 12 knot (dengan mesin 2x250HP) dan konsumsi bahan bakar sebesar 1.77 ton dengan mngunakan SFOC sebesar 160 gram/kWh (baik untuk main engine dan generator set).
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/28007
2021-04-21T11:37:27Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/28007
2021-04-21T11:37:27Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 1 (2020): February; 28-39
Design of River Tour Boat’s Hull For Taman Nasional Tanjung Puting, Central Borneo
Utama, Danu; Department of Naval Architecture, Faculty of Matine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Nasirudin, Ahmad; Department of Naval Architecture, Faculty of Matine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Iqbal, Muhammad; PT. McDermott Indonesia
2020-02-29 22:18:19
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/28007
Engineering; Naval Architecture
Design, Boat’s Hull, Tour Boat, River Waters, Fiber Glass
en
Tanjung Puting National Park is a natural wildlife park with a positively increasing trend in the number of visitors. The transportation which is utilized in Sekonyer river is ‘klotok’ boat, a traditional tour boat modified from a fishing boat. The design of a fiberglass-based tour boat is needed to accommodate the limitation of Kalimantan’s logs, which become the main structural components of klotok and to comply with the technical characteristic of the river. The purpose of this study is to obtain the optimum main dimensions of the fiberglass-based tour boat and its hull form design. The method performed to obtain the main dimension of the boat is non-linear optimization with the help of solver in Microsoft Excel software. The process of boat’s hull design is done by line distortion approach where the shape of a reference boat’s hull is conformed to a particular size and hydrodynamical coefficients, which are obtained from the optimization process. The result of optimization process is the main dimension of the boat (Lpp = 12.23 m, B = 2.70 m, H = 1.14 m, T = 0.80 m and Cb = 0.55). By conducting a series of calculations, the obtained value of the total boat’s resistance worths 2,427 N. Therefore, the number of boat’s power needed is less than the power of existing boats. The boat’s hull also complies with technical requirements and regulations, which are freeboard and intact stability.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3767
2012-07-05T11:14:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3767
2012-07-05T11:14:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 2 (2010): Juni
PENGARUH PERBEDAAN POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN T-Joint PENGELASAN FILLET DENGAN LAS FCAW PADA PLAT MILD STEEL
Jokosisworo, Sarjito; Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3767
Teknik Perkapalan
weld joint;mechanical properties;weld FCAW
en
To get quality of good weld joint that in scheme of construction welder of hull must be planned about way of welder, way of inspection, welding flux and weld type which would in utilizing. By karna to get quality of good weld of welder engineering at ship must be followed by will have an effect on to end result from welder process and mechanical properties yielded at construction welder process of ship steel which in the end will influence strength of construction weld joint of ship steel. How big the influence can be done with assaying of mechanical properties at steel plate weld joint. Data analysis result of the assaying can be taken a a real conclusion assists in increasing grade and security and safety of weld joint. This research aim to know strength of joint T-join at weld material to influence position of welder at buckling strength, and visually with EDSA. By using low alloy steel containing grade C=0,15%, Si=0,24%, Mn=0,88%, P=0,018%, S=0,034%. Material is given [by] treatment of welder with various position of welder Horizontal ( 2F ), Vertical ( 3F ), Overhead ( 4F) by using weld FCAW ( Flux cord Arc Welding) with electrode E71T-1, Ø cord 1,2 mm, applies gas CO2, Pada joint type Tjoin welder fillet. Method used in this research is experiment method, that is experimental method directly to object. In this case steel ST42 joint Tjoin with Thick plate 8 mm Marine Plate 18 piece weld by using gas CO2.To get research data is applied [by] observation method by using testing machine bending and test EDSA. Data which collected then is analysed difference of result from visual and mechanic assaying. Result of research shows existence of difference from strength of bending and its(the visulisation is especially to level of weave bead formed between differences of position of Horizontal ( 2F ), Vertical ( 3F ), Overhead ( 4F). And level of influence position of welder to strain bending 72,65 %.. At execution of workmanship of construction of welder so it will pays attention to weld joint planning which will be used, and position of welder which will be executed, thereby we can determine position of welder which good to facilitating welder process without neglecting quality from weld joint.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/12670
2020-04-17T19:49:44Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/12670
2020-04-17T19:49:44Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 2 (2017): Juni; 53-57
Fabrikasi Kapal Fiberglass Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Kapal Kayu Untuk Meningkatkan Produktifitas Nelayan Di Perairan Bengkalis
Pardi, P; Politeknik Negeri Bengkalis
Afriantoni, A; Politeknik Negeri Bengkalis
2017-08-29 22:32:18
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/12670
Education
Fiberglass, Lambung kapal, nelayan, body kapal, laminasi, cetakan.
Ship building (fishing vesel )
ind
Ketersediaan material kayu sebagai bahan baku kapal nelayan saat ini semakin menipis. Hal ini menjadi masalah yang serius bagi sebagian besar masyarakat kabupaten Bengkalis yang berprofesi sebagai nelayan. Oleh karena itu dalam penelitian ini memberikan solusi secara ilmiah untuk menggunakan bahan alternatif fiberglass sebagai bahan dasar fabrikasi kapal nelayan. Penelitian ini membahas tentang cara fabrikasi kapal fiberglass yang efektif dengan ukuran utama sebagai berikut : Lpp = 7,798m, B=1,575m, H=0,678m, T=0,4m dan Cb=0,449. Gambar desain yang digunakan untuk fabrikasi adalah gambar rencana garis (lines plan) dan gambar rencana umum (general arrangement). Langkah awal proses fabrikasi adalah membuat cetakan positif menggunakan material kayu dan multiplek. Cetakan positif lambung kapal mengikuti bentuk body kapal disesuaikan dengan gambar rencana garis setiap station. Sebelum proses laminasi dilakukan menggunakan material resin, serat glass (matt), woven roving(WR), katalis dan tepung aerosil cetakan diberi mirorglass untuk mempermudah pelepasan hasil cetakan. Ketebalan yang digunakan pada pembuatan lambung kapal ini adalah sekitar 6 mm atau 6 layer. Setelah lambung selesai dilaminasi kemudian dibuat gading (frame) memanjang dan melintang sesuai dengan desain gambar general arrangement. Sekat dan bangunan atas dibuat bentuknya menggunakan multiplek 12 mm kemudian dilaminasi menggunakan fiberglass untuk memperkuat dan menghindari kerusakan karena faktor air laut.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/34964
2021-07-23T18:09:10Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/34964
2021-07-23T18:09:10Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 1 (2021): February; 41-50
Transmission Coefficient Analysis of Notched Shape Floating Breakwater Using Volume of Fluid Method: A Numerical Study
Ridlwan, Asfarur; Department of Ocean Engineering, Institut Teknologi Sumatera
Armono, Haryo Dwito; Department of Ocean Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Rahmawati, Shade; Department of Ocean Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Tuswan, Tuswan; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2021-02-28 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/34964
Ocean Engineering
CFD; Floating breakwaters; Porous breakwaters; Transmission coefficient; Volume of fluid
en
As one of the coastal structures, breakwaters are built to protect the coastal area against waves. The current application of breakwaters is usually conventional breakwaters, such as the rubble mound type. Climate change, which causes tidal variations, sea level height, and unsuitable soil conditions that cause large structural loads, can be solved more economically by employing floating breakwater. In this study, numerical simulations will be conducted by exploring the optimum floating breakwater notched shapes from the Christensen experiment. The comparison of three proposed floating breakwater models, such as square notch (SQ), circular notch (CN), and triangular notch (VN), is compared with standard pontoon (RG) to optimize the transmission coefficient value is analyzed. Numerical simulations are conducted using Computational Fluid Dynamics (CFD) based on the VOF method with Flow 3D Software. Compared to the experimental study, the RG model's validation shows a good result with an error rate of 8.5%. The comparative results of the floating breakwater models are found that the smaller the transmission coefficient value, the more optimal the model. The SQ structure has the smallest transmission coefficient of 0.6248. It can be summarized that the SQ model is the most optimal floating breakwater structure.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3816
2012-08-08T11:29:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3816
2012-08-08T11:29:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 1 (2012): Februari; 14 - 23
PERANCANGAN KAPAL WISATA KATAMARAN DENGAN SISTEM PENGGERAK MESIN DAN LAYAR DI DAERAH WISATA BAHARI BARELANG (BATAM, REMPANG, GALANG)
Sasmito Hadi, Eko; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
Wibawa B.S, Ari; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
Kusuma, Andhi; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3816
Teknik Perkapalan
kapal wisata; katamaran; layar; analisa hidrostatik; analisa stabilitas; analisa olah gerak kapal
en
Potensi wisata yang dimiliki kawasan Barelang sangat besar, sehingga dibutuhkan sebuah sarana penunjang berupa kapal wisata yang lebih baik dari kapal kayu. Dengan adanya penelitian, tentang perancangan kapal wisata dengan bentuk lambung katamaran yang menggunakan sistem penggerak layar ini diharapkan dapat membantu pengembangan potensi wisata di Barelang. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, Perancangan layar,rencana umum, analisa hidrostatik, analisa stabilitas dan analisis olah gerak kapal. Serta pemilihan perlengkapan kapal dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor dan analisa hambatan yang dialami kapal. Hasil perancangan kapal wisata ini berupa analisa hidrostatik, perencanaan dan analisa layar, gambar rencana umum, analisa stabilitas serta olah gerak kapal. Hasil analisa hidrostatik, letak titik bouyancy terletak dibelakang midship kapal sejauh 0,596 m. Hasil perencanaan dan analisa layar dengan sudut datang angin yang digunakan adalah 350, 450, 500, 600, 750 ,800,900,1000,1800. luasan layar (sail area) sebesar 60,9958 m² yang terdiri dari luasan mainsail sebesar 40,9958 m² dan foresail sebesar 20,00 m², dan tiang layar berada 4 m dari titik terluar haluan kapal. Hasil rencana umum, menunjukkan bahwa kapal wisata ini mampu membawa penumpang dengan kapasitas maksimum 17 orang. Pada tinjauan stabilitas, menunjukkan nilai GZ terbesar 2,84 m pada kondisi sepuluh yaitu saat membawa penumpang di samping kiri kapal dengan berat consumable 100%. Kapal wisata ini mempunyai olah gerak yang baik pada kondisi perairan Slight Water, Moderate Water, dan Rought Water dengan variasi wave heading 0°,90°,135°,180° dengan dan tidak terjadi deck wetness
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/18623
2022-05-18T14:47:06Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/18623
2022-05-18T14:47:06Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 2 (2018): Juni; 62-67
Investigasi Dampak Insiden Tubrukan Terhadap Respon Struktur Kapal Penumpang Antar Pulau
Prabowo,, Aditya Rio
Muttaqie, Teguh; Department of Naval Architecture and Marine Systems Engineering, Pukyong National University.
Sohn, Jung Min; Department of Naval Architecture and Marine Systems Engineering, Pukyong National University.
Bae, Dong Myung; Department of Naval Architecture and Marine Systems Engineering, Pukyong National University.
2018-07-13 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/18623
id
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi dampak dari tubrukan pada struktur kapal, dan mengkuantifikasi respon yang dihasilkan oleh struktur lambung ganda. Kasus yang diaplikasikan pada penelitian didesain berdasarkan insiden tubrukan antara Roll on-Roll off (Ro-Ro) Marisa Nusantara dengan Reefer Qihang di Selat Sunda pada # Mei 2014. Analisa dari skenario tubrukan dilaksanakan menggunakan metode elemen hingga (FEM) untuk menghasilkan prediksi dari respon kapal Ro-Ro ketika mengalami tubrukan. Untuk mendapatkan konfigurasi dan setting yang akurat, hasil analisa FEM dibandingkan dengan kalkulasi rumus empiris energi tubrukan. Studi dilanjutkan dengan menganalisa respon struktur dengan memvariasikan internal dan eksternal parameter, yaitu lokasi tubrukan dan material lambung. Berdasarkan karakteristik energi pada lokasi yang telah ditentukan, beberapa target di wilayah after-end dapat disimpulkan sebagai titik kritis jika tubrukan terjadi di pada lokasi ini. Di lain pihak, dengan mentukan target pada struktur dan konstruksi yang sama, penggunaan baja karbon menengah dapat memberikan hambatan struktur yang besar kepada striking ship ketika melakukan penetrasi pada lambung struck ship.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/44125
2022-06-13T00:43:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/44125
2022-06-13T00:43:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 1 (2022): February; 23-28
Numerical Investigation of the Effect of Biodiesel-Biogas Percentage on Performance Characters and Dual Fuel Engine Emissions as Green Technology on Ship
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/44125/136769
Ariani, Betty; Department of Naval Architecture, Muhammadiyah University of Surabaya
Wahyudi, Dedy; Faculty of Mechanical Engineering and Manufacturing, Universiti Tun Hussein Onn
2022-02-28 16:02:30
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/44125
Alternative energy, green shipping, dual fuel, Biodiesel, Biogas, emissions
en
The discourse on the application of green technology in the maritime sector is an interesting agenda to implement. The development of the world of shipping transportation which continues to experience an increase in numbers and services creates new problems in terms of fuel supply and the resulting emissions. So that the development of innovation and technology for ship machinery should be directly related to fossil fuel substitution technology, operational efficiency technology, improving performance and reducing emissions from the engine itself to be achievements and targets. Good engine performance directly has an impact on increasing the operational efficiency of the ship and being a good carrying capacity in the environment with minimal emission levels. A dual-fuel engine is one of the engine system concepts that has several advantages, such as simple and relatively easy modifications and the use of natural gas which tends to be cleaner. Biodiesel and biogas are examples of alternative fuels that are expected to be promising solutions for marine engineering. This research uses a numerical study on the application of dual fuel engines, the percentage of biodiesel-biogas is carried out with variations of 50:50 and 25:75, at a constant engine speed of 2200 RPM. Simulations were carried out to see the results of how the engine performance, cylinder pressure, heat release rate and HC and NOx emissions were at a constant speed variation of the fuel percentage test NOx emission decreased at a higher biogas percentage, for UHC it increased at a higher biogas percentage, it is possible to add oxygen intake through a turbocharger or supercharger as an auxiliary equipment.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4402
2013-01-23T11:06:24Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4402
2013-01-23T11:06:24Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 3 (2012): Oktober; 147-156
PERANCANGAN TURBIN ARUS LAUT UNTUK DAERAH PESISIR PANTAI TIPE KOBOLD DENGAN BILAH HLIFT DAN NACA 0018 YANG DIMODIFIKASI DENGAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD)
Trimulyono, Andi; Program Studi S1 Teknik perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Arswendo A, Berlian; Program Studi S1 Teknik perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4402
Teknik Perkapalan
Lift; Drag; Torsi; Modifikasi; CFD
en
Sebagai negara dengan wilayah lautan yang cukup besar membuat Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan energi alternatif yang meliputi antara lain energi panas laut, energi arus akibat pasang surut, energi gelombang laut dan energi arus laut. Selain ramah lingkungan, energi yang dibangkitkan dari arus laut membutuhkan alat konversi yang kecil, tidak bising, memiliki densitas yang tinggi dibandingkan angin. Menurut sistem pembangkitan energi laut yang ada terbagi menjadi dua yaitu sistem turbin dan non turbin (Khan et al,2008).Turbin Darrieus adalah salah satu tipe turbin penggerak vertikal axis sedangkan bilah yang digunakan adalah NACA simetris(0012 dan 0018). Turbin tipe ini memiliki permasalahan tersendiri dalam start awal/self starting( Brian,2008), dibandingkan Turbin Kobold yang menggunakan bilah tipe HLIFT yang dikembangkan untuk penggunaan dalam air(Coiro et al,2005 ) memiliki kinerja yang lebih baik. Modifikasi dengan cara memberi flap pada tralling edgenya memiliki pengaruh yang singnifikan terhadap torsi statik berkisar 35% kenaikan yang terjadi dibandingkan dengan tanpa flap (Tabassum,1987). Untuk mendapatkan performansi tersebut maka penelitian ini bermaksud memodifikasi bilah HLIFT dan NACA dengan cara memvariasi ketebalan,kelengkungan camber serta panjang bilah diharapkan hasil dari memodifikasi bilah ini dapat menghasilkan varian baru dari untuk turbin arus tipe vertical axis. Penelitian ini bermaksud mengetahui performansi modifikasi bilah HLIFT maupun NACA berdasarkan variasi ketebalan,camber dan panjang bilah tersebut dengan menggunakan metode numerik yaitu Computational Fluid Dynamics( CFD ). Hasil simulasi numerik menunjukkan performansi terbaik untuk satu foil HLIFT ditunjukkan pada modifikasi kelengkungan camber ke empat nilai CL,CD serta rasio CL/CD dan untuk NACA 0018 ditunjukkan oleh tunggal ditunjukkan pada modifikasi penambahan panjang chord ketiga yaitu panjang chord + 15%. Setelah modifikasi Torsi poros maksimum untuk modifikasi foil HLIFT terjadi pada ketebalan foil 85 % terjadi pada saat waktu 15 detik sebesar 2,62. 105 N.m sedangkan untuk modifikasi kelengkungan camber terletak pada modifikasi kelengkungan camber yang pertama pada saat waktu 11,5 detik dengan nilai torsi 2,27.105 N.m sedangkan untuk NACA 0018 Torsi poros maksimum untuk modifikasi ketebalan foil 95 % terjadi pada saat waktu 9,9 detik sebesar 1,72.10² N.m sedangkan untuk modifikasi panjang chord terletak pada modifikasi panjang chord + 5% pada saat waktu 4,3 detik dengan nilai torsi 1,84.10² N.m
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5120
2013-06-25T15:21:58Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5120
2013-06-25T15:21:58Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 2 (2013): Juni; 65-71
MAIN ENGINE SELECTION OPTIMIZATION ANALYSIS OF THE SHIP CARAKA JAYA III BASED ON ENGINEERING AND ECONOMY COSIDERATIONS
Faustinus, Jamlean; Marine Engineering Department
Surabaya State Shipbuilding Polytechnic
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5120
Teknik Sistem Perkapalan
Caraka Jaya Ship, Main Engine Selection, Criteria, Decision Making
en
Caraka Jaya III, as sister ships, built in Indonesia in the era 1990, devided into three building phases. Each phase had the different main engine. Especially for the second phase used the MAN B&W 5S26MC as main engine. After several years later, some of the engines were going to have the problems, especially for the pistons and its rings. The selected engine was not the only one that should be used. In accordance with selection the engine, the optimization procrdure offer best solution as compromise. Selecting the main engine is a complicated and time consuming task. The application of Analytic Hierarchy Process (AHP), one of the Multi Criteria Decision Making (MCDM), would promise a powerful tool for main engine selection as well as usual engineering design process. To select the candidate of the main engine it needs more criteria to obtain satisfactory solution. The criteria therefore are developed as pair wise coparison matrix leading to the mathematic solution. Analysis procedure is devided into three levels, namely, (1) criteria, (2) sub-criteria and (3) alternative of the selected engine. A consistency ratio needed as the acceptance criteria to check the solution of the pair wise comparison matrix. The final result obtained from multiplication of all matrixs on analysis, namely, SKL Diesel 8VD29/24AL- 0.149; MaK 9M20 – 0.190; Wartsila 9L20 – 0.088; Wartsila 6SW28 – 0.121; NIIGATA 8PA5L – 0.098; MAN B&W 5S26MC-0.354. According to the result, optimation solution will be MAN B&W 5S26MC or MaK 9M20
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/49335
2023-05-24T11:03:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/49335
2023-05-24T11:03:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 1 (2023): February; 60-74
Reliability-Based Analysis of Main Propulsion Fuel Oil System Maintenance for Tugboats with Qualitative and Quantitative Methods
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/49335/164213
Pujo Mulyatno, Imam Pujo; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl. Prof. Soedarto, SH, Undip Tembalang Campus, Semarang 50275, Indonesia.
Wafi, Keyza Taqi; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl. Prof. Soedarto, SH, Undip Tembalang Campus, Semarang 50275, Indonesia.
Jokosisworo, Sarjito; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl. Prof. Soedarto, SH, Undip Tembalang Campus, Semarang 50275, Indonesia.
Tuswan, Tuswan; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University
2023-02-08 03:21:34
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/49335
MMain Engine FO System; FMEA; FTA; OEE; MDP; Reliability;
en
This study aims to analyze the maintenance of the main propulsion fuel oil system for tugboats using both qualitative and quantitative methods. The focus is on evaluating the reliability of the system and identifying potential areas for improvement. The research employs a combination of expert interviews, industry standards, and statistical analysis to provide a comprehensive overview of the maintenance practices in place. The goal is to enhance the overall performance and longevity of the main propulsion fuel oil system in tugboats. The study uses data on the operational time, failure time and frequency, the number of vessels served, and fuel system diagrams to analyze the system's reliability. Qualitative methods such as Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) and Fault Tree Analysis (FTA) were used, as well as quantitative methods such as Overall Equipment Effectiveness (OEE), Markovian Decision Process (MDP), and reliability methods. The study found that the FO Purifier component was the critical component with a Risk Priority Number (RPN) of 294. The average value of OEE was 47%, lower than the standard of 85%. The MDP analysis showed a probability of 0.08 for mild damage and 0.46 for moderate to severe damage under steady-state conditions. The FO Purifier component had the lowest Mean Time to Failure (MTTF) value of 1658.50 hours. The study provides a graph of the reliability function against time, and recommends maintenance actions based on the MTTF and MDP.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6320
2014-03-25T13:49:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6320
2014-03-25T13:49:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 1 (2014): Februari; 1-4
ANALISIS PENJADWALAN ULANG UNTUK MENEKAN BIAYA AKIBAT KETERLAMBATAN PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL PATROLI
Zakki, Ahmad Fauzan; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Windyandari, Aulia; Program Diploma Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Adietya, Berlian Arswendo; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6320
Teknik Perkapalan
Critical Path Method, Patroli Boat, Penjadwalan Ulang
en
Keterlambatan proyek pembangunan Patroli boat 15 meter 2 (unit) di PT. Mahayala Utama Jakarta dapat meningkatkan biaya produksi kapal yang berakhir pada meruginya perusahaan. Keterlambatan ini disebabkan karena terjadinya perbedaan metode pembangunan sehingga terjadi penyimpangan dari jadwal yang telah direncanakan. Critical Path Method digunakan untuk mengkaji ulang tentang penjadwalan untuk mengatasi keterlambatan proyek dengan menggunakan microsoft project. Hasil dari penjadwalan ulang dapat mengurangi biaya pembangunan kapal. Jalur kritis dapat diketahui dengan penjadwalan ini, sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan dalam menyelesaikan permasalahan proyek untuk mempertahankan kulitas dan mutu dari kapal yang dibangun.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2639
2012-03-20T13:33:20Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2639
2012-03-20T13:33:20Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 3, No 3 (2006): Oktober; 70-72
STANDAR KEBISINGAN SUARA DI KAPAL
Yudo, Hartono; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
Jokosisworo, Sarjito
2012-03-20 13:18:04
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2639
Teknik Perkapalan
Kebisingan, kapal
en
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Sumber kebisingan suara terbesar di kapal adalah di ruang mesin. Kebisingan dengan tingkat intensitas tinggi yang tidak disadari menyebabkan dampak serius bagi ABK serta ketidaknyamanan untuk setiap penumpang. Dengan begitu perlu adanya peredaman kebisingan suara agar didapatkan lingkungan yang sehat
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/51642
2023-10-19T14:24:13Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/51642
2023-10-19T14:24:13Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 2 (2023): June; 224-237
Selection Of The Best Ship Route For Container Shipping Optimization Models Using Heuristic Algorithms
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/51642/164907
Sirait, Jon Mangatas Budiarto; Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, University of Indonesia
Gunawan, Gunawan; Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, University of Indonesia
Utomo, Allessandro Setyo Anggito; Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, University of Indonesia
2023-06-12 10:10:24
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/51642
Marine Engineering
Ant Colony Optimization algorithm; Asymmetric Travelling Salesman Problem; Genetic Algorithm; Ship Route Optimization;
en
The role of ships is very important for the world economy as a means of transporting goods both between countries and between islands. The selection of ship routes is very crucial in efforts to optimize fuel costs. Application of optimization, Genetic Algorithm and Ant Colony to solve the Asymetric Traveling Salesman Problem (ATSP) model with the minimum fuel cost objective function. This study aims to determine shipping routes for initial/final destinations with lower fuel costs. The results of research on the best route for container ships develop a Traveling Salesman Problem model for decision making for the design of maritime logistics networks with optimum operational costs. The Ant Colony algorithm provides 8 routes with lower fuel costs than the genetic algorithm and the genetic algorithm provides 2 routes with lower costs than the Ant Colony algorithm. This proves that the Ant Colony algorithm is more effective in determining ship routes with the lowest fuel costs.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7740
2014-12-04T10:42:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7740
2014-12-04T10:42:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 3 (2014): Oktober; 144-153
PERANCANGAN APLIKASI SISTEM REPAIR SCHEDULE PADA KAPAL PENYEBERANGAN MERAK-BAKAUHENI BERBASIS WEB MENURUT ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
Samuel, Samuel; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Budiarto, Untung; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
2014-11-14 09:36:24
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7740
Teknik Perkapalan
MySQL; PHP; Sms Gateway; ERD; docking schedule
en
Reparasi kapal (docking) merupakan keharusan guna menjamin sertifikat kelaikan maupun keselamatan. Minimal setiap setahun sekali kapal harus docking. Saat ini di pelabuhan Merak–Bakauheni terjadi antrian yang panjang terutama pada saat high season karena kurangnya armada kapal yang disebabkan jadwal docking pada high season dan kurangnya komunikasi dan pengawasan docking kapal tersebut. Untuk menghindari hal tersebut, peneliti merancang dan membuat sistem informasi docking schedule berbasis web yang dilengkapi dengan reminder dalam bentuk email dan sms untuk memudahkan PT. ASDP sebagai pengelola transportasi di pelabuhan merak-bakauheni dalam mengatur jadwal dan melakukan pengawasan pada kapal. Pengembangan aplikasi dimulai dengan identifikasi kebutuhan sistem yang menghasilkan desain sistem, yang didefinisikan dengan Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Use case Diagram. Implementasi aplikasi berdasarkan desain sistem diterapkan pada lingkungan web dengan MySQL dan PHP dan sms gateway. Sistem penjadwalan reparasi dan survey berbasis web dengan pesan pengingat melalui Email dan SMS ini mampu memberikan informasi jadwal repair dan survey dengan cepat dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun dan dari hasil uji coba sistem, menunjukkan bahwa aplikasi yang dibangun telah dapat memenuhi semua kebutuhan sistem pengguna.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2665
2012-04-16T11:12:24Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2665
2012-04-16T11:12:24Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 1 (2008): Februari; 37-41
ANALISA TEKNIS REKAYASA SERAT ECENG GONDOK SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KOMPOSIT DITINJAU DARI KEKUATAN TARIK
Yudo, Hartono; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
Kiryanto, Kiryanto; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 14:09:50
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2665
Teknik Perkapalan
Serat eceng gondok; metode hand lay up; polyester resin; kekuatan tarik; modulus elastisitas
en
Serat eceng gondok saat ini banyak digunakan dalam industri-industri mebel dan kerajinan rumah tangga (UKM) karena selain mudah didapat, murah, tidak membahayakan kesehatan, dapat mengurangi polusi lingkungan (biodegradability) sehingga nantinya dengan pemanfaatan sebagai serat penguat komposit mampu mengatasi permasalahan lingkungan. Dari pertimbangan diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan analisa teknis berupa kekuatan tarik dari komposit berpenguat serat eceng gondok dengan perlakuan pola anyaman variasi arah serat sudut arah serat sudut 00 dan 450. sebagai matrik resin polyester. Dari hasil pengujian spesimen dilakukan analisa kekuatan tarik kemudian dibandingkan dengan nilai kekuatan tarik yang diijinkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia sebagai tolak ukur standar ujinya. Pengujian komposit berpenguat serat eceng gondok membandingkan arah serat sudut 00 dan 450, perlakuan serat pola anyaman, fraksi volume 32% matrik polyester dan 68% serat eceng gondok, dengan metode hand lay up, hasil pengujian didapat harga kekuatan tarik tertinggi dimiliki oleh komposit dengan arah serat sudut 00. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan modulus elastisitas dari komposit berpenguat serat eceng gondok belum dapat memenuhi ketentuan peraturan kekuatan tarik dan modulus elastisitas dari BKI yakni : untuk arah serat 00 searah kekuatan tariknya sebesar 0.648 kg/mm2 dan modulus elastisitasnya sebesar 472,46 kg/mm2, untuk arah serat 450 bersilangan kekuatan tariknya sebesar 0,252 kg/mm2 dan modulus elastisitasnya sebesar 149,462 kg/mm2.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8943
2017-11-15T13:46:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8943
2017-11-15T13:46:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 2 (2015): Juni; 106-111
PENGUKURAN GETARAN TORSIONAL PADA POROS BERPUTAR DENGAN METODE DIGITAL IMAGE PROCESSING
Poernomo, Heroe; Teknik Permesinan Kapal,
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8943
Teknik Sistem Perkapalan
Getaran torsional, Digital Image Processing, citra digital
en
Getaran yang terjadi pada peralatan yang bergerak atau berputar pada umumnya adalah getaran lateral dan getaran torsional. Kedua getaran tersebut sangatlah berpengaruh terhadap umur/ life time alat tersebut. Pada penelitian ini yang dibahas adalah getaran torsional pada poros jenis cantilever yang berputar. Getaran ini jika terjadi telalu besar maka akan berdampak pada terjadinya puntiran pada poros yang berakibat pada patahnya poros tersebut. Berdasarkan kondisi tersebut maka pengamatan getaran torsional berlebih yang terjadi pada setiap peralatan perlu dilakukan untuk mengetahui besarnya getaran sehingga dapat dilakukan langkah antisipasinya. Percobaan untuk pengambilan data getaran adalah pada poros kantilever yang diputar. Pengukuran dilakukan dengan dua metode yaitu analisa dengan digital image processing dan sudut torsi yang sebenarnya sebagai pembandingnya. Poros diputar dengan mesin pemutar dengan variasi kecepatan yaitu 55 rpm dan 90 rpm serta diameter poros yaitu 10 mm. Berdasarkan hasil pengambilan data getaran dan hasil analisis dari kedua metode diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengukuran getaran dengan metode Digital Image Processing setelah validasi dan dibandingkan dengan alat vibration meter ternyata memiliki selisih nilai yang kecil cenderung sama yaitu selisih kenyataan sebesar 1.0220 pada 55 rpm sedangkan pada putaran poros 90 rpm menghasilkan selisih sudut puntir dari kenyataan sebesar 50, sehingga disimpulkan metode ini dapat digunakan sebagai metode alternatif dalam pengukuran getaran torsional pada poros kantilever yang berputar.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3188
2012-04-16T10:11:48Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3188
2012-04-16T10:11:48Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 8, No 3 (2011): Oktober; 141-150
ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI SIDE RAMP DOOR SISTEM STEEL WIRE ROPE PADA KM. DHARMA KENCANA II AKIBAT BEBAN STATIS DENGAN METODE ELEMEN HINGGA
Mulyatno, Imam Pujo; Staf Pengajar S1 Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro
Septiadi, Ardi; Alumni S1 Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3188
(Side Ramp Door; Wire Rope; Metode Elemen Hingga)
en
KM. DHARMA KENCANA II adalah kapal tipe Ro - Ro (Passanger Ship) yang memiliki rute pelayaran Surabaya - Kumai - Semarang yang mampu mengangkut penumpang dan kendaraan dalam jumlah yang relatif banyak. Untuk memudahkan akses keluar masuk kendaraan yang akan diangkut, maka kapal ini dilengkapi dengan empat buah ramp door sistem steel wire rope, salah satunya adalah ramp door yang terletak dibagian kiri lambung kapal (side ramp door). Side ramp door akan menerima beban statis secara berulang - ulang sehingga dapat mengakibatkan deformasi, keretakan, kerusakan, dll. Penelitian tentang kekuatan konstruksi side ramp door perlu diperhatikan dan dilakukan dimana tegangan yang diakibatkan oleh beban yang mengenainya tidak boleh melebihi batas maksimum σyield bahan dan σijin berdasarkan rules dari klas, adapun acuan rules yang dipakai dalam penelitian ini adalah berdasarkan rules Biro Klasifikasi Indonesia. Analisa kekuatan konstruksi side ramp door dilakukan dengan menggunakan program berbasis FEM sedangkan untuk pemodelan dilakukan dengan menggunakan program berbasis CAD. Analisa yang digunakan adalah analisa beban statis untuk mengetahui karakteristik dan letak tegangan terbesar pada konstruksi side ramp door berdasarkan empat variasi pembebanan. Hasil analisa menggunakan program berbasis FEM didapatkan hasil maximum stress terbesar terjadi pada kondisi side ramp door dengan beban kendaraan truck yaitu sebesar 93,91 N/mm2 dimana daerah paling kritis terjadi pada node 22097 yang terletak pada gading nomor 8 bagian memanjang dan gading nomor 1 bagian melintang. Tegangan ini masih dalam kondisi aman karena setelah dibandingan dengan σyield bahan sebesar 400 N/mm2 dan σijin berdasarkan rules BKI sebesar 225,24 N/mm2 menghasilkan nilai safety factor sebesar 3,87 dan 2,18.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10382
2017-05-03T09:25:26Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10382
2017-05-03T09:25:26Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 1 (2016): Februari; 45-54
PENGARUH ANTI-SLAMMING BULBOUS BOW TERHADAP GERAKAN SLAMMING PADA KAPAL PERINTIS 200 DWT
Iqbal, Muhammad; Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro - Semarang
Rindo, Good; Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro - Semarang
2016-01-06 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10382
anti-slamming bulbous bow, slamming, perintis 200 DWT
en
Analisis seakeeping (kemampuan olah gerak kapal) merupakan aspek penting dalam perancangan kapal. Berdasarkan analisis tersebut, dapat diketahui batas operasional dari sebuah kapal. Salah satunya adalah dapat mengetahui kemampuan kapal pada tinggi gelombang signifikan (Hs) tertentu. Memodifikasi bentuk haluan kapal dengan membuat dasar dari haluan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan dasar lambung kapal nya (dibawah garis baseline kapal) dinamakan Anti-Slamming Bow. Pada penelitian ini, anti-slamming bow ditambahkan dengan bulbous bow yang dinamakan dengn Anti-Slamming Bulbous Bow (ASB). Panjang (lasb) dan tinggi (hasb) Anti-Slamming Bulbous Bow divariasikan untuk mendapatkan probabilitas dan intensitas slamming yang paling rendah. Metode untuk menghitung RAO menggunakan Metode Panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai probabilitas pada kapal existing (model awal) pada Hs = 4 m dan Tave = 5 s pada kecepatan 14 knot tidak memenuhi standar kriteria Nordforsk ’87 karena memiliki nilai probabilitas slamming sebesar 12,19%. Selain model awal, model 1, model 3 dan model 5 juga tidak memenuhi standar kriteria karena memiliki nilai probabilitas slamming sebesar 5,19%, 5,04% dan 5,10%. Parameter ukuran anti-slamming bulbous bow terbaik terdapat pada model 6 dimana rasio panjang ASB terhadap Lpp kapal sebesar 0,4 dan rasio tinggi ASB terhadap sarat kapal sebesar 0,4. Sedangkan bentuk Bulbous terbaik adalah Bulbous A yaitu bulbous tipe bentuk titik air tergantung. Model ini memiliki nilai probabilas sebesar 1,95% dan memenuhi kriteria Nordforsk ’87.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3216
2012-04-16T12:29:19Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3216
2012-04-16T12:29:19Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 3 (2008): Oktober; 202-205
PENGELASAN PLAT KAPAL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR GAS
Sulaiman, -; Staff pengajar Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan Undip
Ridwan, Muhammad; Staff pengajar Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan Undip
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3216
pengelasan; pemotongan plat; bahan bakar gas
en
Pengelasan yang dilakukan pada plat kapal harus mempertimbangkan berbagai faktor dalam proses pengelasan sehingga di peroleh kualitas las yang baik. Kegiatan ini di mulai dari persiapan plat yang akan digunakan, marking, cuting dan pabrikasi. Pada saat pemotongan plat dan pengelasan dengan menggunakan las berbahan bakar gas, maka perlu diperhatikan adalah bentuk penyalaannya yang akan berpengaruh pada kualitas pemotongan atau pengelasannya serta memberikan tingkat penggunaan gas yang ekonomis.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/14568
2020-04-17T19:49:33Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/14568
2020-04-17T19:49:33Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 1 (2017): Februari; 21-25
Analisa Kekuatan Struktur Trimaran Dengan Glass Bottom di Perairan Karimunjawa Menggunakan Metode Elemen Hingga
Adinata, Wahyu; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Adietya, Berlian Arswendo; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Zakki, Ahmad Fauzan; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-02-02 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/14568
kekuatan struktur; glass bottom; karimunjawa; trimaran; metode elemen hingga
en
Dengan penetapan karimunjawa sebagai kawasan taman nasional pada tanggal 14 maret 2000(Kep. Menhut No.74/Kpts-II/2001), karimunjawa tumbuh menjadi tempat wisata favorit baru. Sebagai tempat wisata berbasis kelautan tentu banyak menggunaan moda transportasi laut berupa kapal sebagai alat transportasi wisatawan untuk menuju pulau tertentu maupun sebagai wahana wisata itu sendiri. Dengan beragamnya biota laut yang berada di Kariumjawa, tentu banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung. Untuk menunjang daya tarik maka terdapat pilihan berupa kapal wisata glass bottom. Kapal yang diteliti merupakan kapal dengan ukuran kecil sehingga kurang adanya aturan khusus mengenai kapal tersebut yang merupakan tipe special craft yang mengatur dari segi kekuatan struktural kapal. Untuk mengetahui respon struktur digunakan pembebanan hidrostatik kapal itu sendiri pada analisa kekuatan struktur kapal. Konstruksi utama kapal menggunakan konstruksi melintang pada main hull dan demi hull. Pada bagian buritan setelah main hull menggunakan konstruksi melingkar dengan kemiringan derajat tertentu. Hasil analisa menggunakan program berbasis Metode Elemen Hingga didapatkan tegangan maksimal kapal trimaran didapat 7,31 x 105 N/m2 pada node 74711 dan deformasi sebesar 4,32 x 10-4 m pada boundary condition satu. Tegangan maksimal didapat sebesar 1,24 x 105 N/m2 terjadi pada node 80433 dan deformasi sebesar 2,14 x 10-4m pada boundary condition dua.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/33212
2021-07-23T17:03:43Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/33212
2021-07-23T17:03:43Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 3 (2020): October; 130-137
Vertical Motion Optimization of Series 60 Hull Forms Using Response Surface Methods
Utomo, Budi; Department of Industrial Technology, Vocational School, Diponegoro University
Iqbal, Muhammad; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University
2020-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/33212
Ship Vertical Motion, Response Surface Method, Series 60
en
There are many aspects to analyze seakeeping performance, one of which is the ship's vertical motion. As well-known, vertical motion and its derivatives, vertical velocity and acceleration, will be related to other aspects of seakeeping performance, such as slamming, deck wetness, and MSI. This study discusses optimizing the hull shape with small vertical motion using the Response Surface Methods (RSM). This research aims to minimize the ship's vertical motion so that the ship's performance is better than the initial one. Besides, this research was conducted to apply the RSM in the naval architecture field. The hull's shape used in this study is Series 60 hull form with a length of 31 m. The variables used for the optimization process are the ratio of L/B (X1) and B/T (X2) in the range of ± 10% with fixed displacement. Seakeeping analysis was carried out at a speed of 6.78 knots (Fr 0.2), a heading angle of 180°, and a significant wave height of 0.77 meters. The results show that the optimum model is found in Model 9 where the value of X1 = -2.94 or L/B = 6.71 and X2 = 5 or B/T = 2.75. Model 9 can reduce the vertical motion of the ship by 16.38%.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3782
2012-07-09T11:14:33Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3782
2012-07-09T11:14:33Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 3 (2010): Oktober
STUDI KOMPARASI PIPA SCH 40 GALVANIZE DENGAN SCH 40 NON GALVANIZE PADA SISTEM PIPA BALLAST DIKAJI DARI SEGI TEKNIS DAN EKONOMIS
Jokosisworo, Sarjito; Program Studi S1Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3782
Teknik Perkapalan
Piping; Galvanize
en
Vessel is an effective and efficient medium of sea transportation because it can transport goods in a large number. In planing and constructing the vessel, therefore, it is not only striven to be economical without decreasing its function, instruction of classification, and contruction power, but also simple to get the treatment. It will make the vessel more durable and the condition of equipment structure more stable to support the operation. One the important project and construction is to determine materials that will be used on the vessel. Pipe is a dominant component in operational system of each activator engine. Besides, it is as medium to transfer bold fluid and gas from a space to another space. Hence, it is important to protect the pipe from decreasing function which is caused by corrosion, so that damages the pipe. Considering the high vessel reparation fee, it is better to shade the pipe from the damages. The most efficient and the easiest protection and treatment to reduce corrosion in a pipe system is by using Galvanized method
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/18467
2020-04-17T19:50:41Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/18467
2020-04-17T19:50:41Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 1 (2018): Februari; 24-32
Desain Dan Analisa Turbin Tipe H-Rotor Guna Meningkatkan Output Daya Listrik Pada Perencanaan Pembangunan PLTAL Di Selat Pantar
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/18467/46670
Malau, Karno R; Universitas Diponegoro
Budiarto, Untung; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Hadi, Eko Sasmito; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-05-28 10:39:59
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/18467
id
Permintaan (demand) energi di Indonesia cenderung meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Indonesia masih dipasok dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil (tidak dapat diperbaharui), perlu pemanfaatan energi terbarukan sebagai solusi memenuhi kebutuhan listrik nasional, salah satunya PLTAL (Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut). Pada penelitian ini dilakukan studi desain dan analisa pemilihan turbin untuk PLTAL dengan membandingkan kelebihan dan kekurangan turbin jenis H-Rotor dengan beberapa variasi. Penelitian ini memvariasikan jumlah blade dan sudut serang blade dengan kecepatan arus laut masing-masing 2,5 m/detik, 2,75 m/detik dan 3,1 m/detik. Turbin yang digunakan adalah turbin dengan profil foil NACA 0015, panjang span 1600 mm, diameter turbin 1600 mm dan panjang chord turbin 300 mm. Penelitian ini menggunakan metode CFD dan perhitungan menngunakan empiris. Dari hasil penelitian ini diperoleh turbin yang paling optimum untuk digunakan pada pembangkit listrik tenaga arus ialah turbin H-Rotor dengan jumlah blade 4 yang memiliki sudut serang 50. Nilai Output yang dimiliki sebesar 8,024 kW (pada 2,5 m/s), 10,632 kW (pada 2,75 m/s), dan 15,142 kW (pada 3,1 m/s). Nilai Cp (Power Coeffcient) terbesar tiap kecepatan arus laut dimiliki oleh turbin dengan variasi jumlah blade 3 buah dengan sudut serang 5° sebesar 0,273 (pada 2,5 m/s), 0,271 (pada 2,75 m/s), dan 0,270 (pada 3,1 m/s). Sedangkan nilai Efisiensi (%) terkecil tiap kecepatan inlet dimiliki oleh turbin dengan variasi jumlah blade 2 buah dengan sudut serang 0° sebesar 12,4 % (pada 2,5 m/s), 12,237 % (pada 2,75 m/s), dan 12,04 % (pada 3,1 m/s).
