2024-03-28T09:21:11Z
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/index/oai
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2315
2012-03-02T10:50:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP CACAT DALAM PADA PRODUK SLAB BAJA (STUDI KASUS DI SLAB STEEL PLANT-2 PT. KRAKATAU STEEL)
Handayani, Naniek Utami
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Prastawa, Heru
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Nuryanti, Nuryanti
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
PT Krakatau Steel Plant-2, sebagai perusahaan penghasil Slab Baja, selalu berusaha untuk dapat menungkatkan kualitas produknya agar mampu bersaing di era global. Untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi hanya dapat dicapai dengan serangkaian pengendalian proses produksi yang baik, konsisten dan ketat. Hasil pengamatan di lapangan diketahui terdapat permasalahan adanya cacat segregasi. Cacat segregasi adalah cacat internal yang paling dominan dari jenis cacat yang lain, dari catatan departemen QC diketahui bahwa tingkat kelas cacat internal segregasi slab baja melebihi kelas. Adapun rincian jumlah cacat adalah sebagai berikut,jumlah cacat kelas 1 (37.84%), jumlah cacat kelas 1-2 (45.40%), jumlah cacat kelas 2 (46.84%) dan jumlah cacat kelas 2-3 (33.33%).
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis cacat yang paling berpengaruh terhadap cacat/retak dalam, mengetahui perbedaan pengaruh diantara faktor-faktor tersebut sehingga tercipta suatu sistem kerja yang baik, maka faktor-faktor ini perlu diteliti. Faktor-faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah faktor shift kerja, temperatur tundish dan casting speed ( kecepatan pencetakan). Masing-masing faktor terdiri dari 3 level. Faktor shift terdiri shift pagi, siang dan malam. Faktor temperatur terdiri, yaitu 15450C, 15500C dan 15550C. Dan faktor kecepatan 1.3m/menit, 1.4m/menit dan 1.5m/menit. Ukuran untuk kualitas slab baja yang dihasilkan dari proses ini dinyatakan dalam tingkat kelas cacat slab yang terjadi.
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda perancangan eksperimen dengan model faktorial. Untuk pengolahan data digunakan analisa variansi (ANOVA) dan test hipotesa. Hasil pengujian hipotesa dengan tingkat kepercayaan 95% menyatakan bahwa ada perbedaan yang berarti (signifikan) diantara pengaruh faktor temperatur tundish.
Kata kunci: kualitas produk, desain eksperimen, cacat segregasi
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-03-02 10:50:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2315
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.2, Mei 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16393
2020-04-17T18:05:59Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170922 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS SUMBER DAYA PERUSAHAAN (Studi Kasus : Qiscus Pte Ltd)
Arianie, Ganesstri Padma
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Puspitasari, Nia Budi
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Abstrak
Manajemen proyek merupakan strategi yang perlu dilakukan dalam mencapai efisiensi dan efektifitas suatu perusahaan. Perkembangan pada era teknologi masa ini sejalan dengan berkembangnya perusahaan yang bergerak di bidang jasa teknologi, seperti Qiscus Pte Ltd. Perencanaan proyek tersebut dapat disusun menggunakan Work Breakdown Structure (WBS), Cirital Path Method (CPM) dan Program Evaluation and Review Technique (PERT). Manajemen proyek dapat pula digunakan untuk memperkirakan adanya percepatan proyek (crasing) pada Qiscus Pte Ltd. Dengan penyusunan suatu manajemen proyek yang baik, maka dapat dilakukan estimasi waktu dan biaya yang diperlukan dalam menjalankan proyek, sehingga dapat meminimasi kerugian biaya akibat kemungkinan keterlambaran proyek. Perencanaan manajemen proyek yang dilakukan untuk menjalankan proyek Hayyan, Qiscus Pte Ltd, menghasilkan estimasi percepatan pengerjaan proyek selama 6 hari, dengan penambahan biaya sebesar 2,8 juta.
Abstract
Project management is a strategy that needs to be done in achieving the efficiency and effectiveness of a company. Technology development in this era is along with the development company engaged in technology services, such as Qiscus Pte Ltd. Planning the project can be compiled using a Work Breakdown Structure (WBS), Cirital Path Method (CPM) and Program Evaluation and Review Technique (PERT). Project management can also be used to estimate the acceleration of the project (crasing) on Qiscus Pte Ltd. The preparation of a good project management can estimate the time and cost required to run the project, so as to minimize losses due to the possibility of delays in project costs.
Keywords : Project Management, WBS, CPM, PERT, Crasing
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-10-03 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/16393
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 3, September 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2237
2012-02-28T09:13:58Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGUKURAN PERFORMANSI BIAYA DAN JADWAL PROYEK (STUDI KASUS DI PT HUTAMA KARYA WILAYAH IV JAWA TENGAH, D.I.Y DAN KALIMANTAN)
Rinawati, Dyah Ika
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Saptadi, Singgih
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Puspitasari, Diana
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Metode pengendalian proyek yang dipakai oleh PT Hutama Karya saat ini adalah metode analisis variansi. Metode ini mampu menjawab pertanyaan apakah pelaksanaan proyek sesuai dengan anggaran atau jadwal, namun belum mampu mengungkapkan performansi kegiatan secara terpadu antara biaya dan jadwal. Implementasi metode analisis variansi saat ini dilakukan dengan cara manual menggunakan Microsoft Excel. Dengan cara ini terdapat banyak kelemahan, selain prosedurnya sulit juga memungkinkan terjadinya kesalahan baik dalam pembuatan formulasi maupun saat proses up date. Dalam melakukan pengendalian proyek perlu dilakukan perkiraan biaya akhir proyek, saat ini perhitungan juga masih dilakukan dengan manual. Dewasa ini banyak tersedia software pengendalian proyek, namun perusahaan enggan membelinya karena dinilai tidak customize.
Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang mempermudah pengukuran performansi proyek secara terpadu dengan metode nilai hasil (earned value). Adapun kemampuan sistem ini adalah membantu mempercepat pembuatan formulasi nilai hasil dan kurva-S, mempercepat proses pembagian distribusi keselesaian pekerjaan, mempercepat proses pencarian data untuk update progress, mempercepat poses perhitungan indikator earned value, variansi serta indeks kinerja biaya dan jadwal proyek, mempercepat pembuatan perkiraan biaya akhir proyek dengan memperhatikan kecenderungan performansi proyek
KATA KUNCI: Sistem Informasi, Manajemen Proyek, Pengendalian Biaya dan Jadwal Terpadu, Performansi Proyek, Earned Value
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 09:13:58
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2237
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.3, September 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21426
2020-04-17T18:09:08Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"181130 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PERBAIKAN KUALITAS MENGGUNAKAN PRINSIP KAIZEN DAN 5 WHY ANALYSIS: STUDI KASUS PADA PAINTING SHOP KARAWANG PLANT 1, PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
Adyatama, Arga
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Handayani, Naniek Utami
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Kualitas merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan suatu perusahaan dalam menguasai persaingan. Pada Painting Shop Karawang Plant 1 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, kualitas diukur melalui OK Ratio, yaitu perbandingan antara jumlah unit yang sesuai standar dengan total unit yang diproduksi. Pada tahun 2017, OK Ratio Painting Shop belum mencapai target. Salah satu defect yang berkontribusi besar terhadap OK Ratio adalah dust seed yang terjadi pada area front door opening. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Kaizen melalui siklus PDCA dengan menggunakan seven tools of quality dan 5 why analysis. Diketahui bahwa terdapat tiga akar penyebab defect dust seed: tidak terdapat downflow pada area moisture sanding, jig yang digunakan masih kotor akibat pencucian yang tidak efektif dan jig digunakan secara berulang tanpa dibersihkan. Dengan melakukan perbaikan sesuai dengan akar permasalahan yang telah ditemukan, didapatkan hasil reject dust seed pada area front door opening berkurang sebanyak 35.29% dan proses repair touch up 2K berkurang sebesar 53.6%. Ditetapkan standar untuk mendukung berjalannya perbaikan yang dilakukan, yaitu standar kerja proses airblow jig pada area jig handling untuk memastikan jig yang akan dipakai bebas kontaminan, standar kerja proses vacuum cleaning untuk memastikan unit bersih dari kontaminan sebelum memasuki spray booth, serta standar perawatan dust catcher.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-11-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/21426
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 13, No 3 (2018): September 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1926
2012-02-16T13:00:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISA MODA DAN EFEK KEGAGALAN (FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS / FMEA) PADA PRODUK KURSI LIPAT CHITOSE YAMATO HAA
Nurkertamanda, Denny
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Wulandari, Fauziyati Tri
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Chitose Indonesia Manufacturing merupakan perusahaan yang memproduksi dan menjual furniture dari logam dengan kerjasama negara Jepang. Berdasarkan data penjualan Chitose Indonesia Manufacturing pada tahun 2003, kursi lipat Chitose Yamato merupakan jenis kursi lipat yang memiliki angka penjualan sebesar 59% dari keseluruhan jenis produk yang diproduksi. Kursi lipat Chitose Yamato HAA merupakan salah satu sarana untuk duduk yang dilengkapi dengan sandaran sesuai dengan bentuk punggung manusia dan dapat dilipat untuk memudahkan penyimpanannya. Selain itu juga rangka kakinya yang berbentuk H sehingga dapat digunakan pada permukaan yang datar atau bergelombang. Material yang digunakan pada rangka kursi lipat Chitose Yamato HAA adalah berupa elemen struktur rangka yang bersifat isotropik, yakni memiliki keseragaman sifat dan bahan suatu elemen (regangan, tegangan, mekanis, dsb). Pada analisa moda kegagalan dilakukan identifikasi moda kegagalan yang potensial, keparahan yang ditimbulkan, dan frekuensi kejadian moda kegagalan. Dengan menggunakan analisa moda kegagalan, maka diharapkan kualitas produk akan meningkat dan dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. RPN adalah indikator kekritisan untuk menentukan tindakan koreksi yang sesuai dengan moda kegagalan. RPN digunakan oleh banyak prosedur FMEA untuk menaksir resiko menggunakan tiga kriteria yaitu Keparahan efek (Severity) S, Kejadian penyebab (Occurrence) O, Deteksi penyebab (Detection) D. Angka prioritas RPN merupakan hasil kali rating keparahan, kejadian, dan deteksi. Angka ini hanyalah menunjukkan rangking atau urutan defisiensi desain sistem.
Kata kunci : Moda Kegagalan, Efek Kegagalan, Penyebab Kegagalan, Deteksi, Kejadian, Keparahan, RPN (Risk Priority Number).
Chitose Manufacturing Indonesia is a company that produce and sells furniture made from alloy in cooperation with Japan. Based on Sales data by Chitose Indonesia Manufacturing in 2003, Chitose Yamato foldable chair has a sales number up tp 59% from all of the products manufactured. CHitose Yamato HAA foldable chair is one of the tools to sit down included with a back seat according to the vertebra of the human body and its is foldable to simplify its storage. Furthermore, the H form of its feet structure allows it to be used in flat or hilly surface. The material used on the structure of Chitose Yamato HAA foldable chair is isotropic structure element, which has similar characteristic and material (stress,strain, mechanic, etc.) On Failure Mode Analysis we identify potensial failure modes, severity that occurs, and the frequency of failure mode. With the failure mode analysis, the goal is to increase product quality and can be used according to its function. RPN is the critical indicator to determine the correction actions according to Failure modes. RPN is used in many FMEA procedures to approximate risks using three criterias that consists o:LSeverity(S), Occurrence(O), Detection(D). RPN priority number is the multiplying results from severity rating, occurrence, and detection. This number only shows ranks or sequence of the system design deficiency.
Keywords: Failure mode, Failure effects, Failure causes, Detection, Severity, RPN (Risk Priority Number)
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-16 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1926
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 1, Januari 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/27518
2021-02-23T17:54:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"201022 2020 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENINGKATAN EFISIENSI PERSEDIAAN WORK IN PROCESS GREEN TYRE DI PT XYZ
Wijaya, Hendri
IPB Bogor https://orcid.org/0000-0003-2808-5774
Puspasari, Luky
IPB Bogor
Array
Manajemen persediaan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk tepat waktu, dengan jumlah yang tepat, serta kualitas yang sesuai standar. PT XYZ adalah perusahaan yang menghasilkan produk ban tubless. Terdapat 8 proses untuk menghasilkan ban tubeless, dan masing-masing proses menghasilkan penyimpanan work in process. Salah satu dari work in process adalah green tyre. PT XYZ menghadapi masalah terjadi overstock pada green tyre yang menimbulkan produk cacat. Tujuan dari studi adalah untuk menentukan jumlah produksi yang tepat untuk mengatasi permasalahan overstock. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah Economic Production Quantity (EPQ). Metode EPQ terbukti dapat mengurangi biaya penyimpanan dalam satu bulan sebesar Rp 33,218,117 atau sebesar 40% dari biaya semula. Alat penyimpanan juga dapat dikurangi sebesar 34%, serta luas area penyimpanan dapat dikurangi sebesar 14%.
Abstract
Inventory management can increase a company's ability to produce products on time, with the correct amount and meet the quality standard. PT XYZ is a company that produces tubeless tyres. There are eight processes to produce the tubeless tyre, and each process results a work in process inventory. One of the process is a green tyre. PT XYZ faces the overstock of green tyre that raises the amount of the defect. The aim of this study was to determine the amount of production appropriately to avoid the overstock problem. Economic Production Quantity (EPQ) method was used to solve this problem. EPQ method decreased the inventory cost as much as IDR 33,218,117 or 40% of the existing inventory cost, and reduced storage tools of 34% and reduced the storage area of 14 %.
Keywords: work in process; inventory; green tyre; overstock; eqonomic production quantity
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2020-10-14 14:16:43
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/27518
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 15, No 3 (2020): September 2020
eng
Copyright (c) 2020 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2046
2012-02-21T14:28:48Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENENTUAN KEBIJAKAN PENGIRIMAN MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI UNTUK PERISHABLE PRODUCT DALAM SUPPLY CHAIN MULTI-ESELON (Studi Kasus di TIKA Bakery)
Saptadi, Singgih
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Pritasari, Anggrila
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Adi, Purnawan
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Sepanjang persaingan dalam dunia industri semakin kuat, supply chain management menjadi hal
yang sangat penting. TIKA Bakery yang secara terus menerus memproduksi roti selalu berusaha untuk
memenuhi permintaan konsumen dengan cepat, murah, dan kualitas produk yang tetap terjamin. Untuk
mencapai tujuan tersebut TIKA Bakery tidak dapat melakukannya sendiri, melainkan harus bekerja sama
dengan pedagang rotinya dan Trijaya Niaga Distributor selaku supplier tepung terigu. Agar koordinasi
dan kerjasama dalam satu supply chain tersebut tidak terjadi perbedaan dan konflik yang merugikan satu
sama lain, diperlukan suatu kebijakan integrasi supply chain, dimana dalam penelitian ini adalah
kebijakan dalam hal aliran material. Produk yang dihasilkan TIKA Bakery termasuk perishable product,
oleh karena itu faktor yang berpengaruh terhadap habisnya persediaan tidak hanya permintaan tetapi juga
kerusakan. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan pengiriman untuk mendukung pengelolaan persediaan
roti TIKA Bakery. Hsin Rau, dkk pada tahun 2003 mengembangkan sebuah model yang menggabungkan
tiga konsep, yaitu model persediaan untuk deteriorating item, sistem persediaan multi-eselon, dan
integrasi supply chain. Dengan menggunakan model tersebut dihasilkan suatu usulan kebijakan
pengiriman, yaitu frekuensi pengiriman bahan baku dari Trijaya Niaga Distributor ke TIKA Bakery
adalah 16 kali pengiriman, frekuensi pengiriman roti dari TIKA Bakery ke pedagang adalah 25 kali
pengiriman selama satu bulan. Selain itu kebijakan pengiriman tersebut memberikan keuntungan,
diantaranya yaitu jumlah roti yang kembali ke TIKA Bakery karena rusak berkurang dari 28% menjadi
3,47%.
Kata kunci: kebijakan, multi-eselon, perishable, integrasi
As the industrial environment becomes more competitive, supply chain management has become
essential. TIKA Bakery which continuously produces bread always tries to fulfil consumer demand in fast,
cheap and well guaranteed products quality. To reach the target TIKA Bakery cannot do it alone, they
have to work on a cooperative basis with TIKA Bakery’s bread retailers and Trijaya Niaga Distributor as
wheat flour supplier. In order to avoid conflict and difference between one another in cooperation and
coordination of supply chain which can harm one another, they need an integration supply chain policy,
which in this research is policy in the case of material stream. TIKA Bakery’s products included
perishable product, therefore factor that having an effect to the inventory not only the demand but also
the damage. Because of that, need a delivery policy to support inventory management in TIKA Bakery.
Hsin Rau, et al in 2003 developing a model joining three concepts, there are inventory model for
perishable product, multi-echelon inventory system, and integration supply chain. By using the model that
result a proposal in delivery policy, those are frequency delivery of raw material from Trijaya Niaga
Distributor to TIKA Bakery is 16 delivery times and frequency delivery of bread from TIKA Bakery to the
retailers is 25 delivery times during one month. In addition, the delivery policy gives profit, which is the
quantity of bread that return to TIKA Bakery is decrease from 28% to 3,47%.
Keyword: policy, multi-echelon, perishable, integration approach.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 14:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2046
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.1, Januari 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/38576
2023-05-12T01:57:58Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"220623 2022 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS RISIKO DAN STRATEGI MITIGASI RISIKO SUPPLY CHAIN PRODUK CRUDE PALM OIL (CPO) (STUDI KASUS: PT XYZ)
Rohimmah, Rohimmah
Universitas Mulawarman
Array
PT XYZ merupakan pabrik pengolahan TBS menjadi produk CPO. Dalam sistem rantai pasoknya, belum memperhitungkan risiko yang terjadi. Risiko tersebut apabila dibiarkan maka akan menyebabkan beberapa kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko rantai pasok produk CPO mengunakan model SCOR yaitu plan, source, make, deliver dan return kemudian melakukan pengukuran tingkat prioritas risiko menggunakan metode fuzzy FMEA dan melakukan penentuan strategi mitigasi risiko prioritas produk CPO menggunakan metode AHP. Hasil identifikasi menunjukkan terdapat total 23 risiko dari aktivitas plan, source, make, deliver dan return. Dari hasil pengolahan data, didapatkan prioritas risiko plan yaitu ketidaksesuaian antara rencana produksi dengan pelaksanaan produksi dengan strategi pengoptimalan mesin dan peralatan, risiko source yaitu risiko kekurangan bahan baku TBS di penampungan sementara dengan strategi prioritas training secara berkala pada pekerja, risiko make yaitu risiko keterlambatan pelaksanaan produksi dengan strategi prioritas pengoptimalan mesin dan peralatan, risiko deliver yaitu risiko adanya kerusakan kendaraan selama proses pengiriman CPO dnegan strategi prioritas meningkatkan pengawasan terhadap kinerja karyawan, dan risiko return yaitu risiko kualitas/ mutu CPO tidak sesuai dengan permintaan dengan strategi prioritas adalah menjaga kualitas bahan baku.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2022-06-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/38576
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 17, No 2 (2022): Mei 2022
eng
Copyright (c) 2022 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2121
2012-02-23T13:56:26Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
Analisis Pengendalian Kualitas Cacat Bintik Untuk Produk Hyundai Atoz (Type Mx) Di PT Hyundai Indonesia Motor
Aribowo, Budi
Jurusan Teknik Industri Universitas Bina Nusantara, Jakarta
Jl. KH. Syahdan No. 9 Palmera Jakarta 11480
Telp: 021-5345830 ext. 2244
Kushandayati, Kushandayati
Jurusan Teknik Industri Universitas Bina Nusantara, Jakarta
Jl. KH. Syahdan No. 9 Palmera Jakarta 11480
Telp: 021-5345830 ext. 2244
PT.Hyundai Indonesia Motor (HIM) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif khususnya dalam perakitan mobil dengan merk Hyundai. Dalam upaya mempertahankan kualitas produk, PT.HIM berusaha untuk meminimasi jumlah kecacatan dalam setiap unit inspeksinya. Untuk itu diperlukan sebuah metode pengendalian dan peningkatan kualitas untuk mengidentifikasi cacat ke penyebab akar utamanya. Dari pengumpulan data yang dilakukan di PT. HIM dari bulan Maret sampai dengan Agustus 2006, didapatkan bahwa cacat bintik (dirt) merupakan jenis cacat terbesar yang terjadi di PT.HIM yaitu sebesar 67,93% dan hal ini terjadi pada proses pengecatan Lalu pada tahap berikutnya setelah dilakukan proses brainstorming dengan pihak terkait di dalam perusahaan untuk mencari penyebab utama cacat bintik yang kemudian hasilnya ditampilkan melalui diagram fishbone. Untuk mengetahui prioritas perbaikan atau tindak lanjut terhadap penyebab ~penyebab yang dipaparkan dalam diagram fishbone maka digunakanlah metode AHP. Dari hasil pengolahan dengan metode AHP didapatkan penyebab utama yang paling signifikan dalam terhadap cacat bintik adalah faktor lingkungan dengan nilai bobot atau nilai eigen sebesar 51,13% disusul dengan faktor manusia dengan nilai bobot 19,11 %. Pada tahap selanjutnya, dilakukan analisis perbaikan dengan menggunakan model FMEA, setelah itu melalui hasil RPN yang didapatkan, modus kegagalan potensial yang paling utama sebagai penyebab terjadinya kecacatan yang harus segera ditangani. Dalam hal ini modus kegagalan potensial terbesar yang menyebabkan cacat bintik (dirt), dengan nilai RPN adalah 280, adalah tidak dibersihkannya blower yang terdapat di lantai produksi maupun di perlengkapan. Maka tindakan yang perlu dilakukan adalah melakukan pembersihan blower secara teratur terutama di ruang aplikasi pengecatan.
Kata kunci : Pengendalian Kualitas, Cacat Bintik (Dirt), Atoz Type MX
Abstract
PT.Hyundai Indonesia Motor (HIM) is a company engaged in the automotive field, especially in assembling Hyundai cars with the brand. In an effort to maintain product quality, PT.HIM trying to minimize the number of defects in each inspection unit. It required a method of controlling and improving quality to identify the root causes of defects to the main. From data collection conducted at PT. HIM from March to August 2006, it was found that the defect spots (dirt) is the largest type of defect that occurs in PT.HIM that is equal to 67.93% and this occurs in the process of painting then at a later stage after the brainstorming process is carried out with related parties in the company to seek the main causes of disability spots which then results are displayed through a fishbone diagram. To determine priority of repairs or follow-up to cause ~ cause fishbone diagram presented in the AHP method is used. The results obtained with the AHP method is the most significant major cause of disability in the spots are environmental factors with weight value or eigen value of 51.13% followed by the human factor with a value of 19.11% weighting. In the next stage, analysis improvements using FMEA model, after it obtained through the NDP, the potential failure modes as the main cause of disability that must be addressed. In this case the greatest potential failure modes that cause defective spots (dirt), with the NDP is 280, is not cleaned the blower located on the production floor or in the equipment. Then action needs to be done is to do the cleaning blower regularly, especially in the space of painting applications.
Keywords: Quality Control, Defect Spot (Dirt), Atoz Type MX
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-23 13:56:26
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2121
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.3, September 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19515
2018-07-12T14:28:06Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2168
2012-02-24T15:00:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
USULAN PERBAIKAN OPERATION POINT SHEET PADA MESIN FEEDER AIDA 1100 PT. XXX DENGAN MENGGUNAKAN METODE SMED
Arvianto, Ary
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Arista, Rheza
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Single Minute Exchange of Die (SMED) merupakan salah satu alat lean yang penting untuk mengurangi waste dan meningkatkan fleksibilitas dalam proses manufaktur yang memungkinkan dalam pengurangan ukuran lot dan perbaikan aliran manufaktur. SMED mengurangi waktu non-produktif dengan mempersatukan dan standardisasi operasi dalam pergantian alat, dengan menggunakan teknik sederhana dan aplikasi yang mudah. Namun proses tersebut tidak dapat memberikan hasil yang spesifik dalam pelaksanaannya, dimana masih dapat dilakukan suatu perbaikan. Untuk mengatasi hal ini, data statistik dan alat-alat teknik industri dapat diintegrasikan dalam pendekatan SMED untuk meningkatkan hasil penerapan SMED. Penerapan pendekatan SMED yang diusulkan diuji untuk mesin feeder didalam industri otomotif PT. XXX. Implementasi ini memungkinkan adanya pengurangan waktu setup, melalui reorganisasi sumber daya internal perusahaan tanpa membutuhkan investasi yang signifikan.
Kata kunci: Lean manufacturing systems, Single Minute Exchange of Die, Quick ChangeOver.
Single Minute Exchange of Die (SMED) is one of the essential lean tools to reduce waste and increase flexibility in manufacturing processes that enable the reduction of lot size and improving manufacturing flow. SMED reduces non-productive time by streamlining and standardizing operations in the turn of the tool, using simple techniques and easy application. But the process can not provide a specific result in the implementation, which can still be an improvement. To overcome this, statistical data and tools can be integrated in industrial engineering approaches to improve outcomes SMED SMED implementation. The proposed application of SMED approach was tested for the automotive industry in the feeder machine PT. XXX. This implementation allows for the reduction of setup time, through the reorganization of the company's internal resources without requiring significant investment.
Keywords: Lean manufacturing systems, Single Minute Exchange of Die, quick changeover.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2168
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.2, Mei 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2210
2012-02-27T14:50:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
MODEL SIMULASI PENGALOKASIAN JUMLAH MONTIR PERAWATAN MESIN DI PT. ISTW SEMARANG
Saptadi, Singgih
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Fanani, Zainal
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Kurniawan, Bambang
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Untuk meningkatkan performansi sistem produksi maka diperlukan adanya sistem perawatan yang baik untuk mesin-mesin produksi. Sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan mesin pada saat proses produksi berlangsung dapat ditekan seminimal mungkin. Perawatan dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu perawatan jenis preventive dan perawatan korektif. Perawatan preventive dilakukan secara berkala untuk memperpanjang umur mesin dan juga untuk mencegah terjadinya breakdown pada mesin produksi pada saat sedang digunakan. Sedangkan perawatan korektif dilakukan hanya pada saat mesin produksi mengalami kerusakan. Dalam kenyataannya, terkadang mesin produksi tetap akan mengalami breakdown pada saat proses produksi berlangsung meskipun telah dilakukan perawatan preventive pada mesin tersebut. Untuk kerusakan seperti itu diperlukan penanganan secepatnya agar proses produksi tidak terhenti terlalu. Peran montir sangat penting untuk menangani breakdown mesin. Dengan adanya sistem perbaikan yang baik maka mesin produksi dapat segera diperbaiki dan kerugian karena kerusakan mesin dapat dikurangi.
Penelitian ini menyajikan suatu model simulasi yang menggambarkan beberapa sistem penugasan montir. Cara yang pertama adalah penugasan montir tanpa memperhatikan prioritas kerusakan dan jumlah yang dialokasikan sama untuk setiap kerusakan. cara kedua adalah,penugasan montir dengan memperhatikan prioritas kerusakan dan jumlah alokasi montir sama untuk setiap kerusakan. Cara ketiga adalah penugasan montir dengan memperhatikan prioritas kerusakan dan alokasi montir yang disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang akan diperbaiki.Dari analisa output didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan cara penugasan montir yang pertama didapatkan hasil jumlah pipa baja yang dihasilkan adalah 343.308 batang pipa. Dengan cara penugasan yang kedua didapatkan hasil sebanyak 345.614 batang pipa. Dan dengan cara penugasan yang ketiga hasil yang didapatkan adalah 353.263 batang pipa baja.
Kata Kunci : breakdown, montir, perawatan korektif, simulasi
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2210
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.2, Mei 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2310
2012-03-02T10:50:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
USULAN ACCEPTANCE SAMPLING PLAN UNTUK TAPE YARN PRODUK GEOTEX 250 Studi kasus: PT. Unggul Karya Semesta - Bogor
Opit, Prudensy F.
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik Unika De La Salle Manado
Mokoginta, Jaqueline N.
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik Unika De La Salle Manado
Perencanaan penerimaan sampel merupakan salah satu aplikasi system pengendalian kualitas yang merancang suatu teknik pengambilan sampel dengan jumlah sampel dan batas spesifikasi yang telah ditentukan. Untuk membuat rancangan ini terlebih dahulu ditentukan nilai untuk beberapa variabel, yaitu probabilitas menolak lot yang baik (producer’s risk), probabilitas menerima lot yang buruk (consumer’s risk), rata-rata lot berkualitas baik, rata-rata lot berkualitas buruk, dan standar deviasi proses. Variabel-variabel ini akan mempengaruhi perhitungan untuk menentukan jumlah sampel dan batas spesifikasi penerimaan sampel.
Hasilnya berupa suatu rancangan di mana sampel yang akan diinspeksi adalah sejumlah 13 benang plastik (tape yarn), kemudian diukur kekuatan per deniernya (tenacity). Jika rata-rata tenacity sama dengan atau lebih dari 5,9 gram/D maka lot diterima, dan jika rata-rata tenacity kurang dari 5,9 gram/D maka lot ditolak.
Kata kunci: pengendalian kualitas, perencanaan penerimaan sampel, perencanaan sampling untuk karakteristik variabel, batas spesifikasi tunggal, standar deviasi.
Acceptance sampling plan is an application of quality control system that creates a sampling technique with certain sample size and specification limit. To plan this, it has to determine the value of variables, such as probability of rejecting good lot (producer’s risk), probability of accepting poor lot (consumer’s risk), good average quality, poor average quality, and process standard deviation. These variables will determine the sample size and acceptance specification limit.
The result is a plan which the inspected sample size is 13 tape yarns, then its strength per denier (tenacity) is measured. If the sample average is equal to or more than 5,9 gram/D, accept lot; otherwise, reject lot.
Keywords: quality control, acceptance sampling plans, variable sampling plan, single specification limit, standard deviation.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-03-02 10:50:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2310
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.2, Mei 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15261
2020-04-17T18:05:10Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170717 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN JALAN TOL SEMARANG-BAWEN DENGAN INTEGRASI METODE IMPORTANCE PERFORMANCE GAP ANALYSIS, LEAN, DAN SIX SIGMA
Sari, Diana Puspita
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Winanda, Ariani Putri
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Bakhtiar, Arfan
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Rinawati, Dyah Ika
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Widharto, Yusuf
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
PT Trans Marga Jateng (TMJ) adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa, yaitu mengelola jalan tol Semarang-Bawen. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan oleh PT TMJ menunjukkan bahwa kualitas pelayanan PT TMJ masih dianggap kurang memuaskan, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai peningkatan kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan dapat diukur dari dua perspektif, yaitu perspektif internal dan perspektif eksternal. Perspektif eksternal dapat diukur dengan metode Importance Performance Gap Analysis (IPGA), sedangkan perspektif internal dapat diukur dengan metode Lean dan Six Sigma. Sehingga, penelitian ini menggunakan integrasi metode IPGA, Lean, dan Six Sigma dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan PT TMJ. Berdasarkan hasil penelitian, atribut kualitas pelayanan yang dianggap paling berpengaruh adalah penerangan jalan, kemulusan permukaan jalan, keselamatan mengemudi, dan penanganan kecelakaan. Usulan perbaikan yang diberikan untuk masing-masing atribut adalah penambahan lampu penerangan di titik-titik rawan kecelakaan, pemberian lapisan aspal pada bagian-bagian jalan yang bergelombang, memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan indikator-indikator keselamatan mengemudi, dan perbaikan value stream pada penanganan kecelakaan. Value stream mapping hasil perbaikan menghasilkan waktu total lead time sebesar 150 menit dan persentase aktivitas value added sebesar 72,6%.
Abstract
PT Trans Marga Jateng (TMJ) is a company engaged in service sector, which is managing Semarang-Bawen toll road. The result of preliminary surveyconducted by PT TMJ showed that service quality of PT TMJ is still unsatisfactory, so it is necessary to do research on improving service quality. Service quality can be measured from two perspectives, i.e., internal perspective and external perspective. The external perspective can be measured with Importance Performance Gap Analysis (IPGA) method, while the internal perspective can be measured with Lean and Six Sigma method. Thus, this study will use the integration method of IPGA, lean, and six sigma in effort to improve service quality of PT TMJ. Based on the research result, service quality attributes considered the most influential is road lighting, road surface smoothness, driving safety, and accident handling. Suggested improvements for each attribute are road lighting installation at vulnerable points of accidents,asphalt layer installation on bumpy roads, paying particular attention to the implementation of safety driving indicator, and improving value stream of accident handling. Based on future state value stream mapping, total lead time is 150 minutes and value added activity percentage is 72,6%.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-07-17 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/15261
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 2, Mei 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@TI UNDIP : JURNAL TEKNIK INDUSTRI
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2242
2012-02-28T12:12:31Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINE 8/CARBONATED SOFT DRINK PT COCA-COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA
Pujotomo, Darminto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Septiawan, Heppy
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) Central Java merupakan salah satu perusahaan produsen minuman ringan yang terkemuka di Indonesia, dengan dua jenis kelompok produk yang dihasilkan yaitu minuman karbonasi/Carbonated Soft Drink (Coca-Cola, Sprite, dan Fanta) dan non-karbonasi (Frestea dan Ades). Dalam usaha untuk mempertahankan mutu dan meningkatkan produktifitas, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah masalah perawatan fasilitas/mesin produksi.
Makalah ini membahas mengenai penyebab dan akibat yang ditimbulkan oleh breakdown mesin terjadi pada Line 8/Carbonated Soft Drink, khususnya pada conveyor, filler machine, dan bottle washer machine. Untuk mendapatkan mesin yang dapat terjaga keterandalannya dibutuhkan suatu konsep yang baik. Total Productive Maintenance (TPM) merupakan sebuah konsep yang baik untuk merealisasikan hal tersebut. Konsep ini, selain melibatkan semua personil dalam perusahaan, juga bertujuan untuk merawat semua fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan.Data yang digunakan merupakan data breakdown conveyor, filler machine, dan bottle washer machine dari ME Monthly Report PT.CCBI selama bulan Januari-Desember 2005 khususnya line 8.
Selain itu makalah ini juga membahas performance maintenance PT. Coca-Cola Bottling Indonesia-Central Java, dengan memperhitungkan nilai Mean Time Beetwen Failure (MTBF), Mean Time To Repair (MTTR), serta Availability mesin, dengan menggunakan data record Line 8 selama bulan Mei 2006 sampai bulan Juli 2006. Sehingga nantinya akan diketahui informasi keadaan aktual dari perusahaan tentang sistem perawatannya, khususnya pada Line 8/Carbonated Soft Drink apakah baik atau buruk.
Kata kunci : Total Production Maintenance, Conveyor, Filler Machine, Bottle Washer Machine, Performance Maintenance
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI)-Central Java represent one of notable light beverage producer company in Indonesia, with two product group type yielded is carbonated beverage/Carbonated Soft Drink (Coca-Cola, Sprite, Fanta) and non-carbonated (Frestea,Ades). In effort to maintain quality and improve productivity, one of factor which must be paid attention is maintain problem (maintenance) facilities/machine produce.
In this paper study to hit effect and cause generated by breakdown machine of Line 8/Carbonated Soft Drink, specially conveyor, filler machine, and bottle washer machine. For the reason, to get machine which can be awaked by reliability required a good concept. Total Productive Maintenance (TPM) represent a concept which is good to realize the mentioned. Because of the concept besides entangling all personnel in company also aim to take care of all production facility owned company. Data used represent data breakdown conveyor, filler machine, and bottle washer machine from ME Monthly Report PT.CCBI during in Januari-Desember 2005 specially for line 8.
In addition this paper also study to performance maintenance PT. Coca-Cola Bottling Indonesia-Central Java, reckonedly assess Mean Time Beetwen Failure (MTBF), Mean Time To Repair (MTTR), and also Availability machine, by using data record Line 8 in May 2006 until July 2006. So that later will be known by the circumstance actual information from company about maintenance system, specially at Line 8/Carbonated Soft Drink whether goodness or ugly.
Keywords : Total Production Maintenance, Conveyor, Filler Machine, Bottle Washer Machine, Performance Maintenance
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 12:12:31
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2242
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.1, Januari 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19667
2020-04-17T18:08:48Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"190730 2019 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PERBAIKAN SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH PADA PERUMAHAN DI KOTA BATAM
Sugianto, Welly
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Komputer, Universitas Putera Batam
Susanti, Elva
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Komputer, Universitas Putera Batam
Array
Abstrak
Proses pengangkutan sampah di kota Batam dilakukan oleh truk pengangkut sampah. Truk pengangkut sampah masuk ke perumahan dan mengambil sampah yang ada di depan setiap rumah warga. Jumlah truk sampah tidak memadai sehingga sampah menumpuk di depan rumah warga. Warga mengambil inisiatif untuk membuang sampah tersebut di sembarang tempat sehingga tercipta TPS liar. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jumlah truk pengangkut sampah yang optimum agar tidak terjadi timbunan sampah di depan rumah warga dan mencegah timbulnya TPS liar. Pendekatan yang digunakan adalah teori antrian dengan populasi terbatas. Truk sampah melayani sejumlah rumah dalam satu wilayah. Jumlah rumah dalam satu wilayah bersifat terbatas dan tetap. Rumah ditetapkan sebagai pelanggan jika jumlah sampah yang ada di depan rumah lebih dari 5 kantong atau lebih dari 20 kg. Beberapa data yang akan diobservasi adalah tingkat kedatangan dan kecepatan pelayanan. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung beberapa parameter seperti tingkat antrian, waktu objek dalam antrian, probabilitas objek dalam sistem antrian, probabilitas sejumlah objek dalam antrian, dan biaya total yang merupakan penggabungan antara biaya antrian dan biaya operasional. Penelitian ini dilakukan di Kota Batam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori antrian dengan populasi terbatas dapat diterapkan untuk menghitung jumlah truk pengangkut sampah yang optimum. Implementasi usulan perbaikan berdampak pada peningkatan kecepatan pelayanan dari 267,2 rumah per hari menjadi 480,8 rumah per hari. Jumlah truk yang optimum untuk satu wilayah perumahan setelah implementasi perbaikan adalah 2.
Abstract
[Determination of the Optimal Number of Trucks in the Garbage Transport Process] The garbage collection process in Batam city is carried out by garbage truck. Trucks must enter the housing and take out the garbage that is in front of each house. the number of garbage trucks is not enough so that the garbage overflows in front of the house. Residents took the initiative to dispose of the garbage in any place so as to create illegal polling stations. The objective of this research are to find the optimum garbage truck to avoid garbage pile in front of the residents' house and to prevent the occurrence of illegal polling stations. The approach used is queuing theory with limited population. Garbage trucks serve a number of houses in one area. The number of houses in one area is limited and fixed. The house is designated as a customer if the amount of garbage in front of the house is more than 5 bags or more than 20 kg. Some data to be observed is the arrival rate and speed of service. Some parameters to be calculated are the queue level, the time of the object in the queue, the probability of the object in the queue sistem, the probability of a number of objects in the queue, and the total cost which is a combination of queuing costs and operational costs. This research was conducted in Batam City. The results show that queuing theory with limited population can be applied to calculate the number of optimum garbage trucks. Implementation of the proposed improvements has an impact on the increase of speed of service rate from 267.2 houses per day to 480.8 houses per day. The optimum number of trucks in region after the implementation of the improvement is 2
Keywords: Queue; Finite Population; Garbage truck
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-06-21 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/19667
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 13, No. 2, Mei 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1916
2012-02-16T13:00:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
DISAIN SISTEM DATABASE ORDER PRODUKSI PADA DEPARTEMEN LOOM – WEAVING 4, DIVISI DENIM PT APAC INTI CORPORA
Prastawa, Heru
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 76740052
Sriyanto, Sriyanto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 76740052
Suhalim, Monika
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 76740052
Penjadwalan dalam organisasi industri mempunyai peranan penting terutama pada level operasional. Untuk mencapai sebuah penjadwalan yang baik, semua data pendukung harus diatur untuk mendukung proses penjadwalan. Departemen Loom-Weaving 4, Divisi Denim, PT. APAC INTI Corpora, khususnya pada Departemen PPC membutuhkan sebuah sistem database untuk mendukung proses penjadwalan. Untuk menjalankan fungsinya, Departemen PPC membutuhkan informasi yang cepat, akurat dan aktual untuk dibagi dengan bagian Marketing sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menerima atau menolak order dan menginformasikan status pembuatan order. Departemen PPC juga harus menyediakan informasi untuk pelaksanaan pembelian order oleh Departemen Produksi. Penelitian ini mengembangkan sebuat sistem database untuk memfasilitasi PPC dalam manajemen data dan menyediakan informasi order. Sistem database didesain untuk menyediakan bantuan dalam penyimpanan data order, pelaporan produksi dan merencakan perbaikan jika terdapat order tambahan.
Kata Kunci: penjadwalan, order produksi, sistem database
Abstract
Scheduling in an industrial organization has an important role especially in operational level. To reach a good scheduling, all of the assistive data have to be arranged to support the scheduling process. Loom Department at Weaving 4 - Denim Division, PT Apac Inti Corpora, especially at PPC Department needs a database system to support the scheduling process. In running its function PPC Department required to provide the information quickly, accurate and actual to share with Marketing as base of decision making in accepting or refusing an order and inform the status of order workmanship. PPC Department also must provide the information for buyer order execution by Production Department. This research develops a database system to facilitate the PPC in managing data and provide the order information. Database system is designed to provide aid in archives of order data, production reporting, and plan revise when there is additional order.
Keyword : sheduling, production order, database system
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-16 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1916
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 1, Januari 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23291
2021-02-23T12:30:24Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"200607 2020 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
DEVELOPMENT OF APPLICATION FOR MANAGING JOBS AND DOCUMENTATION RELATING TO OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY IN A TOYS COMPANY
Azwir, Hery Hamdi
President University http://www.president.ac.id
Dewi Puspa Kartikasari, Gusti Ayu
President University
Array
PT. X has two procedures to control and monitor every work that is carried out inside the company area. One of them is Work Permit or known as Permit to Work (PTW). As identified during its direct observation in a quantitative approach by flow process chart and document flow chart, there are several problems in the system. The existing system has also been identified as running ineffectively. Management of PT X approved application development for the system as the problem solution. By following the guidance of SDLC phases, two customized applications were developed using visual basic for application. At last, a further observation was carried out following their implementation to the system. The final result of this research shows that the applications are successfully improving the system.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2020-06-07 05:41:08
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/23291
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 15, No 2 (2020): Mei 2020
eng
Copyright (c) 2020 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2032
2012-02-21T14:28:48Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TOKO EMAS
Sriyanto, Sriyanto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Purwanggono, Bambang
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Nugroho, Pramudityo Imam
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Toko emas merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli perhiasan emas yang
memiliki karakteristik bisnis yang spesifik. Kegiatan bisnis yang ada antara lain pembelian emas dari
supplier maupun pelanggan, penyimpanan emas, baik berupa emas batangan maupun emas berdisain,
penjualan emas, dan sistem gadai. Pada penelitian ini, dirancang sistem informasi untuk memenuhi
kebutuhan administrasi dari proses transaksi emas tersebut termasuk mengakomodir pergerakan emas
secara FIFO. Hasilnya berupa sistem informasi Toko Emas berbasis web untuk efisiensi empat fungsi
pelayanan yaitu fungsi pembelian, penyimpanan, penjualan dan pegadaian.
Kata kunci: Sistem Informasi, Toko Emas, FIFO.
Gold store is a kind company move in gold jewelry selling that have a specific business
characteristic. Its business process involve buying gold from the suppliers or customers, gold inventory,
including solid gold or designed one, gold selling, and pawn system. This research designing an
information system to fulfill administration need from gold transaction process, including in
accommodate FIFO flow transaction. The result is a web-based information system for gold store that
supporting in four service functions there are buying, storing, selling and pawning function.
Key words: Information system, Gold store, FIFO.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 14:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2032
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.1, Januari 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/34941
2022-10-20T14:49:09Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"211001 2021 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
FUZZY FMEA APPLICATION TO IDENTIFICATION RISK IN-PROCESS PRODUCTION OF TOYOTA HI-ACE WIRING HARNESS PRODUCT
Septiyana, Diah
Universitas Muhammadiyah Tangerang http://orcid.org/0000-0003-3902-9057
Array
In product manufacture, the high failure rate problem of produce product is the number of product defects. Several types of defects have a high enough percentage. To solve this problem, we need to identify the failures and to get the assessment information of the three risk factors. Our research using the traditional FMEA method at the production of Wiring Harness products to shows the current condition of various modes of failure in those areas. This study focuses on implementing fuzzy FMEA to identify the potential risks that may occur along with the assembling of the Wiring Harness process. The fuzzy FMEA approach is preventing product and process problems before they occur, this paper is also expected to result in some mitigation effort that can be applied to improve the Wiring Harness production process. With the Fuzzy FMEA method, we have found the highest FRPN value that shows the highest defect such as damage insulation is 8.5, damage terminal is 8.5, and the damaged part is 8.5 and the highest RPN from the traditional FMEA is damage insulation (324). To solve this problem, we propose to use the fishbone diagram and give suggestions for improvements to the highest failure modes that are damaged insulation.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2021-10-01 06:37:33
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/34941
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 16, No 3 (2021): September 2021
eng
Copyright (c) 2021 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2084
2012-02-23T13:56:26Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
RANCANG BANGUN MODEL PENGUKURAN KINERJA PABRIK GULA
Dewayana, Triwulandari S.
Jurusan Teknik Industri, Universitas Trisakti
M., Syamsul
Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB
Sukardi, Sukardi
Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB
Raharja, Sapta
Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB
Penelitian yang berhubungan dengan upaya perbaikan kinerja pabrik gula (sebagai proses yang digunakan secara sistematis untuk memperbaiki kinerja secara berkesinambungan) belum pernah dilakukan. Terkait dengan pengukuran kinerja pabrik gula, pada penelitian terdahulu menunjukkan adanya keterbatasan karena hanya dilakukan dengan menggunakan range ukuran kinerja yang terbatas dan tidak memperhatikan keterkaitannya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pengukuran kinerja pabrik gula (sebagai sub model dari model perbaikan kinerja) yang digunakan untuk mengukur kinerja pabrik gula (skala kecil, menengah dan besar) dengan meningkatkan range ukuran kinerja (efisiensi dan produktivitas) dan memperhatikan keterkaitannya. Tahapan yang dilakukan yaitu 1) identifikasi terhadap ukuran kinerja, 2) merancang proses pengukuran, dan 3) menentukan infrastruktur teknis. Terdapat 10 ukuran kinerja yang digunakan. Cara pengukurannya menggunakan pendekatan Fuzzy Expert System. Infrastruktur teknis yang digunakan yaitu MATLAB (versi 7.01).Verifikasi dan validasi model dilakukan dengan uji coba model pada 11 pabrik gula menggunakan data kinerja tahun 2008. Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa 1) rerata kinerja strategis untuk skala pabrik menengah dan kecil adalah rendah sedangkan untuk skala besar adalah tinggi; 2) rerata kinerja operasional pada semua skala pabrik gula adalah rendah; 3) rerata kinerja taktis pada skala menengah dan kecil adalah sedang, dan untuk skala besar adalah tinggi.
Kata kunci : Fuzzy Expert System, pabrik gula, pengukuran kinerja, ukuran kinerja
Research related to improvement of the performance of the sugar factory (as the process used systematically to improve performance on an ongoing basis) has not been done. Related to performance measurement of sugar mills, in previous studies showed limitations because it only be done using a limited range of performance measures and do not pay attention to their relation. This research aims to produce a sugar factory performance measurement model (as a sub model of performance improvement model) that is used to measure the performance of the sugar factory (small scale, medium and large) to increase the range of performance measures (efficiency and productivity) and pay attention to their relation. Steps being taken: 1) identification of performance measures, 2) designing the process of measurement, and 3) determine the technical infrastructure. There are 10 performance measures used. How measurement using Fuzzy Expert System approach. Technical infrastructure used in the MATLAB (version 7:01). Verification and validation of the model is done by testing the model in 11 sugar mills using performance data in 2008. Performance measurement results show that 1) the mean of strategic performance for medium-and small-scale plant is low while for a large scale is high, 2) average operational performance at all scales of sugar factories is low, 3) average tactical performance in medium and small scale are being , and for a large scale is high.
Keywords: Fuzzy Expert System, sugar mills, performance measurement, performance measures
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-23 13:56:26
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2084
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.3, September 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17735
2018-02-22T14:54:10Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2163
2012-02-24T15:00:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PEMILIHAN ALTERNATIF PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN METODE ANP DAN BOCR DI DINAS KEBERSIHAN PROPINSI DKI JAKARTA
Astuti, Pudji
Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti, Jakarta
G, Tiena
Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti, Jakarta
Herdono, Herdono
Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti, Jakarta
Sampah merupakan produk samping dari aktivitas kehidupan masyarakat. Sampah ini akan menjadi bencana bagi kehidupan manusia dan lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Dinas Kebersihan Propinsi DKI Jakarta saat ini menghadapi permasalahan yang timbul akibat dampak pengelolaan sampah menggunakan teknologi Sanitary Landfill yang dirasa gagal di TPA Bantargebang yang berakibat pada pencemaran lingkungan dan bencana yang memakan korban. Dengan akan habisnya masa kontrak pembuangan sampah di TPA Bantargebang Bekasi, Dinas Kebersihan Propinsi DKI Jakarta perlu mengambil langkah dan upaya untuk menangani masalah yang dihadapi. Beberapa alternatif solusi akan dipertimbangkan yaitu lokasi baru, penerapan teknologi baru dan perbaikan/ penataan lokasi yang sudah ada. Dalam memilih alternatif ini, banyak kriteria yang harus dipertimbangkan dari aspek manfaat, peluang, biaya dan resiko yang terjadi. Oleh karena itu dalam pemilihan alternatifpengelolaan sampah ini digunakan alat analisis Analityc Network Process (ANP) dan Benefit Opportunities Cost Risk (BOCR). Tujuannya adalah untuk mendapatkan peringkat prioritas dari alternatif sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Tahap awal yaitu melakukan wawancara dengan pihak pengambil keputusan atau seorang ahli mengenai Solid Waste. Adapun alternatif akan dipilih berdasarkan masalah utama yang timbul sebagai acuan untuk kriteria, subkriteria serta keterkaitannya. Untuk mendapatkan bobot dari setiap elemen ANP digunakan kuisioner perbandingan berpasangan yang diambil dari preferensi para pakar dan kemudian diolah dengan Software Super Decision. Analisis BOCR menyajikan 3 kondisi dalam memilih prioritas alternatif yaitu Standard (BIC), Pessimistic BI(CxR), Realistic (BxO)1(CxR). Apabila pengambil keputusan berfokus pada Realistic prioritas pertama adalah AlternatifLokasi Baru (1.5882).
