BibTex Citation Data :
@article{JNH38078, author = {Liko Maryudhiyanto and Innawati Jusup}, title = {TATALAKSANA GANGGUAN MAKAN PADA BORDERLINE PERSONALITY DISORDER (LAPORAN KASUS)}, journal = {JNH (Journal of Nutrition and Health)}, volume = {9}, number = {1}, year = {2021}, keywords = {}, abstract = { Latar belakang : Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian emosional tak stabil tipe ambang adalah gangguan kejiwaan yang kompleks dan serius. Gejalanya antara lain: takut ditinggalkan, impulsif, amarah, melukai diri sendiri, bunuh diri, dan hubungan interpersonal yang buruk. Pada pasien BPD sering berkembang menjadi Gangguan Makan terutama Bulimia dan Binge eating. Untuk itu diperlukan tatalaksana yang baik dalam menangani kondisi gangguan makan yang berkomorbid dengan BPD. Tujuan : Untuk mengetahui tatalaksana terpilih pada pasien Gangguan Makan dengan Borderline Personality Disorder. Metode : Penelusuran dilakukan dengan database Pubmed, Tripdatabase, dan Springer. Penelusuran dibatasi menggunakan penyaringan publikasi jurnal pembatasan terbitan 5 tahun terakhir, subjek penelitian manusia. Hasil: Hasil penelusuran dari jurnal tersebut didapatkan bahwa tatalaksana berupa farmakoterapi dan psikoterapi. Pada tatalaksana farmakoterapi, tiap jenis gangguan makan memiliki tatalaksana terpilih yang berbeda. Pada Bulimia nervosa, golongan obat terpilih yaitu SSRI seperti Fluoksetin yang merupakan satu-satunya SSRI yang sudah mendapat persetujuan dari FDA sebagai terapi Bulimia Nervosa. Pada tatalaksana psikoterapi, terdapat beberapa jenis psikoterapi yang sering digunakan pada gangguan makan dengan BPD seperti Cognitive Behavior Therapy (CBT), Mentalisation Based Treatment (MBT) dan Dialectical Behaviour Therapy (DBT) Simpulan: Gangguan Makan dengan komorbid BPD sering dijumpai pada praktek klinis. Tatalaksana yang memadai dapat dilakukan dengan pemberian farmakoterapi dan psikoterapi. Farmakoterapi seperti SSRI (Fluoksetin) sampai saat ini masih merupakan lini pertama pada gangguan makan Bulimia Nervosa dan Binge Eating sedangkan pada Anoreksia Nervosa, belum ada yang menunjukkan hasil baik. Farmakoterapi pada kondisi komorbid Gangguan Makan dan BPD sampai saat ini juga belum ada bukti yang kuat. Pada tatalaksana psikoterapi, terdapat beberapa jenis psikoterapi yang sering digunakan pada gangguan makan dengan BPD seperti CBT, MBT dan DBT Kata ku nci : Gangguan makan, borderline personality disorder, treatment }, issn = {2622-8483}, pages = {15--23} doi = {10.14710/jnh.9.1.2021.15-23}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/actanutrica/article/view/38078} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang : Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian emosional tak stabil tipe ambang adalah gangguan kejiwaan yang kompleks dan serius. Gejalanya antara lain: takut ditinggalkan, impulsif, amarah, melukai diri sendiri, bunuh diri, dan hubungan interpersonal yang buruk. Pada pasien BPD sering berkembang menjadi Gangguan Makan terutama Bulimia dan Binge eating. Untuk itu diperlukan tatalaksana yang baik dalam menangani kondisi gangguan makan yang berkomorbid dengan BPD.
Tujuan : Untuk mengetahui tatalaksana terpilih pada pasien Gangguan Makan dengan Borderline Personality Disorder.
Metode : Penelusuran dilakukan dengan database Pubmed, Tripdatabase, dan Springer. Penelusuran dibatasi menggunakan penyaringan publikasi jurnal pembatasan terbitan 5 tahun terakhir, subjek penelitian manusia.
Hasil: Hasil penelusuran dari jurnal tersebut didapatkan bahwa tatalaksana berupa farmakoterapi dan psikoterapi. Pada tatalaksana farmakoterapi, tiap jenis gangguan makan memiliki tatalaksana terpilih yang berbeda. Pada Bulimia nervosa, golongan obat terpilih yaitu SSRI seperti Fluoksetin yang merupakan satu-satunya SSRI yang sudah mendapat persetujuan dari FDA sebagai terapi Bulimia Nervosa. Pada tatalaksana psikoterapi, terdapat beberapa jenis psikoterapi yang sering digunakan pada gangguan makan dengan BPD seperti Cognitive Behavior Therapy (CBT), Mentalisation Based Treatment (MBT) dan Dialectical Behaviour Therapy (DBT)
Simpulan: Gangguan Makan dengan komorbid BPD sering dijumpai pada praktek klinis. Tatalaksana yang memadai dapat dilakukan dengan pemberian farmakoterapi dan psikoterapi. Farmakoterapi seperti SSRI (Fluoksetin) sampai saat ini masih merupakan lini pertama pada gangguan makan Bulimia Nervosa dan Binge Eating sedangkan pada Anoreksia Nervosa, belum ada yang menunjukkan hasil baik. Farmakoterapi pada kondisi komorbid Gangguan Makan dan BPD sampai saat ini juga belum ada bukti yang kuat. Pada tatalaksana psikoterapi, terdapat beberapa jenis psikoterapi yang sering digunakan pada gangguan makan dengan BPD seperti CBT, MBT dan DBT
Kata kunci : Gangguan makan, borderline personality disorder, treatment
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-07 09:42:47
View statistics