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/41559
2022-03-04T04:29:08Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/41559
2022-03-04T04:29:08Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 3 (2021): October; 151-159
A Bamboo-Hybrid-Slat Laminate of Fishing Boat: Materials Selection, Scantling Calculation and Construction Cost
Supomo, Heri; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Sepuluh Nopember Institute of Technology,
Djatmiko, Eko Budi; Department of Ocean Engineering, Faculty of Marine Technology, Sepuluh Nopember Institute of Technology,
Supomo, Wikaranosa; Baito Deling Research,
Permana, Rizki Dian; National Research and Innovation Agency of Indonesia
2021-11-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/41559
Naval Architecture and Ship Building Engineering
hybrid slat laminate, Bambusa Arundinacea, Pterocarpus Indicus, Scantling, Construction Cost
en
Abstract. Bambusa Arundinacea slat lamination has relatively high tensile and flexure strength, while Pterocarpus Indicus has relatively lower than. These two types of bio-materials are very cheap, easy to cultivate, fast growing, and renewable material. For this reason, hybrid slats lamination of Bambusa Arundinacea and Pterocarpus Indicus was chosen as a construction material for fishing boats to substitute solid Teak wood which is increasingly rare and expensive. Based on the results of the tensile and flexural strength tests show that the configuration of the hybrid laminated with the parallel slats has the highest tensile strength (114.636 MPa) and flexural strength (111.606 MPa). These two strength values are used to calculate the 20GT fishing boat scantling in accordance with the Indonesian Classification Bureau vol vii 2013 regulations. By using the hybrid lamination material of Bambusa Arundinacea - Pterocarpus Indicus slats, the scantling of 20GT fishing boat will be slightly smaller, the volume of material needed is 28.7% lower and the construction cost 40.66.% less than Teak wood material.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4397
2013-01-23T10:07:16Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4397
2013-01-23T10:07:16Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 2 (2012): Juni; 106-115
PENGGUNAAN KAMERA VIDEO SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR GETARAN LATERAL PADA PERMESINAN DI KAPAL
Poernomo, Heroe; Jurusan Teknik Permesinan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4397
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
Vibration-meter; Digital Image Processing; Displacement value.
en
General method which often used in measuring lateral vibration in the ship is vibration-meter. This method has some limitation like complicated, high cost, just can measure vibration at house of bearing and cannot measure vibration at shaft which rotated. Other limitation is the optimum censor at high rotation up to 600 rpm. Based on the above condition, this research conduct the vibration measurement with the alternative method, that is Digital Image Processing. This Method is simple and expense required cheaper if compared to previous method. Vibration which can be measured not limited at house of bearing but it can at all of shaft and can be used at object with the lower rotation. This method just use camera to record vibration object and then analyse all frames of picture to know displacement value by matlab software. Experiments to get vibration data at berputar shaft with use 2 method, there are digital image processing and vibration-meter as validation. The shaft with diameter 5 mm and 10 mm rotate at drilling machine with 280 rpm and 550 rpm. The vibration data take by two methods together in the spanning same time. Based on result of analysis vibration data from second methods can be pulled a conclusion that vibration measurement with the Digital Image Processing after validation and compared to vibration-meter have tend the same value, so the Digital Image Processing method can be used as alternative method in measurement of vibration at berputar shaft rotate
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19157
2021-04-21T12:04:22Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/19157
2021-04-21T12:04:22Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 2 (2019): Juni; 41-48
Analisis Kekuatan Konstruksi Graving Dock Gate Menggunakan Metode Elemen Hingga
Abdullah, Kharis; Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Santosa, Budie; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2019-07-24 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/19157
id
Graving dock gate merupakan salah satu bagian konstruksi daripada graving dock yang berupa konstruksi baja. Konstruksi graving dock gate yang berhadapan langsung dengan laut harus mampu menahan beban dari air laut setiap saat. Dengan melakukan variasi pada konstruksi pintu didapatkan hasil desain yang cukup optimal dari sisi kekuatan maupun sisi building cost. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan kekuatan graving dock gate dengan menggunakan metode elemen hingga. Variasai dilakukan dengan empat jarak pembujur yaitu jarak pembujur 0.55 m, 0.60 m, 0.65 m dan 0.70 m. Dengan bantuan software metode elemen hingga didapatkan hasil nilai tegangan maksimum von Mises masih dibawah ReH 235 N/mm2 dan pintu dengan jarak pembujur 0.7 m memiliki tegangan maksimum von Mises terendah yaitu 108.58 N/mm2 serta pintu dengan jarak pembujur 0.55 m memiliki tegangan maksimum paling tinggi yaitu 155.84 N/mm2. Perhitungan building cost yang dilakukan, didapatkan pintu dengan jarak gading 0.65 m memiliki building cost yang paling rendah dan jarak gading 0.60 m memiliki building cost yang paling tinggi.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/46805
2023-05-20T14:46:02Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/46805
2023-05-20T14:46:02Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 3 (2022): October; 122-132
Comparative Analysis of Slamming Phenomenon Prediction between U and V Hulls using Strip Theory Method
Hakim, Muhammad Luqman; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Semarang
Firdaus, Ahmad; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Semarang
Ahadyanti, Gita Marina; Department of Naval Architecture, Ocean and Marine Engineering, University of Strathclyde, Glasgow
Yulianto, Totok; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
2022-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/46805
Naval Architecture
hull form; U hull; V hull; seakeeping; slamming
hull form
en
Choosing the right hull shape is important in designing a ship, for example, a U-section or V-section of the hull. The hull shape will affect various aspects, such as design, resistance, seakeeping, structure and production. The ship hull must be properly designed so that it can operate according to the ship’s mission. From the seakeeping aspect of the ship's motion at sea, the difference in the hull shape will result in different motions and dynamic effects such as the slamming phenomenon. Based on the difference in the hull shape cases, this study analyzed the difference in the probability of slamming between the U and V hulls. Both hulls were made based on Formdata and almost all parameters were made the same. Parameters that cannot be forced to be the same are WSA (wetted surface area), (coefficient of waterplane area), and (distance of keel to buoyancy), where those parameters determine the difference in the results. The calculation of RAO (operator amplitude response) was obtained using the strip theory method which assisted by Maxsurf Motion software. The results became the input for the calculation of the slamming probability. The study results show that the U hull has a higher probability of slamming occurrence than that of the V hull, with the difference in values ranging from 20% to 35%. Therefore, the U hull will get more frequent slamming loads, so it has the potential to have a higher structural failure (fatigue) than that of the V hull.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/25613
2021-04-21T11:37:27Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/25613
2021-04-21T11:37:27Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 1 (2020): February; 1 - 6
Hybrid Propulsion System (PV / Gasoline) For Small Fishing Vessels
Sultoni, Arif Indro
Ali, M. Marhaendra; Institute for Research and Standardization of Industry
Aji, Zaenal Panutup; Institute for Research and Standardization of Industry
2020-02-29 22:18:18
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/25613
Mechanical : Dynamic; Control
en
The mechanism of hybrid (PV+gasoline) for fishing vessel propulsion was aimed to reduce fuel consumption. The background of this research is lots of vessels not going for fishing because of a lack of fuel. With the hybrid mechanism, the fishing vessels could less fuel consumption without decreases its performance (torsion, power durability, and velocity) when cruising. In this paper, a parallel hybrid (PV/gasoline) is proposed. The gasoline generator will deliver power to DC motor if PV energy that stored to the battery not enough as the requirement of propeller propulsion. Hybrid design for a 3-ton overall weight of fishing vessel was designed with eight-unit solar panels @200 WP arranged as four string-2 series. Li-Ion battery pack with 4.5 KWH of capacity was used as energy storage. The simulation shows that the hybrid scheme can preserve the vessel speed at 16 Km per hour with time duration in 12 hours 46 minutes and needs 4 hours 10 minutes for full battery charging by a gasoline generator.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/46964
2022-11-24T13:56:08Z
kapal:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5624
2013-10-24T09:11:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5624
2013-10-24T09:11:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 3 (2013): Oktober; 147-153
PENGARUH PENGGUNAAN ENERGY SAVING DEVICE PADA PROPELLER B4 55 DENGAN METODE CFD
Trimulyono, Andi; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik UNDIP
Manik, Parlindungan; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik UNDIP
Huda, Nurul; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik UNDIP
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5624
Teknik Perkapalan
Energy Saving Device, Ducted Propellers, Propeller Boss Cap Fins (PBCF), CFD.
en
Tingginya harga bahan bakar semakin mendorong pelaku industri khususnya pemilik kapal melakukan penghematan konsumsi bahan bakar dan cara yang cukup efektif untuk mengurangi konsumsi bahan bakar tersebut adalah dengan menambah instalasi alat yang disebut Energy Saving Device (ESD) pada propeller dengan tujuan meningkatkan efisiensi propulsi. Beberapa desain ESD propeller yang telah dikembangkan yakni Ducted Propellers (Kort Nozzel propeller), dan Propeller Boss Cap Fins (PBCF). Perbedaan jenis Energy Saving Device (ESD) mengindikasikan perubahan gaya torque dan thrust yang berbeda sehingga penulis disini ingin menganalisa pengaruh instalasi Energy Saving Device (ESD) pada propeller terhadap torque dan thrust yang dihasilkan sehingga dapat diketahui jenis ESD dengan performa paling optimal dengan bantuan paket program CAD (Computer Aided Design) serta CFD (Computational Fluid Dynamics). Hasil analisa dengan menggunakan RANS software CFD menunjukkan akibat penambahan instalasi Energy Saving Device (ESD) pada propeller, terjadi perubahan bentuk aliran fluida, yang berpengaruh pula terhadap nilai thrust dan torque yang dihasilkan. Gaya thrust yang terjadi pada pada PBCF Propeller adalah sebesar 8.70E+05 N, dengan Torque 7.18E+05, sedangkan thrust pada Nozzle Propeller adalah sebesar 1.18E+06 dengan Torque 9.86E+05
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2719
2012-03-28T10:54:01Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2719
2012-03-28T10:54:01Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 6, No 2 (2009): Juni; 107-117
ANALISA PENGELASAN MILD STEEL (ST.42) DENGAN PROSES SMAW, FCAW DAN SAW DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN DAN NILAI EKONOMIS
Hadi, Eko Sasmito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2719
Teknik Perkapalan
SMAW, FCAW, SAW tensile strength, yield strength.
en
In this era, the growth of welding technology is very fast, especially in newship building and repairing ship construction. The welding work often rise the delaying which cause of lost of cost, time and material consumables. Developing of speed and efficient welding work have to choose the welding methode to be suitable with site condition. This research will explain the differences of three welding methods consist of SMAW, FCAW and SAW weld methode based on strengthening and economic value. The strengthening of welding result are tested by dectructive test consist of tensile, bending and impact test. It carried out the calculation of weld cost per kgs, weld speed per meter and electrode consumption to know the differences of economic value for all that welding material. The test result showed that no differences of tensile strength between SMAW, FCAW and SAW welding methode, max. 1 %, but SMAW weld methode have yield strength 4 % better than FCAW weld methode and 14 % better than SAW weld methode. FCAW weld methode ductility value 34 % mare than SMAW weld methode and 37 % more than SAW weld methode. FCAW weld methode have economic value 67 % more than SMAW weld methode and 42 % more than SAW weld methode. SAW weld methode on horizontal weld position have speed 63 % more faster than FCAW weld methode and 72 % more faster than SMAW weld methode. SAW weld methode have electrode consumption 6 % more efficient than FCAW weld methode and 50 % more efficient than SMAW weld methode.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/52229
2023-10-19T14:17:55Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52229
2023-10-19T14:17:55Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 2 (2023): June; 175-186
The Design Concept of an Electric Amphibious Bus as an Alternative Mass Transportation on Rivers and Roads to Overcome Congestion in the Jabodetabek
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/52229/166978
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/52229/166979
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/52229/166980
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/52229/174921
Coutsar, Ardan Nagra; Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan, Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta Pusat 10430
Aritonang, Sovian; Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan, Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta Pusat 10430
Sjamsoeddin, Sjafrie; Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan, Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta Pusat 10430
Bagdja, Ade; Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan, Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta Pusat 10430
2023-05-20 09:11:52
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52229
Electric Vehicle; Design Engineering
Congestion; Electric Vehicle; Mass Transportation; Spiral Design; Waterjet Propulsor
Jabodetabek
en
Due to the high growth of vehicles in Jakarta that is not balanced by the growth of roads, the congestion level in Jakarta has been increasing yearly. To overcome the congestion, innovation is needed to utilize the rivers as a means of public transportation. The design uses the spiral design method with a parent design approach. The calculations carried out include the calculation of resistance, calculation of motor power requirements, calculation of longitudinal strength, calculation of construction, calculation of weight, hydrostatic calculation, stability calculation and seakeeping calculation on water vehicles. As for road vehicles, the calculations carried out include wind drag calculation, rolling resistance calculation, incline force calculation, total resistance calculation, torque calculation and electric power calculation. As a result of the calculations and iterations carried out, the technical specifications of the amphibious bus are obtained, including a length of 12.0 m, breadth of 3.0 m, depth of 3.0 and draught of 0.8 m. This bus is equipped with three movers of waterjet propulsion connected to electric motors with a power of 710 kW each. This bus can carry 51 people with one driver. This bus has good stability when in the water under empty and full load conditions with a level of comfort that meets ISO standards. In addition, this bus can operate up to 359 km for water distances and 501 km for land distances at 40 km/h for water and 60 km/h for land for one battery charging. This bus can also run with a maximum angle of up to 30 degrees.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7316
2015-01-02T09:59:39Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7316
2015-01-02T09:59:39Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 2 (2014): Juni; 93 - 98
EFISIENSI PERUBAHAN KERAPATAN MATERIAL POLYURETHANE TERHADAP LAJU PENETRASI PANAS PADA PALKA KAPAL IKAN TRADISIONAL
Amiruddin, Wilma; Program Studi Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Iskandar, Budhi H; Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
Murdiyanto, Bambang; Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
Baskoro, Mulyono S; Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7316
Teknik Perkapalan
efisiensi; insulasi polyurethane; densitas; kapal ikan
en
Efisiensi penggunaan material insulasi polyurethane dapat diukur melalui perubahan kerapatan material dengan laju panas yang dihasilkan, atau perbandingan antara perubahan daya simpan terhadap biaya material insulasi yang dibutuhkan. Pengaruh perubahan kerapatan tersebut diambil pada rentang nilai 30 – 50 kg/m3, yaitu berdasarkan data aplikasi di lapangan. Metode analisis dilakukan dengan menggunakan teori dasar perpindahan panas dengan menggunakan rancangan percobaan RAL faktorial pada laboratorium dan uji komputasi CFD dengan bantuan CFD LISA 76. Hasil analisis menununjukkan bahwa penggunaan material densitas insulasi yang efisien adalah penggunaan material insulasi dengan nilai pada kisaran 30 - 35 kg / m 3 dengan efisiensi η = ± 0.7. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih akurat tentang penggunaan material insulasi polyurethane yang efisien dan efektif.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2660
2012-03-21T14:21:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2660
2012-03-21T14:21:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 1 (2008): Februari; 1-5
STUDI ALTERNATIF PENGGUNAAN SERAT KELAPA (COCOFIBER) UNTUK KEKEDAPAN SAMBUNGAN KULIT PADA KAPAL KAYU TRADISIONAL DENGAN PENGUJIAN HIDROSTATIS
Manik, Parlindungan; Program Studi S1 Teknik Perkapalan,Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro
Kiryanto, Kiryanto
2012-03-21 14:00:39
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2660
Teknik Perkapalan
coco-fiber, caulk, wooden ship, hydrostatic
en
This study explains about the use of coco fiber as an alternative material in ship impermeability process. At impermeability process of traditional wooden ship is applied by bark gelam or by twisted jute fiber as component of caulk for impermeability of junction bark of ship, where at this caulker still leak on bark of wooden ship.Impermeability technology by using bark gelam or by twisted jute fiber which was caulked at junction bark of ship. There is still leak on bark of ship, so this research was applied lay-up coco-fiber with resin as alternative material to overcome leak problem bark of wooden ship.The methodological study was started with make specimen test, after that the putty process with lay up coco fiber with resin and catalyst, and than doing hydrostatic testing. Finally, we analyze the result of research can be used in putty of wooden ship.The result of research, it was concluded that in general pressure maximum each bevel specimen which could endure burden on the bark of ship i.e. : for board joint design 150 is 99,67 lbf/in2 , for board joint design 300 is 91,67 lbf/in2 and for board joint design 450 is 66 lbf/in2. With the result in general pressure maximum above, the bark can receive burden at draft (T) i.e. : for bevel 150 is 68,38 meter (m), for bevel 300 is 62,86 meter (m), and for bevel 450 is 45,16 meter (m).The Putty technology used variety bevel specimen i.e. bevel 150, 300 end 450 could be applicated for impermeability of junction bark of traditioanl vessel
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/61750
2024-03-22T01:57:53Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/61750
2024-03-22T01:57:53Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 21, No 1 (2024): February
CFD Analysis of Interference Factor in Hydrofoil-Supported Catamarans (HYSUCAT)
Firdhaus, Ahmad; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Kiryanto, Kiryanto; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Rindo, Good; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Trimulyono, Andi; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
2024-03-22 01:57:51
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/61750
Hydrofoil Supported Catamaran; Ship Resistance; Interference Factor; CFD;
en
A comprehensive numerical analysis of the impact that hydrofoils have on the interference factors that affect catamaran ships is presented. The hypothesis that the incorporation of hydrofoils into catamaran designs can significantly alter the hydrodynamic interference factors that are essential to the overall performance and efficiency of these vessels is the basis for the research that is being conducted. The purpose of this paper is to investigate the changes in hydrodynamic characteristics that occur when hydrofoils are incorporated into typical catamaran hull forms. This is accomplished through the utilization of advanced Computing Fluid Dynamics (CFD) simulations. In this study, a Delft-372 catamaran with a concept design is modified by installing a foil system with a high Reynolds number in order to reduce its overall resistance. The new system is then analyzed in order to determine the impact that it has on interference factors. For the purpose of achieving a comprehensive understanding of hydrodynamic behaviour, the simulations are carried out under a variety of operating conditions, which include a variety of speeds. In the process of designing and optimizing high-performance catamaran vessels, the findings provide naval architects and marine engineers with valuable insights that can facilitate their work. This study makes a significant contribution to the understanding of hydrofoil-assisted catamarans, which in turn paves the way for marine transportation solutions that are more efficient and environmentally friendly.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8351
2017-11-15T13:46:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8351
2017-11-15T13:46:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 2 (2015): Juni; 78-87
ANALISA PENGARUH BENTUK LAMBUNG AXE BOW PADA KAPAL HIGH SPEED CRAFT TERHADAP HAMBATAN TOTAL
Oni, Romadhoni; Politeknik Negeri Bengkalis-Riau
Utama, I.K.A.P; Jurusan Teknik Perkapalan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2015-06-09 12:41:27
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8351
Hydrodinamic
hambatan, high speed craft, axe bow, planing hull, rounded, CFD
Resistance and Hydrodynamic
comparasion Total Resistance and Fluid dynamic
DAMEN Ship yard concept
Model Hull Planign chine, Hull Planing AXE Bow, Rounded Hull and Rouded AXE BOw
Total Resistance and Fluid dynamics model AXE Bow
id
Hambatan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi proses perancangan sebuah kapal. Kapal dengan bentuk lambung yang baik akan menghasilkan hambatan yang efisiensi sehingga operasional kapal dan pergerakan kapal lebih baik. Pada ini penelitian dilakukan dengan memodelkan kapal high speed craft tipe Crew boat panjang 38 meter, lebar 7.6 meter, tinggi 3.65 meter dan draft 1.89 meter. Selanjutnya diselidiki model lambung kapal yang menghasilkan hambatan total paling kecil menggunakan pendekatan studi numerik software (maxsuft hullspeed) metode savitsky dan holtrop dan software Computational Fluid Dynamics (CFD). Hasil penelitian berdasarkan analisa numerik (Maxsuft –Hullspeed) dan CFD menujukkan pada kecepatan sevice bentuk lambung model AXE Bow memiliki nilai hambatan yang lebih kecil dibandingkan model kapal planing hull chine (HPC) dan rounded hull (RH). Hasil perhitungan numerik dan CFD memiliki nilai yang hampir sama pada setiap variasi model. Hasil komparisi yang dilakukan didapatkan selisih total hambatan pada kecepatan 25 knot yaitu model HPC 1.8 kN, model HPCAB 5.2 kN, model RH 4.8 kN dan model 5.1 kN. Dari perbandingan kedua metode tersebut memiliki selisih cukup kecil yaitu kurang dari 5%. Selain mendapatkan nilai hambatan Software CFD akan menghasilkan nilai perbandingan gaya angkat (lift force), dan total pressure yang terdistribusi pada permukaan model setiap variasi kecepatan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2731
2012-03-28T10:54:02Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2731
2012-03-28T10:54:02Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 6, No 2 (2009): Juni; 138-141
JENIS KOROSI DAN PENANGGULANGANNYA
Utomo, Budi; Program Diploma III Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2731
Teknik Perkapalan
uniform attack, galvanic corrosion, crevice corrosion
en
Dewasa ini banyak sekali kerusakan yang diakibatkan oleh korosi terutama dibidang inndustri khususnya industri perkapalan. Banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh korosi sehingga perusahaan perlu mengeluarkan biaya extra untuk memperbaki peralatan yang mengalami kerusakan akibat korosi. Biasanya korosi terjadi pada pipa, paku, penyangga – pengangga tanki, tanki dll. Jenis korosi yang biasa terjadi pada bidang industri : uniform attack ( korosi merata), galvanic corrosion (korosi galvanis), crevice corrosion (korosi celah), pitting corrosion ( korosi sumur), intergaranular corrosion ( korosi antar butir ), selective corrosion ( korosi pisah ), erosion corrosion ( korosi erosi ), stress corrosion ( korosi tekanan ), fatique corrosion ( korosi lelah ), biological corrosion.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10106
2017-05-03T09:25:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10106
2017-05-03T09:25:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 1 (2016): Februari; 13-18
ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA DI ATAS KAPAL MV. CS BRAVE
Tjahjanto, Rachmat; Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar
Azis, Islami; Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar
2016-01-06 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10106
Kecelakaan; keselamatan kerja; Disiplin; Alat keselamatan
en
Peranan dalam penggunaan alat-alat keselamatan kerja merupakan salah satu usaha untuk mencegah atau mengurangi adanya kecelakaan pada saat kerja. Oleh karena itu diharapkan seluruh awak kapal atau ABK yang bekerja di kapal agar selalu menggunakan alat-alat keselamatan pada saat kerja di dek maupun di kamar mesin guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti kecelakaan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan kerja di atas kapal. Penelitian ini dilaksanakan di MV. CS Brave perusahaan Chang Myung Shipping. Sumber data yang diperoleh adalah data primer yang diperoleh langsung dari tempat penelitian dengan cara melakukan pengamatan dan tanya jawab langsung dengan perwira dan anak buah kapal khususnya bagian dek, dan tinjauan pustaka serta literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian. Metode pengolahan data yang digunakan yaitu metode deskriptif, penulis mencoba mengamati kasus yang sering terjadi di atas kapal sehubungan dengan kurangnya kedisiplinan Anak Buah Kapal, kemudian membuat catatan penting tentang penyebab dan solusi yang akan digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan Anak Buah Kapal pada saat melakukan pekerjaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan kerja di kapal karena diakibatkan oleh kurangnya kedisiplinan awak kapal tentang pentingnya penggunaan alat-alat keselamatan saat melakukan suatu pekerjaan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3210
2012-04-16T12:03:03Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3210
2012-04-16T12:03:03Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 3 (2008): Oktober; 159-164
STUDI HULL FORM KAPAL BARANG-PENUMPANG TRADISIONAL DI DANAU TOBA SUMATERA UTARA
Manik, Parlindungan
Hadi, Eko Sasmito
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3210
Ship performance; hull form; Lake Toba; resistance; stability; ship moving
en
This thesis concerns to the study of traditional cargo-passenger ship's hull in Danau Toba, North Sumatera. Most of the ship in that territory is built in a traditional method by the community near the lake and with the descending ancient method for years. The re-drawing process of the ship is using Delftship software. As a result of this study report, this software could give the data of hydrostatic, resistance, stability and the rolling period and also the ship moving in water. This information could be used as a suggestion to make the mutual standard of the ship's body form which is appropriate to the condition in Danau Toba. According to the calculation and analysis by using Delftship software, it could give the result that suitable with the main dimension ratio of KM. Horas Ronita Nainggolan. KM. Horas Ronita Nainggolan is classified as a harbor tug boat based on her main dimension. She has the maximum speed at 8,7 Knots, there is increased ship resistance for 0,02025 % KN at 8 Knots. In the rain condition, she is not really good in stability with the passengers and freights are near the fore peak of the ship (the position of the ship is almost in even keel), but she has a better stability in sunny weather. At the ship moving case, the greatest heaving motion is responded by the ship in the condition of slight water wave heading 135°, greatest pitching motion is responded by the ship in the condition of water wave heading 45°, and the greatest rolling motion is responded by the ship in the condition slight water wave heading 45°
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/12743
2020-04-17T19:49:19Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/12743
2020-04-17T19:49:19Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 3 (2016): Oktober; 135-141
ANALISA KEBUTUHAN MATERIAL KAPAL 3 GT UNTUK GALANGAN KAPAL MULTIFUNGSI
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/12743/29186
Ikhsan, Muhammad; Politeknik Negeri Bengkalis
2017-02-06 12:01:44
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/12743
Teknik Produksi dan Material Kelautan
Multifungsi,Material, Kayu, Fiberglass.
