REKONSTRUKSI PERAN KELEMBAGAAN PEREMPUAN DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DI KALIMANTAN BARAT

Purwanto Purwanto
DOI: 10.14710/mmh.44.1.2015.44-51
Copyright (c) 2015 Masalah-Masalah Hukum License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0

Abstract

This study aims to examine and analyze the causes, logic and meaning (vertehen) the creation of the marginalization of women’s role in the anti-corruption movement in West Kalimantan, as well as offering an adaptive institutional model for women’s role in the anti-corruption movement. The method used is a method of socio legal. Based on the research results can be seen that empirically, the position of women as wives and mothers have a decisive strategic role and contribution in efforts to prevent corruption. So far, the anti-corruption movement, relationships, and institutional format still monopolized by men. Therefore, the reconstruction of the institutional role of women in anti-corruption movement is based on strengthening education and advocacy at the level of domestic and public, through the format of integrated and sustainable networks, considered as one option to strengthen the contribution of women in anti-corruption movement.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis penyebab, logika dan makna (vertehen) terciptanya marginalisasi peran perempuan dalam gerakan anti korupsi di Kalimantan Barat, serta menawarkan model kelembagaan yang adaptif bagi peran perempuan dalam gerakan anti korupsi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode socio legal. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa secara empirik, posisi perempuan sebagai istri dan ibu memiliki peran strategis
dan andil menentukan dalam upaya pencegahan korupsi. Selama ini, gerakan anti korupsi, relasi, dan format kelembagaannya masih dimonopoli kaum lelaki. Oleh karena itu, rekonstruksi peran
kelembagaan perempuan dalam gerakan anti korupsi yang berbasis pada penguatan edukasi dan advokasi pada tataran domestik maupun publik, melalui format jejaring yang terintegrasi dan berkelanjutan, dianggap sebagai salah satu pilihan dalam memperkuat andil kaum perempuan dalam gerakan anti korupsi.


Full Text: PDF

Keywords

Reconstruction, Institutional Role of Women, the Movement Against Corruption, Rekonstruksi, Peran Kelembagaan Perempuan, Gerakan Anti Korupsi