Kata kunci : pengelolaan sampah, Analitic network process, benefit, Opportunity, Cost, Risk
Garbage, side product from activity life of society, will become disaster for human life and environment if do not be managed appropriately. In this time Dinas Kebersihan DKI Jakarta faces problems arising out from failure of Sanitary Landfill Technology in TPA Bantargebang. This failure caused environment pollution and disaster eating victim. Because the contract period of garbage disposal in TPA Bantargebang Bekasi will terminate, Dinas Kebersihan DKI Jakarta must take action and effort to handle problem faced. Some solution alternatives that will be considered are setting new location, new adjusment of technology and repairing settlement of existing location. In choosing this alternative, many criteria that must be considered are benefit, opportunity, expense and risk that can be happened. Analityc Network Process (ANP) and Benefit Opportunities Cost Risk (BOCR) are used to select the related alternatives which aim to get the priority rangking of alternative as reference in decision making.Early stage is interviewing with expert of Solid Waste. The alternatives will be chosen based on the arising main problem as reference for the criterions, sub-criterions and the link between them. Weight for each ANP elements is resulted from pairwise comparison questionnaire processed with Super Software Decision. BOCR Analysis presents 3 condition in choosing alternative priority that are Standard ( B / C), Pessimistic B/(CxR), Realistic (BxO) / (CxR). If decision makers focus on Realistic then the first priority is new location (4.4625)
Keyword : Garbage Management, Analitic Network Process, Benefit, Opportunity, Cost,Risk
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2163
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.2, Mei 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/48491
2023-07-07T01:59:57Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"230505 2023 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
STUDI TEKNO-EKONOMI PROSES PIROMETALURGI DAUR ULANG BATERAI LITHIUM MANGANESE OXIDE (LMO) DAN LITHIUM IRON PHOSPHATE (LFP)
Triaswinanti, Rininta
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) https://scholar.google.com/citations?hl=id&authuser=1&user=D4joHCQAAAAJ https://orcid.org/0000-0001-5221-288X
Triastomo, Rahmadhani
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) https://scholar.google.com/citations?user=UOaQivwAAAAJ&hl=en&authuser=1 https://orcid.org/0000-0001-7014-3857
Puspita, Angella Natalia Ghea
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) https://scholar.google.com/citations?user=GB-umxMAAAAJ&hl=id&oi=ao
Hapid, Abdul
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) https://scholar.google.co.id/citations?user=uVAIy_EAAAAJ&hl=en https://orcid.org/0000-0001-9697-3699
Array
Limbah baterai lithium-ion diproyeksikan akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan listrik. Teknologi daur ulang baterai menjadi perhatian penting terutama dalam mendukung percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Penelitian ini berfokus pada studi tekno-ekonomi pembangunan pilot plant daur ulang baterai Lithium Manganese Oxide (LMO) dan Lithium Iron Phosphate (LFP) secara pirometalurgi. Kapasitas input daur ulang baterai LFP dan LMO adalah 8.000 ton/tahun. Nilai Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), dan Profitability Index (PI) daur ulang baterai LMO berturut-turut adalah 12,57%, Rp 7.583.346.464,-, 5,85 tahun, dan 2,39. Sedangkan untuk daur ulang baterai LFP berturut-turut adalah 11,15%, -Rp 11.235.266.123,-, 6,23 tahun, dan 2,32. Hal ini mengindikasikan daur ulang baterai LMO lebih menjanjikan dibandingkan daur ulang baterai LFP. Dari segi analisis sensitivitas, diketahui bahwa daur ulang baterai LMO dan LFP ini lebih sensitif terhadap perubahan harga produk dibandingkan dengan perubahan harga reagen dan nilai OPEX. Emisi gas CO2, pada proses daur ulang baterai LMO lebih sedikit daripada baterai LFP, sehingga pencemaran lingkungan yang dihasilkan lebih minim. Untuk meminimalisir emisi gas ini, dapat dilakukan instalasi peralatan wet scrubber dan implementasi sistem Carbon Capture and Storage (CCS)/Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).
Abstract
[Techno-Economic Study of Pyrometallurgy Process of Lithium Manganese Oxide (LMO) and Lithium Iron Phosphate (LFP) Battery Recycling] Lithium-ion battery waste is projected to increase along with electric vehicle growth. Battery recycling technology is an important concern, especially in supporting the acceleration of the Battery-Based Electric Vehicle program. This research focuses on the techno-economic study of the construction of a Lithium Manganese Oxide (LMO) and Lithium Iron Phosphate (LFP) battery recycling pilot plant using the pyrometallurgy method to produce an input capacity of LFP and LMO battery recycling of 8,000 tons/year. The Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), and Profitability Index (PI) of the LMO battery recycling are 12,57%, Rp 7.583.346.464,-, 5,85 years, and 2,39 respectively. Meanwhile, for LFP battery recycling, the values are 11,15%, -Rp 11.235.266.123,-, 6,23 years, and 2,32 respectively. These values indicate that LMO battery recycling is more promising than LFP battery recycling. In terms of sensitivity analysis, it is known that LMO and LFP battery recycling are more sensitive to changes in product prices than changes in reagent prices and OPEX values. CO2 emissions in the LMO battery recycling process are lower than those from LFP batteries, resulting in more minimal environmental pollution. To minimize these gas emissions, the installation of wet scrubber equipment and the implementation of Carbon Capture and Storage (CCS)/Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) can be done.
Keywords: Lithium Ion Battery; Techno-Economy; Battery Recycling; NPV; IRR; PBP; PI; Sensitivity Analysis; Pyrometallurgy
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2023-04-03 01:29:17
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/48491
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 18, No 2 (2023): Mei 2023
eng
Copyright (c) 2023 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2205
2012-02-27T14:50:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PADA PEMBUATAN RODA CASTOR 5” MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DAN PENGENDALIAN PROSES STATISTIK (Studi Kasus Di Unit Komponen Plastik PT. Mega Andalan Kalasan)
Handayani, Naniek Utami
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Nugroho W.P., Susatyo
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Wibowo, Haneka Ari
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) merupakan industri manufaktur yang menghasilkan peralatan rumah sakit dari logam. Dalam penelitian ini, studi kasus dilakukan pada Unit Komponen Plastik yang salah satu hasil produknya adalah roda castor 5”. Keluhan yang sering terjadi adalah adanya kerusakan pada bagian roda, terutama bagian wheel out roda. Hal ini disebabkan adanya rongga udara antara komponen wheel out dengan wheel in yang dapat menyebabkan pecah/terpisahnya bagian wheel out dengan wheel in. Untuk mengetahui ada tidaknya rongga, cara yang dapat dilakukan selama ini adalah membelah roda sehingga dapat terlihat bagian dalamnya (uji merusak). Cara ini tentu saja sulit dan tidak ekonomis. Pihak perusahaan pun memutuskan untuk mengganti material yang selama ini digunakan (Haibam) dengan material lain (TPU) yang memiliki sifat bahan lebih baik. Hal ini mampu mengurangi keluhan yang terjadi akibat cacat yang terjadi ketika masih menggunakan material haibam. Akan tetapi, penggantian bahan tidak serta merta menyelesaikan permasalahan, hal ini dapat dilihat dengan muncunya permasalahan baru berkaitan dengan proses produksinya.
Penelitian ini dilakukan untuk meminimalkan cacat yang terjadi pada proses pembuatan roda castor 5” dan difokuskan pada cacat wheel out Castor 5”. Hasil identifikasi terhadap bahan haibam dan TPU menunjukkan bahwa sink mark merupakan cacat dominan. Pengolahan data dengan menggunakan metode DPMO menghasilkan tingkat sigma yang berbeda. Dari kedua tingkat sigma yang dihasilkan tersebut terlihat bahwa Tingkat Sigma Haibam > TPU (3,0 Sigma > 2,8 Sigma). Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan kemampuan proses ketika proses produksi castor diganti bahan bakunya dari Haibam menjadi TPU.
Kata kunci : Wheel in, Wheel out, Haibam, TPU, DPMO, SPC, Ttngkat Sigma
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2205
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.2, Mei 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2244
2012-02-28T12:12:31Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
OPTIMASI CUTTING STOCK PADA INDUSTRI PEMOTONGAN KERTAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus di Bhinneka – Semarang)
Nurkertamanda, Denny
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Saptadi, Singgih
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Permanasari, Adhika
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
In paper cutting industry, cutting stock problem (CSP) is a problem about how to cutting paper depends on quantity and specify of the demand. CSP related with dimension of pieces and rectangle which is use. In this research, we use one type dimension of rectangle and six type dimension of pieces and cutting all paper by two stage guillotine pattern. The major focus of this research is to formulate the paper cutting problem using integer linear programming.
Cutting large objects into small pieces can be found in many industries. Inevitably, the cutting processes produce trim loss. On the rectangle we can put some different dimension of pieces then we can make certain pattern. The modification pattern have to produce minimum trim loss. Thus to develop optimal cutting pattern to reduce trim loss is the main purpose of this research. To reach that, we use branch and bound algorithm then continued with sensitivity analysis.
From the research, we get optimum patten of paper cutting and quantity production for that pattern. Decision for quantity production depends on average demand every day. Beside that, we also give some alternative rules of production system which can take by the company.
Keywords : Cutting stock problem, two stage guillotine pattern, branch and bound algorithm
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 12:12:31
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2244
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.1, Januari 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/18327
2020-04-17T18:06:57Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"180331 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENGUKURAN RISIKO KEAMANAN PANGAN PADA SISTEM RANTAI PASOK IKAN SEGAR
Wahyuni, Hana Catur
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Sumarmi, Wiwik
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Array
Abstrak
Terjadinya berbagai macam penyakit yang bersumber dari makanan menyebabkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang aman. Pengelolaan keamanan pangan harus dilakukan secara terintegrasi di sepanjang rantai pasok, agar tidak terjadi perubahan status pangan dari aman menjadi tidak aman. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi perubahan tersebut, maka perlu dilakukan analisa risiko keamanan pangan pada rantai pasok agar dapat dirumuskan langkah- langkah strategis untuk meminimalisir risiko yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) melakukan identifikasi kegiatan-kegiatan pada rantai pasok yang mengandung risiko terhadap keamanan pangan, (2) melakukan pengukuran risiko keamanan pangan yang terjadi pada rantai pasok pangan, (3) mengetahui kegiatan pada rantai pasok yang paling berisiko terhadap keamanan pangan. Obyek penelitian yang digunakan adalah rantai pasok ikan segar di wilayah Kab Sidoarjo. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode risk FMEA (Failure Mode Effect Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 kegiatan yang berisiko pada sistem keamanan pangan, yaitu: (1) pemberian makanan pada ikan; (2) pengelolan sistem kebersihan kolam/ tambak; (3) proses memanen ikan; (4) cara pemilahan ikan; (5) cara penyimpanan ikan; (6) cara pemasaran ikan; (7) jenis kendaran yng digunakan untuk pengiriman ikan; (8) cara penyimpanan saat pengiriman ikan; (9) cara memindahkan ikan; (10) cara penangganan ikan yang tidak terjual; (11) cara penangganan ikan tidak layak jual. Dari 11 kegiatan berisiko tersebut, skor resiko tertinggi terdapat pada cara penyimpanan ikan, cara pemasaran ikan, jenis kendaraan yang digunakan untuk pengiriman ikan dan cara pengemasan ikan pada saat distribusi.
Abstract
The occurrence of various diseases that are sourced from food cause the public increasingly aware of the importance of consuming safe foods. Food safety management must be integrated throughout the supply chain, in order to avoid the change of food status from safe to unsafe. Therefore, to anticipate the change, it is necessary to analyze food security risk in supply chain in order to formulate strategic steps to minimize the risk that happened. This research aims to (1) identify activities in supply chains that contain risks to food security, (2) measuring food safety risks that occur in the food supply chain, (3) to know the activities in the supply chain that are most at risk to food security. The research object used is fresh fish supply chain in Sidoarjo regency. Data processing is done by using risk method FMEA (Failure Mode Effect Analysis). The results show that there are 11 activities that are at risk to food safety system, namely: (1) feeding on fish; (2) management of pond cleanliness system; (3) the process of harvesting fish; (4) how to sort fish; (5) how to store fish; (6) how to fish marketing; (7) type of vehicle used for fish delivery; (8) how to store when shipping fish; (9) how to move fish; (10) unsubscriptions of unsold fish; (11) the way a fish subscription is not worth selling. Of the 11 risk activities, the highest risk score is in the way of fish storage, the way of fish marketing, the type of vehicle used for fish delivery and the way of fish packaging at the time of distribution.
Keyword: Shain Supply; Safety Food; FMEA; Fish; Risk
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/18327
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 13, No. 1, Januari 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/18281
2020-04-17T18:06:40Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"180327 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS BEBAN KERJA PADA CLEANING SERVICE DI PT. XYZ DENGAN METODE FULL TIME EQUIVALENT
Chan, Arnold Samuel
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra
Pratiwi, Jessica
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra
Sanjaya, Lucy
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra
Rahardjo, Benedictus
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra
Array
Abstrak
PT. XYZ adalah perusahaan asing asal Jerman yang memproduksi circuit breaker (sebagai pelindung peralatan listrik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah tenaga bagian kebersihan (cleaning service) yang optimal sebab melalui pengamatan dari beberapa manajer, petugas cleaning service seringkali menganggur. Jumlah tenaga cleaning service saat ini adalah 9 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Full Time Equivalent (FTE). Metode FTE dilakukan dengan menghitung total waktu beban kerja pada seluruh lokasi di PT. XYZ dan jumlah jam kerja efektif. Total waktu beban kerja petugas cleaning service adalah 464.746,5 menit dan total jam kerja efektif selama setahun setelah diberikan allowance adalah 93.585 menit. Total nilai FTE tenaga cleaning service adalah 4,97 yang berarti jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah 5 orang.
Abstract
PT. XYZ is a foreign company based in German that manufactures circuit breaker (to protect an electrical devices). This research aims to find an optimum number of needed cleaning service’s employees as the information from the manager at PT. XYZ said that the current cleaning service’s employees are frequently idle. The current cleaning service’s total employees are 9. The method used in this research was Full Time Equivalent (FTE). FTE was applied by counting the total time workload at the entire location of PT. XYZ and the total effective working hours. Total time workload of the cleaning service’s employees are 464,746.5 minutes and the total effective working hours a year after adjusted with the allowance is 93,585 minutes. Total FTE value for cleaning service’s employee is 4.97 which means only 5 employees needed.
Keywords: Workload; Employee; Full Time Equivalent
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/18281
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 13, No. 1, Januari 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1412
2012-02-22T11:37:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"120130 2012 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PEMILIHAN PEMASOK COOPER ROD MENGGUNAKAN METODE ANP (Studi Kasus : PT. Olex Cables Indonesia (OLEXINDO))
Dewayana, Triwulandari
Trisakti University
Abstrak
Pemilihan pemasok merupakan kegiatan strategis, terutama apabila pemasok tersebut akan
memasok item yang kritis dan/atau akan digunakan dalam jangka panjang. Banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan pemasok. PT. Olex Cables Indonesia (Olexindo) adalah salah satu
perusahaan dari Olex Group yang merupakan bagian dari Pacific Dunlop Limited Australia,
memproduksi berbagai jenis kabel copper. Terdapat kelemahan dalam pemilihan pemasok yang
dilakukan oleh PT. Olexindo yaitu pengambil keputusan menilai hanya berdasarkan pada harga yang
ditawarkan dan kualitas yang dimiliki bahan baku secara subyektif. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan
untuk melakukan pemilihan pemasok dengan pertimbangan yang lebih komprehensif dan obyektif sesuai
dengan kebutuhan. Tahap pertama yang dilakukan agar dapat merepresentasikan keadaaan yang
sebenarnya yaitu dengan mengidentifikasi kriteria, subkriteria, dan alternatif yang akan digunakan dalam
pemilihan pemasok. Terdapat 5 kriteria, 11 sub kriteria, dan 4 alternatif yang digunakan pada pemilihan
pemasok untuk bahan baku Copper Rod. Tahap kedua, yaitu tahap menentukan metode untuk pemilihan
pemasok. Berdasarkan identifikasi terdapat ketergantungan antar sub kriteria. Oleh karena itu, metode
yang tepat digunakan untuk menentukan prioritas pemasok yang akan dipilih adalah metode Analytic
Network Process (ANP). Dengan menggunakan metode ANP, prioritas pemasok yang dipilih untuk bahan
baku utama Copper Rod adalah PT. Tembaga Mulia Semanan dengan bobot 0.098725 sebagai prioritas
utama. Diikuti oleh PT Sumi Indo Kabel dengan bobot 0.057509, prioritas ketiga adalah Daewod
Internasional dengan bobot 0.041970, dan yang terakhir adalah Hyundai Corporation dengan bobot
0.034577.
Kata Kunci : Pemilihan pemasok, ketergantungan sub kriteria, Analytic Network Process
Abstract
Supplier selection is a strategic activity, especially if this supplier will provide the critical item
and/or will be used in long time period. A lot of factors need to be considered in supplier selection. PT.
Olex Cables Indonesia (Olexindo) is one of companies within Olex Group which part of Pacific Dunlop
Limited Australia, producing many kinds of copper cable. For supplier selection, PT. Olexindo has a
weakness in decision making because only using price offered and quality of raw material subjectively.
Therefore, this study aims to do supplier selection more objectively with more comprehensive
consideration. First step, in order to represent the real condition we start with identifying criteria, sub
criteria, and alternatives for determining the supplier. There are 5 criteria, 11 sub criteria, and 4
alternatives that will be used in supplier selection for Copper Rod raw material. The second step is
determining the method for supplier selection. From identification, there is interdependency between sub
criteria. Therefore, the right method to be used for determining supplier selection priority is Analytic
Network Process (ANP method). With ANP method, supplier priority choosen for main raw material
Copper Rod is PT. Tembaga Mulia Semanan having weight 0.098725 as the main priority. Secondly, PT
Sumi Indo Kabel having weight 0.057509. The third is Daewoo Internasional having weight 0.041970,
and the last one is Hyundai Corporation having weightt 0.034577.
Keywords : Supplier selection, interdependency sub criteria, Analytic Network Process
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-01-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1412
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 3, September 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/20678
2021-02-23T12:34:38Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"190531 2019 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PERBAIKAN KUALITAS PADA PRODUK GENTENG DENGAN METODE SIX SIGMA
Dewi, Shanty Kusuma
Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Malang
Ummah, Dyah Maslahatul
Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Malang
Array
Berkembangnya industri kecil dan menengah menimbulkan persaingan dalam industri. Hal ini membuat setiap usaha harus memperhatikan kebutuhan pelanggan. Kualitas merupakan salah satu faktor pemenuhan kebutuhan pelanggan dan merupakan jaminan yang harus diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Industri yang menghasilkan kualitas produk yang baik akan mengurangi kerugian karena kegagalan produk. Produk yang sesuai spesifikasi dan seragam dapat dihasilkan dengan cara memperkecil variasi proses. Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan konsep six sigma pada suatu industri yang memproduksi genteng. Six sigma merupakan metode mengidentifikasi penyebab kecacatan pada produk maupun proses dengan memperbaiki permasalahan dan meningkatkan kualitas melalui siklus DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, Control). Dari hasil penelitian didapatkan penurunan DPMO dari 29311 menjadi 8974,35 dan terjadi peningkatan nilai sigma level dari 3,35 menjadi 3,99 sigma.
Abstract
[Quality Improvement On Tile Products With Six Sigma Method] The development of small and medium industries has led to competition in the industry. Competitions make every business must pay attention to customer needs. Quality is one of the factors fulfilling customer needs and is a guarantee that must be given by the company to customers. Industries that produce good quality products will reduce losses due to product failure. Products that meet specifications and uniforms can be produced by minimizing process variations. The purpose of this study is to implement the concept of six sigma in an industry that produces tile. Six Sigma is a method of identifying causes of defects in products and processes by fixing problems and improving quality through the DMAIC cycle (Define, Measure, Analysis, Improve, Control). From the results of the study, there was a decrease in DPMO from 29311 to 8974.35 and an increase in the sigma level from 3.35 to 3.99 sigma.
Keywords: quality; Six Sigma; DMAIC; taguchi method
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-05-31 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/20678
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 14, No 2 (2019): Mei 2019
eng
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/download/20678/70918
Copyright (c) 2019 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2024
2012-02-22T11:37:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PEMODELAN PERSAMAAN NEWTON-EULER PADA PENGEMBANGAN PROSTHETIC TANGAN KOSMETIK DALAM MENENTUKAN BESARNYA DAYA PADA SISTEM KABEL EXTERNAL
Herdiman, Lobes
Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri FT-UNS, Surakarta
Laboratorium Perancangan dan Perencanaan Produk (P3) TI – FT UNS
Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta 57126
Telp: (0271) 632 110, Fax: (0271) 632 110
Damayanti, Retno Wulan
Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri FT-UNS, Surakarta
Laboratorium Perancangan dan Perencanaan Produk (P3) TI – FT UNS
Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta 57126
Telp: (0271) 632 110, Fax: (0271) 632 110
Suletra, I Wayan
Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri FT-UNS, Surakarta
Laboratorium Perancangan dan Perencanaan Produk (P3) TI – FT UNS
Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta 57126
Telp: (0271) 632 110, Fax: (0271) 632 110
Pengembangan komponen telapak tangan prosthetic terdiri dari metacarpal, metacarpal pollicis, dan jari tangan. Bahan yang digunakan yaitu nylon, jumlah komponen sebanyak 87 dan berat 175 gram. Kemampuan ibu jari dan jari telunjuk memegang peranan penting dalam melakukan 6 model gerakan. Posisi ujung phalanx media-distalis ibu jari dan jari telunjuk bertemu pada satu titik, sehingga mampu melakukan gerakan dasar tangan. Pengujian dengan eksperimen empiris pada pengembangan prosthetic tangan kosmetik dilakukan untuk mengetahui rotasi dari titik koordinat pada sendi pada saat aktivitas pemegangan. Sumbu koordinat ruang dan sistem dimana sumbu x, y, dan z, dengan titik nol ditetapkan pada pangkal poros utama. Model mekanisme prosthetic tangan kosmetik dengan sistem penarikan pada kendali kabel eksternal. Pengukuran tekanan pada ibu jari dengan jari telunjuk sebesar 493 gram yang dilakukan dengan alat dial indicator, pengukuran tekanan ibu jari dengan jari tengah sebesar 487 gram. Pengujian beban tarikan kabel untuk membuka jari menjadi terbuka penuh sebesar 4.291 gram dengan alat force gauge. Persamaan Newton-Euler menghasilkan besarnya torsi melalui persamaan forward (maju) dan backward (mundur). Rotasi matriks yang disimbolkan xRx+1, dengan x adalah titik mulai dan x+1 adalah titik tujuan. Titik koordinat pada tiap ruas sebagai degree of freedom pada tiga titik, yaitu titik 0, titik 1, dan titik 2. Perhitungan matriks rotasi menggunakan titik awal (origin) dan titik tujuan (destination). Titik 0 jari ditentukan pada sendi metacarpophalangeal, titik 1 pada sendi interphalangeal proximalis, dan titik 2 pada ujung komponen phalanx media-distalis sebagai end effector dimana ω0 = v0 = 0 dan gravitasi g = 9,8062 m/s2. Besarnya torsi maksimal dicapai pada gerakan spherical sebesar 10,00449 N.m, dengan mengkonversikan besaran torsi ke daya maka dicapai sebesar untuk gerakan spherical sebesar 12,5046 watt, dan daya terkecil pada gerakan lateral dan tip sebesar 12,5041 watt. Daya yang dihasilkan dapat digunakan sebagai dasar menentukan spesifikasi motor. Spesifikasi motor yaitu tipe motor servo dengan seri PTSV4835 atau SV4835, rpm 55,1, volt (12,13 V), I (4.27 amp), input
(51,82 watt), torque ( 47 kg-cm), output (26,60 watt) dan efficiency sebesar 51,33%.
Kata kunci: Prosthetic tangan kosmetik, functional requirements, 6 model gerakan dasar, Newton Euler, tosi, daya
Abstract
Development of Prosthetic hand component consists of the metacarpal, metacarpal pollicis, and fingers. The material used is nylon, the number of components of 87 and 175 grams weight. Ability thumb and index finger an important role in the movement to 6 models. The position of the tip-media Phalanx distalis thumb and index finger meet at one point, so that they can perform the basic hand movements. Testing with empirical experiments on the development of cosmetics Prosthetic hand performed to determine the rotation of the coordinate points on the joints during activities of holdings. Coordinate axis and space axis system where x, y, and z, with zero point set at the base of the main shaft. Model mechanism cosmetics Prosthetic hand with withdrawal system to control an external cable. Measurement of pressure on the thumb with the index finger of 493 grams which is done by means of a dial indicator, measuring the pressure with the thumb middle finger for 487 grams. Load Testing pull cable to open the fingers to be fully open by 4291 grams with a force gauge. Newton-Euler equations to produce the amount of torque through the equation forward (forward) and backward (backward). Rotation matrix symbolized xRx +1, with x is the starting point and x +1 is the destination point. Point coordinates on each segment as a degree of freedom on three points, namely the point 0, point 1 and point 2. Rotation matrix calculation using the starting point (origin) and the destination point (destination). Fingers 0 points specified in the metacarpophalangeal joints, point 1 on the interphalangeal joints proximalis, and point 2 at the end of the media components of Phalanx distalis as end-effector where ω0 = v0 = 0 and the gravity g = 9.8062 m/s2. The amount of the maximum torque is achieved on the movement of spherical 10.00449 Nm, with the amount of torque to convert the power to achieve registration to the movement of spherical 12.5046 watts, and the smallest at lateral movement and the tip of 12.5041 watts. The resulting power can be used as the basis for determining the motor specifications. Specification of the type of motor servo motor with PTSV4835 or SV4835 series, 55.1 rpm, volts (12.13 V), I (4:27 amp), the input
(51.82 watts), torque (47 kg-cm), output (26.60 watts) and the efficiency of 51.33%.
Keywords: Prosthetic hand cosmetics, functional requirements, the basic motion model 6, Newton Euler, Tosi, power
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-01-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2024
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 3, September 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/30158
2022-10-20T14:49:09Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"210611 2021 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI BAGI MASYARAKAT (STUDI KASUS: KANTOR KECAMATAN DI BANDUNG UTARA)
Gozaly, Jimmy
Universitas Kristen Maranatha
Talar, Yulianti
Universitas Kristen Maranatha
Array
Kecamatan merupakan satuan dinas pemerintah yang berada langsung di bawah kabupaten memiliki fungsi sebagai pelaksana program pembangunan dan melayani masyarakat dalam urusan administrasi dan kependudukan. Untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, kantor kecamatan perlu mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan yang telah dilakukan selama ini, sehingga dapat mengupayakan peningkatan yang sesuai dengan tuntutan dan penilaian masyarakat. Penelitian ini mencoba untuk mengukur pencapaian keprimaan layanan administrasi dan menetapkan prioritas perbaikan kinerja berdasarkan penilaian pengguna jasa layanan. Variabel penelitian disusun berdasarkan Lima Dimensi Kualitas Pelayanan (SERVQUAL), yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan diolah dengan menggunakan Regresi Linier Berganda, Importance Performance Analysis (IPA), dan Uji Hipotesis Rata-rata. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bahwa pencapaian keprimaan layanan administrasi pada saat ini telah baik namun dengan tingginya tuntutan pengguna jasa terhadap kualitas pelayanan, maka perbaikan kinerja secara keseluruhan tetap harus dilakukan, khususnya terhadap dimensi assurance yang mempengaruhi penilaian terhadap keprimaan layanan administrasi.
Abstract
[Public Administrative Services Quality Analysis (Case Study: District Office in Bandung Utara)] The district is a government service unit that is directly under the regency and has functions as implementing development programs and serving the public in administrative and population matters. To be able to provide the best public service, the district office needs to know the extent to which the quality of service has been carried out so far so that it can strive for improvements that appropriate to public demands and assessments. This study attempts to determine public evaluation of administrative services excellence and to set priorities for performance improvement based on service user ratings. Research variables were compiled based on the Five Dimensions of Service Quality (SERVQUAL) ), namely tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. Data collection is done through a questionnaire and processed using Multiple Linear Regression, Importance Performance Analysis (IPA), and Average Hypothesis Test. The results of the study indicate that the current achievement of administrative service excellence is good however, with the high demands of service users on service quality, overall performance improvement must still be made, particularly on the dimension of assurance that affects the assessment of the administrative service excellence.
Keywords: Five Dimensions of Service Quality; Importance Performance Analysis; The Average Hypothesis Test, Multiple Linear Regression
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2021-06-11 16:57:27
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/30158
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 16, No 2 (2021): Mei 2021
eng
Copyright (c) 2021 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2055
2012-02-21T15:51:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PENGADAAN MENGGUNAKAN METODE SINK’S SEVEN PERFORMANCE CRITERIA (Studi Kasus di Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2007)
Wicaksono, Purnawan Adi
Industrial Engineering Depertement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Suliantoro, Hery
Industrial Engineering Depertement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Sari, Kurnia
Industrial Engineering Depertement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Pengukuran kinerja pengadaan di Universitas Diponegoro telah dilakukan dengan melihat segi financial. Pengukuran secara finansial memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menjelaskan apakah dengan penyerapan anggaran yang semakin besar maka akan semakin baik efisiensi dan kinerjanya. Ukuran kinerja lain yang penting seperti ketepatan waktu pengiriman barang, kecocokan spesifikasi dan jumlah barang, hingga tujuan dan keinginan pengguna apakah sesuai atau tidak, belum terukur dengan jelas. Pengukuran kinerja pengadaan akan dilakukan menggunakan model Sink’s Seven Performance Criteria, yaitu model pengukuran kinerja yang menggambarkan suatu sistem manajemen sebagai suatu mekanisme untuk membangun siklus perbaikan yang lebih efektif. Hasil perancangan pengukuran kinerja terdiri dari 6 kriteria dengan urutan prioritas sebagai berikut: kriteria Kualitas (31%), kriteria Efisiensi (17.2%), kriteria Efektivitas (17.2%), kriteria Kualitas Kehidupan Kerja (13.8%), kriteria Budgetabilitas (11.6%), dan kriteria Inovasi (9.2%). Dari keenam kriteria kinerja tersebut, diperoleh rancangan akhir 32 KPI yang berisi: 17 KPI Kuantitatif dan 15 KPI Kualitatif. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan Objective Matrix dan Traffic Light System, menunjukkan bahwa kinerja pengadaan tahun 2007 adalah sebesar 4.564 yang berada dalam kategori warna kuning yang berarti pencapaian kinerjanya ini sudah cukup baik meskipun nilainya mendekati kategori buruk, sehingga masih perlu ditingkatkan lagi. Dari hasil analisis Importance – Performance Matrix, diperoleh indikator-indikator yang berada dalam zona penting tetapi ternyata kinerjanya masih rendah. Indikator tersebut adalah Efisiensi waktu, Efisiensi jumlah personil, Pemborosan waktu, Pemborosan personil, Jumlah lelang gagal/lelang ulang, Jumlah keluhan pengguna, Jumlah penyedia ingkar kontrak, dan Inovasi proses. Oleh karena itu rekomendasi diutamakan untuk indikator-indikator di atas.
Kata Kunci: Pengukuran kinerja Pengadaan, Key Performance Indicators, Sink’s Seven Performance Criteria, Objective Matrix, Traffic Light System..
Procurement performance measurement at the University of Diponegoro was done by looking at the financial aspect. Measurement weakness of financially unable to explain whether the absorption of the bigger budget will increase both the efficiency and performance. Another important performance metrics such as delivery timeliness, suitability specifications and quantity of goods, until the goals and desires of the user whether it is appropriate or not, has not clearly measurable. Procurement performance measurement will be done using the model of Sink's Seven Performance Criteria, ie performance measurement model that describes a management system as a mechanism to build a more effective repair cycle. Results of performance measurement design consisted of six criteria in the order of priority as follows: Quality criteria (31%), the criteria of efficiency (17.2%), effectiveness criteria (17.2%), Quality of Work Life criteria (13.8%), Budgetabilitas criteria (11.6%) , and the criteria of innovation (9.2%). Of the six performance criteria, it is obtained the final draft that contains 32 KPIs: 17 KPI Quantitative and Qualitative KPI 15. Based on the results of performance measurement with Objective Matrix and Traffic Light System, show that the performance of procurement in 2007 amounted to 4564 which is in the yellow category, which means the achievement of this performance was quite good although the value approached the bad category, so that still needs to be increased again. From the results of analysis of Importance - Performance Matrix, obtained by the indicators that are in critical zone but was still low performance. Indicators are time efficiency, efficiency of personnel, waste time, waste of personnel, number of failed auctions / auction again, complaints of users, number of provider contracts broken, and the innovation process. Therefore, priority recommendations for the indicators above.
Keywords: Procurement performance measurement, Key Performance Indicators, Sink's Seven Performance Criteria, Objective Matrix, Traffic Light System ..
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 15:51:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2055
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.2, Mei 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15233
2017-07-18T12:05:52Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2127
2012-02-24T09:36:30Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI LISTRIK UNIT PELAYANAN JARINGAN DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Studi Kasus di Area Pelayanan Jaringan Kudus, PT. PLN (Persero)
W.P, Susatyo Nugroho
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang 50239 Telp (024) 7460052
Sriyanto, Sriyanto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang 50239 Telp (024) 7460052
Chasanah, Nor
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang 50239 Telp (024) 7460052
Listrik merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting namun masih ditemukan inefisiensi dalam proses distribusi listrik, salah satunya bisadilihat di Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) dari sistem distribusi listrik. Inefisiensi dapat terjadi dalam 2 (hal) terutama pada penggunaan sumber daya (asset) dalam upaya distribusi , dimana ada kemungkinan terdapat UPJ tidak mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia dalam penyampaian listrik, dan kedua kerugian. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis efisiensi untuk UPJ sehingga perusahaan dapat mengambil langkah-langkah menuju perbaikan terus-menerus untuk meningkatkan produktivitas dapat dioptimalkan operasi dan mengurangi kerugian. Untuk menentukan efisiensi masing-masing UPJ dalam penelitian ini menggunakan Data Supplier Analysis (DEA) method. DEA merupakan metode non parametik berbasis program linier yang bekerja dengan langkah-langkah untuk mengidentifikasi unit yang akan dievaluasi, unit input dan output. Kemudian menghitung nilai produktivitas dan mengidentifikasi unit yang tidak menggunakan input secara efisien atau efektif menghasilkan output. Dari penelitian ini kami menemukan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi diantara jaringan tegangan menengah panjang (1& 3 fase), panjang jaringan tegangan rendah, kapasitas transformator (1 & 3 fase), jumlah gardu, panjang sambungan rumah (1 & 3 fase), energy listrik yang terjual. Kemudian dari delapan UPJ yang diteliti ada tiga UPJ efisien. Perbaikan menurut DEA dapat dilakukan dengan meningkatkan atau menurunkan variabel dari studi ini sepi, tetapi operasional untuk meningkatlan efisiensi bisa dilakukan dengan pemeliharaan asset yang ada, mengubah konfigurasi jaringan atau dengan promosi .
Kata Kunci: Kerugian, Efisiensi, Analisis Data Supplier (DEA), Unit Pelayanan Jaringan (UPJ)
Electricity is one of the most vital needs, but still found inefficiencies in this electrical distribution process, one of which can be seen in the Unit Pelayanan Jaringan(UPJ) of the electrical distribution system. Inefficiencies can occur in 2 (two) things: first on the use of resources (assets) in its distribution efforts, where there may exist a UPJ is not optimizing the use of available resources in the electricity delivery, and second, the losses. Hence, it required an analysis of efficiency for UPJ so that companies can take steps towards continuous improvement for increased productivity can be optimized operations and reduce losses. To determine the efficiency of each UPJ in this study used the Data Envelopment Analysis (DEA) method. DEA is a non-parametric method based on linear programming that works with steps to identify the units that will be evaluated, the input and output units. Then calculate the value of productivity and identify the units which do not use inputs efficiently or effectively produces no output. From this research we found that the factors affecting inefficiency are among the long medium voltage network (1 & 3 phase), the length of low voltage network, the capacity of transformer (1 & 3 phase), the number of substations, the length of house connections (1 & 3 phase), the electrical energy ready to sell as well as electric energy sold. Then from eight UPJ under study there are three UPJ inefficient. Improvements according to the DEA can be done by raising or decreasing the variable of this study for its slack but operationally to improve efficiency can be done with the maintenance of existing assets, change the network configuration or with a promotion.
Key Word : Losses, Efisiensi, Data Envelopment Analysis (DEA), Unit Pelayanan Jaringan (UPJ)
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 09:36:30
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2127
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.1, Januari 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/45729
2023-05-12T01:57:58Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2200
2012-02-27T13:43:41Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENERAPAN METODE RETAD UNTUK MENGURANGI WAKTU SET UP PADA MESIN MILLING P1 DAN P2 DEPARTEMEN MACHINING PT. KUBOTA INDONESIA
Sriyanto, Sriyanto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Nurkertamanda, Denny
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Ismail, Ahmad Nur
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Pengurangan waktu produksi dalam suatu proses produksi dapat dilakukan dengan meminimalkan waktu setup pada proses produksi tersebut. Untuk mengurangi waktu setup diperlukan suatu cara untuk membantu operator dalam melaksanakan proses milling sehingga dapat meminimalkan waktu setup serta dapat menghilangkan elemen kerja yang tidak produktif tersebut. Metode RETAD (Rapid Exchange of Tooling and Dies) merupakan pengembangan dari metode SMED (Single Minuite Exchange of Dies) yang bertujuan mengurangi waktu setup, menghapus scrap dan rework.
Dari hasil pengolahan data dan analisis untuk proses milling pada mesin Milling Vertikal P1, waktu elemen kerja membersihkan jig dari geram dapat dikurangi dari 5.53 detik sebelum perbaikan menjadi 1.54 detik setelah perbaikan dan untuk mesin Milling Vertikal P2, waktu elemen kerja membersihkan jig dari geram dapat dikurangi dari 5.15 detik menjadi 1.54 detik. Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa terjadi perbaikan waktu setup pada proses milling pada Mesin Milling Vertikal P1 dan P2 di Cylinder Head Line, perbandingan waktu standar proses milling dari 258.505 detik sebelum perbaikan menjadi 254.518 detik setelah perbaikan pada mesin Milling Vertikal P1 dan 256.002 detik sebelum perbaikan menjadi 252.392 detik setelah perbaikan pada mesin Milling Vertikal P2 Untuk penelitian ini hasil tersebut merupakan hasil maksimal yang dapat dicapai, namun dapat dikembangkan lebih lanjut pada mesin-mesin produksi lainnya.
Kata kunci : RETAD, waktu setup, elemen kerja
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 13:43:41
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2200
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.1, Januari 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2316
2012-03-02T10:50:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
MANAJEMEN RESIKO PROYEK: SUATU KAJIAN TEORITIS
Prapti, Meniek Srining
Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Project is illegitimate activity, complex, and limited by time, cost, and specification which have been determined. Complexity and uncertainty of project enable the happening of risk and conflict emerge from within and outside of the project. Project risk eliminated by applying project risk management, so project performance can be reached. Organization have to able to identity and determine the criteria of efficacy of project performance
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-03-02 10:50:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2316
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.2, Mei 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16439
2020-04-17T18:06:04Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170922 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS PENGARUH TRANSMISI MOBIL MANUAL DAN OTOMATIS TERHADAP TINGKAT KESULITAN YANG DIHADAPI PENGEMUDI PEMULA
Susanto, Novie
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Purwaningsih, Ratna
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Abstrak
Mobil yang beredar di pasaran memiliki dua sistem transmisi yang berbeda, yaitu transmisi manual dan otomatis. Pengoperasian dua transmisi tersebut tentunya berbeda secara teknis. Pengoperasian yang salah dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategi khususnya bagi pengemudi pemula berkaitan dengan transmisi yang lebih mudah dalam tahap pembelajaran sehingga dapat meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan simulator mengemudi dengan 8 responden. Pengukuran dikhususkan pada perhitungan error, waktu mengemudi, dan terjadinya kegagalan mengemudi dengan kondisi yang telah ditentukan. Hasil penelitian yang didapatkan dari 6 perlakuan menunjukan bahwa kesalahan yang terjadi pada transmisi otomatis lebih sedikit dibandingkan dengan transmisi manual. Umumnya kesalahan yang terjadi pada kedua transmisi merupakan pelanggaran batas kecepatan dan marka jalan. Transmisi manual secara teknis lebih sulit dioperasikan. Penggunaan kopling dan hand rem yang tidak tepat justru membahayakan pengemudi pemula. Transmisi otomatis dinilai lebih baik dalam meningkatkan keamanan berkendara bagi pengemudi pemula, dikarenakan atensi yang terbagi saat mengemudi lebih sedikit dibandingkan dengan transmisi manual.
Abstract
[Analysis of Manual And Otomatic Transmission on the Level of the Difficulties Encoutered The Novice Driver] Cars on the market has two different transmission systems, namely manual and automatic transmission. Operation of the two transmissions are different technically. A wrong operation may lead to traffic accidents. This paper presents a strategy, especially for the novice driver with regard to experience an easier learning phase so as to minimize the risk of traffic accidents. An experiment using a driving simulator with 8 respondents is taken into account. Measurements are devoted from the calculation error, driving time, and the failure of driving with a predetermined condition. The results from 6 treatments show that the error occurred in the automatic transmission is less than with a manual transmission. Generally, errors that occur in both the transmission are violation of the speed limit and road markings. The manual transmission is technically more difficult to operate. It uses the clutch and hand brake that if it used unappropriately, it will jeopardize the novice driver. The automatic transmission is considered better in improving road safety for novice drivers, because it contains a less divided attention while driving compared with the manual transmission.
Keywords: Transmission, Error, Driving time, Driving Failure, Novice.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-10-03 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/16439
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 3, September 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2236
2012-02-28T09:13:58Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS MODA KEGAGALAN DENGAN PENDEKATAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) (Studi kasus Baking Section Mesin Imfori PT Nissin Biskuit Indonesia)
Hartini, Sri
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Sriyanto, Sriyanto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
R, Adityo
Industrial Engineering Departement Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Reliability Centered Maintenance (RCM) adalah suatu pendekatan perawatan yang berbasis pada upaya menjamin keandalan mesin. Dengan pendekatan ini, perawatan ditujukan untuk menjamin agar asset terus menerus mencapai kemampuan dasarnya. Dalam penelitian dilakukan analisis fungsi sistem yang tepat terhadap Baking Section mesin Imaforni PT Nissin Biskuit Indonesia melalui pendekatan RCM untuk mengetahui moda kegagalan yang dapat menyebabkan sistem kehilangan fungsinya.
Kata Kunci : Fungsi Sistem,Moda Kegagalan,Reliability Centered Maintenance.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 09:13:58
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2236
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.3, September 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21427
2020-04-17T18:09:12Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"181130 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PERENCANAAN MITIGASI RISIKO AKTIVITAS PENGADAAN BAHAN BAKU PADA CV. DINASTI SEMARANG
Sari, Diana Puspita
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Zahra, Lutfia
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Pratiwi, Icha Putri
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Renaldi, Stellya V.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Rinawati, Dyah Ika
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Wicaksono, Purnawan Adi
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
CV. Dinasti merupakan sebuah industri menengah yang bergerak dalam bidang pengolahan bandeng. Saat ini CV. Dinasti memproduksi kurang lebih 120 kg/ hari. Proses produksi yang diterapkan dalam CV. Dinasti menggunakan sistem make to order. Penelitian ini difokuskan pada supply chain bahan baku ikan bandeng CV. Dinasti. Permasalahan yang dihadapi oleh CV. Dinasti adalah fluktuasi permintaan dari pelanggan yang tidak pasti dan CV. Dinasti tidak ingin memiliki persediaan bahan baku ikan bandeng yang berlebih. Tujuan penelitian ini yang adalah dengan menggunakan konsep manajemen risiko dan House of Risk (HOR), risiko yang berpotensi mengganggu dalam rantai pasok dapat diidentifikasi serta merancang aksi mitigasi risiko untuk meminimalisir kerugian. Berdasarkan hasil analisis HOR fase 1, diperoleh 2 agen risiko yang menjadi prioritas penanggulangan karena memiliki nilai indeks prioritas resiko/Aggregate Risk Potential (ARP) terbesar yaitu 420 dan 360 dan berdasarkan prinsip Pareto menyumbangkan persentase kumulatif mencapai 20,09%, yaitu agen risiko tidak adanya kontrak yang terbentuk dengan pemasok dan faktor musiman. Aksi mitigasi yang direkomendasikan untuk menanggulangi agen – agen risiko prioritas adalah perancanaan pembuatan prosedur dalam aktivitas pengadaan bahan baku, mencari karakteristik pemasok yang berbeda, evaluasi kinerja pemasok dan diferensiasi spesifikasi produk.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-11-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/21427
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 13, No 3 (2018): September 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1927
2012-02-16T13:00:55Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PEMILIHAN MODEL ORGANISASI DAN TERWUJUDNYA PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Susanty, Aries
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Ketidakmampuan penerapan prinsip good corporate governance (GSC) didemonstrasikan dalam survei dengan konstrain yang diklasifikasikan dalam 3 konstrain yaitu konstrain internal, konstrain eksternal dan konstrain yang berasal dari struktur pemilik. Konstrain internal meliputi komitmen pemimpin dan pekerja, tingkat pemahaman prinsip GCG oleh pemimpin dan pekerja, keefektifan sistem kontrol internal dan formality trap (implementasi CG hanya untuk memenuhi regulasi). Konstrain internal yang disebutkan berkaitan dengan fungsi internal perusahaan. Sebagai sebuah organisasi bisnis, korporasi tidak mampu mencapai tujuan menerapkan GCG dengan sukses bila tidak didukung elemen internal organisasi. Untuk membentuk fungsi internal diperlukan diagnosa korporasi dengan model organisasi. Dalam hal ini, penulis menggunakan beberapa kriteria untuk memilih model yang paling tepat dari 10 model yang ada. Dari beberapa kriteria dapat disimpulkan bahwa Adaptasi Pascal merupakan model yang paling tepat. Model ini dapat menggambarkan hubungan antara kondisi tiap elemen organisasi dengan kesuksesan implementasi prinsip GCG.
Kata kunci: Prinsip Good Corporate Governance, model organisasi
The inability to implement the principles of good corporate governance (GCG) as demonstrated in the surveys is due to a number of constraints which can be classified into three; namely internal constraints, external constraints, and constraints coming from the structure of ownership. Internal constraints cover the commitment of leaders and workers, the level of understanding of GCG principles from leaders and workers, good example from leaders, the corporate culture supporting the implementation of GCG principles, effectiveness of internal control system, and formality trap (implementing CG only to meet regulations). The issues in the internal constraints mentioned are related to the internal functions of the company. As a business organization, corporation is unable to achieve its goal to successfully implement GCG principles since it is not support by its internal elements of the organizations. In order to fix the internal functions, it is necessary to diagnostic the corporation by the model of organization. In this case, we must used some criteria to choose the most approritate model to fix the internal functions, since there are ten models that we can use to diagnostic the organization. Based on some criteria we can conclude that Pascale’s Adaptation is the most appropriate model to fix internal functions. Pacsale’s Adaptation model can depict the relationship between condition of every elements of organization with the successful implementation of GCG principles.
Keywords: Good Corporate Governance Principles, Models of Organization
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-16 00:00:00
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1927
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 1, Januari 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/29676
2021-02-23T17:55:14Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"200930 2020 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
WATER CONSUMPTION PREDICTION USING FUZZY TIME SERIES - A CASE STUDY IN PRIVATE COMPANY OF TANGERANG DISTRICT INDONESIA
Septiyana, Diah
Universitas Muhammadiyah Tangerang https://orcid.org/0000-0001-9531-6507
Array
Consumption of water in the Tangerang Regency continuously increases from year to year due to the increasing population and birth rates an average increase of 3% every year. So, the water demand prediction to be important to meet customer or community needs. The private water utility company needs to use a new method for predicting future monthly water consumption values and improves accuracy when forecasting time series using a visibility graph and presents to make more accurate predictions. In this study, we aim to measure the trend analysis volume of water consumption prediction by Fuzzy Time Series versus actual usage volume. Fuzzy Time Series (FTS) is a concept plan method that uses fuzzy logic that is able to provide predictions (estimates) of time series data analysis for the next several periods. Mean Absolute Percentage Error (MAPE) is obtained for different configurations of the input sets and of the FTS model structure. From the results of the average value error accuracy was only 4.5% using FTS Chen Method and included in the low category and water consumption actual versus prediction with the FTS Chen method shown related stable.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2020-10-14 14:16:43
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/29676
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 15, No 3 (2020): September 2020
eng
Copyright (c) 2020 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2048
2012-02-21T15:51:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN MODEL KANO (Studi Kasus: PT. PLN UPJ Semarang Selatan)
Bakhtiar, Arfan
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Susanty, Aries
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Massay, Fildariani
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Tingginya angka keluhan masyarakat terhadap layanan menuntut PT. PLN (persero) untuk mengevaluasi seperti apa tingkat pelayanan yang sudah diberikan kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk membangun citra yang baik di mata masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada kesenjangan antara layanan yang dipersepsikan oleh pihak manajemen dan harapan pelanggan (gap 1), mengetahui apakah ada kesenjangan antara persepsi dan harapan pelanggan (gap 5) dan menganalisa penyebab terjadinya kesenjangan tersebut, serta menentukan variabel-variabel yang harus diprioritaskan untuk diperbaiki melalui pengintegrasian Metode Servqual dan Model Kano. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Metode Servqual terhadap lima dimensi kualitas jasa yaitu Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty untuk gap 1 diketahui bahwa masih terdapat kesenjangan, ditunjukkan dengan nilai servqual yang negatif, untuk gap 5 juga ditemukan masih ada kesenjangan, nilai gap terbesar terdapat pada dimensi Emphaty. Berdasarkan hasil pengintegrasian Metode Servqual dan Model Kano diketahui kriteria yang harus diprioritaskan terlebih dahulu adalah kriteria yang termasuk dalam kategori must-be yang memiliki nilai servqual negatif terbesar, dalam penelitian ini terdapat pada variabel R5 yaitu kondisi KWH meter (perputaran angka sesuai dengan jumlah pemakaian).
