1Fakultas Ilmu, Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{HUMANIKA40110, author = {Rizka Amalia and Mudjahirin Thohir}, title = {KEARIFAN EKOLOGI DALAM CERITA RAKYAT SEMARANG JAWA TENGAH 'ASAL MULA NAMA TEMBALANG}, journal = {HUMANIKA}, volume = {29}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {cerita rakyat; ekokritik; sastra apokaliptik}, abstract = { Penelitian ini membahas perihal kearifan lingkungan dalam cerita rakyat Asal Mula Nama Tembalang dan kaitannya dengan kondisi lingkungan dari daerah cerita rakyat tersebut berasal, yakni Semarang, Jawa Tengah. Cerita ini berkisah mengenai perjalanan Raden Pandan Arang bersama pengikutnya ke selatan Semarang, kemudian berhasil menolong warga setempat dari musibah banjir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkapkan pesan tersirat dari kearifan ekologi cerita Asal Mula Nama Tembalan g dan kaitannya dengan penerapan pada masa kini sebagai fungsi folklor. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif berupa analisis naratif dengan pendekatan objektif. Cerita ini dianalisis menggunakan pendekatan teori interdisipliner, yakni sebuah karya sastra dengan menggunakan teori-teori lain seperti teori ekokritik dan folklor. Simpulan dari penelitian ini adalah kategorisasi cerita rakyat Asal Mula Nama Tembalang sebagai sastra apokaliptik, sebab memiliki beberapa karakterisitik seperti: sosok ‘besar’ yang sedang melakukan perjalanan; pemandu atau pengikut yang menunjukkan pemandangan dan memberikan komentar; dan karakter pahlawan yang memiliki kesaktian. Isi dari cerita rakyat ini memuat empat konsep dari enam konsep ekokritisme Greg Garrard, yaitu: wilderness (hutan belantara); apocalypse (bencana); dwelling (tempat tinggal); dan earth (bumi). Sebagai sastra apokaliptik dan artefak budaya, cerita dapat digunakan sebagai alat pemaksa dan pengawas masyarakat dalam menjaga lingkungan. }, issn = {2502-5783}, pages = {13--23} doi = {10.14710/humanika.v29i1.40110}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/40110} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini membahas perihal kearifan lingkungan dalam cerita rakyat Asal Mula Nama Tembalang dan kaitannya dengan kondisi lingkungan dari daerah cerita rakyat tersebut berasal, yakni Semarang, Jawa Tengah. Cerita ini berkisah mengenai perjalanan Raden Pandan Arang bersama pengikutnya ke selatan Semarang, kemudian berhasil menolong warga setempat dari musibah banjir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkapkan pesan tersirat dari kearifan ekologi cerita Asal Mula Nama Tembalang dan kaitannya dengan penerapan pada masa kini sebagai fungsi folklor. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif berupa analisis naratif dengan pendekatan objektif. Cerita ini dianalisis menggunakan pendekatan teori interdisipliner, yakni sebuah karya sastra dengan menggunakan teori-teori lain seperti teori ekokritik dan folklor. Simpulan dari penelitian ini adalah kategorisasi cerita rakyat Asal Mula Nama Tembalang sebagai sastra apokaliptik, sebab memiliki beberapa karakterisitik seperti: sosok ‘besar’ yang sedang melakukan perjalanan; pemandu atau pengikut yang menunjukkan pemandangan dan memberikan komentar; dan karakter pahlawan yang memiliki kesaktian. Isi dari cerita rakyat ini memuat empat konsep dari enam konsep ekokritisme Greg Garrard, yaitu: wilderness (hutan belantara); apocalypse (bencana); dwelling (tempat tinggal); dan earth (bumi). Sebagai sastra apokaliptik dan artefak budaya, cerita dapat digunakan sebagai alat pemaksa dan pengawas masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-22 07:53:10
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to the author(s).
Humanika by http://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Faculty of Humanities, Diponegoro University
Prof. Soedarto, SH Street, Tembalang, Semarang, Central Java 50275, Indonesia
e-mail: widisusenoiriyanto@yahoo.co.id/ sarasdewiq@gmail.com