BibTex Citation Data :
@article{ENDOGAMI72416, author = {Ayu Wijayanti and Muhammad Azmi}, title = {Kesenjangan Pengetahuan Toponimi berbasis Gender pada Masyarakat Adat Baar di Pulau Flores}, journal = {Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi}, volume = {8}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {Kesenjangan, toponimi, gender, adat, etnografi, pemetaan partisipatif}, abstract = { Toponimi sebagai bentuk pengetahuan lokal merupakan salah satu nilai yang sering disebarluaskan dalam masyarakat. Namun, sering kali bias gender menjadi bayang-bayang dalam proses penyebarannya dan menimbulkan perbedaan pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pengetahuan toponimi antara laki-laki dan perempuan pada masyarakat adat Baar. Selain itu, studi ini juga berupaya untuk mengungkapkan faktor penyebab terjadinya kondisi tersebut melalui penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan ada dua jenis, yaitu studi etnografi dan pemetaan partisipatif. Pengumpulan datanya dilakukan melalui metode observasi-partisipasi, wawancara mendalam, dan pemetaan toponimi di wilayah Semenanjung Torong Padang dengan memanfaatkan peta dua dimensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan pengetahuan lokal mengenai toponimi Semenanjung Torong Padang berbasis gender pada masyarakat adat Baar. Pengetahuan toponimi di wilayah yang menjadi fokus kajian ini lebih banyak diketahui oleh laki-laki daripada perempuan. Hal ini disimpulkan dari adanya perbedaan pola pergerakan harian dari laki-laki dan perempuan. Faktor yang kemudian berkontribusi pada pembentukan pola tersebut adalah perbedaan peran gender di ranah rumah tangga dan adat, sehingga akses perempuan terhadap ruang hidup menjadi lebih sempit dan pengetahuan mereka tentang toponimi Semenanjung Torong Padang menjadi terbatas. }, issn = {2599-1078}, pages = {388--402} doi = {10.14710/endogami.8.2.388-402}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/endogami/article/view/72416} }
Refworks Citation Data :
Toponimi sebagai bentuk pengetahuan lokal merupakan salah satu nilai yang sering disebarluaskan dalam masyarakat. Namun, sering kali bias gender menjadi bayang-bayang dalam proses penyebarannya dan menimbulkan perbedaan pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pengetahuan toponimi antara laki-laki dan perempuan pada masyarakat adat Baar. Selain itu, studi ini juga berupaya untuk mengungkapkan faktor penyebab terjadinya kondisi tersebut melalui penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan ada dua jenis, yaitu studi etnografi dan pemetaan partisipatif. Pengumpulan datanya dilakukan melalui metode observasi-partisipasi, wawancara mendalam, dan pemetaan toponimi di wilayah Semenanjung Torong Padang dengan memanfaatkan peta dua dimensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan pengetahuan lokal mengenai toponimi Semenanjung Torong Padang berbasis gender pada masyarakat adat Baar. Pengetahuan toponimi di wilayah yang menjadi fokus kajian ini lebih banyak diketahui oleh laki-laki daripada perempuan. Hal ini disimpulkan dari adanya perbedaan pola pergerakan harian dari laki-laki dan perempuan. Faktor yang kemudian berkontribusi pada pembentukan pola tersebut adalah perbedaan peran gender di ranah rumah tangga dan adat, sehingga akses perempuan terhadap ruang hidup menjadi lebih sempit dan pengetahuan mereka tentang toponimi Semenanjung Torong Padang menjadi terbatas.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-06-05 14:19:42
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.