Kata Kunci: PT. PLN, Kualitas pelayanan, Metode Servqual, Model Kano
High number of public complaints against the service demands has urged PT. PLN (Persero) to evaluate what level of service that has been given to community. Therefore, a well service should be build as good representatives in the eyes of society. This study is to determine whether there is a gap between services that are perceived by the management and customer expectations (Gap 1), determine if there is a gap between perception and customer expectations (gap 5) and analyze the causes of these disparities, and to determine the variables that must be prioritized for improvement through the integration method of SERVQUAL and Kano Model. Results of research conducted using the method of the five SERVQUAL dimensions of service quality are Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy for gap 1 note that there are still gaps, indicated by a negative value of reliability and assurance, for the gap 5 is also found there are still gaps, the value gap contained in the largest dimension Empathy. Based on the results of the integration method known SERVQUAL and Kano Model criterion must be prioritized first is the criteria included in the category of must-be who has the biggest negative servqual value, in this study are contained in the R5 variable conditions of KWH meter (turnover number that corresponds with the amount of usage).
Keywords: PT. PLN, Service Quality, Servqual Method, Kano Model
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 15:51:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2048
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.2, Mei 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13778
2017-03-27T14:05:40Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2122
2012-02-24T09:36:30Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP TQM, KOMITMEN ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus: PT Telekomunikasi Indonesia Divre IV Jateng & DIY)
Susanty, Aries
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Puspitasari, Diana
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Aisyah, Siti
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Saat ini penerapan TQM di PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY masih memiliki sedikit kendala, antara lain masih adanya karyawan yang belum memahami apa yang dimaksud dengan TQM dan karyawan yang merasakan TQM hanya sebagai beban tambahan bagi mereka. Kondisi ini sangat disayangkan karena sejumlah literatur menyatakan bahwa kesuksesan implementasi penerapan TQM membawa dampak yang baik bagi peningkatan kualitas dan peningkatan komitmen dari para karyawan yang pada akhirnya dapat memicu karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Disisi lain, salah satu faktor penting untuk keberhasilan penerapan TQM adalah kepemimpinan. Dengan demikan, berdasarkan kondisi saat ini yang dihadapi oleh PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY dan literatur yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara kepemimpinan transformasional, pelaksanaan TQM, komitmen organisasi, dan kinerja karyawan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (i) dampak dari kepemimpinan transformasional terhadap TQM dan komitmen dari karyawan PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY; (ii) dampak dari pelaksanaan TQM terhadap komitmen dari karyawan PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY; serta (iii) dampak dari komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling dengan PLS menggunakan software SmartPLS 2.0. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 82 orang yang merupakan karyawan dari PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional akan mningkatkan penerapan TQM dan komitmen para karyawan, dan peningkatan komitmen karyawan akan berdampak pada tingginya kinerja yang dihasilkannya. Namun demikian, penelitian ini gagal untuk membuktikan bahwa penerapan TQM berpengaruh pada peningkatan komitmen karyawan.
Kata Kunci: TQM, Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi, Kinerja Karyawan
Abstract
Currently, the application of TQM in PT Telkom Regional Division IV Central Java and Yogyakarta still has a few obstacles, such as the persistence of employees who do not understand what is meant by TQM and employees who feel TQM only as an additional burden for them. This condition needs to be improved because some literature states that successful implementation of TQM implementation had an impact on improving quality and increasing the commitment of the employees which can ultimately lead to improved performance of employees. On the other hand, one important factor for successful implementation of TQM is leadership. Based on current conditions faced by PT Telkom Regional Division IV Central Java and Yogyakarta and the literature that says that there is a relationship between transformational leadership, the implementation of TQM, organizational commitment, and employee performance, this research aims to identify and analyze: (i) the impact of leadership transformational towards TQM and commitment of the employees of PT Telkom Regional Division IV Central Java and Yogyakarta, (ii) the impact of the implementation of TQM to the commitment of the employees of PT Telkom Regional Division IV Central Java and Yogyakarta, and (iii) the impact of organizational commitment to employee performance. The method used in this research is Structural Equation Modeling with PLS using the software SmartPLS 2.0. The number of samples in this study were 82 people who are employees of PT Telkom Regional Division IV Central Java and Yogyakarta. The results showed that transformational leadership will enhance the implementation of TQM and commitment of our employees, and ultimately, improved employee commitment will have an impact on high performance. However, this study failed to
J@TI Undip, Vol VI, No 1, Januari 2011 2
prove that the application of TQM effect on increasing employee commitment Keywords: TQM, Transformational Leadership, Organizational Commitment, Employee Performance.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 09:36:30
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2122
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.1, Januari 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16392
2018-12-04T12:45:50Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2195
2012-02-27T13:43:41Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENENTUAN PARAMETER PERMESINAN TERBAIK UNTUK MEMINIMASI PENYIMPANGAN GEOMETRI KESILINDRISAN BAUT SEGIENAM J-01 DENGAN METODE TAGUCHI
Purwaningsih, Ratna
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Utami H, Naniek
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Kuncara, Hari
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Eksperimen dilakukan dengan Metode Taguchi untuk menentukan setting parameter terbaik yang akan mengurangi penyimpangan geometri pada Baut J-01. Parameter permesinan yang dilibatkan dalam eksperimen adalah feed diidentifikasikan sebagai faktor A, depth of cut sebagai faktor B dan spindle speed sebagai faktor C, serta dengan memperhatikan tingkat sensitivitas yang dimiliki terhadap faktor gangguan yaitu umur pahat atau faktor T. Tingkat sensitivitas ini diperlihatkan oleh variasi nilai penyimpangan geometri yang ditransformasikan ke dalam nilai Signal to Noise Ratio (SNR).Eksperimen dijalankan dengan tiga level untuk tiap faktor. Dari hasil ANOVA, didapatkan bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap penyimpangan geometri adalah faktor A, faktor B dan faktor T serta interaksi antara faktor A dan T (AxT). Berdasarkan nilai rata-rata penyimpangan geometri dan nilai SNR yang dihasilkan, terlihat penggunaan level 1 faktor A (0,15 mm/putaran) dan level 2 faktor B (0,275 mm) menghasilkan nilai rata-rata penyimpangan geometri terkecil dan SNR paling mendekati nol, sedangkan level 3 faktor C (1100 rpm) dipilih untuk mempercepat waktu pemotongan karena pengaruhnya yang tidak signifikan. Eksperimen konfirmasi dilakukan dengan menggunakan parameter yang dianggap terbaik. Hasil eksperimen konfirmasi menunjukkan terdapat perbaikan rata-rata penyimpangan geometri sebesar 43,3% dan nilai SNR sebesar 22,6%.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 13:43:41
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2195
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.1, Januari 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2211
2012-02-27T14:50:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG-PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING
Sari, Diana Puspita
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Backhtiar, Arfan
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Puspasri, Heny
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Sistem transportasi dari suatu wilayah merupakan sistem pergerakan orang dan/ atau barang dari suatu zona asal ke zona tujuan dalam wilayah yang bersangkutan. Trayek Mangkang-Penggaron memiliki 55 bus yang beroperasi. Permasalahan yang terjadi adalah karena jumlah bus yang beroperasi telah melebihi permintaan saat ini. Optimalisasi jumlah bus yang berdasarkan pada tujuan meminimasi penumpang yang tidak terlayani, meminimasi jumlah penumpang yang menunggu, dan meminimasi jumlah bus yang menganggur dapat dilakukan dengan metode compromise programming. Input dari compromise programming memerlukan solusi dari linear programming masing-masing tujuan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa jumlah bus yang optimal sejumlah 20 bus setiap harinya. Solusi model juga menunjukkan bahwa jumlah bus yang beroperasi tiap shift adalah 10 bus yang beroperasi selama 12 rit. Berdasarkan jumlah bus yang optimal tersebut diperoleh biaya operasional sebesar Rp 7.449.084, 00 dan diperoleh tarif sebesar Rp 1064.75/pnp atau Rp 50.70/pnp-km.
Kata kunci : transportasi, optimalisasi, linear programming, compromise programming
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2211
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.2, Mei 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2311
2012-03-02T10:50:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
Manajemen Montir dalam Perbaikan Mesin berdasarkan Simulasi Discrete-Event (Studi Kasus: PT. ISTW Semarang)
Saptadi, Singgih
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Fanani, Zainal
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Kurniawan, Bambang
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Untuk meningkatkan performansi sistem produksi, diperlukan adanya sistem perawatan mesin-mesin produksi yang baik. Perawatan dikelompokkan menjadi preventive maintenance dan corrctive maintenance. Perawatan preventive dilakukan secara berkala untuk memperpanjang umur mesin dan juga untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin produksi ketika digunakan. Sedangkan perawatan korektif dilakukan hanya pada saat mesin produksi mengalami kerusakan. Dalam kenyataan, mesin produksi mengalami kerusakan pada saat proses produksi berlangsung meski telah dilakukan perawatan preventive pada mesin tersebut. Untuk kerusakan seperti itu diperlukan corrective maintenance agar proses produksi tidak terhenti terlalu lama. Peran montir sangat penting untuk menangani kerusakan mesin dalam corretive maintenance.
Penelitian ini menyajikan suatu model simulasi yang menggambarkan beberapa cara mengelola montir, yatu dalam penugasan montir. Cara yang pertama adalah penugasan montir tanpa memperhatikan prioritas kerusakan dan banyaknya montir yang dialokasikan sama untuk setiap kerusakan. Cara kedua adalah penugasan montir dengan memperhatikan prioritas kerusakan dan banyaknya montir sama untuk setiap kerusakan. Cara ketiga adalah penugasan montir dengan memperhatikan prioritas kerusakan dan alokasi montir yang disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang akan diperbaiki.
Dari analisa output, cara pertama penugasan montir memberikan hasil banyaknya pipa baja yang dihasilkan adalah 343.308 batang pipa. Cara penugasan kedua memberikan hasil sebanyak 345.614 batang pipa. Cara penugasan ketiga hasil memberikan hasil sebanyak 353.263 batang pipa baja.
Kata Kunci : Kerusakan, Pengugasa Montir, Preventive Maintenance, Corrective Maintenance, Simulasi
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-03-02 10:50:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2311
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.2, Mei 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16131
2020-04-17T18:05:20Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"171003 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
POSTUR KERJA DAN RISIKO LOW BACK PAIN PADA PEKERJA PASIRAN
Nurkertamanda, Denny
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Salah satu pekerjaan angkat angkut adalah pekerjaan menurunkan pasir dari atas truk. Dalam bekerja, pekerja menggunakan alat bantu berupa enggrong yang merupakan sekop dengan gagang pendek. Akibat penggunaan enggrong, pekerja bekerja dengan postur tubuh membungkuk. Postur kerja ini menimbulkan potensi low back pain pada pekerja. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 9 partisipan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui potensi risiko low back pain berdasarkan sudut kemiringan trunk ketika pekerja bekerja menurunkan pasir dengan enggrong. Sudut kemiringan trunk yang diprediksi meliputi: 1) sudut kemiringan trunk flexion, 2) sudut kemiringan trunk bending, dan 3) sudut kemiringan trunk twisting. Data postur kerja diambil dengan menggunakan kamera 3D Microsoft KinectTM dan dianalisis dengan menggunakan software Siemen Jack metode 3D Static Strength Prediction Program (3DSSPP) untuk memprediksi sudut kemiringan trunk. Hasil analisis dari ke-6 postur kerja menunjukkan postur-postur kerja yang sering dilakukan pekerja mempunyai rerata sudut kemiringan trunk flexion sebesar 61,10 ± 10,090, sudut kemiringan trunk bending sebesar 19,80 ± 6,740 dan sudut kemiringan trunk twisting sebesar 20,00 ± 9,030. Rerata sudut kemiringan trunk flexion yang mencapai 87,28 % dari sudut kemiringan maksimal merupakan penyebab utama risiko low back pain. Sehingga dapat disimpulkan potensi terjadinya low back pain pada pekerja pasiran dapat terjadi. Perlu intervensi ergonomi untuk mencegah dan mengurangi potensi risiko terjadi low back pain pada pekerja pasiran.
Abstract
One of the manual matrial handling jobs is the derivative work from the top of the truck. In working the workers use a tool that enggrong which is a short-handed shovel. Due to the use of employee enggrong work with stooped posture. This work posture raises the potential for low back pain in workers. This study is a cross sectional study with a sample of 9 participants. The purpose of research is to find potential risks of low back pain based on angle trunk when workers work sent down the sand by enggrong. Angle trunk which is predicted covering: 1 angle trunk flexion, 2) angle trunk bending, and 3) angle trunk twisting. Work posture data was taken using Microsoft KinectTM 3D camera and analyzed by using Siemen Jack 3D Static Strength Prediction Program (3DSSPP) software to predict angle trunk. The result of the analysis of the 6 work postures showed that worker's frequently employed posture had the average angle trunk flexion of 61.10 ± 10.090, angle trunk bending of 19.80 ± 6.740 and angle trunk twisting of 20.00 ± 9.030. The average angle trunk flexion at 87.28% of maximal angle is a major cause risk low back pain. So that it can be summed up the potential for low back pain on sand workers. Intervention ergonomics need to prevent and reduce potential risks happened low back pain on sand workers.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-10-03 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/16131
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 3, September 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2241
2012-02-28T12:12:31Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
USULAN SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN KELAPA Studi kasus: PT. Setia Tri Jujur Bersama Manado
Samadhi, T.M.A. Ari
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik Unika De La Salle Manado
Watuna, Noldi
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik Unika De La Salle Manado
Opit, Prudensy F.
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik Unika De La Salle Manado
Mamuaja, Novana
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik Unika De La Salle Manado
Pengendalian persediaan adalah aktivitas dan teknik pengendalian persediaan barang baik bahan baku, barang setengah jadi ataupun barang jadi.
Untuk membuat suatu sistem pengendalian persediaan pertama-tama penulis melakukan evaluasi persediaan kelapa tahun 2005 dengan melakukan penyesuaian kebutuhan kelapa sesuai dengan permintaan tepung kelapa. Kemudian penulis melakukan perhitungan persediaan dengan menggunakan model pemeriksaan kontinu (continuous review) dan pemeriksaan periodic (periodic review). Setelah itu dilakukan peramalan kebutuhan kelapa untuk tahun 2006. Setelah didapatkan jumlah kebutuhan kelapa tahun 2006, maka penulis melakukan perhitungan dengan model pemeriksaan kontinu dan pemeriksaan periodik kembali. Dalam perhitungan ini, seluruh biaya-biaya persediaan diasumsikan mengalami kenaikan sebesar inflasi yaitu 7.33%. Pada tahapan ini akan didapatkan model pengendalian persediaan yang tepat diterapkan di perusahaan berdasarkan kategori biaya.
Kata kunci: Pengendalian persediaan, model pemeriksaan kontinu (continuous review), model pemeriksaan periodik (periodic review), peramalan, total biaya persediaan, SOP.
Absract
Inventory controls are the activities and techniques of maintaining the stock of items at desire level, whether they are raw materials, work in process orfinished products.
To make an inventory control system, firstly the writer evaluated thecoconut inventory in 2005 by doing some adjustment based on the desiccated coconut demand. Then the writer counted the inventory by using continues review and periodic review models. After that the demand of coconut on 2006 is forecasted. After the writer got the demand quantity of coconut on 2006, the writer recounted the inventory by using continuous review and periodic review models. In this calculation, the inventory costs are assumed to increase 7,33% (inflation rate in 2006). In this step, we will get the optimal inventory control model that suitable to be implemented in the company.
Keywords: Inventory control, continuous review model, Periodic review model,forecasting, inventory costs, Standard Operating Procedures.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 12:12:31
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2241
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.1, Januari 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21423
2020-04-17T18:08:56Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"181130 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS HUMAN RELIABILITY ASSESSMENT DENGAN METODE HEART (STUDI KASUS PT ABC)
Widharto, Yusuf
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Iskandari, Derry
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Nurkertamanda, Denny
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam rangka mengurangi angka kecelakaan kerja yang disebabkan oleh human error adalah dengan menggunakan metode yang mengukur kontribusi tenaga kerja terhadap suatu resiko kerja. Metode ini dikenal sebagai Metode Human Reliability Assesment (HRA). Pada kesempatan ini akan digunakan salah satu dari metode HRA yaitu metode Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) yang merupakan metode untuk melakukan kuantifikasi human reliability. Analisis HRA dengan metode HEART ini mengambil tempat di salah satu lini perakitan PT. ABC yang merupakan salah satu perusahaan manfaktur kelas dunia. Pada lini perakitan di PT. ABC ditemukan beberapa task yaitu 7.1, 14.1 dan 16.1 dimana dari hasil analisis dengan menggunakan metode HEART diperoleh nilai 1 untuk Nilai Human Error Probabilitynya. Task tersebut memiliki karakteristik pekerjaan yang kompleks dan membutuhkan tingkat pemahaman dan keterampilan tinggi serta dari hasil EPC’S operator hanya memiliki waktu singkat untuk mendeteksi kegagalan dan tindakan koreksi. Adapun saran untuk task’s tersebut adalah: Petugas yang mengerjakan task’s tersebut merupakan petugas yang telah terlatih dan telah bertugas/ menyelesaikan tingkatan tugas yang kesulitannya di bawah task’s tersebut (dibuktikan dengan matrix skill), Penggunaan APD yang sesuai khususnya bagi task 7.1 dan 14.1 untuk melindungi dari kemungkinan cedera tergores. Pengalokasian tempat yang cukup bagi manuver petugas untuk taks 16.1. Untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya kejadian terjepit, selain itu perlu tindakan berkelanjutan khususnya dalam pemantauan HEP misal HEP yang terbesar selanjutnya dikombinasikan dengan metode lain seperti line balancing sehingga didapatkan kondisi Lini Produksi yang nyaman bagi para pekerja.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-11-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/21423
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 13, No 3 (2018): September 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1918
2012-02-16T13:00:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS PERFORMANSI SUPPORT VECTOR REGRESSION DALAM MEMPREDIKSI BONUS TAHUNAN KARYAWAN
Sari, Diana Puspita
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 74760052
Penelitian ini mengaplikasikan support vector regression (SVR) untuk meramalkan bonus tahunan karyawan berdasarkan hasil pengukuran kinerjanya.. Setelah dilakukan running dengan SVR,yang memberikan nilai kesalahan terkecil baik mean square error maupun mean absolute error adalah pada fungsi kernel polinomial, parameter kernel 1 dan loss function kuadratik. Sedangkan besar kecilnya error tidak dipengaruhi besar kecilnya upperbound. Hasil prediksi SVR memberikan performansi yang bagus, ini ditunjukkan dengan error yang kecil, fungsi yang tipis dan banyaknya support vector. Prediksi dengan linier regresi juga memberikan performansi yang bagus dengan tingkat error yang kecil, tetapi hasil dari SVR masih lebih bagus meskipun perbedaannya tidak signifikan.
Kata Kunci: SVR, Prediksi, Bonus, Regresi Linier, mean square error, mean absolute error.
Abstract
This research use Support Vector Regression (SVR) application to forecast the annual bonus of employes by their perfomance measuring result.After done by running with SVR, the smallest error value from mean square error or mean absolute error is shown in the kernel polinomial function, parameter I and loss function kuadratik. While the error value is not affected by upperbound value.The SVR result give the good perfomance,this is shown by small error value, the flimsy function, and the number of support vector. Prediction with Linier Regression also give the good perfomance with the small error value, but SVR is better although not significant.
Keywords: SVR, Regresi Linier, mean square error, mean absolute error.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-16 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1918
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 1, Januari 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/27448
2021-02-23T12:30:24Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"200607 2020 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUNCI PEMENUHAN LEAD TIME DENGAN PENDEKATAN DEMATEL: STUDI KASUS PABRIK SEPEDA
Davita, Johana Kezia
Petra Christian University
Fianty, Bella Eka
Petra Christian University
Lumanto, Jason Averell
Petra Christian University
Lukita, Sandra
Petra Christian University
Lay, Jordan
Petra Christian University
Widyadana, I Gede Agus
Petra Christian University
Array
PT X adalah perusahaan yang bergerak dalam perakitan industri sepeda. Perusahaan saat ini mampu menawarkan lead time pemenuhan pesanan yakni sepanjang tiga sampai empat bulan. Lead time ini lebih panjang dibandingkan dengan pesaingnya yang mampu menawarkan lead time sepanjang dua hingga tiga bulan. Hal ini menunjukkan lead time di PT X berpontensi untuk dioptimalkan. Permasalahan panjangnya lead time PT X tersebut diperparah dengan adanya keterkaitan antar departemen yang menyebabkan permasalahan menjadi rumit dan sulit diketahui akar permasalahannya. Akar permasalah yang sulit diketahui tersebut dapat dianalisis dengan metode DEMATEL. Metode DEMATEL mampu menganalisis hubungan antar faktor sehingga dapat diketahui faktor utama dari permasalahan. Metode DEMATEL dilengkapi dengan menggunakan influential relation map. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi faktor lain adalah “komponen tidak lengkap atau tidak kompatibel”, “Bill of Material kurang lengkap (kuantitas atau kompatibilitas) mengakibatkan komponen kurang sehingga produksi shutdown”, “tidak ada standar waktu pengerjaan development, tidak adanya sampling ulang untuk komponen yang disubstitusi”. Faktor utama penyebab lead time yang paling besar pengaruhnya terhadap faktor lain adalah tidak adanya standar waktu pengerjaan development.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2020-06-07 05:41:08
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/27448
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 15, No 2 (2020): Mei 2020
eng
Copyright (c) 2020 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2033
2012-02-21T14:28:48Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENENTUAN KRITERIA FISIK PEKERJA YANG SESUAI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA STASIUN BLOW MOULDING DENGAN PENDEKATAN FISIOLOGI KERJA (Studi Kasus PT ”X” Indonesia)
Azmi, Nora
Staf Pengajar pada Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti, Jakarta
Gedung Heri Hartanto Lt. V, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti,
Jl. Kyai Tapa No. 1, Jakarta Barat.
Telp: 021-5663232 ext. 407, Fax: 021-5605841
Ide dasar dari penelitian ini adalah melakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja
stasiun blow moulding di PT. X dengan menentukan kriteria fisik pekerja yang sesuai dengan beban kerja
dan karakteristik pekerjaan yang dihadapi. Tahap pertama adalah mengidentifikasi apakah beban kerja
para pekerja saat ini sudah sesuai dengan kapasitas individu masing-masing pekerja. Metode yang
digunakan adalah metode AAMA di mana beban kerja dan kapasitas kerja dilihat dari sisi fisiologis, yaitu
kebutuhan energi untuk melaksanakan pekerjaan (kcal/menit) dan energi yang mampu dihasilkan oleh
masing-masing pekerja. Tahap berikutnya adalah menentukan kriteria fisik pekerja yang sesuai dengan
karakteristik pekerjaan yang dilakukan. Kriteria fisik pekerja mencakup faktor-faktor jenis kelamin, usia
dan dimensi tubuh (tinggi dan berat). Pertimbangan dalam menentukan kriteria fisik pekerja adalah
Estimate Energy Requirement (EER), kapasitas individu masing-masing pekerja, dan ketelitian serta
kerapian pekerja. Dari hasil uji coba diperoleh kriteria fisik pekerja yang mampu memenuhi target
produktivitas yang ditetapkan oleh perusahaan adalah : wanita, rentang usia antara 22 sampai 25 tahun,
berat 40 sampai 60 kg dan tinggi 160 sampai 180 cm.
Kata kunci : beban kerja, Estimate Energy Requirement, AAMA, kriteria fisik pekerja, produktivitas
kerja.
The basic idea of this research is to improve work productivity at blowmoulding division in PT.
X. by finding worker physical criteria which suitable with workload and work characteristics. The first
step is to check a suitability of workload and individual capacity of current workers using AAMA
methodology. AAMA methodology is work physiology measurement tool that compare task energy
requirement and individual work capacity. The next step is to decide worker physical criteria that fit with
work characteristics. Worker physical criteria including factors such as sex, age and body dimension
(height and weight). The research considered Estimate Energy Requirement (EER), individual capacity,
accuracy and tidiness of worker as work characteristics. The result of this studies show that the worker
physical criteria that comply with the companies targets are : female, age between 22-25 years, weight
between 40-60 kg and height between 160-180 cm.
Keywords: workload, Estimate Energy Requirement, AAMA, worker physical criteria, work productivity.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 14:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2033
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.1, Januari 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/41353
2022-10-20T14:49:10Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"220307 2022 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENENTUAN KEBIJAKAN PENGADAAN BAHAN PENDUKUNG PRODUKSI BERBASIS MULTI KRITERIA DAN ASPEK MANUSIA
Dewa, Parama Kartika
Universitas Atma Jaya Yogyakarta https://orcid.org/0000-0001-5177-2439
Array
Kinerja rantai pasok dalam memenuhi pesanan konsumen dipengaruhi oleh relasi antara supplier dengan departemen pengadaan pada organisasi manufaktur. Persaingan dunia bisnis di bidang elektronik semakin ketat. Kondisi ini menyebabkan perusahaan elektronik harus lebih memperhatikan kinerja pada bagian pengadaan. PT ABC sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi produk elektronik di Indonesia menghadapi permasalahan dalam tata kelola penentuan kebijakan pengadaan bahan pendukung produksinya. Kinerja di departemen pengadaan dinilai belum memiliki pengelolaan yang baik dan konsistensi dalam proses pemilihan supplier sehingga apabila hal tersebut dibiarkan maka peluang untuk memperoleh harga terbaik dari supplier menjadi hilang. Solusi yang diharapkan adalah untuk memberi usulan pengelolaan dalam proses pembelian barang agar terdapat konsistensi dalam proses pemilihan supplier dan memperbesar peluang memperoleh harga terbaik. Manusia memiliki peran dalam setiap tahap produksi di manufaktur. Bagaimana peran manusia dalam penentuan kebijakan pengadaan belum banyak dibahas dalam penelitian sebelumnya. Metode yang mendukung untuk penentuan kebijakan adalah dengan menggunakan analytical hierarchy process. Aspek manusia yang dominan berpengaruh ada empat aspek, dimana aspek ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman di bidang pengadaan.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2022-03-01 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/41353
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 17, No 1 (2022): Januari 2022
eng
Copyright (c) 2022 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2087
2012-02-23T13:56:26Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENGARUH MESIN NC PANEL SAW TERHADAP EFISIENSI PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN BARBIROLI
Indriartiningtias, Retno
Bidang Minat Manajemen Industri, Jurusan Teknik Industri
Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang PO BOX 2 Kemal Bangkalan 69162
Efisiensi dalam produksi dapat tercapai jika sumber daya yang tersedia dapat dialokasikan secara efektif dan efisien dengan didukung fasilitas produksi baik. Salah satu fasilitas produksi yang berpengaruh pada jalannya produksi yaitu mesin NC Panel Saw yang merupakan mesin potong yang bergerak pada pemotongan awal / proses awal cabinet IV yang bertanggung jawab pada produk–produk TV Stand. Adanya upaya efisiensi produksi pada cabinet IV khususnya pada mesin NC Panel Saw, maka penelitian ini ingin mengetahui pengaruh mesin NC Panel Saw terhadap efisiensi produksi sehingga menghasilkan waste yang minimum dengan menggunakan pendekatan Barbiroli. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa indikator-indikator yang dikembangkan dalam metode ini terlihat mampu untuk mempresentasikan berbagai segi efisiensi dari sebuah proses khususnya dari segi teknis dan teknologi yang memiliki keterkaitan dengannya dengan adanya faktor-faktor ini, pengukuran efisiensi keseluruhan pada mesin NC Panel Saw dari segi proses dapat dilakukan dengan baik.
Kata kunci : Efisiensi, NC Panel Saw, Barbiroli
Efficiency in a production can be reached if availability of resources are allocating effectively and efficiency. One of production facility is NC Panel Saw machine. NC Panel Saw is a cutting machine in the beginning of cabinet IV that produced TV Stand. This research try to analyze the relationship NC Panel Saw machine with production efficiency to reduce waste using Barbiroli method. The result from the research that indicators using barbiroli method can present any sides of efficiency, specially technique and technology. The measurement of efficiency NC Panel Saw machine in PT. X is enough.
Key words : Eficiency, NC Panel Saw, Barbiroli
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-23 13:56:26
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2087
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.3, September 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17739
2018-02-22T14:54:10Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2164
2012-02-24T15:00:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PEMAKAIAN PRODUK LAYANAN SELULER DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK 7P’S OF MARKETING (STUDI KASUS : PT. TELKOM AREA BLORA)
Puspitasari, Nia Budi
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Suliantoro, Hery
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Erlianna, Verra
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Perkembangan dunia telekomunikasi yang semakin pesat dan ketatnya persaingan antar provider telepon seluler, membuat para produsen tidak gegabah dalam menentukan dan mengembangkan jenis produknya. Setelah kemunculan telepon seluler dengan teknologi AMPS (Advance Mobile Phone Systems) dan GSM (Global Systems for Mobile Communication), kemudian berkembang teknologi CDMA (Code Devision Multiple Acess). PT.Telekomunikasi Indonesia, Kancatel Blora sebagai penyedia layanan Telkom Flexi untuk wilayah Kabupaten Blora, menghadapi beberapa hal penting dalam memperkenalkan produknya. Nilai penjualan diharapkan untuk lebih berkembang lagi, namun harus menghadapi tantangan dari pesaing dengan produk baru yang inovatif. Untuk itu, TelkomFlexi mengambil tindakan dengan memberikan produk yang berkualitas, layanan yang baik dan fasilitas yang memadai bagi para penggunanya, akan tetapi pada kenyataannya hingga sekarang ini jumlah pengguna Flexi wilayah Blora masih rendah jika dibanding dengan wilayah lain. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisa faktor-faktor apa yang mempengaruhi preferensi konsumen diwilayah Blora dalam menggunakan suatu produk mobile communication. Penelitian ini menggunakan metode analisis faktor untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam menggunakan suatu produk mobile communication. Analisis faktor yaitu suatu metode reduksi data untuk menemukan variabel baru yang disebut faktor yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah aslinya, yang tidak berkorelasi satu sama lainnya, variabel baru tersebut memuat sebanyak mungkin informasi yang terkandung di dalam variabel asli. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 9 faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam menggunakan suatu produk mobile communication, yaitu : faktor bukti fisik, faktor fitur tambahan produk, faktor proses, faktor harga, faktor karyawan, faktor kinerja inti produk, faktor promosi, faktor tampilan nyata produk, faktor lokasi. Atribut-atribut yang ada mengelompok sesuai dengan konsep 7P hanya saja untuk aspek produk, menurut hasil kuesioner dari responden lebih di spesifikasi secara detail menjadi kinerja inti produk, tampilan nyata produk, dan fitur tambahan produk.
Kata Kunci : 7P, Analisis Faktor, Mobile Communication, Code Devision Multiple Acess (CDMA), Global System for Mobile (GSM)
The development of the telecommunications world is increasingly rapid and intense competition among cell phone providers, the producers do not make hasty in determining and developing types of products. After the emergence of cellular phone technology, AMPS (Advanced Mobile Phone Systems) and GSM (Global Systems for Mobile Communication), then developing CDMA technology (Code Devision Multiple acess). PT.Telekomunikasi Indonesia, Kancatel Blora as Telkom Flexi service provider for Blora Regency, facing some important things in introducing products. Value sales are expected to further expand again, but must face challenges from competitors with innovative new products. For that, TelkomFlexi take action by providing quality products, good service and adequate facilities for its users, but in fact to this day the number of users Flexi Blora region is still low when compared with other regions (Rembang and Purwodadi). Therefore, this study analyzes factors that affect consumer preferences in the region Blora using a mobile communication products. This study uses factor analysis method to determine what factors are influencing consumer preferences in the use of a mobile communication products. Factor analysis is a data reduction method for finding a new variable called factor fewer than the original amount, which does not correlate with each other, the new variables contain most of the information contained in the original variables. The results of the analysis show that there are 9 factors that influence consumer preferences in the use of a mobile communication products, namely: physical evidence factor, product enhancement factor, process factor, price factor, the employee factor, performance factor of the core product, promotion factor, factor real view product , the location factor. Attributes are grouped in accordance with the concept 7P only to aspects of the product, according to the results of questionnaires from respondents over the specifications in detail. The performance of the core product, tangible display products, and additional features of the product.
Keywords: 7P, Factor Analysis, Mobile Communication, Code Devision Multiple acess (CDMA), Global System for Mobile (GSM)
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2164
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.2, Mei 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/53238
2023-12-29T06:32:10Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"231018 2023 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENGEMBANGAN SISTEM EVALUASI PERFORMANSI PEGAWAI PADA PERUSAHAAN JASA OUTSOURCING
Puspitasari, Nia Budi
Universitas Diponegoro
Alfarel, Reihan Damario
Universitas Diponegoro
Susanty, Aries
Universitas Diponegoro
Array
Penilaian performansi bertujuan untuk mengembangkan potensi, kepuasan kerja, dan komitmen pegawai terhadap organisasi. Nilai dan budaya organisasi adalah aspek yang perlu diintegrasikan dengan proses penilaian performansi yang berorientasi pada pengembangan pegawai. PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa outsourcing yang memiliki pegawai outsource yang melebihi 1.000 orang. Dalam pelaksanaan kegiatan penilaian performansi pegawai Head Office (HO) PT. XYZ masih menggunakan sistem penilaian searah dan tertutup, selain itu belum ada evaluasi maupun feedback yang diberikan dari hasil penilaian yang dilakukan. Pegawai merasa program pengembangan & pembelajaran, sistem penilaian, dan penghargaan masih belum sesuai dengan ekspektasi. Hal ini berdampak pada kepuasan pegawai dan menjadi salah satu latar belakang meningkatnya angka turn over pegawai pada tahun 2021. Penelitian ini membahas tentang sistem penilaian performansi pegawai HO sebagai upaya awal meningkatkan kepuasan pegawai dan merangsang peningkatan performa. Fuzzy AHP dengan metode penilaian 360 Degree feedback digunakan untuk menyelesaikan permasalahan terhadap kesubjektifan penilaian. Metode penilaian yang digunakan diintegrasikan dengan nilai dan budaya perusahaan. Berdasarkan perhitungan fuzzy AHP dimensi dengan bobot tertinggi adalah performansi tugas 0,595, performansi adaptif 0,205, performansi kontekstual 0,144, dan perilaku kerja kontraproduktif 0,056. Hasil penilaian kemudian digunakan untuk proses perhitungan pemberian insentif.
Abstract
[Development of Employee Performance Appraisal System in Outsourcing Service Companies] Performance appraisal aims to develop employee potential, job satisfaction, and commitment to the organization. Organizational values and culture are aspects that need to be integrated with a performance appraisal process that is oriented toward employee development. PT. XYZ is a company engaged in outsourcing services with more than 1,000 outsourced employees. In carrying out employee performance appraisal activities at the Head Office (HO) of PT. XYZ still uses a unidirectional and closed scoring system, apart from that there has been no evaluation or feedback given from the results of the assessment. Employees feel that development & learning programs, assessment systems, and awards are still not in line with expectations. This has an impact on employee satisfaction and is one of the reasons for increasing employee turnover rates in 2021. This research discusses the HO employee performance appraisal system as an initial effort to increase employee satisfaction and stimulate increased performance. Fuzzy AHP with a 360 Degree feedback assessment method is used to solve problems regarding the subjectivity of the assessment. The valuation method used is integrated with the company's values and culture. Based on the AHP fuzzy calculation, the dimension with the highest weight is task performance 0.595, adaptive performance 0.205, contextual performance 0.144, and counterproductive work behavior 0.056. The results of the assessment are then used for the process of calculating incentives.
Keywords: 360 Degree Feedback, Fuzzy AHP, Incentive, Performance Appraisal
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2023-09-05 01:57:54
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/53238
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 18, No 3 (2023): September 2023
eng
Copyright (c) 2023 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2206
2012-02-27T14:50:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
OPTIMASI PENJADWALAN PENGIRIMAN PRODUK JADI MENGGUNAKAN PENDEKATAN BINARY INTEGER PROGRAMMING (Studi Kasus di PT Tiga Pilar Sejahtera Surakarta)
Sriyanto, Sriyanto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Susanti, Estie
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Scheduling is still a cumbersome activity for an industry with complex orders. As does PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), a growing national company which produces noodles, TPS management also have trouble in planning their order delivery schedule. Intuition still on the first place to pursue their policy. Intuition in decision making itself, is based on the experience of the decision maker. Without an enough the use of intuition only in dealing with delivery scheduling can result in a costly delivery schedule.
Optimize the delivery schedule means that a manager should decide the optimal way in delivering orders. Its means the right time and the right choice of how an order should be delivered. The probability of consolidating orders must be considered. Consolidation in TPS is done for two reasons, which are, to minimize total transportation cost and to minimize the risk of product damage along its trip to their destination points.
Binary integer programming with its ability to model yes or no decision, has proved that it can effectively solve this delivery scheduling problem. By modeling this problem in to BIP form, deciding the right way in delivering orders were no longer became one difficult thing to do.
Keywords : delivery schedule, consolidation, Binary Integer Programming
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2206
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.2, Mei 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2245
2012-02-28T12:12:31Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS
Puspitasari, Mira
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Saptadi, Singgih
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Puspitasari, Diana
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
PT Ulam Tiba Halim merupakan salah satu industri minuman serbuk di Indonesia, dimana salah satu produknya adalah minuman serbuk dengan merk Marimas. Kebijakan perencanaan produksi yang dilaksanakan di PT Ulam Tiba Halim selama ini didasarkan pada suatu target produksi yang ditetapkan oleh bagian Pemasaran. Target produksi tersebut merupakan hasil dari peramalan dan tidak mempertimbangkan kapasitas produksi yang tersedia di perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu model matematis perencanaan produksi yang dapat mengatasi ketidakseimbangan dalam proses perencanaan produksi, serta dapat memenuhi sejumlah tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Model matematis Goal Programming yang dikembangkan terlihat lebih realistis dalam menggambarkan sistem nyata, karena mampu menyertakan multi tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan produksi. Dengan demikian, pencapaian dari satu tujuan tertentu tidak berdampak pada tidak terpenuhinya tujuan yang lain. Selanjutnya, perencanaan produksi yang optimal secara menyeluruh diharapkan dapat tercapai melalui penerapan model Goal Programming.
Kata Kunci : Model Matematis, Goal Programming, Perencanaan Produksi
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 12:12:31
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2245
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.1, Januari 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15245
2020-04-17T18:05:05Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170717 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
IMPLEMENTING AN AUTOMATED SYSTEM TO SIMPLIFY THE DATA MANAGEMENT PROCESS AT PARTS STORAGE AREA OF PT. Z
Azwir, Hery Hamdi
Industrial Engineering Study Program, Faculty of Engineering, President University
Maulidin, M. Yafi
Industrial Engineering Study Program, Faculty of Engineering, President University
Array
This research concerns about the design and implementation of a new information system which will simplify the processes of the current system and its impact on the warehouse staffs. In order to automate the processes, a programmed information system is designed using Microsoft excel VBA, a basic programming function inside Microsoft excel. First, the current system is analyzed. Next, the user requirements and proposed system requirements are analyzed to make the system design. Then, the program is developed and tested by using VBA (Visual Basic for Applications). Then, the new system is implemented and the implementation results are analyzed. The results found that the new system successfully fulfilled the objectives of this research and the user requirements, although there are still some improvements which need to be done. During two months’ period of implementation, there are some problems encountered which required the programmer to improve the system. Like every system, there are some advantages and disadvantages found in this new system.
Abstrak
Penelitian ini fokus kepada desain dan implementasi sistem informasi baru yang akan mengotomatisasi proses dari sistem saat ini dan dampaknya terhadap staf gudang. Dalam rangka untuk mengotomatisasi proses, sistem informasi yang terprogram dirancang menggunakan Microsoft excel VBA,sebuah fungsi dasar pemrograman dalam Microsoft excel. Pertama, sistem yang sekarang dianalisis. Selanjutnya, kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem yang diusulkan dianalisis untuk membuat desain sistem. Kemudian, program ini dikembangkan dan diuji dengan menggunakan VBA (Visual Basic for Applications). Kemudian, sistem baru diimplementasikan dan hasil dari implementasi dianalisis. Hasil penelitian menemukan bahwa sistem baru berhasil memenuhi tujuan penelitian ini dan kebutuhan pengguna, meskipun masih ada beberapa perbaikan yang perlu dilakukan. Selama periode dua bulan implementasi, ada beberapa masalah yang dihadapi yang membutuhkan programmer untuk mengembangkan sistemnya. Seperti setiap sistem, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam sistem baru ini.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-07-17 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/15245
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 2, Mei 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@TI UNDIP : JURNAL TEKNIK INDUSTRI
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/18340
2020-04-17T18:07:01Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"180331 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENILAIAN POSTUR OPERATOR DAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA (STUDI KASUS)
Wahyuniardi, Rizki
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
Reyhanandar, Dhia Malika
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
Array
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai postur pekerja dan memberikan rekomendasi perbaikan sistem kerja pemasangan Extrude IE yang dilakukan secara manual. Penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1) Mendokumentasikan postur operator yang dilakukan saat berkerja; 2) Mengetahui skor, level resiko dan level tindakan dengan metode RULA; 3) Mengetahui skor, level resiko dan level tindakan dengan metode REBA 4) Memberikan solusi terhadap resiko ergonomi pada pekerja. Hasil perhitungan RULA dan REBA masing-masing bernilai 7 dan 9. Artinya sistem kerja perlu mendapatkan penyesuaian untuk perbaikan. Adapun penyesuaian yang dilakukan adalah dengan menyesuaikan meja kerja dengan menambahkan alas meja yang dapat berputar. Selain perbaikan meja kerja, posisi operator harus dalam keadaan duduk dalam proses perakitan. Hasil perhitungan RULA dan REBA setelah simulasi meja kerja dengan alas meja berputar adalah 3 dan 5. Hasil rekomendasi sitem tersebut dapat meminimalisir cidera otot pada operator.
Abstract
This study aims to obtain the value of worker posture and provide recommendations for repair work system installation of Extrude IE done manually. The research is done through the following stages: 1) Document the posture of the operator performed while working; 2) Knowing the score, level of risk and level of action with RULA method; 3) Knowing the score, the level of risk and the level of action with the REBA method 4) Provide solutions to the risk of ergonomics to workers. The results of RULA and REBA calculations are worth 7 and 9 respectively. This means that the work system needs to get adjustments for improvement. The adjustment is done by adjusting the work table by adding a rotating table mat. In addition to the repair workbench, the position of the operator must be in a sitting state in the assembly process. The results of RULA and REBA calculations after the simulation of the workbench with the rotating pads are 3 and 5. The result of the recommendation of the system can minimize muscle injury to the operator.
Keywords: Posture; RULA; REBA; Work System
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/18340
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 13, No. 1, Januari 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1411
2012-02-22T11:37:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"120130 2012 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
SIMULASI PELAYANAN PUSKESMAS SADANG SERANG
puspitasari, nia budi
Diponegoro University
Abstrak
Kesehatan merupakan salah satu faktor utama dalam kehidupan manusia. Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskemas) merupakan fasilitas kesehatan yang penting dan terjangkau
bagi seluruh kalangan masyarakat, khususnya bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Puskesmas Kelurahan Sadang Serang, melayani pasien dewasa dan anak-anak. Jam operasinya
hanya empat jam, mengakibatkan panjangnya antrian pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui berapa jumlah tempat duduk yang harus tersedia untuk menampung pasien dewasa
dan anak-anak pada jam sibuk (peak hour) dan menentukan jumlah server yang tepat sehingga
rata-rata waktu menunggu lebih singkat. Penekatan yang dilakukan dengan menggunakan
simulasi. Simulasi kejadian diskret (discrete time simulation) merupakan simulasi dengan
perubahan status dari model simulasi terjadi pada titik-titik waktu yang diskret yang dipicu oleh
kejadian. Dalam simulasi kejadian diskret, variabel status berubah jika suatu kejadian terjadi.
Sedangkan simulasi kontinyu, variabel status berubah dengan berubahnya waktu.
Kata kunci: Puskesmas, jam sibuk, simulasi
Abstract
Health is one of the main factors in human life. Community Health Centers
(Puskesmas) is an important health facilities and affordable for the whole community,
especially for the lower middle income economies. Puskesmas Kelurahan Sadang Serang,
serving adult patients and children. Hours of operation only four hours, causing long queues of
patients. The purpose of this study is to determine how many seats should be available to
accommodate adults and children during rush hour (peak hour) and determine the appropriate
number of servers so that the average waiting time is shorter. Penekatan done by using
simulation. Discrete event simulation (discrete-time simulation) is a simulation by changing the
status of the simulation model occur at points of discrete time triggered by events. In discrete
event simulation, variables change the status if an event occurs. Meanwhile, continuous
simulation, variables change with the changing status of the time.
Keywords: Puskesmas, peak hour, simulation
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-01-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1411
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 3, September 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23527
2021-02-23T12:34:38Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"190531 2019 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
KEPUASAN PELANGGAN PO ROSALIA INDAH MENGGUNAKAN IMPORTANCE PERFORMANCE COMPETITOR ANALYSIS (IPCA)
Puspitasari, Nia Budi
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Pramono, Susatyo Nugroho Widyo
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Pertiwi, Yoana Ellen
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Persaingan yang ketat antara perusahaan dalam pelayanan bus antar kota antar provinsi membutuhkan perbaikan pelayanan kualitas untuk mempertahankan pelanggan. Adanya ketidakpuasan pelanggan terhadap fasilitas dan layanan yang diberikan oleh PO Rosalia Indah menjadi suatu permasalahan yang harus diperbaiki sehingga dengan menerapkan metode ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan PO Rosalia Indah dan loyalitas penumpang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kepuasan pelanggan PO Rosalia Indah dengan mempertimbangkan keberadaan pesaingnya yaitu PO Pahala Kencana dan memberikan rekomendasi perbaikan terhadap atribut fasilitas yang menjadi prioritas perbaikan. Penelitian ini menggunakan metode Importance Performance Competitor Analysis (IPCA). Pengambilan data dilakukan terhadap dua kelompok responden yaitu responden PO Rosalia Indah dan responden PO Pahala Kencana. Penelitian ini mengukur tingkat pelayanan kualitas berdasarkan 3 dimensi yaitu kendaraan (15 butir pernyataan), sopir dan kru (8 butir pernyataan) dan manajemen (13 butir pernyataan). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan IPCA didapatkan bahwa terdapat 21 butir pernyataan yang masuk dalam kuadran Urgent Action dan memerlukan perbaikan. Rekomendasi perbaikan dilakukan dengan metode Numerical Group Technique (NGT) yang berasal dari lima ahli yang mengerti dalam bidang transportasi bus.
Abstract
[The Customer Satisfaction of PO Rosalia Indah using Importance Performance Competitor Analysis (IPCA)] The intense competition between companies in intercity bus services between provinces requires the improvement of quality services to retain customers. The existence of customer dissatisfaction with the facilities and services provided by PO Rosalia Indah becomes a problem that must be improved so that by applying this method can improve the quality of service Rosalia Indah PO and passenger loyalty. This research aims to analyze customer satisfaction of PO Rosalia Indah by considering the existence of its competitor that is PO Pahala Kencana and give recommendation improvement to the facility attribute which become the priority of improving. This research uses Importance Performance Competitor Analysis (IPCA) method. The data were collected from two groups of respondents namely PO Rosalia Indah and respondent’s PO Pahala Kencana. This study measures the level of quality service based on 3 dimensions of the vehicle (15 points statement), driver and crew (8 points statement) and management (13 points statement). Based on the results of data processing with IPCA found that there are 21 items of statements that enter the Urgent Action quadrant and require improvement. The improvement recommendation was made by Numerical Group Technique (NGT) method which is derived from five experts who understand in the bus transportation field.
Keywords: customer satisfaction; numerical group technique; IPCA
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-05-31 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/23527
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 14, No 2 (2019): Mei 2019
eng
Copyright (c) 2019 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2025
2012-02-22T11:37:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENGENDALIAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DYNAMIC INVENTORY DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN PERMINTAAN, YIELD, DAN LEADTIME
Hartini, Sri
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Larasati, Indria
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Manajemen persediaan merupakan masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Untuk mendukung kelancaran produksi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kelancaran pemenuhan permintaan konsumen maka manajemen harus selalu berusaha untuk menjamin ketersediaan bahan. Namun manajemen persediaan yang kurang optimal dapat mengakibatkan terjadinya overstock persediaan bahan yang ditunjukkan dengan nilai Days of Inventory (DOI) persediaan bahan yang cukup tinggi. Faktor – faktor yang mempengaruhi nilai DOI adalah hasil peramalan kebutuhan, jumlah safety stock, sisa persediaan serta ketidakpastian – ketidakpastian yang berasal dari supplier. Untuk dapat meminimasi nilai DOI, maka dalam menentukan jumlah pesanan harus dipertimbangkan faktor – faktor tersebut. Saat ini dalam menentukan jumlah pesanan PT Garudafood Putra Putri Jaya Pati hanya mempertimbangkan hasil peramalan kebutuhan, jumlah safety stock, sisa persediaan, dan tidak mempertimbangkan ketidakpastian – ketidakpastian yang berasal dari supplier, sehingga mengakibatkan tingginya nilai DOI persediaan perusahaan. Penelitian ini mencoba membandingkan model kebijakan pengendalian persediaan yang dipergunakan oleh perusahaan (current policy) dengan model kebijakan pengendalian persediaan dinamis ( ) yang mempertimbangkan ketidakpastian permintaan, yield, dan leadtime yang dikembangkan oleh Mohammed Zied Babai [2]. Studi perbandingan kebijakan dilakukan menggunakan simulasi spreadsheet. Dari hasil simulasi spreadsheet dan analisa kebijakan yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa model kebijakan pengendalian persediaan dinamis ( ) merupakan kebijakan pengendalian persediaan terbaik karena dapat menghasilkan nilai DOI yang lebih rendah dari nilai DOI perusahaan yaitu 36.14 hari, total biaya persediaan lebih rendah dari total biaya perusahaan yaitu Rp. 6,078,696.72, dan pencapaian service level 100%.
