BibTex Citation Data :
@article{BULOMA68953, author = {Nimas Ratri Kirana Anggraeni and Rizal Attaqwa and Felix Gok Asi Simangunsong and Stephanie Michelle Gunady and Lilik Maslukah and Anindya Wirasatriya}, title = {Analisis Spasial dan Temporal Marine Heatwave di Selat Sunda (1982-2021)}, journal = {Buletin Oseanografi Marina}, volume = {14}, number = {3}, year = {2025}, keywords = {Marine Heatwaves; Outgoing Longwave Radiation; ENSO IOD}, abstract = { Marine Heatwaves (MHW) adalah kondisi meningkatnya suhu permukaan laut (SPL) secara ekstrem pada suatu periode tertentu. Fenomena MHW memberikan dampak signifikan terhadap ekosistem laut, seperti pemutihan terumbu karang, perubahan distribusi massa air, dan penurunan keanekaragaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik fenomena MHW, termasuk frekuensi, durasi, dan intensitas kumulatifnya, serta menganalisis peran dinamika atmosfer seperti El Niño-Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), dan Outgoing Longwave Radiation (OLR) dalam memengaruhi kemunculan MHW di Selat Sunda. Data yang digunakan berupa SPL harian dari OSTIA Marine Copernicus selama periode 1982–2021. Berdasarkan hasil analisis data selama 1982-2021 menunjukkan bahwa fenomena MHW paling parah terjadi pada tahun 1998, dengan intensitas maksimum mencapai 1,6187°C dan berlangsung selama 86 hari. Peningkatan signifikan DMI dan ONI menunjukkan pengaruh kuat dari IOD positif dan El Niño, yang menyebabkan perbedaan suhu bagian barat dan timur Samudra Hindia. Anomali OLR positif yang tinggi mencerminkan kondisi minim konveksi, sehingga mengurangi tutupan awan dan curah hujan. Kombinasi anomali ini memperparah pemanasan laut dan memperkuat intensitas serta durasi MHW, khususnya pada tahun 1998. Tren tahunan menunjukkan MHW di Selat Sunda semakin sering, lama, dan intens, menekankan pentingnya upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, khususnya di wilayah pesisir yang rentan. }, issn = {2550-0015}, pages = {347--361} doi = {10.14710/buloma.v14i3.68953}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/68953} }
Refworks Citation Data :
Marine Heatwaves (MHW) adalah kondisi meningkatnya suhu permukaan laut (SPL) secara ekstrem pada suatu periode tertentu. Fenomena MHW memberikan dampak signifikan terhadap ekosistem laut, seperti pemutihan terumbu karang, perubahan distribusi massa air, dan penurunan keanekaragaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik fenomena MHW, termasuk frekuensi, durasi, dan intensitas kumulatifnya, serta menganalisis peran dinamika atmosfer seperti El Niño-Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), dan Outgoing Longwave Radiation (OLR) dalam memengaruhi kemunculan MHW di Selat Sunda. Data yang digunakan berupa SPL harian dari OSTIA Marine Copernicus selama periode 1982–2021. Berdasarkan hasil analisis data selama 1982-2021 menunjukkan bahwa fenomena MHW paling parah terjadi pada tahun 1998, dengan intensitas maksimum mencapai 1,6187°C dan berlangsung selama 86 hari. Peningkatan signifikan DMI dan ONI menunjukkan pengaruh kuat dari IOD positif dan El Niño, yang menyebabkan perbedaan suhu bagian barat dan timur Samudra Hindia. Anomali OLR positif yang tinggi mencerminkan kondisi minim konveksi, sehingga mengurangi tutupan awan dan curah hujan. Kombinasi anomali ini memperparah pemanasan laut dan memperkuat intensitas serta durasi MHW, khususnya pada tahun 1998. Tren tahunan menunjukkan MHW di Selat Sunda semakin sering, lama, dan intens, menekankan pentingnya upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, khususnya di wilayah pesisir yang rentan.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-10-18 22:31:26
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to BULOMA as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
BULOMA journal and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in BULOMA are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
Buloma is published by Departement of Oceanography, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License