en
Ketersediaan kapal nelayan kabupaten Bengkalis berjumlah 1119 buah kapal nelayan. Yang terdiri dari kapal nelayan 1 GT sebanyak 246 unit, Kapal nelayan 2 GT sebanyak 259 unit, Kapal nelayan 3 GT sebanyak 270 unit, Kapal nelayan 4 GT sebanyak 150 unit, Kapal nelayan 5 GT sebanyak 141 unit dan 6-10 GT sebanyak 53 unit. Dari data data tersebut, Bengkalis mempunyai potensi yang sangat besar untuk pembangunan sebuah galangan kapal dikarenakan masyarakat pulau bengkalis banyak yang bermata pencarian sebagai nelayan penangkap ikan. Galangan multifungsi adalah hal yang harus dibagun didaerah ini, mengingat semakin sulit didaerah ini untuk mendapatkan kayu, sehingga kapal fiber glass sebagai alternatif kedua untuk pembuatan kapal nelayan ini, galangan multifungsi hal yang layak untuk dibuat didaerah ini. Untuk itu hal yang harus dilakukan yaitu perhitungan materialnya, karena di daerah ini kapal 3GT yang lebih banyak, maka material yang dihitung adalah kapal yang berbobot 3 GT. Untuk mengetahui kebutuhan kayu dan fiberglass. Setelah dilakukan analisa perhitungan kebutuhan material kayu dan fiberglass maka didapatkan kebutuhan materialnya yaitu untuk material kayu yang dibutuhkan untuk pembuatan kapal 3 GT adalah sebanyak 2,5 Ton kayu. Sedangkan material fiberglass untuk pembuatan kapal 3 GT adalahGelcoat 23,5 Kg, Mat 199,4 Kg, WR 149,2 Kg, Resin 749 Kg
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/29587
2021-07-23T16:33:27Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/29587
2021-07-23T16:33:27Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 2 (2020): June; 86-94
Analysis of Fatigue Life of Tugboat Towing Hook Construction Using Finite Element Method
Adnyani, Luh Putri; Department of Ocean Engineering, Institut Teknologi Kalimantan
Arsyad, Muhammad Abid Mapariorio; Department of Naval Architecture & Shipbuilding, Institut Teknologi Kalimantan
Nurcholik, Samsu Dlukha; Department of Naval Architecture & Shipbuilding, Institut Teknologi Kalimantan
2020-07-27 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/29587
Engineering
Tugboat, Towing hook, Fatigue Life
Naval Architecture
en
The towing hook on the tugboat has a function to pull the barge. Because of this ability, a good towing hook construction is needed to work optimally. Indications for the good construction is the value of fatigue life, which is more than the value of design life of 20 years. A towing hook detail on tugboat from PT. Asia Aditama Shipyard – Balikpapan was selected as an example. This study aims to obtain the value of fatigue life based on the total resistance calculated by BHP data in full, 75%, and 50% of the total displacement volume and estimate the maximum size of a barge, based on maximal towing pull capacity. The benefits of this research are providing information about the fatigue life of a towing hook, analyzing several possible load cases, and giving the recommendation of the maximum principal dimensions of the barge that the towing hook can be pulled. The method used in this study is the finite element method using ANSYS, the fatigue life calculation approach is the Palmgren–Miner cumulative damage method and refers to the DNVGL rule. The results of the calculation of fatigue life in the maximum towing pull condition are 22 years, 22 years, and 23 years at 100%, 75%, and 50%, respectively. The main size of barges that can be towed by Tugboats under maximum towing pull conditions are LOA = 147m, LWL = 144,529m, B = 35m, H = 13m, T = 11m.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3777
2012-07-09T11:14:33Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3777
2012-07-09T11:14:33Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 3 (2010): Oktober
PERANCANGAN KAPAL IKAN KATAMARAN DENGAN PENGGERAK MESIN DAN LAYAR DI KABUPATEN REMBANG
Hadi, Eko sasmito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3777
Teknik Perkapalan
catamaran;hull form;kapal ikan;hambatan;stabilitas;olah gerak kapal;kapal layar
en
Dalam tugas akhir ini direncanakan kapal penangkap ikan purse seine dengan bentuk lambung Katamaran yang efektif dan efisien dari segi teknis, mengingat kapal tradisional yang sudah beroperasi memiliki banyak kerugian dari segi waktu berlayar dan biaya operasional. Perencanaan kapal ini dimulai dengan penentuan parameter-parameter atau batasan-batasan yang sesuai dengan usaha penangkapan yang akan dijalankan. Perencanaan ini menitikberatkan kepada keunggulan kapal ikan Katamaran dibandingkan dengan kapal ikan purse seine tradisional dengan bentuk Mono Hull. Metode formdata digunakan untuk membuat lambung katamaran. Katamaran dirancang dengan mengambil jarak separasi antar demihull S/L = 0,4. dengan metode slender body didapatkan bahwa kapal katamaran mempunyai hambatan 35,65% lebih kecil dari kapal tradisional dengan lambung monohull. Rancang bangun kapal layar motor ini diangkat berdasarkan adanya kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pembangunan kapal secara tradisional di Daerah Rembang dan pemanfaatan potensi sumber daya angin. Pemanfaatan sumber daya angin dengan cara pemasangan layar pada kapal katamaran dapat memberikan dara dorong tambahan hingga 47,3% pada kecepatan angin 20 knot
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16491
2020-04-17T19:50:27Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/16491
2020-04-17T19:50:27Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 3 (2017): Oktober; 94-101
Pengaruh Susunan dan Ukuran Bilah Bambu Petung (Dendrocalamus asper) Dan Bambu Apus (Gigantochloa apus) Terhadap Kekuatan Tarik, Kekuatan Tekan Dan Kekuatan Lentur Untuk Komponen Konstruksi Kapal
Manik, Parlindungan; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Yudo, Hartono; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Siahaan, Fredits A; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-11-17 21:01:59
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/16491
Kayu Laminasi, Kapal Kayu, Kuat Lentur; Kuat Tarik; Kuat Tekan; Variasi Susunan
en
Bambu laminasi merupakan bahan bangunan rekayasa yang dibentuk dengan sistem perekatan beberapa bilah bambu sehingga memiliki kelebihan dapat dibuat dalam berbagai ukuran dan sifat mekanika yang lebih uniform dari bahan bambu alami. Teknik laminasi dari bahan bambu menjadi solusi untuk mengembangkan sebuah produk kayu yang memiliki struktur dan sifat mekanik lebih kuat dan awet. Prosedur pembuatan dan pengujian spesimen kayu laminasi bambu petung dan bambu apus mengacu pada SNI-03-3958-1995, SNI-03-3399-1994 dan SNI 03-3959-1995. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai kuat tarik, kuat tekan dan kuat lentur dari dua jenis variasi susunan bilah horizontal dan bata/carvel dengan tebal bilah 3 mm, 5 mm dan 7 mm. Hasil penelitian pada laminasi bambu petung dan bambu apus diperoleh kadar air 12-13 % dan berat jenis 0,60-0,65 gr/cm3 memiliki kuat tarik terbesar 96,72 Mpa (kode PA7H), kuat lentur 101,69 MPa (kode PA7B) dan kuat tekan 22,11 MPa (kode PA7B). Variasi susunan bata dan tebal bilah semakin besar mempengaruhi kekuatan tekan dan lentur. Namun sebaliknya untuk kuat tarik, susunan horizontal lebih baik dari susunan bata. Nilai tersebut memenuhi persyaratan kayu lapis sebagai bahan material kapal kayu menurut BKI dan termasuk dalam kelas kuat II sehingga dapat digunakan sebagai material konstruksi kapal.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/37518
2022-04-10T03:41:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/37518
2022-04-10T03:41:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 2 (2021): June; 101-110
The Strength and Fatigue Life analysis of Sedan Car Ramp of The Ferry Ro-Ro 5000 GT Using Finite Element Method
Alamsyah, Alamsyah; Department of Naval Architecture, Kalimantan Institute of Technology
Nurcholik, Samsu Dlukha; Graduate School of Maritime Sciences, Faculty of Maritime Sciences, Kobe University
Suardi, Suardi; Department of Naval Architecture, Kalimantan Institute of Technology
Pawarah, M U; Department of Naval Architecture, Kalimantan Institute of Technology
Jumalia, Jumalia; Department of Naval Architecture, Kalimantan Institute of Technology
2021-06-30 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/37518
Naval Architecture ; Ship Structural
Internal Ramp; Strength Analysis; Fatigue life;
en
The Ferry Ro-Ro 5000GT has three levels of car deck that are connected by internal ramps. Two issues that have to be paid attention during the operation of the internal ramp there are the strength capacity and the design fatigue life of the internal ramp structure. The purpose of the research is to determine the strength and fatigue life of the internal ramp construction. The method used the Finite Element Method using a static load by load case of point load at top girder and between girders. Results of the research detected the maximum stress value is in the load case of the point load (three sedan car) at between of the girder is 52.143 MPa with the fatigue life is 44.47 years with the load cycle is 7300000 cycle while the minimum stress value detected at the load case of the point load (two sedan cars) at top girder is 34.199 MPa with the fatigue life is 195.92 years with the load cycle is 50000000 cycle. For the safety factor, ramp construction 6.08 ~ 10.38. The safety factor value above is still in safe condition because the value is SF > 1.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4391
2013-01-23T10:07:16Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4391
2013-01-23T10:07:16Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 2 (2012): Juni; 68-73
ANALISA PERFORMANCE KAPAL IKAN TRADISIONAL KM. RIZKY MINA ABADI DENGAN ADANYA MODIFIKASI PALKA IKAN BERINSULASI POLYURETHANE
Hadi, Eko Sasmito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Manik, Parlindungan; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Juwanto, Juwanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4391
Teknik Perkapalan
Palka polyurethane; hull form; kapal ikan; hambatan; stabilitas; olah gerak kapal
en
Perancangan desain palka polyurethane pada kapal tradisonal tipe Batang ini didasarkan akan kebutuhan es untuk mendinginkan jumlah ikan yang ada dalam palka, dalam perancangan palka polyurethane diperlukan kenerja dan spesifikasi teknis yang baik diantaranya stabilitas, hambatan, olah gerak, kecepatan kapal. Pada penelitian ini direncanakan sistem palka polyurethane dengan pengurangan massa total es sebesar 2912,13 kg dengan massa ikan constant dari palka biasa.Pada prinsipnya adalah bagaimana kemampuan kapal untuk tiap-tiap kondisi dengan pengurangan massa muatan ,sehingga pada tiap-tiap kondisi tersebut kapal palka polyurethane mempunyai stabilitas yang baik dengan hambatan yang lebih kecil dibandingkan kapal palka biasa. Hasil perhitungan hullform sistem palka polyurethane yang dirancang memiliki nilai MG (Metacenter to Gravity) 1,29 % lebih tinggi dan nilai Sarat Midship lebih rendah 3,89 % dibandingkan menggunakan palka biasa.Nilai hambatan kapal dan daya palka polyurethane lebih kecil 0,17 KN dan 1,24 KW dibandingkan kapal palka biasa untuk kondisi palka muatan penuh. Dari segi olah gerak kapal, pada sistem palka polyurethane memilki nilai motion dan velocity lebih kecil 0,19° dan 0,0043 rad/s dibandingkan sistem palka biasa pada kondisi Rolling Rough Water wave heading 90 °.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/22046
2021-04-21T12:04:44Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/22046
2021-04-21T12:04:44Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 1 (2019): Februari; 1-8
Studi Karakteristik Resonansi Gerak Rolling Akibat Perbedaan Karakteristik Lengan Stabilitas
Paroka, Daeng; Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
Rosmani, R; Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
Asri, Syamsul; Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
Hamzah, H; Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
2019-03-28 11:52:17
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/22046
Hasanuddin University
id
Beberapa type kapal tidak dapat memenuhi kriteria stabilitas karena perbedaan karakteristik geometri seperti kapal feri ro-ro Indonesia yang memiliki lambung timbul dan sarat yang kecil dibandingkan dengan lebar kapal. Oleh karena itu, kriteria stabilitas khusus untuk kapal dengan karakteristik geometri yang tidak terakomodir pada kriteria IMO penting untuk dikembangkan. Paper ini membahas tentang pengaruh karakteristik lengan stabilitas terhadap respon gerak roll pada gelombang samping. Hal ini merupakan langkah awal dalam pengembangan kriteria stabilitas yang berbasis karakteristik lengan stabilitas. Respon gerak berupa amplitudo resonansi sebagai fungsi frekuensi eksitasi dihitung dengan menyelesaikan persamaan gerak roll menggunakan metode multiple scale.Karakteristik lengan stabilitas divariasikan dengan tinggi metacentra serta sudut kemiringan dengan lengan stabilitas sama dengan nol tetap sama untuk semua variasi.Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi resonansi menjadi lebih kecil dari frekuensi natural roll untuk koefisien kekakuan lebih kecil dari nol dan lebih besar dari frekuensi natural apabila koefisien tersebut lebih besar dari nol.Gerak roll tidak stabil mulai terjadi ketika amplitudo roll lebih besar dari sudut kemiringan dengan lengan stabilitas maksimum ketika rasio tinggi dan panjang gelombang sama dengan atau lebih besar dari 0.04.Untuk karakteristik lengan stabilitas kapal pada muatan penuh, ketidakstabilan gerak roll mulai terjadi pada rasio tinggi dan panjang gelombang sama dengan 0.06.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/45507
2023-05-20T14:46:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/45507
2023-05-20T14:46:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 2 (2022): June; 64-76
Study of QR Code Technology Application for Monitoring Activity of Ship Planned Maintenance System
Wahidi, Sufian Imam; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111
Pribadi, Triwilaswandio Wuruk; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111
Rahman, Hajid Mulya; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111
2022-06-12 01:55:33
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/45507
Engineering; Naval Architecture; Ship Repair and Maintenance
Monitoring; planned maintenance system; ship outfitting maintenance; QR Code
en
System and outfitting in a ship vary with different brands and treatment methods. These conditionscan be an issue if the operator has undisclosed damages due to a lack of knowledge about the ship'smaintenance records. An electronic planned maintenance system (ePMS) is a system that is currentlyused to collect the ship maintenance recorded data. However, the use of ePMS still has drawbacks. Theappearance is less interactive, available information about the outfitting used in ships is limited, andthe operator needs to search the outfitting manually with scrolling. This research aims to study theapplication of QR code technology for monitoring maintenance activities of ship systems and outfitting.This research was conducted based on field observation of ePMS, designing a QR code module for theePMS application, developing algorithms, and creating programs for website and android basedapplications. In addition, trials of the application and calculation of the costs incurred for implementingthe QR code method are also carried out. The distribution of questionnaires for practitionersaccompanied the trial. Based on that, the implementation of QR code in ePMS can be applied, easy touse and facilitate the supervision of ship system and outfitting activities with a mean score of 4.39 orequivalent to strongly agree. The addition of the QR code module is costed IDR120,426,000.00, wherethe process of recognizing and searching for ship systems and outfitting to view maintenance plansand maintenance history on the ePMS application is enough by scanning a QR code.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4737
2013-04-15T13:49:36Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4737
2013-04-15T13:49:36Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 1 (2013): Februari; 22-29
ANALISA EKONOMIS PEMBANGUNAN KAPAL IKAN FIBERGLASS KATAMARAN UNTUK NELAYAN DI PERAIRAN PANTAI TELUK PENYU KABUPATEN CILACAP
Samuel, Samuel; Program S1 Teknik Perkapalan
Faktultas Teknik
Universitas Diponegoro
B K, Jowis Novi; Program S1 Teknik Perkapalan
Faktultas Teknik
Universitas Diponegoro
2013-03-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4737
Teknik Perkapalan
Ekonomis, kapal ikan, Teluk penyu Cilacap
en
Sumber daya perikanan dapat dipandang sebagai suatu komponen dari ekosistem perikananyang berperan sebagai faktor produksi dan diperlukan untuk menghasilkan suatu output yangbernilai ekonomi masa kini maupun masa mendatang. Kabupaten Cilacap memiliki potensi untukproduksi perikanan, dengan luas sebaran penangkapan 5.200 km2, dan fasilitas sarana pendukungberupa, Pelabuhan perikanan Samudra Cilacap dengan kapasitas 250 kapal. Untuk mengembangkanpotensi ini diperlukan armada penangkap ikan yang ekonomis dan bernilai profit bagi nelayan disekitar Pantai Teluk Penyu Cilacap.Penelitian ini membahas tentang analisa ekonomis kapal ikan fiberglass katamaran diperairan pantai Teluk Penyu Cilacap dengan tujuan untuk mengetahui biaya investasi, biayapengeluaran per trip, pendapatan nelayan per tahun, dan mengetahui payback periode investasi.Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yaitu, meghitung biayapembangunan kapal kemudian menentukan fixed dan variable cost sehingga diketahui pendapatankemudian dilakukan analisa profitabilitas dan payback periode.Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan didapatkan nilai investasi kapal sebesar Rp128.384.575,- dan biaya pengeluaran kapal dalam 1 kali trip adalah Rp 1,570,889,-. Pendapatannelayan per tahun sebesar Rp 41.066.163,- dan Payback period terjadi selama 3.1 tahun
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23280
2021-04-21T12:03:55Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/23280
2021-04-21T12:03:55Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 3 (2019): Oktober; 91-99
Pengaruh Variasi Diameter Tool Pin Pada Friction Stir Welding Terhadap Sifat Mekanik Dan Struktur Mikro Sambungan Aluminium 6061-T6
Tarmizi, Tarmizi; Balai Besar Logam dan Mesin - Kementerian Perindustrian
Wijaya, Firman Ode; Teknik Metalurgi - Universitas Achmad Yani
Irfan, Irfan; Balai Besar Logam dan Mesin - Kementerian Perindustrian
2019-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/23280
id
Aluminium merupakan logam yang memiliki sifat mampu las yang kurang baik dibandingkan dengan jenis logam lainnya. Hal tersebut dikarenakan memiliki konduktifitas panas tinggi, koefisien muai besar, dan reaktif dengan udara sehingga mudah terbentuk lapisan oksida (Al2O3)sehingga menghasilkan temperatur cair lebih tinggi dari aluminium murni. Panas yang berlebih pada metode penyambungan GTAW dan GMAW rentan terjadi cacat seperti porositas, crack dan distorsi. Friction Stir Welding (FSW) dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, dimana prosesnya terjadi dibawah temperatur cair logam aluminium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sambungan hasil FSW pada pelat aluminium 6061- T6 dengan tebal 6 mm dan putaran tool konstan 1500 rpm, menggunakan variasi ukuran pin berdiameter 6 mm , 8 mm dan 10 mm. Hasilnya spesimen dengan pin berdiameter 6 mm memiliki sifat mekanik terbaik dibanding spesimen lainnya. Sedangkan pada spesimen dengan pin berdiameter 10 mengalami cacat berupa void (rongga) kecil yang terdapat pada bagian face.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/9993
2016-10-27T15:11:07Z
kapal:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5595
2013-10-24T08:54:26Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5595
2013-10-24T08:54:26Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 3 (2013): Oktober; 116-123
RISK ANALYSIS FOR SHIP CONVERTING PROJECT ACCOMPLISHMENT (Case study of KRI KP Converting Project)
Endro W, Dimas; Politeknik Pekapalan Negeri Surabaya
Wiediartini, Wiediartini; Politeknik Pekapalan Negeri Surabaya
Iviana J, Anda; Politeknik Pekapalan Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5595
Teknik Perkapalan
Ship converting, accomplish time, Risk,Penalty .
en
Ship converting has become as prospective activity in ship building area. Operational and economical aspect are the most dominant rationale. Baseon a new fuction of converted ship, a task list which contain several jobs that must be done is listed. This accomplishment schedule not only contain a task list, but also duration for certain job title. In practical apllication job duration is maintained based on experience of project manager. Further more, total accomplish duration is setted as time accomplishment for the project. This setted time has become reference for the project bid. Occasionaly, if accomplishment time which offered is strict, than schedule slip become as potencial nightmare. For this situation, project manager has had a cristal clearconsideration to select a proper decision wheter he will take the tender offer or not. practically, project mananger has layed on his experience to handle previous project and face penalty if the project delayed. This paper focussed on how to measure tender offer based on risk analysis, specially for converted ship tender which has a strike time accomplishment.A new application method to analysis proposed tender based on time and penalty parameter has become a topic of this paper.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/51246
2023-08-23T05:23:50Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/51246
2023-08-23T05:23:50Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 1 (2023): February; 115-123
Maturity of Digital Transformation in the Shipping Industry: A Case Study Among Enterprises in Gulf Cooperation Council (GCC) Countries
Al Mazroui, Tif Said Suhail; University of Nizwa
Al Alawi, Maathir Mohammed Saud; University of Nizwa, Nizwa, Oman
Al Wahaibi, Khafiya Sultan Hamood; University of Nizwa, Nizwa, Oman
Al Amri, Bashayar Badar Saif; University of Nizwa, Nizwa, Oman
Thottoli, Mohammed Muneerali; University of Nizwa, Nizwa, Oman
Thottoli, Mohammed Muneerali; University of Nizwa, Nizwa, Oman
2023-02-26 02:16:22
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/51246
Digital Maturity; Shipping; GCC; Digital Transformation; Case Study;
en
Digital maturity describes an organization's readiness and ability to change and implement models to remain competitive in the marketplace. Digital transformation (DT) can streamline processes, reduce errors, and increase the speed of operations in the shipping industry, leading to greater efficiency and cost savings. Companies that adopt DT effectively will be better positioned to compete in the rapidly evolving shipping industry. To achieve competitive benefits from the potential of DT, shipping businesses must understand their digital maturity state. The shipping industry lacks a uniform approach to DT, leading to inconsistencies in implementation and measurement. Many shipping companies are hesitant to adopt new technology and processes, leading to slow implementation and limited impact. Hence, the main goal of this case study is to determine the DT maturity of companies in the Gulf Cooperation Council (GCC) countries in shipping. This case study focuses on the maturity of DT in the shipping industry. With an exploratory approach, the aim of the research is to assess the level of DT maturity among shipping companies in the GCC region. This study employs firstly a qualitative, case study methodology and considered items shipping methods, market operating, services provided, technological initiatives, and the company's goals for technological development of three shipping companies, Asyad, Clarion, and Yht Cargo to analyze data. Then a literature review is compiled from 8 papers published between 2020-2023 in international peer-reviewed journals or conference proceedings, obtained through a bibliographic search in the Scopus database. The findings suggest that coercive and mimetic pressures are primarily responsible for digital change. The benefits of DT have been discovered to assist maritime companies use their resources more efficiently, resulting in increased operational efficiency, improved client connections, and increased sustainability.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/52960
2024-01-03T15:17:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52960
2024-01-03T15:17:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 3 (2023): October; 301-308
Cavitation Prevention for Submarine Propeller with Empirical Method
Prihandanu, Riyan Bagus; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Baidowi, Achmad; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2023-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52960
Marine Engineering
Cavitation; Marine Propeller; Propulsion System; Submarine
en
Submarines are a component that is taken into account in assessing the security of a country. Many countries have developed their own types of submarines according to technological developments in that country. To be able to move silently underwater, the most important requirement for submarine propellers is low noise generated by these propellers. So the first thing that must be avoided from the emergence of a noise on a submarine is the absence of cavitation when the propeller operates both on the surface and at depth. The cavitation value can be predicted based on the limits from the burril cavitation diagram. The diagram is obtained from cavitation experiments and recorded full-scale cavitation observations over many years. Simulation calculations will be varied by value of P/D, Ae/Ao, Number of blades (Z) and diameter (D). Other components such as advance velocity (Va) and rotation speed (n) of propeller are considered constant or ignored as in Keller's Formula. From the calculation, by adding the expanded area ratio and propeller diameter values can reduce cavitation in the propeller. While the opposite happens, when the propeller pitch value and the number of blades increase, the cavitation value will also increase. If submarine in dive condition the cavitation difficult to appears, because the pressure of the ship when diving conditions will be very high and the cavitation number will be very small.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2654
2012-03-21T11:35:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2654
2012-03-21T11:35:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 4, No 1 (2007): Februari; 15-18
ENGINE MATCHING PROPELLER PADA KAPAL UNTUK MENDAPATKAN OPTIMALISASI PEMAKAIAN MESIN PENGGERAK KAPAL DAN BALING – BALING SEBAGAI ALAT PENDORONG KAPAL
Yudo, Hartono; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 11:24:57
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2654
Teknik Perkapalan
Mesin, baling-baling, efisiensi.
en
Engine Maching Propeller adalah untuk mendapatkan keselarasan kerja mesin penggerak kapal dan baling-baling untuk mencapai efisiensi kerja dan laju kapal yang diperlukan dalam operasionalnya, dengan mendapatkan keselarasan kerja mesin dan baling-baling diharapkan akan menekan biaya operasional
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/59192
2024-01-03T15:17:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/59192
2024-01-03T15:17:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 3 (2023): October; 369-380
Design and Manufacture Ballast Management System Model for Reduce Ship Rolling Motion
Yulianto, Totok; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111, Indonesia
Hermawan, Yuda Apri; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111, Indonesia
Widjaja, Raden Sjarief; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111, Indonesia
Purwanto, Dedi Budi; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111, Indonesia
Sulaiman, Suardi bin; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111, Indonesia
Rahmi, Lista Putri Adinda; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111, Indonesia
2023-11-28 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/59192
Naval Architecture; Marine Engineering
Management Ballast System, Rolling, Stability
Ship Stability
Management Ballast System
en
The safety of maritime transportation is a critical aspect that must be addressed to ensure the well-being of ships and their crew. Frequent ship accidents highlight the need for improvements in the maritime transportation system. One of the causes of ship accidents is ship instability, leading to a loss of balance and even sinking. Ship stability is influenced by both internal and external factors, including human negligence in observing and addressing ship instability. This research aims to design and create a management ballast system model that can be operated automatically as a solution to reduce ship rolling motion. This system enables the ship to maintain balance using automatic side ballast tank management by utilizing two wing tanks on either side of the ship. The ballast management system will be equipped with an accurate ship roll angle detector, the Initial Measurement Unit sensor, a microcontroller, and a series of actuators, including relays as voltage control switches for the pump motor. This research involves simulation and testing/experiments at various angles, namely 5, 10, and 15 degrees. Simulations are conducted under conditions with and without the ballast management system, which is then confirmed through experiments under the same conditions. The expected outcome of this research is that the created ballast management system can be used to reduce ship rolling.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8272
2015-03-20T14:04:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8272
2015-03-20T14:04:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 1 (2015): Februari; 19-24
OPTIMASI BENTUK DEMIHULL KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SEAKEEPING
Iqbal, Muhammad; Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro,
Rindo, Good; Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro,
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8272
Teknik Perkapalan
Optimasi; Katamaran; Seakeeping; NPL Series 4b
en
Prediksi performa seakeeping (olah gerak) kapal di perairan tertentu adalah salah satu dari aspek-aspek penting pada tahap perencanaan kapal. Penelitian ini fokus pada optimasi bentuk demihull kapal untuk meningkatkan kualitias seakeeping sesuai dengan standar kriteria umum seakeeping untuk kapal militer. Bentuk lambung demihull yang digunakan adalah NPL Hull Form Series 4b. Bentuk lambung tersebut diubah dengan mengubah parameter nilai koefisien blok (Cb) sebesar ±10% dengan Metode Lackenby. Hasil bentuk lambung demihull yang optimal didapatkan dengan memperbesar nilai Cb sebesar 10%. Respon gerakan dari bentuk lambung tersebut memenuhi semua kriteria seakeeping dan memiliki respon gerakan paling minimum.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2724
2012-04-16T11:10:11Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2724
2012-04-16T11:10:11Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 6, No 2 (2009): Juni; 100-106
ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS SISTEM PERBAIKAN DAUN PROPELLER YANG PATAH PADA KM. MANDIRI DUA TANPA DOCKING
Manik, Parlindungan; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2724
Teknik Perkapalan
Propeller; Emergency Docking; Floating Repair
en
At a sailing in a territorial to sea or river, ship propeller frequently collide object or foreign object which float, causing damage at propeller, throw in the form of curving, crack or broken at propeller blade. When this damage do not improve immediately; repaired will generate harm effect to ship construction or parts of machinery. Therefore ship should be immediately to repair (emergency docking) to improve the propeller. But is not easy to get docking space to repair because docking space schedule is very strike, existing graving dock in country. So that ship have to kick one's heels to be able to docking space, which meaning of big loss of time and also expense. The air of this research technical analysis possibility implementation to propeller repairf by floating repair system in territorial water closest with damage location of propeller and compare efficiency economic value and time if repair of propeller done in graving dock or executed by floating repair in graving dock. In this research, repair propeller without docking can be executed by arranging ship trim by arranging ballast tank to be reached space which last for working. Hereinafter worked repair of blade propeller thickly , pitch, aerofoil, wide of blade, obtained mains material type from source which have been collected by either from Owner Surveyor, picture - technique picture and also blade propeller which still goodness. Result of analysis indicate that technically repair of propeller which broken can be executed without docking and economically will be more be efficient up to 700%,in comparison with executed in Graving Dock, and will be more be efficient up to 300% when compared with executed in floating repair system
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/9689
2015-12-09T14:27:28Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/9689
2015-12-09T14:27:28Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 3 (2015): Oktober; 151-157
PEMBERDAYAAN KELOMPOK NELAYAN TANGKAP TRADISIONAL DI KAWASAN PESISIR PANTAI MORO DEMAK DALAM UAPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENGHEMATAN BBM
Hadi, Eko Sasmito; JurusanTeknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
Mulyatno, Imam Pujo; JurusanTeknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
Santosa, Ari Wibawa Budi; JurusanTeknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
2015-10-01 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/9689
Teknik Perkapalan
Solarsel, lampu atraktor, BBM, nelayan
en
Mitra dari kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan kelompok nelayan yang tergabung dalam KUD Mino Utomo dan paguyuban nelayan kabupaten Demak. Karya utama dalam kegiatan ini adalah alat pemanggil ikan berupa lampu celup dengan dilengkapi solarsel sebagai sumber energi alternatif pengganti BBM yang ramah lingkungan. Peralatan ini dirancang sebagai lampu atraktor yang dapat meningkatkan hasil tangkapan dan mengurangi biaya operasional. Lampu tersebut dapat di turunkan ke dalam air sampai kedalaman tertentu. Sistim pencahayaan ikan menggunakan lampu listrik dalam air bertenaga surya yang telah dibuat teridiri dari : satu paket lacuba terdiri dari 2 (dua) buah lampu, 1 (satu) buah converter, kabel masing-masing untuk 1 (satu) lampu sepanjang 15 meter, 1 (satu) buah charger, untuk pengisian accu.Dengan adanya alat ini nelayan tidak tergantung pada bahan bakar minyak bumi (BBM), dapat menekan biaya operasional dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3194
2012-04-16T11:03:30Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3194
2012-04-16T11:03:30Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 2 (2008): Juni; 82-92
STUDI KOMPARASI KINERJA HULLFORM METODE FORMDATA DENGAN HULLFORM KAPAL KAYU TRADISIONAL TIPE BATANG
Zakki, Ahmad Fauzan; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Manik, Parlindungan; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3194
Teknik Perkapalan
Performance; hull form; resistance stability; seakeeping performance
en
At the moment most fisherman in Indonesia still use traditional fishing boat. this immeasurable Traditional ship its for. This matter earn us see almost in every coastal area region of Indonesia have form of desain different ship. Traditional Ship Desain represent result of study of nature, so that there no planning and calculation of standard desain before that ship is woke up but got skill by generations from all its predecessor. Because technical calculation of shipbuilding moment less is paid attention, hence in this research of comparison of performance of hull form among traditional ship of method of formdata. Available expecting of information so that can become an more beneficial alternative for the development of fishing boat hull form in territorial water of Batang. Marginally this research indicate that method ship hull form of formdata yield lower total resistance with difference 13,7%. At stability evaluation of hull method ship form of formdata have righting lever of larger ones. At excess navigation evaluation owned by except to traditional ship of movement of rolling
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/11528
2017-05-03T09:32:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/11528
2017-05-03T09:32:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 2 (2016): Juni; 92-98
ANALISA EFFECTIVE WAKE FRICTION AKIBAT PENAMBAHAN STERN TUNNELS PADA KAPAL TROPICAL PRINCESS CRUISES MENGGUNAKAN METODE CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC)
Tuswan, Tuswan; Jurusan S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Chrismianto, Deddy; Jurusan S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Manik, Parlindungan; Jurusan S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
2016-10-20 09:45:23
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/11528
Stern Tunnels; Kecepatan Advanced; Wake; CFD; Kapal Penumpang
en
Peningkatan performa kapal harus dilakukan untuk menunjang kinerja kapal terutama kapal penumpang yang membutuhkan efisiensi berlayar yang baik. Salah satu cara meningkatkan performa kapal adalah dengan meningkatkan efisiensi sistem propulsi kapal dengan memusatkan aliran menuju propeller. Stern tunnels adalah modifikasi bentuk buritan kapal dengan membuat sebuah cekungan kedalam untuk memusatkan aliran air menuju propeller kapal. Dengan penambahan stern tunnels ini dapat meningkatkan performa kapal yaitu dapat meningkatkan kecepatan advanced (Va) kapal dan mengurangi nilai wake kapal. Stern tunnels dipasang pada dua sisi buritan kapal dengan menggunakan dua variasi yaitu ketinggian stern tunnels (Hw) dan panjang stern tunnels (L). Analisa perhitungan kecepatan advanced dan wake friction kapal menggunakan software berbasis CFD dengan menggunakan 9 titik koordinat probe. Dari analisa didapatkan hasil bahwa kedua belas model variasi tersebut dapat meningkatkan kecepatan advanced kapal dan mengurangi wake friction kapal. Model M dengan tinggi penambahan tinggi stern tunnels 0,2 m dan panjang stern tunnels 9 m adalah model yang memiliki kecepatan advanced terbesar dan wake friction terkecil dengan presentase peningkatan kecepatan advanced sebesar 4,927 % dan presentase pengurangan nilai wake sebesar 30,4 %
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/28399
2021-04-21T11:37:27Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/28399
2021-04-21T11:37:27Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 1 (2020): February; 40-49
Estimation of Effective Wave Slope Coefficient of Ships with Large Breadth and Draught Ratio
Paroka, Daeng; Department of Ocean Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
Muhammad, Andi Haris; Departement of Marine System Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
Rahman, Sabaruddin; Department of Ocean Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
2020-02-29 22:18:19
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/28399
ship stability; weather criteria; wave slope coefficient; ro-ro ferry
en
One of parameters to estimate heel angle of a ship in beam seas is effective wave slope coefficient. In the weather criterion of IMO, the effective wave slope coefficient is determined as function of ratio between distance of center of gravity from the sea surface and the ship draught. The others methods could be used to estimate the effective wave slope coefficient are simplified strip theory and model experiment. A ship with shallow draught and large vertical center of gravity can have an effective wave slope coefficient larger than 1.0 if the coefficient is calculated by using the formulae of weather criterion. Therefore, an alternative method to estimate the coefficient is necessary when it is applied to ships with geometry characteristics different with those used to develop the formulae. This research conducts to estimate the effective wave slope coefficient using three different methods, namely the formulae of weather criterion, the simplified strip theory and model experiment. Results of the three methods may provide enough evidence about suitable method to estimate the effective wave slope coefficient of ships with breadth and draught ratio larger than 3.5 like the Indonesian ro-ro ferries. Results and discussion show that the effective wave slope coefficient obtained by using the formulae of weather criterion is larger compared to that obtained by using the simplified strip theory and the model experiment. Here, the result of simplified strip theory for wave frequency the same as the roll natural frequency of subject ship is similar with the result of model experiment. This results show that the simplified strip theory can be used as an alternative method to determine the effective wave slope of a ship with breadth and draught ratio larger than 3.5 if the result of model experiment does not available.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3768
2012-07-05T11:14:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3768
2012-07-05T11:14:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 2 (2010): Juni
ANALISA ELECTRODE CONSUMABLE TYPE OK AUTROD 12.10 PENGELASAN SUBMERGED ARC WELDING PADA BLOK-BLOK KAPAL DCV 18500 DWT DI PT. JASA MARINA INDAH UNIT II SEMARANG
Jatmiko, Sukanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3768
Teknik Perkapalan
Submerged Arc Welding
en
In this globalization era technological advances growed very fast. In shipping industry of development process shipbuilding of principal feedstock to used steel plate, with construction tacking on using welder method.In this research purpose of lifted is know number of requirement (consumable) electrode for welder SAW at block-block ship DCV 18500 DWT in PT. Jasa Marina Indah Semarang.At this experiment specimen applied is low carbon steel of type ST 42 with thickness of 12, 13, 14, 17, 19 dan 24 mm. Research is done by the way of making specimen at every plate thickness. Then is done path measurement of length, used electrode length, and weight flux applied at the welder.From result of gauging and data calculation welder at block DB 5(p/c/s), SS5A(p/s), SS 5B(p/s), UD 5C, and TB 102 (p/c/s) will be known number of electrodes applied in welder SAW and number of flux used.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15594
2020-04-17T19:50:12Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/15594
2020-04-17T19:50:12Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 3 (2017): Oktober; 65-70
Analisa Hidrodinamika Kapal Container Sarat Rendah
Ali, Baharuddin; Laboratorium Hidrodinamika Indonesia - BPPT
Firdaus, Nurman; Laboratorium Hidrodinamika Indonesia - BPPT
Nurhadi, N; Laboratorium Hidrodinamika Indonesia - BPPT
2017-11-17 21:01:57
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/15594
Hidrodinamika
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
en
Kapal container sebagai sarana angkutan barang berpengaruh vital terhadap laju percepatan perekonomian nasional. Kondisi perairan Indonesia yang kedalaman dan fasilitas pendukung pelabuhan bervariasi serta efisiensi operasional kapal menjadi pertimbangan dalam mendesain kapal. Penggunaan kapal sarat rendah tipe barge bermesin sebagai pengangkut container, Self Propelled Container Barge (SPCB) saat ini banyak menjadi pilihan operator kapal dalam melayani pengiriman barang dengan container. Penelitian ini menyajikan analisis hidrodinamika kapal SPCB 100 TEUs dengan metode pengujian model meliputi seakeeping, turning dan zig-zag manuvering serta resistance test. Dari hasil uji seakeeping diketahui bahwa respon gerak kapal pada kondisi gelombang sea-state 4 masih dalam batas toleransi dengan memperhatikan kombinasi kecepatan dan arah heading kapal. Kinerja manuvering turning dan zig-zag kapal dalam batas aman yang ditetapkan IMO. Dari hasil uji resistance didapatkan kecepatan maksimal yang optimum kapal adalah 12 knot. Selain besaran terukur, uji hidrodinamika dengan model memberikan gambaran fenomena saat kapal beroperasi di laut, sehingga menjadi informasi yang penting dalam desain dan operasional kapal.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/35663
2021-07-23T18:09:10Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/35663
2021-07-23T18:09:10Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 1 (2021): February; 51-57
Experimental Investigation of Bow Slamming on a Ship: The Effect of Weight and Impact Angle
Baso, Suandar; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
Himaya, Andi Nadia; Department of Transportation and Environmental System, Faculty of Advanced Science and Engineering, Hiroshima University
Samman, Faizal Arya; Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
Anggriani, Andi Dian Eka; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
Rosmani, Rosmani; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
2021-02-28 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/35663
Naval Architecture
Bow Slamming; Dropping Test; Impact Pressure; Peak Pressure Coefficient
en
The impact pressure induced by slamming can imply physical damage on a ship. The high probability of the slamming impact is on the bow part in the actual sea state. In this present study, the slamming induced pressure on the bow flare of a ship have been investigated through the experiment. The experiment was schemed by the dropping test based on free-falling body in the wave tank, wherein the bow of the ship model was inclined in several impact angles 0° to 30° to the free-water surface. To measure slamming impact pressure acting on the bow flare, the piezoelectric sensors S1, S2, S3, S4 were attached to the bow section and installed on a computer. As the obtained results, the impact pressure on bow flare occurred in a short time duration caused by slamming. The discrepancy of the peak impact pressure between ship model weight of 2.42 kg and 7.29 kg for the impact angle 0° is 70.36% S1, 69.52% S2, 68.97% S3, and 68.34% S4. For the relative impact angle of 30°, the discrepancy is 67.02% S1, 65.73% S2, 58.51% S3, and 48.21% S4. The tendency of the peak pressure coefficient at the sequenced impact points S1, S2, S3, S4 is similar for all impact angles 0°, 10°, 20°, and 30°. The peak pressure coefficient due to the full load condition is highest in the nearest bottom part, and the peak pressure coefficients due to the lightship condition highest in the nearest bottom part caused by the small impact angle.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3817
2012-08-08T11:29:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3817
2012-08-08T11:29:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 1 (2012): Februari; 24 - 29
STRENGTH ANALYSIS OF CONTAINER DECK CONSTRUCTION MV. SINAR DEMAK EFECT OF CHARGES CONTAINER USING FINITE ELEMENT METHOD
Mulyatno, Imam Pujo; Department of Naval Architecture
Faculty of Engineering
Diponegoro University
Arswendo A, Berlian; Department of Naval Architecture
Faculty of Engineering
Diponegoro University
Alif Maulana, Rachmat; Department of Naval Architecture
Faculty of Engineering
Diponegoro University
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3817
Teknik Perkapalan
container deck; finite element method; maximum stress
en
Abstract MV. Sinar Demak is a type container ship owned PT Samudera Shipping Services. This ship can used container up to 265 teu’s. on his voyage the ship requires condition of ship is safe, especially in the construction structure. This indicates there are loads working on container deck, in operation would cause problems such as deformation, crack, and other problems. In this final project will analyze maximum stress that occur on container deck MV. Sinar Demak with the help of numerical programe FEM software. This analysis is used a static load analysis to determine of characteristics, location of the largest stress and safety factor of container deck construction structure based on variation of the condition state of vessel. The result using numerical programe FEM software obtained maximum stress on the container deck construction structure on sagging condition is 247 N/mm2 at node 89696 at the frame no 23. Safety factor is true for all condition, safety factor to still water condition is 2,17 for criteria of materials and 1,55 for BKI standard, safety factor for hogging condition is 2,17 for criteria of materials and 1,55 for BKI standard, and safety factor for sagging condition is 1,61 for criteria of materials and 1,157 for BKI standard.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/18535
2020-04-17T19:51:31Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/18535
2020-04-17T19:51:31Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 3 (2018): Oktober; 74-82
Rancang Bangun Model Hidroelastik Kapal Selam Berpropulsi Mandiri untuk Uji Nirkabel Pemantauan Integritas Struktur
Nugroho, Wibowo Harso; Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
HP, Nanang Joko; Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Pusat Teknologi Rekayasa Industri Maritim
Priohutomo, Kusnindar; Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Balai Teknologi Hidrodinamika
2018-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/18535
id
Paper ini menjelaskan proses rancang bangun model hidroelastik kapal selam berpropulsi mandiri. Proses rancang bangun ini merupakan integrasi dari beberapa penerapan cabang ilmu keteknikan yaitu hidrodinamika kapal, analisa struktur, permesinan dan instrumentasi. Model fiberglas hidro-elastis kapal selam tipe U-209 dibangun dengan skala 1: 30 dengan menggunakan lunas batang baja (backbone). Model ini juga dilengkapi dengan sistem propulsion mandiri dimana terdiri dari motor dan model baling-baling. Karena model ini dibuat untuk penelitian pemantauan nirkabel dari integritas struktur kapal selam. Model kapal selam juga dipasang sistem modem nirkabel, perangkat lunak komunikasi data, pengkondisian sinyal, dan sensor strain. Hasil pengujian kinerja menunjukkan bahwa model kapal selam hidro-elastis berpropulsi mandiri dapat dikontrol secara nirkabel di air dan menghasilkan data dari sistem akuisisi nirkabel.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/43344
2022-06-13T00:43:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/43344
2022-06-13T00:43:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 1 (2022): February; 29-41
Influence of Stress Concentration Factor due to Scallop Form on the Wrang Plate Stucture
Kusnadi Putri, Riska Arum Dona; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Yulianto, Totok; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ariesta, Rizky Chandra; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Misbah, Mohammad Nurul; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2022-03-07 03:21:32
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/43344
Wrang Plate; Scallop; Stress Consentration; Finite Element Analysis (FEA)
en
The presence of opening in construction is unavoidable for the purpose of reducing stress. A small opening at the construction serves as access to continue the installed construction that runs through the web or girder. However, the presence of the hole also creates an unavoidable problem, the concentration of stress in the area around the hole that will gradually reduce the strength of the ship's construction. Stress concentration occurs due to changes in geometry, causing the flow of stress initially uniformly driven and following the existing geometry. This analysis aims to determine the value of stress concentration factors on the wrang plate due to variations in the shape of scallops. The research method is performed numerically using finite element analysis to find variations in the model with the lowest stress concentration factor. This variation consists of 3 different scallops models with 2 load, drag and press conditions. The values of stress concentration factors are grouped into 3 modes according to mechanical fractures in press loading conditions. Based on the analysis of panel models with compressed loads, it can be seen that model III has the smallest stress concentration factor value in case modes I and III but for mode II the value of the smallest stress concentration factor in model II.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4403
2013-01-23T11:06:24Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4403
2013-01-23T11:06:24Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 3 (2012): Oktober; 157-166
PERENCANAAN KAPAL IKAN UNTUK NELAYAN DAERAH TEGAL
Kiryanto, Kiryanto; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Budiarto, Untung; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4403
Teknik Perkapalan
Kapal penangkap ikan; purse seine; jaring purse seine; hambatan; stabilitas; olah gerak kapal.