Key Word : Ketidakpastian Leadtime, Ketidakpastian Permintaan, Ketidakpastian Yield, Days of Inventory, Dynamic Inventory
Abstract
Inventory management is one of serious problem faced by companies. PT Garuda Putra – Putri Jaya (PT GPPJ Pati) is company which produce snack, like coated peanuts, soybean snack, and pillus. With a purpose to support production’s fluency which is afected in consumer demand fulfillment’ fluency, then PT GPPJ Pati management try to assure the availability of roll pack material. But, the failure in inventory management causing overstock in inventory of roll pack material which showed in high value of Days of Inventory (DOI). Based from preliminary research for knowing factors that affected to higher value of DOI, was concluded that the higher value of DOI caused by determination of order quantity that only consider farecast of roll pack material’s need, quantity of safety stock, and outstanding inventory in warehouse without calcuation process and still using intuition and experience of worker. Based form preliminary research, this research try to compared inventory control policy used by company (current policy), and ( ) inventory model based form forecasting with uncertainty demand, yield, and lead time which developed by Mohammed Zied Babai [Baba06]. Study of policy comparison was done with implementation of spreadsheet simulation with two policy scenario. From this simulation and policy analysis, was concluded that scenario 2 is best inventory control policy because deliver smallest DOI value, i.e. 36.02 days, and lowest inventory cost, i.e. Rp 5,775,116.41.
Key words : Uncertainty Lead Time, Uncertainty Demand, Uncertainty Yield, Days of Inventory, Dynamic Inventory
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-01-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2025
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 3, September 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/30109
2022-10-20T14:49:09Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"210611 2021 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENILAIAN RISIKO TERHADAP POSTUR KERJA PADA PEKERJA PABRIK KARET INDONESIA
Ihsan, Taufiq
Universitas Andalas http://orcid.org/0000-0002-5980-720X
Silvia, Shinta
Universitas Andalas
Derosya, Vioni
Universitas Andalas
Edwin, Tivany
Universitas Andalas
Dewi, Mita Sari
Universitas Andalas
Array
Keluhan nyeri muskuloskeletal sering terjadi di tiga pabrik karet remah terbesar yang berlokasi di Padang, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur kerja menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk pekerja di area produksi. Pengambilan data postur karyawan menggunakan bantuan kamera video serta lembar observasi. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 135 pekerja area produksi basah dan 213 pekerja area produksi kering. Penilaian REBA menunjukkan bahwa 72,34% dari pekerjaan yang diperiksa termasuk dalam kategori risiko menengah. Skor REBA tertinggi di area produksi basah adalah dalam proses pengeringan alami. Sebaliknya, di area produksi kering, skor REBA tertinggi adalah dalam proses mengangkat kontainer dari truk. Berdasarkan Standar Indonesia No.7269 / 2009 tentang perhitungan beban kerja, ini menunjukkan bahwa pekerjaan di pabrik-pabrik tersebut berada dalam kategori beban kerja sedang dengan pengeluaran energi 200-350 kkal/ jam (46,81%). Hasil uji statistik dari hubungan antara usia, masa kerja, beban kerja, dan area kerja pada pekerjaan postural menunjukkan bahwa beban kerja adalah yang paling terkait dengan postur pekerja. Tindakan untuk memperbaiki postur kerja berdasarkan analisis REBA adalah dengan menyesuaikan posisi alat atau mesin dengan ketinggian tubuh pekerja, memperhatikan waktu kerja, dan waktu istirahat. Yang paling mendesak adalah menggunakan alat saat mengangkat wadah.
Abstract
[Risk Assessment of Work Posture In Indonesian Crumb Rubber Factories Workers] Musculoskeletal pain complaints often occur in the three largest crumb rubber factories located in Padang, Indonesia. This study aimed to analyze the work posture using the Rapid Entire Body Assessment (REBA) method for workers in the production area. Retrieval of employee posture data utilizing the help of video cameras and observation sheets. Respondents consisted of 135 wet area workers and 213 dry area workers. The REBA assessment showed that 72.34% of the work examined was included in the medium-risk category. The highest REBA score in the wet area was in the natural drying process. In dry areas, the highest REBA score is in the process of lifting containers from trucks. Based on Indonesian Standard No.7269 / 2009, this shows that work in these factories was in the category of moderate workloads with an energy expenditure of 200-350 kcal/hour (46.81%). Statistical test results from the relationship between age, work-period, workload, and work area on postural work indicated that workload was most related to worker posture. Action to improve postural work was to adjust the position of the tool or machine with the height of the worker's body, pay attention to work time, and rest periods.
Keywords: Musculoskeletal, Exposure assessment, work posture, REBA, crumb rubber factories
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2021-06-11 16:57:27
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/30109
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 16, No 2 (2021): Mei 2021
eng
Copyright (c) 2021 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2056
2012-02-21T15:51:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENGARUH KEDALAMAN AIR TERHADAP SHORT TERM MEMORY DAN KONSUMSI ENERGI PADA PENYELAM
Dharmastiti, Rini
Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta
Jl Grafika 2 , Yogyakarta 55281
Telp. / Fax. 0274-521673
Harisa, Dhirga
Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta
Jl Grafika 2 , Yogyakarta 55281
Telp. / Fax. 0274-521673
Penelitian ini akan melihat pengaruh kedalaman air terhadap short term memory dan konsumsi energi penyelam. Penelitian ini mengambil sampel 10 mahasiswa pria dan 5 wanita. Pengukuran performansi short term memory dilakukan dengan cara setiap obyek diperlihatkan deretan 7 angka acak yang diberikan selama 5 detik dan setelah 15 detik kemudian dilakukan pemanggilan kembali informasi yang baru saja diberikan. Setiap obyek diuji sebangak 30 kali untuk setiap kedalaman (1 m; 2,5 m; dan 4 m). Pengukuran konsumsi energi dilakukan dengan menghitung denyut jantung menggunakan metode palpasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkat kedalaman air, maka performasi short term memory penyelam tersebut semakin menurun. Penurunan ini berlaku untuk pria dan wanita. Penambahan kedalaman ini juga meningkatkan konsumsi energi baik pada pria maupun wanita. Perbedaan jenis kelamin mempengaruhi performansi short term memory secara signifikan. Pria memiliki performansi rata-rata short term memory sebesar 91,67% pada kedalaman 1 m, 90,67% pada kedalaman 2,5 m, dan 86,33% pada kedalaman 4 m. Sedangkan wanita memiliki performansi rata-rata sebesar 86% pada kedalaman 1 m, 84% pada kedalaman 2,5 m, dan 80,67% pada kedalaman 4 m. Rata-rata konsumsi energi pria adalah 3,19 kkal, 3,34 kkal, dan 3,65 kkal pada kedalaman 1 m; 2,5 m; dan 4 m berturut-turut. Sedangkan rata-rata konsumsi energi wanita adalah 3,81 kkal, 4,07 kkal, dan 4,54 kkal pada kedalaman yang sama dengan pria.
Kata kunci : tekanan, kedalaman air, performansi short term memory, konsumsi energi.
This research is to observe water depth effects on short term memory and energy expenditure of diver. This research objects are 10 male and 5 female students. Short term memory performance measurement held by every object has been shown 7 random numerics (as information) for 5 seconds and after 15 seconds later they write down the information on a paper. Every object got 30 tests for every depth ( 1 m; 2.5 m, and 4 m). Energy expenditure measurement held by counting heart rate using palpasi method. The results are as deep as the diver dive, short term memory performance will be decreasing and energy expenditure will be increasing for male and female. Gender differences influencing the results significantly. Male has short term memory performance average 91.67% at 1 m, 90,67% at 2.5 m, and 86,33% at 4 m. Female has average performance 86% at 1 m, 84% at 2.5%, and 80,67% at 4 m. Energy expenditure average for male are 3.19 kcal, 3,34 kcal, and 3,65 kcal at 1 m, 2.5 m, and 4 m respectively. Energy expenditure for female are 3.81 kcal, 4,07 kcal, and 4,54 kcal at same depth like male.
Keywords: pressure, water depth, short term memory performance, energy expenditure.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 15:51:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2056
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.2, Mei 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15243
2017-07-19T11:46:04Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2130
2012-02-24T09:36:30Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS : PT. X)
Hidayat, Trifenaus Prabu
Universitas Katolik Atma Jaya - Jakarta
Jl. Jenderal Sudirman 51
Jakarta 12930
Sukwadi, Ronald
Universitas Katolik Atma Jaya - Jakarta
Jl. Jenderal Sudirman 51
Jakarta 12930
Ngaditeja, Jeassyca
Universitas Katolik Atma Jaya - Jakarta
Jl. Jenderal Sudirman 51
Jakarta 12930
PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang coating dan vacuum metalizing. Sistem penilaian prestasi kerja yang dilakukan oleh PT. X berdasarkan pada absensi. Sistem penilaian saat ini menimbulkan ketidakpuasan karyawan karena prestasi kerja karyawan tidak termasuk dalam sistem penilaian prestasi kerja. Hal ini berdampak pada pemberian insentif. Penelitian ini akan merancang sistem penilaian kerja karyawan dengan mempertimbangkan faktor -faktor hasil pekerjaan karyawan dan hasil penilaian tersebut akan digunakan untuk menghitung pemberian insentif karyawan. Tahap awal penelitian dilakukan identifikasi kriteria-kriteria dan sub kriteria. Kriteria yang digunakan adalah kriteria berdasarkan kriteria Spencer. Penentuan bobot masing-masing kriteria dan sub kriteria mengunakan kuisioner pembanding berpasangan, kemudian diolah menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tahap akhir dari penelitian ini melakukan perhitungan insentif karyawan yang berdasarkan besarnya bonus yang disediakan perusahaan. Sistem penilaian prestasi kerja ini dilakukan oleh 4 orang penilai yang dilakukan secara kolektif, dimana penilaian dilakukan pada akhir tahun. Sistem penilaian usulan ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem saat ini yaitu: kriteria yang digunakan sesuai dengan penilaian performansi operator, membantu perusahaan dalam memonitor aktivitas di lantai produksi. Keuntungan untuk operator adalah mengetahui kelebihan dan kelemahan performansinya sehingga untuk menjadi bahan evaluasi serta dapat meningkatkan insentif dengan bekerja lebih baik lagi. Sistem penilaian prestasi kerja usulan ini diharapkan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.
Kata kunci: Penilaian Prestasi kerja, Spencer,Analytical Hierarchy, Process, Insentif.
PT. X is a company engaged in the field of coating and vacuum metalizing. System of performance appraisal work done by PT. X based on attendance. Rating systems currently generate employee dissatisfaction because employees 'performance is not included in employees' performance appraisal system. This has an impact on the provision of incentives. This study will design the employee appraisal system by considering the factors the employee's job and the assessment results will be used to calculate the employee incentives. The initial phase of research to identify the criteria and sub criteria. The criteria used is based on the criteria of Spencer's criteria. ¬ respective determination of each criteria and sub criteria using paired comparison questionnaire, then processed using the method of Analytical Hierarchy Process (AHP). The final stage of this study do calculations based on the employee incentive bonus provided by the company. Work performance appraisal system is conducted by 4 assessors who carried out collectively, where assessment is carried out at the end of the year. This proposed assessment system has several advantages over current systems, namely: the criteria used in accordance with the assessment of operator performance, helping companies monitor activity on the production floor. The advantage for operators is to know the strengths and weaknesses so as to be a material performance evaluation, and to increase the incentive to work even better. Work performance appraisal system proposal is expected to motivate employees to work better. Key words: Assessment of Achievement of work, Spencer, Analytical Hierarchy, Process, Incentives.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 09:36:30
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2130
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.1, Januari 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/51027
2023-02-15T03:34:46Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"230126 2023 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
DESIGNING A COLLABORATIVE MODEL FOR THE RAW MATERIAL PROCUREMENT PROCESS TO ELEVATE THE FURNITURE INDUSTRY COMPETITIVENESS
Hapsari, Chaterine Alvina Prima
Universitas Diponegoro https://orcid.org/0000-0001-6363-5044
Wicaksono, Purnawan Adi
Universitas Diponegoro
Budiawan, Wiwik
Universitas Diponegoro
Sari, Diana Puspita
Universitas Diponegoro
Rahma, Atheea Annisa
Universitas Diponegoro
Paramestha, Dominico Laksma
Yuan Ze University; Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Array
The furniture industry is a non-oil and gas sector that can be developed aggressively due to the abundant natural resources provided by Indonesia's forests. However, there are several issues in the wooden furniture industry, starting on the upstream supply chain, especially in the raw material procurement process. The increasing product cost because of high procurement costs could make this industry hard to compete or grow. Thus, this study proposes an improvement of raw material procurement by developing a collaborative model to minimize the total circular procurement cost in the wooden furniture industry supply chain. Adopting the collaborative model is expected to reduce the raw material procurement costs of all parties involved in the supply chain by shortening the supply chain. In addition, this study built a dynamic system model with an implementation circular supply chain concept, which focuses on regenerating the wood raw material toward zero waste. The finding is that a collaborative model could reduce the total circular procurement cost by 25% to 35% compared to the base model. A recommendation for building the terminal comes from the collaborative model. The result of this study provides a solution to elevate the furniture industry's competitiveness through cost reduction.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2023-01-20 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/51027
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 18, No 1 (2023): Januari 2023
eng
Copyright (c) 2023 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2201
2012-02-27T13:43:41Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
TECHNOLOGY MANAGEMENT PROCESS FRAMEWORK
Yamamoto, Ikura
Pujotomo, Darminto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
The effective management of technology as a source of competitive advantage is of vital importance for many organizations. It is necessary to understand, communicate and integrate technology strategy with marketing, financial, operations and human resource strategies. This is of particular importance when one considers the increasing cost, pace and complexity of technology developments, combined with shortening product life cycles. A five process model provides a framework within which technology management activities can be understood: identification, selection, acquisition, exploitation and protection. Based on this model, a technology management assessment procedure has been developed, using an ``action research’’ approach. This paper presents an industrial case study describing the first full application of the procedure within a high-volume manufacturing business. The impact of applying the procedure is assessed in terms of benefits to the participating business, together with improvements to the assessment procedure itself, in the context of the action research framework.
Keyword: Technology, Strategy, Management, Assessment
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 13:43:41
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2201
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.1, Januari 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/51392
2023-12-29T06:32:10Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"230905 2023 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PYROLYZER PRODUCTION SYSTEM FOR WASTE MANAGEMENT USING GROUP TECHNOLOGY APPROACH
Rifai, Achmad Pratama
Universitas Gadjah Mada
Wibisono, Ragil Aditya
Universitas Gadjah Mada
Sari, Dwi Kumala
Universitas Gadjah Mada
Sari, Wangi Pandan
Universitas Gadjah Mada
Array
Waste management methods in Indonesia largely rely on unsustainable practices such as open dumping and landfills which urgently need transformation. Pyrolysis is one alternative solution for waste problems as it can process waste into other products. As the existing production system was not set up to manufacture this machine, we proposed a production system to produce a pyrolizer so that a more effective and efficient production process can be achieved. In this study, we employed Group Technology approach using Rank Order Clustering (ROC) method to create cell manufacturing groups. Based on our evaluation on the shortest material movement, we produced 2 different cells to manufacture the pyrolyzer. Cell, I contained plate cutting, drilling, pipe cutting, and bending machines (M2, M5, M3, M4), whilst Cell 2 contained rolling and lathe machines (M1, M6). It also contained main reactor, pyrolyzer reactor burner, middle condenser, upper access door, bottom access door, upper condenser, bottom condenser components (A, F, H, B, C, G, I). Out of the sixteen components to be made, seven components were in Cell I whereas the other nine were in Cell II (N, P, J, E, D, K , L, M, O) comprising burner case, access ladders, separators, firewalls, reactor base frames, condenser frames, gas piping, water piping, and sprinklers components. By applying this group technology method to the pyrolyzer production system, the production process could be carried out in a more efficient and organized manner.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2023-09-05 01:57:54
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/51392
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 18, No 3 (2023): September 2023
eng
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/download/51392/183240
Copyright (c) 2023 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16646
2020-04-17T18:06:13Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170922 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENINGKATAN PENGENDALIAN KUALITAS MELALUI METODE LEAN SIX SIGMA
Wicaksono, Purnawan Adi
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Sari, Diana Puspita
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Handayani, Naniek Utami
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Prastawa, Heru
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (PT. CCAI) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang minuman ringan dalam kemasan. Perusahaan ini menjadi pusat produksi produk Coca-Cola regional Jawa Tengah. Berbagai macam produk seperti Coca-Cola, Fanta, Sprite, Minute Maid dan Frestea diproduksi demi memenuhi kebutuhan pelanggan. Produk-produk tersebut tentunya tidak terlepas dari permasalahan produk cacat, dimana dalam produksinya terdapat produk yang tidak sesuai dengan standar ketetapan produk. Secara umum, produk cacat PT.CCAI dibagi menjadi tiga tipe, yakni cap, cap quality, dan underfill. Dari hasil analisis yang dilakukan, produk Coca-Cola 1000 ml memiliki jumlah cacat yang paling besar, yakni 0,49%. Penyebab terbesar dari terjadinya cacat produk pada produk Coca-Cola 1000 ml adalah underfill, dimana volume dari produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan batas minimal. Permasalahan tersebut diselesaikan menggunakan konsep Lean Six Sigma dengan menggunakan tools diagram Pareto dan diagram tulang ikan. Dari hasil analisis menggunakan tools tersebut, PT. CCAI Semarang disarankan untuk memberikan pelatihan-pelatihan mengenai manajemen waktu pada karyawan-karyawannya, terutama pada karyawan-karyawan baru. Selain itu, PT. CCAI Semarang harus juga melakukan pengecekan mesin yang lebih rutin dan lebih memperhatikan lingkungan area produksi.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-10-03 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/16646
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 3, September 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2235
2012-02-28T09:13:58Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PERBANDINGAN METODE-METODE BIOMEKANIKA UNTUK MENGANALISIS POSTUR PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) KAJIAN PUSTAKA
Budiman, Edi
Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Wiworotomo Purwokerto
Setyaningrum, Ratih
Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Wiworotomo Purwokerto
Manual material handling merupakan kajian studi yang sangat penting di dunia industri. Tenaga manusia berperan utama dalam aktivitas manual material handling. Fleksibilitas gerakan merupakan salah satu alasan untuk industri yang masih memanfaatkan penanganan material secara manual. Disisi lain, postur yang dilakukan pada aktivitas tersebut dapat menyebabkan cidera tulang belakang (Low Back Pain). Oleh sebab itu, banyak metode yang dikembangkan untuk menganalisis postur kerja aktivitas MMH(manual material handling) diantaranya; NIOSH, OWAS, REBA dan RULA. Paper ini akan membandingkan metode-metode tersebut, dengan mengevaluasi input, proses (metodologi) dan outputnya. Hasil dari studi perbandingan ini adalah metode yang paling efektif untuk penanganan material secara manual.
Keywords : Niosh, Owas, Reba, Rula.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 09:13:58
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2235
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.3, September 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17160
2021-02-23T12:34:38Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"190521 2019 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
SIX SIGMA SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MUTU PADA HASIL PRODUKSI KAIN MENTAH PT UNITEX, TBK
Fithri, Prima
Universitas Andalas
Array
PT Unitex merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di industri tekstil yang mengolah kapas menjadi kain jadi. Departemen tenun adalah salah satu departemen di PT Unitex, yang memproses benang menjadi kain mentah. Seringnya terjadi permasalahan terhadap pengendalian mutu yang tidak mencapai target di Departemen Tenun, menyebabkan peningkatan waktu pemrosesan produk untuk memperbaiki produk yang cacat juga akan berdampak pada jumlah produksi. Untuk itu penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisis proses pengendalian mutu untuk mengetahui faktor utama penyebab terjadinya produk cacat sehingga didapatkan ususlan untuk mengurangi jumlah produk cacat pada hasil produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Six Sigma, dengan langkah-langkah Define, Measure, Analyze, Improve, and Control (DMAIC). Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai Defect per Million Opportunity yang diperoleh adalah sebesar 181.67 dan nilai Sigma sebesar 5.07. Dengan nilai sigma sebesar 5.07 berarti Departmen Tenun telah mencapai tingkat industri rata-rata USA. Tapi masih ada cacat yang terjadi dari satu juta peluang. Untuk memaksimalkan kontrol kualitas, rekomendasinya adalah untuk memperkuat pengawasan kepada operator, memprioritaskan pemeriksaan mesin, dan menekankan ketersediaan suku cadang mesin, terutama yang rentan terhadap kerusakan.
Abstract
PT Unitex is a manufacturing company engaged in the textile industry. Processing carried out at PT Unitex is processing cotton into finished cloth. The Weaving Department is one of the departments at PT Unitex, which processes yarn into raw fabrics. The most frequent and most noticed problem in the Weaving Department is the quality control problem that often does not reach the target. In addition, this also causes an increase in product processing time to repair defective products which will also have an impact on the amount of production. For this reason, this research is carried out by identifying and analyzing the quality control process to determine the main factors causing the occurrence of defective products so that will reduce the number of defective products in the production. The method used in this study is the Six Sigma Method, with steps Define, Measure, Analyze, Improve, and Control (DMAIC). As soon as the calculation is done, the Defect per Million Opportunity (DPMO) value obtained is 181.67 and the Sigma value is 5.07. With a sigma value of 5.07, Weaving Department has reached the average industry level of the USA. But there are still defects that occur from one million opportunities. To maximize quality control, the recommendations are to strengthen supervision of operators, prioritize inspection of machinery, and emphasize the availability of machine parts, especially those that are vulnerable to damage.
Keywords: DPMO; Six Sigma; Production; Quality Control; Weaving Department
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-05-21 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/17160
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 14, No 1 (2019): Januari 2019
eng
Copyright (c) 2019 J@TI UNDIP : JURNAL TEKNIK INDUSTRI
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1941
2012-02-22T11:34:44Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS PEMBOROSAN PERUSAHAAN MEBEL DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING (Studi Kasus PT “X” Indonesia)
Hartini, Sri
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Saptadi, Singgih
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Kadarina, Nurlaila
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Rizkya, Indah
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Lean Manufacturing merupakan pendekatan untuk mengefisienkan system dengan mereduksi pemborosan. Pendekatan ini dilakukan dengan memahami gambaran umum perusahaan melalui aliran informasi dan material di lantai produksi dengan membuat value stream mapping. Aktivitas ini dikelompokkan dalam value added, non value added, dan necessary non value added. Penelitian ini menghasilkan value stream mapping (VSM) perusahaan yang meliputi aliran material dan informasi. Dari VSM diketahui peta aktivitas-aktivitas pemborosan di lantai pabrik. Penelitian ini berhasil merinci besar value-adding activity rata-rata sebesar 50.30%, non value-adding activity sebesar 21.83% dan necessary non value-adding activity sebesar 26.36%. Dari PMEA diketahui nilai RPN terbesar pada aktivitas yang berhubungan dengan jig. Untuk mereduksi pemborosan perlu dilakukan management jig yang lebih baik.
Kata kunci: fishbone diagram, FMEA, lean manufacturing, value stream mapping.
Lean Manufacturing is an approach to make system more efficient by reducing waste. This approach is done by understanding the general outlook of company using value stream mapping of information and material flow in production line. These activities are classified by value added activities, non-value added activities, and necessary value added activities. This research delivers value stream mapping (VSM) of company including material and information flow. VSM shows the map of wasting activities in production line. The result of this research is details of activities, that value-adding activity in average 50.30%, non value-adding activity in average 21.83%, and necessary non value-adding activity in average 26.36 %. FMEA shows that the biggest value of RPN is activity that related to jig. Better jig management need to do to reduce waste.
Keywords : fishbone diagram, FMEA, lean manufacturing, value stream mapping
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-20 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1941
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 2, Mei 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/28821
2021-02-23T17:55:32Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"210209 2021 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENGENDALIAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK PRODUK SUBSTITUSI DENGAN PERMINTAAN SEBAGAI FUNGSI HARGA
Nafisah, Laila
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Sutrisno, Sutrisno
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Array
Kamara Living merupakan suatu unit usaha yang bergerak dalam penjualan kebutuhan sehari-hari. Salah satu produk yang populer adalah sarung bantal. Sarung bantal yang ditawarkan memiliki beberapa desain motif dan jenis yang berbeda. Permintaan akan produk sarung bantal tidak menentu antara satu desain dengan desain yang lain. Ketika desain tertentu persediaannya habis, perusahaan akan menawarkan desain lain dari jenis kain yang sama. Jika konsumen tidak bersedia maka terjadi kehilangan penjualan. Ketika persediaan berlebih, perusahaan akan memberikan harga promosi untuk mendongkrak tingkat penjualannya. Jika ini dibiarkan terus-menerus, tentu saja perusahaan akan mengalami penurunan keuntungan. Pada makalah ini dikembangkan model persediaan dengan mempertimbangkan produk substitusi dengan permintaan sebagai fungsi harga yang bertujuan untuk meminimasi total biaya persediaan. Penyelesaian model yang dilakukan mampu menghasilkan solusi kuantitas pemesanan dan titik pemesanan yang optimal. Validasi model dilakukan dengan membandingkan hasil dari model yang dikembangkan terhadap kondisi riil. Selain itu juga dilakukan analisis sensitivitas terhadap parameter-parameter yang berpengaruh.
Abstract
[Product-substitution Inventory Model with Demand depend on Price] Kamara Living is a business unit engaged in selling daily stuff. One popular product is pillowcases. The pillow cover offered has several different motif designs and types. The demand for pillowcases is uncertain between one design and another. When a stockout occurs for a particular design, the company will offer another design of the same type of fabric. If consumers are not willing, there will be lost sales. When there is overstock, the company will provide promotional prices to increase sales levels. If this is allowed to continue, of course the company will experience a decline in profits. In this paper, an inventory model is developed by considering substitute products with demand as a price function that aims to minimize the total cost of inventory. Completion of the model carried out is able to produce optimal order quantity and order point solutions. Model validation is done by comparing the results of the models developed against real conditions. In addition, a sensitivity analysis was carried out on the influential parameters.
Keywords: Inventory Models; Product Substitution; Demand Depend on Price
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2021-02-09 12:25:05
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/28821
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 16, No 1 (2021): Januari 2021
eng
Copyright (c) 2021 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2049
2012-02-21T15:51:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
EVALUASI KEBIJAKAN STRATEGI BISNIS MENGGUNAKAN MODEL JOINT ECONOMIC LOT SIZE (JELS) DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK (Studi Kasus di PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia)
Arvianto, Ary
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Hartini, Sri
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Pardiyana, Opan
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Persaingan di dunia bisnis dewasa ini tidak lagi antar perusahaan melainkan antar supply chain. PT.SAMI merupakan perusahaan yang memproduksi wiring harness yaitu suatu komponen kendaraan pengantar arus listrik dari satu bagian ke bagian lain. PT.SAMI memproduksi banyak item wirring harness untuk beberapa merek mobil yaitu Holden, Lambda, Mazda, Nissan dan Honda. Dalam menjalankan proses bisnisnya PT.SAMI mendapat pesanan dari distributor suatu merek mobil. Tetapi masalah yang timbul sering terjadinya revisi order yaitu perubahan jumlah pemesanan oleh distributor (PT. PASI) kepada vendor sekaligus manufaktur (PT. SAMI) dalam satu periode pemesanan, sehingga dapat menyebabkan overstock maupun stockout yang menyebabkan biaya persediaan menjadi meningkat. Revisi order akan terus terjadi mengingat perjanjian antara PT.SAMI dan distributornya dalam kasus ini adalah PT. PASI tetap sama. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi terhadap kebijakan proses bisnis yang dilakukan, salah satunya dengan menggunakan pendekatan model Joint Economic Lot Size (JELS). Dengan model integrasi ini diharapkan dapat mereduksi biaya persediaan gabungan karena mencari titik optimal berdasarkan fungsi biaya kedua belah pihak. Dengan menggunakan model JELS total biaya persediaan gabungan dapat direduksi karena biaya yang timbul merupakan biaya paling kecil berdasarkan lot pengiriman (q) yang optimal. Begitu juga dengan biaya persediaan di PT.SAMI dan PT.PASI di dapat biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan melakukan pengelolaan persediaan secara konvensional.
Kata kunci: joint, lot size, integrasi, supply chain
Competition in today's business world is no longer between companies but between supply chain. PT.SAMI is a manufacturer of wiring harness for vehicle. PT.SAMI produces many items wirring harness for several brands such as Holden, Lambda, Mazda, Nissan and Honda. In conducting its business process PT.SAMI get an order from a distributor of a car brand. But problems often occur is a order revision by distributors (PT. PASI) to vendors and manufacturers (PT. SAMI) in one order period, which can lead to overstock or stockout causes increased inventory costs. Revision of orders will continue to happen given the agreement between PT.SAMI and distributors in this case is PT. PASI remains the same. Therefore there is need for evaluation of the policies conducted business processes, using a Joint Economic Lot Size (JELS) model approach. With this integration model is expected to reduce the combined inventory cost by the optimal solution based on the cost functions of both parties. By using the JELS combined total inventory costs can be reduced because of the cost incurred is the smallest cost based on shipping lot (q). So the inventory cost in PT. PASI and also in PT.SAMI more lower than the conventional inventory (current) policy.
Keyword: joint, lot size, integration, supply chain
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 15:51:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2049
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.2, Mei 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13796
2017-03-27T15:23:50Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2123
2012-02-24T09:36:30Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
DESIGNING E-LEARNING MODEL TO LEARN ABOUT TRANSPORTATION MANAGEMENT SYSTEM TO SUPPORT SUPPLY CHAIN MANAGEMENT WITH SIMULATION PROBLEMS
Wiyono, Didiek Sri
Department of Informatics Engineering Faculty of Mathematics and Science
Sebelas Maret University Jl. Ir. Sutami No. 36A, Surakarta.
Pribadi, Sidigdoyo
Department of Informatics Engineering Faculty of Mathematics and Science
Sebelas Maret University Jl. Ir. Sutami No. 36A, Surakarta.
Permana, Ryan
Department of Informatics Engineering Faculty of Mathematics and Science
Sebelas Maret University Jl. Ir. Sutami No. 36A, Surakarta.
Focus of this research is designing Transportation Management System (TMS) as e-learning media for logistic education. E-learning is the use of Internet technologies to enhance knowledge and performance. E-learning technologies offer learners control over content, learning sequence, pace of learning, time, and often media, allowing them to tailor their experiences to meet their personal learning objectives. E-learning appears to be at least as effective as classical lectures. Students do not see e-learning as replacing classical training but as a complement to it. TMS are one of many system that will be completed the supply chain. To support interoperable machine-to-machine interaction over a network we can use a web service. By using web service, TMS software can communicated with Supply Chain Management (SCM) software and completed the supply chain. In previous research about logistic problems, still limited to the modul design of SCM application without TMS support. We created this e-learning media by using PHP, SOAP, SQL and HTTP connection protocol. The result of the research is web-based e-learning application to learn about transportation with simulation problems to complete the purpose of supply chain on logistics.
Key Words: Transportation Management System, Supply Chain Management, Logistic, e-learning media, Web service.
Fokus dari penelitian ini adalah untuk mendesain sebuah e-learning media mengenai Transportation Management System (TMS) sebagai media pembelajaran untuk mempelajari masalah logistik. E-learning adalah penggunaan teknologi internet untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja. E-learning menawarkan kontrol atas konten, urutan pembelajaran, kecepatan pembelajar, waktu pembelajaran, dan media yang digunakan, untuk memenuhi tujuan dari pembelajaran. Dibandingkan dengan metode pengajaran klasik, e-learning memiliki nilai keefektifan yang sama besar dengan metode pengajaran klasik. E-learning bukan merupakan pengganti dari metode pengajaran klasik melainkan merupakan pelengkap dari metode pengajaran klasik. TMS merupakan satu dari beberapa system yang ada dalam kajian rantai pasok. Dengan menggunakan teknologi web service maka sebuah system dapat berkomunikasi dengan sistem yang lain dalam sebuah jaringan. Dengan menggunakan teknologi web service, TMS dapat berkomunikasi dengan software Supply Chain Management (SCM) untuk melengkapi rantai pasok. Dalam penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan hanya terbatas pada pembuatan aplikasi SCM tanpa adanya dukungan dari TMS. Pembuatan e-learning untuk TMS ini adalah dengan menggunakan PHP, SOAP, SQL dan HTTP connection protocol. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah e-learning berbasis web untuk mempelajari masalah transportasi dengan menggunakan masalah simulasi untuk melengkapi rantai pasok dalam logistik.
Kata kunci: System manajemen transportasi, Supply Chain Management, Logistik, media e-learning, Web service.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 09:36:30
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2123
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.1, Januari 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21230
2018-12-12T10:37:04Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2196
2012-02-27T13:43:41Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PERANCANGAN MEJA DAN KURSI ANAK MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ATHROPOMETRI DAN BENTUK FISIK ANAK
Nurkertamanda, Denny
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof Soedarto, SH, Tembalang Semarang 50275, Telp (024) 7460052
Saptadi, Singgih
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof Soedarto, SH, Tembalang Semarang 50275, Telp (024) 7460052
Herviyani, Dani Dwi
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof Soedarto, SH, Tembalang Semarang 50275, Telp (024) 7460052
Meja dan kursi anak merupakan suatu sarana pendukung yang sangat penting dalam kelancaran pelaksanaan proses belajar anak. Ketidakserasian antara meja dan kursi dengan ukuran tubuh anak merupakan salah satu kendala dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Akibat dari meja dan kursi yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh anak dapat mengakibatkan anak cepat mengalami kelelahan. Penelitian ini membahas perancangan dan pengembangan produk meja dan kursi anak sesuai dengan anthropometri (ukuran tubuh manusia) dan bentuk fisik anak untuk menghasilkan rancangan kursi yang ergonomis untuk mengantisipasi adanya ketidakserasian antara meja kursi dengan ukuran tubuh anak. Metode yang digunakan dalam perancangan dan pengembangan meja dan kursi ini adalah metode Quality Function Deployment (QFD).
Metode QFD merupakan suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan itu ke dalam kebutuhan teknis yang relevan. Metode QFD memiliki empat (4) fase yaitu fase perencanaan produk (product planning), perancangan produk (design product), perencanaan proses (process planning) dan perencanaan pengendalian proses (process-control planning). Dalam penelitian ini hanya dilakukan hingga fase ke-3 yaitu fase perencanaan proses. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini berupa gambar rancangan meja dan kursi anak.
KATA KUNCI : Perancangan dan pengembangan produk, Anthropometri, Ergonomis, QFD
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 13:43:41
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2196
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.1, Januari 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2212
2012-02-28T09:13:58Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI JASA BERBASIS LAYANAN PELANGGAN (STUDI KASUS PT. GLORA KARYA MAKMUR, BAWEN)
Sriyanto, Sriyanto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Suliantoro, Hery
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Dinasty, Ananda Wien
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang industri akan mengakibatkan persaingan atau kompetisi menjadi semakin ketat. Persaingan tersebut tidak hanya terjadi pada perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang atau manufaktur saja. Persaingan juga terjadi pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Untuk memenangkan persaingan tersebut semua perusahaan, dalam hal ini yang bergerak di bidang jasa, tentu saja harus meningkatkan pelayanannya kepada konsumen.
PT. Glora Karya Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi barang.. Dalam melaksanakan kegiatannya PT. Glora Karya Makmur mendistribusikan produk Coca – Cola berdasarkan delivery order yang diberikan oleh pihak Coca Cola ke sales centre –sales centre tersebut. Permasalahan yang dihadapai adalah perusahaan belum mampu memenuhi kebutuhan pelanggan akan informasi yang cepat dan akurat, hal ini disebabkan karena belum adanya sistem informasi berbasis layanan pelanggan yang handal dalam menangani delivery order dari pelanggan.
Sistem informasi yang akan dikembangkan adalah sistem informasi transportasi (SITASI) yang menggunakan arsitektur database client-server. Dalam merancang sistem ini lebih dulu dilakukan analisis sistem yang lama dengan menggunakan IDEFø. Pemodelan IDEFø juga digunakan pada saat merancang sistem yang baru Setelah dilakukan perancangan sistem yang baru dan mengembangkannya dalam bentuk perangkat lunak, dihasilkan dua interface utama yaitu interface untuk perusahaan (PT. GKM) dan interface untuk pelanggan (PT. Coca –Cola) yang saling terhubung dengan database yang sama. Dengan adanya perangkat lunak SITASI ini maka prosedur kerja antara kedua perusahaan akan menjadi lebih mudah dan lebih cepat, dan pelanggan akan lebih puas dengan kinerja yang diberikan oleh perusahaan.
Kata kunci : client-server,IDEFø,SITASI,layanan pelanggan.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 09:13:58
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2212
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.3, September 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2312
2012-03-02T10:50:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL DOSEN TEKNIK INDUSTRI UNDIP DENGAN METODE SUBJECTIVE WORKLOAD ASSESSMENT TECHNIQUE (SWAT)
Purwaningsih, Ratna
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Sugiyanto, Arief
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Dosen memegang peranan yang penting untuk meningkatkan dan menjaga kualitas mahasiswa dan lulusan. Setelah dilakukan penelitian pendahuluan untuk menilai kinerja dosen di Program Studi Teknik Industri UNDIP, terlihat adanya mahasiswa yang kurang puas terhadap kinerja dosen Teknik Industri selama ini. Diduga masalah tersebut karena beban kerja dosen yang cukup berat, apalagi dilihat dari rasio jumlah mahasiswa dengan dosen tetap di Teknik Industri sebesar 25,29 : 1. Rasio ini lebih tinggi dari ukuran baku Tim DIKTI, yaitu 20 : 1 untuk kelompok IPA/rekayasa (SK 034/DIKTI/Kep/2002). Di luar perkuliahan, dosen juga mempunyai banyak kegiatan lain yang harus dilaksanakan, baik yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi seperti melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, maupun kegiatan penunjang lainnya.
Melalui penelitian ini, penulis ingin mengetahui besar beban kerja mental dosen Teknik Industri dalam melaksanakan tugasnya dan mengidentifikasi faktor yang dominan membentuk beban kerja mental tersebut untuk kemudian memberikan usulan perbaikan sistem kerja.
Subjek penelitian ini adalah 7 orang dosen dan menggunakan metode Subjective Workload Assessment Technique (SWAT) yang dikembangkan oleh Garry B. Reid dan Thomas Eric Nygren. Metode ini menggunakan tiga deskriptor, yaitu dimensi beban waktu (time), beban usaha mental (effort) dan beban tekanan psikologis (stress) dan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pembuatan skala (scale development) dan tahap pemberian nilai terhadap pekerjaan (event scoring).
Beban kerja mental terbesar yang dialami dosen Teknik Industri adalah pada saat melaksanakan kegiatan pengajaran dan beban ini masih termasuk kategori sedang. Sedangkan permasalahan yang muncul adalah dari tiap dimensi, yaitu rendahnya beban waktu dosen dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, tingginya beban usaha mental pendidikan dan bimbingan serta cukup tingginya beban tekanan psikologis penelitian, sehingga usulan perbaikan sistem kerja yang dilakukan dikaitkan dengan permasalahan tersebut.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-03-02 10:50:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2312
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.2, Mei 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16389
2020-04-17T18:05:46Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170922 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
EFFICIENCY MACHINING PROGRAM BY COMPARING NUMERICAL CODE CONTROL MADE FROM CATIA AND MASTERCAM
Widodo, Eko Muh.
Departement of Industrial Engineering, Faculty Engineering, University Muhammadiyah of Magelang
Array
Abstract
Abstract
Tooling department is the department which is engaged in manufacturing of dies that is making a molding tool to create a component / pressed parts made in accordance with the desired design and processed on a press machine, dies ordered from the customer is the sole agent for the brand (car manufacturers). Manufacturing of dies including project work, one of the project, namely the project of manufacturing dies 640A dies drawing part number 53711/12. The project, which is now run already efficient, but to improve services to car manufacturers and to lower the cost of manufacturing the dies on the project it is necessary to compare the code in order to produce a numerical control machining program efficiency. The measures focused on the machining process because there are inefficiencies in the machining program code. Therefore, it will do the analysis of the technical terms in order to get an efficient machining program, so it can reduce the operational costs of the project 640A 53711/12 drawing process. Numerical control (NC) or machining of the program comes from Catia software and MASTERCAM. Numerical control resulting from more effective MASTERCAM machining program for the data that appears in accordance with the dies face (G01: data flat, G02 / G03: Data radius) and therefore contributes to machining machine age. The results of the analysis techniques that select programming from the machining MASTERCAM because it is more effective and calculate the percentage efficiency of the machining program MASTERCAM when compared with catia amounted to 49.36%.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-10-03 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/16389
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 3, September 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2240
2012-02-28T12:12:31Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
Running-in as an Engineering Optimization
Jamari, Jamari
Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto SH, Tembalang, Semarang 50275 Indonesia
Telp/Fax: +62 24 7460059
Running-in is a process which can be found in daily lives. This phenomenon occurs after the start of the contact between fresh solid surfaces, resulting in changes in the surface topography, friction and wear. Before the contacting engineering solid surfaces reach a steady-state operation situation this running-n enhances the contact performance. Running-in is very complex and is a vast problem area. A lot of variable occurs in the running-in process, physically, mechanically or chemically. These transient phenomena should be optimized so that it is beneficial. In this paper the global analysis of running-in in term of engineering optimization is presented. Literature that reports of what have been published about knowledge and ideas, on the running-in topic by accredited scholars and researchers, are reviewed. The running-in model which can predict the real engineering surfaces in its operation is proposed.
Key words: optimization, running-in, elastic-plastic contact, friction, wear,
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 12:12:31
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2240
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.1, Januari 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21428
2020-04-17T18:09:26Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"181130 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
APLIKASI MODEL JOINT ECONOMIC LOT SIZE (JELS) DAN QUANTITY DISCOUNT DALAM KERJASAMA PENENTUAN LOT PEMESANAN ANTARA PRODUSEN DAN KONSUMEN
Suseno, Suseno
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta
Al Faritsy, Ari Zaqi
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta
Array
PT. Bhakti Karya Mulia (PT BKM) dalam perkembangan bisnis manufaktur pengolahan susu hewan sudah memiliki beberapa pembeli tetap, akan tetapi belum dilakukan ikatan kerjasama, terutama dalam hal penentuan lot rantai pasok antara produsen dan pembeli. Metode JELS (Joint Economic Lot Size) menentukan jumlah lot gabungan yang didasarkan pada semua biaya persediaan menyangkut biaya setup, simpan, pesan yang terdapat pada produsen dan agen pembeli. Selain itu, produsen juga bisa menggunakan model quantity discount untuk mengurangi total biaya pembelian agen akibat kenaikan total biaya persediaan dari aplikasi JELS. Dengan metode tersebut diharapkan menghasilkan lot kerjasama yang dapat mengurangi total biaya persediaan gabungan dalam rantai pasok.
Dari hasil pengolahan didapatkan total biaya persediaan dalam sistem rantai pasok untuk: JELS sebesar Rp. 2.357.620,61, independent lot size EOQ sebesar Rp. 3.632.870,41, dan independent perusahaan sebesar Rp. 10.383.836,63, sehingga nilai lot yang dapat membuat total biaya persediaan dalam sistem paling kecil adalah metode joint economic lot size (JELS).
Nilai lot masing-masing produk yaitu: agen Hamzah dengan produk lactomax = 633,659 kg, colostrume = 606,099 kg, curah = 932,071 kg; agen Heri dengan produk lactomax = 929,127 kg, colostrume = 888,71 kg, curah = 1366,69 kg; agen Hari dengan produk lactomax = 347,07 kg, colostrume = 331,974 kg, curah = 510,516 kg; agen Heru dengan produk lactomax = 679,526 kg, colostrume = 649,972 kg, curah = 999,538 kg; agen Wiwit dengan produk lactomax = 316,831 kg, colostrume = 303,05 kg, curah = 466,037 kg; agen Danu dengan produk lactomax = 200,381 kg, colostrume = 191,665 kg, curah = 294,748 kg; agen Iwan dengan produk lactomax = 141,691 kg, colostrume = 135,528 kg, curah = 208,417 kg.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-11-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/21428
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 13, No 3 (2018): September 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1922
2012-02-16T13:00:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KREATIVITAS INDUSTRI KERAJINAN BATIK
Bakhtiar, Arfan
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Sriyanto, Sriyanto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Amalia, Amalia
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Industri kreatif merupakan salah satu industri yang saat ini menjadi strategi pembangunan industri di Indonesia. Industri batik merupakan salah satu industri kreatif yang termasuk dalam sektor kerajinan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kreativitas dan perbedaan faktor dominan pengembangan kreativitas di industri batik berskala kecil, menengah, dan besar, sehingga dari ketiga skala industri ini dapat dilakukan upaya-upaya pengembangan kreativitas. Penelitian dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan angket pada ketiga kelompok industri batik. Obyek penelitian adalah PT. Tri Ratna Batik (industri kecil), CV. Tobal Batik (industri menengah), dan PT. Batik Danar Hadi (industri besar). Variabel yang diteliti pada ketiga industri yaitu SDM kreatif, pekerjaan kreatif, konteks organisasi, lingkungan, dan inovasi produk. Berdasarkan data observasi dan penilaian angket yang telah valid dan teruji keandalannya, ketiga industri sama-sama kreatif, karena total nilai mean dan modus secara keseluruhan berada pada rentang 3.01 sampai 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kreativitas pada: (1) variabel SDM kreatif yaitu motivasi, bakat/minat, komunikasi, dan kompetensi; (2) variabel pekerjaan kreatif yaitu pekerjaan, kepemimpinan, dan kewirausahaan; (3) variabel konteks organisasi yaitu kinerja perusahaan, kebijakan, struktur dan budaya organisasi, serta sistem komunikasi; (4) variabel lingkungan yaitu pemberdayaan sumberdaya eksternal, teknologi, persaingan, dan peraturan pemerintah; (5) variabel inovasi produk yaitu desain, bahan, alat, dan pemanfaatan limbah batik. Secara keseluruhan, pada semua variabel terdapat faktor-faktor yang mendukung pengembangan kreativitas. Faktor dominan pada variabel SDM kreatif terletak pada komunikasi (IK, IB), dan motivasi (IB). Faktor dominan pada variabel pekerjaan kreatif adalah pekerjaan (IK) dan kepemimpinan (IM, IB). Faktor dominan variabel inovasi produk adalah desain (IK, IM, IB) dan juga alat (IM). Faktor dominan variabel konteks organisasi ketiga industri, sama, yaitu kebijakan. Faktor dominan variabel lingkungan adalah sama pada ketiga industri yaitu pemberdayaan sumber daya eksternal. Ketiga industri termasuk dalam kategori kreatif, meskipun faktor dominan pengembangan kreativitas pada ketiga industri, berbeda. Kreativitas masih perlu ditingkatkan, terutama pada faktor kritis. Pada industri kecil dan besar, faktor kritisnya adalah alat. Kedua industri harus mengembangkan kreativitas mereka agar dapat membuat inovasi alat sendiri, sehingga tidak memiliki ketergantungan terhadap pengrajin alat dan impor luar negeri. Faktor kritis di industri menengah yaitu teknologi, dimana industri ini sebaiknya membuka diri terhadap perkembangan zaman dan teknologi.
Kata kunci : industri kreatif, industri batik, faktor-faktor pengembangan kreativitas
Abstract
This research aims to identify the factors which influence the development of creativity and the differences of the dominant factors in the development of creativity in a small, medium, and large batik industry, so that from those kinds of industries can be practiced the efforts in the development of creativity. This research employed observational method, interview, and questioner on those kinds of batik industries. The subjects of this research were PT. Tri Ratna Batik as a small industry, CV. Tobal Batik as a medium industry, and PT. Batik Danar Hadi, as a large industry. The variables which are researched on those kinds of batik industries are the creative human resource, the creative work, the organizational context, the environment, and the product innovation. Based on the observational data and questioner that are valid and reliable, those kinds of batik industries are as creative as, because total mean value and modus is in the range 3.01 – 4. Overall, all of variables have supported factors in the development of creativity. The dominant factors on the creative human resource variable are communication (IK, IB) and motivation (IB). The dominant factors on the creative work variable are work (IK) and leadership (IM, IB). The dominant factors on the product innovation variable are design (IK, IM, and IB) and product (IM). The dominant factors on the organizational context variable for those kinds of industries are same, policy. And the dominant factors on the environment variable for those kinds of industries are same, external resource development. Three kinds of industries include on creative category, in spite of the differences among the dominant factor of the development creativity in those kinds of industries. The creativity needs increasing, especially in critical factor. In the small and large industries, the critical factor is product. These kinds of industries have to develop their creativity thus can produce their own product innovation, so that they don’t have a dependency with product maker and product import. The critical factor in medium industry is technology, where this industry should open itself in technology and era development.
