skip to main content

Kesenjangan Pengetahuan Toponimi berbasis Gender pada Masyarakat Adat Baar di Pulau Flores

*Ayu Wijayanti orcid  -  Program Studi Magister Antropologi, Departemen Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Jalan Sosiohumaniora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
Muhammad Azmi  -  Departemen Solution Engineering, Esri Indonesia, Capital Place, Jalan Gatot Subroto, Lantai 26th. 12710., Indonesia
Open Access Copyright 2025 Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Toponimi sebagai bentuk pengetahuan lokal merupakan salah satu nilai yang sering disebarluaskan dalam masyarakat. Namun, sering kali bias gender menjadi bayang-bayang dalam proses penyebarannya dan menimbulkan perbedaan pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pengetahuan toponimi antara laki-laki dan perempuan pada masyarakat adat Baar. Selain itu, studi ini juga berupaya untuk mengungkapkan faktor penyebab terjadinya kondisi tersebut melalui penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan ada dua jenis, yaitu studi etnografi dan pemetaan partisipatif. Pengumpulan datanya dilakukan melalui metode observasi-partisipasi, wawancara mendalam, dan pemetaan toponimi di wilayah Semenanjung Torong Padang dengan memanfaatkan peta dua dimensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan pengetahuan lokal mengenai toponimi Semenanjung Torong Padang berbasis gender pada masyarakat adat Baar. Pengetahuan toponimi di wilayah yang menjadi fokus kajian ini lebih banyak diketahui oleh laki-laki daripada perempuan. Hal ini disimpulkan dari adanya perbedaan pola pergerakan harian dari laki-laki dan perempuan. Faktor yang kemudian berkontribusi pada pembentukan pola tersebut adalah perbedaan peran gender di ranah rumah tangga dan adat, sehingga akses perempuan terhadap ruang hidup menjadi lebih sempit dan pengetahuan mereka tentang toponimi Semenanjung Torong Padang menjadi terbatas.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Gambar 1. Peta Toponimi Semenanjung Torong Padang
Subject
Type Research Instrument
  View (2MB)    Indexing metadata
 Research Instrument
Gambar 2. Peta Pola Pergerakan Laki-laki
Subject
Type Research Instrument
  View (573KB)    Indexing metadata
 Research Instrument
Gambar 3. Peta Pola Pergerakan Perempuan
Subject
Type Research Instrument
  View (531KB)    Indexing metadata
Keywords: Kesenjangan, toponimi, gender, adat, etnografi, pemetaan partisipatif
Funding: Lembaga Pengelola Dana Pendidikan under contract 0008711/SOS/M/TM-AF-2022

Article Metrics:

  1. Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2020. Mendefinisikan Kembali Kebudayaan. Lembaran Antropologi Budaya. 3 (2): 2-25
  2. Ariefiandy, A., Purwandana D., Ciofi C., Jessop T.S. 2024. Chapter 4: Komodo Survival Program: An NGO’s approach to assisting Komodo dragon conservation and management. In Strategies for Conservation Success in Herpetology (Eds. SC Walls, KM O’Donnell). University Heights, OH: Society for the Study of Amphibians and Reptiles. pp. 22-31
  3. Asriyani, H., & Verheijen, B. 2020. Protecting the Mbau Komodo in Riung, Flores: Local Adat, National Conservation and Ecotourism Developments. Forest and Society. 4 (1): 20-34
  4. Camalia, M. 2015. Toponimi Kabupaten Lamongan (Kajian Antropologi Linguistik). PAROLE: Journal of Linguistics and Education. 5 (1): 74-83
  5. Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (Eds.). 2018. The Sage Handbook of Qualitative Research (5th ed.). Los Angeles, CA: Sage
  6. Erikha, F., & Lauder, M. R. 2022. Toponimi di jantung Kota Yogyakarta dari perspektif kebahasaan hingga psikologi sosial. Jakarta: LIPI Press
  7. Herawati, R., Jayanti, M. D., Agustin, Y., & Anam, A. K. 2024. Toponimi Nama-Nama Kalurahan di Kota Bekasi (Kajian Antropolinguistik). Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 13(3): 187-205
  8. Humaidi, A., Djawad, A. A., & Safutri, Y. 2021. Bentuk satuan kebahasaan dan makna toponimi nama desa di wilayah kabupaten Tabalong. Jurnal Basataka (JBT). 4(1): 30-40
  9. Illich, Ivan. 1998. Matinya Gender. (Omi Intan Naomi, Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  10. Kamil, P. I., Wijayanti, A., & Supriyanti, N. 2024. Suku Baar: Masyarakat, Budaya, dan Bentang Alam. Labuan Bajo: Komodo Survival Program
  11. Kartika, C. L., & Savitri, A. D. 2020. Penamaan Jalan Di Kotamadya Surabaya: Kajian Toponimi. BAPALA: Jurnal mahasiswa Unesa. 7(4): 1-15
  12. Kayat, K., Pudyatmoko, S., Maksum, M., & Imron, M. A. 2017. Potensi Konflik Penggembalaan Kuda pada Habitat Rusa Timor (Rusa timorensis Blainville 1822) di Kawasan Tanjung Torong Padang, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmu Kehutanan. 11(1): 4-18
  13. Kim, Hyun-Mi. 2007. Gender roles, accessibility, and gendered spatiality. Journal of the Korean Geographical Society. 42(5): 808-834
  14. Maharani, T., & Nugrahani, A. 2019. Toponimi Kewilayahan di Kabupaten Tulungagung (Kajian Etnosemantik dan Budaya). BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4(2): 223-230
  15. Manalu, S. H., & Ramlan, R. 2022. Toponimi Desa-Desa di Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah: Kajian Antropolinguistik. Kompetensi. 15(1): 82-92
  16. Massey, Doreen. 1994. Space, Place, and Gender. Minneapolis: University of Minnesota Press
  17. Muharna, M., Trisfayani, T., & Maulidawati, M. 2024. Toponimi Gampong-Gampong Di Kabupaten Bireuen. Kande: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. 5(1): 101-111
  18. Muhidin, Rahmat. 2017. Penamaan pulau-pulau kecil di kabupaten pulau morotai berdasarkan kajian toponimi dan persepsi etnolinguistik. Kibas Cenderawasih. 14(2): 149-168
  19. Munir, Mesiyarti. 2017. Jejak Indonesia dalam penamaan nama tempat dan jalan di Singapura: sebuah kajian toponimi. In Prosiding Seminar Nasional Toponimi Toponimi Dalam Perspektif Ilmu Budaya. pp. 183-195
  20. Nurghaida, Winda. 2022. Toponimi Desa di Kabupaten Batang (Kajian Antropolinguistik). Skripsi. Ilmu Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro: Semarang
  21. Nurmala, Dewi. 2022. Toponimi Desa Kelambir Lima: Kajian Antropolinguistik. Journal of Anthropolinguistics. 3(2): 38-42
  22. Ortner, Sherry B. 1972. Is Female to Male as Nature Is to Culture?. Feminist Studies. 1(2): 3-31
  23. Peraturan Bupati Kabupaten Ngada Nomor 120 Tahun 2019 tentang Batas Wilayah Administrasi Desa
  24. Persiapan Sambinasi Tengah Kecamatan Riung. Bajawa: Pemerintah Kabupaten Ngada. https://peraturan.bpk.go.id/Details/188232/perbup-kab-ngada-no-120-tahun-2019. Diakses pada 12 Maret 2025
  25. Peraturan Daerah Kabupaten Ngada Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pembentukan Desa. Bajawa: Pemerintah Kabupaten Ngada. https://peraturan.bpk.go.id/Details/264169/perda-kab-ngada-no-2-tahun-2022
  26. Sari, Yuliati Puspita. 2018. Aliran Air Sebagai Pembentuk Toponimi Kelurahan/Desa di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar: Kajian Ekolinguistik. UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra. 14(2): 129-142
  27. Segara, Nuansa Bayu. 2017. Kajian nilai pada toponimi di wilayah Kota Cirebon sebagai potensi sumber belajar geografi. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian. 14(1): 54-67
  28. Spradley, James P. 2006. Metode etnografi. (Amri Marzali, Terjemahan). Yogyakarta: Tiara Wacana
  29. Sulistyawati, Aning. 2020. Toponimi nama-nama desa di Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan Jawa Timur (Kajian antropolinguistik). Skripsi. Program Studi Pendidikan dan Sastra Bahasa Indonesia. STKIP PGRI Pacitan: Pacitan
  30. Whitehead, Tony. L., 2005. Basic Classical Ethnographic Research Methods, Secondary Data Analysis, Fieldwork, Observation/Participant Observation and Informal and Semi-structured Interviewing. Ethnographically Informed Community and Cultural Assessment Research System (EICCARS) Working Paper Series. Maryland: The Cultural Systems Analysis Group, Department of Anthropology, University of Maryland
  31. Oktaviana, E., & Indrawati, D. 2020. Toponimi Penamaan Desa di Kecamatan Kebomas Gresik Jawa Timur (Kajian Linguistik Antropologi). Jurnal Sapala. 7(1): 1-5
  32. Verheijen, J. A. J. 1987. Pulau Komodo, tanah, rakyat dan bahasanya. Jakarta: Balai Pustaka
  33. Wahyuni, S., Niko, N., & Elsera, M. 2022. Self-Agency Perempuan Nelayan di Kampung Bulang, Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. BESTARI. 3 (1): 48-59

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-05 14:19:42

No citation recorded.