en
Dalam penelitian ini direncanakan kapal penangkap ikan jenis purse seine 50 GT untuk daerah tangkapan nelayan kota Tegal yang efektif dan efisien dari segi teknis. Mengingat kapal tradisional yang sudah beroperasi memiliki banyak kerugian dari segi waktu berlayar dan biaya operasional. Perencanaan kapal ini dimulai dengan penentuan parameter-parameter atau batasan-batasan yang sesuai dengan usaha penangkapan yang akan dijalankan. Perencanaan ini menggunakan metode perbandingan harga displacement kapal dan volume dari ruang muat kapal dari kapal pembanding yang kemudian menghasilkan ukuran utama kapal baru. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, hambatan kapal, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal. Serta perhitungan jaring purse seine yang akan digunakan dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal. Hasil perancangan kapal penangkap ikan ini didapatkan hasil analisa hidrostatik, stabilitas dan olah gerak serta gambar rencana garis dan rencana umum kapal. Dari hasil hidrostatik, letak titik bouyancy terletak dibelakang midship kapal sejauh 0.360 m. Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan nilai GZ terbesar dan periode oleng tercepat terjadi pada saat kapal dengan muatan kosong tanpa ada isi yaitu pada saat kapal bersandar didermaga. Pada tinjauan olah gerak, kapal penangkap ikan memiliki olah gerak yang baik terbukti dengan tidak terjadinya deck wetness.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5121
2013-07-26T13:14:48Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5121
2013-07-26T13:14:48Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 2 (2013): Juni; 72-77
TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBERANGAN SURABAYA - MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA
H, Agung Laksana Y A; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya
I B, Indra Taufiqi R; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya
Setiawan, Bambang Teguh; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya
Suhardjito, Gaguk; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5121
Teknik Perkapalan
Transportasi, PT.ASDP, Suramadu, Alih Fungsi.
en
Fasilitas transportasi dan akomodasi yang dimiliki PT. ASDP ada barmacam macam salah satunya adalah kapal penyebrangan atau kapal feri. Tetapi saat ini sehubungan dangan telah beroperasinya jembatan Suramadu keberadaan kapal feri sebagai kapal penyeberangan Surabaya Madura tidak lagi utama. Oleh karena itu, timbul satu ide untuk mengalihfungsikan kapal feri penyeberangan Surabaya Madura menjadi kapal pariwisata. Rute kapal wisata ini adalah wialayah sekitar jembatan Suramadu di karenakan view pemandangan di sekitar jembatan Suramadu menarik untuk di nikmati. Konsep keseluruhan dari tinjauan ekonomis ini adalah perhitungan biaya redesain kapal feri menjadi kapal pariwisata. Biaya tersebut meliputi biaya plat baja untuk bangunan atas, biaya materual kaca, material kayu, biaya peralatan dan biaya tenaga kerja. Dan juga perhitungan keuntungan kapal feri sebelum dan sesudah diredesain. Termasuk juga perhitungan nilai ekonomis yang meliputi perhitungan Net Present Value atau nilai investasi. Internal Rate of Return yaitu menghitung suku bunga pengembalian dan Payback Period yaitu menghitung pembayaran kembali. Dari hasil perhitungan dan perencanaan maka didapat biaya operasional sebelum redesain sebesar Rp 27.420.434,00 dan biaya operasional sesudah redesain sebesar Rp 97.019.200,00. Jadi ada tambahan biaya operasional Rp 69.598.766,00. Pemasukan sebelum redesain Rp 209.195.155,00 dan Pemasukan sesudah redesain Rp 210.000.000,00 Jadi ada tambahan pemasukan sebesar Rp 804.845,00. Sehingga besarnya selisih pendapatan bersih kapal sesudah dan sebelum di redesain sebesar Rp 68.793.321,00 . Redesain kapal feri penyebrangan Surabaya-Madura menjadi kapal pariwisata tidak bisa di laksanakan atau tidak layak mengingat biaya operasional yang lebih besar dan pemasukan yang hampir sama dengan kapal feri penyebrangan
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/51069
2023-05-24T11:03:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/51069
2023-05-24T11:03:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 1 (2023): February; 75-84
Development of Hybrid CNG/Diesel Dual-Fuel Engine in High Load Condition for Marine Debris Vessel
Felayati, Frengki Mohamad; Department of Marine Engineering, Faculty of Engineering and Marine Science, Hang Tuah University, Surabaya, Indonesia 60111
Sugianto, Erik; Department of Marine Engineering, Faculty of Engineering and Marine Science, Hang Tuah University, Surabaya, Indonesia 60111
Octaviani, Nilam Sari; Research Center for Transportation Technology, Indonesian National Research and Innovation Agency, Indonesia.
2023-02-07 07:47:41
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/51069
Marine Engineering; Naval Architecture; Engineering; Mechanical Engineering; Renewable Energy
CNG; Design; Dual-Fuel; Emissions; Hybrid; Marine Debris; Transportation
en
Greenhouse gas (GHG) emissions are the most influential issue in the transportation sector in recent years due to their impact on the environment. Thus, the design of transportation power plants is necessary to ensure the lowest GHG emissions. However, the development of a small vessel power plant is discussed in this study. The small vessel is a marine debris working vessel that has the purpose of collecting marine debris on the water surface with a conveyor. This vessel is designed with a dual-fuel engine fueled by natural gas from CNG and diesel fuel in high load conditions. Furthermore, the power system is designed with a systematical assessment condition based on the operational condition. Moreover, an experiment was conducted to study the performance and emissions of the engine. The hybrid system is designed with several operational conditions, such as sailing, collecting, and maneuvering. Most of the operations can be used in the hybrid dual-fuel system with nearly similar engine torque to diesel mode. The dual-fuel hybrid system has a significantly low engine fuel consumption with low CO2 emissions. However, relatively high NO2 and CO emissions are still considerable.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6321
2014-03-25T13:49:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6321
2014-03-25T13:49:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 1 (2014): Februari; 5 - 12
ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN PENERANGAN PADA BANGUNAN RIG RAISIS (OFFSHORE) BERDASARKAN CLASS ABS DAN BKI BERBASIS VISUAL BASIC
Diana, Feri; Teknik Kelistrikan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Hidayati, Anita; Teknik Kelistrikan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6321
Teknik Sistem Perkapalan
Rig, Offshore, Divisi System and Outfitting, class, Visual Basic.
en
Rig RAISIS adalah salah satu pengeboran milik P.T Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) yang disewa oleh P.T TOTAL untuk memperpanjang kontraknya selama beberapa tahun. Rig RAISIS ini adalah bangunan offshore yang sudah lama berdiri namun perlu direnovasi. Untuk merenovasi diperlukan konsultan bangunan maritim yang salah satunya ditangani oleh P.T Terafulk Megantara Design. Dalam hal ini mereka masih menggunakan perhitungan secara manual. Maka untuk merencanakan penerangan dengan mudah dibuatlah program perhitungan lampu menggunakan program Visual Basic. Program ini dirancang menggunakan beberapa menu perhitungan berdasarkan dua formula, yaitu formula yang sudah lama diterapkan di PT Terafulk Megantara Design dan formula secara teoritis. Langkah menggunakan program ini adalah dengan memasukkan dimensi ruangan, iluminasi, dan luminasi maka akan muncul hasil luas ruangan dan jumlah lampu berdasarkan tipe lampu yang sudah dipilih. Program ini bisa digunakan untuk menghitung jumlah lampu berdasarkan 2 class yaitu ABS dan BKI. Berdasarkan 2 class yang sudah dihitung maka class ABS mempunyai jumlah lampu lebih banyak dibandingkan ruangan yang menggunakan class BKI. Program ini juga lebih cepat digunakan oleh perancang dengan waktu 45 menit dibandingkan menggunakan perhitungan manual yang memakan waktu 1,5 jam saat menghitung Deck Level 31.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2640
2012-03-20T13:33:20Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2640
2012-03-20T13:33:20Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 3, No 3 (2006): Oktober; 73-76
KAJIAN VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HASIL TANGKAP IKAN DAN KELAYAKAN INVESTASI KAPAL PENANGKAP IKAN DI INDONESIA
Sri Waluyo, Bambang; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-20 13:20:55
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2640
Teknik Perkapalan
Teknology and equipment of Fish Catching, Fishing Ground
en
Bambang Sri Waluyo in paper variable about fishing cacch and feasibility study investation for Catching Vessel. The success of fishing cacch depending of many variable among, Tecknology and equipment of Caching,Dimention of Ship, Fishing Ground. The capital of investment depent scale of firm Prospectus of benefit, term of pay back period (PP),Marginal Efisiency of Capital(MEC), Profit Rate (PR), Break Event Point (BEP), and Benefit Cost Ratio (B/C).
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/52957
2023-08-03T03:35:21Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52957
2023-08-03T03:35:21Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 2 (2023): June; 251-269
Developed Methodology for Ship Retrofitting (Case Study: RV Baruna Jaya I)
Waskito, Dwitya Harits; Research Center for Transportation Technology, National Research and Innovation Agency
Muhtadi, Ahmad; Research Center for Transportation Technology, National Research and Innovation Agency
Handoyo, Tris; Directorate of Environment, Maritime, Natural Resources and Nuclear Development Policy
Wijaya, Rio Dwi Sakti; Research Center for Hydrodynamic Technology, National Research and Innovation Agency
Ramadhan, Prastya Rizky; Directorate for Research Vessel Fleet Management, National Research and Innovation Agency
2023-06-23 03:38:51
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52957
Naval Architecture;Marine Engineering;Ship Production; Marine Survey
Ship Retrofitting;Research Vessel;Design Spiral;Dynamic Positioning;Concept Design
en
Ship retrofitting is one alternative solution to extend a ship’s life. Several component replacements were performed in the retrofitting process, remodelings to the ship’s main dimension, and state-of-the-art equipment and technology were added. As one of the ships that require regular renewal, especially in research equipment, retrofit processes are often carried out on research vessels. The current problem in the retrofit process for research vessels, especially in Indonesia, is that retrofits are not carried out with established methodology and planning. Thus, some retrofit projects are limited to major repairs and do not extend the ship’s life or performance. To solve that problem, a developed methodology for ship retrofitting was proposed, which consists of selecting the ship and the type of retrofit and its components, determining retrofit requirements, and designing the ship based on the retrofit project. In the design process, a modified spiral design is explicitly used for the retrofit process with some alterations compared with the conventional one, which is focused on analyzing the suitability and availability of space, consumable and tank requirements, analysis of power requirements, risk analysis, and project execution plan. A case study of this developed methodology has been undertaken in the concept design phase of RV Baruna Jaya 1’s retrofit, and the results show that the methodology is considered helpful as an approach for ship retrofitting. Moreover, several considerations were also obtained from the concept design stage and had to be analyzed at the following design stage to meet the retrofit design requirements.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7751
2014-11-14T10:52:28Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7751
2014-11-14T10:52:28Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 3 (2014): Oktober; 132-143
PENGEMBANGAN DESAIN KAPAL LNG DENGAN CARGO CONTAINMENT SYSTEM TIPE MEMBRAN BENTUK PRISMATIK SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF KEBUTUHAN ALAT TRANSPORTASI GAS ALAM CAIR DI INDONESIA
Zakki, Ahmad Fauzan; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Windyandari, Aulia; Program Diploma Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7751
Teknik Perkapalan
Desain bentuk lambung; Kapal LNG tipe membran prismatik; transportasi LNG; Analisis seakeeping; bulbous bow hullform; non bulbous bow hullform
en
Distribusi dengan menggunakan jaringan pipa memiliki beberapa kelemahan yaitu biaya investasi yang sangat tinggi dan bersifat tetap (Fixed Distribution System), sehingga apabila terjadi menurunnya kapasitas produksi LNG atau habisnya cadangan LNG, maka instalasi pipa menjadi sampah konstruksi yang memerlukan biaya pembongkaran instalasi. Berdasarkan kondisi ini penelitian difokuskan pada pengembangan desain hullform kapal LNG tipe membran prismatik dalam menunjang pengembangan desain kapal LNG yang sesuai dengan karakteristik potensi gas alam cair. Linear regression method, geosim procedure method dan cube root format method, digunakan untuk menentukan besarnya ukuran utama. Analisis hidrostatik, perhitungan hambatan, stabilitas dan olah gerak kapal dilakukan untuk mengetahui kinerja dari hullform yang telah dikembangkan. Berdasarkan hasil evaluasi dari kinerja hullform yang diusulkan, hullform bulbous bow memiliki kinerja yang lebih baik dibanding hullform non bulbous bow. Namun berdasarkan kriteria regulasi, kedua desain yang diusulkan layak dan aman untuk digunakan sebagai alternatif hullform pada kapal LNG tipe membran prismatik.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2666
2012-04-16T11:17:52Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2666
2012-04-16T11:17:52Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 1 (2008): Februari; 42-51
ANALISA KEKUATAN PUNTIR DAN KEKUATAN LENTUR PUTAR POROS BAJA ST 60 SEBAGAI APLIKASI PERANCANGAN BAHAN POROS BALING-BALING KAPAL
Jatmiko, Sukanto; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
Jokosisworo, Sarjito; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 14:17:18
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2666
Teknik Perkapalan
uji tarik; uji puntir; uji lentur putar; komposisi material
en
Dalam penelitian ini akan dilakukan uji tarik, uji komposisi, uji puntir dan uji lentur putar untuk material baja karbon ST 60. Tujuannya untuk mengetahui apakah baja ST 60 memenuhi persyaratan BKI sebagai bahan poros baling-baling kapal ditinjau dari aspek kekuatan tarik dan komposisi materialnya. Sedangkan tujuan uji puntir dan uji lentur putar adalah untuk menganalisa aspek kekuatan puntir material dalam menerima beban puntir hingga patah. Dan juga untuk memprediksi ketahanan lelah material terhadap beban lentur putar hingga terjadi kegagalan lelah. Metode pengujian material akan dilakukan hingga dicapai hasil yang menggambarkan kekuatan dan karakteristik material. Sampel bahan uji berupa spesimen yang menggunakan standar ASTM. Sifat beban yang diberikan mencakup beban statis untuk uji tarik dan puntir, dan beban dinamis untuk uji lentur putar. Hasil penelitian ini berupa nilai kekuatan material yang kemudian dibandingkan dengan nilai minimum persyaratan BKI. Beberapa hasil seperti penampang patahan juga dapat mewakili karakter keuletan material. Hasil yang dicapai bahwa baja ST 60 memenuhi persyaratan BKI ditinjau dari kekuatan tarik (706,47 Mpa) dan komposisi materialnya C (0,473%), Mn (0,71%), Si (0,274%), P (0,0014%), S (0,0034%). Sedangkan untuk uji lentur putar diperoleh nilai batas maksimum aman untuk beban tekuk yaitu 283,95 Mpa.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/9620
2015-12-09T14:16:39Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/9620
2015-12-09T14:16:39Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 3 (2015): Oktober; 139-144
KAJIAN PENGGUNAAN PROGRAM APLIKASI DESAIN KAPAL TRADISIONAL PADA GALANGAN KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG
Trimulyono, Andi; Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro,
Amiruddin, Wilma; Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro,
Purwanto, Eko Didik; Jurusan Sistem Komputer,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
sasmito, Bandi; Jurusan Teknik Geodesi
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro,
2015-10-01 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/9620
Teknik Perkapalan
Kapal Tradisional, Konstruksi kapal, Fishipro
en
Kabupaten Batang terletak di pantai utara Jawa Tengah dimana wilayah pesisir kabupaten ini terdapat potensi yang dapat dikembangkan menjadi aset yang berharga bagi bangsa yaitu para pembuat kapal tradisional. Sebagian besar para pengrajin kapal kayu tradisional dalam pembangunan konstruksi kapal tanpa melalui proses rancang bangun secara modern. Dalam pelaksanaannya, baik tipe ataupun bentuk kapal yang dibangun, berdasarkan pengalaman kapal-kapal yang pernah dibuat sebelumnya dan tanpa melalui perhitungan dan penggambaran terlebih dahulu, sehingga dalam beberapa kasus terhadap pesanan kapal yang berbeda bentuknya, maka pengrajin ini akan mengalami kesulitan. Hal ini menyebabkan perlunya sosialisasi mengenai teknologi perkapalan kepada pengrajin kapal di kabupaten Batang terutama dibidang rancang bangun(design) dan konstruksi kapal agar terdapat standar baku mengenai konstruksi kapal kayu yang sesuai dengan standar yang ada seperti Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sehingga kapal akan memenuhi tingkat standar yang baku dan tidak terjadi konstruksi yang berlebihan(over construction). Dengan melakukan sosialisasi dan workshop yang dilaksanakan di galangan kapal kayu menggunakan program aplikasi fishipro membuat pekerjaan lebih efisien serta penggunaan program aplikasi lainnya untuk memudahkan proses desain kapal kayu yang diproduksi oleh CV. Abadi Group yang terletak di Kabupaten Batang.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3189
2012-04-16T10:16:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3189
2012-04-16T10:16:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 8, No 3 (2011): Oktober; 151-160
STUCTURE STRENGTH ANALYSIS CONVENTIONAL PILE FIXED JACKET PLATFORM IN NATUNA SEA USING FINITE ELEMENT METHOD
Aditya, Berlian Arswendo; Staf Pengajar S1 Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro
Elyanto, Redi Yuniansyah; Alumni S1 Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3189
Stucture Strength Analysis; Conventional Pile; Fixed Jacket Platform; Unity Check; Safety Factor; Natuna Sea
en
Offshore Platform is a structure or construction which build in offshore territory to support the exploration process or the exploitation of mine. The main function of the offshore platform is to support the top construction including the operational facilities on the water during the operational time safely, in operational condition (normal) even in stormy condition. Modelling of the structure fixed jacket platform, the environment load and the analysis system using Finite Element Methode software. The environmental load (wind,wave,steam) according to 8 eyes wind (0⁰, 45⁰, 90⁰, 135⁰, 180⁰, 225⁰, 270⁰, and 315⁰). From the software analysis we can conclude that the biggest value of the Unity Check in stormy condition is 0.464 state in 766 member and the biggest value in Unity Check in operational condition is 0.396 state in 766 member. It is a good point because it suited with API RP2A WSD 2007, UC value (Unity Check) ≤ 1.00. So in operational condition even in stormy, fixed jacket platform still be able to withstand the material which is accepted. Another result from the minimum of Safety Factor in operational condition in 766 member has SF 2.00, beside in stormy condition which state in 766 member has 1.66 SF value. This result has a good point because it suited with API RP2A WSD 2007 which is in operational condition the minimum of SF value is 2.00 and in stormy condition the minimum of SF value is 1.5.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/11487
2017-05-03T09:32:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/11487
2017-05-03T09:32:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 2 (2016): Juni; 55-60
EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT
Nurhasanah, Nurhasanah; Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis, Indonesia
2016-10-20 09:45:23
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/11487
kapal kayu; fiberglass; displacemnet; draft; kapal ikan
en
Nelayan di pulau Bengkalis yang dulunya banyak menggunakan kapal ikan dari bahan dasar kayu, saat ini sudah banyak menggunakan kapal ikan dari bahan dasar fiberglass. Kapal ikan fiberglass yang ada saat ini dibangun berdasarkan spesifikasi dari bangunan kapal kayu yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dilakukan karena nelayan berpendapat bahwa spesifikasi bangunan kapal kayu memiliki tingkat akurasi yang tinggi sehingga performa kapal akan sangat baik. Namun perlu diketahui bahwa bahan baku kayu dan fiberglass memiliki berat yang berbeda yaitu 20 Kg/m2 untuk kayu dan 14 Kg/m2 untuk fiberglass. Berdasarkan perbedaan berat ini, jika dilakukan perbandingan dengan ukuran kapal yang sama tentu saja kapal fiberglass akan menjadi lebih ringan dari kapal kayu. Faktor berat ini sangat mempengaruhi displacement kapal dan juga akan berpengaruh terhadap badan kapal yang tercelup dan juga stabilitas kapal. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan berat terhadap sarat kapal maka dilakukan evaluasi berdasarkan loadcase setiap kondisi berlayar. Evaluasi dilakukan pada kapal ikan 3GT sebanyak 4 unit dengan ukuran dan bentuk yang berbeda (Kapal-1, Kapal-2, Kapal-3, Kapal-4). Setelah dilakukan evaluasi berdasarkan 4 data kapal 3GT yang berbeda, maka disimpulkan bahwa selisih berat kapal kayu dan FRP adalah 0,93 Ton. Sedangkan untuk selisih sarat kapal berdasarkan kriteria loadcase yang telah dievaluasi untuk setiap kapal, maka diperoleh rata-rata selisih tinggi sarat adalah 0,07 meter.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3217
2012-04-16T12:28:24Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3217
2012-04-16T12:28:24Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 3 (2008): Oktober; 206-211
PARAMETER DESIGN PROPELLER KAPAL
Ridwan, Muhammad; Staff Pengajar Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan Undip
Sulaiman, -; Staff Pengajar Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan Undip
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3217
Propeller; Design
en
Designer propeller kapal harus mempertimbangkan berbagai parameter untuk menghasilkan bentuk, type dan ukuran propeller yang memiliki nilai efektifitas dan effisiensi propulsi tinggi. Propulsi kapal merupakan faktor yang mendominasi operasional kapal, karena pemakaian bahan bakar untuk operasional propulsi kapal merupakan 42% dari total cost operasional kapal dan merupakan added value yang akan diperoleh oleh perusahaan pelayaran. Pertimbangan parameter desain propeller argonomis dapat mendukung tujuan di atas sehingga dapat menurunkan pemakaian bahan bakar hingga 20 % saat kapal dioperaionalkan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15533
2020-04-17T19:49:40Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/15533
2020-04-17T19:49:40Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 1 (2017): Februari; 26-32
Pengujian Tarik Dan Impak Pada Pengerjaan Pengelasan SMAW Dengan Mesin Genset Menggunakan Diameter Elektroda Yang Berbeda
Mawahib, M Zaenal; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jokosisworo, Sarjito; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Yudo, Hartono; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-02-10 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/15533
Mesin Genset; Pengelasan SMAW; Diameter Elektroda; Kekuatan Tarik; Kekuatan Impak
Pengaruh hasil sumber daya listrik yang dihasilkan dari mesin genset yaitu kemungkinan terjadinya lubang cacing dan retak, dan apabila arus yang terlalu rendah akan mengakibatkan kurangnya penembusan dan kemungkinan terak terperangkap tinggi, sehingga dapat mengakibatkan kekuatan dari sambungan lasan yang rendah. Pengujian pada sambungan pengelasan yang berbeda diameter elektroda dengan menggunakan mesin genset, akan diperoleh kekuatan tarik dan kekuatan impak maksimum dari masing-masing material uji dan dapat diketahui pemilihan diameter elektroda yang paling baik digunakan untuk masing-masing pelat. Pengelasan menggunakan jenis sambungan butt joint (single V-groove) dengan sudut 600, dengan diameter elektroda 3,2 mm dan 4 mm dengan tebal masing-masing material uji 8 mm dan 10 mm. Hasil pengujian didapatkan kuat tarik dari diameter elektroda 3,2 mm tebal material 8 mm adalah rata-rata 443,747 N/mm2, diameter elektroda 3,2 mm tebal material 10 mm adalah rata-rata 435,187 N/mm2, diameter elektroda 4 mm tebal material 8 mm adalah rata-rata 447,23 N/mm2, dan diameter elektroda 4 mm tebal material 10 mm adalah rata-rata 447,07 N/mm2. Hasil penelitian, modulus elastisitas dan tegangan luluh sama-sama memiliki kenaikan nilai, serta nilai pada regangan menurun. Sedangkan hasil pengujian impak didapatkan energi impak dari diameter elektroda 3,2 mm tebal material 8 mm adalah rata-rata 90,67 Joule, diameter elektroda 3,2 mm tebal material 10 mm adalah rata-rata 295,9 Joule, diameter elektroda 4 mm tebal material 8 mm adalah rata-rata 44,91 Joule, dan diameter elektroda 4 mm tebal material 10 mm adalah rata-rata 273,83 Joule.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/33000
2021-07-23T18:09:10Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/33000
2021-07-23T18:09:10Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 1 (2021): February; 1-7
Study on Implementation of Activity-Based Costing (ABC) System on Determination of Indirect Costs in Ship Production
Wahidi, Sufian Imam; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Virmansyah, Vialdo Muhammad; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pribadi, Triwilaswandio Wuruk; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2021-02-28 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/33000
Activity Based Costing (ABC); Indirect Costs; Ship Production; Tugboat
en
Currently, business development, especially in the maritime sector, has quite rapid progress in Indonesia. Recently, the shipbuilding industry's development is an effort to improve competitiveness with the global market. With the increasing development of the shipbuilding industry in Indonesia, cost accounting as a cost information system is challenged to develop the shipbuilding industry, requiring high product quality. This matter requires the company to decide on proper budget planning not to experience losses. Activity-Based Costing (ABC) System is a system to determine costs using activities to classify costs to produce indirect costs that are more systematic and relevant. Activity-based costing systems identify resources in each department's activities to provide information about a product's cost. It collects indirect costs and allocates them to various products in proportion to the product volume. Therefore, activity-based costing can estimate the product costs and individual activity costs used in the production well. The first step is classifying activities, associating various costs with various activities, determining homogeneous cost groups, and determining group rates. The second step of this stage is the determination of overhead prices selected from each cost group. This research compares indirect costs to the construction of 2x1800 HP tugboat ships according to traditional cost accounting methods with the Activity-Based Costing System method. The first method's result is 3,432,920,043 IDR and the second method is 2,231,760,472 IDR.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3783
2012-07-09T11:14:33Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3783
2012-07-09T11:14:33Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 3 (2010): Oktober
Klasifikasi Kegagalan pada Sistem Injeksi Bahan Bakar Marine Diesel dengan Menggunakan Neural Network
Windyandari, Aulia; Staf Pengajar Diploma Teknik Perkapalan
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3783
Teknik Perkapalan
Networks; Sistem Injeksi Bahan Bakar; Algoritma Deteksi Kegagalan
en
Pada artikel ini penulis mempresentasikan diagnosa kemungkinan kegagalan system injeksi bahan bakar marine diesel engine. Metode yang dipakai berdasarkan indicator diagram analisis. Algoritma dari deteksi kegagalan dikonstruksikan dengan menggunakan neural network. Data dikumpulkan selama tes pada engine merk Sulzr 3 Al 25/30 berdasarkan pengalaman. Indikasi algoritma dicatat oleh indicator eletronik Unitest 201. Tahap-tahap diagnosa riset juga dijabarkan pada artikel ini, yang meliputi data aktual selama eksperimen, diagnosa model konstruksi, kostruksi klasifikator secara otomatis dan verifikasinya. Tujuan metode diagnosa ini bisa dipakai untuk menunjukkan sebuah contoh evaluasi otomatis tahap-tahap teknis sebuah engine, terutama bagian yang mengalami kegagalan. Kegagalan dari sebuah engine tidak selalu membuat kerja engine berhenti
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19103
2020-04-17T19:50:50Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/19103
2020-04-17T19:50:50Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 1 (2018): Februari; 33-37
Normal Modes Analysis of Global Vibration pada Kapal Ikan Tradisional Tipe Purse Seine Daerah Batang, Jawa Tengah, Indonesia
Taury, Hafez Ahmad; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Zakki, Ahmad Fauzan; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-06-07 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/19103
id
Getaran kapal dapat diklasifikasikan menjadi getaran global dan getaran lokal. Getaran global kerap kali terjadi pada kapal yang sedang beroperasi akibat adanya resonansi global. Resonansi global disebabkan oleh getaran eksitasi yang memiliki nilai frekuensi yang sama dengan frekuensi naturalnya. Resonansi global dapat menimbulkan terjadinya konsentrasi tegangan yang cukup signifikan pada bagian konstruksi. Selain itu, resonansi global juga dapat menyebabkan excessive deformation apabila terus diabaikan dalam waktu yang cukup lama. Artikel ini akan membahas getaran global pada kapal ikan tradisional tipe purse seine di daerah Batang, Jawa Tengah. Getaran global akan dianalisis menggunakan metode normal modes dalam software MSC. Nastran Patran. Dalam analisis ini akan mengasumsikan kapal bermuatan penuh dan bergetar bebas tanpa boundary condition. Hasil yang didapat dari analisis ini berupa frekuensi natural pada setiap mode getaran globalnya. Frekuensi natural yang dihasilkan antara lain 2,3481 Hz pada vertical vibration mode; 3,2081 Hz pada torsional vibration mode; dan 4,5596 Hz pada horizontal vibration mode. Setiap frekuensi natural yang dihasilkan akan dijumlahkan dengan frekuensi koreksi berdasarkan aturan Ship Vibration Control Guide 2000 guna dijadikan acuan dalam mencegah terjadinya resonansi global.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/39268
2022-03-04T03:01:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/39268
2022-03-04T03:01:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 3 (2021): October; 160-170
Fatigue Analysis of 5000 GT Ferry Ro-Ro’s Car Deck Using Finite Element Method
Wulandari, Amalia Ika; Naval Architecture Department, Kalimantan Institute of Technology
Rahmasari, Nindy widia Devi; Naval Architecture Department, Kalimantan Institute of Technology
Adnyani, Luh Putri; Department of Civil Engineering, The University of Western Australia
,, Alamsyah; Naval Architecture Department, Kalimantan Institute of Technology
Ikhwani, Rodlian Jamal; Naval Architecture Department, Kalimantan Institute of Technology
2021-11-12 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/39268
Naval Architecture
Car deck; Fatigue life; Ro-Ro ship; FEM
en
Ro-Ro Passenger Ship type crossing ship is a ship that is operated to connect 2 (two) ports. On the Ro-Ro ship there is a car deck as one of the vital construction structures, because it is used to support the vehicle load on it. This study aims to determine the value of fatigue life in car deck construction by reviewing hot spot stress areas that are prone to cracking. The value of the fatigue analysis is taken from the greatest stress value and the shortest cycle is taken at each plate thickness variation. The method used is the finite element method (FEM) by varying the thickness of the car deck plate assisted by using finite element based software. The results showed the highest maximum stress was found on car deck 1 with a thickness of 80% (9.6 mm) which was 241.16 Mpa, while the lowest minimum stress was found on car deck 2 with a thickness of 110% (13 mm) which was 103.07 Mpa. The highest value of fatigue life is found in car deck 2 with a plate thickness of 110% (13 mm) of 74.23 years with a stress cycle of 1350000 times, while the lowest fatigue life value is found in car deck 1 with a plate thickness of 80% (9.6 mm) of 7.63 years with a voltage cycle of 220000 times
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4398
2013-01-23T11:06:24Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4398
2013-01-23T11:06:24Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 3 (2012): Oktober; 116-122
ANALISA TEKNIS OPTIMALISASI SISTEM PROPULSI KAPAL IKAN MENGGUNAKAN CVT GEARBOX
Eko Prayitno, Muhamad Muhadi; Jurusan Teknik Permesinan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4398
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
Fishing ship; Resistance; ANLOVA; Propeller; Gearbox; CVT; speed ratio; SFOC.