Key words: creative industry, batik industry, factors in development of creativity.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-16 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1922
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 1, Januari 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/29948
2021-02-23T12:30:24Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"200607 2020 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS LOGISTIC SERVICE QUALITY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN JASA PENGIRIMAN JNE EXPRESS
Rosyada, Zainal Fanani
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Puspitasari, Nia Budi
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Susanty, Aries
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Andini, Anggita Realiza
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Andini
Rumita, Rani
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Jasa kurir merupakan salah satu sektor yang tumbuh pesat saat ini di Indonesia seiring dengan pertumbuhan e-commerce. Pada UU No. 38 Tahun 2009 dijelaskan bahwa setiap penyedia jasa kurir diwajibkan memiliki standar pelayanan sebagai pedoman penyelenggaraan dan acuan penilaian kualitas pelayanan. JNE Express merupakan salah satu layanan jasa kurir yang paling luas jangkauannya di Indonesia dengan layanan YES (Yakin Esok Sampai) sebagai produk unggulannya yang menjanjikan barang kiriman sampai di alamat tujuan pada keesokan hari. YLKI menyebutkan bahwa JNE merupakan layanan kurir yang paling banyak diadukan oleh pelanggannya karena keterlambatan pengiriman terutama pada produk layanan YES. Melalui survei kepuasan pelanggan, penelitian ini menganalisis atribut kualitas Logistic Service Quality (LSQ) yang dinilai belum dapat memberi kepuasan pelanggannya. Hasilnya menjadi masukan bagi perusahaan dalam memprioritaskan alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan di masa mendatang. Secara keseluruhan, Customer Satisfaction Index (CSI) untuk layanan YES dengan asal kiriman dari Jakarta dalam penelitian ini sebesar 62,29%, yang artinya layanan tersebut dinilai cukup memuaskan pelanggannya. Penelitian ini memfokuskan 3 atribut LSQ yang dinilai belum dapat memuaskan pelanggannya yaitu dalam pemenuhan klaim, respon pengaduan pelanggan, dan ketepatan waktu pengiriman. Dengan metode Aanalytical Hierarchy Process (AHP), setiap atribut akan menjadi dasar bagi perusahaan dalam memprioritaskan masing-masing 3 alternatif.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2020-06-07 05:41:08
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/29948
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 15, No 2 (2020): Mei 2020
eng
Copyright (c) 2020 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2036
2012-02-21T14:28:48Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
METODE VISUAL INTERPRETATIF TERHADAP TAMPILAN VISUAL IKLAN MEDIA CETAK SEBAGAI ALTERNATIF ANALISIS DARI METODE EYE TRACKING
Karnita, Rosa
Institut Teknologi Nasional, Bandung.
Jl. PKH Hasan Mustofa No. 23 Bandung 40124
Telp: +62 22 7272215, Fax: +62 22 7202892
Meiralarasari, Della
Institut Teknologi Nasional, Bandung.
Jl. PKH Hasan Mustofa No. 23 Bandung 40124
Telp: +62 22 7272215, Fax: +62 22 7202892
Desain komunikasi Visual memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk perilaku
masyarakat, terutama melalui iklan. Hal ini telah terbukti melalui metode-metode analisis pada iklan
media cetak, terutama untuk mengetahui efektif tidaknya ikan tersebut. Metode analisis iklan diantaranya
adalah: metode visual interpretatif yang mencakup bidang kajian Semiotika, Hermeneutika dan Teori
Analisis Tingkatan Makna yang bersifat kualitatif, dan metode eye tracking yang bersifat kuantitatif.
Tujuan membandingkan kedua metode tersebut bukan untuk mencari metode yang lebih baik atau tidak,
namun untuk lebih memberikan alternatif lain karena metode eye tracking masih belum banyak
digunakan di Indonesia, sementara metode kualitatif yang sudah ada sejak lama pun belum banyak
dipahami oleh khalayak luas, sehingga perlunya penelitian ini diajukan untuk memberikan panduan
analisis iklan dan memahami cara berkomunikasi dari pengiklan dengan khalayak sasarannya agar terjalin
kesamaan persepsi. Penelitian ini pun mengambil studi kasus iklan-iklan toko buku pada media cetak dari
luar negeri yang dinilai telah sangat bagus cara berkomunikasinya dibandingkan dengan iklan-iklan
media cetak rancangan lokal yang pada umumnya masih bersifat hard sell dan memiliki ide yang paritas
(seragam) sehingga muatan kreativitasnya lemah.
Kata kunci : iklan, komunikasi visual, eye tracking analysis, visual interpretatif.
Visual Communication Design has a very crucial role in constructing human (consumer’s)
behavior, particularly through advertisements. This role was confirmed with analysis methods in print
advertisements, mainly essential to identify the effectiveness of the advertisements. Advertisements
analysis method may possibly be the visual interpretative methods which comprises Semiotics,
Hermeneutics, the Meaning Analysis Theories, all results in qualitative research, and Eye Tracking
method which provide quantitative and measurable results.The purpose in comparing both analysis
method is not to resolve which method is better than the other, but as an alternative to reason, seeing as
eye tracking analysis technology is unfamiliar in Indonesia. The qualitative method which supposed to be
more common is not yet understandable, so this research is essential as a guidance for advertising
analysis and to understand the communication process between advertiser and the target audience in
order to accomplish the same perception.This research is based on samples from print advertisements of
bookstores from other countries, which we consider as an example of an appropriate method of
communiacation, an opposite of hard-seling advertisements which was not as much of creative.
Keywords : advertisements/advertising, visual communication, eye tracking analysis, visual
interpretative.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 14:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2036
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.1, Januari 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/43925
2022-10-21T01:42:34Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"220308 2022 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
EVALUASI USER EXPERIENCE SSO UNDIP MENU SIAP BERDASARKAN PERSEPSI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI MENGGUNAKAN USER EXPERIENCE QUESTIONNAIRE (UEQ)
Susanto, Novie
Universitas Diponegoro http://industri.undip.ac.id/susanto/
Array
Penggunaan media online terus berkembang pesat seiring berjalannya waktu. Salah satunya adalah penggunaan SSO pada berbagai lembaga, termasuk Universitas Diponegoro. web SSO ini bermanfaat untuk aktivitas seperti mengakses email, e – journal, dan kegiatan administrasi seperti pengisian KRS dan her – registrasi. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan diketahui bahwa mahasiswa memiliki keluhan mengenai fitur website dan tampilannya terutama pada menu SIAP. Beberapa diantaranya mengenai website yang kurang rapi, beberapa fitur tidak terintegrasi langsung dengan aplikasi, sistem input nilai yang tidak teratur, kurang transparan dalam nilai dan nama pengambil mata kuliah (rawan kecurangan). Oleh karena itu dibutuhkan perbaikan terhadap website SSO pada menu SIAP agar dapat meningkatkan kepuasan pengguna. Penelitian ini dilakukan dengan mengidenifikasi kekurangan menu SIAP dengan menggunakan kuisioner User Experience Questionnaire (UEQ). Setelah itu dilakukan perancangan perbaikan dengan menggunakan aplikasi axure, yang kemudian dilakukan pengujian kembali pada desain rancangan perbaikan dengan menggunakan meiode yang sama untuk mengetahui apakah rancangan perbaikan lebih baik daripada SIAP existingnya.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2022-03-01 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/43925
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 17, No 1 (2022): Januari 2022
eng
Copyright (c) 2022 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2112
2012-02-23T13:56:26Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) DAN MODEL KANO (Studi Kasus di PT. Perusahaan Air Minum Lyonnaise Jaya Jakarta)
Puspitasari, Nia Budi
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Suliantoro, Hery
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Kusumawardhani, Laila
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari, air merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena seiring dengan pertambahan penduduk maka kebutuhan air tidak dapat dipungkiri akan semakin meningkat. Maka dalam menyikapi hal tersebut PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) hadir di Jakarta untuk meningkatkan penyediaan dan pelayanan air bersih. Dari 306 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang ada di Indonesia, hanya 10 % yang dalam keadaan sehat. Dengan melihat kondisi tersebut maka Palyja perlu untuk mengarah pada inovasi-inovasi. Di dalam penelitian ini dilakukan studi kualitas layanan dengan integrasi Importance Performance Analysis (IPA) dan Model Kano. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu Palyja dalam mengevaluasi kepuasan pelanggan mereka, bukan hanya untuk mengidentifikasi apakah harapan konsumen telah terpenuhi atau belum tetapi juga mengidentifikasi atribut-atribut layanan yang fungsional dan disfungsional. Sehingga dari integrasi tersebut dapat diketahui atribut layanan apa yang perlu mendapat prioritas untuk ditingkatkan. Selanjutnya dari model ini, dapat diidentifikasi rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan Palyja. Dari hasil integrasi tersebut dapat diketahui bahwa atribut yang perlu mendapat prioritas untuk ditingkatkan adalah penerapan fasilitas air Palyja yang dapat langsung diminum oleh konsumen. Tentunya dengan memperhatikan kualitas air yang bersih dan aman untuk diminum.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Importance Performance Analysis (IPA), Model Kano, Palyja
In order to meet daily needs, water is important to note because along with the increase of population, the water demand will inevitably increase. So in addressing these PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) present in Jakarta to improve the provision and water services. Of the 306 Regional Water Company (PDAM) that exist in Indonesia, only 10% are in good health. By looking at current economic conditions, Palyja need to lead to innovations. Within this study, quality of service with the integration ofImportance Performance Analysis (IPA) and the Kano Model. This approach aims to help Palyja in evaluating their customers' satisfaction, not only to identify whether consumer expectations are met or not, but also identify the service attributes, functional and dysfunctional. So, from the integration of service attributes can know what needs to be given priority for improvement. Furthermore, from this model, can be identified recommendations for improvements that can be done Palyja. From the results of such integration can be seen that the attributes that should be given priority to improved water facilities Palyja is the application that can be drunk directly by consumers. Of course, with due regard to the quality of clean and safe water to drink.
Keywords: Quality of Service, Importance Performance Analysis (IPA), Kano Model, Palyja
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-23 13:56:26
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2112
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.3, September 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17740
2018-02-22T14:54:10Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2165
2012-02-24T15:00:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENERAPAN ENGINEERING CONTROL DAN ADMINISTRATIVE CONTROL SEBAGAI BENTUK INTERVENSI ERGONOMI DI PT GANDING TOOLSINDO
Rizani, Nataya Charoonsri
Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No.1 Jakarta 11440
Bramandita, Rico
Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No.1 Jakarta 11440
Septiani, Winnie
Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No.1 Jakarta 11440
PT. Ganding Toolsindo,sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri otomotif, mengalami permasalahan ergonomi berdasarkan tanda-tanda umum terjadinya permasalahan ergonomi yaitu apparent trend in accidents and injuries, incidence of CTD (cumulative trauma disorder), absenteeism & high turnover rates, employee complaints, poor quality,dan manual material handling. Permasalahan yang menjadi focus untuk diselesaikan oleh perusahaan adalah CTD. Penelitian pada dua stasiun kerja utama yang bermasalah yaitu mesin chinfong dan ada yang menggunakan tiga tools yaitu Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Nordic Body Map dan pengukuran momen tubuh dengan software Mannequin Pro 7. Hasil dari ketiga tools ini menunjukkan perlu dilakukan intervensi ergonomi dengan pendekatan engineering control maupun administrative control. Intervensi dengan pendekatan engineering control dilakukan dengan meninggikan area kerja dan modifikasi bangku kerja, sedangkan pendekatan administrative control dilakukan dengan menerapkan rotasi kerja dan pemanasan tubuh sebelum bekerja. Hasil implementasi intervensi ergonomic menunjukkan adalanya penurunan pada skor RULA, persentasi keluhan tubuh dan penggunaan momen tubuh.
Kata Kunci: CTD, intervensi ergonomi, engineering control, administrative control
PT. Ganding Toolsindo, a manufacturing company engaged in the automotive industry, ergonomics problems experienced by general signs of ergonomics problems are apparent trend in accidents and injuries, incidence of CTD (cumulative trauma disorder), high absenteeism & turnover rates, employee complaints, poor quality, and manual material handling. The problems to be resolved by the company's focus for the CTD. Research on the two main work stations that are problematic and aida chinfong machine uses three tools namely Rapid Upper Limb Assessment (Rula), Nordic Body Map and measurement of body moments with Mannequin Pro 7 software. The results of all three tools show ergonomics intervention needs to be done with engineering controls and administrative approach control. Intervention by engineering control approach conducted by elevating the work area and modification work benches, while the administrative approach to control is done by implementing job rotation and heating of the body before work. The results of the implementation of ergonomic interventions showed a decrease in scores adalanya Rula, percentage of body complaints and use of body moments.
Keyword: CTD, ergonomic intervention, engineering controls, administrative controls
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2165
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.2, Mei 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/56429
2024-01-17T02:37:19Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"231218 2023 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS REGRESI LOGISTIK FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE MEREK SAMSUNG
Nareswari, Ovy Ayuning
Universitas Diponegoro
Handayani, Naniek Utami
Universitas Diponegoro
Sriyanto, Sriyanto
Universitas Diponegoro
Array
Samsung mengalami penurunan persentase penjualan sebesar 15,2% menjadi 53,5 juta pada kuartal II tahun 2023 dibandingkan dengan data kuartal II pada 2022 lalu dengan angka penjualan sebesar 63,1 juta. Guna mencegah penurunan penjualan lebih lanjut dan menjaga serta meningkatkan penjualannya di Indonesia, perusahaan Samsung perlu memahami faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian smartphone Samsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengaruh dari harga, kualitas produk, citra merek dan promosi secara simultan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung, pengaruh secara parsial dan saran apa yang dapat diberikan bagi perusahaan Samsung guna meningkatkan posisinya di pasar smartphone di Indonesia. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 200 menggunakan metode convenience sampling. Pengolahan data dengan regresi logistik biner. Hasil dari penelitian ini adalah harga, kualitas produk, citra merek dan promosi secara simultan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 33,2%. Secara parsial, kualitas produk dan citra merek memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung, dengan persamaan regresi logistik Y (x) = -9,354 + 0,122X2 + 0,244X3. Perusahaan Samsung dapat lebih memperhatikan kualitas produknya, misalkan dengan menambah fitur-fitur canggih di produknya. Kemudian untuk aspek citra merek, Samsung dapat menjadikan artis atau selebgram ternama untuk meningkatkan citra mereknya di mata masyarakat.
ABSTRACT
Samsung's sales decreased by 15.2% to 53.5 million in the Q2 of 2023 from 63.1 million in the Q2 of 2022. To prevent a decline in sales and increase sales in Indonesia, Samsung needs to understand the factors that influence people's decisions to buy Samsung smartphones. This research aims to determine the simultaneous influence of price, product quality, brand image, and promotion on the decision to purchase Samsung, as well as their partial effects. Additionally, recommendations are provided for Samsung to improve its position in Indonesia. The data collection method involved using a questionnaire with a sample size of 200, employing convenience sampling. Data processing using binary logistic regression. The results of the study indicate that collectively, price, product quality, brand image, and promotion have a 33.2% influence on the decision to purchase. Partially, product quality and brand image significantly influence the decision to purchase Samsung, with the logistic regression equation Y (x) = -9.354 + 0.122X2 + 0.244X3. Samsung should pay more attention to the quality of its products, such as incorporating advanced features. Additionally, for brand image, Samsung could collaborate with well-known celebrities or influencers to enhance its brand image in the eyes of the public.
Keywords: smartphone; price; product quality; brand image; promotion; binary logistic regression
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2023-09-05 01:57:54
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/56429
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 18, No 3 (2023): September 2023
eng
Copyright (c) 2023 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2207
2012-02-27T14:50:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
LINE BALANCING LINI PERAKITAN PRODUK TORCH LIGHT (STUDI KASUS PT ARISAMANDIRI PRATAMA)
Purwaningsih, Ratna
Industrial Engineering Departement Diponegoro Unversity
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Hazairin, Prima
Industrial Engineering Departement Diponegoro Unversity
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Line balancing yang baik akan meningkatkan efisiensi proses produksi. Pada lini perakitan produk torch light (lampu senter) tipe FL-R20NU2A PT. Arisamandiri Pratama waktu idle karena waktu proses di stasiun kerja yang belum seimbang kadang menyebabkan line stop. Dari perhitungan diketahui bahwa aktual output tiap shift adalah 4259 unit, sehingga diperoleh waktu siklus sebesar 5,55 detik dan angka tersebut belum sesuai tac time yang diharapkan perusahaan untuk memenuhi permintaan terhadap produk..Untuk itu perlu dilakukan penyeimbangan lini dengan menata kembali pembagian elemen kerja pada tiap stasiun agar diperoleh assembly line performance ALP yang baik.
Dari Line balancing yang dilakukan terjadi reduksi dari 26 stasiun kerja menjadi 19 stasiun, meski tetap ada4 stasiun tambahan sebagai duplikasi sel karena waktu stasiun yang jauh diatas tac time. Hasil perbandingan Assembly Line Performance actual dengan Assembly Line Performance standar didapatkan peningkatan efisiensi, dari 72,52% menjadi 81,98% dan penurunan ratio loss rate dari 27,48% menjadi 18,02%.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2207
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.2, Mei 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2246
2012-02-28T12:12:31Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
KORELASI ANTARA EMPLOYEES INVOLVEMENT, TURNOVER SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS
Wicaksono, Purnawan Adi
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Praktek yang berkembang menyatakan bahwa employee involvement memiliki efek positif terhadap kinerja organisasi. Perubahan pada kultur organisasi dapat menimbulkan dampak berkurangnya absen, turnover, pengambilan keputusan yang lebih baik dan sebagainya. Sehingga menarik untuk diteliti apakah ada korelasi antara aplikasi perubahan organisasi yaitu employee involvement, turnover serta produktivitas Berdasarkan studi literatur didapatkan hubungan antara employee involvement dengan level turnover, serta hubungan turnover dengan produktivitas. Sehingga employee involvement dapat digunakan sebagai salah satu aspek menghitung produktivitas
Keyword : employee involvement, turnover, produktivitas
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 12:12:31
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2246
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.1, Januari 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15232
2020-04-17T18:04:18Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170717 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS IDENTIFIKASI MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN RISK PRIORITY NUMBER (RPN) PADA SUB ASSEMBLY LINE (Studi Kasus : PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia)
Budi Puspitasari, Nia
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Padma Arianie, Ganesstri
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Adi Wicaksono, Purnawan
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Tingkat kegagalan (defect) merupakan suatu permasalahan yang selalui diupayakan untuk diminimasi oleh suatu perusahaan guna meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan, begitu pula yang dilakukan oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) yang berkonsisten dalam menghasilkan produk berkualitas. Mengetahui bahwa pada Tahun 2016 terdapat defect GAP sebesar 50 ppm, maka perusahaan perlu melakukan identifikasi terhadap kegagalan yang terjadi di perusahaan. FMEA merupakan salah satu metode yang secara terperinci melakukan identifikasi dan analisis terhadap moda kegagalan hingga dapat diketahui penyebab dan dampak dari tiap kegagalan yang ada, sehingga didapatkan usulan perbaikan yang tepat. Studi kasus menggunaan FMEA pada PT. TMMIN menunjukkan adanya berbagai moda kegagalan pada assembly-line hingga diketahui alternatif perbaikan untuk setiap kegagalan yang menjadi prioritas perbaikan. Kegagalan yang menjadi prioritas tersebut dapat terlihat dalam bentuk Risk Priority Number (RPN). Berdasarkan RPN yang dihasilkan, didapatkan kegagalan prioritas untuk assemblyiline pada PT. TMMIN adalah adanya kesalahan pemasangan part, kegagalan akibat adanya benda asing pada part, dan kegagalan pada kesalahan perakitan piston.
Abstract
The failure rate is a problem that has always attempted to be minimized by a company in order to improve the quality of products, and also were conducted by oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) which is consistent in producting a quality product. Knowing that in 2016 there is a defect GAP at 50 ppm, PT. TMMIN needs to identify the failures that occur in their company. FMEA is a method to identify and analyze the failure modes in detail that can able to know the cause and impact of each failures, so we get the proper repairment. FMEA that is used in PT. TMMIN case study indicate various modes of failure in assembly-line, then known the alternatives to repair for any prioritize failures. The priorities failures can be seen in the Risk Priority Number (RPN). Based on the RPN resulting, we can obtain the priority failures in assembly-line of PT. TMMIN that are about the part installation errors, failures due to foreign objects in the part, and the failure of the piston assembly errors.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-07-17 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/15232
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 2, Mei 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@TI UNDIP : JURNAL TEKNIK INDUSTRI
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/18367
2020-04-17T18:07:08Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"180331 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
USULAN PENJADWALAN PRODUKSI PRODUK ST 37777 PT EBAKO NUSANTARA PADA DEPARTEMEN SMOOTHMILLING UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN
Asmawar, Mellysa
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Sriyanto, Sriyanto
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Abstrak
Proses produksi ST 37777 di PT Ebako Nusantara menggunakan jadwal yang didasarkan oleh proses-proses yang dilakukan dengan menggunakan data historis yang telah ada dari proses produksi yang telah dilakukan. PT Ebako Nusantara merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang furnitur yang berlokasi di Terboyo, Semarang, Jawa Tengah. Dalam proses produksi ST 37777, terdapat 11 mesin dan 16 job dimana setiap job memiliki urutan mesin yang berbeda. Penjadwalan yang ada untuk produk tipe ST 37777 dengan tipe jobshop belum menerapkan suatu ketetapan dalam penentuan waktu dan urutan pengerjaan mesin yang efektif sehingga masih banyak job yang selesai terlambat. Untuk itu diperlukan suatu penjadwalan mesin yang efektif sehingga dapat memenuhi waktu produksi pesanan sesuai dengan yang telah disepakati. Penjadwalan jobshop diperlukan untuk memaksimumkan efisiensi dan utilitas sumber daya di lantai produksi. Penentuan jadwal mesin ini bertujuan meminimasi makespan dengan menggunakan Software WINQSB modul job schedulling. Metode yang digunakan adalah metode Short Processing Time. Hasil penjadwalan menggunakan Software WINQSB diperoleh makespan menjadi 15 jam dengan hasil penjadwalan tersebut tidak ada job yang terlambat dan semua job dikerjakan berurutan.
Abstract
The production process of ST 37777 in PT Ebako Nusantara uses a schedule based on the processes performed using existing historical data from the production process that has been done. PT Ebako Nusantara is a manufacturing industry engaged in furnitur located in Terboyo, Semarang, Central Java. In the production process ST 37777, there are 11 machines and 16 jobs where each job has a different sequence of machines. The existing scheduling for ST 37777 type product with jobshop type has not been applied a determination in the timing and sequence of effective machine work so that many jobs are finished too late. For that required an effective engine scheduling so that it can meet the production time of orders in accordance with the agreed. Jobshop scheduling is needed to maximize efficiency and resource utilities on the production floor. Determination of this machine schedule aims to minimize the makespan using WINQSB Software job scheduling module. The method used is the method of Short Processing Time. The scheduling result using WINQSB software obtained makespan to 15 hours with scheduling result no job is late and all job done in sequence.
Keywords: Jobshop Scheduling; Short Processing Time; Makespan Minimization
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/18367
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 13, No. 1, Januari 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1490
2012-02-22T11:37:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS IMPLEMENNTASI SISTEM MANAJEMEN KUALITAS ISO 9001:2000 DENGAN MENGGUNAKAN GAP ANALYSIS TOOLS (Studi Kasus di PT PLN (Persero) PIKITRING JBN Bidang Perencanaan)
Bakhtiar, Arfan
Industrial Engineering Departement Diponegoro University, Jl. Prof. Soedarto, Sh, Tembalang : Semarangn 5023, Telp (024) 76740052
Purwanggono, Bambang
Industrial Engineering Departement Diponegoro University, Jl. Prof. Soedarto, Sh, Tembalang : Semarangn 5023, Telp (024) 76740052
PT PLN (Persero) PIKITRING Jawa, Bali & Nusa Tenggara menerapkan sistem manajemen mutu ISO
9001:2000 untuk sistem manajemen mutu standar di bidang Perencanaan. Tujuan dari penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2000 adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kualitas
untuk kelangsungan hidup perusahaan. Persyaratan dokumen Sistem Mutu ISO 9001:2000 proses
sertifikasi telah dibuat PT PLN (Persero) PIKITRING Jawa, Bali & Nusa Tenggara Perencanaan. Tetapi
dalam pelaksanaan dokumen-dokumen ini tidak dijalankan seperti yang diharapkan. Jadi untuk
mengidentifikasi kesenjangan antara penerapan sistem manajemen mutu perusahaan dokumen-dokumen
ini digunakan alat analisis kesenjangan. Setelah celah di perusahaan itu diketahui, maka dapat digunakan
untuk meningkatkan standar dan sistem manajemen kualitas juga meningkatkan efektivitas keseluruhan
dari sistem manajemen mutu di PT PLN (Persero) PIKITRING Jawa, Bali & Nusa Tenggara
Perencanaan. Dari hasil penilaian yang dilakukan telah ditemukan bahwa PT PLN (Persero) PIKITRING
Jawa, Bali & Nusa Tenggara Perencanaan memiliki nilai rata-rata di atas 75% sehingga dapat dikatakan
telah siap untuk menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan memenuhi persyaratan untuk
sertifikasi ISO 9001: 2000.
Kata kunci : PT. PLN, ISO 9001:2000,manajemen kualitas
PT PLN (Persero) PIKITRING Java, Bali & Nusa Tenggara implementing quality management system
ISO 9001:2000 for quality management system standard in the field of Planning. The purpose of the
application of quality management system ISO 9001:2000 is to raise awareness of the importance of
quality for the survival of the company. Requirements documents Quality System to ISO 9001:2000
certification process has been made of PT PLN (Persero) PIKITRING Java, Bali & Nusa Tenggara
Planning. But in the implementation of these documents have not executed as expected. So to identify the
gap between the implementation of quality management systems in the company of these documents are
used gap analysis tools. After a gap in the company is known, then it can be used to improve standards
and quality management systems also increase the overall effectiveness of the quality management system
is in PT PLN (Persero) PIKITRING Java, Bali & Nusa Tenggara Planning. From the results of the
assessment was done, it was found that PT PLN (Persero) PIKITRING Java, Bali & Nusa Tenggara
Planning have average values above 75% so it can be said to have ready to apply the quality
management system ISO 9001:2000 and eligible for ISO 9001 certification: 2000.
Keyword : PT. PLN, ISO 9001 : 2000, quality management
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-01-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1490
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 3, September 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23680
2021-02-23T12:34:38Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"190531 2019 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
USULAN PERBAIKAN SUMBER BAHAYA PADA AREA ASSEMBLY 2 DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY STUDY DAN FAULT TREE ANALYSIS (STUDI KASUS: PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR)
Saptadi, Singgih
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro http://orcid.org/0000-0002-6894-0029
Ardi, Fahmi
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Perkembangan industri di Indonesia, khususnya pada industri manufaktur, mengalami kemajuan yang cukup pesat. Populasi tenaga kerja industri bertambah seiring perkembangan industri dan nilai tambah industri nasional yang meningkat dengan jumlah sebanyak 30,992 orang pada tahun 2018, meningkat 17,92% dibanding tahun 2017. Namun, masalah dan penanggulangan pada kasus kecelakaan kerja masih kurang diperhatikan, dibarengi dengan jumlah kecelakaan kerja yang masih tinggi, tidak terkecuali di PT. Astra Daihatsu Motor. Maka dari itu penelitian dilakukan di area Assembly 2 di area pabrik PT. Astra Daihatsu Motor di kawasan Sunter, Jakarta, dengan metode Hazard and Operability Study (HAZOP) dan Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengetahui potensi bahaya secara teliti serta mengungkap unsur-unsur yang berpotensi berbahaya dalam sistem. Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 17 sumber bahaya dengan 2 sumber termasuk dalam level risiko tinggi, 3 sumber level risiko sedang, dan 12 sumber level risiko rendah. Analisis deduktif dengan Fault Tree Analysis didapatkan hasil dengan munculnya 5 basic event dari Thinner dan 4 basic event dari Lampu Heater dengan rekomendasi perbaikan pada aspek desain, konstruksi, dan pelatihan handling yang baik pada material tersebut.
Abstract
[Proposed Improvement of Hazard Sources In The Area of Assembly 2 With The Hazard And Operability Study And Fault Tree Analysis (Case Study: PT. Astra Daihatsu Motor)]The development of industry in Indonesia, especially in the manufacturing industry, has experienced rapid progress. The industrial labor population increased as industry development and national industrial value added increased by as many as 30,992 people in 2018, an increase of 17.92% compared to 2017. However, the prevention and countermeasures in cases of workplace accidents are still not considered as priority, including in PT. Astra Daihatsu Motor. Therefore a research has been conducted in the Assembly 2 area at the PT. Astra Daihatsu Motor in the Sunter area, Jakarta, using the applicability of Hazard and Operability Study (HAZOP) method and the Fault Tree Analysis (FTA) method to carefully identify potential hazards and reveal potentially dangerous elements in the system. In this study 17 sources of hazards were found with 2 sources including high risk level, 3 medium risk level sources, and 12 low risk level sources. Deductive analysis with Fault Tree Analysis is obtained, namely 5 basic events from Thinner and 4 basic events from the Heater Lamps with recommendations on aspects of design, construction, and handling training in the material.
Keywords: work accident; hazard and operability; risk level; fault tree analysis
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-05-31 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/23680
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 14, No 2 (2019): Mei 2019
eng
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/download/23680/70919
Copyright (c) 2019 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2026
2012-02-22T11:37:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENDEKATAN KOMBINASI METODE AHP DAN METODE CUT OFF POINT PADA TAHAP ANALISIS KEPUTUSAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PT.X
Septiani, Winnie
Universitas Trisakti, Jakarta
Gedung Harry Hartanto
Jln Kyai Tapa No 1- Grogol
Jakarta Barat, 11440
Telp: (021)566.3232407, Fax : (021)560.5841
PT. Indhira Travindo merupakan salah satu agen perjalanan wisata ke Negara United Arab Emirates (UAE) khususnya negara Abu Dhabi dan Dubai. Sistem penjualan perusahaan saat ini sering kali mengalami masalah-masalah yang akhirnya akan memperlambat proses penjualan. Hasil analisis sistem menunjukkan bahwa masalah yang sedang dihadapi perusahaan adalah data penjualan perusahaan sering hilang, waktu pelayanan yang lama, belum adanya prosedur penjualan yang memadai, waktu pembuatan laporan yang cukup lama dan hal lain. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut maka perlu dilakukan analisis keputusan terhadap kebutuhan sistem informasi penjualan. Tahap analisis keputusan merupakan salah satu bagian penting dalam metodologi. Tahap ini merupakan tahap untuk pengambilan keputusan mengenai sistem informasi apakah yang akan dibangun berdasarkan hasil analisis masalah dan analisis kebutuhan sistem informasi. Metode Cut off Point akan digunakan dalam hal memilih kriteria berdasarkan opini sejumlah responden/pengambil keputusan dengan memberikan indeks terhadap derajat kepentingan masing-masing kriteria dan dipergunakan sebagai komponen pembangun struktur hirarki Analytical Hierarchy Process (AHP). Validitas kriteria yang terpilih ditentukan berdasarkan hasil perundingan pihak yang terkait langsung dan user dalam sebuah forum diskusi ”Nominal Group Tehnic” (NGT) .
Kata kunci : analisis keputusan, cut off point, AHP, NGT
Abstract
PT.X as one of traveling agency to United Arab Emirates (UAE) countries especially Abu Dhabi and Dubai. The selling system nowadays often encounters some problems which eventually will slow the selling process down. The results of the analysis showed that the problems encountered by the company are the lost of selling data happens very often, the services takes quite a long time, the selling procedure is not well available, the making of the report takes a long time and so on. Decision analysis for selling information system is needed to solve the problem on the selling system. One of the important parts in action planning of System Information Method is phase of Decision Analysis. It forms phase for decision making about what kind of System Information will built based on problem analysis results and necessity of System Information analysis. Cut-Off Point Method will use in choosing criteria based on opinions of respondents/decision makers by give index across degree of each criteria importance and used as component of hierarchy structure builder of Analytical Hierarchy Process (AHP). The chosen criteria of validity fixed by result of discuss between personal direction and user in a “Nominal Group Techic” NGT discussion forum.
Keyword : Decision analysis, cut- off point, AHP, NGT
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-01-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2026
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 3, September 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/38464
2022-10-20T14:49:09Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"211001 2021 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENJADWALAN DISTRIBUSI BBM UNTUK SELF PROPELLED OIL BARGE (SPOB) BERBASIS METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Yulihartanto, Pitarsono
Universitas Gadjah Mada
Array
Pelaksanaan kegiatan operasional di area offshore pada perusahaan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi membutuhkan bahan bakar yang cukup banyak. Bahan bakar ini sebagian besar digunakan untuk mobilisasi berbagai jenis kapal sebagai fuel object dan operasional harian proses produksi. Terdapat beberapa kriteria umum yang menjadi dasar penjadwalan pengisian BBM, namun setiap koordinator berhak menyusun penjadwalan berdasarkan pengalaman dan subjektifitas masing-masing. Oleh karena itu jadwal yang disusun antar koordinator bisa sangat berbeda, agar memiliki standar yang seragam maka sangat diperlukan suatu metode yang terstruktur dengan kriteria standar dalam pengambilan keputusan penyusunan penjadwalan pengisian BBM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria apa saja yang menjadi dasar pertimbangan dalam penjadwalan pengisian BBM dan mengembangkan suatu sistem agar keputusan penjadwalan yang diambil bisa terukur dan dipertanggungjawabkan dengan baik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rating approach Analytical Hierarchy Process (AHP), sedangkan pengelompokan kapal (klaster) yang akan diisi menggunakan metode hierarki agglomerative, complete linkage dengan euclidean distance. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa area kerja akan dibagi menjadi 3 klaster dengan jumlah SPOB sebanyak 3. Selanjutnya kriteria yang dijadikan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan penjadwalan pengisian BBM adalah fuel remaining day fuel object, prioritas operasi, akses menuju fuel object dan jarak SPOB dengan fuel object. Berdasarkan analisis implementasinya, metode penjadwalan dengan menggunakan rating approach AHP dapat memberikan jadwal yang konsisten, terukur,bisa dipertanggungjawabkan, dan sangat mudah diimplementasikan serta dapat menghindari terjadinya perbedaan penjadwalan (subjektivitas) antar koordinator.
Abstract
[Fuel Distribution Scheduling For Self Propelled Oil Barge (SPOB) Based On The Hierarchy Process Analityc Method] The implementation of operational activities in the offshore area of oil and gas exploration and exploitation companies requires quite a lot of fuel. This fuel is mostly used for the mobilization of various types of ships as a fuel object and for the daily operations of the production process. There are several general criteria that form the basis for scheduling refueling, but each coordinator has the right to arrange a schedule based on their own experience and subjectivity. Therefore, the schedule prepared between the coordinators can be very different, in order to have a uniform standard, it is necessary to have a structured method with standard criteria in making decisions on the preparation of fuel filling scheduling. This study aims to find out what criteria are the basic considerations in scheduling refueling and develop a system so that scheduling decisions taken can be measured and accounted for properly. The method used in this study is the rating approach Analytical Hierarchy Process (AHP), while the grouping of ships (clusters) to be filled using the agglomerative hierarchy method, complete linkage with euclidean distance. The results of this study indicate that the work area will be divided into 3 clusters with the number of SPOB as much as 3. Furthermore, the criteria that are used as the basis for consideration in making decisions about fuel filling scheduling are fuel remaining day fuel object, operating priority, access to fuel object and distance between SPOB and fuel. objects. Based on the implementation analysis, the scheduling method using the AHP rating approach can provide a schedule that is consistent, measurable, accountable, and very easy to implement and can avoid scheduling differences (subjectivity) between coordinators.
Keywords: Analytical Hierarchy Process; Fuel Object; Scheduling; SPOB
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2021-10-01 06:37:33
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/38464
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 16, No 3 (2021): September 2021
eng
Copyright (c) 2021 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2057
2012-02-21T15:51:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA WANITA TERHADAP MUTU PRODUK MAKANAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KOTA BOGOR
Fadlilah, Siti Nur
Teknik Industri Universitas Bina Nusantara
Jl. KH Syahdan No 9. Kemanggisan Jakarta Barat, 11480
Telp: (021)5345830 Ext : 2179 Fax: (021) 5300244
Nurhasanah, Nunung
Teknik Industri Universitas Bina Nusantara
Jl. KH Syahdan No 9. Kemanggisan Jakarta Barat, 11480
Telp: (021)5345830 Ext : 2179 Fax: (021) 5300244
Industri makanan merupakan salah satu industri unggulan bagi sektor Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Bogor. Berdasarkan pengamatan secara kualitatif yang dilakukan, banyak tenaga kerja wanita yang bekerja dibidang industri makanan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa tinggi pengaruh produktifitas tenaga kerja wanita terhadap mutu produk makanan IKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara produktifitas kerja wanita dengan mutu produk yang dihasilkan. Pengolahan data dilakukan dengan mereduksi jumlah industri IKM potensial yang akan dijadikan obyek penelitian dengan kriteria tertentu, dengan menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Pengukuran produktifitas dilakukan berdasarkan pendekatan Rasio Output/Input. Penentuan hubungan pengaruh produktifitas tenaga kerja wanita dengan mutu produk makanan IKM adalah berdasarkan pendekatan koefisien korelasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa IKM produk makanan yang berpotensi di Kota Bogor adalah IKM produsen nata de coco, dimana dengan pendekatan AHP diperoleh bobot tertinggi dibandingkan dengan 28 IKM produk makanan lainnya, yaitu sebesar 0,096. Berdasarkan 4 IKM produsen nata de coco, dapat diambil kesimpulan secara umum, bahwa pada IKM nata de coco di Kota Bogor tidak terdapat pengaruh antara produktivitas tenaga kerja wanita dengan mutu produk.
Kata kunci: IKM, Produktifitas, AHP, Analisa Korelasi
Food Industri is one of a potensial small medium interprise in Bogor. Based on qualitative observation, more women working at food industries. The problem in this research is How much the relationship between women worker with SME’s food product quality. The goal of this research is to find out the correlation between women worker’s productivity with product quality. This problem will be solve by reduce many potensial SME with some criteria use AHP. Productivity meseaure with Output/Input ratio. Correlation analysis used to know about the influence of women worker productivity with product quality. The result of this research says that nata de coco industries are the potensial SME in Bogor. From 4 SME we can make conclution that there are no significant correlation between women worker productivity and quality product for nata de coco industry.
Key Words : SME, Productivity, AHP, Correlation Analysis
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 15:51:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2057
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.2, Mei 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16522
2017-11-27T11:25:54Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2132
2012-02-24T09:36:30Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS PREFERENSI PILIHAN KONSUMEN TERHADAP KARTU CDMA PRABAYAR
Mauidzoh, Uyuunul
Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jl. Raya Janti Blok R Lanud Adisutjipto
Kartu CDMA Prabayar merupakan alternatif lain bagi pengguna telpon seluler, setelah GSM. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui preferensi konsumen pemakai kartu CDMA Prabayar dan mengidentifikasi prioritas faktor pilihan konsumen dalam memilih kartu CDMA Prabayar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analitycal Hierarcy Process (AHP). Dalam metode ini setiap faktor penyusun masalah dibandingkan, diantaranya berdasarkan kepentingan sehingga pengambil keputusan dapat terbimbing untuk memberikan prioritas perhatian pada alternatif masalah dari tingkat kepentingan tinggi sampai tingkat kepentingan yang lebih rendah. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Hasil penelitian ini diketahui bahwa yang menjadi prioritas pilihan konsumen adalah: Faktor bonus dengan sub faktor pulsa, bobot prioritas sebesar 0.3683953; Faktor fasilitas dengan sub faktor sub faktor phone book, bobot prioritas 0.21409479; Faktor layanan dengan sub faktor coverage area, bobot prioritas 0.30044033;Faktor harga dengan sub faktor murah, bobot prioritas 0.45685505. Berdasarkan alternatif pilihan produk simcard CDMA prabayar, dapat diketahui bahwa pilihan yang paling berpengaruh dan paling banyak diminati Konsumen adalah Flexi trendy, dengan bobot prioritas sebesar 0.291367.
Kata Kunci : CDMA Prabayar, Preferensi Konsumen, Analytical Hierarchy Process (AHP)
CDMA Prepaid Card is an alternative for users of mobile phones, after GSM. This study aimed to discover consumer preferences CDMA Prepaid card users and identify the priority factor in selecting consumer choice Prepaid CDMA card. The method used in this study is the method Analitycal Hierarcy Process (AHP). In this method each of the factors making up more problems than they, among others based on interests so that decision makers can be guided to give priority attention to the alternative problem of high interest rates to lower interest rates. Data was collected by distributing questionnaires to the respondents. The result of this research note that the priority of consumer choices are: Factor bonus pulses with sub factor, the priority weighting of 0.3683953; Factor facilities with sub-factor sub-factor phone book, the weight priority 0.21409479; factor with sub-factor service coverage area, priority weight 0.30044033; Sub factor factor with cheap price, weight 0.45685505 priority. Based on product alternatives CDMA prepaid simcard, it is known that the choice of the most influential and most demanding customer is the Flexi trendy, with a priority weight of 0.291367. Keywords: CDMA Prepaid, Consumer Preferences, Analytical Hierarchy Process (AHP)
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 09:36:30
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2132
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.1, Januari 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/48499
2023-02-15T03:34:46Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"230130 2023 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN BERDASARKAN DIMENSI SERVICE QUALITY (SERVQUAL) DENGAN METODE ZONE OF TOLERANCE (ZOT) DAN KANO PADA PET WORLD
Rahmawati, Dewi
Institut Teknologi Garut
Aulawi, Hilmi
Institut Teknologi Garut
Kurniawati, Rina
Institut Teknologi Garut
Array
Pet World merupakan salah satu jasa pelayanan kebutuhan hewan peliharaan yang berada di Kabupaten Garut, namun pemenuhan tingkat kepuasan pelanggan belum dapat dilakukan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat layanan berdasarkan pada dimensi kualitas yang diberikan terhadap kepuasan pelanggan serta menghasilkan usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan pada Pet World. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Method dimana data kualitatif dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas. Sedangkan data kuantitatif digunakan untuk pengolahan metode Servqual untuk mengukur kepuasan pelanggan, metode ZOT untuk mengukur apakah pelayanan masih dalam batas toleransi, dan metode kano untuk mengukur prioritas.Hasil penelitian menunjukan bahwa atribut layanan yang tidak memuaskan atau atribut yang memiliki gap score negatif yaitu dua atribut pada dimensi tangibles dalam segi kenyamanan dan keamanan, satu atribut pada dimensi reliability pada segi ketepatan dalam produk serta satu atribut pada dimensi responsivenes pada segi akses informasi. Selain itu, metode Servqual, ZOT, dan Kano relevan dengan penelitian yang dilakukan karena pada metode ini mengukur kualitas layanan berdasarkan pada dimensi kualitasnya serta berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Abstract
[Measurement of Service Quality Based on Service Quality (Servqual) Dimensions With Zone of Tolerance (ZOT) and Kano on Pet World] Pet World is one of the services for pet needs in Garut Regency, but the fulfillment of the customer satisfaction level has not been optimal. The purpose of this study was to know the level of service based on the dimensions of quality provided to customer satisfaction and to produce suggestions for improvements to improve service quality at Pet World. This study used a Mix Method approach. The Qualitative data was used to test the validity and reliability. The quantitative data was used for processing the Servqual method to measure customer satisfaction, the ZOT method to measure whether the service is still within tolerance limits, and the Kano method to measure priority. The results showed unsatisfactory service attributes or attributes with a negative gap score were two attributes on the tangibles dimension in terms of comfort and security, one on the reliability dimension in terms of product accuracy, and one on the responsiveness dimension in terms of access to information. In addition, the Servqual, ZOT, and Kano methods are relevant to the research conducted because this method measures service quality based on its dimensions and does orient to customer satisfaction.
Keywords: Kano; Mix Method; service quality; zone of tolerance
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2023-01-20 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/48499
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 18, No 1 (2023): Januari 2023
eng
Copyright (c) 2023 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2202
2012-02-27T13:43:41Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS JARINGAN KERJA DAN PENENTUAN JALUR KRITIS DENGAN CRITICAL PATH METHODE-CPM (STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUMAH GRAHA TAMAN PELANGI TYPE MILANO PADA PT KARYADEKA ALAM LESTARI SEMARANG)
Susanto, Novie
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Purwaningsih, Ratna
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Ardiansyah, Erwin
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Dalam suatu kegiatan produksi di suatu perusahaan mungkin saja terjadi penyimpangan dari apa yang diharapkan atau yang direncanakan. Demikian pula yang dilakukan oleh PT Karyadeka Alam Lestari (PT KAL) Semarang. Semua kegiatan produksi harus diarahkan untuk menjamin terdapatnya kontinuitas dan koordinasi kegiatan atau aktivitas dalam usaha pengolahan dan penyelesaian hasil produksi atau produk sesuai dengan bentuk, kuantitas, kualitas dan waktu yang diinginkan, serta dalam batas biaya-biaya yang direncanakan.
Penjadwalan proyek tersebut sangat diperlukan oleh pengelola proyek untuk membuat rencana anggaran biaya agar tidak terlalu banyak pengeluaran yang dibutuhkan dan kurun waktu penyelesaian proyek dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana sehingga tidak terjadi kemoloran
Dari hasil perhitungan didapatkan total waktu proses pembangunan rumah Graha Taman Pelangi Type Milano jika dilakukan secara berurutan adalah 227 hari. Proses pengerjaan proyek belum optimal karena dari hasil output QS menunjukkan total waktu perencanaan pengerjaan proyek pembangunan rumah selama 151 hari.
Total biaya penyelesaian proyek berdasakan waktu Earliest Start Time (ES) adalah Rp 3.806.000-Rp 3.820.000. Sedangkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan berdasarkan Latest Allowable Start Time (LS) berkisar antara Rp 3.771.000- Rp 3.785.000
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 13:43:41
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2202
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.1, Januari 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13743
2020-04-17T18:03:10Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170322 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENGARUH DISTRAKSI DAN KUALITAS TIDUR TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN PENGEMUDI BRT KORIDOR I (MANGKANG – PENGGARON)
Budiawan, Wiwik
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp. 0247460052
Sriyanto, Sriyanto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp. 0247460052
Hermanda, Inggriet
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp. 0247460052
Array
Kecelakaan merupakan masalah yang belum terselesaikan di jalan raya. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya jumlah korban kecelakaan yang ada dijalan raya, walaupun jumlah kecelakaannya yang terjadi setiap tahunnya menurun namun jumlah korbannya berbanding terbalik dengan jumlah kecelakaan yang terjadi. Salah satu yang menyebabkan hal ini terjadi adalah angkutan – angkutan yang dapat mengangkut banyak orang, salah satunya Bus Rapid Transit (BRT). Faktor yang sangat berpengaruh terhadap kecelakaan yang tinggi adalah Driver error, dimana tingkat kewaspadaan yang rendah menyebabkan pengemudi tidak fokus mengemudi. Tingkat kewaspadaan dapat diukur menggunakan software Psychomotor Vigilance Test (PVT) Hal yang dapat mengurangi tingkat kewaspadaan adalah kualitas tidur yang rendah yang dapat diukur menggunakan kuisioner Pittsburgh Sleep Quaity Index (PSQI). Selain kualitas tidur faktor lain yang mempengaruhi tingkat kewaspadaan adalah distraksi, yang dapat diukur menggunakan kuisioner Susceptibility to Driver Distraction Questinnaire (SDDQ). Kedua faktor ini akan dihubungkan dengan tingkat kewaspadaan menggunakan regresi linier majemuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kewaspadaan dipengaruhi oleh kualitas tidur sebelum pengemudi bekerja, sedangkan sesudah bekerja tingkat kewaspadaan dipengaruhi distraksi.
Abstract
Accident is a problem that not finish yet at the road. This fact can be evidence by the increasing of number victim’s accident at the road. Although number of accidents are decrease every years but the number of victims are increased. One type of vehicle in the road is public transportation that can accommodate many people. That’s way public transportation can make many victims if an accident. One type of public transportation in Semarang is Bus Rapid Transit (BRT). Driver error is a factor for increased number of accident, vigilance extent for driver error has an influence with accident in the road. If the driver has a low level of vigilance can make driver not focused on driving. Level of vigilance can be measured by software Psychomotor Vigilance Test (PVT). Factors that can make vigilance level for driver decreased are quality of sleep and distraction. Quality of sleep can measured by Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. Then Distraction for driver can be measured by Susceptibility to Driver Distraction Questionnaire (SDDQ). Both of these factors will be linked to the level of vigilance using linear regression. The results showed that the level of inattention is affected by the quality of the driver's sleep before work, after work while the level of vigilance is affected distraction.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-03-22 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/13743
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 1, Januari 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@TI UNDIP : JURNAL TEKNIK INDUSTRI
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/18366
2020-04-17T18:07:04Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"180331 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BANTUAN LOGISTIK BENCANA STUDI KASUS PADA BPBD KABUPATEN MAGELANG
Rinawati, Dyah Ika
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Sari, Diana Puspita
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Priatamphatie, Fuzie
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Fahrudin, Fahrudin
Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Abstrak
Pada kegiatan distribusi bantuan logistik untuk korban bencana alam, terdapat beberapa permasalahan antara lain penumpukan barang bantuan di titik tertentu namun terjadi kekurangan pada titik lain atau sebaliknya bantuan yang diberikan terlalu banyak dan kurang bermanfaat. Permasalahan tersebut disebabkan kurangnya informasi mengenai data korban bencana, data jenis bantuan yang diperlukan dan data bantuan yang telah tersedia. Guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam distribusi logistik bantuan bencana diperlukan sistem informasi yang dapat mendukung distribusi bantuan logistik secara tepat waktu, tepat lokasi, tepat kuantitas dan sesuai kebutuhan. Perancangan sistem informasi ini meliputi pengumpulan data, analisis sistem, desain sistem, implementasi dan analisis terhadap hasil pengujian. Penelitian ini dilakukan pada BPPD Kabupaten Magelang, dimana proses manajemen bantuan logistik yang dilakukan terdiri dari fase perencanaan dan fase penerimaan atau pengadaan bantuan. Sistem informasi yang telah dibangun dapat mempercepat perhitungan jenis dan jumlah komoditi yang dibutuhkan. Selain itu, dengan adanya sistem informasi ini, pencatatan penerimaan bantuan dapat disinkronisasi sehingga seluruh komoditi yang telah tersedia di masing-masing lokasi dapat diketahui. Output sistem informasi ini dapat dipublikasikan secara luas kepada masyarakat, sehingga respon penanggulangan terhadap bencana akan lebih cepat dan efektif.
Abstract
Information System Development for Disaster Relief Logistics - Case Study in BPPD Magelang District. In the disaster relief logistics distribution, there are some problems such as the excess of goods aid at a certain point but there is a shortage at another point or overamount of goods aid that being not useful. The problem is due to lack of information about the data of disaster victims, data of the type and amount of humanitarian aid needed and goods aid that already provided. In order to realize efficiency and effectiveness in the distribution of disaster relief logistics, an information system that can support the distribution of relief disaster logistics by on time, precise location and precise quantity is needed. This information system development consist of data collection, system analysis, system design, implementation and analysis of test results. This research was conducted at BPPD of Magelang District, where the logistic aid management process consisted of planning and receiving phase or procurement phase. Information systems that have been built are able to accelerate the calculation of the type and number of goods aid. In addition, with this information system, recording of aid receipts can be synchronized so that all goodes aid that have been available in each locations can be known. The output of this information system can be widely published, so that the disaster responses will be faster and more effective.
