skip to main content

Dari Will to Improve ke Will It Improve? Rasionalitas Pemuda dalam Menjalankan Pertanian Organik Studi Kasus: Petani Muda Janari Kecamatan Pakis, Magelang

*Dihan Amiluhur  -  Department of Anthropology, Gadjah Mada University, Jl. Bhinneka Tunggal Ika, Sendowo, Sinduadi, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, Indonesia
Open Access Copyright 2024 Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Sektor agraris dewasa ini dihadapkan pada permasalahan regenerasi petani dan input kimia yang berlebihan. Semakin sedikit para pemuda yang ingin menekuni profesi sebagai petani dan kuatnya dominasi industri kapitalistik menjadi akar masalahnya. Petani muda Janari, kecamatan Pakis, Magelang menjadi salah satu contoh kasus para pemuda yang masih berusaha menekuni profesi petani. Mereka juga mengembangkan pertanian organik untuk melawan dominasi pertanian konvensional yang penuh input kimia. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pemikiran rasional petani muda Janari dalam mengembangkan pertanian organik dan bagaimana strategi mereka mengatasi permasalahan yang muncul. Metode penelitian yang dipergunakan adalah etnografi dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi pustaka, dan observasi partisipasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda janari memanfaatkan relasi kerjasama dengan LSM IRE Yogyakarta dan Balai TN Gunung Merbabu. Pertanian organik petani muda Janari terintegrasi dengan organisasi karang taruna untuk menciptakan ruang inovasi dan pembelajaran bagi pemuda sekitar. Integrasi dengan karangtaruna dan pengelolaan secara kolektif mampu mencegah resiko ekonomi yang berat ketika awal mengembangkan pertanian secara organik, hal ini juga menjadi wujud kemandirian dan rasionalitas ekonomi karang taruna. Perlunya perhatian dari berbagai pihak menjadi tantangan selanjutnya untuk benar-benar mewujudkan kondisi yang lebih baik di masa yang akan datang terkait sektor agraris.
Fulltext View|Download
Keywords: Anthropology;Humanity;Social;

Article Metrics:

  1. Anwarudin, O., Sumardjo, S., Satria, A., & Fatchiya, A. (2020). Process and Approach to Farmer
  2. Regeneration Through Multi-strategy in Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 39(2), 73. https://doi.org/10.21082/jp3.v39n2.2020.p73-85
  3. Aprilia, A., Pariasa, I. I., Dewi, H. E., & Hardana, A. E. (2023). Persepsi Generasi Muda Berdasarkan Proses Kognitif Terhadap Pertanian: Studi Pada Mahasiswa Baru. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 7(2). https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2023.007.02.35
  4. BPS. (2018). Hasil Survei Pertanian Antar Sensus Sutas 2018. BPS-Statistics Indonesia
  5. Brata, W. (2012). Tembakau Atau Mati: Kesaksian, Kegelisahan, dan Harapan Seorang Petani Tembakau. Indonesia Berdikari
  6. Budiarti, L. P. (2020, October 8). Sertifikasi Organik. Bali Kuna Agri. https://baliagri.com/article/sertifikasi-organik
  7. Cristache, S.-E., Vuță, M., Marin, E., Cioacă, S.-I., & Vuţă, M. (2018). Organic versus Conventional Farming—A Paradigm for the Sustainable Development of the European Countries. Sustainability, 10(11), 4279. https://doi.org/10.3390/su10114279
  8. Djokoto, J. G. (2020). Is Organic Agriculture More Scale Efficient Than Conventional Agriculture? The Case of Cocoa Cultivation in Ghana. Review of Agricultural and Applied Economics, 23(2), 112–123. https://doi.org/10.15414/raae.2020.23.02.112-123
  9. Djokoto, J. G., Owusu, V., & Awunyo-Vitor, D. (2017). Technical Efficiency in Organic and Conventional Agriculture – A Gender Comparison. Review of Agricultural and Applied Economics, 20(2), 3–11. https://doi.org/10.15414/raae/2017.20.02.03-11
  10. Djokoto, J. G., & Pomeyie, P. (2018). Productivity of organic and conventional agriculture – a common technology analysis. Studies in Agricultural Economics, 120(3), 150–156. https://doi.org/10.7896/j.1808
  11. Finley, L., Chappell, M. J., Thiers, P., & Moore, J. R. (2018). Does organic farming present greater opportunities for employment and community development than conventional farming? A survey-based investigation in California and Washington. Agroecology and Sustainable Food Systems, 42(5), 552–572. https://doi.org/10.1080/21683565.2017.1394416
  12. Harris, M. (1978). Cannibals & Kings: The Origins of Cultures. William Collins Sons & Co Ltd,
  13. Heryadi, D. Y., Noor, T. I., Deliana, Y., & Hamdani, J. S. (2018). Why Organic Rice Farmers Switch Back to Conventional Farming? Journal of Economics and Sustainable Development, 9(8). www.iiste.org
  14. Heryadi, D. Y., Rofatin, B., & Noormansyah, Z. (2021). Semi-organic Rice Farming as a Transition Period to Organic Rice Farming. Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian, 9(1), 53. https://doi.org/10.35138/paspalum.v9i1.277
  15. Hudayana, B. (2018). Pendekatan Antropologi Ekonomi (I). Kepel Press
  16. Husken, F. (1998). Masyarakat Desa dalam Perubahan Zaman: Sejarah Diferensiasi Sosial di Jawa 1830-1980 (II). PT Grasindo
  17. Li, T. M. (2021). The Will to Improve: Perencanaan, Kekuasaan, dan pembangunan di Indonesia. Marjin Kiri
  18. Łuczka, W., & Kalinowski, S. (2020). Barriers to the Development of Organic Farming: A Polish Case Study. Agriculture, 10(11), 536. https://doi.org/10.3390/agriculture10110536
  19. Mauss, M. (2002). The Gift: Forms and Functions of Exchange in Archaic Societies. Routledge
  20. Muljaningsih, S. (2011). Preferensi Konsumen dan Produsen Produk Organik di Indonesia. Wacana, 14(4)
  21. Pakpahan, A. (2021). Kemerdekaan Bagi Petani Kemerdekaan untuk Semua. Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  22. Popkin, S. (1980). The Rational Peasant: The Political Economy of Peasant Society. Theory and Society, 9(3), 411–471. JSTOR
  23. Purwani, T., Arvianti, I., & Karyanti, T. (2020). The Model of Harmonization of Multiculturalism Society at Magelang Regency. Proceedings of the Tarumanagara International Conference on the Applications of Social Sciences and Humanities (TICASH 2019). Tarumanagara International Conference on the Applications of Social Sciences and Humanities (TICASH 2019), Barat, Indonesia. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200515.062
  24. Rejeki, S., Andriatmoko, N., & Toiba, H. (2022). Faktor yang Mempengaruhi Niat Beli Sayuran Organik dengan Pendekatan Theory of Planned Behaviour. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 6(2), 429. https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2022.006.02.9
  25. Robbins, M. J. (2015). Exploring the ‘localisation’ dimension of food sovereignty. Third World Quarterly, 36(3), 449–468. https://doi.org/10.1080/01436597.2015.1024966
  26. Rosset, P. M., & Altieri, M. A. (2021). Agroecology Science and Politics. Practical Action Publishing
  27. Ruhyani, Y. (2017, Oktober). Petani Indonesia Terancam “Punah.” Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. http://lipi.go.id/lipimedia/Petani-Indonesia-Terancam-Punah/19137
  28. Scott, J. (1983). Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. LP3ES
  29. Scott, J. C. (1972). Patron-Client Politics and Political Change in Southeast Asia. The American Political Science Review, 66(1), 91–113. JSTOR. https://doi.org/10.2307/1959280
  30. Spradley, J. P. (2007). Metode Etnografi. Tiara Wacana
  31. Sterling, E. (2019). The “Age of Agricultural Ignorance”: Trends and Concerns for Agriculture Knee-Deep into the Twenty-First Century. Agricultural History, 93(1), 4. https://doi.org/10.3098/ah.2019.093.1.004
  32. Subejo, Irham Irham, Pinjung Nawang Sari, Arif Wahyu Widada, Azizatun Nurhayati, Laksmi Yustika Devi, & Esti Anatasari. (2019). Problematika Pengembangan Padi Organik di Sawangan Magelang serta Peluang Sertifikasi Internasional. Jurnal Teknosains, 9(1), 29. https://doi.org/10.22146/teknosains.40604
  33. Sudrajat, J., Isytar, I., & Arifin, N. (2021). Farmers’ Perception and Engagement with the Role of Middlemen: A Case Study of the Vegetable Farmers. Makara Human Behavior Studies in Asia, 25(1), 45–54. https://doi.org/10.7454/hubs.asia.1070220
  34. Tsing, A. L. (2005). Introduction. In Friction (pp. 1–18). Princeton University Press; JSTOR. https://doi.org/10.2307/j.ctt7s1xk.4
  35. White, B. (2020). Agriculture and the Generation Problem: Agrarian Change & Peasant Studies (2nd ed.). Practical Action Publishing
  36. Widlok, T. (2017). Anthropology and the Economy of Sharing. Routledge
  37. Widodo, P. (2020). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Gondangsari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2020-2026. Desa Gondangsari
  38. Wolf, E. (1969). Peasant wars of the twentieth century. Harper Collins
  39. Zlolniski, C. (2019). Made in Baja: The lives of farmworkers and growers behind Mexico’s transnational agricultural boom. University of California Press

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-11 04:18:01

No citation recorded.