en
The propulsion system of traditional fishing vessels until this time generally still using a single transmission gearbox. Transmission system with a single speed gearbox cannot operate at the optimum operation main engine, causing the engine operation is unefficient. To obtain the optimum operational of propulsion system is carried out loading curve analysis method using ANLOVA software and engine propeller matching. Calculation of ship resistance using Maxsurf with Ootmerssen method and DelfIII. The calculation result of ship resistance using both method is analyzed to obtain constraints on the ship accordance with the LSE method. The analysis of matching engine propeller data obtained from CVT gearbox ratios setting in the range of 5 to 9. The impact of setting the ratio obtained the spesific fuel consumption reduction of 6gram/kw/h or 720 gram/hour at speed of 7 knot, meanwhile the highest fuel consumption reduction obtained at the point of operation of 5:48 speed knots with a decrease spesific fuel consumption 21 gram/kW/h or 1260 grams/hour.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/22149
2021-04-21T12:04:22Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/22149
2021-04-21T12:04:22Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 2 (2019): Juni; 49-55
Analisa Kekuatan Deck BARGE NANIA 10070 DWT Dengan Dua Metode Pembebanan
Adnyani, Luh Putri; Institut Teknologi Kalimantan
Aisyah, Nur; Program Studi Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Kalimantan
Sulistijono, S.; Departemen Teknik Material & Metalurgi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Harahap, Rima Gusriana; Program Studi Teknik Kelautan, Institut Teknologi Kalimantan
Dianiswara, Anggoronadhi; Program Studi Teknik Kelautan, Institut Teknologi Kalimantan
Nurmawati, N; Program Studi Teknik Kelautan, Institut Teknologi Kalimantan
2019-07-24 14:39:15
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/22149
id
Kondisi struktur pelat tongkang dan banyak volume muatan, akan mempengaruhi jumlah tegangan yang mampu ditahan oleh suatu struktur. Analisa kekuatan deck dengan variasi pembebanan bertujuan untuk mengetahui tegangan maksimum yang berada di titik tertentu pada deck kapal, pada studi kasus ini adalah kapal tongkang Nania dengan adanya variasi metode pembebanan. Metode penelitian dimulai dengan pembebanan batu bara di atas tongkang dan membentuk gunungan yang jumlahnya bervariasi serta disusun secara memanjang kapal. Pemodelan elemen hingga hanya dilakukan pada daerah midship dengan ukuran model adalah panjang 18,28 meter, lebar 27,45 meter, dan tinggi 5,5 meter, yang disesuaikan dengan studi kasus di lapangan. Variasi pembenanan dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan maksimum, antara lain: variasi ke-1 adalah midship kapal dibebani 1 gunungan yaitu ketika tongkang membawa 4 gunungan batu bara keseluruhan sepanjang kapal, dengan tiap gunungan menyerupai prisma. Variasi ke-2 adalah 2 gunungan pada midship jika tongkang mengangkut 5 gunungan batu bara secara keseluruhan dengan bentuk gunungan adalah limas. Dengan menggunakan software elemen hingga didapatkan hasil tegangan maksimum berada pada area replating pada kedua variasi yang memiliki tegangan maksimum sebesar 394,39 MPa dan 369,97 MPa. Kedalaman deformasi dari kedua tipe pembebanan yaitu 27,783 mm dan 28,765 mm yang masih dibawah toleransi deformasi maksimum (36 mm). Nilai safety factor berdasarkan tegangan ultimate sertifikat material kapal Nania ialah 1,303 dan 1,389. Nilai rata-rata safety factor dari keseluruhan percobaan yaitu 1,346, diatas angka standar SF =1.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/47029
2023-05-20T14:46:02Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/47029
2023-05-20T14:46:02Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 3 (2022): October; 133-140
Investigation of Hull Design Modifications on Fuel Consumption and Energy Efficiency Design Index (EEDI)
Ariani, Betty; Department of Naval Architecture, Universitas Muhammadiyah Surabaya
Ariesta, Rizky Chandra; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Prasetya, Rembo; Department of Naval Architecture, Universitas Muhammadiyah Surabaya
Oktaviani, Marista; Department of Naval Architecture, Universitas Muhammadiyah Surabaya
Hakim, Mohammad Hanifuddin; Department of Naval Architecture, Universitas Muhammadiyah Surabaya
2022-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/47029
Fuel efficiency, Deadrise angle, Hull, Ship resistance, EEDI
en
Currently, efforts are focused on reducing emissions to support carbon neutrality by 2050 through green technology. Green technology applies to the ship's design, port, engine selection, fuel, and operation. This study modified the hull to reduce drag and improve fuel efficiency. Changes were made based on variations in the deadrise angle, which were analyzed using numerical simulation. In the current situation, the deadrise angle is changed from 9° to 10°, 15°, and 20°. On the angle variation, the effects of changes in ship drag, fuel, and energy efficiency design index were analyzed (EEDI). The method simulates computational fluid dynamics with a Holtrop calculation method validation approach. At 12 and 6 knots above the current deadrise, resistance is reduced by 8.2% and 6.8%, respectively. The fuel efficiency achieved is 6.9% at 6 knots and 8.2% at 12 knots, resulting in monthly fuel savings of 2.43 tonnes. Furthermore, the phenomenon of the EEDI value at the lowest resistance and highest speed has a decreased performance value. Reducing the speed from 12 to 9 knots improves the performance of EEDI by 66%
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/26425
2021-04-21T11:37:27Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/26425
2021-04-21T11:37:27Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 1 (2020): February; 7-14
Evaluation of Boat Lifting System Using A Multiple-Drum Winch
Asmara, I Putu Sindhu; Department of Ship Building Engineering, Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya
Yudo, Hartono; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University
2020-02-29 22:18:18
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/26425
Boatlift; Pulley System; Winch; Small Craft
en
Material handling equipment is designed or selected based on two factors, the aspects of technical and economic. Technical aspects of a boatlift are designated by technical specifications that can meet with the need to lift and move a boat from land to waterway and vice versa. Boatlift is a type of Rubber Tyred Gantry crane specifically designed for moving of small craft, small and medium vessels with a capacity of 10 tons to 600 tons. Boatlift with a capacity of 5 tons is very rarely to find and very different from other types of cranes such as overhead cranes that are easy to find. Boatlift with a capacity of 5 tons can be found at the Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya, but it has a weakness. The boats experience an un-synchronize movement during the lifting process. This article provides the design of a boatlift pulley system with a capacity of 5 tons using a multiple-drum winch and is capable of lifting the boat at an even keel condition. The evaluation was carried out on the existing system to find the cause of the problem. The correction on the pulley system of the boatlift has been recommended without the replacement of wire rope, brakes, motor, and the multiple-drum of the winch. The weaknesses of boat lifting could be overcome by using a pulley system 8/2/2/1-DeBe + spreader.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/48615
2023-05-24T11:03:45Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/48615
2023-05-24T11:03:45Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 1 (2023): February; 16-26
Numerical Analysis on Added Resistance of a Crew Boat with Variation of Wave Period
Putri, Dita Adhelia; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya, Indonesia, 60111
Aliffrananda, Muhammad Hafiz Nurwahyu; Department of Mechanical Engineering, the University of Melbourne, Melbourne, Australia
Riyadi, Sugeng; Orela Shipyard Plc, Gresik, Indonesia
Sutiyo, Sutiyo; Department of Naval Architecture, Universitas Hang Tuah Surabaya, Jalan Arief Rachman Hakim No. 150, Sukolilo, Surabaya, Indonesia, 60111
Utama, I Ketut Aria Pria; Department of Naval Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya, Indonesia, 60111
2023-02-08 03:21:32
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/48615
Engineering; Naval Architecture;
Crew Boat; Added Resistance; Added Power; Wave Period; CFD.
en
Crew boat is a type of vessels used for the mobility of offshore workers and logistical supply needed for the offshore platform. Crew boat KCT-1901 is categorized as a planning boat with hard chine body. KCT-1901 requires an added power when it is sailing through a seaway. The reason behind this is because when a ship sails through a seaway, the ships experienced a heave and pitch motion resulted in added resistance and hence added power. The goal of the investigation is to estimate added resistance and added power of the crew boat using computational fluid dynamic (CFD) method and tested in calm water and in waves with several Froude numbers (Fr) and wave periods. A method developed by Savitsky is used for verification at high-speed mode. The largest total resistance using CFD in calm water is 38.98 kN and using Savitsky method is 39.00 kN obtained at Fr 0.72. Both are in good agreement and the discrepancy is less than 0.1%. Comparative study was carried out against experimental test in a towing tank. The drag forces tested at Fr 0.12 and 0.24, between the two approaches, showed a discrepancy of about 4%. Further CFD test was conducted on wave pattern analysis, which demonstrated that as the Fr increases the becomes clearer and stronger and tests in waves condition at lower wave period showed that the transverse wave becomes more apparent. Therefore, overall can be said that the CFD simulation showed such a good agreement with empirical Savitsky method and experimental tank test.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5625
2013-10-24T09:28:19Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5625
2013-10-24T09:28:19Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 3 (2013): Oktober; 154-163
PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN KM. NUSANTARA (PIPING SYSTEM)
Windyandari, Aulia; Program D3 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Janah, Jati Iffa; Program D3 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5625
Teknik Perkapalan
Sistem perpipaan, fluida
en
Sistem perpipaan merupakan sistem komplek yang didesain seefektif dan seefisien mungkin untuk memenuhi kebutuhan dalam kapal ,crew ,muatan dan menjaga keamanan kapal baik saat berlayar ataupun berlabuh. Secara umum sistem pipa dapat diartikan sebagai bagian utama suatu sistem yang menghubungkan titik dimana fluida di simpan ke titik pengeluaran semua pipa baik untuk memindahkan tenaga atau pemompaan harus dipertimbangkan secara teliti karena keamanan dari sebuah kapal akan tergantung pada susunan perpipaaan seperti halnya pada perlengkapan kapal lainnya Paper ini akan menguraikan tahap-tahap yang harus dilakukan serta pertimbangan-pertimbangan matematis yang diambil oleh seorang ship engineer dalam merancang suatu system perpipaan pada kapal KM. Nusantara. Hasil akhir dari paper ini adalah sebuah desain system perpipaan pada pada sebuah kapal,yaitu KM Nusantara, dengan mempertimbangkan system perpipaan yang paling efektif dalam pengoperasiannya.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/54715
2024-01-03T15:17:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/54715
2024-01-03T15:17:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 3 (2023): October; 309-319
Numerical Analysis of The Effects of Propeller High Thrust Distribution on Propulsion System Performance
Sandjaja, Irfan Eko; Department of Marine , ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,Indonesia,60117
Ariana, I Made; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Indonesia.
Erwandi, Erwandi; Research Center For Hydrodynamics Technology, National Research And Innovation Agency, Surabaya 60112, Indonesia
Indiaryanto, Mahendra; Research Center For Hydrodynamics Technology, National Research And Innovation Agency, Surabaya 60112, Indonesia
Muryadin, Muryadin; Research Center For Hydrodynamics Technology, National Research And Innovation Agency, Surabaya 60112, Indonesia
Adietya, Berlian Arswendo; Department of Naval Architecture Diponegoro University, Semarang 50275, Indonesia
2023-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/54715
CFD; High Pitch Distribution, Propeller Design, Self Propulsion Test.
en
High ship propulsion performance is the main goal of designers, propeller is one component of the propulsion system that also affects the performance of the propulsion. In propeller planning, it is necessary to pay attention to the efficiency of the propeller, in addition to reducing ship operating costs and reducing CO2 gas emissions which is one of the requirements for ships built above 2013, the rules have been made into the Energy Efficiency Design Index (EEDI) standard. At this time the propeller that is widely used is the B Series propeller including the propeller design used on mini LNG ships, namely the B6.40 propeller, the B Series propeller has a pitch character from the Wageningen Propeller Series study. Innovations are made to get better propeller efficiency by varying the pitch distribution. The B6.40 propeller of the standard constant pitch type was modified to B6.40 variable pitch (high thrust). Propellers with high thrust have better efficiency especially for non-fast boats. This study was conducted to obtain the best propeller efficiency of a constant pitch propeller and three high thrust propeller units using Numeca's Computational Fluid Dynamics (CFD) numerical self-propulsion test. For validation of the simulation program by comparing the results of the open water test B6.40 Wageningen while resistance validation by comparing the ship resistance model test. The results of the self-propulsion test using Disc Actuator show that the propulsion coefficient (PC) of Modified-2 and Modified-3 high thrust propellers is better when compared to constant pitch. The magnitude of the increase in PC value reaches ± 4% higher than the constant pitch type on the Modified-3 propeller.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/52700
2023-08-03T03:35:21Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52700
2023-08-03T03:35:21Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 2 (2023): June; 187-200
Prioritization of Research Vessel Lubricating Oil System Equipment for Maintenance Purpose Using Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA) Method. Study Case: RV. Baruna Jaya
Handoyo, Tris; 1) Department of Marine Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111
2) National Research and Innovation Agency Jakarta 10340, Indonesia
Handani, Dhimas Widhi; Department of Marine Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111
Sudaryanto, Agus; National Research and Innovation Agency, Jakarta 10340, Indonesia
Prasetyo, Dimas Fajar; Research Center for Hydrodynamic Technology, National Research and Innovation Agency, Surabaya 60112, Indonesia
2023-05-20 09:14:33
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52700
Marine Engineering
Research Vessel; Lubricating oil system; FMECA; Criticality Analysis; Maintenance Strategy
en
Alongside the program, which requires research vessel operation, RV Baruna Jaya is needed to fill that requirement fully. RV Baruna Jaya reported many failures during the previous mission. Some failures need emergency maintenance. One of them is the problem with the lubricating oil system. The lubrication system of an engine supplies of lubricating oil to the various moving parts of the engine. Its main function is to form an oil film between moving parts, which reduces friction and wear. The lubricating oil is also used as a cleaner and, in some engines, as a coolant. During the survey Ina-TEWS in 2021, RV Baruna Jaya was ordered due high temperature of The Lubricating Oil System. The temperature exceeded the normal value, and due to safety considerations, the ME needed to be shut down. Because of this problem, the survey carried out by RV Baruna Jaya was delayed. So, it is important to maintain a lubricating oil system. In this analysis, to maintain the function and performance of the lubricating oil system, the FMECA is carried out. By prioritizing the lubricating oil system equipment using FMEA and Criticality Analysis, 6 pieces of equipment with 24 failure modes should be maintained. These equipment are lubricating oil cooler, lubricating oil pump, engine service oil tank, engine reserve oil tank, Engine lubricating oil standby pump, and lubricating oil transfer pump. The maintenance task is proposed to minimize the occurrence of failure mode, which could possibly happen in the equipment.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7367
2015-01-02T09:59:39Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7367
2015-01-02T09:59:39Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 2 (2014): Juni; 99 - 106
PENGARUH VARIASI BENTUK HULL KAPAL CATAMARAN TERHADAP BESAR HAMBATAN TOTAL MENGGUNAKAN CFD
Chrismianto, Deddy; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Adietya, Berlian Arswendo; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Sobirin, Yusup; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7367
Teknik Perkapalan
kapal katamaran; hambatan total; CFD(computational fluid dynamic)
en
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konfigurasi kapal katamaran dengan variasi bentuk dan lebar lambung yang memiliki hambatan paling kecil dengan menggunakan pendekatan Computational Fluid Dynamic (CFD). Dalam melaksanakan penelitian dilakukan perhitungan hambatan total pada beberapa model 3D menggunakan CFD dengan variasi bentuk lambung dengan menggunakan tipe symetri; inner flat; outer flat, dan variasi lebar lambung (BHull = 2,50m; 3,00m; 3,50m) dengan kecepatan dinas 16, 20, 24 knot. Dari hasil analisa didapatkan nilai hambatan dengan CFD untuk model lambung dengan variasi lebar untuk kecepatan 16knot bervariasi antara 20,401 kN sampai 54,445 kN. Pada kecepatan 20 knot antara 31,829 kN sampai 84,962 kN. Sementara untuk kecepatan 24 knot antara 45,938 kN sampai dengan 122,623 kN.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2661
2012-03-21T14:21:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2661
2012-03-21T14:21:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 1 (2008): Februari; 6-14
ANALISA TEKNIS KM PUTRA BIMANTARA III MENURUT PERATURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI
Jokosisworo, Sarjito; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
Budi Santosa, Ari Wibawa; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 14:02:55
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2661
Teknik Perkapalan
Kapal kayu, mini purse seine, profil konstruksi kayu
en
Mayoritas galangan yang memproduksi kapal kayu di Indonesia adalah galangan tradisional, oleh karena itu metode pembangunan kapal yang digunakan merupakan metode yang diwariskan nenek moyang mereka secara turun temurun. Metode ini tentunya tidak menggunakan standar atau perhitungan yang pasti hal ini, hal ini dapat dilihat dari beraneka ragamnya bentuk maupun corak kapal-kapal tradisional yang ada di seluruh pesisir Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian kapal tersebut yang tidak sesuai menurut Peraturan Kapal Kayu BKI dengan cara membandingkan ukuran profil-profil kapal sesungguhnya dengan yang diukur menurut Peraturan. Profil-profil yang ditinjau seperti lunas, linggi haluan dan buritan, gading-gading, wrang, galar kim, galar balok, balok geladak dan lutut-lututnya, kulit luar, papan geladak, pagar, sekat kedap air, dan ruang palkah ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian ukuran konstruksi profil KM Putra Bimantara III masih sesuai dengan Peraturan Konstruksi Kapal Kayu BKI, sedangkan bagian yang tidak sesuai dapat diketahui pada jarak gading, tinggi wrang, tebal papan geladak, tutup sisi geladak, penegar sekat tubrukan, papan sekat ruang ikan, dan papan geladak pada ruang ikan. Penggunaan sistem pengikat juga belum sesuai dengan peraturan karena mayoritas hanya menggunakan paku pada tiap bagian, hanya pada sambungan lunas, linggi dan lutut linggi dengan wrang, serta sistem pengikatan geladak dengan balok geladak yang masih sesuai.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/60839
2024-03-22T01:57:53Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/60839
2024-03-22T01:57:53Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 21, No 1 (2024): February
Analysis of Ambulance Ship Design in Karimunjawa Waters reviewed by Stability and Seakeeping
Putra, Gusma Hamdana; Jurusan Teknik Bangunan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Soelistijono, Rachmad Tri; Jurusan Teknik Bangunan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Setyawan, Prasastya Dhohir; Jurusan Teknik Bangunan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
2024-03-22 01:57:52
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/60839
Naval Architecture, Marine Engineering
en
The inadequate health facilities in the Karimunjawa Islands region still need attention. In particular, patients who have to be referred to the hospital still have problems in terms of transportation. This research presents the results of simulations of ambulance ship designs adapted to Karimunjawa conditions. A ship with a length of 8 m, width of 2.2 m, height of 1.1 m, and draft height of 0.37 m is analyzed regarding stability and seakeeping referring to IMO HSC Code 2000 Annex 8. Several parameters are determined, such as load, speed, significant wave height, and direction. The results in terms of stability show that loads of 100%, 50%, and 25% are still acceptable. Then, the results from seakeeping show that at a speed of 23 knots and significant wave height, especially in the diagonal wave direction of the ship, it is not acceptable
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8348
2017-11-15T13:46:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8348
2017-11-15T13:46:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 2 (2015): Juni; 60-68
PENGGUNAAN SANDWICH PLATE SYSTEM (SPS) PADA KONSTRUKSI INNER BOTTOM
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/8348/18530
Baidowi, Ahmad; Postgraduate of Marine Technology FTK ITS
Utomo, Edy; postgraduate of Marine Technology FTK ITS
D.K, Fiqih; postgraduate of Marine Technology FTK ITS
Indria, Hery; postgraduate of Marine Technology FTK ITS
2015-06-09 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8348
Marine Technology
Sandwich Plate System(SPS), Finite Element Method (FEM), LWT, Payload, Inner Bottom Plate,
Ship Construction
en
Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan alternatif-alternatif dalam memperbaiki berbagai bentuk sistem, termasuk di dalamnya konstruksi struktur kapal. Latar belakang dari penelitian ini adalah pada permasalahan kebutuhan material ringan pada kapal, kecepatan proses produksi, penyederhanaan konstruksi dan biaya perawatan kapal yang rendah. Penggunaan material ringan Sandwich Plate System (SPS) menjadi salah satu jawaban dari permasalahan-permasalahan tersebut, penggunaan SPS dapat menyederhanakan bentuk dari konstruksi kapal dengan menghilangkan penegar inner bottom longitudinal dan mampu mengurangi Light Weight Tonnase (LWT). Artikel ini membahas perbandingan pola distribusi tegangan dan deformasi pada konstruksi bottom yang menggunakan SPS dan baja AH36, selain dari itu juga mengetahui seberapa besar pengurangan LWT yang dihasilkan untuk meningkatkan Payload kapal. Analisa dilakukan dengan simulasi numerik berdasarkan FEM pada konstruksi inner bottom dengan pembebanan muatan. Dari hasil simulasi didapatkan besar tegangan maksimal untuk material baja AH36 sebesar 226 Mpa dengan menggunakan penegar, sedangkan konstuksi dengan material SPS tegangan maksimal yang dihasilkan sebesar 221 Mpa tanpa penggunaan penegar, dengan deformasi maksimal untuk AH36 dan SPS yaitu 77 mm yang terjadi pada bagian tengah blok konstruksi inner bottom. Dengan hilangnya penegar berat konstruksi berkurang sebesar 13,05% dari penggunaan material baja AH36 sehingga memberikan peningkatan payload sebesar 13,05%. Simulasi penelitian dilakukan pada kapal Bulk Carrier (BC).
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3184
2014-03-28T00:03:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3184
2014-03-28T00:03:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 8, No 3 (2011): Oktober; 112-118
ANALISA PENGARUH PERUBAHAN PANJANG CHORD DAN KETEBALAN BLADE PADA TURBIN PEMBANGKIT TENAGA ARUS DENGAN METODE CFD
Trimulyono, Andi; Staf Pengajar S1 Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro
Andriawan, Ryan; Alumni S1 Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3184
Lift, Drag, Torque, CFD
en
Indonesia as an archipelagic country has territorial waters wider than the land, so the Indonesian seas provide a very large alternative energy, such as energy produced from ocean currents. This energy can produce a very large kinetic energy and environmentally friendly. During this ocean current energy generation power that has developed and patented a type of Darrieus Water Turbine propulsion and turbine vertical Axiz kobolt. In this study, using a turbine with NACA 0018 foil type, by modifying the NACA 0018 foil with changing chord length and thickness of the blade to get a big lift and drag are smaller than the foil using a standard numerical method Computational Fluid Dynamics (CFD). Single foil modified by reducing the thickness of the blade to be at 50%, 80%, 95% decline in the value of CL and the ratio CL / CD. While the modifications with the addition of a chord of 5%, 10%, 15% an increase in the value of CL and the ratio CL / CD. Based on these results the best modifications for a single foil is to increase the length of 15% chord. As for the best modification of the group for the thickness is the thickness of 95% occurred at 9.9 seconds with a maximum torque Nm ² 1,72.10 and chord length for modification is the addition of 5% occurred in 4.3 seconds with a maximum torque of 1,84.10 Nm ²
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10107
2017-05-03T09:25:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10107
2017-05-03T09:25:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 1 (2016): Februari; 19-31
PENGKAJIAN TEKNOLOGI BARU BENTUK LAMBUNG OCTAGONAL SPM (SINGLE POINT MOORING) DENGAN PROSEDUR TECHNOLOGY QUALIFICATION
Utama, Danu; Program Pascasarjana Teknologi Kelautan, FTK, ITS, Surabaya
Aryawan, Wasis D; Teknik Perkapalan, FTK, ITS, Surabaya
2016-01-06 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/10107
Single Point Mooring; Technology Qualification; Teknologi Baru; Octagonal; Bentuk Lambung SPM
en
Single Point Mooring atau SPM merupakan sarana bertambatnya kapal di laut, yang sekaligus berfungsi sebagai penyalur minyak dari atau ke kapal yang bertambat. Teknologi baru pada SPM berkembang seiring perkembangan teknologi eksplorasi minyak. Teknologi baru mengandung aspek inovatif yang belum diatur oleh standar yang ada, karena itu, tidak dapat dinilai melalui prosedur sertifikasi umum. Pengkajian perlu dilakukan untuk memastikan bahwa teknologi baru dapat diimplementasikan dengan aman dan dapat diandalkan. Proses pengkajian teknologi baru disebut Technology Qualification (TQ). Prosedur pengkajian teknologi baru pada SPM dikembangkan dari guidance yang diterbitkan oleh DNV, LR dan ABS. Proses pengkajian dilakukan dengan metode numerik dengan bantuan beberapa software komputer. Beberapa analisa yang dilakukan terkait penerapan teknologi baru bentuk octagonal lambung SPM yaitu analisa motion response, analisa chain tension, analisa kekuatan struktur dan analisa stabilitas lambung SPM. Penerapan bentuk lambung octagonal pada SPM dapat diterima, karena telah memenuhi kriteria pengkajian teknologi yang diberikan. Dari hasil pengkajian diketahui bahwa, tension maksimum yang terjadi pada chain leg SPM adalah 157.725 ton, tidak melebihi breaking load dari chain yang digunakan. Tegangan maksimum yang terjadi pada struktur SPM adalah 205 MPa, tidak melebihi tegangan ijin dari material yang digunakan. Sedangkan berdasarkan analisa SPM memenuhi kriteria stabilitas, baik intact stability maupun damage syability.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3211
2012-04-16T12:06:07Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3211
2012-04-16T12:06:07Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 3 (2008): Oktober; 165-172
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER DALAM MENUNJANG KEGIATAN PENJADWALAN REPARASI KAPAL DI GALANGAN PT. DOK DAN PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) UNIT PRODUKSI JAKARTA II
Hadi, Eko Sasmito; Staff Pengajar S1 Teknik perkapalan Undip - Semarang
Manik, Parlindungan; Staff Pengajar S1 Teknik perkapalan Undip - Semarang
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3211
reparasi kapal; inventarisasi; repair list; penjadwalan
en
Dalam dunia industri maritim, proses penjadwalan reparasi kapal adalah kegiatan rutin yang selalu dilakukan sebelum kapal masuk dan di reparasi di galangan. Selama ini proses permohonan pekerjaan reparasi kapal di galangan pada umumnya masih dilakukan secara manual dengan birokrasi yang rumit, dimana pihak owner harus mengirimkan Surat Permintaan Perbaikan (Docking Tahunan) dan melengkapi segala macam dokumen serta daftar reparasi yang dibutuhkan kepada pihak galangan. Pihak galangan kurang optimal dalam pemantauan dan pengendalian permohonan reparasi kapal, karena antara satu bagian dengan bagian lain masih saling terpisah dan belum terintegrasi, seringkali mengalami kesulitan untuk menentukan metode perencanaan proyek reparasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem informasi yang terintegrasi multiuser yang berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan user untuk memudahkan proses pelayanan dan efisiensi operasional yang optimum. Pengembangan aplikasi dimulai dengan identifikasi kebutuhan sistem yang menghasilkan desain sistem, yang didefinisikan dengan Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Use Case Diagram. Implementasi aplikasi berdasarkan desain sistem diterapkan pada lingkungan web dengan MySQL dan PHP. Dengan adanya sistem informasi ini proses memasukkan data yang dibutuhkan dalam proses permohonan reparasi kapal oleh pihak owner dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, sehingga dapat menghemat biaya dan waktu. Selanjutnya pihak galangan dapat segera memproses untuk menentukan metode perencanaan penjadwalan proyek reparasi. Selain itu, inventarisasi informasi data pribadi owner, data ukuran utama kapal, data item yang akan di reparasi dari pihak owner ke pihak galangan tersimpan dalam database serta menghasilkan bermacam-macam laporan yang dapat dicetak maupun dilihat oleh user, sesuai dengan hak akses user tersebut.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13322
2020-04-17T19:49:23Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/13322
2020-04-17T19:49:23Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 3 (2016): Oktober; 142-151
ANALISA KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN LENTUR BALOK LAMINASI KOMBINASI BAMBU PETUNG DAN BAMBU APUS UNTUK KOMPONEN KAPAL KAYU
Manik, Parlindungan; Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Samuel, Samuel; Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Prasetyo, David Adhi; Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-10-16 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/13322
Laminasi Bambu; Modulus elastisitas; Kuat Tarik; Kuat Lentur
Kapal kayu merupakan sarana transportasi tradisional yang hingga saat ini masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk sarana transportasi, niaga maupun sarana rekreasi.Disisi lain pemanfaatan bambu selama ini belum optimal walapun hasil beberapa penelitian menunjukan bahwa bambu memiliki kekuatan dan keunggulan dibandingkan dengan material bangunan lainya. Maka dilakukan penelitian tentang laminasi bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar air, kerapatan, kuat Tarik, MOR, modulus elastisitas dari laminasi bambu petung kombinasi bambu apus akibat perbedaan persentase variasi bahan (70% petung - 30% apus, 60% petung - 40% apus, 50% petung - 50% apus, 40% petung – 60% apus, 30% petung - 70% apus). Dalam penelitian ini dibuat balok laminasi bambu petung kombinasi bambu apus untuk uji kuat Tarik mengacu pada standar SNI 03-3399-1994 dan uji kuat lentur mengacu pada standar SNI 03- 3960- 1995. Hasil penelitian untuk untuk pengujian Tarik memiliki kadar air kering udara rata-rata 12,81 %, berat jenis terbesar 0,7294 gr/cm³ untuk spesimen tarik, kekuatan Tarik rata-rata sebesar 107,44 Mpa untuk kode T.7.3 (varian paling maksimal). Untuk laminasi bambu pengujian lentur memiliki nilai kadar air kering udara rata – rata sebesar 12,58%, berat jenis sebesar 0,7219 gr/cm³ untuk kode L.7.3 (varian paling maksimal), modulus of repture sebesar 105,96 Mpa, modulus elastisitas 9060,8 Mpa.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/28772
2021-07-23T17:03:43Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/28772
2021-07-23T17:03:43Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 3 (2020): October; 95-106
Effect of the Addition of Hydrofoil on Lift Force and Resistance in 60 M High-Speed Vessel
Ismail, Izzuddin Nadzir; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University
Manik, Parlindungan; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University
Indiaryanto, Mahendra; Indonesian Hydrodynamics Laboratory, Center for Hydrodynamics Technology, Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT)
2020-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/28772
Engineering; Naval Architecture
hydrofoil; lift force; resistance; high speed vessel
en
The development of sea transportation technology is needed to meet the demand for ships that can carry heavier loads and operate at high speeds. Modifications in the form of additional hydrofoil variations were conducted to produce higher lift and reduce the resistance generated by the ship so that the ship can go more efficiently at high speed. This study aims to obtain the effect of adding hydrofoil to ships with variations in the type and shape of foil and find out which types and shapes can reduce resistance on the ship. This research was conducted with several model analysis tests using Computational Fluid Dynamic (CFD) based software, namely Tdyn, at several different speeds. The results of this study show that of the six variation models analyzed, rectangular fully submerged foil models can reduce the total resistance value of the ship by 17.822% from the original ship on Froude Number (Fr) 0.670. The type and shape of the foil is very influential on the lift and resistance produced by the ship.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3778
2012-07-09T11:14:33Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3778
2012-07-09T11:14:33Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 3 (2010): Oktober
ANALISA TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN BONGKAR MUAT KAPAL TANKER MT. AVILA 6300 DWT DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CAESAR II v5.10.
Yudo, Hartono; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3778
Teknik Perkapalan
System loading and unloading pipe;pipe stress;CAESAR II v5.10.
en
Pipe stress analysis (piping stress analysis) is more directed to the analysis of flexibility and stress that occur as a result of the force and the expenses incurred pipe (system) in a state of work or ready (steady). In order, system can work optimally and safely in accordance with applicable standards.In this paper, using two modifications to reduce stresses that occurs in the loading and unloading piping system of MT. Avila 6300 DWT using software caesar II v5.10. First, modifications ware made is modification to eliminate overstress can be done by considering the distance by changing the type of support in accordance with the movement of the pipe that occurred (deflection). Second is modification ware made based on calculations of allowable pipe span formulas, then with the analysis by using software CAESAR II v5.10 we can compare and determine the best model of piping systems for MT. Ávila 6300 DWT tanker ship vessel.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19193
2020-04-17T19:51:20Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/19193
2020-04-17T19:51:20Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 2 (2018): Juni; 68-73
Pengaruh Normalizing Dengan Variasi Waktu Penahanan Panas (Holding Time) Terhadap Sifat Mekanik Baja ST 46
Jokosisworo, Sarjito
2018-07-16 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/19193
id
Proses perlakuan panas normalizing dilakukan pada baja ST 46 yang merupakan baja tipe low carbon pada pemanasan 880ºC dengan variasi penahan panas 20 menit dan 40 menit dengan media pendingin udara. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil kekuatan tarik, kekerasan dan mikrografi dari variasi penahan panas dengan menggunakan media pendinginan udara. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penahanan panas (holding time) berpengaruh dalam nilai tarik, nilai kekerasan dan struktur mikfografi spesimen penelitian. Pada spesimen dengan waktu tahan 20 menit didapatkan nilai tegangan maksimal 334.61 MPa, nilai tegangan luluh sebesar 238.09 dan nilai regangan 8.9%. Sedangkan pada spesimen dengan waktu tahan 40 menit didapatkan nilai tegangan maksimal 328.72 MPa, nilai tegangan luluh sebesar 235.61 dan nilai regangan 31.33%. Pada pengujian kekerasan spesimen dengan waktu tahan 20 menit mempunyai nilai kekerasan 76.11 HRB sedangkan spesimen dengan waktu tahan 40 menit mempunyai nilai kekerasan 70.22 HRB. Dari hasil pengujian tarik dan kekerasan didapatkan bahwa spesimen dengan variasi waktu tahan 20 menit memiliki nilai kekerasan dan nilai tegangan maksimal lebih besar dari variasi penahanan waktu tahan 40 menit. Pada perlakuan panas normalizing dengan variasi 40 menit struktur mikrografinya menunjukkan fasa ferrite lebih dominan, dibandingkan variasi waktu tahan 20 menit.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/39727
2022-04-10T03:41:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/39727
2022-04-10T03:41:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 2 (2021): June; 111-118
Benchmark Study of FINETM/Marine CFD Code for the Calculation of Ship Resistance
Firdhaus, Ahmad; Department of Systems and Naval Mechatronic Engineering, National Cheng Kung University
Suastika, I Ketut; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kiryanto, Kiryanto; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Diponegoro
Samuel, Samuel; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Diponegoro
2021-07-16 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/39727
Naval Architecture
Benchmarking tests; CFD code; FINETM/Marine; Volume of fluid method; Ship resistance;
en
Benchmarking can be used to test CFD programs for selecting turbulence models, grid dependency studies, testing different numerical schemes and source codes, and testing different boundary conditions. CFD simulation in this study uses FINE™/Marine 7.2-1 software. The solver process at NUMECA uses the ISIS-CFD flow solver developed by EMN, which uses the incompressible unsteady Reynolds-average Navier stoke equation (RANSE). The solver is based on the finite volume method, and Turbulence models use SST k-ω models. The free surface flow around a model surface ship (DTMB 5415) advancing in calm water under steady conditions is numerically simulated. The geometry of the DTMB 5415 ship hull was provided in igs file format. The 1996 International Towing Tank Conference has recommended the DTMB 5415 combatant as a benchmark case for CFD computations of ship resistance and propulsion. The results compare well with the available experimental data. They allow an understanding of the differences that can be expected from vicious and potential flow methods due to their different mathematical formulations. It is demonstrated that the complementary application of these methods allows good predictions of the total ship resistance.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4392
2013-01-23T10:07:16Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4392
2013-01-23T10:07:16Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 2 (2012): Juni; 74-80
PERANCANGAN SOFTWARE UNTUK DESAIN LINES PLAN KAPAL PERIKANAN BERDASARKAN GROSS TONNAGE KAPAL PERIKANAN DI KABUPATEN BATANG
Trimulyono, Andi; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Budiarto, Untung; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Anando, Nico Dwiprasti; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4392
Teknik Perkapalan
lines plan; kapal perikanan; perancangan; software; database.
en
Selama ini kapal yang digunakan oleh nelayan untuk melaut masih menggunakan kapal perikanan tradisional yang belum memiliki perhitungan dan masih dibuat secara turun temurun berdasarkan pengalaman membangun kapal perikanan. Di Jawa Tengah terdapat beberapa daerah sebagai pusat pembangunan kapal perikanan yang memiliki tipe kapal perikanan tradisional sesuai dengan daerahnya, salah satunya adalah kapal perikanan tipe Batang. Batang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak di pesisir Laut Jawa sehingga banyak terdapat aktivitas nelayan penangkap ikan yang membutuhkan kapal sebagai alat penunjang penangkapan ikan, tidak heran jika Batang memiliki industri pembangunan kapal perikanan tradisional yang cukup besar dan sudah dikenal hingga ke Mancanegara. Proses perancangan software pembuatan Lines Plan kapal perikanan tipe Batang ini berdasarkan data kapal yang sudah pernah dibangun di galangan kapal kayu Batang yang berfungsi untuk menentukan bentuk lambung kapal agar sesuai dengan gross tonnage dengan cara interpolasi dari data-data kapal yang sudah pernah dibangun di galangan kapal Batang. Software ini beroperasi dengan input gross tonnage kapal perikanan dan output berupa data offet table kapal dan gambar lines plan berupa sheer plan, body plan, dan half breadth plan serta ukuran utama kapal dan ukuran bangunan atas kapal yang sesuai dengan gross tonnage yang diinginkan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21917
2021-04-21T12:04:44Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/21917
2021-04-21T12:04:44Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 1 (2019): Februari; 9-15
Perancangan Lambung Kapal Tanpa Awak Sebagai Alat Bantu Survei Di Kepulauan Riau
Satoto, Sapto Wiratno; Politeknik Negeri Batam
2019-04-09 10:20:39
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/21917
id
Kepulauan Riau merupakan kepulauan terluar Indonesia dimana posisinya dekat dengan Singapura, Malaysia serta memiliki laut yang merupakan jalur silang perkapalan internasional yang menjadikannya sebagai tempat yang strategis sekaligus berbahaya karena menyimpan kekayaan dan faktor bahaya. Letak yang strategis tersebut perlu diimbangi dengan pengamanan yang memadai yang dapat dilakukan dengan cara terbuka maupun secara diam-diam. Pengamanan terbuka diperlukan untuk melakukan penekanan secara langsung terhadap hal yang mencurigakan dan pengaman secara diam-diam diperlukan untuk guna melakukan tindakan yang senyap serta pengumpulan data dan bukti untuk mengungkap pelanggaran. Dari permasalahan tersebut, untuk tindakan pengawasan dibuatlah sebuah kapal tanpa awak sebagai salah satu solusi menyelesaikan permasalahan. Desain kapal harus mampu mengatasi hambatan yang salah satu di antaranya adalah gelombang. Penelitian ini dilakukan di sekitar pulau Batam dan pulau kecil di sekitarnya. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa ukuran kapal yang didapatkan adalah: LOA :0,70, LWL :0,66, B 0,24, H :0,75, T:0,35, Cb:0,94, Cm:1
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/45097
2023-05-20T14:46:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/45097
2023-05-20T14:46:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 2 (2022): June; 84-89
Comparison of the Ultimate Strength with and without Hatch Opening Subjected to Longitudinal Bending
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/45097/140483
Suci, Indah Melati; Department of Ocean Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
Muis Alie, Muhammad Zubair; Department of Ocean Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
Sitepu, Ganding; Department of Naval Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
2022-07-09 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/45097
Box Girder; Cross Section; Hatch Opening; Ultimate Strength;
en
The hatch opening has function to enter the load into the cargo hold. One of the ship types like this is Bulk Carrier. The hatch opening must be designed in suitable way because its influence to the ultimate strength since the hull girder under longitudinal bending moment. The application of the hatch opening on the ship’s deck should be considered for the ship design criteria. The objective of the present study is to analyze the ultimate strength with and without hatch opening subjected to longitudinal bending moment. The cross section of box girder is used to analyze the effect of hatch opening to the ultimate strength. This cross section of box girder is adopted for simple calculation. The application of Multiple Point Constrained (MPC) is adopted to analyze the box girder under longitudinal bending moment. The cross section of box girder is assumed remained plane during progressive collapse. The material such as density, yield strength, elastic modulus and poison ratio are homogeneous. The type and dimensions of the stiffeners are also identic. The only one of the differences for the stiffener is number due to the hatch opening at the top of the box girder. It is found that the ultimate strength of the box girder with hatch opening is smaller than without opening one.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4738
2013-07-01T13:43:06Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4738
2013-07-01T13:43:06Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 1 (2013): Februari; 30-38
PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF GAS ALAM TERKOMPRESI SEBAGAI BAHAN BAKAR MESIN PENGGERAK KAPAL NELAYAN TRADISIONAL
Budi S, Ari Wibawa; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro Semarang
Alam, Reza Shah; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro Semarang
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4738
Teknik Perkapalan
CNG, Ekonomis, BBM, Kapal Tradisional.