Keywords: Information System; Relief Disaster Logistic; Disaster
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/18366
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 13, No. 1, Januari 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2234
2012-02-28T09:13:58Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISA KELAYAKAN EKONOMIS PADA PEMBANGUNAN INSTALASI UNTUK PROSES FERTILISASI IN VITRO (FIV) (Studi kasus di Rumah Sakit X)
Sari, Diana Puspita
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Pujotomo, Darminto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Tutuarima, Maximilian T.
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Infertilitas atau ketidaksuburan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pasangan suami istri (pasutri) yang ingin memiliki keturunan. Sebagian besar penyebab ketidaksuburan (infertility) kini telah dapat diatasi dengan pemberian obat ataupun dengan tindakan operasi, namun masih ada yang mengalami kesulitan dalam memperoleh keturunan. Dengan semakin majunya teknologi kedokteran maka pasutri yang belum berhasil memperoleh keturunan, meskipun telah melakukan terapi melalui obat dan tindakan operasi dapat ditangani dengan teknik rekayasa produksi (reproductive engineering).
Fertilisasi in Vitro (FIV) atau bayi tabung termasuk salah satu teknik reproduksi yang dibantu (Assisted Reproductive Techniques, ART). Teknik ini diadakan untuk memperbesar kemungkinan kehamilan pada pasutri yang telah menjalankan pengobatan fertilitas (kesuburan) tetapi tetap tidak berhasil.
Rumah Sakit Anugerah sampai saat ini mengatasi pasien yang termasuk kategori tidak subur (infertil) dengan cara melakukan tindakan pengobatan dan tindakan operasi. Rumah Sakit Anugerah berencana melakukan investasi untuk mengembangkan program FIV dalam usaha untuk penanganan pasien yang tidak subur (infertil). Namun untuk melakukan investasi tersebut dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Investasi untuk pengembangan proses FIV juga tidak lepas dari faktor resiko sehingga diperlukan analisa kelayakan secara ekonomis dari investasi tersebut.Dalam melakukan analisa keyakan penulis menggunakan beberapa kriteria kelayakan, yaitu : (Net Present Value, NPV), (Internal Rate of Return, IRR), (Indeks Profitabilitas, IP), (Benefit Cost Ratio, BCR) dan payback period. Berdasarkan hasil perhitungan dengan semua kriteria kelayakan investasi secara ekonomi dapat disimpulkan bahwa investasi untuk pembangunan instalasi proses FIV dapat diterima.
Kata kunci : FIV, NPV, IRR, IP, BCR,Payback period
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 09:13:58
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2234
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.3, September 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21915
2021-02-23T12:34:38Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"190521 2019 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENILAIAN BUDAYA KESELAMATAN DENGAN METODE SCART (SAFETY CULTURE ASSESSMENT REVIEW TEAM) PADA BADAN PENGELOLA INSTALASI NUKLIR
Purwaningsih, Ratna
Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Handayani, Naniek Utami
Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Miranda, Nurul
Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Safety Culture Assesment Review Team (SCART) adalah metode untuk memberikan penilaian mandiri yang valid pada budaya keselamatan dalam organisasi yang mengelola instalasi yang memiliki potensi bahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat budaya keselamatan pada organisasi yang mengelola instalasi nuklir di Indonesia dengan menggunakan SCART, dan mengidentifikasi atribut atribut budaya keselamatan yang memerlukan perbaikan. SCART terdiri atas lima karakteristik budaya keselamatan yang dibentuk dari 37 atribut. Tiap atribut memiliki bobot kepentingan yang ditentukan dengan teknik AHP perbandingan berpasangan. Penilaian kondisi atribut oleh responden yang dipilih dengan purposive sampling. Kuisioner disusun pada penilaian skala likert 1 sampai 5. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa implementasi budaya keselamatan meraih skor 626.77 menduduki peringkat C yang berarti “kinerja keselamatan di bawah ketentuan yang disyaratkan dan akan menyebabkan risiko pelanggaran terhadap kepatuhan persyaratan keselamatan”. Atribut budaya keselamatan yang memiliki nilai rendah diantaranya kurangnya kepercayaan antar bagian dalam organisasi, kurangnya kompetensi individu dan kurangnya kepatuhan terhadap peraturan. Maka perlu dilakukan upaya upaya untuk meningkatkan kondisi dari ketiga atribut tersebut dalam organisasi.
Abstract
The Safety Culture Assessment Review Team (SCART) is a method to provide independent assessments that apply to safety culture within organizations that operate potentially hazardous installations. This study aims to determine the level of safety culture in organization that operate nuclear installation in Indonesia by using SCART method, and identification of safety culture attributes that require improvement. SCART consists of five safety culture characteristics that are formed from 37 attributes. Each attribute has a weight of importance determined by pairwise comparison using AHP techniques. Respondents selected by purposive sampling. Questionnaire prepared on the likert scale 1 to 5. The results research conclude that the implementation of safety culture reached a score of 626.77 was ranked C class which means “Safety performance under the conditions required and will cause the risk of violation of compliance with safety requirements”. Safety culture attribute that has low value are lack of trust between the parts of the organization, lack of individual competence and lack of regulatory compliance. Therefore, efforts should be made to improve the conditions of these three attributes within the organization.
Keywords: Safety Culture Assessment; SCART; safety characteristics; attributes
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-05-21 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/21915
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 14, No 1 (2019): Januari 2019
eng
Copyright (c) 2019 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1944
2012-02-22T11:34:44Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENERAPAN FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM METODE MULTI ATTRIBUTE FAILURE MODE ANALYSIS UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB KEGAGALAN POTENSIAL PADA PROSES PRODUKSI
Hetharia, Dorina
Jurusan Teknik Industri, FTI, Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No 1, Grogol, Jakarta Barat, 11440 Telp. 021- 5663232 ext. 407; 021-8853008
Banyak metode dalam Total Quality Management (TQM) yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan kualitas produk dan jasa. Salah satunya adalah Multi Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA), yang dapat digunakan untuk mengeliminasi atau mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan bila dilihat dari faktor penyebabnya, sehingga dapat mencegah terulang kembali kegagalan tersebut. MAFMA merupakan pengembangan dari Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), yang mengintegrasikan atribut severity, occurance, dan detectability dengan aspek ekonomi yakni expected cost. Pada FMEA, penentuan penyebab kegagalan potensial suatu produk dilakukan dengan memberikan nilai (score) pada atribut severity, occurance, dan detectability, yang dilanjutkan dengan menghitung nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi. Sedangkan pada MAFMA, penentuan penyebab kegagalan potensial dilakukan dengan pemberian bobot pada ke-empat atribut. Pemberian bobot tersebut menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan logika fuzy. Atribut severity, occurance, detectability dan expected cost pada MAFMA dimasukkan sebagai level kriteria dalam struktur hirarkhi AHP, sedangkan penyebab-penyebab kegagalan akan menjadi level alternatif pada struktur hirarkhi tersebut. Studi kasus pada PT Pelita Cengkareng Paper & Co. menunjukkan bahwa bobot kriteria severity sebesar 0.3461, kriteria occurance sebesar 0.0848, kriteria detectability sebesar 0.1741 dan kriteria expected cost sebesar 0.3950.Sedangkan penyebab kegagalan potensial adalah penggumpalan chemical dengan bobot tertinggi sebesar 0.210.
Kata kunci: AHP, logika fuzzy, MAFMA
There are several methods of Total Quality Management (TQM) that can be used to improve quality of product and service. One of those is Multi Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA), which can be used to eliminate or minimize the failure probability based on its causal factor, so we can prevent the same failure in the future. MAFMA is development of Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) that integrates severity attribute, occurrence, and detect ability with expected cost as financial aspect. In FMEA, determination of potential failure causal factor is done by giving weight to four attributes. Giving weight is using Analytic Hierarchy Process (AHP) with fuzzy logic. Severity, occurrence, detect ability, and expected cost in MAFMA as criteria level in AHP hierarchy structure, whereas the failure causes as alternative level in that hierarchy structure. In case study at PT Pelita Cengkareng Paper & Co. shows that weight for severity criteria is 0.3461, occurrence is 0.0848, detect ability is 0.1741, and expected cost is 0.3950. The potential failure cause is chemical agglutination in weight 0.210.
Keywords : AHP, fuzzy logic, MAFMA
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-20 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1944
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 2, Mei 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/32402
2021-02-23T17:55:58Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"210209 2021 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENENTUAN STRATEGI RANTAI PASOK UMKM YANG KOMPETITIF BERDASARKAN LOGISTICAL-CROSSFUNCTIONAL DRIVERS: STUDI KASUS UMKM DI KABUPATEN JOMBANG – JAWA TIMUR
Sumarsono, Sumarsono
Universitas Hasyim Asy'ari Jombang
Muflihah, Nur
Universitas Hasyim Asy'ari Jombang
Array
Pengembangan UMKM diperlukan, dengan cara penentuan strategi rantai pasok kompetitif. Penelitian ini bertujuan menentukan strategi rantai pasok UMKM yang kompetitif, dengan menganalisis kebaikan hasil prediksi, kemudian mengidentifikasi strategi kompetitif dari aspek fasilitas, inventori, transportasi (logistical drivers) dan dari aspek informasi, sourcing, pricing (crossfunctional drivers). Selanjutnya menganalis pengaruh tiap aspek tersebut terhadap strategi rantai pasok UMKM kompetitif. Desain penelitian menggunakan desain kuantitatif analitik, dengan data penelitian hasil survei dengan teknik purpose sampling, dan obyek studi kasus UMKM di Kabupaten Jombang Jawa Timur. Metode analisa data menggunakan Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian, bahwa kebaikan hasil prediksi berdasarkan evaluasi nilai R2 dan Q2 merupakan prediksi yang baik dan relevan untuk memprediksi. Selanjutnya hasil identifikasi strategi rantai pasok kompetitif dari aspek fasilitas, inventori, transportasi (logistical drivers) diketahui sekitar 30% sampai 40% UMKM yang memiliki arah strategi kompetitif. Kemudian dari aspek informasi, sourcing, pricing (crossfunctional drivers) diketahui sekitar 27%-33% UMKM dengan arah strategi kompetitif. Hasil analisis pengaruh aspek logistical-crossfunctional terhadap strategi rantai pasok UMKM yang kompetitif, disimpulkan semua aspek signifikan berpengaruh. Besarnya koefisien pengaruh terurut dari faktor fasilitas, sourcing, informasi, transportasi, inventori, dan pricing. Implementasi penelitian, dengan mengetahui jumlah UMKM belum kompetitif untuk selanjutnya agar dikembangkan, melalui penerapan prioritas urutan logistical-crossfunctional drivers.
Abstract
[Determining Competitive MSMEs Supply Chain Strategies Based on Logistical-Crossfunctional Drivers: A Case Study of MSMEs in Jombang Regency-East Java] The development of MSMEs are needed, by establishing a competitive supply chain strategy. This study aims to determine a competitive MSMEs supply chain strategy, by analyzing the goodness of the prediction, then identifying competitive strategies from the aspects of facilities, inventory, transportation (logistical drivers) and from the aspects of information, sourcing, pricing (cross-functional drivers). Furthermore, analyzing the influence of each of these aspects on the supply chain strategy of competitive MSMEs. The research design used a quantitative analytic design, with research data from the survey results using purposive sampling technique, and the object of the MSMEs case study in Jombang Regency, East Java. Methods of data analysis using Partial Least Square- Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results of the study, that the goodness of the prediction results based on evaluating the values of R2 and Q2is a good prediction and relevant to predict. Furthermore, the results of the identification of competitive supply chain strategies from the aspects of facilities, inventory, transportation (logistical drivers) are known that about 30% to 40% of MSMEs have a competitive strategy direction. Then from the aspect of information, sourcing, pricing (crossfunctional drivers), are known that about 27% -33% of MSMEs with a competitive strategy direction. Based on the analysis of the influence of each aspect of the supply chain strategy of competitive MSMEs, it is concluded that all aspects of logistical-cross-functional drivers are significant. The magnitude of the ordered influence coefficient is from the facilities, sourcing, information, transportation, inventory, and pricing. Research implementation, by knowing the number of MSMEs are not yet competitive, so that they are further developed, through the application of priority sequences of logistical-crossfunctional drivers.
Keywords: Crossfunctional Drivers; Logistical Drivers; MSMEs Competitive Strategy; MSMEs Supply Chain; PLS-SEM
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2021-02-09 12:25:05
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/32402
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 16, No 1 (2021): Januari 2021
eng
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/download/32402/95347
Copyright (c) 2021 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2050
2012-02-21T15:51:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS KETIGGIAN MEJA KERJA YANG IDEAL TERHADAP POSTUR PEKERJA DIVISI CUTTING INDUSTRI GARMEN DENGAN POSTURE EVALUATION (PEI) PADA VIRTUAL ENVIROMENT
Nurtjahyo, Boy
Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia
Depok, 16424
Telp: 021-78888805, 021-78884805, Fax: 021-78885656
Muslim, Erlinda
Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia
Depok, 16424
Telp: 021-78888805, 021-78884805, Fax: 021-78885656
Hidayatno, Akhmad
Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia
Depok, 16424
Telp: 021-78888805, 021-78884805, Fax: 021-78885656
Yogamaya, Nandyka
Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia
Depok, 16424
Telp: 021-78888805, 021-78884805, Fax: 021-78885656
Zulkarnain, Zulkarnain
Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia
Depok, 16424
Telp: 021-78888805, 021-78884805, Fax: 021-78885656
Penelitian ini mencoba untuk mengimplementasikan suatu metodologi untuk mempelajari, dalam lingkungan virtual, aspek ergonomi dari suatu tempat kerja di industri garmen. Variabel tempat kerja yang diteliti dalam penelitian ini adalah ketinggian meja kerja. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan konfigurasi ketinggian meja yang ideal bagi pekerja divisi cutting industri garmen. Tool yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah Posture Evaluation Index yang mengintegrasikan skor Low Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture (OWAS), dan Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Penentuan konfigurasi yang ideal dilakukan dengan mempertimbangkan jenis pekerjaan dan posisi kerja ketika melakukan pekerjaan tersebut, apakah dalam posisi duduk atau berdiri. Analisis dilakukan dengan menggunakan model manusia digital yang disediakan software Jack pada virtual environment. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi dalam merancang tempat kerja yang lebih baik secara ergonomis.
Kata kunci : Ergonomi, Virtual Environment, Divisi Cutting Industri Garmen, Posture Evaluation Index
Abstract
The research deals with the implementation of a methodology in order to study, in a virtual environment, the ergonomics of a work cell in garment industry. The work cell’s variable studied in this research is table height. The goal of this research is to determine an ideal table height for the workers of cutting division in garment industry. The tool to conduct this research is called Posture Evaluation Index (PEI) which integrates the score of Low Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture (OWAS), dan Rapid Upper Limb Assessment (RULA). The Determination of table height configuration is based on type of work and work position (standing or sitting). The research uses digital human model form Jack software in a virtual environment. The result from this research can be a reference for future work cell design.
Keywords: Ergonomics, Virtual Environment, Cutting Division of Garment Industry, Posture Evaluation Index
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 15:51:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2050
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.2, Mei 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15223
2017-07-18T10:53:56Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2124
2012-02-24T09:36:30Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU KERJA WHEEL CHOCK UNTUK HAUL TRUCK 793C CATERPILLAR PADA FUEL STATION DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI
Rinawati, Dyah Ika
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Karina, Karina
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Pada Fuel Station di PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) dilakukan peletakan wheel chock pada bagian depan dan belakang roda depan sebelah kiri Haul Truck 793C sebelum pengisian bahan bakar. Aktivitas tersebut dikerjakan oleh pekerja dengan menggunakan alat bantu. Namun penggunaan alat bantu tersebut dirasa kurang nyaman dan menyebabkan keluhan kelelahan di bagian punggung. Hal ini dikarenakan ukuran alat bantu tersebut kurang sesuai dengan ukuran tubuh pekerja. Oleh karena itu diperlukan re-design terhadap alat bantu kerja dengan pendekatan anthropometri. Dalam re-design alat bantu kerja wheel chock, dimensi tubuh yang dipertimbangkan adalah diameter genggaman, tinggi siku berdiri dan lebar telapak tangan (metacarpal). Berdasarkan hasil pengukuran anthropometri pekerja pada PT NNT maka didapatkan rancangan ukuran alat bantu kerja wheel chock yaitu panjang handle sebesar 951 mm dengan tinggi handle 1.026 mm dan diameter handle sebesar 42 mm. Analisis biomekanika dilakukan berdasarkan besarnya momen yang bekerja pada tubuh pekerja. Momen yang bekerja untuk desain awal pada pelvis sebesar 140 Nm dan trunk sebesar 95 Nm pada sumbu Y. Sedangkan pada hasil re-design adalah 13 Nm pada bagian pelvis dan 9 Nm pada sumbu Y bagian trunk. Kesesuaian dimensi alat kerja dengan anthropometri pekerja serta penurunan nilai momen pada pelvis dan trunk dapat mengurangi resiko cedera dan kelelahan pada punggung pekerja.
Kata Kunci : Anthropometri, biomekanika dan perancangan alat bantu kerja
Abstract
At the Fuel Station at PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT) was laying Chock wheel on the front and back oh the left front wheel 793C Haul Truck before refueling. These activities done by workers using the the tool. However, the use of these tools it is less convenient and cause fatigue in the back. This is because the size of the tool is less according to body size of workers. Therefore we need a redesign of the tools work with anthropometric approach. In the re-design work tool Chock wheels, body dimensions to be considered is the diameter of grip, standing elbow height and width of the palm of the hand (metacarpal). Based on the results ofanthropometric measurement of workers at PT. NNT are obtained design size wheel Chock work tool that is a long handle for 951 mm with handle 1026 mm height and diameter of 42 mm handle. Biomechanics analysis is based on the moment acting on the body of workers. Moment of work for initial design of 140 Nm in the pelvis and trunk is 95 Nm about the axis Y. While the results of the re-design is 13 Nm at the pelvis and 9 Nm an the Y axis of the trunk. Conformity with the anthropometric dimensions of worker working tool as well as impairment of moments in the pelvis and truck to reduce the risk of injury and fatigue on the back of workers.
Keyword : Anthropometry, biomechanics and design work tool
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 09:36:30
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2124
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.1, Januari 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21250
2018-12-12T10:37:04Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2197
2012-02-27T13:43:41Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PENYIMPANAN KOMPONEN BERDASARKAN KRITERIA KOMODITI KOMPONEN (Studi Kasus di PT Triangle Motorindo Semarang)
Hartini, Sri
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275, Telp (024) 7460052
Nugroho, Susatyo
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275, Telp (024) 7460052
Suksmono, Damas Adhi
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275, Telp (024) 7460052
Kurang lancarnya suplai komponen ke bagian produksi dapat menyebabkan menurunnya produktivitas dari bagian produksi. Untuk itu perlu dilakukan perancangan tata letak penyimpanan komponen yang lebih baik sehingga dapat mengurangi waktu mencari komponen, mengurangi jarak perjalanan operator dalam pengambilan dan pengiriman komponen, dan meningkatkan pemanfaatan kapasitas gudang.
PT. Triangle Motorindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha perakitan sepeda motor. Secara garis besar, perusahaan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian gudang dan bagian produksi dimana bagian gudang menjadi pendukung dari bagian produksi. Bagian gudang terdiri dari gudang sortir, gudang rangka, dan gudang mesin. Dalam mengalokasikan komponen yang disimpan, perusahaan menggunakan kebijakan penyimpanan random/acak yang berakibat tidak standarnya waktu yang dibutuhkan untuk mencari komponen dan bertambahnya waktu perjalanan operator dalam menyuplai komponen.
Penelitian ini memberikan alternatif perancangan tata letak penyimpanan komponen yang dilakukan dengan memperhatikan komponen itu sendiri, dalam hal ini disebut faktor komoditi yang terdiri atas popularity, similarity, characteristic, dan size. Selain berdasarkan komponen yang disimpan, perancangan tata letak penyimpanan ini juga memperhatikan kondisi ruangan yang tersedia.
Hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa tata letak penyimpanan komponen yang terbaik adalah berdasarkan kriteria process similarity. Tata letak penyimpanan komponen berdasarkan kriteria process similarity ini merupakan tata letak penyimpanan komponen terbaik.
Kata Kunci : komponen, faktor komoditi, lost time, waktu perjalanan
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 13:43:41
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2197
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.1, Januari 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2213
2012-02-28T09:13:58Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENERAPAN QFD DAN ANALISIS SWOT UNTUK MENETAPKAN STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK SAYURAN SEGAR
Nurlaili, Enny Purwati
Fakultas Teknologi Pertanian UNTAG Semarang
Makalah ini memaparkan hasil penelitian menentukan strategi untuk meningkatkan kualitas produk sayuran segar dari Perusahaan Agroindustri PT Z. Strategi perbaikan kualitas dirumuskan berdasar keinginan pelanggan, atribut kunci dan membandingkan evaluasi faktor internal dan eksternal. Keinginan pelanggan dirumuskan dengan metode QFD sedangkan penentuan strategi menggunakan analisa SWOT.. Analisis QFD menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi keinginan dan harapan pelanggan secara keseluruhan sudah cukup memuaskan konsumen. Sedangkan strategi yang paling tepat digunakan adalah stategi S – O yaitu melakukan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan terutama upaya mempertahankan kesegaran dan jaminan kemanan pangan melalui penerapan HACCP
Kata Kunci : Agroindustry, QFD, Formulasi Strategi, Sayuran Segar
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 09:13:58
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2213
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.3, September 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2313
2012-03-02T10:50:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISA SISTEM PERAWATAN KOMPONEN BEARING BOTTOM ROLLER DAN V BELT MESIN RING FRAME RY-5 PADA DEPARTEMEN SPINNING II A (DI PT DANLIRIS SURAKARTA)
Pujotomo, Darminto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Kartha S, Rama
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
PT Danliris Surakarta merupakan perusahaan textil dengan salah satu produk yang dihasilkan adalah benang, yang diproduksi melalui mesin-mesin Blowing, Carding, Drawing, Lap Form, Combing, Flyer, Ring Spinning dan Winder. Makalah ini mendeskripsikan pemilihan kebijakan repair dan preventive maintenance untuk mesin Ring Spinning (Ring Frame RY-5) pada komponen Bearing Bottom Roller dan V Belt, dimana pada komponen ini frekuensi kerusakan tinggi. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa kebijakan repair dan preventive maintenance yang telah diterapkan kurang terorganisir, sehingga teknisi dan operator mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan perawatan mesin. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan suatu penelitian untuk memilih kebijakan repair dan preventive maintenance policy yang efektif dan efisien dengan mempertimbangkan faktor biaya, frekuensi breakdown dan waktu down time. Tahapan yang digunakan dalam penyelesaian masalah dengan menentukan distribusi frekuensi breakdown, menghitung biaya kebijakan perawatan, memilih alternatif kebijakan berdasarkan besarnya biaya perawatan untuk mesin Ring Spinning (Ring Frame RY-5) pada komponen Bearing Bottom Roller dan V Belt. Dari hasil pengolahan dan analisa data, diperoleh alternatif kebijakan repair dan preventive maintenance sebagai alternatif yang dapat menurunkan biaya perawatan dan frekuensi breakdown.
Kata Kunci :. PT Danliris, preventive maintenance policy, repair policy, breakdown.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-03-02 10:50:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2313
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.2, Mei 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16390
2020-04-17T18:05:49Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170922 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS DAN REKAYASA PROSES BISNIS PADA BAGIAN LAYANAN AKADEMIK DI SEKRETARIAT FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS MA CHUNG
Candra, Andy Lieman
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Ma Chung
Array
Abstrak
Sekretariat Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung merupakan fakultas dimana Penulis melakukan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses bisnis yang ada di Sekretariat Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung berdasarkan dari hasil wawancara dengan beberapa stakeholder yang memiliki kebutuhan ataupun keluhan terhadap setiap proses bisnis yang berjalan, mengidentifikasi permasalahan dari proses bisnis yang kurang efisien dan membuat usulan perbaikan untuk setiap proses bisnis dengan menggunakan pendekatan ilmu Business Process Reengineering (BPR). Penulis juga menggunakan metode analisis nilai tambah pada penelitian ini. Tujuan dari penggunaan metode analisis nilai tambah adalah untuk mengkategorikan langkah maupun elemen kerja ke dalam tiga kategori, yakni value adding, business value adding dan non value adding. Pengaktegorisasian tersebut bertujuan untuk menghilangkan langkah maupun elemen kerja yang termasuk kedalam non value adding dan meminimalkan langkah maupun elemen kerja yang termasuk kedalam business value adding. Penulis mengidentikasi permasalahan setiap proses bisnis dengan menggunakan diagram sebab akibat. Diagram sebab akibat dapat menggambarkan dengan jelas mengenai permasalahan dengan faktor-faktor penyebab yang memengaruhi permasalahan di setiap proses bisnis. Hasil dari penelitian ini adalah pendesainan ulang setiap proses bisnis menurut kebutuhan dan keluhan dari stakeholder dan setiap proses bisnis di Sekretariat Fakultas Sains dan Teknologi didokumentasikan dalam bentuk standard operating procedure (SOP).
Abstract
Secretariat of Faculty of Science and Technology Ma Chung University is a place where the author conducts research. The purposes of this research are to analyze business processes in Secretariat of Faculty of Science and Technology Ma Chung University based on interview results with some stakeholders who have needs or complaints with ongoing business processes, identify problems of less efficient business processes and make proposed improvements for each business process using the Business Process Reengineering approach. Author also uses value added analysis method on this research. The purpose of using value added analysis method is to categorize steps or tasks in every business process into three categories: value adding, business value adding and non value adding. The categorizations aim to eliminate steps or tasks included into non value adding and minimize steps or tasks included into business value adding. Author identifies problems of each business process by using cause and effect diagram. Cause and effect diagram can clearly illustrate the problems with the underlying factors that affect the problem in each business process. The results of this research are redesigning every business processes according to the interview results with stakeholders about their needs and complaints and also every business process in Secretariat of Faculty of Science and Technology are documented in the form of standard operating procedure.
Keywords: Business Process Reengineering, Value Added Analysis, Standard Operating Procedure and Cause and Effect Diagram.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-10-03 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/16390
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 3, September 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2239
2012-02-28T09:13:58Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENGENDALIAN KUALITAS PT AHM DENGAN MENGGUNAKAN ISO/TS 16949: 2002 UNTUK MENCEGAH KOMPONEN VALVE INLET BENGKOK PADA MOTOR SUPRA KHUSUSNYA MESIN NF100 (Studi Kasus Valve Inlet Bengkok di PT Astra Honda Motor)
Handayani, Naniek Utami
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Bakhtiar, Arfan
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Krisnanto, Krisnanto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Untuk memenuhi keinginan konsumen dalam hal mutu dan jumlah, PT AHM telah menerapkan ISO 9001:2000 (International Standard Organization versi tahun 2000), SIX SIGMA dan ISO/TS 16949:2002 untuk menangani customer claim dan memperbaiki mutu supplier yang ada. Sebelum penerapan ISO/TS 16949:2002, untuk keharmonisan kualitas supplier/penyalur tersebut, PT AHM telah menggunakan QS-9000 dalam mengendalikan kualitas produknya. Berhubung QS-9000 tidak diperbaharui lagi dan hanya akan berlaku sampai tahun 2006, maka sebagai gantinya perusahaan mengambil kebijakan untuk menerapkan ISO/TS 16949:2002 dan menyertakan dalam keseluruhannya kebutuhan ISO 9001:2000.
Dari beberapa jenis motor yang diproduksi pada pabrik II dari PT AHM, jenis motor yang diproduksi adalah Legenda, Tiger, GL Max, Mega Pro dan Supra. Diantara kelima motor tersebut, Supra mempunyai prosentase permintaan yang paling tinggi dan juga sekaligus market claim tertingggi (periode Agustus s/d Desember 2004, yaitu sebesar 2,7%), sedangkan berdasarkan penelitian terhadap banyaknya claim customer terhadap komponen motor Supra periode Agustus s/d Desember 2004, claim terhadap komponen terbesar mencapai 337 claim dari total 1440 claim. Komponen motor Supra yang dimaksud disini adalah Valve Inlet. Dalam penelitian ini, dievaluasi hasil dari pelaksanaan persiapan penerapan ISO/TS 16949:2002 sebagai teknik pengendalian kualitas terbaru yang telah dipilih dengan menggunakan tools dari ISO/TS 16949:2002 yaitu SPC, FMEA dan Corrective Action.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab Valve Inlet bengkok bukan hanya berasal dari Valve inlet itu sendiri, melainkan juga sebagai akibat dari adanya ketidaksesuaian pada Guide Valve Inlet dan Cylinder head. Dari penelitian penerapan ISO/TS 16949:2002 di PT AHM dapat diketahui beberapa manfaat ISO/TS 16949:2002 dalam mengendalikan kualitas produk dan memenuhi kebutuhan customer.
Kata Kunci: Market Claim, Customer Claim, ISO/TS 16949:2002, SPC, FMEA dan Corrective Action
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 09:13:58
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2239
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.3, September 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21422
2020-04-17T18:08:52Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"181130 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ADAPTASI MODULAR FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK KESUKSESAN PENGEMBANGAN KONSEP PRODUK BARU SEBAGAI PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI KECIL
Hartanto, Broto Widya
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Yogyakarta
Manggalarini, Juwita Ayu
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Yogyakarta
Array
Mayoritas industri di Indonesia adalah industri kecil dan menengah. Salah satu kendala yang dihadapi IKM adalah proses pengembangan produk baru, sedangkan produk merupakan bagian penting dari daya saing industri dalam pasar persaingan. Sehingga penerapan proses pengembangan produk baru di industri kecil menjadi penting untuk diperhatikan. Dalam kesuksesan pengembangan produk baru, perencanaan konsep produk baru menjadi bagian penting untuk diteliti. Pengembangan konsep produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan waktu masuk pasar yang lebih cepat, dapat menjadi sebuah daya saing bagi industri kecil. Pendekatan dilakukan melalui adaptasi pada 2 tahap awal modular function deployment, yaitu penjelasan kebutuhan konsumen menggunakan fase pertama quality function deployment yaitu fase perencanaan produk dengan house of quality, dan pemilihan solusi teknis dengan pugh selection matrix untuk memilih dan memprioritaskan konsep teknis sebagai strategi kesuksesan. Hasil penelitian menghasilkan 23 indikator kebutuhan konsumen dan 10 karakteristik teknis. Karakteristik teknis dievaluasi dengan mempertimbangkan kondisi internal perusahaan, dan menghasilkan 4 prioritas konsep teknis yaitu peningkatan variasi produk; penambahan toko, akses dan pemilihan lokasinya; penerapan konsep gabungan harga dan bahan; dan penerapan konsep gabungan pemilihan suplier, diferensiasi produk, saluran pemasaran.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-11-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/21422
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 13, No 3 (2018): September 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1924
2012-02-16T13:00:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS KARAKTERISTIK PRODUK DAN PENGARUH PENGETAHUAN SEBELUMNYA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PERANGKAT LUNAK PERKANTORAN
Subagyo, Subagyo
Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fak. Teknik UGM, Yogyakarta
Wijaya, Andi.R.
Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fak. Teknik UGM, Yogyakarta
Susanto, Novie
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Teknologi komputer yang berkembang pesat saat ini merupakan satu produk yang wajib dikuasai dalam pekerjaan manusia. Aplikasi perangkat lunak perkantoran yang digunakan sehari-hari seperti mengetik, menghitung dan membuat materi presentasi yang merupakan jenis pekerjaan kognitif yang merupakan perangkat lunak dasar yang harus dikuasai oleh operator komputer. Berbagai studi yang berbeda memberikan hasil yang berbeda tentang pengaruh pengetahuan yang ada sebelumnya dalam proses pembelajaran produk baru sehingga diperlukan analisis karakteristik perangkat lunak aplikasi perkantoran terkait pengetahuan sebelumnya. Analisis pengetahuan sebelumnya dilakukan melalui penilaian performansi (perhitungan waktu penyelesaian tugas) selama proses pembelajaran sehingga diketahui pengaruh pengetahuan sebelumnya dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan sebelumnya secara umum berpengaruh positif dalam proses pembelajaran perangkat lunak fungsi perkantoran. Perangkat lunak untuk pekerjaan perkantoran memiliki karakter yang berbeda dengan produk lain karena terpengaruh oleh pengetahuan sebelumnya dan lebih mudah dipelajari secara otodidak
Kata Kunci: proses pembelajaran, perangkat lunak aplikasi perkantoran, pengetahuan sebelumnya, karakteristik produk.
Abstract
Computer techology which rapidly in this time represent one product which is obliged to be mastered in human being work. Office software application which use for typing, counting, and making presentation items representing elementary software which must be mastered by computer operator. Various different study give the different result about existing knowledge influence previously in course of new product study that needed by analysis of related office application software characteristic of previous knowledge. Previously knowledge analyse is done by passing assessment performance (time calculation of solving duty) during study process that known as the prevous knowledge influence in course of study. The result of research indicate that the previous knowledge in general has an effect on psitive in course of office function software study. Software for office work has the different character with the other caused by the affect of previous knowledge and learned easier with self educately.
Keyword : Computer techology, learning, product characteristic, software office, previous knowledge
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-16 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1924
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 1, Januari 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/32199
2021-02-23T17:55:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"201022 2020 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENGARUH KEBIASAAN BERKENDARA TERHADAP PERILAKU BERKENDARA DAN ATRIBUT BERKENDARA DRIVER OJEK ONLINE (STUDI KASUS)
Susanto, Novie
Universitas Diponegoro http://industri.undip.ac.id/susanto/
Mujahidin, Esa Akhmad
Universitas Diponegoro
Siswanto, Siswanto
Universitas Diponegoro
Array
Ojek online hadir ditengah banyaknya jumlah sepeda motor dengan melihat peluang bisnis ojek online. Jumlah kendaraan bermotor tiap tahunnya yang semakin meningkat menyebabkan jumlah kecelakaan yang terjadi dari tahun ke tahun juga ikut mengalami peningkatan. Menganalisis hubungan antara kebiasaan berkendara terhadap perilaku berkendara dan atribut berkendara merupakan langkah pencegahan kecelakaan pada driver ojek online. Penelitian ini menggunakan metode PLS (Partial Least Square) untuk menganalisis hubungan antara variabel kebiasaan berkendara terhadap perilaku dan atribut berkendara. Berdasarkan hasil pengujian dari metode PLS didapatkan kebiasaan berkendara memeiliki hubungan signifikan dengan t-stat 4,584 terhadap atribut berkendara. Variabel kebiasaan berkendara memiliki hubungan yang signifikan terhadap erilaku berkendara dengan t-stat 64,533. Perilaku berkendara memiliki hubungan yang signifikan terhadap atribut berkendara dengan nilai t-stat 3,567.
Abstract
[THE EFFECT OF DRIVING HABITS TO DRIVING BEHAVIOR AND DRIVING ATTRIBUTE OF ONLINE MOTORCYCLE TAXI DRIVERS (A CASE STUDY)] Online motorcycle taxi comes in the middle of the number of motorbikes by looking at the motorcycle taxi business opportunities online. The number of vehicles that are increasing every year which increases causing the number that occurs from year to year which also increases. Analyzing the relationship between driving while traffic and the attribute of riding traffic towards OJEK ONLINE drivers is one of effort to decrease the number of accidents. This study uses the PLS (Partial Least Square) method to analyze the relationship between driving habits variables on driving behavior and attributes. Based on the test results of the PLS method, it is showed that driving habits have a significant relationship with the t-stat 4,584 to the driving attributes. The driving habits variable has a significant relationship to driving behavior with t-stat 64,533. Driving behavior has a significant relationship to driving attributes with a t-stat value of 3.567.
Keywords: driving habits; driving behavior; driving attributes; PLS; online motorcycle taxi
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2020-10-14 14:16:43
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/32199
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 15, No 3 (2020): September 2020
eng
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/download/32199/99988
Copyright (c) 2020 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2043
2012-02-21T14:28:48Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN JASA DENGAN MODEL SERVQUAL DIMENSI KEPARIWISATAAN DAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT ( Studi kasus di PT X, TEMPAT WISATA WAHANA PERMAINAN )
Purwanggono, Bambang
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Hartini, Sri
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Anwar, Agus Syaiful
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
PT Semarang Arsana Rekreasi Trusta (Wonderia) adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pariwisata wahana permainan dengan konsep taman ria. Dalam tiga tahun terakhir, Wonderia
mengalami penurunan jumlah pengunjung secara drastis. Menurut studi pendahuluan dengan quesioner,
salah satu faktor penyebab dari penurunan jumlah pengunjung adalah adanya ketidakpuasan pengunjung
atas kualitas pelayanan yang diberikan. Untuk memberikan usulan perbaikan kualitas pelayanan publik
kepariwisataan tersebut, dalam penelitian ini digunakan metode Quality Function Deployment (QFD)
dengan bertolak pada model SERVQUAL yang menggunakan Dimensi khusus pariwisata. Pada
penelitian ini ditetapkan 68 variabel pelayanan kepariwisataan yang kemudian dinilai oleh pengunjung.
Dengan menggunakan importance performance matrix diperoleh 17 variabel kritis. Dari House of Quality
diperoleh 19 technical response sebagai rekomendasi perbaikan, dengan prioritas perbaikan yang
dilakukan adalah pembuatan Standard Operational Procedure, maintenance secara sistematis dan
penambahan jenis permainan.
Kata kunci : Servqual, Quality Function Deployment, Benchmarking, SO, prosedur keamanan
PT Semarang Arsana Trusta (Wonderia) is a company engaged in the field of tourism with the
concept of a game vehicle park. In the last three years, The number of Wonderia’s visitor have been
decreased drastically. According to a preliminary study with quesioner, one of the factors causing the
decline is the dissatisfaction over the quality of visitor services provided. To improve the quality of public
services, this study used the Quality Function Deployment (QFD) method by starting the SERVQUAL
model which uses a special dimension of tourism. This study defined 68 variables tourism services who
then rated by visitors. By using importance performance matrix obtained 17 critical variables. From the
House of Quality 19 technical response obtained as a recommendation of improvements, with priority
repairs are done making the Standard Operational Procedure, maintenance system and the addition of
the game.
Keyword : Servqual, Quality Function Deployment, Benchmarking, SOP, Safety Procedure
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 14:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2043
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.1, Januari 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/42993
2022-10-21T01:49:12Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"220309 2022 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
IMPLEMENTATION OF THE DMAIC APPROACH FOR QUALITY IMPROVEMENT AT THE ELASTIC TAPE INDUSTRY
Kurnia, Hibarkah
Universitas Mercu Buana https://orcid.org/0000-0002-1263-230X
Jaqin, Choesnul
Universitas Mercu Buana https://orcid.org/0000-0002-2975-4071
Manurung, Hasiholan
Universitas Mercu Buana
Array
The scope of this research is in one of the textile industries with elastic tape produced on the weaving machine, which has decreased production due to production defects that do not meet the target. This research aims to determine the leading causes of dominant defects, increase the sigma level with Six Sigma methods, and propose improvements to be included in the Key Performance Indicators (KPI) method. The results of this study that the dominant factor causing the defect is the curved elastic tape defect, which consists of the machine factor, and the method. Factors driving the machine include the hook like a side thread lock that is often bent and the difference in the thickness of the tape between the left, middle and right. The causative factor of this method is checking the thickness of the elastic band only in the center position. The results of corrective actions impact increasing the sigma level by 10% from 3.3339 to 3.6832. In contrast, repair defects can reduce defects before repair by 18.92% and after repair by 9.23%. It is proposed to be included in the KPI so that the weaving department can control and be enthusiastic about continuous improvement.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2022-03-01 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/42993
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 17, No 1 (2022): Januari 2022
eng
Copyright (c) 2022 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2119
2012-02-23T13:56:26Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISA PENGARUH TARIF DAN KUALITAS TERHADAP VOLUNTARY CHURN PRODUK FLEXI TRENDY (Studi Kasus : PT. Telkom Wilayah Kota Semarang )
Santoso, Haryo
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Saptadi, Singgih
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Benita, Benita
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Pada abad 21 ini, telekomunikasi sudah berkembang dengan pesat. Perkembangan itu dibuktikan dengan munculnya teknologi-teknologi dalam bidang telekomunikasi yang semakin memudahkan manusia untuk berkomunikasi. Layanan telekomunikasi nirkabel yang dikenal saat ini di Indonesia terdiri dari 2 jenis yaitu layanan telekomunikasi Full Mobility atau Mobile Wireless Access (MWA) dan Limited Mobility atau Fixed Wireless Access (FWA), sedangkan teknologi yang digunakan terdiri dari teknologi Global System for Mobile Comunnication (GSM) dan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA). PT. TELKOM merupakan market leader dalam industri telekomunikasi seluler di Indonesia yang berlisensi FWA dengan market share mencapai 60% dari seluruh pasar FWA di Indonesia. Salah satu cara untuk mempertahankan jumlah pelanggan yaitu dengan meminimalisasi voluntary churn. Voluntary churn yaitu pelanggan yang berhenti menggunakan layanan PT TELKOM atas permintaan sendiri. PT. TELKOM mempunyai dua produk berlisensi FWA yaitu Flexi Classy dan Flexi Trendy. Jumlah pelanggan yang melakukan voluntary churn pada Flexi Trendy jauh lebih besar daripada Flexi Classy. Menurut Mattison (2005, h.53) ada dua faktor utama yang menyebabkan voluntary churn yaitu faktor taruf yang ditawarkan dan faktor kualitas yang diberikan. Oleh karena itu pada penelitian ini menganalisa pengaruh tarif dan kualitas terhadap voluntary churn pada produk Flexi Trendy. Penelitian ini menggunakan system dynamics sebagai alat bantu (tools) dalam menganalisa pengaruh tarif dan kualitas terhadap voluntary churn. Dari penelitian ini diketahui bahwa bahwa faktor tarif memiliki pengaruh dan kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan faktor kualitas terhadap terjadinya voluntary churn. Selain itu, faktor tarif telepon ke operator lain memiliki kontribusi terbesar terhadap tingkat voluntary churn dibandingkan dengan faktor yang lain. Strategi terbaik yang dapat dilakukan berdasarkan tingkat churn yang dihasilkan untuk setiap strategi adalah dengan menurunkan tarif sms Flexi Trendy ke operator lain dan tarif telepon Flexi Trendy.
Kata kunci: tarif, kualitas, voluntary churn, system dynamics
Abstract
At twenty first century, telecommunication has being developed rapidly. It has been proven by technologies appearance in the telecommunication sector which facilitates people to communicate each to another. There are two kinds of wireless telecommunication service that has been known in Indonesia, Full Mobility telecommunication service or Mobile Wireless Access (MWA) and Limited Mobility or Fixed Wireless Access (FWA). While, the used technology are consist of GSM (Global System for Mobile Communication) and CDMA (Code Division Multiple Access). PT. TELKOM is the market leader in cellular telecommunication industries which is licensed by FWA with market share up to 60% from all the FWA market in Indonesia. One of the ways to keep customer numbers is by minimizing voluntary churn. Voluntary churn is discontinuance customer numbers using PT. TELKOM service by own request. PT. TELKOM has two licensed FWA products, Flexi Classy and Flexi Trendy. Customer numbers which are doing voluntary churn to Flexi Trendy larger than Flexi Classy. According to Mattison (2005, p.53) there are two primary factor causes voluntary churn, rate offering factor and quality offering factor. Therefore in this research, author tries to analyze rate offering and quality offering effect concerning voluntary churn for Flexi Trendy product. This research is using system dynamics as a tool to analyze the rate and quality offering effect concerning voluntary churn. From the research has been known that rate factor has greater influence and contribution than quality factor to voluntary churn occurrence. In addition to that phone rate to other phone operator factor has the greatest contribution than others factor. The best strategy according to churn produced level for each strategy is decreasing short message service rate from Flexi Trendy to others operator and decreasing phone rate of Flexi Trendy.
Keywords: Rate, Quality, Voluntary churn, System Dynamics
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-23 13:56:26
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2119
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.3, September 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17741
2018-02-22T14:54:10Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2166
2012-02-24T15:00:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS KEANDALAN SOLUSI METODE MULTIDIMENSIONAL SEARCH UNTUK MODEL-MODEL OPTIMASI NON LINIER
Nina S. Y, Euis
Program Studi Manajemen Industri, STT. Wastukancana Purwakarta
Lawalata, Victor O.
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura Ambon
Perilaku permasalahan aktual tidak selamanya menunjukkan pola solusi yang linier sehingga model-model non linier menjadi alternatif solusi yang layak dipertimbangkan. Penelitian ini mengkaji keandalan enam metode multidimensional search yaitu Rosenbrock with discrete steps, Levenberg Marquardt, Steepest Descent, Davidon-Fletcher-Powell, Gradien Konjugasi Fletcher dan Reeves, serta Zangwill. Perbandingan ini didasari pada kualitas hasil yang ditunjukkan oleh masing-masing metode dalam hal waktu komputasi dan nilai solusi optimalnya. Hasil penelitian menyajikan bahwa nilai solusi optimal yang dihasilkan setiap metode adalah signifikan tidak berbeda satu sama lain. Perbedaan lebih ditunjukkan oleh keragaman waktu komputasi akibat jumlah iterasi yang berbeda dari setiap metode.
Kata Kunci: keandalan solusi, metode multidimensional search, waktu komputasi, solusi optimal
Non linear models become a feasible solution alternative that being considered since the actual problem behavior is not always be showed as a linear solution pattern. This research is arranged to investigate reliability of the six methods of multidimensional search such as Rosenbrock with discrete steps, Levenberg Marquardt, Steepest Descent, Davidon-Fletcher-Powell, Gradien Konjugasi Fletcher and Reeves, and Zangwill based on their computation times and optimal solution values. The research’s results provide the common solutions significantly between methods. In contrast, the difference emerge in computation times caused by diversity of method’s iteration.
Keywords: solution reliability, multidimensional search, computation time, optimal solution
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2166
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.2, Mei 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2208
2012-02-27T14:50:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA
Purwanggono, Bambang
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Sugiyono, Andre
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik dengan memanfaatkan luas seoptimal mungkin guna menunjang kelancaran proses produksi. Tata letak fasilitas pada PT. Cokro Bersaudara diatur berdasarkan process layout dimana segala jenis mesin / fasilitas produksi lainnya yang memiliki tipe atau jenis yang sama ditempatkan dalam satu tempat. Dengan layout seperti itu perusahaan memperoleh keuntungan berupa fleksibilitas dalam memproduksi produk yang memiliki tingkat variasi yang tinggi, namun sebagai akibatnya perusahaan menghadapi permasalahan berupa tingginya kebutuhan material handling.
Cellular Manufacturing System adalah aplikasi dari Group Technology yang merupakan metode pengaturan fasilitas-fasilitas produksi yang dibutuhkan untuk memproses suatu part family tertentu kedalam sel manufaktur. Dengan menerapkan Cellular Manufacturing System dapat diketahui pengurangan jarak antar mesin dan biaya material handling.
Berdasarkan pengolahan data menggunakan algoritma heuristik yaitu Bond Energy Algorithm (BEA), Rank Order Clustering (ROC), dan Rank Order Clustering 2 (ROC 2) disimpulkan bahwa metode terpilih adalah metode BEA, dengan mengelompokkan 6 mesin (M) dan 6 komponen (P) kedalam 2 sel manufaktur, dimana sel 1 (M4, M6, M1, M2, P2, P5, P6, P1) dan sel 2 (M4, M6, M1, M3, M5, P3, P4). Dengan perubahan layout ini didapatkan pengurangan total jarak material handling sebesar 428,06 meter dan pengurangan biaya material handling sebesar Rp. 2.111.316,058 / bulan
Kata Kunci : Cellular Manufacturing System, Algoritma Heuristik, Gorup Technology
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2208
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.2, Mei 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2247
2012-02-28T12:12:31Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM
Rumita, Rani
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Suliantoro, Hery
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Lilik A, Martin
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Instalasi Rawat Jalan RSUD Kodya Dati II Semarang merupakan rumah sakit yang dibangun untuk membantu RS Karyadi dalam penanganan pasien. Peningkatan status rumah sakit ini dari grade C ke grade B memberikan konsekuensi tuntutan kinerja yang lebih baik bagi setiap instalasi yang ada, khususnya bagi Instalasi Rawat Jalan yang merupakan instalasi yang menunjukkan kunjungan pasien paling banyak. Kinerja instalasi rawat jalan, selama ini hanya diukur dari jumlah pasien yang datang. Penggunaan kriteria tunggal tersebut untuk mengukur kinerja dinilai kurang representatif, sehingga dipandang perlu untuk menerapkan suatu sistem pengukuran kinerja yang melihat kinerja secara lebih komprehensif. Posisi RSUD Kodya Semarang sebagai suatu rumah sakit milik pemerintah menyebabkan lembaga ini selain mempunyai fungsi bisnis, juga mempunyai fungsi sosial dan struktural, sehingga sebagai konsekuensinya harus selalu menjaga hubungan baik dengan banyak pihak. Hal ini menjadi alasan mengapa penggunaan metode performance prism dipandang cocok untuk digunakan sebagai alat ukur kinerjanya.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 12:12:31
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2247
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.1, Januari 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15239
2020-04-17T18:04:28Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170717 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) UNTUK MENGUKUR EFEKTIFITAS MESIN RENG
Suliantoro, Hery
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Susanto, Novie
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Prastawa, Heru
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Sihombing, Iyain
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Mustikasari, Anita
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Array
Mesin reng digunakan untuk memproduksi atap baja ringan jenis reng V belum sepenuhnya bekerja secara efektif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya downtime, penurunan kecepatan produksi mesin, dan produk-produk yang tidak sesuai standard yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui tingkat efektivitas mesin reng dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE), mengidentifikasi faktor penyebab six big losses dengan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA), dan memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan tingkat efektivitas mesin. Dari hasil penelitian, OEE mesin reng mencapai rata-rata 57,55%, dan masih berada di bawah nilai OEE ideal (85%). Usulan perbaikan yang direkomendasikan meliputi eliminasi six big losses, mengembangkan program pemeliharaan, dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan maintenance dan operasional.
