TY - JOUR AU - Purnama, Wary AU - Nurjazuli, Nurjazuli AU - Raharjo, Mursid PY - 2017 TI - JF - Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia; Vol 16, No 1 (2017): April 2017 DO - 10.14710/jkli.16.1.8-16 KW - Faktor lingkungan dan Perilaku; Filariasis; Ketapang. (Filariasis; environmental factors; behavior; Ketapang). N2 - Judul : Faktor Lingkungan dan Perilaku Yang Berhubungan Dengan Kejadian Filariasis di Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat Latar belakang: Tahun 2015, terdapat 79 kasus filariais di Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang dengan micrifilaria rate sebesar 2,5%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor lingkungan dan perilaku dengan kejadian filariasis, serta mengidentifikasi spesies nnyamuk yang diduga sebagai vektor filariasis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan case control. Subyek penelitian terdiri dari 32 kasus dan 32 kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan uji Chi-square dengan taraf signifikasi 0,05. Hasil: Dari 419 nyamuk yang ditangkap. Tidak ditemukan adanya larva cacing dalam tubuh nyamuk. Hasil identifikasi nyamuk menemukan 6 spesies yaitu Anopheles letifer, Mansonia uniformis, Culex tritaeniorhyncus, Culex vishnui, Culex cressipes, and Mansonia annulifera. Analisis statistik menunjukkan bahwa keberadaan breeding places, resting places, pengetahuan, dan kebiasaan keluar pada malam hari merupakan faktor risiko kejadian filariasis di Kecamatan Muara Pawan Kalimantan Barat. Simpulan: Faktor lingkungan dan perilaku masyarakat merupakan faktor risiko kejadian filariasis di Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang.   ABSTRACT Title: Enviromental and Community Behaviour Factors Associated with the incidence of Lymphatic Filariasis in Muara Pawan Distrct of Ketapang Regency, West Kalimantan Background: In the year of 2015, there were 79 cases of filariasis in Ketapang Regency and in Muara Pawan District, in particular, from 32 cases who contracted microfilariae resulted in Mf rate = 2,5% while for prevalence rate (PR) = 2,18. The objectives of this research were to analyze correlation between evironmental and community behavioral factors associated with cases of filariasis as well as to identify the mosquitos which are being the potential vector of filariasis.   Methode: The research was an observational one with a case-control study. The cases and the control of this research were both using 32 respondents. The data were collcted by doing observation and interviews . The collected data were than analyzed using chi-square test.   Results: From the surgery of 419 mosquitos, it was revealed that the mosquitoes contained zero filarial larvae, while for the species identification, there were six species of mosquitoes indentified, i.e Anopheles letifer, Mansonia uniformis, Culex tritaeniorhyncus, Culex vishnui, Culex cressipes, and Mansonia annulifera. The resulth of statistical analysis revealed that there were 4 variables associated with the cases of filariasis in Muara Pawan Distict of Ketapang Regency, ie. breeding places (p-value = 0,047), resting places (p-value = 0,007), knowledge (p-value = 0,045), and habit of going out at night (p-value = 0,043) Conclusion : It is concluded that there is a correlation between 4 mentioned variables with the cases of filariasis in Muara Pawan Dictrict of Ketapang Regency. UR - https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/view/11526