en
Mesin Diesel adalah mesin yang paling banyak di gunakan oleh para nelayan tradisional untukopersional penangkapan ikan. Kenikan harga dan tidak stabilnya pasokan BBM akan meresahkanmasyarakat nelayan. Untuk itu harus ada upaya pemanfaatan energi alternatif yang bersumber selain dariBBM dan juga ramah lingkungan. Salah satu energi alternatif adalah energi gas alam (natural gas)diantaranya bahan bakar gas alam terkompresi atau Compressed Natural Gas. Penggunaan bahan CNGpada mesin kapal adalah dengan sistem bahan bakar ganda/Dual Fuel system yaitu system bahan bakaryang menggunakan 2 (dua) jenis bahan bakar sekaligus di dalam bekerjanya motor penggerak yaitu BBGCNGdan BBM-Solar melalui penggunaan CNG Conversion kit. Setelah dilakukan pengujianPerbandingan konsumsi bahan bakar pada operasional kapal, Penggunaan solar sebanyak 10 liter dengannilai Rp. 45 ribu, setelah dilakukan konversi pengunaan BBM setara dengan penggunaan 2 liter solar dan6 liter CNG sehingga nelayan dapat menghemat sebanyak Rp. 16.500 dengan asumsi harga CNG yangberlaku saat ini sebesar Rp. 3.250 per liter. Jika semakin tinggi harga minyak solar dan harga CNG tetapatau mengalami penurunan maka efisiensi dan penghematan biaya operasional semakin besar. Penelitianini diharapkan mampu memberikan solusi penggunaan bahan bakar alternatif yang bisa mengurangi biayaopersional nelayan sehingga pendapatan dan kesejahteraan nelayan bisa meningkat
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23572
2021-04-21T12:03:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/23572
2021-04-21T12:03:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 3 (2019): Oktober; 100-105
Analisis Kekuatan Shaft Propeller Kapal Rescue 40 Meter dengan Metode Elemen Hingga
Yulianto, Totok; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ariesta, Rizky Chandra; Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2019-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/23572
id
Dalam mendesain sebuah diameter poros propeller disyaratkan untuk mempertimbangkan kekuatannya. Ukuran diameter poros yang memenuhi kriteria kekuatan ditentukan sesuai persyaratan standar klasifikasi yang digunakan. Tujuan pada penelitian ini adalah menganalisis kekuatan poros dengan diameter 95 mm pada kapal rescue 40 meter menggunakan Metode Elemen Hingga (MEH). Tahapan analisis pemodelan geometri pada software finite elemen analysis (FEA) adalah pembuatan geometri poros, penentuan kondisi batas, pembebanan, pendiskritasian elemen, dan analisis tegangan yang terjadi pada poros. Tegangan ditimbulkan akibat dari putaran mesin, berat dan tumpuan pada setiap support pada poros. Tegangan dibandingkan dengan aturan Biro Klasifikasi Indonesia Volume III Rules for Machinery Installations untuk membandingkan nilai diameter desain poros dengan tegangan yang diambil dari nilai safety factor pada setiap daerah poros. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai tegangan geser maksimum terjadi pada poros dengan nilai 88 MPa dengan tegangan yang diijinkan adalah 102.9 MPa. Sedangkan tegangan von Mises maksimum yang terjadi adalah sebesar 152.3 MPa dengan tegangan yang dijinkan adalah sebesar 205.8 MPa. Maka material AISI 304 dengan diameter 95 mm memenuhi tegangan yang diijinkan oleh klasifikasi.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10080
2016-10-20T09:42:16Z
kapal:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5600
2013-10-24T08:54:26Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5600
2013-10-24T08:54:26Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 3 (2013): Oktober; 124-131
EVALUASI EMERGENCY RESPONS PLAN PADA KAPAL 42M CREW BOAT BERDASARKAN IMO INTERIM GUIDILINES
Ashari, Mochamad Luqman; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Wiediartini, Wiediartini; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Dermawan, Denny; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5600
Teknik Perkapalan
emergency response plan, muster station, IMO Interim Guideline, density factor, SOLAS
en
Emergency situations that have tendency or potential harm can be happened any time and any where and carry some big damaging impacts to property damages, mental disturbances, injured and died victims. In shipping, emergencies can be happened in both at anchor or while doing loading and unloading activities at the port. The type of equipments used in emergency situations set out in SOLAS Chapter III (Life Saving Appliance) and the guidelines for evacuation analysis on passenger ships refer to the IMO Guidelines Interm MSC/Circ.909. This study aimed to determine the muster station and evacuation time on the ship 42 M crewboats with a capacity of 101passengers. This ship consists of three parts of decks, these are lower part, main deck and bridge deck. The results showed that the placement of muster station is on the bridge deck with required wide 35.35 m2. Evacuation time need by the all passengers to reach the muster station on the bridge deck is 51.59 minutes, and this is in accordance with standard evacuation time (not more than 60 minutes).
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/49749
2023-08-03T03:35:21Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/49749
2023-08-03T03:35:21Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 2 (2023): June; 134-145
The Prediction of Hydrodynamic Performance of Pinisi Ship
Asis, Muhammad Akbar; Department of Naval Architecture, Universitas Hasanuddin, Gowa 92171, Indonesia
Anggriani, A Dian Eka; Department of Naval Architecture, Universitas Hasanuddin, Gowa 92171, Indonesia
Ramadhan, Fadhil Rahmat; Department of Naval Architecture, Universitas Hasanuddin, Gowa 92171, Indonesia
2023-06-14 09:06:31
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/49749
Naval Architecture
Pinisi, Hydrodynamicist; Hydrostatic; Resistance; Stability
en
Pinisi ships are famous for their toughness across the ocean. The uniqueness of Pinisi is shipbuilding methods that are different without design engineering. The conditions present pinisi for tourist ships, problems have arisen recently, namely the number of Pinisi ship accidents. The main cause is bad water and technical factors. To improve safety and comfort, the aspect that needs to be studied hydrodynamic characteristics. The subject ship uses three samples of Pinisi ships produced by the Tanah Beru traditional shipyard. The hydrodynamic performance to be analyzed is hydrostatics, stability, resistance and ship motion, with several methods according to the respective standard to be analyzed. The shape of the pinisi hull is a rounded hull small coefficient block, and the largest change in hydrostatic parameters occurs at a draft of 0 meters to 0.25 meters. The resistance at a speed of 0-7 knots is relatively the same at every speed increase, but at speeds > 7 knots there is a change. RAO analysis for roll motion at a wave frequency of 1.5 – 1.75 rad/s for heading 90 degrees and for 45 degrees 3.65-3.80 rad/s. Heave motion occurs at a frequency of 4.25 rad/s – 4.4 rad/s with a wave direction of 0 degrees and a heading of 90 degrees smaller than the direction of the wave of 0 degrees. Evaluation of the stability arm, for variation KG critical, failed in 5/4H dan 1H in with B/T 3.43 to B/ T 5.00, while for the initial metacentric height parameter, all conditions still passed the criteria.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7237
2015-01-02T09:59:38Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7237
2015-01-02T09:59:38Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 2 (2014): Juni; 62 - 68
ANALISA HIDROSTATIS DAN STABILITAS PADA KAPAL MOTOR CAKALANG DENGAN MODIFIKASI PENAMBAHAN KAPAL PANCING
Kiryanto, Kiryanto; Program Studi Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
Samuel, Samuel; Program Studi Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7237
Teknik Perkapalan
Kapal CAKALANG; Kapal Pancing; Hidrostatis; Stabilitas
en
Salah satu syarat kapal bisa dikatakan baik jika mempunyai stabilitas yang baik. Kapal CAKALANGmerupakan salah satu jenis kapal ikan pamboat nelayan. Untuk mendapatkan kemudahan dalamoperasional penangkapan ikan, maka dapat dilakukan dengan penambahan kapal pancing pada kedua sisikapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendaptkan stabilitas kapal motor CAKALANG dengan adanyamodifikasi penambahan kapal pancing pada kedua sisi kapal utama.Tahapan untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan menggunakan beberapa softwareperkapalan yang terintegrasi. Pada awalnya adalah pembuatan gambar 3D dengan rencana garis yangsudah ada, kemudian dilakukan analisa stabilitas pada software perkapalan lainnya dengan tools importdan melakukan pemodelan yang sesuai dengan rencana garis kapal motor SIRIP KUNING.Berdasarkan hasil perhitungan hidrostatis dan analisa stabilitas yang mengacu pada aturan IMO(international maritime Organization) dengan Code A.749(18), maka hasil perhitungan kapal pancing,kapal CAKALANG dengan 2 (dua) kapal pancing dan dengan 4 (empat) kapal pancing, secara keseluruhanmenunjukan bahwa karakteristaik kapal baik dan stabilitas memenuhi standart kriteria yang ditetapkanoleh IMO.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2656
2012-03-21T11:35:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2656
2012-03-21T11:35:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 4, No 1 (2007): Februari; 19-25
STUDI PENGGUNAAN PERMESINAN GELADAK DAN PERALATAN TANGKAP PADA KAPAL IKAN 12 GT DI KABUPATEN REMBANG
Kiryanto, Kiryanto; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 11:28:25
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2656
Teknik Perkapalan
Fishing gear, jaring
en
Perencanaan kapal ikan memegang peranan penting bagi berkembangnya industri perikanan laut serta peningkatan taraf hidup nelayan. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan kapal ikan adalah perencanaan kebutuhan daya permesinan geladak (Fishing gear) dan penentuan karakteristik dari peralatan penangkap ikan. Perencanaan tersebut memerlukan data-data yang akurat mengenai daerah operasi dari kapal ikan, jenis ikan yang akan ditangkap. Oleh karena itu diperlukan analisa teknis berupa penentuan kebutuhan daya serta konsumsi energi dari permesinan untuk penangkapan ikan penentuan performance dari alat tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kabutuhan daya permesinan geladak yang sesuai untuk kapal ikan 12 GT di kabupaten Rembang dan Menghitung ukuran peralatan tangkap jaring cincin untuk kapal ikan 12 GT di Kabupaten Rembang, dengan menggunakan tahapan-tahapan metode dalam melakukan penelitian yaitu Studi Literatur meliputi data sekunder untuk mempelajari permasalahan beserta solusinya yang akan dikemukakan dalam tugas akhir ini dari berbagai referensi baik berupa buku, jurnal-jurnal, Studi Lapangan meliputi data primer dari studi lapangan dilakukan secara langsung dan wawancara yang mendapatkan data ukuran utama kapal, yaitu panjang kapal (Lwl), lebar kapal (B), tinggi kapal (H), dan mengukur profil-profil karateristik peralatan tangkap berupa jaring cincin yaitu panjang dan lebar jaring, lebar kantong, jumlah pelampung, dan speck permesinan yang telah ada yaitu mesin dorong, panjang poros, diameter poros, propeller, kecepatan dinas, kecepatan saat tebar jaring, kecepatan tarik kolor, waktu penarikan jaring, mesin tarik tali kolor, diameter drum gardan. Hasil penelitian dan perhitungan menunjukkan bahwa perbandingan antara permesinan geladak dan peralatan tangap dengan kondisi eksisnya perbandingannya lebih kecil daya yang dibutuhkan permesinan geladak KM Raharjo dan lebih kecil pula dimensi ukuran peralatan tangkap dari hasil penelitian dan perhitungan dengan yang telah ada, sehingga dengan ukuran peralatan tangkap dan kebutuhan daya permesinan geladaknya dari penelitian dan perhitungan lebih efisien dan menguntungkan
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/58338
2024-01-09T13:06:27Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/58338
2024-01-09T13:06:27Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 3 (2023): October; 350-358
Enhancing Propulsion Performance for Container Ships through Propeller Adjustments: A Case Study MV. Kendhaga Nusantara 6
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/58338/191028
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/58338/191029
Ariany, Zulfaidah; Department Technology of Industry, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro
Santoso, Budi; Department of Naval Architecture Engineering Polytechnic of Bengkalis, Riau, Indonesia
Suharto, Suharto; Department Technology of Industry, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro
Sarwoko, Sarwoko; Department Technology of Industry, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro
2023-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/58338
Engineering, Marine Engineering
Optimization; Propulsion; Container Ship; Performance Ship.
en
The ship's service speed performance is prioritized in a ship's propulsion system planning. Motor Vessel. KENDHANGA NUSANTARA 6 is a type of containerized cargo ship built to support the sea toll program in the Tanjung Emas port area, Semarang. The less significant propeller pitch affects the ship's ability to move. The experiment was carried out by operating the machine with maximum capability. The phenomenon of the geometric shape of the propeller provides information on the rotation results and the distribution of the working forces. The structure of the propeller design describes the ability and level of effectiveness when the propeller is submerged in water. The results of this study show that the optimization value of the right propeller pitch is 0.6%, the pitch width is 1660 mm, and the optimization value of the left propeller pitch is 1.2% with a pitch width of 1670 mm; this value can make the ship's rate speed during the docking trial 12.3 knots, following the planned speed.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8313
2015-03-20T14:04:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8313
2015-03-20T14:04:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 1 (2015): Februari; 51-59
PENAMBAHAN UKURAN KAPAL PATROLI 6.5 M UNTUK MENINGKATKAN RADIUS PELAYARAN DITINJAU DARI ASPEK KENYAMANAN BERLAYAR
Setiawan, Bambang Teguh; Jurusan Teknik Bangunan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8313
Teknik Perkapalan
MSI (motion sickness incidence); MII (motion induced interruption); spectra; seakeeping; sea state
en
Motion sickness incidence adalah istilah standar untuk rasa tidak nyaman dan rasa muntah yang disebabkan berbagai kondisi gerakan : dikapal, dipesawat terbang, dimobil, permainan ketangkasan, dalam kondisi tekanan gravitasi nol (ruang angkasa) dan dielevator/lift. Motion induced interruption didefinisikan sebagai suatu kejadian yang disebabkan gerakan kapal, memaksa seseorang dari keadaannya semula untuk kehilangan keseimbangan atau terpaksa meninggalkan aktivitasnya untuk mengatasi efek dari gerakan kapal tersebut. Dampak yang sering dialami adalah kehilangan stabilitas fisik, terpeleset dan lift off, yang paling sering dialami adalah kehilangan keseimbangan. Agar kapal nyaman dikendarai, maka pada tahap perencanaan sudah dapat diketahui besarnya motion sickness incidence dan besarnya motion induced interruption, selanjutnya nilai ini dibandingkan dengan seakeeping criteria, bila tidak sesuai ada 2 kemungkinan perbaikannya, dengan memindahkan rute pelayarannya artinya dengan mengganti spectra gelombang yang cocok atau dengan merubah rencana garis kapal/merubah ukuran utama sehingga mampu berlayar dirute pelayaran tersebut. Kondisi awal kapal dengan ukuran panjang 6.5 m, pada sea state 2 dari aspek anak buah kapal, semua anak buah kapal sejumlah 8 orang mampu mengatasi motion sickness incidence, sedangkan dari aspek slamming dan deck wetness tidak memenuhi kriteria. Kapal dilaksanakan redisain sampai panjang 7 m, tidak menunjukkan peningkatan kinerja, malahan pada sea state 2, kedelapan anak buah kapal tidak mampu mengatasi motion sickness incidence. Begitu juga bila kapal diredisain sampai panjang 10 m, belum mampu berlayar lebih dari sea state 2.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2725
2012-04-16T11:07:50Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2725
2012-04-16T11:07:50Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 6, No 2 (2009): Juni; 118-122
PENGARUH BESAR ARUS LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA SMAW TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN LAS BUTT JOINT PADA PLAT MILD STEEL
Jokosisworo, Sarjito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2725
Teknik Perkapalan
Mechanic; Steel; SMAW welding
en
The influence of mechanic disposition, is one of the factor influence ship strength. This influence can be test by mechanical test in welding butt joint. The result test database analysis can be conclude that very helpful to increase safety and quality butt joint. With steel specification C= 0,15%, Si= 0,24%, Mn= 0,88%,P= 0,018%, S= 0,034%. This material give a 90, 110, 125 ampere with SMAW AC electrode diameter 3,2 mm x 350 mm with V root and 600 angle In the fabrication of mild steel products, components or equipment, manufacturers employ welding as the principal joining method. Mild steel are weldable materials, and a welded joint can provide optimum corrosion resistance, strength, and fabrication economy. However, designers should recognize that any metal, including stainless steels, may undergo certain changes during welding. It is necessary, therefore, to exercise a reasonable degree of care during welding to minimize or prevent any deleterious effects that may occur, and to preserve the same degree of corrosion resistance and strength in weld zone that is an intheren part of the base metal
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/9979
2016-01-18T09:32:18Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/9979
2016-01-18T09:32:18Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 3 (2015): Oktober; 158-164
ANALISA NUMERIK GERAKAN DAN KEKUATAN KAPAL AKIBAT BEBAN SLAMMING PADA KAPAL PERANG TIPE CORVETTE
Putranto, Teguh; Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknologi Kelautan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Sulisetyono, Aries; Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknologi Kelautan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2015-10-01 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/9979
Teknik Perkapalan
Slamming, Seakeeping, Tegangan, Kapal Perang
en
Pengawasan sumber daya laut terhadap tindakan pencurian menjadi salah satu tolok ukur bahwa negara dapat mempertahankan kedaulatan wilayah maritimnya. Kebutuhan kapal perang tentunya dapat mendukung kinerja TNI untuk menjalankan operasi militernya. Kendala teknis utama pada kapal perang adalah perilaku seakeeping yang relatif kurang stabil. Disisi lain perilaku slamming yang sering terjadi pada kapal berkecepatan tinggi berakibat pada kegagalan struktur pada bagian haluan kapal sehingga membahayakan keselamatan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji desain lambung kapal perang untuk daerah operasional tertentu dimana perairan terbuka di Indonesia memiliki tinggi rata-rata gelombang sekitar 2-5 m. Pembahasan dititikberatkan pada analisa gerakan kapal (seakeeping) untuk mengetahui tingkat keamanan dan kenyamanan kapal dan kekuatan lambung untuk mengetahui ketahanan struktur dimana diakibat oleh hidroelastisitas slamming. Analisa dapat dibuktikan dengan metode numerik / komputasi dengan metode elemen hingga dan metode panel. Skenario divariasikan berdasarkan kecepatan kapal, sudut hadap, dan sea state. Dari hasil simulasi didapatkan beban slamming terjadi paling besar adalah 306,893 kPa pada gading ke 147 ketika kapal beroperasi pada sea state 7, sudut hadap 180 derajat, dan kecepatan kapal 30 knot. Tegangan yang terjadi pada konstruksi kapal masih memenuhi persyaratan tegangan izin peraturan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3195
2012-04-16T11:03:30Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3195
2012-04-16T11:03:30Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 2 (2008): Juni; 123-135
ANALISA KEANDALAN SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR INDUK PADA KM. LEUSER
Hadi, Eko Sasmito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Budiarto, Untung; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3195
Teknik Perkapalan
Reliability; FMEA; FTA; Monte Carlo Simulation; Availability.
en
Fuel oil system is one of the vital main engine supporting systems of MV. Leuser because this system is directly influence the main engine performance. The failure of fuel system should be the main engine shut down. The bigger affect was the ship could not be operated so the financial lost would be occurred. The aim of the research is an analysis the fuel system by approximation on reliability based. An analysis of the system was using qualitative and quantitative approximation. Qualitative analysis could be achieved by the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) and the Fault Tree Analysis (FTA). The quantitative analysis could be achieved by the Monte Carlo simulation. The resulted of the research, severity components such as filter, separator, transfer pump and booster pump was obtained by the severity classification and failure probability. The simulation would be achieved the value availability at 0.97 and the value of MTTFF (Mean Time to First Failure) is 2423.8363 hours. The simulation used some scenarios, the system availability would be more decrease if there were more stand by components occur the failure in the one of the components at 0,893.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/12352
2020-04-17T19:49:07Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/12352
2020-04-17T19:49:07Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 3 (2016): Oktober; 109-118
ANALISA NILAI THRUST DAN TORQUE PROPELLER TIPE B-SERIES PADA KAPAL SELAM MIDGET 150M DENGAN VARIASI SKEW ANGLE DAN BLADE AREA RATIO (AE/AO) MENGGUNAKAN METODE CFD
Setyabudi, Putra Bangkit; Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang
Chrismianto, Deddy; Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang
Rindo, Good; Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang
2016-10-25 13:27:11
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/12352
en
AbstrakKapal selam merupakan kapal yang mampu beroperasi dibawah air dengan mandiri, namun juga harus bergerak senyap dibawah air tanpa terdeteksi. Maka dari itu salah satu kebutuhan paling penting dalam kapal selam adalah Baling-Baling atau Propeller. Baling-baling kapal selam membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu baling-baling kapal yang dapat memberikan gaya dorong yang besar dengan tingkat kebisingan yang rendah. Maka desain propeller harus memiliki nilai thrust yang besar, nilai tekanan yang rendah, dan aliran baling-baling yang halus. Penelitian ini menganalisa baling-baling kapal selam jenis B-7 Series dengan variasi Skew Angle (27.70, 29.70 dan 31.70) dan Blade Area Ratio (0.55, 0.59 dan 0.70) dengan penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle serta dengan tiga nilai RPM yaitu, 400 RPM, 450 RPM dan 500 RPM, sehingga didapatkan jenis baling – baling yang optimum untuk kapal selam midget type 150 m dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics (CFD). Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, kami mendapatkan hasil dari semua model baling – baling yaitu bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan variasi model yang telah dibandingkan didapat model baling – baling yang optimum yaitu B – 7 Series pada Model 2 (27,70 & 0,59) putaran 400 RPM dengan nilai rata-rata tekanan 66,34 Pa, dan aliran turbulen dengan kecepatan rata - rata 15,56 m/s.Kata kunci : Kapal Selam, Propeller, Skew Angle, Blade Area Ratio (Ae/Ao), Kort Nozzle, dan CFD
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/29496
2021-07-23T16:33:27Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/29496
2021-07-23T16:33:27Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 2 (2020): June; 58-64
Performance Improvement of Hopper Cooling System on Traditional Fishing Boats Due to Excessive Cooling
Koenhardono, Eddy Setyo; Department of Marine System Engineering, Faculty of Marine Technology, Institute of Technology Sepuluh Nopember
2020-06-30 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/29496
Engineering; Marine Engineering
Seawater Cooling System; Hopper System; Fishing Boat Motorization Program; Traditional Fishing Boat; Excessive Cooling; Fuel Saving
Marine Engineering
Marine
Energy
Department of Marine Engineering, ITS
en
The engine cooling system that drives traditional fishing boats uses a hopper cooler type system that experiences excessive cooling. Ideally, the temperature of the cooling water in the hopper should be approximately 70-80°C. The fact, it is only 42°C, thus reducing the effective power generated by the engine. This excessive cooling may cause an increase in fuel consumption and emissions. One method to reduce excessive cooling is to increase the temperature of the cooling media in the hopper. The author has conducted a simple experiment on a traditional fishing boat in Kenjeran, Surabaya, by installing a valve to control the flow of seawater entering the hopper. However, the use of seawater as a cooling medium has a maximum operating temperature limitation, so there is no precipitation of salt and lime, which is 50oC. At this temperature, the benefits are not large, only an increase in speed of 4.4% and a fuel reduction of 4.3%. Therefore, the existing seawater cooling system must be modified to an indirect seawater cooling system to get optimum performance improvement. The re-modification allows the temperature of the freshwater in the hopper to be maintained at 80°C, so that the speed of the fishing boat may increase by 14%, with a fuel savings of 12.3%.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3769
2012-07-05T11:14:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3769
2012-07-05T11:14:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 2 (2010): Juni
STUDI KELAYAKAN MODIFIKASI KAPAL IKAN MENJADI KAPAL WISATA DITINJAU DARI ANALISA BIAYA (STUDI KASUS PADA KAPAL WISATA GAZEBO DI KARIMUNJAWA)
Hadi, Eko sasmito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3769
Teknik Perkapalan
analisa profitabilitas;Biaya Operasional;kapal wisata;Net present value;internal rate return
en
Investasi merupakan aktifitas menanamkan faktor-faktor produksi terbatas dalam proyek tertentu yang bersifat baru sama sekali atau perluasan proyek yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh manfaat yang cukup layak di kemudian hari, baik manfaat ekonomi maupun non ekonomi. Model investasi usaha persewaan kapal dari hasil modifikasi kapal ikan menjadi kapal wisata ini di latar belakangi oleh persoalan overfishing dan overcapacity, keberadaan kapal ikan yang tidak produktif lagi dan berdampak pada menurunnya penghasilan nelayan. Serta adanya potensi usaha yang cukup menjanjikan tapi kurang mendapat perhatian, yaitu usaha wisata bahari. Tugas akhir ini merupakan bagian dari Penelitian Unggulan Strategis Nasional Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2009-2010. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui profitabilitas usaha persewaan kapal wisata gazebo di Karimunjawa yang merupakan hasil modifikasi dari kapal ikan tradisional menjadi kapal wisata dalam beberapa tahun ke depan. Dalam analisa profitabilitas ini digunakan sembilan (9) asumsi yang akan digunakan untuk menentukan perkiraan laba-rugi usaha persewaan kapal wisata gazebo ini. Dari ke-9 asumsi tersebut peluang investasi usaha persewaan kapal wisata gazebo yang paling layak untuk dilanjutkan dengan keuntungan tertinggi adalah asumsi ke-1 dengan net cash flows tahunan sama diperoleh nilai NPV (Net Present Value) untuk DF (Diskonto Faktor) 12 % positif sebesar Rp.184.327.519,- dan IRR (Internal Rate Return) untuk DF (Diskonto Faktor) 12 % sebesar 22,00 % serta Payback Period terjadi pada tahun ke-4.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15534
2020-04-17T19:50:07Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/15534
2020-04-17T19:50:07Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 3 (2017): Oktober; 71-78
Perancangan Kendali Manuver Untuk Menghindari Tabrakan Pada Kapal Patroli Cepat Berbasis Pengujian Model
Priohutomo, Kusnindar; Balai Teknologi Hidrodinamika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Jl. Hidrodinamika, Kompleks ITS, Surabaya, 60112
Masroeri, A.A.; Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh November
Surabaya, 60112
Permana, Chandra; Balai Teknologi Hidrodinamika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Jl. Hidrodinamika, Kompleks ITS, Surabaya, 60112
2017-11-17 21:01:57
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/15534
Technic; Ship Control System,
kendali manuver; menghindari tabrakan; kapal patroli cepat; jarak tabrakan
in
Kendali manuver kapal untuk menghindari tabrakan menjadi masalah penting pada sebagian besar sistem transportasi kapal. Banyak kajian yang dilakukan agar kapal dapat terhindar dari tabrakan. Tetapi semuanya menggunakan pendekatan numerik. Pendekatan numerik memiliki kelemahan yaitu nilai yang diperoleh adalah nilai hampiran dan bukan nilai exact. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian kendali manuver kapal menggunakan pendekatan pengujian skala model. Pada paper ini akan dibahas perancangan kendali manuver yang akan digunakan pada model kapal untuk menghindarkan kapal dari tabrakan. Dimana didalam sistem kendali tersebut terdapat beberapa sensor, antara lain sensor ultrasonic, sensor gyro dan kamera Qualysis. Pengujian dilakukan di kolam Manuvering Ocean Basin milik Balai Teknologi Hidrodinamika (d/h LHI), BPP. Teknologi. Model kapal yang digunakan adalah kapal patroli cepat (fast patrol boat). Halangan yang dipasang berjumlah 1 dan dalam posisi diam. Dari pengujian model kapal yang dilakukan, perancangan kendali manuver terbukti mampu menghindarkan kapal dari terjadinya tabrakan. Jarak minimum kapal dan halangan pada jarak tabrakan 250 m sebesar 88,25 m, pada jarak tabrakan 200 m sebesar 47,33 m sedangkan pada jarak tabrakan 150 m sebesar 12,75 m.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/37187
2022-04-10T03:41:17Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/37187
2022-04-10T03:41:17Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 2 (2021): June; 80-87
The TLP 2-DOF as an alternative model for extreme wave application
Akmal, Jamiatul; Department of Mechanical Engineering, Universitas Lampung
Lubis, Asnawi; Department of Mechanical Engineering, Universitas Lampung
Tanti, Novri; Department of Mechanical Engineering, Universitas Lampung
Nuryanto, Nuryanto; Department of Mechnical Engineering, Universitas Lampung
Murti, Adam Wisnu; Department of Mechanical Engineering, Universitas Lampung
2021-06-30 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/37187
TLP; 2-DOF system; Dynamic Vibration Absorber; Optimization; RAO
en
Tension Leg Platform (TLP) is an offshore platform structure used for deep-sea oil and gas exploration. The main structure of the TLP consists of a deck, pontoon, mooring system, and foundation. TLP operates in a balance of buoyancy, structural weight, and mooring tension. The problem is the construction of TLP in the deep sea, where sometimes extreme waves appear could damage the TLP structure. This paper proposes a new model of TLP that is more stable to extreme waves. The method is to separate the mass of the deck and the mass of the pontoon into two flexible parts, which are connected by a cantilever spring system. Thus the TLP motion becomes two degrees of freedom (TLP 2-DOF). Using the dynamic vibration absorber (DVA) method, the ratio of the deck mass, pontoon mass, and spring stiffness are adjusted so that the primary mass movement is minimal. Furthermore, the ratio of the amplitude of the deck movement as the primary mass to the wave amplitude is analyzed, which is known as the operator response amplitude (RAO). The results showed that the TLP 2-DOF model was more stable. As an illustration, at resonance conditions, this model can reduce RAO to about 67%.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3818
2012-08-08T11:29:56Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3818
2012-08-08T11:29:56Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 1 (2012): Februari; 38 - 46
ANALISA SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM SEBAGAI RANGKA JENDELA KAPAL DI PERUSAHAAN PENGECORAN LOGAM CV. SETIA KAWAN KOTA TEGAL DENGAN CETAKAN TIDAK PERMANEN
Kiryanto, Kiryanto; Department of Naval Architecture Engineering Faculty
Diponegoro University Semarang
Sasmito Hadi, Eko; Department of Naval Architecture Engineering Faculty
Diponegoro University Semarang
Ansori, Muhammad; Department of Naval Architecture Engineering Faculty
Diponegoro University Semarang
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3818
Teknik Perkapalan
Tensil Test; Material Composition Test; JIS and SNI
en
Shiping components necessary are needed nowadays. For that many minor industry develop. One of them is CV. Setia Kawan Tegal City which is one of central metal cast company which main product is ship component but product that produced by CV. Setia Kawan has not comply but JIS or SNI standart. Based on that, this final project purposed to now tensil test and material composition include from the material that produced by CV. Setia Kawan. Materials which used is pure elbow Aluminium, Aluminium Plat, brake Canvas and used pan. Those materials must pass some process before tested, melting process, casting process than extracting from mould with use permanent mould. After that the next process which done is tensil test. Beside tensil test material also pass material composition test. Tensil test result shows that Aluminium and Break canvas has the best materials quallity and fullfell JIS and SNI standart about 13,18 kg/mm² for Aluminium Plate with used pan fusion about 10,46 kg/mm². Where as for elbow Aluminium and Aluminium Plate fot it about 8,84 kg/mm² and 10,33 kg/mm². For the materials composition test result with passed melting process, elbow aluminium and brake canvas and Aluminium Plate with used plan have fullfelled standart both JIS and SNI which each content about 92,46% and 99,43%. For elbow Aluminium and Aluminium Plate each content about 99,43% and 98,46% but material give not pass standart. Where as pure materilas has not passed melting process for Aluminium and Aluminium Plate doesn’t meet standart both have its content 98,33% and 99,59%. For breake canvas and used panthose about materials comply SNI and JIS standart with content 84,68% and 97,66%.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19727
2020-04-17T19:51:35Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/19727
2020-04-17T19:51:35Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 3 (2018): Oktober; 83-87
Analisa Perubahan Panjang Model FPU Barge Terhadap Koefisien Linier dan Kuadratik Roll Damping
Ali, Baharuddin; Laboratorium Hidrodinamika Indonesia - BPPT
Indiaryanto, Mahendra; Balai Teknologi Hidrodinamika - BPPT