Abstract
The reng machine, which is used to produce lightweight steel roof with a kind V reng, has not fully worked effectively. This is indicated by the presence of downtime, speed losses, and produce products that are not according to standards that have been determined. This study aims to measure and determine the level of effectiveness of reng machine using Overall Equipment Effectiveness (OEE) method, identify factors that cause six big losses by using Fault Tree Analysis (FTA), and proposes improvements to increase the effectiveness of the machine. The result of research, OEE of reng machine reached an average of 57.55%, and still was below the ideal OEE (85%). Proposed improvements that recommended include the elimination of six big losses, develop a maintenance program, and provide training to improve the ability of maintenance and operations.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-07-17 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/15239
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 2, Mei 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@TI UNDIP : JURNAL TEKNIK INDUSTRI
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19275
2020-04-17T18:07:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"180531 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
DESAIN KRITERIA PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE EVALUASI DENGAN MERIT POINT SYSTEM
Puspitasari, Nia Budi
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Rinawati, Dyah Ika
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Putra, Aditya Wiratama
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Abstrak
Dalam melakukan proses pengadaan, Badan Usaha Milik Negara mengacu pada peraturan Menteri BUMN No. 05 tahun 2008. Dimana tertulis dalam peraturan menteri bahwa tata cara pengadaan barang dan jasa diatur lebih lanjut oleh direksi BUMN. PT Asuransi ASEI Indonesia sebagai BUMN mempunyai keputusan direksi No : 01/045-2/SKD.KN.HKM sebagai landasan segala proses pengadaan. Salah satu bentuk evaluasi lelang adalah merit point system. Sistem yang digunakan untuk memilih penyedia jasa konstruksi pembangunan gedung di PT. Asuransi ASEI Indonesia adalah sistem design & build procurement. Namun PT. Asuransi ASEI Indonesia masih sulit untuk melakukan penilaian terhadap penyedia yang mengikuti proses lelang terbuka. Hal ini dibuktikan dengan merit point system yang diatur dalam keputusan direksi PT. Asuransi ASEI Indonesia belum memiliki sub-kriteria dan bobot untuk mengukur kriteria. Akibatnya merit point system dapat melahirkan penyedia dengan kinerja yang buruk. Seperti yang dialami oleh PT. Asuransi ASEI Indonesia bahwa pembangunan gedung kantor cabang di Surabaya tahun 2015 sedang terhenti akibat kesalahan penyedia. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka penelitian menggunakan tools Fuzzy Analytical Hierarchy Process untuk menentukan kriteria, sub-kriteria, dan bobot sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan merit point system. Hasil Pengolahan data menunjukan bahwa kriteria structural system merupakan kriteria yang paling penting untuk memilih penyedia dengan bobot sebesar 19,7%.
Abstract
In the process of procurement, the state owned enteprises (BUMN) refer to minister regulation no 5 of 2008. Which is stated on the minister regulation that the procedure of procurement is further regulated by the regulation of the state owned enterprises itself. PT Asuransi ASEI Indonesia as one of the state owned enteprises has a director regulation no 01/045-2/SKD.KN.HKM as the foundation all of procurement process on PT. Asuransi ASEI Indonesia. One of the tender evaluations which is stated on the director regulation is by merit point system. The system that used for selecting provider on the tender evaluation is by design & build procurement. But PT. Asuransi ASEI Indonesia have some problem for evaluating provider who join the tender. This is proved by merit point system that regulated on the regulation of PT. Asuransi ASEI Indonesia doesn’t have criteria and weight for measure the criteria. So, merit point system can provide some provider with a bad performance for doing the project.As experienced by PT. Asuransi ASEI Indonesia that the construction process of the Surabaya branch office has been stopped (2015) because of provider’s failure. For solving the problem, this research using tools Fuzzy Analytical Hierarchy Process for determining criteria, sub-criteria, and the weight as advice for complementing merit point system. The result show that structural system is the most important criteria for choosing the provide with the criteria weight of 19,7%.
Keywords: Procurement; Merit Point System; Fuzzy Analytical Hierarchy Process
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-06-21 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/19275
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 13, No. 2, Mei 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1909
2012-02-16T10:58:28Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PROSES PEMBELAJARAN PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK BARU
Susanto, Novie
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 76740052
Perkembangan teknologi yang ada membuat siklus hidup dan periode pembelajaran perangkat lunak aplikasi perkantoran semakin pendek. Kondisi ini mendorong munculnya kebutuhan model proses pembelajaran yang efektif dan efisien, sehingga mampu mengikuti siklus hidup perangkat lunak dan mempersiapkan waktu untuk mempelajari perangkat lunak baru berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model pembelajaran untuk berbagai jenis pekerjaan program aplikasi perkantoran dengan penggunaan kontrol kognitif.
Metode analisis yang digunakan adalah penilaian performansi kerja subjek penelitian, baik berdasarkan waktu penyelesaian tugas selama pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran otodidak memberikan waktu penyelesaian tugas yang lebih singkat dibanding instruksional dan mengakomodasi memori jangka panjang untuk menerima informasi baru dalam proses pembelajaran pekerjaan perkantoran (pengetikan, kalkulasi dan pembuatan materi presentasi) pada perangkat lunak.
Kata Kunci : proses pembelajaran, kontrol kognitif, waktu penyelesaian tugas.
Abstract
Technology development has make cycle of life and period of learning about office application software became shorter. This condition pushes need of learning process to be more effective and efficient, in order to follow cycle of life software and prepare for learning the next new software. This research goal is to compare learning model for several types of office application job with using cognitif control.
Analysis method that is used is the score of work perfomance from research subject,based on work finishing time during learning and kognitif priority control with AHP.
The research result show that self learning give work finishing time shorter than instructional and it’s also accomodating the long memory for accepting new information in office learning process(typing, counting, and making subject of presentation) in software.
Keywords : learning, kognitif, finishing times.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-16 10:58:28
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1909
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 3, No.3, September 2008
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23031
2020-04-17T18:11:43Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"200131 2020 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN ABC LAUNDRY DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY, IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) DAN CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI)
Hadining, Aulia Fashanah
Universitas Singaperbangsa Karawang
Array
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan ABC Laundry serta untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara persepsi dan harapan pelanggan pada masing-masing dimensi kualitas. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian survei yang bersifat kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan ABC Laundry yang terletak di depan gerbang perumahan Griya Indah. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner, pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan metode Servqual, Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan sudah merasa sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan tetapi belum maksimal. Hal ini terlihat dari hasil pengujian tingkat kepuasan pelanggan dengan menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) yaitu sebesar 91%. Pada pengujian dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) terdapat 5 atribut yang masuk ke dalam kuadran I yang artinya ada 5 atribut pelayanan yang belum maksimal. Berdasarkan pengujian dengan metode Servqual urutan perbaikan dimulai dari atribut E1 (pihak laundry mampu memberikan penyelesaian atas keluhan dari pelanggan) yang memiliki nilai negatif paling besar.
Abstract
[Title: Analysis of Customer Satisfaction ABC Laundry by Using Service Quality, Importance Performance Analysis and Customer Satisfaction Index Methode] This research was conducted with the aim to determine the level of customer satisfaction with the quality of ABC Laundry services and to determine whether are significant differences between customer perceptions and expectations in each dimension of quality. The research conducted is quantitative survey research. Respondents in this study were ABC laundry customers located in front of Griya Indah Housing Gate. Data collection is done by using questionnaire, data processing is done by using Servqual, Importance Performance Analysis (IPA) and Customer Satisfaction Index (CSI) methode. The result showed that customers were very satisfied with the service provided but not yet maximized. This can be seen the results of testing the index of customer satisfaction using Customer Satisfaction Index (CSI) methode that is equal to 91%. In testing by using Importance Performance Analyis (IPA) methode, there are 5 attributes that enter into the Quadran I, which means that there are 5 service attributes that have not been maximized. Based on the test by using Servqual methode is the sequence of improvement starts from E1 attribute (the laundry is able to provide settlement of complaints from customers) which has the greatest negative value.
Keywords: Customer Satisfaction Index (CSI); Dimension of Service Quality; Importance Performance Analysis (IPA); Servqual
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2020-01-31 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/23031
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 15, No 1 (2020): Januari 2020
eng
Copyright (c) 2020 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2027
2012-02-21T14:28:48Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL DALAM SEARCHING TASK DENGAN METODE RATING SCALE MENTAL EFFORT (RSME)
Widyanti, Ari
Staf Pengajar, Teknik Industri ITB, Bandung,
Lab PSK&E ITB, Gedung Labtek III Lt.3, Ganesa 10
Bandung, 40132
Telp: 022-2508124, Fax: 022-2508124
Johnson, Addie
Staf Pengajar, University of Groningen, Netherland
de Waard, Dick
Staf Pengajar, University of Groningen, Netherland
Metode pengukuran beban kerja mental meliputi metode obyektif dan subyektif. Metode
pengukuran beban kerja mental secara subyektif yang banyak diaplikasikan di Indonesia adalah
Subjective Workload Assessment Technique (SWAT) dan NASA TLX (NASA Task Load Index).
SWAT dan NASA TLX adalah pengukuran subyektif yang bersifat multidimensional (multidimensional
scaling) yang relatif membutuhkan waktu dalam aplikasinya. Sebagai alternatif SWAT dan NASA TLX,
Rating Scale Mental Effort (RSME) adalah satu metode pengukuran beban mental subyektif yang bersifat
satu dimensi (uni dimensional scalling) yang telah banyak digunakan di berbagai negara. Penelitian ini
bertujuan untuk menerapkan RSME dalam eksperimen searching task.80 responden diminta untuk
mengingat huruf target, dan mendeteksi keberadaan huruf target dalam sekelompok trial yang muncul
setelahnya. Jumlah huruf target bervariasi antara 2 dan 4 huruf, demikian pula dengan jumlah huruf pada
trial. Dengan kombinasi ini, terdapat 4 level tingkat kesulitan dalam keseluruhan eksperimen. Pada akhir
blok yang tediri dari 80 trial, responden diminta untuk mengisikan kuesioner NASA TLX dan RSME.
Hasil akhir menunjukkan bahwa hasil RSME sejalan dengan NASA TLX.
Kata kunci : beban kerja mental, searching task, NASA TLX, RSME
Subjective mental workload measure is commonly used in Indonesia. The measurement that
commonly used is NASA TLX and SWAT. Whereas NASA TLX and SWAT are multidimensional scaling,
Rating Scale Mental Effort (RSME) is unidimensional scalling. This research aim is to measure mental
workload in searching task using RSME and compare it with result of NASA TLX. 80 subjects asked to
memorizing target letter (consist of 2 or 4 letters) and detect whether there is a target letter or not in
block of trial. There are 4 levels of difficulties, based on number of letter in target and trial. In the end of
a block of 80 trials, respondents fill in questionnaire of NASA TLX and RSME as well. Result of both
kinds of measurements indicated same level of mental workload in searching task.
Keywords: mental workload, searching task, NASA TLX, RSME.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 14:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2027
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.1, Januari 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/37369
2022-10-20T14:49:09Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"211001 2021 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENGURANGAN RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA AREA MESIN LASER PERFORATOR DI PERUSAHAAN ROKOK MENGGUNAKAN OWAS DAN QFD
Azwir, Hery Hamdi
Universitas Presiden http://www.president.ac.id
Array
Di dalam perusahaan produksi rokok ini terdapat sebuah mesin laser perforator. Setelah pemasangan mesin laser perforator 50 timbul masalah yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal. Saat dilakukan wawancara, operator mengeluhkan adanya nyeri punggung bawah karena penanganan material dilakukan secara manual. Setelah dilakukan analisis dengan metode OWAS pada dua kegiatan bongkar muat ditemukan masalah yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal. Dari hasil analisis ditemukan bahwa aktivitas pemuatan (loading) dikategorikan sebagai tindakan korektif 3 artinya postur tubuh berpengaruh sangat merugikan pada sistem muskuloskeletal, sedangkan kegiatan pembongkaran (unloading) termasuk tindakan korektif 2 yang tidak berpengaruh nyata terhadap sistem muskuloskeletal. Selain itu, analisis gaya tekan dilakukan hanya untuk aktivitas pembebanan terhadap gaya tekan total yang bekerja pada L5/ S1. Gaya tekan untuk aktivitas pembebanan adalah 7.186,22 Newton atau lebih dari dua kali lipat dari batas aman maksimum 3.400 Newton. Perbaikan dilakukan dengan menggunakan metode QFD. Sebagai solusinya adalah dibuat troli. Troli tersebut mampu mereduksi gaya tekan total pada aktivitas pembebanan menjadi 3.180,52 Newton dan berhasil mengubah menjadi kategori tindakan korektif 1.
Abstract
[REDUCTION OF MUSCULOSCELETAL DISORDERS RISK ON LASER PERFORATOR MACHINES AREA IN CIGARETTE COMPANIES USING QFD AND OWAS] Inside this cigarette production company, there is a laser perforator machine. After the installation of the laser perforator machine 50, problems related to musculoskeletal disorders arise. During the interview, the operator complained about low back pain due to manual handling of the material. After analyzing the OWAS method on two loading and unloading activities, problems were found related to musculoskeletal disorders. It was found that the loading activity was categorized as 3 meaning that posture had a very detrimental effect on the musculoskeletal system. Meanwhile, unloading activities included category 2 which had no significant effect on the musculoskeletal system. In addition, the biomechanical analysis was carried out only for the loading activity against the total compressive force acting on L5 / S1. The compressive force for loading activity is 7,186.22 Newton or more than twice the maximum safe limit of 3,400 Newton. Repairs were made using the QFD method. The solution is to make the moving trolley. The moving trolley is able to reduce the total compressive force on the loading activity to 3,180.52 Newton and also, reduce the level to category 1.
Keywords: biomechanics; musculoskeletal disorders; Ovako Working Posture Analysis System; OWAS; Quality Function Deployment; QFD; Trolley
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2021-10-01 06:37:33
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/37369
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 16, No 3 (2021): September 2021
eng
Copyright (c) 2021 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2082
2012-02-23T13:56:26Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PERANCANGAN ALAT PERMAINAN UNTUK PASIEN PASCA STROKE
Rosyada, Zaenal Fanani
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Nurkertamanda, Denny
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Dewangga, Asa
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Bermain merupakan bagian yang sedemikian diterimanya dalam kehidupan manusia sehingga diharapkan bermain juga mampu digunakan sebagai alat dengan fungsi lain seperti alat dalam rehabilitasi penyakit stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan produk dengan dasar pin board yang kemudian dapat digunakan sebagai alat permainan dalam rehabilitasi penyakit stroke. Value engineering digunakan sebagai metode dalam merekam proses kreatif selama pengembangan pin board menjadi alat permainan. Value engineering menggunakan tools FAST sebagai pendekatan untuk memetakan aliran proses fungsional dari produk utama dan produk tujuan yang diharapkan. Hasil penelitian adalah alat permainan berupa permainan ular tangga dan halma, dengan dasar permainan berbentuk pin board dengan karakteristik permaianan permainan multi player. Fungsi tujuan produk tercapai yaitu bagaimana pada saat terapi pasien dapat memiliki perasaan seperti sedang bermain sehingga tidak menimbulkan rasa bosan dan nyaman.
Kata kunci : Value Engineering, FAST, pin board, alat permainan.
Playing an integral part of such a receipt in human life which is expected to play also could be used as tools with other functions such as tool in stroke rehabilitation. The purpose of this research is to develop products with the basic pin board which can then be used as a tool in rehabilitation of stroke play.
Value engineering is used as a method of recording the creative process during the development of a tool pin board game. FAST value engineering use tools as an approach to map the functional process flow of the main products and the products expected goals. The results are tools in the form of games or snake ladder game and checkers, with a basic pin-shaped game board with the characteristics of multi-player games or game. Objective function that is how the product is achieved when the patient's therapy may have a feeling like I'm playing so as to avoid boredom and comfortable.
Keywords: Value Engineering, FAST, pin board, game equipment.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-23 13:56:26
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2082
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.3, September 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16647
2017-11-27T11:44:46Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2136
2012-02-24T15:00:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISA PENYEBAB PENURUNAN DAYA SAING PRODUK SUSU SAPI DALAM NEGERI TERHADAP SUSU SAPI IMPOR PADA INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU (IPS) DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN BARRIER ANALYSIS
W.P, Susatyo Nugroho
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Pudjotomo, Darminto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Tifani, Terzi Khoirina
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Produk peternakan sapi perah Indonesia dituntut untuk dapat bersaing ketat dengan produk negara lain, bukan untuk bersaing pada pasar internasional tapi justru pasar dalam negeri Indonesia. Namun kondisi yang ada pada saat ini, produk susu perah lokal kuantitasnya tidak mampu mencukupi permintaan Industri Pengolahan Susu (IPS), kualitas tidak memenuhi standard milk codex, dan harga lebih tinggi dari susu impor, membuat peternak lokal kalah bersaing dengan negara-negara pengekspor susu dunia. IPS di Indonesia lebih memilih menggunakan susu impor dengan kualitas lebih baik dan harga lebih murah dari susu lokal. Mengingat kondisi geografi dan ekologis di Indonesia sebenarnya cocok untuk pengembangan peternakan sapi perah (agribisnis persusuan) serta besarnya permintaan susu dalam negeri, sebenarnya peternakan sapi perah Indonesia dapat lebih kompetitif. Oleh karena itu penting untuk dilakukan analisa mengidentifikasi akar penyebab masalah dari rendahnya daya saing susu sapi Indonesia terhadap susu sapi impor pada IPS. Analisa yang digunakan adalah analisa dengan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengetahui akar penyebab terjadinya suatu permasalahan. Sedangkan Barrier Analysis adalah proses sistematik yang digunakan untuk mengidentifikasi hambatan fisik, administrasi dan prosedur atau mengontrol tindakan pencegahan masalah yang dapat mencegah masalah terjadi kembali. Hasil analisa menunjukkan permasalahan utama lebih dominan disebabkan oleh faktor intern peternakan sendiri. Dari penelusuran akar penyebab permasalahan, dibuat troubleshooting yang berisi petunjuk pemecahan masalah jika permasalahan tersebut terjadi kembali baik troubleshooting permasalahan produktifitas, kuantitas, harga susu segar lokal yang tidak kompetitif terhadap susu segar impor dan rekomendasi tindakan perbaikan yang meliputi aspek man, methode, material, machine, mother nature, dan maintenance.
Kata-kunci : daya saing, analisa pohon keputusan, barrier analysis, troubleshooting
Indonesian dairy products are required to compete with products of other countries, not to compete on international markets but that the Indonesian domestic market. But the conditions that exist at this ndtime, local dairy milk products are not able to meet the demand quantity Milk Processing Industries (IPS), quality does not meet the standard codex milk, and milk prices are higher than imports, making local farmers unable to compete with dairy-exporting countries world. IPS in Indonesia prefer to use imported milk with better quality and cheaper prices than local milk. Given the geograph and ecology of the land in Indonesia was suitable for the development of dairy cattle (dairy agribusiness) and the huge domestic demand for milk, dairy cattle Indonesia actually can be more competitive. It is therefore important to do an analysis to identify the root cause of the problem of low competitiveness of Indonesian cow's milk to cow's milk imports in the IPS. The analysis method used was analysis by Fault Tree Analysis (FTA) to determine the root cause of a problem. While Barrier Analysis is a systematic process used to identify physical barriers, administrative and control procedures or precautionary measures to prevent the problems that the problem occurs again. Results of analysis showed the main problem is more dominant livestock affected by internal factors alone. By studying the root causes of problems, made troubleshooting that contains troubleshooting tips for when problems occur again either troubleshooting the problems of productivity, quantity, price of local fresh milk which is not competitive against imports of fresh milk and recommend remedial action that includes aspects of man, method, material, machine , mother nature, and maintenance.
Keywords : competitiveness, fault tree analysis, barrier analysis, troubleshooting.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2136
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.2, Mei 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/50735
2023-02-15T03:34:46Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"230206 2023 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
EVALUASI EFEKTIVITAS KEPUTUSAN ADDENDUM PROYEK TERHADAP WAKTU PEKERJAAN PROYEK BERBASIS EARNED VALUE METHOD
Dharmawan, Ridhwan Dwi
Universitas Veteran Bangun Nusantara
Safarizki, Hendramawat Aski
Universitas Veteran Bangun Nusantara
Firdausi, Annisa Azhar
Universitas Veteran Bangun Nusantara
Array
Tantangan terbesar yang ada pada industri proyek konstruksi adalah menjaga kualitas mutu, biaya dan waktu proyek konstruksi. Kegiatan proyek sangat dipengaruhi oleh sistem penjadwalan dan durasi proyek. Sebagian proyek konstruksi tidak mampu mengatasi tantangan tersebut karena kurangnya kontrol dan evaluasi pada proyek. Salah satu tindakan korektif untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan melakukan perubahan kontrak proyek. Penelitian ini mengimplementasikan Earned Value Method (EVM) untuk evaluasi kinerja waktu pada objek studi kasus yang berfokus pada analisis efektivitas kebijakan perubahan kontrak tersebut. Tiga indikator diimplementasikan dalam metode EVM pada penelitian ini, yaitu indikator dasar dengan parameter earned value dan planned value, indikator evaluasi kinerja waktu proyek masa kini dengan parameter schedule variance dan schedule parameter index, serta estimasi kinerja proyek masa depan menggunakan parameter estimate temporary schedule dan estimate all schedule. Berdasarkan penilaian ketiga indikator tersebut, EVM berhasil mengevaluasi kinerja waktu proyek studi kasus. Indikator dasar dan indikator evaluasi proyek masa kini menyatakan proyek studi kasus ini mengalami overruns, sehingga kebijakan perubahan kontrak waktu dan biaya proyek (addendum) memanglah diperlukan. Indikator estimasi kinerja proyek masa depan di minggu ke-18 evaluasi menyatakan bahwa proyek membutuhkan waktu 145 hari. Kebijakan addendum yang diambil oleh manajer proyek sudah tepat dan sesuai dengan EVM.
Abstract
[Earned Value Method Based on Effectiveness Evaluation of Addendum Project Decisions for Project Work Time] The biggest challenge in the construction project industry is maintaining quality, cost and time. Project activities are strongly influenced by the scheduling system and project duration. Some construction projects are unable to overcome these challenges due to a lack of project control and evaluation. One of the corrective actions to overcome these challenges is to revise the project contract. This study implements the Earned Value Method (EVM) for evaluating and controlling project contract revision on a case study object, which focuses on analyzing the effectiveness of the contract change policies. Three indicators are implemented in the EVM:basic indicators with earned value and planned value parameters, current project time performance evaluation indicators with schedule variance and schedule parameter index parameters, and estimation of future project performance using estimated temporary schedule and estimated all parameters schedule. Based on the assessment of these three indicators, EVM was successful for evaluating the time performance of the case study project. The current basic indicators and project evaluation indicators state that this case study project is experiencing overruns so the policy of changing project time contracts and costs (addendum) is indeed necessary. The indicator for estimating future project performance at week 18 of the evaluation states that the project will take 145 days. The addendum policy taken by the project manager is appropriate and EVM compliant.
Keywords: Earned Value Method; project addendum; project management; project control
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2023-01-20 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/50735
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 18, No 1 (2023): Januari 2023
eng
Copyright (c) 2023 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2203
2012-02-27T13:43:41Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN INDUSTRI JASA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI METODA SERVQUAL-SIX SIGMA ATAU SERVQUAL-QFD
Santoso, Haryo
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
SERVQUAL merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan atas jasa yang telah diterimanya yakni dengan cara membandingkan tingkat persepsi dan ekspektasinya. Servqual menilai kualitas pelayanan berdasarkan lima dimensi kualitas, yaitu dimensi empathy, assurance, reliability, responsivenes, dan tangibles.
Six Sigma merupakan suatu metode atau teknik pengendalian dan peningkatan kualitas dramatik yang merupakan terobosan baru dalam bidang kualitas dan selalu berorientasi pada Kepuasan Pelanggan dengan suatu pengukuran target Sigma Quality Level. Langkah-Langkah Six Sigma adalah Define (D), Measure (M), Analyze (A), Improve (I) , Control (C)
Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu metode terstruktur untuk merencanakan dan mengembangkan yang memungkinkan tim pengembangan untuk mengklasifikasikaan keinginan dan kebutuhan konsumen serta mengevaluasi masing-masing kegunaan kemampuan produk atau jasa secara sistematis daalam memenuhi kebutuhan konsumen [Cohen, 1995. Hal 11]. QFD berusaha menerjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan perusahaan. Dengan demikian QFD memungkinkan suatu perusahaan untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut, dan memperbaiki proses hingga tercapai efektifitas maksimum. Struktur QFD biasa digambarkan dalam House Of Quality
Integrasi metoda Servqual-Six Sigma, bertujuan agar hasil pengukuran SERVQUAL yang dianalisis dengan Importance Performance Matrix untuk mengetahui variabel-variabel kritis, dilanjutkan dengan perhitungan DPMO dan nilai sigma variabel-variabel kritis tersebut sehingga dapat diketahui variabel-variabel yang menjadi prioritas perbaikan.
Sedangkan dengan metoda Servqual-QFD, diharapkan suatu perusahaan dapat memprioritaskan kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut, dan memperbaiki proses hingga tercapai efektifitas maksimum
Kombinasi-kombinasi tersebut merupakan upaya alternatif yang bisa dilakukan oleh industri jasa dalam meningkatkan kualitas jasa pelayanan. Dalam studi ini kesenjangan yang diukur adalah kesenjangan antara persepsi pihak penyedia jasa dengan harapan pelanggan yang sebenarnya (Gap 1) dan kesenjangan antara persepsi pelanggan dengan ekspektasi pelanggan (Gap 5).
Kata Kunci : SERVQUAL, GAP, QFD, Six Sigma, Kepuasan Pelanggan.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 13:43:41
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2203
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.1, Januari 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2214
2012-02-28T09:13:58Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENENTUAN FAKTOR DAN TARAF FAKTOR DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI BENANG PCM DI PT APAC INTI CORPORA DENGAN METODE DESAIN EKSPERIMEN
Pujotomo, Darminto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Prastawa, Heru
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Simbolon, Foibe DR
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
PT. APAC Inti Corpora merupakan salah satu perusahaan tekstil yang terbesar di Asia Tenggara dimana salah satu jenis produknya adalah benang PCM yang dihasilkan oleh departemen spinning 4. Permasalahan yang muncul adalah produk akhir yang cacat melebihi target perusahaan sebesar 0,8% dari total produksi, sedangkan perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk cacat seminimal mungkin. Masalah ini muncul karena masih banyaknya cacat yang timbul pada benang PCM yang didominan oleh cacat crossing (24,67%), cacat ring cone (21,98%), cacat tanpa ekor (16,02%) dan kontaminasi (12,50%).
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi dan apabila ternyata memang terjadi proses yang tidak terkendali maka selanjutnya akan dilakukan identifikasi dan analisa faktor-faktor yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ttimbulnya cacat crossing pada benang PCM.
Metode yang digunakan untuk menilai proses operasi adalah metode pengendalian proses statistik (statistical process control), sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya cacat benang PCM adalah metode desain eksperimen faktorial. Dari grafik pengendali dan penentuan kemampuan proses dapat diketahui bahwa proses operasi yang terjadi berada di luar kontrol karena menghasilkan cukup banyak produk cacat. Faktor-faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah faktor ukuran benang, umur mesin dan kecepatan mesin yang masing-masing faktor terdiri dari 2 taraf faktor. Faktor ukuran benang terdiri dari tipis dan tebal. Faktor umur mesin terdiri dari mesin lama dan mesin baru.Faktor kecepatan mesin terdiri dari 900 MPM dan 1000 MPM. Berdasarkaan perhitungan analisa variansi (ANAVA) dan test hipotesa, faktor yang signifikan menyebabkan timbulnya cacat crossing adalah faktor ukuran benang dan umur mesin.
Kata kunci : cacat crossing, pengendalian kualitas, ANAVA
PT.APAC Inti Corpora is the largest textile company in the Southeast Asian. One of the main products is PCM yarn. The problem of this company is the non-standard production target not be achieved that bigger 0.8% from total productions. The non-standard product PCM yarn are crossing (24,67%), ring cone (21,98%), without tail (16,02%) and contamination (12,50%).
Based on the problem above, the company needs such program for controlling product qualility. The aim of this research is to conduct process evaluation. When uncontrolled process happens, the analysis of factors that have significant effect in producing PCM yarn is needed.
Statistical process control and factorial experimental deisgn method are used to analyse this process. These methods analyse of factors that significant effect to product rejected. From control graphic result, the operation process is out of control. Because the process has a lot of product rejects. Acording to analysis of variance, factors and level of factor that used are two level of factors (thickness and old machine). Based on the factorial experimental design, the get best result are 900 MPM dan 1000 MPM
Key words: crossing, quality control, analysis of variance
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 09:13:58
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2214
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.3, September 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13777
2020-04-17T18:04:02Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170322 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
EVALUASI KESIAPAN IMPLEMENTASI ISO 31000:2009 PADA DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO
Handayani, Naniek Utami
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp. 0247460052
Sari, Diana Puspita
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp. 0247460052
Irawan, Dhindi Oxiana
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp. 0247460052
Afdi, Zihramna
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp. 0247460052
Array
Departemen Teknik Industri sebagai bagian dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saingnya agar mampu melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menghasilkan lulusan yang dapat diterima pada lapangan kerja. Sebagai institusi pendidikan Departemen Teknik Industri tidak terlepas dari berbagai tantangan dan risiko terhadap kegagalan manajemen kegiatan terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi. Risiko-risiko tersebut dapat menyebabkan kerugian yang jika tidak diantisipasi dapat menurunkan daya saing dan kredibilitas institusi. Tingkat kerugian akibat risiko yang dihadapi sangat bervariasi bergantung penyebab dan dampaknya terhadap institusi. Pada institusi pendidikan, risiko yang dihadapi tidak sekedar berupa finansial tetapi juga ketidakefektifan proses belajar mengajar, kegagalan mahasiswa dalam memperoleh kelulusan, dan rendahnya peluang lulusan untuk mendapatkan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan implementasi Manajemen Risiko ISO 31000:2009 pada Departemen Teknik Industri. Tujuan implementasi manajemen risiko adalah menjaga agar aktivitas operasional yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan entitas untuk menyerap kerugian tersebut ataupun membahayakan kelangsungan proses pencapaian visi. Penelitian ini berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan peningkatan kualitas output lulusan. Penelitian dilakukan dengan metode wawancara dan observasi langsung. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan 45 risiko yang mungkin terjadi pada Departemen Teknik Industri. Risiko-risiko tersebut didapat dari 6 konteks atau sasaran yang terkait dengan tujuan yang ingin dicapai oleh Departemen Teknik Industri. Hasil dari pengolahan data menunjukkan terdapat 2 risiko dengan tingkat extremely high, 9 risiko dengan tingkat high, 27 risiko dengan tingkat medium, dan 7 risiko dengan tingkat low. Mitigasi risiko dilakukan untuk risiko dengan tingkat extremely high dan high.
Abstract
Department of Industrial Engineering as part of the Faculty of Engineering, University of Diponegoro required to continuously improve the quality and competitiveness to be able to carry out the taskof Tri Dharma Universities and produce graduates who can be accepted in the field of employment. As an educational institution of the Department of Industrial Engineering is inseparable from the various challenges and risks to management failures related activities Tri Dharma Universities. The risks that can cause harm if not anticipated can lower the competitiveness and credibility of institutions. The level of loss due to the risk of facing the highly variable dependent causes and its impact on the institution. In educational institutions, the risks faced not only be financial but also the ineffectiveness of teaching and learning, student failure in obtaining the graduation, and the low chances of graduates to get jobs. This study aimed to evaluate the readiness of the implementation of ISO 31000 : 2009 Risk Management in the Department of Industrial Engineering. The purpose of implementation of risk management is to keep operational activities that do not result in losses that exceed the entity's ability to absorb such losses or endanger the continuation of the process of achieving the vision. This research focuses on improving the quality of human resources, improving the quality of teaching and learning processes and improving the quality of graduate output. Research conducted by interview and direct observation. Based on the results of interviews obtained 45 risks that may occur in the Department of Industrial Engineering. These risks come from 6 context or goal related to the objectives to be achieved by the Department of Industrial Engineering. The results of processing the data shows that there are two risks with extremely high levels, 9 risk with high levels, 27 medium risk level, and 7 risks with low leve ls. Risk mitigation is done to extremely high level risk and high level risk.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-03-22 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/13777
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 1, Januari 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@TI UNDIP : JURNAL TEKNIK INDUSTRI
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/18284
2020-04-17T18:06:53Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"180327 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
MULTI KRITERIA TERHADAP PENILAIAN PENYEBAB KEJADIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA UNTUK PROYEK KONTRUKSI DENGAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS
Handayani, Dwi Iryaning
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Panca Marga
Prihatiningsih, Tri
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Panca Marga
Array
Abstrak
Permasalahan K3 di Indonesia masih kurang diperhatikan, padahal sektor konstruksi merupakan sektor yang berisiko terhadap kecelakaan kerja disamping sektor lainnya. Banyak faktor yang dapat memicu penyebab terjadinya risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu penting untuk diketahui potensi penyebab terjadinya risiko kecelakaan kerja sehingga tujuan penelitian ini melakukan penilaian penyebab risiko kecelakaan kerja pada proyek kontruksi. Metode yang digunakan untuk melakukan penilaian tersebut dengan metode ANP menggunakan sofware Matlab. Penyebab terjadinya risiko K3 pada bidang kontruksi didominasi oleh kriteria struktur 44% dibandingkan dengan kriteria persiapan 17%, kriteria sub struktur 21% dan kriteria finishing 19%. Penyebab risiko kecelakaan kerja yang paling besar disebabkan oleh faktor manusia 77%, faktor ini disebabkan karena perilaku tidak aman meliputi kurang pengetahuan K3, pekerja kurang disiplin, pekerja tidak menggunakan APD, komitmen K3 kurang, tidak mengikuti pelatihan K3, kesalahan transformasi informasi, Metode kontruksi tidak benar, Pondasi scaffolding tidak padat pada tempat yang datar. Sedangkan penyebab kecelakaan kerja lainnya seperti scaffolding ambruk, kabel terkena air konsleting, kabel terkelupas, tersentuh aliran listrik, lokasi becek, lumpur, amblas. Upaya dalam pengendalian risiko kecelakaan kerja yaitu perbaikan manajemen K3 dan pelatihan K3 dalam meningkatkan komitmen K3 dengan adanya pengendalian risiko diharapkan dapat meminimalkan risiko (zero accident) pada pekerjaan kontruksi.
Abstract
[Multi Criteria On the Assessment of Accidents Causes in Occupational Risk in Construction Project By Analytical Network Process Method] Even though the construction sector is a sector with high risk of occupational accidents beside other sectors, the problem of occupational health and safety (OHS) in contruction sector is still gaining less attention in Indonesia. Many factors can trigger the cause of occupational accidents risk. Therefore, it is important to understand the potential causes of occupational accidents risk. This research is intended to assess the risk of occupational accidents on construction projects. We use analytical network process (ANP) method running on Matlab software to perform the assessment. It is found that the cause of risk in OHS for construction sector is dominated by structure criterion (44%), followed by preparation criterion (17%), sub-structure criterion (21%) and finishing criterion (19%). The biggest cause of occupational accidents is human factor by 77%, this factor is caused by unsafety behavior which include lack of knowledge in OHS, indisciplined workers, ignoring the use of personal protective equipment (PPE), lack of commitment in practicing OHS, no OHS training, missinformation, incorrect construction method, and scaffolding foundation is not solid on a flat area. While the cause of other occupational accidents includes collapsing scaffolding, wires exposed to water, peeled cable, unintentional touch of electrical current, muddy site, mud, and avalanche. Some efforts in controlling the risk of occupational accidents includes improving OHS management and OHS training to improve OHS commitment. It is expected that by controlling the risk, accidents in contruction work can be minimized (zero accident).
Keywords: Assessment; Risk Causes; Work Accidents.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/18284
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 13, No. 1, Januari 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/348
2012-02-22T11:34:44Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"120130 2012 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)
puspitasari, nia budi
rinawati, dyah ika
p { margin-bottom: 0.08in; } Untuk memenangkan persaingan bisnis produsen harus memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Untuk itu produsen perlu melakukan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa. Comlabs ITB sebagai salah satu penyedia jasa internet di kampus ITB juga perlu melakukan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan mengukur gap antara harapan dan persepsi pelanggan serta melakukan plot pada diagram dua dimensi. Sehingga dari pendekatan ini dapat diketahui dimensi kualitas mana yang perlu diperbaiki untuk memberikan kepuasan pada pelanggan . Dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada tiga dimensi kualitas yang perlu diperbaiki, yaitu better, reability dan security. Untuk melakukan perbaikan direkomendasikan 5 langkah perbaikan.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-20 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/348
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 2, Mei 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21630
2021-02-23T12:34:38Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"190521 2019 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENYUSUNAN SKENARIO KEBIJAKAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE DYNAMIC BALANCED SCORECARD
Susanty, Aries
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro http://orcid.org/0000-0003-0601-5206
Suliantoro, Heri
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Dyandra, Halida
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
PT.XYZ perlu untuk mengembangkan metode Balanced Scorecard (BSC) yang saat ini digunakannya menjadi System Dynamics-Based Balanced Scorecard (SD–BSC) karena keterbatasn dari metode BSC untuk memetakan hubungan timbal balik antara indikator-indikator yang digunakan dan ketercapaian target-target yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut, studi ini memeliki beberapa tujuan. Pertama, menyusun causal loop diagram (CLD) dari indikator-indikator BSC yang telah dikembangkan oleh PT. XYZ; kedua, menyusun skenario kebijakan dan melakukan simulasi; serta ketiga, mengusulkan sejumlah rekomendasi kepada PT. XYZ atas dasar hasil simulasi tersebut. Studi ini menggunakan metode survai yang berupa wawancara dan penyebaran kuesioner untuk mengidentifikasi dan memvalidasi indiktor-indiktor yang nantinya berfungsi sebagai variabel dalam CLD. Studi ini juga menggunakan data sekunder berupa catatan perusahaan untuk mengetahui kondisi masing-masing indikator dan data-data lain yang dibutuhhkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa indikator yang memberikan pengaruh terbesar pada pendapatan dan laba adalah jumlah produksi listrik sehingga indikator tersebut perlu diprioritaskan. Skenario terbaik dari hasil simulasi adalah skenario gabungan dengan memperoleh laba kumulatif sebesar Rp 5.875.297.558 dan pendapatan kumulatif sebesar Rp 40.959.313.558. Pencapaian laba dan pendapatan tersebut diperolah dari meningkatkan produktivitas operator sebesar 22,2%. Peningkatan produktivitas operator dapat dilakukan dengan meningkatkan kepuasan karyawan sebesar 25,69% dan meningkatkan jumlah karyawan mengikuti training menjadi 30 – 35 orang. Singkatnya, PT.XYZ perlu memberikan perhatian lebih pada Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengoptimalkan perolehan pendapatan dan laba.
Abstract
PT. XYZ needs to develop a Balanced Scorecard (BSC) method which is currently used as a Dynamics-Based Balanced Scorecard (SD-BSC) because of the limitations of the BSC method to map the causal relationshi between indicators used and the achievement of targets has been established. Based on this condion, this study have several purposes. First, develop a causal loop diagram (CLD) of an indicator-indicator of BSC that has been developed by PT. XYZ; second, compile and stimulate several policy scenarios, and third, propose several recommendations to PT. XYZ based on the simulation results. This study uses survey methods in the form of interviews and questionnaires to identify and validate indictors which is used as variavle in CLD. This study also use secondary data in form of company record to know the condition of each indicator and the other data needed. The results of this study indicate the importance indicator which has the greatest influence on income and profits is the amount of electricity production. This indicator need to be prioritized. The best scenario from the simulation results is a combined scenario with a cumulative profit of Rp. 5,875,297,558 and cumulative income of Rp. 40,959,313,558. The achievement of profit and income is obtained from increasing operator productivity by 22.2%. Increased operator productivity can be done by increasing employee satisfaction by 25.69% and increasing the number of employees participating in training to be 30-35 people. In short, PT. XYZ needs to pay more attention to Human Resources (HR) to optimize revenue and profit.
Keywords: PT.XYZ; indicator; scenarios; system dynamic; dynamic-based balanced scorecard
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-05-21 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/21630
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 14, No 1 (2019): Januari 2019
eng
Copyright (c) 2019 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1946
2012-02-22T11:34:44Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
EVALUASI PENGARUH KONSTRUKSI MATERIAL, TINGKAT ISOLASI DAN SUHU LINGKUNGAN PADA SISTEM PEMANAS RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI KONTINYU
Prayudo, Sigit B.
Departemen Teknik dan Manajemen Industri, Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha No. 10, Bandung
Arvianto, Ary
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Pengukuran kinerja pada sistem pemanas ruangan merupakan salah satu dari penelitian aplikatif. Sebuah sistem pemanas akan bekerja dengan berinteraksi dengan lingkungannya. Konstruksi material dan suhu lingkungan sangat mempengaruhi performansi sistem pemanas, akibatnya penggunaan bahan bakar akan terpengaruh. Dalam penelitian ini, model sistem pemanas akan memberikan gambaran mengenai performansi sitem nyatanya. Variabel dan parameter yang muncul harus terukur secara terus menerus, berarti variabel status berubah seiring berubahnya waktu sehingga dalam menyelesaikan model yang kompleks ini digunakan metode simulasi kontinyu. Perilaku yang dihasilkan dalam model ini akan di validasi, dan diusulkan dalam dua skenario sebagai eksperimennya. Pada penelitian ini digunakan alat bantu software statistik dan software simulasi powersim.
Kata kunci: Kontinyu, Simulasi, Sistem Pemanas
Performance measurement for heating system is one of applicative research. A heating system will work with environment interactions. Materials construction and environment will influence heating system performance and also influence fuel consumption performance. This research will explain the real system by the heating system model behavior. The variables and parameters of the system must continually measurable. Its mean status of the variables become difference along with the time, so the model can be solved by continues simulation. This model will be validate and proposed with two scenarios for the experiment. In this research, statistic software and powersim simulation software will be used.
Keyword: Continues,Simulation, Heating System
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-20 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1946
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 2, Mei 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/32593
2021-02-23T17:56:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"210209 2021 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
KAJIAN EFEKTIVITAS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR): STUDI KASUS PERUSAHAAN PEMBANGKIT ENERGI “Y”
Ririh, Kirana Rukmayuninda
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia http://orcid.org/0000-0003-1976-8100
Wicaksono, Adityo
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Berliandaldo, Mahardhika
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Ajie, Firman Tri
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Array
Perusahaan pembangkit energi dikenal dengan operasi bisnisnya yang menimbulkan dampak negatif sosial dan lingkungan yang cukup massif. Oleh karena itu perusahaan perlu melaksanakan tindakan mitigasi untuk mereduksi dampak negatif tersebut melalui program CSR. Efektivitas program CSR penting dievaluasi untuk mengetahui apakah dapat menghadirkan dampak sosial-lingkungan positif secara signifikan atau tidak. Salah satu metode evaluasi dampak yang populer digunakan oleh lembaga non-profit di berbagai negara adalah metode Social Return on Investment (SROI). Namun masih sedikit penelitian empiris yang dilakukan untuk memberikan bukti implementasi metode ini dalam konteks evaluasi program CSR. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan yang ada dengan memberikan bukti empiris implementatif dan modifikasi kecil pada metode SROI untuk evaluasi CSR. Lebih lanjut penelitian ini juga memberikan kontribusi praktikal dengan menyediakan gambaran bagi perusahaan pembangkit energi untuk dapat mengukur efektivitas program CSR menggunakan metode SROI. Hasil pengukuran dapat menjadi dasar optimasi program CSR perusahaan. Dalam studi kasus Perusahaan Pembangkit Energi “Y”, hasil perhitungan SROI menunjukkan bahwa program CSR yang dilakukan “cukup efektif” dengan total dampak positif yang ditimbulkan sebesar Rp. 2,69 untuk tiap rupiah yang diinvestasikan. Namun, Perusahaan “Y” cenderung banyak melakukan aktivitas yang berdampak sosial dan minim aktivitas yang berdampak positif terhadap lingkungan.
Abstrak
[A Study of Corporate Social Responsibility (CSR) Program Effectiveness: A Case Study in Energy Company “Y”] Energy companies are known for their massive impacts on the social and environmental condition. Hence, they must conduct mitigation actions for reducing the negative impacts through CSR programs. A continuous evaluation of CSR programs effectiveness is crucial to understand whether they can bring significant social-environmental returns or not. One of the most popular methods of impact evaluation utilized by non-profit organizations is Social Return on Investment (SROI). However, only a few empirical research provides evidence for the implementation of this method in the context of CSR program evaluation. Therefore, this research aims to address this hiatus by giving empirical evidence on SROI implementation and incremental modification for CSR evaluation. Furthermore, this research also provides practical contributions by depicting how an energy company can measure its CSR program utilizing SROI. The measurement result can be used as guidance for optimizing the company’s CSR program. In our case study of Power Generator Company “Y”, the SROI calculation shows that the CSR program is “effective” with a total return Rp 2.69 for each rupiah invested. However, Company “Y” tend to conduct more activities for social return, rather than activities for environmental return.
Keywords: Corporate Social Responsibility; Environmental Impact; Effectiveness; Social Impact; SROI
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2021-02-09 12:25:05
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/32593
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 16, No 1 (2021): Januari 2021
eng
Copyright (c) 2021 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2051
2012-02-21T15:51:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN ATRIBUT PERPUSTAKAAN BERBASIS RISET MELALUI METODE CONJOINT ANALYSIS STUDI KASUS DI UNIVERSITAS DIPONEGORO
Sari, Diana Puspita
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Prastawa, Heru
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Lintang, Dyah
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Setiap Perguruan Tinggi mempunyai tugas untuk menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu mendukung kegiatan pendidikan atau pengajaran, pengabdian masyarakat dan penelitian. Kegiatan penelitian dan perpustakaan memiliki hubungan yang saling terkait. One can not complete his research work without the help of library. Di satu sisi kegiatan penelitian tidak akan terselesaikan tanpa bantuan perpustakaan dan sisi lain tidak dimungkinkan pula dihasilkan suatu penelitian yang baik tanpa sebuah perpustakaan. Maka konsekuensi logis dari perubahan status Universitas Diponegoro menjadi Research University akan menuntut perpustakaan Universitas Diponegoro untuk mengakselerasi dirinya dari tahap gudang buku ke tahap pendidikan dan penelitian. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode Analisis Konjoin. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan suatu konsep rekomendasi dalam membangun perpustakaan riset yang dibangun dengan pusat kajian detail fenomena tertentu dengan prioritas pada pengembangan wilayah pesisir dan laut tropis. Hasil dari penelitian ini adalah utility function untuk tiap-tiap taraf atribut. Karakteristik atribut yang terpilih berdasarkan pada identifikasi preferensi stakeholder adalah perpustakaan riset yang dibangun dengan standar khusus jenis riset fundamental, dengan permasalahan bidang kajian lingkungan hidup, sumber informasi yang diprioritaskan berasal dari jurnal, koleksi yang diprioritaskan pada disiplin ilmu oseanografi, adanya kebijakan alokasi hibah dana untuk meningkatkan hasil kegiatan penelitian, jejaring informasi yang berformat digital library silang layan, sistem pelayanan perpustakaan yang closed access dan sumber daya manusia yang ahli teknologi informasi.
Kata Kunci : Universitas Diponegoro, perpustakaan riset, analisis konjoin.
Every colleges had assignment to enforce Threedharma, they are support of education and instruction, serving the community and research at all levels. Research and library are inter related. One can not complete his research work without the help of library and no good research is possible without a library. So, the logical from the Diponegoro University status changes to be a research university will be trundle Diponegoro University library’s to regenerate it from store house period to educational and research period. The methods used in this research is Conjoint Analysis. Steerage from applied this method is give a rough copy recommendation to created a research library, it is special library generally treat only one subject matter is coastal area and tropical newcastles expansion. The results from this research is utility function for each an item of all. For an item have the best of identifying stakeholders’ preferences are the research library would have been created with special criterion research kind fundamental, with the investigates life surroundings, the predominant information resources from journal, the predominant branch of science church collection oceanography, there are the donation grant to increase research results, the information networking with the form digital library service crosswise, service system closed access and human resources good at information technology.
Keywords : Diponegoro University, research library, conjoint analysis.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 15:51:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2051
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.2, Mei 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15229
2017-07-18T10:53:56Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2125
2012-02-24T09:36:30Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS KUALITAS LAYANAN INTERNET SPEEDY DAN PLASA TELKOM PAHLAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ZONA TOLERANSI
Santoso, Haryo
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Ndohali, Sri Annawati
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
PT. Telkom merupakan perusahaan informasi dan telekomunikasi serta penyedia jasa dan jaringan terbesar di Indonesia. Semenjak tahun 2004, PT. Telkom meluncurkan suatu produk internet tercanggih bernama Speedy. Sampai saat ini pelanggan Speedy telah tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia. Untuk menunjang kebutuhan pelanggannya diantaranya para pelanggan Speedy, PT. Telkom menyediakan jasa fasilitas Customer Service Point yang salah satunya adalah Plasa Telkom Pahlawan. Selama mengunakan layanan internet Speedy dan layanan Plasa Telkom Pahlawan, tentunya para pelanggan pernah merasakan adanya kualitas layanan yang tidak sesuai dengan harapan. Untuk mengetahu kualitas layanan internet Speedy dan kualitas layanan Plasa Telkom Pahlwan, maka dilakukan analisis kualitas layanan dengan menggunakan metode Zona Toransi. Zona Toleransi yaitu sebuah metode yang digunakan untuk memetakan layanan diterima ke dalam layanan harapan dan layanan minimal sehingga dapat dilakukan identifikasi terhadap atribut dan dimensi kualitas layanan yang harus segera diperbaiki. Dari hasil pengujian dengan menggunakan metode Zona Toleransi, diperoleh beberapa variabel dan dimensi yang berada di bawah titik tengah penyusutan dan pengembangan. Untuk kualitas layanan internet Speedy terdapat 3 variabel (6, 5, dan 4) dan 2 dimensi (Tampilan dan Keandalan) yang harus segera diperbaiki. Sedangkan untuk kualitas layanan Plasa Telkom Pahlawan terdapat 14 variabel (19, 35, 32, 31, 30, 34, 29, 28, 5, 20, 15, 22, 18, dan 33) dan 3 dimensi (Empati, Jaminan, dan Daya tanggap) yang harus segera diperbaiki.