Permana, Chandra; Balai Teknologi Hidrodinamika - BPPT
Widodo, W; Balai Teknologi Hidrodinamika - BPPT
2018-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/19727
BPPT
id
Roll damping sangat berperan penting pada maksimum roll terutama pada daerah resonansi disekitar roll natural period. Dalam prediksi gerak roll, prediksi roll damping dilakukan dengan metode difraksi radiasi yang menambahkan viscous roll damping dari formulasi semi empiris maupun dari uji roll decay. Pada uji roll decay akan didapatkan koefisien komponen roll damping linier dan quadratik yang selanjutnya diperlukan dalam perhitungan nilai roll damping. Nilai koefisien roll damping ini bisa diperoleh dengan melakukan fitting hasil uji roll decay dengan metode Froude maupun Bertin. Pada studi ini dilakukan analisa terhadap perubahan roll damping dan akibatnya terhadap gerak roll pada dua buah model FPU barge yang identik namun berbeda dimensi. Perubahan dimensi model benda apung akan menimbulkan perubahan pula pada karakteristik koefisien linier maupun quadtatik roll dampingnya. Dari hasil pengujian model diketahui bahwa pengurangan dimensi panjang model dengan posisi relatif titik berat dan jari-jari girasi roll tetap akan menaikan nilai koefisien roll damping 21% dari desain induknya. Kenaikan nilai koefisien roll damping didominasi oleh komponen linier. Dengan adanya kenaikan koefisien roll damping pada model yang lebih pendek menyebabkan turunnya nilai respon gerak roll melalui uji seakeeping.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/44126
2022-06-13T00:43:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/44126
2022-06-13T00:43:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 1 (2022): February; 42-49
Analysis of Performance, Emission, Noise and Vibration on Single Cylinder Diesel Engine After Installing Dual Fuel Converter-Kit Based on ECU
Iswantoro, Adhi; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ariana, I Made; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Syuhri, Muhammad; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2022-03-11 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/44126
engineering; mechanical engineering; marine engineering
Converter-kit; Dual Fuel; ECU; Emission; LPG; Noise; Performance; Vibration
en
Now the demand for fuel oil has increased, this can cause fuel oil reserves to be depleted. To reduce the use of fuel oil, alternative energy is needed. One alternative energy that can be used to reduce fuel oil consumption is LPG (Liquid Petroleum Gas). The use of alternative fuels for LPG in diesel engines is done by converting diesel engines into dual fuel. This research aims to determine the effect of using dual fuel that are LPG-Diesel fuel on engine performance including power, torque, fuel consumption, emissions, vibration and noise. The research was conducted using a Yanmar TF 85 MH engine at 2000 RPM engine speed with variations in loading of 1000, 1500, 2000, 2500, and 3000 watts, and dual fuel with variations in injector openings of 3ms, 4ms, 5ms. Based on the research results, the use of LPG in dual fuel system with installing ECU (Electronic Control Unit) converter-kit, can replace diesel fuel oil consumption up to 93%. In the use of dual fuel there is an average decrease in power and torque of up to 1.95% if using only diesel fuel have average power up to 2.32 kW and torque up to 11.09 Nm. When using dual fuel there is a decrease in specific fuel oil consumption by up to 44% when using only diesel fuel have average fuel oil consumption up to 414.15 g/kWh. The maximum NOx emission produced is 1.83 g/kWh for a 3ms gas injector opening, 1.48 g/kWh for a 4ms gas injector opening, and 1.81 g/kWh for a 5ms injector opening. The maximum vibration generated is 33.2 m/s² for a 3ms injector opening, 31.4 m/s² for a 4ms injector opening, 27.46 m/s² for a 5ms injector opening, and when used only Diesel Fuel is 32.8 m/s2. The maximum noise generated is 92.33 dBA for 3ms injector opening, 92.43 dBA for 4ms injector aperture, 93.20 dBa for 5ms injector aperture, and 91.73 dBa when using diesel oil only.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4404
2013-01-23T11:06:24Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4404
2013-01-23T11:06:24Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 3 (2012): Oktober; 167-170
EFEK PENAMBAHAN ION TARTRATE TERHADAP ELEKTRODEPOSISI Mn-Cu PADA PIPA BAJA KARBON
Triastuti, Warlinda Eka; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Purwanto, Dedi Budi; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4404
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
en
Sistem perpipaan pada kapal laut menunjang seluruh sistem dalam kapal. Pipa-pipa ini merupakan tempat mengalirnya uap ataupun cairan yang berupa air, bahan bakar ataupun minyak pelumas. Tekanan, temperatur dan jenis fluida yang mengalir dalam pipa dapat mengakibatkan korosi yang akhirnya mempengaruhi kekuatan dan umur pipa. Salah satu metode untuk menurunkan laju korosi yaitu penggunaan anoda korban. Jenis anoda korban yang digunakan dalam penelitian ini adalah paduan mangan-tembaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi dan karakter korosi elektrodeposisi Mn-Cu pada baja AISI 1020. Proses elektroplating dilakukan dan dengan tanpa penambahan surfaktan potassium sodium tartrate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elektrodeposisi Mn-Cu yang dihasilkan dari proses pelapisan pada baja AISI 1020 dengan penambahan potassium sodium memiliki performance yang lebih baik karene logam Mn-Cu menempel pada permukaan baja lebih merata. Laju korosi terendah sebesar 1.116 mpy pada waktu deposisi 180 detik.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5122
2013-07-01T12:56:54Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5122
2013-07-01T12:56:54Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 2 (2013): Juni; 78-87
DESIGNING OF SIMULATION FOR ENGINE ROOM KM. SINABUNG WITH CONTROL MONITORING WEB SERVER BASED BY WIRELESS NETWORK AND POWER LINE COMMUNICATION
Hadi, Eko Sasmito; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
Adietya, Berlian Arswendo; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
S.P, Firdaus; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5122
Teknik Perkapalan
control system, engine room, wireless, powerline communication
en
Engine room monitoring control system is monitoring and controlling main engine and auxiliary engine from long distance by powerline communication network and wireless network to ease the operator in operating the ship and save operational cost. To prevent error in programming the main engine and auxiliary engine, a simulation using instrument software is needed to know the machine characteristic. After simulation result fulfills the requirement which is approached the value of test record, it can be applied to the real machine. In this study, some steps were done such as: getting know type of main engine and auxiliary engine which performance will be simulated and programmed, getting test record of main engine and auxiliary engine, getting know how the main engine and auxiliary engine work, making simulation of main engine and auxiliary engine work system, doing monitoring control simulation by powerline communication and wireless network, comparing the results between simulation and test record of main engine and auxiliary engine. Engine programming can be set after simulation result meets the requirement. Result of simulation fulfills the requirement, the difference values between machine simulation using software instrument and test record of main engine and auxiliary engine are around 1%-2%. If engine room monitoring control system by wireless and powerline communication is applied in the ship, the ship owner will get advantages because it will prolong ship durability and can monitor operasional of main engine or Auxiliary engine from long distance ; while the operator will be easier in operating the ship. The disadvantage is only the higher cost
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/50714
2023-05-24T11:03:46Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/50714
2023-05-24T11:03:46Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 1 (2023): February; 85-91
Passengers and Crew's Evacuation from Passenger Ships Under Fire: An Agent-Based Model Simulation Study
Firdhaus, Ahmad; Department of Naval Architecture, Diponegoro University
Department of Systems and Naval Mechatronic Engineering, National Cheng Kung University, Taiwan
Mulyatno, Imam Pujo; Department of Naval Architecture, Diponegoro University
Hakim, Muhammad Luqman; Department of Naval Architecture, Diponegoro University
Zen, Zen; Department of Naval Architecture, Diponegoro University
2023-02-08 09:16:02
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/50714
en
The characteristics of the passengers have a significant impact on how the evacuation procedures are carried out. During an evacuation, the amount of time it takes depends on how quickly passengers move. There is a correlation between age and travel speed, but not always. As a result of this problem, a significant number of passengers were unable to make it to the assembly point in time for the evacuation, which may have resulted in fatalities. An evacuation simulation will be carried out aboard passenger ships in the event of a fire. This research will employ agent-based modeling to perform the simulation, and it will include modifications for day and night, as well as for the number of emergency stairs used. The findings of this study are the simulation times for the evacuation of passengers and crew for each scenario, with the shortest time for evacuation occurring during the daytime with operational emergency stairs, clocking in at 36.51 minutes, and the longest time for evacuation occurring during the night with damaged emergency stairs, clocking in at 47.43 minutes. Both times are given in minutes. According to the findings, the evacuation circumstances satisfied the standards set by the IMO, which demanded that the entire amount of time spent evacuating be less than or equivalent to sixty minutes
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6339
2014-03-25T13:49:25Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6339
2014-03-25T13:49:25Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 1 (2014): Februari; 21 - 25
ANALISA KARAKTERISTIK BALING-BALING B SERIES DI AIR TERBUKA DENGAN CFD
Purwana, Agung; Teknik Permesinan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Hidayati, Anita; Teknik Kelistrikan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/6339
Teknik Sistem Perkapalan
Karakteristik, CFD, Baling-baling B series
en
Analisa karakteristik baling-baling dibantu komputasi saat ini berkembang cukup pesat sehingga dapat diterapkan untuk menyingkap pengaruh viskositas terhadap efisiensi baling-baling. Penerapan Computational Fluid Dynamic (CFD) dengan persamaan Reynolds Average Navier-Stokes dengan aliran fluida takmampat turbulen di sekitar daun baling-baling yang bekerja bebas di air terbuka dapat diselidiki karakteristiknya. Dengan simulasi numerik dalam penelitian ini diharapkan karakteristik baling-baling berbasis propeller B series dan efisiensinya didapatkan. Dengan bantuan perangkat lunak yang disimulasikan dihasilkan beberapa parameter nilai simulasi seperti gaya dorong (N), torsi (Nm), Kt, 10Kq, J dan η baling-baling. Hasil simulasi ini kemudian divalidasi dengan diagram karakteristik baling-baling wageningen B.4.55 yang telah dipublikasi, Hasil simulasi yang telah dilakukan didapatkan nilai hasil simulasi menunjukkan besarnya nilai Kt , 10Kq , dan η pada J 0.7 memiliki nilai 0.179, 0.305 dan 0.654.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2641
2012-03-20T13:33:20Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2641
2012-03-20T13:33:20Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 3, No 3 (2006): Oktober; 77-82
ASPEK TEKNIS DAN EKONOMIS PENAMBAHAN MUATAN PETI KEMAS PADA KAPAL K.M. CARAKA JAYA NIAGA 3 TAHAP III
Sulaiman, Sulaiman; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-20 13:22:27
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2641
Teknik Perkapalan
Caraka Jaya, teknis, ekonomis:
en
Pada 15 tahun terakhir ini pemerintah telah mengembangkan sistem transportasi laut secara terpadu melalui peremajaan armada pelayaran armada nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian secara makro. Salah satu program untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional adalah melalui program pengadaan kapal KM. Caraka Jaya Niaga. Kapal ini telah memasuki tahap ke III, pada tahap I kapal ini merupakan kapal general cargo, pada tahap ke II kapal ini dikembangkan menjadi kapal general cargo dan semi container, pada tahap ke III kapal ini dikembangkan lagi menjadi kapal full container. Perkembangan kapal ini harus dikaji aspek teknis dan aspek ekonomisnya karena akan berpengaruh terhadap kebutuhan biaya pelayaran dan daya muat dari kapal itu sendiri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/54507
2023-08-03T03:35:21Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/54507
2023-08-03T03:35:21Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 2 (2023): June; 270-278
Numerical Investigation on The Open Water Characteristics of B-Series Propeller
Machfudin, Andik; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia
Dinariyana, A.A.B.; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia
Purnama Sari, Dian; National Research and Innovation Agency, Indonesia
2023-06-30 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/54507
Open Water Characteristics; CFD; Propeller; Mesh Convergence; Advance Coefficient
en
Computer fluid dynamics (CFD) has been increasingly popular in the present day attributable to the reasonably accurate results, time and money savings, and ease of use for calculating the open water characteristics of the propeller. This paper presents the results of a computational evaluation of propeller open water characteristics based on various advanced velocities and advanced coefficients. KT, KQ, and ƞ are verified to get optimal performance study results. Research on mesh convergence is conducted with an advance coefficient of J = 0.6 with investigate three meshes coarse, medium, and fine. The impacts of mesh density and mesh production are examined for the purpose of increasing the accuracy of the numerical findings. The B-series propeller is used to verify and validate the accuracy of case studies. Obtained results show that the CFD result is well in agreement with the experimental result.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7752
2014-12-04T10:40:16Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7752
2014-12-04T10:40:16Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 3 (2014): Oktober; 154-161
PENGARUH VARIASI BENTUK BURITAN KAPAL TERHADAP HAMBATAN TOTAL MENGGUNAKAN METODE CFD
Chrismianto, Deddy; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Adietya, Berlian Arswendo; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7752
Teknik Perkapalan
Buritan; Hambatan total; CFD
en
Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisa dan menghitung hambatan total kapal menggunakan model 3D pada berbagai variasi bentuk buritan menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamic).Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan didapatkan hambatan total yang terkecil menggunakan CFD untuk berbagai variasi bentuk buritan kapal, dengan studi kasus pada type KCS (Kriso Container Ship). Hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan fn 0.22 adalah 646.57 KN yaitu pada model 1, kemudian hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan fn 0.26 adalah 2608.57 KN yaitu pada model original (asli), dan hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan fn 0.30 adalah 4042.07 KN pada model 7.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2667
2012-04-16T11:11:20Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2667
2012-04-16T11:11:20Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 1 (2008): Februari; 52-59
ANALISA KEANDALAN TERHADAP LIFETIME SYSTEM PENDINGIN KAPAL IKAN KM. RUKUN ARTA SENTOSA 06 MENGGUNAKAN REFRIGERAN CO2 DAN KOMPRESI BANTU DARI ENERGI PANAS
Hadi, Eko Sasmito; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
Manik, Parlindungan; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 14:18:58
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2667
Teknik Perkapalan
Reliability; CO2 refrigerant; Markov Process; Availability
en
The cooling system using CO2 refrigerant is one of the vital systems to increase the quality of hauled fishing and it is more effective and more efficient and also this system is environmentally harmless than the conventional cooling system. Reliability is one of so many criteria that had to be concerned in the process of taking the decision of invention such as planning/drafting, production, or reparation process. The aim of this research is to evaluate the design of fish hatch cooling system using CO2 refrigerant and auxiliary compression by heat power in KM. RAS (Rukun Arta Sentosa) 06 using the approximation based on reliability. Some steps that had been used in this research are collecting the data, design process, and evaluation by qualitative and quantitative approach. The qualitative approach is using the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method and also using Fault Tree Analysis (FTA) method. Otherwise, the quantitative approach is using the method of Markov Process. Analytical approach is done by make a design model of the available invention system through the block diagram reliability and decrease the reliability function of the system, and for the next step those system is to be used as the base rule of quantitative evaluation system. The report of the research tells that the severity level and the failure rate are showed in some components, such as compressor, condenser, heat exchanger and expansion valve. The analytical approach will obtain the value of MTTF (Mean Time To Failure) system for 250 hours and the availability value is 0,6308 or 63,08% and the unavailability value is 0,3692 or 36,92%.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8362
2015-12-09T14:16:39Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8362
2015-12-09T14:16:39Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 3 (2015): Oktober; 121-132
THE USE OF COMPOSIT MATERIALS ALTERNATIVE FIBERGLASS (COCO FIBERS & RAGS) ON FIBERGLASS SHIP IN TRADITIONAL SHIPYARDS BENGKALIS REGENCY
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/8362/18562
Oni, Romadhoni; Politeknik Negeri Bengkalis-Riau
2015-08-24 09:11:43
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8362
Material
fiber, Coco fibers, Rags,strength of Bending and Impact
Material Composite
strength of Bending and Impact
coco fibers and rags
Material alternative for ship
Untuk mengurangi produk limbah lingkungan yang tidak terurai dalam tindakan menjaga kesehatan (menghindari zat racun) terhadap fiber sintetis.
id
The limitations of the current wood raw material nowadays is a threat to the traditional shipbuilding business. Besides the material is expensive, it is also about the difficulty in bringing the major raw materials, fiberglass, suchas wood fiber MAT and WR ( Woven Roofing). There is plan issues to ban on the use of the fiber within a certain period that accelerate the research in making the solution to be environment- free fiber. By doing the mechanical testing of coco fibre and rags, then gained streghth the bending and optimal impact and eligible BKI standard and ASTM D- 790 and ASTM D 638 and also the use of fiberglass reinforcement material fiber alternative is expected to save expenses in making that fiberglass. To reduce the environmental waste product that do not decompose in maintaining our health (avoiding toxic substances) against syntetic fiber. The result of bending test of composit and coir fabric is getting by using Bending Elasticity Modulus with average rags of hijab 12,88 Mpa, coco fibre 2,69 Mpa and fiber fabric undershirt 6, 57 Mpa, whereas for testing the impact obtained average value of rags hijab 0,0808 kg/mm2 coco fibiers-0,16533 kg/mm2 and fiber fabric undershit 0, 00427 kg/mm2
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3190
2012-04-16T11:03:30Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3190
2012-04-16T11:03:30Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 2 (2008): Juni; 136-141
ANALISIS PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP PELAT KLASIFIKASI BKI TEBAL 10 mm PADA SAMBUNGAN LAS
Mulyatno, Imam Pujo; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Yudo, Hartono; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3190
Teknik Perkapalan
Treatment; Tensile test; Bending test; Hardness test; Micro Structure.
en
Heating treatment at the fabrication make the tensile strength, bending strength, and hardness strength are become lower. The research vision are to prover that heating at the plate without heating treatment, heating treatment 300 0C, heating treatment 600 0C. Welding at research use SMAW (Shield Metal Arc Welding) welding method. The mean of tensile test without heating treatment (419 Kg/mm2), heating treatment 3000C (424 Kg/mm2), heating treatment 6000C (415 Kg/mm2). The mean of bending test without heating treatment (845 N/mm2), heating treatment 3000C (768 N/mm2), heating treatment 6000C (724 N/mm2). The mean of hardness test whitout heating treatment (129 HVN), heating treatment 3000C (147 HVN), heating treatment 6000C (160 HVN). From the test we get conslusion that the best result is Marine use plate ST 42 with BKI classification with heating treatment 300 0C, heating process is 60 minutes in the oven. After that cooling treatment to be done until back normal degree
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/11488
2017-05-03T09:32:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/11488
2017-05-03T09:32:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 13, No 2 (2016): Juni; 61-68
ANALISA OLAH GERAK KAPAL DI GELOMBANG REGULER PADA KAPAL TIPE AXE BOW
Romadhoni, Romadhoni; Jurusan Teknik Perkapalan Politeknik Negeri Bengkalis
2016-10-20 09:45:23
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/11488
Seakeeping; AXEBOW; RAO; Planing Hull
en
Kapal dengan tipe AXE BOW merupakan pengembangan dari Inovasi Enlarged ship Concept yang di desain dan dikembangkan pada tahun 1995 oleh Delft University dan Damen Shipyard. Konsep Axe- Bow sendiri merupakan re-design bentuk haluan kapal yang pada penelitian sebelumnya dapat memberikan nilai hambatan yang lebih rendah dibandingan haluan tanpa bentuk Axe Bow. Pada penelitian ini menganalisa tentang enam derajat kebebasan, khususnya pada gerakan vertikal yaitu heaving, pitching dan rolling pada gelombang reguler yang disajikan dalam grafik Response Amplitudo Operator (RAO’s). dengan memasukkan parameter seperti variasi kecepatan serta sudut gelombang yaitu 0°,45°,90° dan 180° kemudian dari grafik dapat terlihat nilai sub-kritis, kritis dan sangat kritis pada setiap gerakan. Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputasi software Seakeeper ver.13, Hasil penelitian ini adalah nilai gerakan heave maksimum terjadi pada saat kecepatan 12.68 m/s kondisi sudut datang gelombang 180° dengan nilai RAO sebesar 2,54 m/m pada frekuensi 0,95 rad/s. Selanjutnya terjadi penurunan nilai gerakan roll seiring dengan bertambahnya kecepatan kapal. Nilai roll maksimum terjadi sudut datang gelombang 90° saat kecepatan kapal 0/ms dengan nilai RAO 15.5 deg/m pada frekuensi 0,95 rad/s, sedangkan nilai roll minimum terjadi pada kecepatan 12.68 m/s dengan sudut datang 90o nilai RAO 15.04 deg/m. pada fekuensi 1.25 rad/s. dan gerakan pith maksimum terjadi pada kecepatan kapal 12.68 m/s arah gelombang 180o dengan nilai RAO 11.29 deg/m pada frekuensi 1.0 rad/s.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3218
2012-04-16T12:32:22Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3218
2012-04-16T12:32:22Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 3 (2008): Oktober; 212-216
APLIKASI DECISSION SUPPORT SYSTEM UNTUK TROUBLESHOOTING PADA OPERASIONAL GENSET DI KAPAL
Budiarto, Untung
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3218
genset; perbaikan genset; decission support system; kapal
en
Studi ini merupakan langkah awal untuk membantu dalam memperbaiki genset tanpa perlu bantuan teknisi profesional. Dengan metode Decision Support System (DSS) dalam pemilihan jenis kerusakan, sebagai operator mesin kapal mampu menemukan dan menganalisa serta menghasilkan solusi yang sesuai dengan kerusakan yang terjadi. DSS ini menggunakan software via web yang di integrasikan dengan database My SQL dan dimaksudkan agar lebih mudah menjangkau dalam mengakses berbagai macam solusi kerusakan pada genset di kapal, sehingga mempermudah pengerjaan. Beberapa jenis kerusakan pada genset terbagi menjadi 2(dua) bagian, yaitu pada bagian mesin penggerak generator serta generator itu sendiri. Dalam prakteknya, generator lebih jarang mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan genset digerakkan oleh mesin penggerak berupa diesel motor, yang diketahui lebih sering mengalami kerusakan . Sehingga fokus pengerjaan web diutamakan pada mesin penggerak generator. Hasil penelitian ini menghasilkan web dengan integrasi database My SQL menunjukkan jumlah kerusakan sebanyak 305 (tiga ratus lima) jenis kerusakan dengan 423 (empat ratus dua puluh tiga) jenis gejala.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/14631
2020-04-17T19:50:00Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/14631
2020-04-17T19:50:00Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 2 (2017): Juni; 33-39
Pemodelan Sistem Kontrol Exhaust Fan Ter-Integrasi Gas Detector CO Pada Kamar Pompa (Pump Room) Kapal Tanker
Ferdiansyah, Indra; POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
Dirhamsyah, D; Teknik, Teknika Pelayaran, Politeknik Pelayaran Surabaya
Ardiansyah, A; Teknik, Teknika Pelayaran, Politeknik Pelayaran Surabaya
2017-08-29 22:32:17
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/14631
Sirkulasi Udara; Kamar Pompa; Exhaust Fan; Sensor Gas; Lampu Indikator
id
Udara bersih dalam sebuah ruangan tertutup menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Terutama terhadap aktifitas yang akan dilakukan di dalam ruangan tersebut. Seperti halnya dalam sebuah kamar pompa pada kapal tanker minyak perlu mendapatkan perhatian khusus. Pompa yang digunakan untuk memidahkan cairan ke suatu tempat tertentu yang memungkinkan terjadi kebocoran sehingga mengakibatkan udara dalam ruangan tersebut terkomtaminasi kandungan gas yang membahayakan. Exhaust fan dengan type ceiling mount menjadi alternatif yang dapat digunakan untuk melakukan sirkulasi udara bersih dengan membuang udara kotor dalam ruangan tersebut. Dengan mengintegrasikan sebuah sensor gas TGS 2600 menjadikan sistem ini sebagai alat bantu keamanan untuk orang yang melakukan aktifitas didalam ruangan kamar pompa. Prinsip kerja dari sistem ini, ketika sensor gas mendeteksi kandungana gas berbahaya maka akan mengintrusikan kontroler untuk menyalakan exhaust fan dan lampu indikator sebagai visualisai keadaan kandungan gas didalam ruangan, semakin tinggi kandungan gasnya semakin terang nyala lampunya sedangkana apabila kandungan gas sudah hilang maka lampu akan redup dan exhaust fan akan mati begitu seterusnya dilakukan secara kontinyu.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/32486
2021-07-23T18:09:10Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/32486
2021-07-23T18:09:10Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 1 (2021): February; 8-17
Comparative Analysis of Taper and Taperless Blade Design for Ocean Wind Turbines in Ciheras Coastline, West Java
Madi, Madi; Energy System Engineering, Institut Teknologi Sumatera
Tuswan, Tuswan; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Arirohman, Ilham Dwi; Energy System Engineering, Institut Teknologi Sumatera
Ismail, Abdi; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2021-02-28 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/32486
Engineering, Energy
Taper Blade; Taperless Blade; Ocean Wind Turbine; Ciheras Coastline; NACA 4412
Ocean Energy
West Java Coastline
en
The blade is the most critical part of turbine design because it is used to convert kinetic to mechanical energy. In general, the blade types used for ocean wind turbines are taper and taperless blades, like those operated at Ciheras Coastline. Previous research has been analyzed the type of airfoil used in designing taper blades for ocean wind turbines using NACA 4412, which was selected as the optimal foil configuration at sea wind speeds of 12 m/s. In this study, the comparison of taper and taperless blade designs using NACA 4412 at a wind speed of 12 m/s is analyzed. The comparative study with previous research has been carried out and resulted in the same graphical patterns and performance results. In this study, the focus is on investigating the performance coefficient of power, mechanical power, and electrical power. The final result shows that taper blade designs are highly recommended for use in ocean wind turbines compared to taperless blades. In general, the performance produced by taper blades is more significant than taperless blades at relatively high wind speeds. The maximum performance coefficient of power, mechanical power, and electrical power generated by the taper blades in sequent are 0.47, 1535 watts, and 786 watts, while the taperless blades have 0.44, 1437 watts, and 736 watts.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3784
2012-07-09T11:14:33Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3784
2012-07-09T11:14:33Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 3 (2010): Oktober
KAJIAN EKSPERIMENTAL DISAIN KAPAL SEP-HULL SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI DI PERAIRAN PANTAI DAN SUNGAI
Jamaluddin, Andi; UPT BalaiPengkajian dan Penelitian Hidrodinamika, BPPT
Ma’ruf, Buana; UPT BalaiPengkajian dan Penelitian Hidrodinamika, BPPT
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3784
Teknik Perkapalan
Kapal; Surface Effect Planning Hull; hambatan; eksperimen
en
Makalah ini membahas pengujian hambatan model kapal Surface Effect Planning Hull (SEP-Hull). Model uji menggunakan sistem pelumasan udara di bawah permukaan lambung kapal untuk mengetahui pengaruh sistem pelumasan terhadap gaya hambatan kapal. Model ini terbuat dari bahan fiberglass dan diuji pada kecepatan, Fn 0.1-1.45, di towing tank- UPT Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika BPPT, Surabaya. Gaya hambatan model kapal diukur dengan alat ukur ‘load cell transducer’. Hasil pengujian model dipresentasikan dalam bentuk grafik dan tabel. Dari hasil uji diperoleh bahwa hambatan total kapal berkurang hingga 30 persen dengan mengaplikasikan sistim pelumasan udara di bawah permukaan lambung kapal. Hasil ini memberikan harapan yang menjanjikan dalam dunia perkapalan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17802
2020-04-17T19:51:00Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/17802
2020-04-17T19:51:00Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 2 (2018): Juni; 38-43
Validasi Gerakan Benda Terapung Menggunakan Metode Smoothed Particle Hydrodynamics
Trimulyono, Andi
2018-06-06 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/17802
id
Pemodelan numerik menggunakan dinamika fluida komputasi(CFD)telah banyak digunakan untuk permasalahan teknik baik di bidang perkapalan maupun di kelautan secara umum. Interaksi fluida dan struktur merupakan salah satu topik yang menantang di bidang teknik. Pada artikel ini studi mengenai interaksi fluida benda terapung dengan gelombang dilakukan menggunakan metode CFD berbasis Smoothed Particle Hydrodynamics(SPH) menggunakan DualSPHysics ver 4.0 yang merupakan open source solver SPH berbasis Weakly Compressible Smoothed Particle Hydrodynamics(WCSPH). Artikel ini membawakan validasi interaksi fluida dan struktur menggunakan CFD berbasis SPH dimana data eksperimen hasil dari penelitian sebelumnya. Berkat teknologi General Processing computation on Graphic Processing Unit(GPGPU) komputasi numerik menjadi lebih cepat dan pada studi ini komputasi numerik dilakukan menggunakan Graphic Processing Unit(GPU) GTX Titan. Analisa gerakan benda dilakukan hanya untuk dua dimensi and gerakan benda terapung heave, surge dan pitch divalidasi menggunakan data eksperimen untuk tiga gerakan yang sama. Studi ini juga melakukan validasi gelombang hasil dari simulasi numerik SPH dengan eksperimen untuk dua posisi yang berbeda sebelum dan sesudah benda terapung. Berdasarkan hasil numerik SPH menunjukkan bahwa gerakan benda baik translasi maupun rotasi memiliki akurasi yang baik bila dibandingkan dengan hasil eksperimen ini diperlihatkan dari gerakan benda terapung baik translasi mapun rotasi hasil SPH memiliki hasil yang sama dengan eksperimen. Dengan hasil ini menunjukkan SPH memiliki akurasi yang cukup baik untuk permasalahan interaksi fluida apung meskipun metode ini tergolong masih baru.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/42349
2022-03-04T04:18:48Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/42349
2022-03-04T04:18:48Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 3 (2021): October; 171-177
Longitudinal Strength Analysis Considering the Cargo Load on Very Large Crude Carrier (VLCC)
Suci, Indah Melati; Department of Ocean Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
Sitepu, Ganding; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
Muis Alie, Muhammad Zubair; Department of Ocean Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
2021-12-13 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/42349
Structure
VLCC, Cargo Load, Deformation, Moment, Hogging, Sagging
Ultimate Strength
Engineering
en
The ultimate strength of the Very Large Crude Carrier (VLCC) is an important aspect that must be analyzed. The purpose of this study was to analyze the ultimate strength of the VLCC ship in terms of deformation under hogging and sagging conditions on the deck and bottom. Deformation is a change in the shape or size of a material due to a workforce that is applied to you. In this case, the deformation in question arises due to the working moment. This deformation analysis was carried out using the Non-Linear Finite Element Analysis (NLFEA) method. This analysis is carried out by presenting the support or Multi-Point Constraints (MPC) in the cross-section, as well as moments of 6.52 × 1012 for hogging conditions and -5.5 × 1012 for slack conditions.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4399
2013-01-23T11:06:24Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4399
2013-01-23T11:06:24Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 3 (2012): Oktober; 123-129
Analisis CFD dan Eksperimen Hambatan Lambung Katamaran Asimetris Flat Side Outside dengan Variasi Jarak Demihull
Sakti, Aji Sera; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Sepuluh Nopember Surabaya
Utama, I.K.A.P.; Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Sepuluh Nopember Surabaya
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4399
Teknik Perkapalan
katamaran asimetris; jarak pemisah lambung; CFD.
en
Kapal katamaran adalah bentuk konfigurasi 2 lambung kapal atau memiliki 2 badan kapal. Bila dibandingkan dengan kapal berbadan tunggal, banyak sekali kelebihan dari kapal katamaran ini yaitu stabilitas melintang yang lebih baik, hambatan yang nilainya kecil, dan area geladak yang lebih luas. Berbagai bentuk kapal kemudian dikembangkan untuk memenuhi kriteria desain kapal katamaran yang paling optimum salah satunya kapal katamaran flat side outside. Yaitu sebuah konfigurasi baru dengan lambung yang memiliki bidang datar atau asimetris diluar. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh konfigurasi baru bentuk lambung katamaran asimetris flat side outside dengan variasi jarak pemisah lambung (S/L) yaitu S/L= 0.2; 0.3; dan 0.4 terhadap hambatan kapal katamaran asimetris. Analisa perhitungan hambatan dan pengaruh interferensi antara kedua lambung menggunakan CFD pada berbagai kecepatan dengan variasi angka Froude yaitu Fr = 0.19; 0.28; 0.37; 0.46; 0.55; dan 0.65. Hasil analisa menggunakan CFD kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil pengujian katamaran asimetris pada Towing Tank - Laboratorium Hidrodinamika ITS. Hasil analisa menunjukkan pengaruh jarak pemisah lambung demihull terhadap komponen hambatan lambung katamaran asimetris flat side outside adalah signifikan walaupun tidak pada setiap variasi kecepatan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23361
2021-04-21T12:04:22Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/23361
2021-04-21T12:04:22Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 2 (2019): Juni; 56-64
Analisis Sifat Laik Laut Kapal Penumpang KM. Nusantara 76 Pada Kondisi Overload
Liolita, Sonia; Diponegoro University
Amiruddin, Wilma; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Iqbal, Muhammad; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-07-29 09:19:44
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/23361
id
Kelebihan kapasitas muat (overload) dapat menyebabkan kecelakaan atau tenggelamnya kapal. Batas kapasitas muat dalam eksploitasi kapal seringkali tidak dihiraukan demi meraup untung besar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat batas overload yang masih aman pada kapal penyeberangan di Pelabuhan Kali Adem-Kepulauan Seribu. Metode yang digunakan adalah memberikan simulasi tambahan muatan hingga pada batas tertentu dari sarat maksimum desain dimana akan diperoleh kapal masih dalam kondisi layak. Standar yang digunakan adalah IMO Resolution MSC.267 (85) dan Nordforsk 1987. Hasil analisis stabilitas menunjukkan kapal pada sarat maksimum yaitu 1,2 m mampu mengangkut 251 orang dan sarat diatas maksimum (overload), yaitu 1,273 m memuat 377 orang. Hasil analisis gerakan rolling menggunakan standar kriteria Nordforsk 1987 menunjukkan perhitungan RMS of Roll tertinggi 3,99 deg pada sudut masuk 90°, RMS lateral acceleration at Bridge 0,148 g pada sudut masuk 180°, dan RMS vertical acceleration at Bridge 0,0147 g pada sudut masuk 90° dengan tinggi gelombang 1,25 m. Hasil analisis menunjukkan bahwa KM. Nusantara 76 dengan sarat overload yang ditentukan telah memenuhi semua standar kriteria dan aspek kelaiklautan kapal.Analisis Sifat Laik Laut Kapal Penumpang KM. Nusantara 76Pada Kondisi Overload
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/48319
2023-05-20T14:46:03Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/48319
2023-05-20T14:46:03Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 3 (2022): October; 141-150
CFD Simulation Verification Processes at Planing Hulls using An Interceptor
Utomo, Budi; Marine Construction Engineering Technology, Vocational School, Diponegoro University, Semarang 50275, Indonesia
Samuel, Samuel; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Semarang 50275, Indonesia
Yulianti, Serliana; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Semarang 50275, Indonesia
Rindo, Good; Department Systems and Naval Mechatronic Engineering, National Cheng Kung University, University road, Tainan city 701, Taiwan
Iqbal, Muhammad; Department of Naval Architecture, Ocean, and Marine Engineering, University of Strathclyde, Glasgow, UK
Fathuddiin, Abubakar; Blue Gulf Cat, Sheikh Rashid bin Saeed St, Abu Dhabi, 41655, United Arab Emirates
2022-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/48319
numerical ; interceptor; planing hull; verification
en
Experimental test is one of the methods for predicting drag ships using towing tank. This method has a good level of accuracy but requires quite complex equipment and costs. With the advancing technology of computing, the CFD method has emerged as an alternative for problem-solving, especially in hydrodynamics analysis. This study aims to ensure the accuracy of Computational Fluid dynamics (CFD) by verifying experimental data on high-speed vessel using an interceptor. The Interceptor system generates a hydrodynamic lift force by intercepting the flow of water under the hull. Comparison of experimental results and numerical simulations will involve analysis of drag, heave and trim. Numerical simulations were carried out using ITTC recommendations as testing standards. This research uses the grid independence study method to ensure the accuracy of the mesh. CFD simulations were carried out using the overset mesh method and the k-epsilon to solve turbulence flow. The Dynamic Fluid Body Interaction (DFBI) module is employed to resolve the dynamic motion of the ship in order to assess hull movements based on by fluid forces and moments. There can be two degrees of freedom in the heave and pitch directions. All simulations are performed in calm water condition. Verification is carried out by reviewing the condition of the ship without an interceptor and with an interceptor. 100% stroke and 60% interceptor were used as variations of the verification of this study. The results of this study indicate that the CFD analysis has been verified by the experimental method with a maximum error range of 10.7%. Planing hull is a type of fast ship that has quite complex hydrodynamic characteristics. This study also shows that the use of interceptors is proven to improve the performance of the planing hull ship.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/27554
2021-04-21T11:37:27Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/27554
2021-04-21T11:37:27Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 1 (2020): February; 15-27
An Analysis on the Spread Mooring of the Belida FSO Induced by Squall Loads
Murdjito, M; Departement of Ocean Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pravitasari, Inneke Yulistanty; Departement of Ocean Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Djatmiko, Eko Budi; Departement of Ocean Engineering, Faculty of Marine Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2020-02-29 22:18:19
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/27554
Ocean Engineering
Squall; FSO; Spread Mooring; Mooring Tension; Offset
Marine Hydrodynamics
Natuna Sea Indonesia
Current
wind and wave intensities
Medco E&P Natuna Ltd; PT Zee Indonesia
en
Squall is the occurrence of a sudden sharp increase in wind speed, thus amplifies sea environmental loads. In the South of Natuna Sea, squall can reach an intensity of up to 50 m/s or close to 100 knots. In this water, the Belida FSO operates at a water depth of 77.0 m, tethered to the seabed by a spread mooring system. Squall’s impacts on the FSO mooring system has been examined by implementing time-domain simulations accommodated in a numerical model based on the 3-D wave diffraction theory. The simulations were performed by varying the squall duration of escalation, i.e. 2.5, 5.0, and 10.0 minutes, for the load cases of 1-year extreme operational and 100-year extreme survival conditions propagating at 0°, 45°, 90°, 135°, 180°. The three squall durations of escalation substantially increase the significant wave height Hs by averagely 60%, 50% and 34%, respectively. The largest of the maximum mooring tension due to the sea load directions is found to be brought about the 45° load when magnified by the squall with a 2.5-minute duration of escalation. In this respect, the largest intensities of the operational and survival tension loads may reach some 2,027 kN and 3,318 kN, respectively, which are eventually far below the MBL of 7,685 kN. The largest x-axis offsets in operational and survival conditions are 3.94 m and 10.21 m, respectively. Whereas the largest y-axis offsets for operational and survival loads are found to be 13.31 m and 15.48 m. These y-axis offset intensities are larger than the limiting criteria, i.e. 15% of the water depth or 11.55 m.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/49471
2023-05-24T11:03:45Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/49471
2023-05-24T11:03:45Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 1 (2023): February; 27-33
Numerical Analysis of Submarine Hydrodynamic Force Near the Seabed
Utina, Muhamad Ridwan; Research Center for Hydrodynamic Technology
National Research and Innovation Agency (BRIN)
Rina, Rina; Research Center for Hydrodynamic Technology
National Research and Innovation Agency (BRIN)
Suwarni, Endah; Research Center for Hydrodynamic Technology
National Research and Innovation Agency (BRIN)
Virliani, Putri; Research Center for Hydrodynamic Technology
National Research and Innovation Agency (BRIN)
widodo, widodo; Research Center for Hydrodynamic Technology
National Research and Innovation Agency (BRIN)
Sari, Dian Purnama; Research Center for Hydrodynamic Technology
National Research and Innovation Agency (BRIN)
2023-02-08 03:21:33
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/49471
Submarine, Seabed, Force, Hydrodynamic, Numerical
Ship Design
en
One of the aspects that need to be considered in designing a submarine is the effect of the hydrodynamic aspect on resistance and maneuverability in various operating conditions. In certain conditions, submarines operate in conditions near the seabed. In general, submarines are designed to operate in submerge and surface mode. However, under certain conditions, submarines need to operate near the surface of the seabed. Only a few papers or journals have discussed the hydrodynamic aspects of submarines in their operating mode near the seabed. Several methods such as numerical and physical modeling tests can be used to predict the hydrodynamic capabilities of a submarine. This paper discusses the effect of the hydrodynamic aspects that occur in submarines when operating near the sea bed using the numerical CFD method. This method has high flexibility compared to experimental methods and does not require a long time to get the results. In this simulation, a submarine model with a length of 2 m is used.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5626
2013-10-24T11:49:51Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5626
2013-10-24T11:49:51Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 1 (2010): Februari
HUBUNGAN PANJANG KAPAL DAN PANJANG JARING PAYANG AMPERA TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TAWANG, KENDAL
Setiyanto, Indradi; fakultas perikanan dan ilmu kelautan
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/5626
Kapal Perikanan
Payang ampera, Panjang kapal, Panjang jaring
en
Kabupaten Kendal merupakan salah satu daerah pendukung perikanan di Pantai utara Jawa, yang memiliki wilayah perairan potensial untuk daerah penangkapan ikan. Produksi ikan di PPP Tawang, Kendal cukup potensial dan mengalami kenaikan dari tahun 2006 sebesar 345.754 kg dan sampai tahun 2008 sebesar 470.089 kg. Sebagian besar nelayan di sekitar PPP Tawang menggunakan jaring payang ampera. Adanya variasi ukuran panjang kapal dan panjang jarring ampera yang digunakan merupakan salah satu penentu keberhasilan operasi penangkapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara panjang kapal dan panjang jarring payang ampera terhadap hasil tangkapan ikan yang didaratkan di PPP Tawang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2009 di PPP Tawang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, yang bersifat studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan kuisioner terhadap nelayan payang ampera. Pengambilan sampel menggunakan metode stratifikasi random sampling dengan jumlah sampel 36 unit dari 70 populasi kapal payang ampera yang ada. Analisa data memenuji uji asumsi klasik, uji normalitas residual, dan regresi linier berganda yang diolah dengan SPSS 16. Hasil analisa regresi berganda diperoleh nilai F-hitung 18,386 > F-tabel 2,69 dengan signifikasi 5% (α=5%) dan model Y = 0.554 + 0.427 X1 + 0.624 X2 + e. Penggunaan kedua variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan. Sedangkan uji t menunjukkan bahwa, secara parsial variabel bebas dari panjang kapal dan panjang jaring, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil tangkapan ikan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/52348
2024-01-03T15:17:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52348
2024-01-03T15:17:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 3 (2023): October; 279-287
Selection of Propulsion System for Electric Amphibious Bus to Alleviate Traffic Congestion in the Jabodetabek Area
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/52348/177223
Lana, Yuda Safri; Department Of Motion Power Defense University Jl. Salemba Raya Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Sjamsoeddin, Sjafrie; Ministry of Defence, Central Jakarta 10110
Ansori, Ansori; Faculty of Defense Science and Technology, Defense University of the Republic of Indonesia, Central Jakarta 10430
2023-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52348
en
High vehicle growth in Jakarta is not balanced with traffic growth, the level of congestion in Jakarta continues to increase every year. To overcome this congestion, innovation is needed to utilize the river as a means of public transportation. The amphibious bus is an alternative public transportation option in the Jabodetabek area to break congestion. The amphibious bus design must be supported by a propulsion system that can operate on land and water. The amphibious bus propulsion system is a must, according to river conditions and operational requirements. The selection of the drive system is carried out by means of analysis The driving criteria factors needed according to the specifications of the amphibious bus are power, efficiency, size, cost, and maneuverability. These criteria become indicators in determining the type of mover. This study aims to select the prime mover system based on criteria and specification requirements. The selection uses the process hierarchy analysis (AHP) method by giving weight to the criteria for each driver, and type of mover in the water, namely waterjets, azimuth-podded, Paddle Wheels, Cycloidal Propellers and propulsion on land diesel engines, gasoline engines, and electric engines. The results showed that the order of the propulsion selection criteria was propulsion power being the top priority, followed by maneuverability, energy efficiency, cost, operational and investment, and propulsion size and weight. The results of the AHP show that the main options are propulsion systems in water, namely waterjets and diesel engine propulsion systems on land. System Water Jet has a propulsion power of 1000 kW, has high maneuverability, energy efficiency of 85%, and a maximum speed of 60 Km/hour so it can meet the specifications of an amphibious bus drive. For operations on land, the main choice of propulsion system for amphibious buses is a diesel engine with a power of 250 HP and 800 Nm of torque providing strong torque and a wide cruising range. This system has a range of up to 800 km, a maximum speed of 120 km/h, and exhaust emissions of Euro 5.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/52979
2023-10-19T14:19:36Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52979
2023-10-19T14:19:36Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 2 (2023): June; 201-2013
Combining Optimum Propeller Design on Roro Ship Re-engine
Arina, I Made; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Iswantoro, Adhi; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Fitri, Salsabilla Aulia; Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
2023-05-20 14:40:50
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/52979
Marine Engineering
Algorithm; CFD; EPM; optimum propeller
marine power and propulsion
en
Passenger ships serve several areas in Indonesia, one of which is KMP (Kapal Motor Penumpang) Dharma Rucitra 3. In 2020 this ship had an accident and almost sank, then causing the main engine to submerge. With this problem, it is necessary to repower with the engine provided by the company, by replacing the old engine with a new engine. The new engine namely Yanmar 6N21A SV with a power of 1200 HP at 850 RPM. Initially the ship's speed was 12 knots with the data of Makita GNLH 630M engine with a power of 1300 HP at 375 RPM with a B4-50 propeller. To achieve the desired speed, it is necessary to have an optimal propeller to improve engine performance. In this research, an algorithm has been specially developed to find the optimum propeller design of B-series propellers for KMP Dharma Rucitra 3 by defining the overall parameters of a propeller like diameter, pitch-ratio, blade area ratio and the number of blades. The optimum propeller design is performed as multi-objective function to constraints imposed by propeller parameters. The computer program has been developed to select the optimum propeller by considering the boundary condition of system, hull-propeller interactions, and engine-propeller matching (EPM). This research also carried out open water and self-propulsion simulations using computational fluid dynamics (CFD). Then it can be concluded that the development of an algorithm to optimize the selection of propellers on KMP Dharma Rucitra 3 obtained propellers with B4-49.6 type with a diameter of 1,995 m so that it can reach a speed of 14,2 knots at 85% maximum continuous rating of engine power.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7670
2014-11-14T10:52:28Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7670
2014-11-14T10:52:28Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 11, No 3 (2014): Oktober; 108-116
PEMANFAATAN TENAGA ANGIN DAN SURYA SEBAGAI ALAT PEMBANGKIT LISTRIK PADA BAGAN PERAHU
Budi Santosa, Ari Wibawa; Program Studi Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
Mulyatno, Imam Pujo; Program Studi Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/7670
Teknik Perkapalan
Solar cell, Wind turbine; Energi Alternatif; Zero pollution
en
Tenaga matahari dapat dikonversi langsung menjadi energi listrik dengan menggunakan solar cell atau photovoltaik. Begitu pula energi gerak angin yang dapat dimanfaatkan dengan cara menerapkan angin tersebut ke penampang baling-baling supaya berputar. Putaran inilah yang akan membangkitkan listrik sedemikian rupa sehingga energi listrik tersebut dapat disimpan dalam batere. Pengujian alat pembangkit listrik tenaga angin dan surya pada bagan perahu di laksanakan di perairan utara Demak. Hasilnya Solar cell lebih responsif mengisi batere/accu dibandingkan Wind turbine karena keberadaan cahaya matahari relatif lebih kontinyu dan stabil dibandingkan angin. Persentase keberhasilan pengisian Wind turbine dalam ± 12 jam @ 69%, hal ini dapat terjadi karena keberadaan angin yang tidak terus menerus dan kecepatan angin yang tidak konstan. Batere/accu setelah pengisian oleh solar cell selama 12 jam efektif mampu menghasilkan listrik sebesar 650 Watt-jam. Batere/accu setelah pengisian oleh Wind turbine selama 8,65 jam efektif mampu menghasilkan listrik sebesar 44,82 Watt-jam. Jika dilihat segi sosial ekonomi dengan energi alternatif, masyarakat sudah tidak lagi tergantung oleh BBM untuk penerangan di bagan apung mereka.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2662
2012-03-21T14:21:47Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2662
2012-03-21T14:21:47Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 1 (2008): Februari; 15-23
KAJIAN TEKNIS PENGGUNAAN METODE FULL OUTFITTING BLOCK SYSTEM (FOBS) PADA PRODUKSI PEMBANGUNAN KAPAL BOX SHAPE BLOCK CARRIER (BSBC) M 229/230 KAPASITAS 50.000 DWT DI PT. PAL INDONESIA
Jatmiko, Sukanto; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
Chrismianto, Deddy; Naval Architecture Department, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl Prof Sudarto, SH, Kampus Tembalang Semarang 50275 Indonesia
2012-03-21 14:04:35
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/2662
Teknik Perkapalan
FOBS, PT. PAL Indonesia, STAR 50
en
PT. PAL Indonesia used Full Outfitting Block System (FOBS) methods to abridge ship construction time. But, production accomplishment still frequent to late, so, implementation of those methods at PT. PAL Indonesia in the production of Box Shape Bulk Carrier (BSBC) M 229/230 ship construction or known as STAR 50 need to investigated. The data interpretations were done by doing observation, gather planning data, and monthly production report of Box Shape Bulk Carrier ship between Februarys 2007- April 2008 periods. Then, calculating percentage of FOBS implementation at PT. PAL Indonesia with constrains factor from the data’s. The conclusions based on the analysis and discussions from this research are percentage of FOBS implementation method at PT. PAL Indonesia is 71,633 %, constrain factors of FOBS implementation method at PT. PAL Indonesia are material overdue (6,122%), human resources (4,246%), design (3,954%), production facility (2.820%), and experience (1,244%)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/61692
2024-03-22T01:57:53Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/61692
2024-03-22T01:57:53Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 21, No 1 (2024): February
Experimental Investigation of Oxy-Hydrogen Injection in Natural Gas/Diesel Dual-Fuel Engine: Performance and Emission Analysis under Low Load Operation
ariani, betty; universitas muhammadiyah surabaya
felayati, frengki mohamad; universitas hangtuah surabaya
Batutah, Mohammad Arif; universitas muhammadiyah surabaya
2024-03-22 01:57:52
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/61692
Dual Fuel, Emission, Green Technology, Low-load, Oxy-Hydrogen
en
The pursuit of achieving zero carbon emissions by 2050 has led to the implementation of green technologies in the maritime industry. One crucial aspect is the adoption of alternative fuels, with a focus on non-fossil fuels to enhance energy efficiency and minimize emissions during ship operations. This study explores the innovative dual fuel diesel – Compressed Natural Gas (CNG) technology, which offers relatively low emissions with uncomplicated modifications to the diesel engine. CNG is injected into the intake manifold, addressing the need for cleaner fuel options. However, the evolution of this technology has encountered challenges such as methane slip resulting from incomplete combustion. This research proposes an intervention using hydrogen within the combustion chamber to improve combustion quality. Oxy-hydrogen gas (HHO), a carbon-free fuel derived from water through electrolysis, is considered as a potential solution. The utilization of HHO serves as a substitute for pure H2 due to its more feasible production and application, considering the global limitations in hydrogen storage and usage in transportation. The study aims to investigate the impact of HHO on the performance and emissions of dual fuel engines. Experimental tests are conducted under low loads to simulate critical operational points of the engine. Results indicate that the dual fuel system exhibits significant fuel savings, particularly with increasing injection duration. However, the need for additional oxygen to enhance combustion perfection must be balanced. HHO injection demonstrates the potential to improve engine performance, leveraging the oxygen content in HHO and the positive characteristics of hydrogen with its high Lower Heating Value (LHV). Furthermore, the research suggests that HHO injection can mitigate methane slip issues associated with dual fuel engine operations, offering a promising avenue for emission reduction
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/8679
2017-11-15T13:46:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8679
2017-11-15T13:46:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 12, No 2 (2015): Juni; 69-77
STUDI PERANCANGAN KAPAL FERRY TIPE CATAMARAN 1000GT
Santoso, Mardi; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
2015-06-22 09:03:29
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/8679
Engineering; Naval Architecture; Marine Engineering
Ship Design; Catamaran; Ferry; Parametric Design; Ship Resistance
Ship Design
Indonesia
id
Pada tahap awal desain, untuk mendapatkan desain kapal yang optimum perlu dilakukan analisa untuk menentukan parameter utama dari kapal. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap pemilihan parameter utama dari kapal ferry catamaran kelas 1000GT untuk mendapatkan desain kapal ferry yang optimal. Parameter utama kapal ditentukan dari optimasi data utama kapal yang mirip yang dijadikan acuan set based design untuk mendapatkan ukuran kapal kapal ferry catamaran yang diinginkan. Geometri bentuk lambung kapal kemudian dioptimasikan dan dianalisa hambatannya menggunakan metode perhitungan, simulasi dan uji tarik. Rencana umum kapal kemudian dikembangkan untuk mendapatkan penataan ruang dan penentuan kapasitas kapal yang otimum. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa kapal ferry catamaran 1000GT memiliki gross tonnage (GT) sebesar 1130GT dan nett tonnage (NT) 197GT. Dan daya mesin yang digunakan adalah 4 x 810 HP, untuk kecepatan dinas 15 knots.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3185
2012-04-16T09:57:08Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3185
2012-04-16T09:57:08Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 8, No 3 (2011): Oktober; 119-125
ANALISA FATIGUE KEKUATAN STERN RAMP DOOR AKIBAT BEBAN DINAMIS PADA KM. KIRANA I DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DISKRIT ELEMEN SEGITIGA PLANE STRESS
Jokosisworo, Sarjito
Sebastian, Jajang
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3185
fatigue; metode elemen hingga; ramp door, ANSYS
en
Kapal KM. Kirana I adalah kapal tipe Ro - Ro Passanger Ship yang beroperasi di Pulau Jawa dengan rute pelayaran Pelabuhan Semarang - Sampit yang mampu mengangkut penumpang dan kendaraan dalam jumlah yang relatif banyak. Untuk memudahkan akses keluar masuk kendaraan yang akan diangkut, maka kapal ini dilengkapi dengan sebuah ramp door sistem steel wire rope yang terletak di bagian buritan kapal (stern ramp door). Ramp door akan menerima beban dinamis secara berulang-ulang sehingga mengakibatkan kelelahan material (fatigue). Analisa fatigue konstruksi rampdoor dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga diskrit segitiga plane stress dengan tujuan untuk mendapatkan hasil analisa yang lebih akurat. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan program bantu berbasis CAD, sedangkan untuk analisa fatigue menggunakan program berbasis elemen hingga. Analisa yang digunakan adalah analisa beban dinamis dengan amplitudo berubah berdasarkan variasi 4 beban kendaran. Untuk mengetahui letak kondisi paling kritis rampdoor dibagi menjadi 3 bagian dengan mengambil lokasi pnode 180, 140, dan 100. Berdasarkan hasil analisa didapat umur ramp door selama 3186 siklus atau 2 tahun 9 bulan 4 hari dan mempunyai nilai intensitas tegangan patah sebenarnya sebesar 400,713 Mpa.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/53886
2024-01-03T15:17:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/53886
2024-01-03T15:17:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 20, No 3 (2023): October; 320-328
Performance Study of a Humpback Whale Fluke Turbine on Foil Shape Variation Based on Double Multiple Streamtube Model
Ariefianto, Rizki Mendung; Department of Electrical Engineering, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Ketawanggede, Lowokwaru, Malang, Indonesia 65145
Hasanah, Rini Nur; Department of Electrical Engineering, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Ketawanggede, Lowokwaru, Malang, Indonesia 65145
Wijono, Wijono; Department of Electrical Engineering, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Ketawanggede, Lowokwaru, Malang, Indonesia 65145
Ridlwan, Asfarur; Ocean Engineering Department, Institut Teknologi Sumatera, South Lampung
2023-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/53886
Electrical Engineering; Ocean Engineering
Humpback Whale Fluke Turbine, Symmetrical Foil, Asymmetrical Foil, Efficiency, Self-starting
en
Exploration of ocean current energy allows for the development of turbines as the primary conversion device. Turbine technologies have been developed in various types, including bio-inspired turbines, such as the humpback whale fluke turbine. In this study, the achievement of a humpback whale fluke turbine is investigated by applying various forms of foil, both symmetric and asymmetric, to obtain the appropriate foil profile. Symmetric foils were represented by NACA 0012, NACA 0018, and NACA 0021, while asymmetric foils were represented by NACA 4312, NACA 4512, and NACA 4712 foils. Simulations were performed using QBlade software, which was developed based on the DMST theory. In general, symmetric foils have a more stable performance than asymmetric foils because they produce a better performance at positive and negative angles of attack. This result is also supported by a review of efficiency and self-starting capability where symmetric foils have significantly higher CP values and positive CQ along the azimuth angle than asymmetric foils. Finally, NACA 0021 foil is recommended for a humpback whale fluke turbine based on its efficiency and self-starting capability.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3213
2012-04-16T12:09:01Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3213
2012-04-16T12:09:01Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 5, No 3 (2008): Oktober; 173-180
ANALISA TEKNIS PENGGUNAAN SERAT KULIT ROTAN SEBAGAI PENGUAT PADA KOMPOSIT POLIMER DENGAN MATRIKS POLYESTER YUKALAC 157 DITINJAU DARI KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN TEKUK
Mulyatno, Imam Pujo; Staff Pengajar S1 Teknik Perkapalan Undip - Semarang
Jokosisworo, Sarjito; Staff Pengajar S1 Teknik Perkapalan Undip - Semarang
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3213
rattan bark fibre; woven roving; tensile strength; elasticity modulus; bending
en
This time, rattan bark fiber’s used in furniture industries and home industries because it is easy to get, cheap, not to be danger for our health, and it can lesson environment pollution (biodegradability); so, with exploit as composites lasing fibre, later, it can overcome the environment problem. The rattan bark development as composite material has already know, in view of the raw material of natural fibre (rattan) available, Indonesia has many raw material. From this case, this research conducted to get technical analysis of tensile strength and bending from rattan bark fibre composite that is using woven roving treatment of variation matting pattern on fibre direction 0º/90º and 45º angles as polyester resin matrix. The purpose of this research is: to identify the tensile strength and bending of composite of rattan bark fibre which influence fibre direction between 0º/90º and 45º angles. From the result of specimen trial is served in tensile strength and bending, and compared with tensile strength and bending value which permitted by BKI ( Biro Klasifikasi Indonesia) as theory of standardization trial. On the research, the writer found composite that have rattan bark fibre compared 0º/90º and 45º angle of fibre direction, the treatment of matting pattern fibre, volume fraction 42,8% matrix polyester and 57,2% rattan bark fibre to specimen of tensile strength trial, volume fraction 50% matrix polyester and 50% rattan bark fibre to specimen bending trials. Conducted hand lay up method, from the result study found the price maximum of tensile strength has got by composite with 0º/90º and 45º fibre direction and maximum bending has got by composite with 45º fibre direction.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13460
2020-04-17T19:49:26Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/13460
2020-04-17T19:49:26Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 14, No 1 (2017): Februari; 1-6
Penentuan Ukuran Utama dan Rencana Garis Fast Ferry 150 Pax Untuk Penyeberangan Rute Gresik - Bawean
Budianto, B; PPNS
2017-05-18 10:25:45
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/13460
Ship structure
metode kapal pembanding, rencana garis, fast ferry 150 Pax
PPNS
en
Dari kondisi geografis Kepulauan Bawean merupakan kepulaun utama yang berada pada Kabupaten Gresik yang hanya bisa di jangkau dari pulau sekitarnya menggunakan transportasi laut. Transportasi laut memiliki peranan penting dalam distribusi sumber-sumber utama kebutuhan pokok masyarakat, hasil pertanian dan transportasi penyeberangan di Pulau Bawean. Dengan waktu operasional penyeberagan kapal yang terbatas dan kondisi kapal yang ada, memiliki kecepatan yang sedang menyebabkan tergangunya mobilitas orang dan distribusi barang hasil pertanian secara maksimal. Fast Ferry 150 Pax merupakan solusi tepat untuk transportasi laut penyeberangan rute Gresik-Bawean, yangmana memiliki kecepatan lebih cepat dibanding dengan kapal RO-RO ataupun Kapal Ferry yang ada. Untuk membangun Sebuah Fast Ferry 150 Pax diperlukan basic design yang baik, dimana salah satunya dalam perancangan ukuran utama kapal dengan kapal pembanding dan penentuan desain rencana garis. Penentuan ukuran utama kapal merupakan rencana kunci dalam perancangan kapal Fast Ferry 150 Pax dengan memperhatikan regulasi dari Klasifikasi dan standar kelaik-layakan kapal dalam beroperasional dilaut. Dimana dalam menentukan ukuran utama dan lineplan tersebut meliputi beberapa perancangan antara lain: menetukan ukuran utama kapal, menentukan desain kapal pembanding, membuat CSA dan shape control body plan. Dalam desain Fast Ferry 150 Pax, diahrapkan ketelitian yang lebih fokus dalam mencakup aspek regulasi dan keselamatan dalam kelaik-lautan kapal tersebut. Dimana didapatkan desain kapal Fast ferry 150 Pax tersebut dengan ukuran utama kapal LOA 35.00 m, lebar 5.50 m, tinggi 2.00 m, Sarat 1.08 m dan memiliki kapasitas penumpang 150 orang
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/30054
2021-07-23T17:03:43Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/30054
2021-07-23T17:03:43Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 17, No 3 (2020): October; 107-113
Effect of Current on Mechanical Properties and Microstructure of Aluminum 6061 with Gas Tungsten Arc Welding Process
Tarmizi, Tarmizi; Metal Industries Development Center (MIDC), Ministry of Industry
Sianturi, Kevin Daniel; Department of Metallurgical Engineering, Faculty of Engineering, University of Jenderal Achmad Yani
Irfan, Irfan; Metal Industries Development Center (MIDC), Ministry of Industry
2020-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/30054
Gas Tungsten Arc Welding, Aluminum 6061, Flow, Tensile Strength.
en
Aluminum 6061 is an aluminum alloy that is widely used in various industrial fields, which heat treatable. However, it can be joined using a welding process. Aluminum joining using the Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) process has become the option to produce good quality joints. This research aims to get optimum welding parameters by knowing the mechanical properties and microstructure of the welding results. The GTAW process uses a 25-volt voltage, Argon protective gas flow rate of 15 liters per minute with filler rod ER 5356 with 2.4 mm diameter and electrodes tungsten 2.4 mm in diameter. This process uses a single V butt joint and groove angle of 60° with variations in the current of 100, 110 and 120 A. The results indicate that specimens with a variety of current of 110 A give better results in the absence of defects, have a tensile strength of 152 MPa, and get a hardness value of 87.55 HV, which is the highest compared to the other two specimens. Whereas specimens with the current variation of 100 and 120 A have defects in the weld area. The optimum parameters of the 6061 aluminum GTAW process with a thickness of 6 mm using a current of 110 A bring on better outcomes and mechanical properties than the use of currents of 100 and 120 A.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/3779
2012-07-09T11:14:33Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3779
2012-07-09T11:14:33Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 7, No 3 (2010): Oktober
FACILITIES PLANNING WORKSHOP FOR BLASTING SUPPORT THE ACTIVITY OF DEVELOPMENT AND REPAIR SHIP IN PT. JASA MARINA INDAH UNIT II
Samuel, Samuel; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Budi Santosa, Ari Wibawa; Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/3779
Teknik Perkapalan
en
Blasting in the process of planning the workshop production of new building and ship repair to play a role in providing blasting and paint on the block that will be of erection. As a result of blasting workshop facilities that do not have resulted in low production capacity that can be achieved by this workshop, namely three block ships per month. Capacity blasting and paint shop in this low resulted in low productivity process stage (stage) the previous workshops which of course result in a decrease in vessel productivity in general. In penelitiaan aims to plan for blasting and paint shop facility which has been adjusted to the planned production capacity of PT. JASA MARINA INDAH II units. In this study it - thing to note is to understand the data - the data field for research conducted in terms of both technical and economic terms, with the blasting and paint shop facilities on the construction or repair of ships that have been planned, then the effectiveness of the work and production flow at. Jasa Marina Indah II units can be known. Based on the analysis and calculation of both technical and economical it can be identified by the workshop on the process of blasting Blasting efficiency is obtained for 2.55 hours, at 10.16 hours during the painting process, while economical in terms of labor costs can be reduced blasting cost is Rp.930000 for paint and Rp.1.23million
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17272
2020-04-17T19:50:32Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/17272
2020-04-17T19:50:32Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 15, No 1 (2018): Februari; 1-8
Karakteristik Geometri dan Pengaruhnya Terhadap Stabilitas Kapal Ferry Ro-Ro Indonesia
Paroka, Daeng; Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
2018-02-20 17:46:24
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/17272
id
Stabilitas merupakan salah satu parameter keselamatan kapal dalam pelayaran sebagaimana dipersyaratakan oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO) serta Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).Untuk mengetahui karakteristik stabilitas selama proses desain, penting untuk mengetahui hubungan antara geometri dengan karakteristik stabilitas kapal. Paper ini membahas tentang hubungan antara karakteristik geometri dan karakteristik stabilitas serta pengaruhnya terhadap desain kapal ferry ro-ro Indonesia. Lengan stabilitas kapal untuk beberapa variasi rasio lebar dan sarat, rasio lambung timbul dan lebar serta titik berat dihitung dan dievaluasi dengan menggunakan kriteria stabilitas IMO. Berdasarkan hasil evaluasi stabilitas, diperoleh nilai minimum rasio lebar dan sarat serta rasio lambung timbul dan lebar kapal yang memenuhi kriteria stabilitas IMO. Stabilitas kapal cenderung menjadi semakin baik jika rasio lebar dan sarat semakin besar. Kapal dengan sarat yang lebih besar memiliki stabilitas yang lebih baik untuk rasio lebar dan sarat yang sama. Stabilitas kapal juga menjadi semakin baik ketika rasio lambung timbul dan lebar semakin besar. Pengaruh rasio lambung timbul dan lebar kapal terhadap stabilitas tidak signifikan ketika rasio tersebut kurang dari 0.06. Perbedaan karakteristik stabilitas secara signifikan dipengaruhi oleh rasio lambung timbul dan lebar kapal ketika rasio tersebut lebih besar dari 0.10. Perbedaan karakteristik tersebut dapat disebabkan oleh karakteristik bentul lambung kapal.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/41010
2022-03-04T03:01:09Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/41010
2022-03-04T03:01:09Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 18, No 3 (2021): October; 119-127
CFD Analysis into the Resistance of Trimaran with Longitudinal Sidehull Adjustments
Luhulima, Richard Benny; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Pattimura University
Sutiyo, Sutiyo; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering and Marine Science, Hang Tuah University
Utama, I Ketut Aria Pria; Department of Naval Architecture, Faculty of Marine Technology, Sepuluh Nopember Institute of Technology
2021-10-31 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/41010
Engineering
Trimaran; CFD; Resistance; Interference; R/L Variation
There has recently been a surge in demand for multi-hull vessels for military and commercial purposes. The need for multi-hull ships increase from the necessity to balance speed and cargo requirements. Among others, the trimaran is one such hull type. The current study performs a CFD resistance analysis for trimaran as a parameter range of feasible hull forms based on the NPL systematic series. The resistance of trimaran hull shapes are calculated using CFXTM, a commercial CFD code that belongs to ANSYS. The trimaran model was tested at one fixed transverse separation (S/L=0.2) together with 3 longitudinal separations, R/L=0, 0.25, and 0.5, at different Froude numbers (based on length) from 0.2 to 0.6. Testing on the individual hull is also carried out to quantify the effect of resistance interference on the trimaran configuration. The CFD simulation results indicate that the trimaran model with side hulls parallel to the stern (R/L=0) has the least resistance. The interference effect of resistance on Trimaran with R/L=0, 0.25, 0.5 are 2.8%, 4.6%, 6.8% as opposed to non-interference trimaran model, respectively. These findings provide an approach for appropriately selecting the trimaran model with longitudinal side hull configurations.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4393
2013-01-23T10:07:16Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4393
2013-01-23T10:07:16Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 9, No 2 (2012): Juni; 80-86
PERANCANGAN KAPAL CONTAINER 208 TEU RUTE PELAYARAN SURABAYA – BANJARMASIN
Budiarto, Untung; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Arswendo A, Berlian; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Kartika P, Friska; Program Studi S1 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4393
Teknik Perkapalan
Kapal Container; Hambatan; Stabilitas; Olah Gerak Kapal.
en
Kapal container adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut petikemas. Perancangan kapal container ini diamksudkan untuk menambah jumlah armada kapal container, yang berbendera Indonesia khususnya yang selama ini jumlahnya masih sangat minim. Tugas Akhir ini terfokus pada solusi untuk menambah jumlah kapal container dengan cara mendesain sebuah kapal container dengan perhitungan menggunakan software. Pembuatan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mendapatkan desain rencana umum kapal container dengan ukuran 208 Teu. Selain itu juga untuk menganalisa nilai hidrostatik, hambatan, stabilitas, serta olah gerak yang terjadi pada kapal yang sudah direncanakan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, materi dalam penelitian ini meliputi teknik pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data ini berupa ukuran utama dari kapal pembanding yang sudah ada yang diambil dari register Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2001, kemudian data tersebut diolah menggunakan software Delftship versi 4.03 dilengkapi dengan software lain yang mendukung. Dari hasil perancangan tersebut akan diperoleh desain rencana umum kapal container 208 teu dengan ukuran utama panjang kapal (Lpp) = 92 m, lebar kapal (B) = 16,5 m, tinggi kapal (H) = 7,8 m, tinggi sarat kapal (T) = 5,5 m, serta kecepatan dinasnya (Vs) = 11,9 knot. Berdasarkan perhitungan hambatan didapat besar hambatan total pada kecepatan maksimum 11,9 knot sebesar 118,45 kN. Untuk nilai stabilitas kapal pada 7 kondisi yang ada, semua memenuhi persyaratan “pass” dengan nilai displasemen 5843 kN. Dari semua hasil perhitungan yang diperoleh yang mengacu pada aturan IMO (International Maritime Organization), menunjukkan bahwa stabilitas dari model kapal dinyatakan memenuhi standar kriteria yang ditetapkan oleh IMO
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17882
2021-04-21T12:04:44Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/17882
2021-04-21T12:04:44Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 16, No 1 (2019): Februari; 16-22
Studi Eksperimen Ketahanan Korosi, Keausan, dan Kekerasan pada Material Baja Paduan SS 316 Sebagai Bahan Sterntube Seal Liners pada Kapal
Annas Pratama, Muhammad; Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-04-12 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/17882
id
Kegagalan sistem propulsi khususnya pada bagian tailshaft dan aft-end, sebagian besar terjadi dengan kasus berupa masuknya atau merembesnya air laut. Kegagalan ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya ialah keausan pada Liners akibat mengalami kontak dengan objek asing selama perputaran poros. Baja paduan SS 316 merupakan paduan dengan sifat ketangguhan yang baik, serta tahan terhadap korosi sehingga umum diaplikasikan pada industri marine. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekerasan, kemampuan ketahanan aus, serta korosi daripada paduan SS 316 untuk dijadikan material Liners dengan tolak ukur regulasi dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan pembuatan spesimen uji sesuai dengan standar ASTM yang kemudian diuji di Laboratorium DTMI UGM seusai prosedur pengujian Kekerasan Rockwell, Keausan, dan Korosi. Setelah dilakukan pengujian, didapatkan nilai kekerasan sebesar 84 HRB untuk nilai tertinggi, dengan rata-rata tertinggi sebesar 82.33 HRB serta pengikisan kedalaman akibat keausan rata-rata sebesar 0.2405 mm/jam. Sedangkan untuk pengujian korosi didapatkan laju korosi sebesar 1.2065 x 10-3 mm/year. Dengan demikian, disimpulkan untuk ketahanan korosi dikategorikan Oustanding, namun nilai kekerasan paduan SS 316 dianggap belum cukup untuk dapat dikategorikan fair terhadap ketahanan aus, sehingga diperlukan perlakuan khusus untuk meningkatkan kekerasan paduan SS 316, yang nantinya berdampak pada kemampuan material dalam menghadapi keausan.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/46070
2023-05-20T14:46:15Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/46070
2023-05-20T14:46:15Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 19, No 2 (2022): June; 90-100
The Selection of Propeller and Primary Engine Matching Level of a 30 GT Fishing Vessel with Analytic Hierarchy Process (Case Study KM Inka Mina 759)
Muhammad, Andi Haris; Departement of Marine Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
Thariq, Alfin; Department of Marine Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
Yusuf, Zulkifli; Department of Marine Engineering, Faculty of Engineering, Hsanuddin University
Yudo, Hartono; Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Diponogoro University
Yasir, M.; Department of Marine Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University
2022-07-05 11:38:17
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/46070
Engineering; Naval Architecture; Ocean Engineering; Marine Engineering;
Propeller-engine matching; AHP; propeller efficiency; fishing vessel.
en
Reducing fuel consumption and carbon emissions in the development of ship propulsion systems following the required Energy Efficiency Design Index (EEDI) has become a concern for the fishing industry, as determined by the International Maritime Organization (IMO). This study aims to analyze the level of suitability of the use of a 30 GT fishing boat propeller and engine propulsion for optimum propulsion efficiency. The analysis focuses on developing a propulsion system selection model, studying the characteristics of the ship resistance, loading propellers, and selecting the appropriate engine. The engine-propeller matching procedure is used to predict the optimum speed power. Furthermore, the Analytic Hierarchy Process (AHP) method determines the suitability level for the propeller and diesel engine. The results showed the highest level of suitability for the Yanmar 6CH-HHTEC engine versus the A.30X34 type propeller (SP23), with 31.7%. Then the Deutz BF06M1013MC engine versus the B.30X28 propeller type (SP32), the Yuchai YC6A170C engine versus the B30X28 propeller type (SP12), and the Volvo D7ATA engine versus the B30X28 propeller type (SP42) with percentages of 26.6%, 26.4%, and 15.3%, respectively. The high level of SP23 selection is due to the propulsion system having minimal noise levels, dimensions, and engine weight but having maximum power.
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4739
2013-04-16T10:58:20Z
kapal:ART
v2
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4739
2013-04-16T10:58:20Z
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Vol 10, No 1 (2013): Februari; 39-47
STUDI PRA PERANCANGAN KAPAL MONOHULL KATAMARAN TRIMARAN DI PERAIRAN BALI
Adietya, Berlian Arswendo; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Fauzan Zakky, Ahmad; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Ramadhan, Fachry; Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
2013-03-03 00:00:00
url:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/4739
Teknik Perkapalan
Kapal Monohull, Katamaran, Trimaran, Perairan Bali
en
Jumlah wisatawan serta belum adanya transportasi terpadu di perairan Bali menjadipertimbangan utama dalam mendesain kapal mohull, katamaran, dan trimaran. Desain kapal iniberfungsi untuk liburan alternative. Jadi fungsi utama dari kapal yang digunakan sebagai saranapariwisata diperlukan rancangan dan dibuat senyaman mungkin dan memiliki fasilitas yang lengkap.Penelitian ini dilakukan dengan melakukan beberapa langkah, yang meliputi perhitunganukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum, hidrostatik, analisis stabilitas kapal juga gerakkapal. Dan pemilihan peralatan kapal, mesin utama yang sesuai dengan perhitungan sesuai resistensiyang dialami oleh kapal.Hasil dari desain kapal ini mendapat ukuran utama LOA: 25,60 m, LWL: 25,2 m, B: 8,40 m,T: 1,55 m, H: 2,7 m pada kapal monohull katamaran trimaran. Dari hasil perhitungan terhadapperformance kapal, hasil menunjukkan stabilitas kapal memiliki titik M berada di atas titik G di segalakondisi. Gerak Kapal, telah terbukti tidak terjadi wettnes dek, kapasitas penumpang kapal adalah24persons dengan 13 awak. Kapal ini menggunakan dua mesin motor penggerak kapal dengan dayasebesar 185 HP.