Kata Kunci: Kualitas Jasa, Kepuasan Pelanggan, Zona Toleransi
PT. Telkom is information and telecommunication company also as service provider and the biggest network provider in Indonesia. Since 2004, PT. Telkom launching modern internet product with name Speedy. Until nowadays Speedy customers almost spread in all of region Indonesia. To sustain need of customer like Speedy customers, PT. Telkom provide facilitate service customer service point wich one of them is Plasa Telkom having place in Pahlawan street. During to use internet Speedy service and Plasa Telkom Pahlawan service of course customers ever feel satisfy and undsatisfied. To know about internet Speedy service quality and Plasa Telkom Pahlawan service quality, so have to do analysis service quality with using Zona of Tolerance method. Zona of Tolerance is method can be used to know service quality wich based from expected sevice, desired service, and adequate serice, so that can do identification concerning for attribute and service dimension wich should be repair as soon as.From testing result with Zona of Tolerance method, get variables and dimensions which is located in under of middle between decrease and increase point. For internet Speedy service quality getting 3 variables (6, 5, dan 4) and 2 dimension (Tangibles and Reliability) which should be repair. While for Plasa Telkom Pahlawan service quality getting 14 variables (19, 35, 32, 31, 30, 34, 29, 28, 5, 20, 15, 22, 18, dan 33) and 3 dimension (Empathy, Assurance, and Resposiveness) which should be repair.
Key Word: Service Quality, Customer Satisfaction, Zona of Tolerance
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 09:36:30
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2125
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.1, Januari 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21257
2018-12-12T10:37:04Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2198
2012-02-27T13:43:41Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
OPTIMALISASI PENGGUNAAN RUANG KELAS PLARIND BOULEVARD DENGAN PENDEKATAN PROGRAMA LINIER
Handayani, Naniek Utami
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Fatimah, Laila Isnaina
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Peningkatan jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun di Program Studi Teknik Industri merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Di lain pihak, ruang kuliah yang tersedia masih sangat terbatas sehingga tidak dapat mengimbangi peningkatan jumlah mahasiswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi keterbatasan ini adalah ketersediaan gedung perkuliahan dimana hal tersebut sangat tergantung pada proses pembangunan infrastruktur yang ada di Universitas Diponegoro secara keseluruhan. Guna mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mengusulkan pemakaian ruang kuliah bersama di Plarind Boulevard, akronim dari Planologi-Arsitek Industri, sebagai satu solusi alternatif. Pemakaian ruang kuliah bersama di Plarind Boulevard ini akan mengakibatkan pengaturan jadwal yang semakin kompleks di ketiga jurusan yang terlibat. Untuk itu diperlukan adanya pengaturan jadwal penggunaan kelas sehingga diperoleh solusi optimal yang dapat memeratakan penggunaan ruang dengan menyesuaikan kapasitas ruang dan jumlah peserta mata kuliah yang bersangkutan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rescheduling yang dilakukan dengan pendekatan programa linier terhadap seluruh ruang dapat mereduksi waktu penggunaan antar ruang yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan aktifitas perkuliahan lain.
Kata Kunci: Rescheduling, Plarind Boulevard, Programa Linier, Solusi Optimal
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 13:43:41
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2198
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.1, Januari 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2314
2012-03-02T10:50:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Plaza Hotel Semarang)
Suliantoro, Hery
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024)7460052
Intan M, Galuh
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024)7460052
Selama ini Plaza hotel belum pernah melakukan pengukuran kinerja yang terintegrasi yang terdiri dari aspek finansial dan non finansial. Dilihat dari prosentase tingkat hunian yang tidak memenuhi target yang ditetapkan, maka pengukuran kinerja yang terintegrasi diharapkan mampu memberikan perbaikan kinerja yang diharapkan. Dengan menggunakan performance prism, dilakukan identifikasi kebutuhan dan kontribusi stakeholder secara keseluruhan sehingga didapat indikator kinerja dari kriteria strategi, proses dan kapabilitas yang dijadikan tolok ukur perbaikan kinerja.. tahap pengumpulan data dengan menyebarkan matriks perbandingan berpasangan sebagai dasar penyusunan bobot kepentingan pada AHP dan kuesioner target pencapaian kinerja sebagai dasar penetapan skor aktual pada OMAX. Dari analisis yang dilakukan setelah bobot kepentingan diperoleh dan perhitungan nilai performansi, dilakukan simulasi perbaikan satu-satuan nilai performansi agar didapat kriteria dan elemen apa saja yang mendapat prioritas perbaikan dan rekomendasi perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja Plaza Hotel Semarang.
Kata kunci : Performance Prism, AHP, OMAX, skor aktual
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-03-02 10:50:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2314
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.2, Mei 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16391
2020-04-17T18:05:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170922 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ERGONOMI PARTISIPASI DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KESEDIAAN UNTUK PERUBAHAN KUALITAS HIDUP KELUARGA TUKANG SAMPAH/ PEMULUNG
Kristina, Helena J.
Program Studi Teknik Industri, Universitas Pelita Harapan
Array
Abstrak
Bintara – Bekasi adalah salah satu wilayah dimana sampah menjadi sumber material bagi kelangsungan hidup keluarga yang tinggal di sekitar Bintara. Masyarakat yang tinggal di sana kurang lebih ada 200 KK. Lapak ini dikelola oleh 10 bos lapak, dengan status sewa tempat untuk menampung sampah. Setiap bos membawahi 17 KK sampai 20 KK. Pekerjaan mereka adalah pemulung dan penarik sampah di rumah-rumah penduduk. Tipe penelitian adalah penelitian eksperimen, dikarenakan datanya belum pernah ada, dan harus diciptakan terlebih dahulu. Hasil penelitian ini, diharapkan akan berguna untuk mengembangkan inovasi-inovasi yang berguna dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat penghuni lapak sampah. Partisipan yang ikut ada 14 keluarga yang semuanya berprofesi sebagai pemulung selama 5 tahun lebih di lapak sampah 1 Bintara. Alat ukur kuesioner 1 untuk mengukur sikap, niat dan keinginan untuk perubahan kualitas hidup, disusun dengan pendekatan Theory of Reasoned Action. Alat ukur kuesioner 2 untuk memprediksi tingkat pengetahuan, orientasi dan motivasi partisipan. Tema edukasi bagian 1 yang diberikan terdapat empat modul, yaitu lubang resapan biopori, pembuatan kompos dan MOL , ketrampilan tangan daur ulang, dan penanaman bibit sayur dalam wadah bekas. Materi edukasi 2 disampaikan dalam bentuk skenario cerita yang meliputi: konsep lapak sampah hijau: bersama merawat lapak yang menjadi sumber ekonomi keluarga, bersama merawat lingkungan di sekitar lapak untuk kesehatan bersama, dan bersama merawat sikap saling menyapa, menghormati, mau mendengarkan, mau belajar untuk kemajuan diri, mau bekerjasama dan mau terbuka untuk kebaikan bersama, konsep K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) selama bekerja di lapak sampah dan konsep pemilahan sampah organik dan nonorganik sejak dari rumah penduduk. Penerapan ini dapat dikatakan berhasil karena para peserta mau mengikuti proses edukasi dan mau terlibat. Secara keseluruhan, sikap niat dan perilaku dari partisipan terhadap kegiatan edukasi tergolong dalam kategori sangat positif, walaupun terdapat penurunan nilai pada hasil pengukuran akhir. Penurunan nilai dipengaruhi oleh proses edukasi yang telah dilakukan, karena partisipan merasa sulit untuk mempraktekkannya dalam keseharian hidup, agak malas dan butuh tenaga lebih untuk mewujudkannya, kondisi udara serta lingkungan yang membuat partisipan cepat merasa lelah. Partisipan mempunyai latar belakang keluarga besar mereka adalah petani garapan di Karawang dan Indramayu, dimana hidup sebagai petani garapan adalah sangat jauh lebih sulit mendapat penghasilan yang layak. Mereka mengatakan bahwa menjadi pemulung dan tukang sampah lebih berhasil secara ekonomi untuk kehidupan mereka, sehingga mereka tidak terlalu menginginkan kembali mengeluti pekerjaan yang berhubungan dengan mengolah tanah dan tanaman.
Abstract
Bintara – Bekasi is one area where garbage becomes a source of living for people staying in that area. There are approximately 200 families living in Bintara traditional material recovery site. This facility is managed by 10 bosses, who rent land to collect trash. Each boss manages 17 -20 families. Their main jobs are scavengers and trash collectors in the neighbourhood area. The type of this research is experimental research, because there are no available data yet so that data have to be created first. The result of this research can be used to develop innovation in order to increase the quality of life of the trash collectors community.Total participants are 14 families who have been working as scavengers for more than 5 years in Bintara. The first questionnaires were developed to measure attitude, intention and behavior to have a changing quality of life, based on the theory of reasoned action. The second questionnaires were developed to predict the level of knowledge, orientation and motivation of participants. The first part of education theme consisted of four modules: biopore absorption hole, making compost and local microorganism , handicraft from recycled materials and planting vegetable seed in used plastic container. The second education materials are delivered into several scenarios, including: together nurturing the material recovery site as the economic source of families, together nurturing the surrounding environment for the health of community, together maintaining good attitude (greet and respect each other, willingness to listen, eagerness to learn, willingness to cooperate, and openess), occupational safety and health as well as the concept of separating organic and inorganic waste at the source. The implementation of these modules was quite successful because the participants were willing to follow the education process and participate actively. Overall, the attitude, intention and behavior of the participants on education process were strongly positive, although there were decreasing score on the final measurement. The decreasing score was influenced by the education process that has been conducted before, because some participants were facing difficulties in implementing the education materials in their daily lives, they were reluctant due to extra energy needed to implement it, and the hot environment that makes them feel tired rapidly. The family background of the participants were farm workers in Karawang and Indramayu, where they thought farm workers were more difiicult to make a living. They considered that being scavengers and trash collectors gave them more economic benefit , so that they do not want to do any more work related to cultivate soils and planting crops.
Keywords : participatory ergonomics, traditional material recovery site, educational experiment scavengers family, willingness to have a change in quality of life
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-10-03 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/16391
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 3, September 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2238
2012-02-28T09:13:58Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG
Puspitasari, Nia Budi
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Sebagai salah satu industri penghasil seng terbesar, PT Fumira selalu dituntut untuk meningkatkan kepuasan pelanggan antara lain dengan terus memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan untuk dapat meminimasi biaya produksi dan meningkatkan output produksi. Sehingga pengendalian kualitas dilakukan pada setiap produksinya serta terus-menerus agar jumlah produk cacat dapat diminimalkan.
Permasalahan yang akan dikaji adalah pengambilan data atribut pada divisi Coil to Coil ( Shear Line 1 dan 4 ) pada pembuatan seng dalam bentuk gulungan (coil) yang kemudian dipotong pada mesin Shear Line 1 dan 4.Terdapat dua jenis cacat yaitu : Cacat kelas dua terdiri dari robek sedikit, berlubang di tepi, pengerutan, tidak tergalvanish sebagian dan cumi-cumi (bergelombang), serta cacat jenis tiga yang terdiri dari cacat awal produksi, ukuran kurang panjang, pengerutan parah, sobek di pinggir dan berlubang di tengah. Setelah melakukan pengolahan data dengan menggunakan seven tools maka terlihat Cacat Kelas Dua merupakan bentuk yang paling dominan, yang kemudian dilakukan analisa penyebab Cacat Kelas Dua .
Kata kunci : Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Seng Gulungan (Coil), Cacat Kelas Dua
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 09:13:58
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2238
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.3, September 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21425
2020-04-17T18:09:00Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"181130 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PEMILIHAN PEMASOK DAN PENENTUAN KUANTITAS PESAN PAKAN TERNAK MENGGUNAKAN MULTI OBJECTIVE LINEAR PROGRAMMING
Ratnasari, Sintya
Program studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
Diesya, Stephani
Program studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
P., Yogie Budi
Program studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
Yuniaristanto, Yuniaristanto
Program studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
Sutopo, Wahyudi
Program studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
Array
Artikel ini merupakan pengembangan dari artikel Musyafak, dkk (2012) yang membahas mengenai penilaian kinerja supplier pakan ternak menggunakan Analytic Network Process(ANP) dan Rating Scale (Studi kasus PT. DMC, Malang, Jawa Timur). PT. DMC merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan yang memerlukan pakan ternak dari pihak ketiga. Dalam artikelnya, Musyaffak, dkk sudah melakukan penilaian kinerja dari masing-masing pemasok tetapi belum menggunakan penilaian tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah pesanan pakan ternak yang optimal. Saat ini terdapat tiga pemasok yang bekerja sama dengan perusahaan sehingga pemilihan pemasok merupakan hal yang penting bagi departemen pembelian. Enterprise Resource Planning(ERP) sistem dalam proses pemilihan pemasok dapat menghasilkan penyimpanan biaya dan waktu. Artikel ini bertujuan untuk penentuan pemasok dan jumlah pakan ternak yang harus dipesan pada setiap pemasok dengan menggunakan Multi Objective Linear Programming. Model tersebut dikembangkan berdasarkan tiga kunci utama ERP. Fungsi Tujuan dari model untuk meminimasi biaya, defect rate, delivery delay rate dan supplier rate. Model dipecahkan dengan bantuan Microsoft Excel Solver Software. Hasil menunjukan, pesanan untuk ketiga pemasok adalah 100, 100 dan 32 tons.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-11-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/21425
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 13, No 3 (2018): September 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1925
2012-02-16T13:00:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN PUSAT INFORMASI DAN INTENSITAS PUBLIKASI KEGIATAN WISATA TERHADAP KONTRIBUSI EKONOMI SEKTOR PARIWISATA
Sutopo, Wahyudi
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis, Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hubungan antara ketersediaan pusat informasi dan intensitas publikasi kegiatan wisata terhadap Kontribusi Ekonomi Sektor Pariwisata. Model matematis dikembangkan untuk memprediksi kontribusi ekonomi dari Industri Pariwisata jika aksesibilitas ke Obyek Wisata ditingkatkan melalui peningkatan ketersediaan informasi dan intensitas publikasi. Model yang dihasilkan berupa Simultaneous Equation Model terdiri dari 5 persamaan. Jumlah wisatawan nusantara, jumlah wisatawan mancanegara, dan lama tinggal dapat diprediksi dengan menggunakan model usulan.
Kata kunci: aksesibilitas, pusat informasi pariwisata, intensitas publikasi, kontribusi ekonomi.
In this paper, we propose an analysis of Interactions between accessibility and Economic contribution of Tourism sector. This model was developed to estimate the impact of information centre and tourism publication. Simultaneous Equation Models are estimated and tested consists of 5 equations. The findings suggest that the government improving of accessibility to tourism objects has significant impact to increasing the number of tourism arrival. The number of domestic tourist arrivals, the number of international tourist arrivals, and their long-stay at hotels has predicted by proposed-models.
Key Words: accessibility, information centre, publication of tourist, economic contribution.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-16 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1925
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 1, Januari 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/27457
2021-02-23T17:54:43Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"200930 2020 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENGEMBANGAN MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN RANTAI PASOK HALAL STUDI KASUS INDONESIA
Rohaeni, Yeni
Universitas Mercu Buana
Sutawijaya, Ahmad Hidayat
Universitas Mercu Buana
Array
Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim terbesar memiliki potensi dalam pengembangan industri halal. Perkembangan industri halal harus ditunjang dengan pengembangan rantai pasok yang tepat. Penelitian ini merupakan penelitian konseptual yang bertujuan untuk mengembangkan model rantai pasok halal di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah pustaka dan wawancara narasumber ahli. Model konseptual yang dikembangkan dalam artikel ini berfokus pada aspek peran pemangku kepentingan dalam implentasi rantai pasok halal. Pemangku kepentiangan yang sangat berperan adalah: (1) pelaku usaha/ industri halal, (2) pemerintah, (3) Perguruan Tinggi/ Lembaga Riset, (4) pelaku usaha infrastruktur penunjang rantai pasok halal, dan (5) masyarakat.
Abstract
[Development of Conceptual Model Halal Supply Chain Management Case Study Indonesia] Indonesia with the majority muslim population has the potential to develop the halal industry. The development of halal industry mus be supported by development of the right supply chain. This research is a conceptual research that aims to develop the concept of halal supply chain model that is adapted to conditions Indonesia. The research method is literatur review and expert interview. The conceptual model developed in this article focuses on aspects of the role of stakeholders in the implementation of halal supply chains. Stakeholders who play a very important role are: (1) halal business/ industry, (2) government, (3) Higher Educatio/ Research Institutions, (4) business actors supporting halal supply chain infrastructure, and (5) community.
Keywords: supply chain management; halal; model halal supply chain management; halal supply chain management
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2020-10-14 14:16:43
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/27457
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 15, No 3 (2020): September 2020
eng
Copyright (c) 2020 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2045
2012-02-21T14:28:48Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN UNTUK MINIMASI BIAYA TOTAL PERSEDIAAN PADA PT. SEMARANG AUTOCOMP MANUFACTURING INDONESIA
Hartini, Sri
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Prastawa, Heru
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Jayaningtyas, Sitoarum
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Sistem pemesanan produk dari customer mengijinkan adanya revisi demand dengan fluktuasi
yang telah disepakati. Sistem persediaan PT. SAMI selama ini belum dapat mengakomodasi perubahan
demand tersebut. Sering terjadi shortage dan overstock yang berpengaruh pada besarnya biaya total
persediaan yang harus dikeluarkan. Minimasi biaya total persediaan dapat dicapai dengan peramalan
demand aktual dan sistem persediaan yang tepat. Saat ini PT. SAMI tidak melakukan peramalan untuk
memperoleh perkiraan demand aktual. Perkiraan kebutuhan produksi dan sistem pemesanan materialnya
hanya berdasarkan pada perkiraan demand dari customer tanpa pertimbangan apapun dengan
menganggap bahwa fluktuasi perkiraan demand dari customer dalam batas yang telah disepakati. Melalui
identifikasi pola data masa lalu, diusulkan 5 metode peramalan dan metode Winter Eksponential
Smoothing (WES) mempunyai tingkat error paling kecil. Selanjutnya metode WES yang terpilih. Selain
itu, diusulkan 3 alternatif dalam sistem pemesanan, yaitu perbaikan perkiraan demand, sistem order up tolevel
dan sistem optional replenishment. Ketiganya mampu menurunkan biaya total masing-masing
18,81%, 22,55%, 23,58%.
Kata kunci: biaya total persediaan, peramalan, order up to-level, optional replenishment
The product ordering system from customer is allowing for demand revision with the fluctuation
which has been agreed before. The inventory system that now day PT. SAMI run couldn’t accommodate
those demand change. There’s often happen shortage & over stock which impact on the total inventory
cost that PT. SAMI have to spend. Minimalisation of total inventory cost could be achieved with the
effective actual demand forecasting and inventory system. Today PT. SAMI is not conducts forecasting to
get the actual demand forecast. The production requirement forecast and material order system is based
only on demand forecast from supplier without any consideration and PT SAMI just assume that demand
forecast fluctuation from customer is still within range of agreement that have been approved. Through
past data pattern identification, we tried 5 method and we can get Winter Exponential Smoothing
forecasting method proposal with better degree of accuracy than the current demand forecast method.
Besides,this article proposes 3 alternatives in ordering system, such as demand forecast improvement, up
to-level order system and optional replenishment system. Three of them could cut the total cost down until
18,81%, 22,55%, 23,58%.
Keyword: Total inventory cost, forecasting, up to-level order, optional replenishment.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 14:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2045
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.1, Januari 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/42128
2022-10-20T14:48:35Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"220316 2022 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
SIMULASI LEAN DAN SIKLUS PDCA UNTUK KARTU IDENTITAS ANAK DI DISDUKCAPIL GARUT
Rahmawati, Dewi
Institut Teknologi Garut
Nawangpalupi, Catharina Badra
Universitas Katolik Parahyangan
Array
Meningkatnya minat masyarakat dalam membuat Kartu Identitas Anak di Kabupaten Garut membuat volume pembuatan menjadi lebih banyak dan berdampak pada lambatnya proses pelayanannya. Hal ini terbukti dimana jumlah pengajuan rata-rata 70 orang per hari menjadi 150 per hari. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi dampak dari lambatnya pelayanan yang berakibat penumpukannya masyarakat di area pelayanan. Adapun metode yang digunakan adalah observasi, wawancara dan melakukan identifikasi pelayanan menggunakan SIPOC dengan cara berfikir Lean dan siklus PDCA, kemudian dilakukan simulasi menggunakan Arena. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa proses pengecekan data yang berulang, kartu tercetak lebih dari satu akibat penginputan data yang ganda atau gagal dalam pencetakan, menunggu verfikasi. Adapun proses pengiriman dokumen dari bagian administrasi ke area pengolahan data merupakan salah satu potensi terjadinya penumpukan dokumen karena lokasinya berbeda. Oleh karena itu, untuk meminimasi hal tersebut dilakukan usulan perbaikan dan menghasilkan bahwa proses pelayanan KIA dapat dieliminasi dari 5 aktivitas menjadi menjadi 4 serta petugas pelayanan dari 3 menjadi 2. Pemanfataan petugas menjadi efisien serta melakukan perbaikan layout untuk meminimasi pergerakan dengan memperhatikan proses bekerja dengan menggunakan 5S.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2022-03-01 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/42128
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 17, No 1 (2022): Januari 2022
eng
Copyright (c) 2022 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2120
2012-02-23T13:56:26Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
SIMULASI SISTEM DINAMIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA RANTAI PASOK (Studi Kasus di Industri Kulit PT Lembah Tidar Jaya Magelang)
Widodo, Eko Muh
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Magelang
Fatimah, Yun Arifatul
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Magelang
Indarto, Sigit
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Magelang
Dalam sebuah industri, informasi mengambil peran penting dalam setiap aspek yang melibatkan manajemen industri. Informasi yang tidak akurat akan asupan produksi perlambatan dan pengaturan couse tidak sempurna. Supply chain adalah rantai baik secara kuantitatif dan kualitatif yang dapat diterima formulir hulu hingga hilir dan itu adalah bentuk terbesar informasi. Penelitian dilakukan pada indikator kinerja supply chain, adalah produk tingkat persediaan dan order backlog. Dalam analisa indikator, ada beberapa langkah asupan di PT industri kulit. Lembah Tidar Jaya Magelang yang Beam House asupan, Retainning asupan dan Finishing asupan. Indikator pengukuran untuk langkah tiga menggunakan aplikasi simulasi sistem dinamik dengan menggunakan Berbasis Model Berbagi Informasi dan Berbagi Informasi Model demmand. Output implikasi ini dilakukan untuk mengetahui perilaku persediaan dan pesanan backlog houbig PT. Lembah Tidar Jaya Magelang. Penerapan simulasi di tingkat persediaan produk dan backlog indikator agar memberi hasil perilaku persediaan kenaikan atau penurunan antara Berdasarkan Model dan demmand Berbagi Model. Order backlog penurunan juga invluenced dengan persediaan, untuk Permintaan Berbagi cenderung stabil, dan dapat menurunkan tingkat backlog order yang menunjukkan besar dalam asupan industri kulit di PT. Lembah Tidar Jaya Magelang.
Kata kunci: Supply Chain, Dinamic Sistem, Produk Level Inventory, Order Backlog
In an industrial, information takes important role in every aspect involving industrial management. Inaccurate information will slowdown production procces and couse imperfect arrangement. Supply chain is a good chain quantitatively and qualitatively which can be accepted form upstream to downstream and it is the biggest form of information. The research done on performance indicator of supply chain, it is product inventory level and order backlog. In analizing the indicator, there are some procces step in leather industri PT. Lembah Tidar Jaya Magelang that are Beam House Procces, Retainning Procces and Finishing Procces. Indicator measurement for the three step uses application of dynamic system simulation by using Based Model Information Sharing and Demmand Model Information Sharing. Output of this implication is done to know inventory behaviour and houbig order backlog of PT. Lembah Tidar Jaya Magelang. The application of the simulation in indicator product inventory level and order backlog gives the result of inventory behaviour increasing and decreasing between Based Model and Demmand Sharing Model. The decreasing order backlog is also invluenced by inventory, for Demand Sharing tends to be stable, and it can decrease order backlog level which is show big in procces of leather industri in PT. Lembah Tidar Jaya Magelang.
Key Word : Supply Chain, System Dinamic, Product Inventory Level, Order Backlog
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-23 13:56:26
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2120
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.3, September 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/18282
2018-04-02T09:14:10Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2167
2012-02-24T15:00:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TELEPON RUMAH (FIXED WIRELINE) MENGGUNAKAN METODE ANALISIS DISKRIMINAN (STUDI KASUS DI PT. TELKOM KANDATEL SEMARANG)
Sari, Diana Puspita
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Suliantoro, Hery
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Windiasari, Riandika
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
PT Telkom memiliki misi untuk memberikan layanan One Stop Infocom dengan kualitas prima dan harga kompetitif. Kenyataannya, PT. Telkom Kandatel Semarang mengalami penurunan pendapatan. Semakin berkembangnya layanan jasa fixed wireless yang lebih mudah dan murah, menyebabkan penurunan pemakaian jasa fixed wireline. Dengan konsumen melakukan pembelian pertama pada suatu produk tertentu dengan harga terjangkau, kualitas terjamin, maka konsumen akan kembali membeli produk tersebut, dan dampaknya dari fenomena ini adalah kepuasan pelanggan (customer satisfaction) terhadap produk tertentu karena telah memberikan kepuasan dan terjaminnya kualitas, walaupun banyak pesaing lain. Oleh sebab itu, penelitian ini membahas dan melakukan analisis kepuasan pelanggan fixed wireline PT. Telkom Kandatel Semarang, menggunakan variabel kepuasan pelanggan untuk dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yaitu pelanggan yang sangat puas, puas, dan tidak puas dengan menggunakan analisis klaster, kemudian dilakukan analisis variabel 4P Customer Relationship Management (CRM) menggunakan analisis diskriminan, sehingga diketahui atribut yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan agar PT. Telkom Kandatel Semarang dapat terus mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan maksud kepuasan pelanggan tidak menurun agar dapat meningkatkan intensitas pemakaian fixed wireline.
Kata kunci : analisis klaster, analisis diskriminan, kepuasan pelanggan, fixed wireline
PT Telkom has a mission to provide a One Stop Infocom services with excellent quality and competitive price. In fact, PT. Telkom Semarang Kandatel income decreased. The growing fixed wireless service is easier and cheaper, causes a decrease in the use of fixed wireline services.With the first consumer purchase a given product at an affordable price, guaranteed quality, then consumers will buy the product again, and the impact of this phenomenon is customer satisfaction (customer satisfaction) of a particular product because it has given satisfaction and guarantee quality, although many competitors other. Therefore,this researchs discuss and analyze customer satisfaction fixed wireline PT. Kandatel Telkom Semarang, using customer satisfaction variables to be grouped into three levels of customers very satisfied, satisfied, and dissatisfied with using cluster analysis, variable analysis and then performed 4P Customer Relationship Management (CRM) using discriminant analysis, which is known attributes that affect the level of customer satisfaction in order PT. Kandatel Telkom Semarang can continue to maintain and improve customer satisfaction by striving to meet customers' needs and desires with the intention of customer satisfaction did not decrease in order to increase the intensity of the use of fixed wireline.
Keywords : cluster analysis, discriminant analysis, customer satisfaction, fixed wireline
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2167
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.2, Mei 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2209
2012-02-27T14:50:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISA DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER MODEL (APC) (Studi Kasus di PT. Gratia Husada Farma)
Suliantoro, Hery
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. SOedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Arvianto, Ary
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. SOedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Kusumo, Purnomo Setyo
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. SOedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Sebagai perusahaan yang memiliki orientasi pada peningkatan profitabilitas sekaligus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat akan kebutuhan obat-obatan, maka PT. Gratia Husada Farma selalu meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksinya, yaitu dengan cara memenuhi kapasitas produksi sehingga tidak terdapat pemborosan akibat dari penambahan jam kerja maupun biaya yang lain.
Pentingnya pengetahuan mengenai produktivitas merupakan sarana untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Oleh karena itu produktivitas penting untuk diketahui bagi semua pihak yang menghasilkan output dengan menggunakan input sebagai pendukung. Dengan produktivitas yang baik, pemborosan terhadap sumber daya perusahaan dapat dihindari.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui indeks produktivitas perusahaan tersebut, selain itu juga indeks profitabilitas dan perbaikan harga. Tujuan selanjutnya adalah mengetahui hubungan antara faktor-faktor input parsial dan kontribusinya pada peningkatan profitabilitas perusahaan.
Pengukuran produktivitas menggunakan metode The American Productivity Center Model. Dari pengukuran tahun 2001 sampai dengan 2004 dapat diambil kesimpulan bahwa indeks produktivitas perusahaan mengalami peningkatan rata-rata 7,719% setiap tahunnya, dan indeks profitabilitas mengalami peningkatan rata-rata 15,431% setiap tahunnya. Faktor input parsial yang memberikan penurunan pada indeks produktivitas adalah input tenaga kerja karena faktor efisiensinya yang kurang.
Sedangkan berdasarkan perhitungan statistik regresi linier berganda didapatkan kesimpulan bahwa faktor input parsial yang memberikan pengaruh terbesar pada peningkatan produktivitas dan profitabilitas perusahaan adalah input material. Dan dengan perhitungan menggunakan profit model didapatkan kesimpulan bahwa untuk mencapai tingkat produktivitas yang cukup tinggi maka perusahaan harus memproduksi dan melakukan penjualan dengan nilai minimal penjualan produknya sebesar Rp. 10 Milyar tiap tahunnya.
Kata kunci : produktivitas, profitabilitas, perbaikan harga
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2209
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.2, Mei 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2248
2012-03-02T10:50:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
Usulan Pengembangan Komunikasi Pemasaran Melalui Strategi Customer Bonding (Studi Kasus : Supermarket Hero di Jakarta)
Sukwadi, Ronald
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
The consequence of competition is the decrease of the number of customers which causes Hero Supermarket closed down several of its outlets. This decrease is also caused by the existence of internal issue of marketing communication (promotion) which lacked a strong concept. The ineffective selection of communication channel which in turn fails to conform the activity to the public. For that, the identification in marketing communication activity through Customer Bonding strategy is needed. Through marketing communication program assessment with Customer Bonding (Awareness Bonding, Relationship Bonding, and Advocacy Bonding), intensity of marketing communication problem can be identified, through survey assessment (management and costumer), analyzed with statistical testing like validity and reliability test, Spearman Correlation test and Cross tab test. The questionnaires will be given to 13 respondents from Hero Management by using quota sampling and 100 customers using stratified sampling.
Through marketing communication program assessment using Customer Bonding, marketing communication intensity and correlation analysis between marketing communication program and consumer loyalty are obtained. From this analysis, it is shown that there is noise in marketing communication that influences information sending to customer. Hero must maintain marketing communication program which focuses in marketing program that have competitive advantages. Beside that, evaluation has always to be done in order to improve customer loyalty.
Keywords: communication, customer bonding, loyalty
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-03-02 10:50:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2248
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.2, Mei 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15242
2020-04-17T18:05:00Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170717 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA)
S., Helena Sisilia R.
Program Studi Teknik Industri, Universitas Bunda Mulia
Jl. Lodan Raya No. 2, Ancol-Jakarta Utara
Tannady, Hendy
Program Studi Teknik Industri, Universitas Bunda Mulia
Jl. Lodan Raya No. 2, Ancol-Jakarta Utara
Array
PT Sankei Dharma Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Salah satu produk yang dihasilkan adalah nut (berfungsi sebagai dudukan kabel sensor). Proses nut dianggap critical to quality, dimana hasil dari proses memperhatikan inside diameter nut yang dihasilkan PT A, PT B, dan PT C. Peningkatan kinerja proses dilakukan dengan menggunakan process capability yang merupakan salah metode dari Statistical Process Control. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa process capability pada inside diameter PT B berjalan dengan tidak sesuai, di mana nilai capability index Cp = 0.57, Cpl = 0.58, Cpu = 0.56, Cpk = 0.56, dan Cpm = 0.54. Sedangkan process capability pada inside diameter PT A dan PT C tergolong sangat memuaskan. Di mana nilai capability index PT C Cp = 2.34, Cpl = 2.37, Cpu = 2.30, Cpk = 2.30, dan Cpm = 2.26. Dan nilai capability index PT A Cp = 1.77, Cpl = 1.79, Cpu = 1.75, Cpk = 1.75, dan Cpm = 1.86.
Abstract
PT Sankei Dharma Indonesia is a company engaged in the automotive field. One of the resulting product is a nut (functioning as a sensor cable holder). Nut process is considered critical to quality, which result from the attention generated inside diameter nut PT A, PT B, dan PT C. Improved performance of process is done by using process capability, which is one method of Statistical Process Control. Results from the study showed that the process capability to the inside diameter of the PT B running is not appropriate, in which the value of capability index Cp = 0,57; Cpl = 0,58; Cpu = 0,56; Cpk = 0,56, dan Cpm = 0,54; While the process capability to inside diameter PT A and PT C as very satisfactory. Where the value of capability index PT C Cp = 2.34, Cpl = 2.37, Cpu = 2.30, Cpk = 2.30, dan Cpm = 2.26. And the value of capability index PT A Cp = 1.77, Cpl = 1.79, Cpu = 1.75, Cpk = 1.75, dan Cpm = 1.86.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-07-17 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/15242
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 2, Mei 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@TI UNDIP : JURNAL TEKNIK INDUSTRI
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/293
2012-02-22T11:37:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"101023 2010 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
EVALUASI KUALITAS LAYANAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP 4 D(DISCONFIRMATION, DISSATISFACTION, DISSONANCE, DISAFFECTION) DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR (Studi Kasus Program Studi XX)
prastawa, heru
susanty, aries
p { margin-bottom: 0.08in; } Kualitas pelayanan jasa dari suatu perguruan tinggi dapat mempengaruhi persepsi yang dimiliki oleh mahasiswanya. Disonansi atau diskonfirmasi dapat terjadi apabila pelayanan jasa yang diberikan oleh perguruan tinggi tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh mahasiswanya. Perguruan tinggi akan menghadapi masalah, yaitu timbulnya sejumlah besar mahasiswa yang disafeksi, apabila perguruan tinggi tersebut memiliki terlalu banyak mahasiswa yang mengalami disonansi atau diskonfirmasi. Pada akhirnya, perguruan tinggi tersebut akan kehilangan reputasi dan pangsa pasar. Oleh karena itu, pengelola perguruan tinggi harus dapat mengelola diskonfirmasi, disatisfaksi, disonansi, dan disafeksi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh diskonfirmasi, disatisfaksi, disafeksi, dan disonansi yang dirasakan oleh mahasiswa dari program studi XX terhadap penilaian kualitas layanan yang diberikan oleh program studi tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh kualitas layanan terhadap peningkatan motivasi dari mahasiswa. Untuk membuktikan hal tersebut, penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 220 mahasiswa yang berasal dari 4 (empat) angkatan, yaitu angkatan 2005, 2006, 2007 dan 2008. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling [SEM] dan modelnya diukur dengan Second Order Confirmatory Factor Analysis [Second Order CFA]. Hasil pengolahan data dengan menggunakan software LISREL 8.8 menunjukkan bahwa peningkatan diskonfirmasi, disatisfaksi, dan disafeksi memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap penilaian kualitas layanan dan peningkatan kualitas layanan memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi dari mahasiswa.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-01-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/293
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 3, September 2009
eng
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/download/293/471
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19283
2020-04-17T18:08:08Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"180531 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PERANCANGAN MODEL PEMILIHAN SUPPLIER PRODUK CETAKAN DENGAN MENGGUNAKAN GREY BASED TOPSIS (STUDI KASUS: RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG)
Pujotomo, Darminto
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Umaindra, Maulana Arif
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Wicaksono, Purnawan Adi
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Abstrak
Pemilihan supplier merupakan aktivitas penting dari perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat, khususnya pada bagian pengadaan. Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSIS) merupakan salah satu rumah sakit yang mempunyai masalah dalam melakukan pemilihan supplier produk cetakan. Masalah yang dihadapi yaitu keterlambatan barang, kesalahan mencetak produk, tidak sesuainya kuantitas barang pesan dan kualitas yang buruk yang dikirim oleh beberapa supplier, itu mengakibatkan penurunan kinerja rumah sakit, karena proses kerja akan terganggu. Harga merupakan kriteria utama yang digunakan RSIS dalam memilih supplier produk cetakan. Produk cetakan digunakan untuk menjalankan proses kerja setiap hari di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang model pemilihan dan pengevaluasi supplier multi attribute dengan menggunakan metode Grey (Pemilihan) based TOPSIS (Evaluasi). Kriteria didapatkan berdasarkan wawancara dan studi literatur oleh peneliti dengan para decision maker bagian pengadaan. Terdapat tiga kriteria pemilihan supplier di RSIS dengan menggunakan metode Grey based TOPSIS, yaitu cost, quality dan service. Hasil penelitian mendapatkan supplier terbaik berdasarkan pemilihan para decision maker dengan, urutan supplier terbaik sampai terburuk yaitu supplier D dengan nilai kriteria yang paling baik, kemudian supplier E, A, C hingga supplier terburuk yaitu supplier B. Berdasarkan hasil tersebut dan wawancara didapatkan kemiripan dengan kondisi nyata dari supplier, oleh karena itu model yang dibuat dapat digunakan untuk memilih dan mengevaluasi supplier cetakan di RSIS.
Abstract
DESIGN OF SUPPLIER MOLD PRODUCTS SELECTION MODEL USING GREY BASED TOPSIS (CASE STUDY: RUMAH SAKIT SULTAN AGUNG SEMARANG). Supplier selection is an important activity of the company in determining the right strategy, especially on the part of procurement. Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSIS) is one of the hospitals that has problems in choosing a supplier of mold products. Problems encountered are product delays, product print errors, inappropriate quantity of message items and poor quality delivered by some suppliers, resulting in a decrease in hospital performance, as the work process will be disrupted. Price is the main criteria used by RSIS in choosing a supplier of printed products. Mold products are used to run the work process every day at the hospital. The purpose of this research is to design the model of selecting and evaluating the supplier of multi attribute by using the Grey method (Selection) based on TOPSIS (Evaluation). Criteria obtained based on interviews and literature studies by researchers with the decision maker procurement department. There are three criteria of supplier selection in RSIS by using Grey based TOPSIS method, that is cost, quality and service. The result of this research is finding the best supplier based on the selection of the decision maker with the best supplier to the worst that is supplier D with the best criterion value, then supplier E, A, C to the worst supplier that is supplier B. Based on the result and the interview got similarity with the condition real from the supplier, therefore the model can be used to select and evaluate the mold supplier in RSIS.
Keywords: Supplier selection; RSIS; Grey; TOPSIS; Mold products
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-06-21 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/19283
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 13, No. 2, Mei 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1910
2012-02-16T10:58:28Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
Joint Economic Lot Sizing Optimization in a Supplier-Buyer Inventory System When the Supplier Offers Decremental Temporary Discounts
Sari, Diana Puspita
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto Tembalang Semarang Telp (024) 76740052
Rusdiansyah, Ahmad
Industrial Engineering Departement Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Surabaya, INDONESIA
This research discusses mathematical models of joint economic lot size optimization in a supplier-buyer inventory system in a situation when the supplier offers decremental temporary discounts during a sale period. Here, the sale period consists of n phases and the phases of discounts offered descend as much as the number of phases. The highest discount will be given when orders are placed in the first phase while the lowest one will be given when they are placed in the last phase. In this situation, the supplier attempts to attract the buyer to place orders as early as possible during the sale period. The buyers will respon these offers by ordering a special quantity in one of the phase. In this paper, we propose such a forward buying model with discount-proportionally-distributed time phases. To examine the behaviour of the proposed model, we conducted numerical experiments. We assumed that there are three phases of discounts during the sale period. We then compared the total joint costs of special order placed in each phase for two scenarios. The first scenario is the case of independent situation – there is no coordination between the buyer and the supplie-, while the second scenario is the opposite one, the coordinated model. Our results showed the coordinated model outperform the independent model in terms of producing total joint costs. We finally conducted a sensitivity analyzis to examine the other behaviour of the proposed model.
Keywords: supplier-buyer inventory system, forward buying model, decremental temporary discounts, joint economic lot sizing, optimization.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-16 10:58:28
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1910
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 3, No.3, September 2008
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/24420
2020-04-17T18:11:55Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"200131 2020 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
RANCANG BANGUN APLIKASI PEMETAAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN BERBASIS ANDROID
Anggraini, Novia
Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Widya, Moh. Anshori Aris
Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Sufaidah, Siti
Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Array
Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah yang membutuhkan penanganan serius mengingat besarnya kerugian yang diakibatkannya. Salah satu upaya untuk meningkatkan keselamatan transportasi yaitu dengan mengetahui titik lokasi rawan kecelakaan. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi lokasi rawan kecelakaan yaitu metode Angka kecelakaan dan frekuensi kecelakaan. Tujuan studi ini untuk mengidentifikasi titik lokasi rawan kecelakaan dengan menggunakan metode Batas Angka Ekivalen kecelakaan dan Z-Score. Data kecelakaan lalu lintas yang dianalisis bersumber dari satlantas Jombang dari tahun 2018 dan data yang bersumber dari media elektronik, variabel dummy dari tahun 2016 - 2019. Aplikasi rancang bangun daerah rawan kecelakaan Berbasis mobile, dibangun dengan framework Codeigniter dan Framework 7, MySql sebagai basis data dan Mapbox Api sebagai layanan peta digital. Hasil akhir dari penelitian ini adalah terciptanya aplikasi SIG berbasis mobile yang menyajikan informasi titik lokasi rawan kecelakaan dan tingkat kerawanannya serta notifikasi kepada pengguna jika berada di radius titik rawan yang dapat diakses oleh masyarakat.
Abstract
Traffic accidents are a problem that requires serious treatment considering the amount of loss caused. One effort to improve transportation safety is to know the location of accident-prone locations. The method used to identify accident prone locations is the accident rate and frequency of accident methods. The purpose of the study is to identify accident prone locations by using the Accidental Equivalent Limit Limits and Z-Score methods. Traffic accident data analyzed were sourced from Jombang Satlantas from 2018 and data were sourced from electronic media, dummy variables from 2016 - 2019. Application of building design for accident-prone areas Based on mobile, built with Codeigniter frame and Framework 7, MySql as database and the Fire Mapbox as a digital map service. The final result of this study is the creation of a mobile-based GIS application that presents information on the location of accident-prone locations and their vulnerability levels as well as notifications to users if they are in a vulnerable point radius that can be accessed by the public.
Keywords: Equivalent accident number (EEK); Black Spot; Framework7; SIG; Z-Score
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2020-01-31 00:00:00
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/24420
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 15, No 1 (2020): Januari 2020
eng
Copyright (c) 2020 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2028
2012-02-21T14:28:48Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PENGUKURAN WAKTU KERJA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SPEECH RECOGNITION
Rahman, Arief
Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111
Telp: 031-5939361
Febrianto, Galih
Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111
Telp: 031-5939361
Sudiarno, Adithya
Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111
Telp: 031-5939361
Pengukuran waktu kerja merupakan bagian penting dalam proses standarisasi kerja. Secara
umum pengukuran kerja dapat dibagi menjadi dua yaitu pengukuran secara langsung dan tidak langsung.
Pada pengukuran kerja secara tidak langsung, terdapat beberapa metode pengukuran salah satunya adalah
Methods Time Measurements (MTM)-1. Untuk pengukuran secara manual, perhitungan dengan MTM-1
dilakukan dengan memilih daftar operasi yang sesuai dengan operasi kerja amatan. Penggunaan table
MTM dapat dilakukan oleh pengguna yang telah memahami gerakan kerja dan MTM serta memerlukan
durasi waktu tertentu dalam proses penetapan waktu standar yang harus tepat dan akurat menggunakan
table MTM.
Pengembangan perangkat lunak untuk mempermudah dan meningkatkan keakuratan penggunaan metode
MTM merupakan kontribusi utama dalam penelitian ini. Aplikasi perangkat lunak (SperofiM-1) ini
dirancang untuk seorang observer dalam pengukuran kerja secara tidak langsung. Teknologi speech
recognition dikembangkan dalam aplikasi ini untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan pemilihan
operasi kerja yang bersesuaian pada table MTM. Suara observer dibaca sebagai sebuah informasi dan
dikonversi dalam spektrum suara yang dianalisa dan dibandingkan dengan template suara dan data waktu
sesuai tabel MTM-1 pada database sistem. Dari hasil pengujian antara metode manual, metode click, dan
SperofiM-1 diperoleh bahwa SperofiM-1 mampu memberikan performansi waktu terbaik dalam proses
pengukuran kerja dengan tabel MTM-1 sebesar 74,14%.
Kata Kunci: Pengukuran Waktu Kerja, Methods Time Measurement, Speech Recognition
Measurement of working time is an important part in the process of standardization work. In
general, the measurement of work can be divided into two, namely measurement directly and indirectly.
In measuring the indirect employment, there are several methods of measuring one of them is Methods
Time Measurements (MTM) -1. For manual measurements, calculations with the MTM-1 is done by
selecting a list of operations in accordance with the observation of work operations. Use of MTM table
can be performed by users who have understood the work and the MTM movement and require a certain
duration of time in the process of setting standards that must be precise and accurate use MTM table.
Development of software to simplify and improve the accuracy of the MTM method is the use of the main
contributions in this research. Application software (SperofiM-1) is designed for an observer in the
measurement of indirect employment. Speech recognition technology developed in this application to
increase the speed and accuracy of the selection operation corresponding work on MTM table. Sound
observer read as an information and convert the sound spectrum was analyzed and compared with voice
and data templates appropriate time MTM-1 tables in the database system. From the test results between
the manual method, click the method, and SperofiM-1 obtained that SperofiM-1 is able to give the best
time in the performance measurement process of working with MTM-1 tables for 74.14%.
Keywords: Measuring Time Work, Methods Time Measurement, speech recognition
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 14:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2028
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.1, Januari 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/34949
2023-06-07T07:52:08Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"211001 2021 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN AUX RAW MATERIAL MENGGUNAKAN METODE MIN-MAX STOCK DI PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA
Bakhtiar, Arfan
Universitas Diponegoro
Audina, Salsabila
Universitas Diponegoro
Array
PT. Mitsubishi Chemical Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri polyester yang memproduksi Purified Terephthalic Acid (PTA) terbesar di Indonesia. PTA adalah suatu senyawa yang tidak tersedia di alam yang dibuat dari sintesa kimia. Terdapat auxiliary raw material yang diperlukan untuk membantu proses produksi PTA agar dapat berjalan dengan lancar, seperti Hydrobromic Acid (HBr) dan Soda Ash Dense (Na2CO3). Perusahaan belum memiliki jumlah safety stock padahal perusahaan harus mengendalikan persediaan auxiliary raw material agar dapat menghindari kekurangan dan kelebihan bahan baku yang menyebabkan perusahaan dapat mengeluarkan biaya lebih banyak. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa metode min-max stock menunjukan jumlah safety stock bahan baku Hydrobromic Acid yaitu sebesar 17,5 ton dan untuk Soda Ash Dense yaitu sebesar 5,41 ton. Penentuan jumlah persediaan antara kebijakan perusahaan dengan hasil perhitungan metode min-max stock memiliki beberapa perbedaan. Dari perbedaan tersebut, perusahaan dapat menghemat total biaya persediaan sebesar Rp 7.550.000,00 untuk Hydrobromic Acid dan Rp 11.221.224,16 untuk Soda Ash. Frekuensi pemesanan yang terlalu sering dengan ukuran pemesanan yang besar menyebabkan total biaya persediaan menjadi tinggi. Dari hasil tersebut perusahaan perlu menerapkan metode min-max stock untuk mengendalikan persediaan bahan baku supaya dapat menghemat biaya pengeluaran.
Abstract
[Inventory Control Analysis of Aux Raw Material Using Min-Max Stock Method in Mitsubishi Chemical Indonesia Company] Mitsubishi Chemical Indonesia is a company engaged in the polyester industry that produces the largest Purified Terephthalic Acid (PTA) in Indonesia. PTA is a compound that is not available in nature, so it is made by chemical synthesis. There are auxiliary raw materials that are needed to help the PTA production process, so it can run well, such as Hydrobromic Acid (HBr) and Soda Ash Dense (Na2CO3). The company don’t have the safety stock even though the company should control the aux raw material inventory to avoid the company to run out of stock or overstock, that causes the company to spend a lot of money. The calculations result shows that the amount of the safety stock for Hydrobromic Acid is 17.5 tons and for Soda Ash is 5.41 tons. The determined number of inventories between company policy and the calculation of the min-max stock method have several differences. From those differences, the company can save the total inventory cost amounted at IDR 7.550.000,00 for Hydrobromic Acid and IDR 11.221.224,16 for Soda Ash. High frequency of orders with a large order size can cause the total inventory cost to be high. From that result, the company needs to apply a min-max stock to control inventory and to save money on expenses.
Keywords: inventory; min-max stock method; out of stock; overstock; TIC
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2021-10-01 06:37:33
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/34949
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 16, No 3 (2021): September 2021
eng
Copyright (c) 2021 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2083
2012-02-23T13:56:26Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER UNTUK EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PAKAN PADA USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG
Sriyanto, Sriyanto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Pujotomo, Darminto
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Octavian MP, Yogi
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp (024) 7460052
Dalam usaha penggemukan sapi potong, upaya meningkatkan produktivitas ditentukan oleh faktor makanan. Hal ini dikarenakan harga jual sapi ditentukan oleh berat badan hidup dan kualitas dagingnya, sehingga pengaturan dan manajemen pakan yang baik akan berpengaruh secara signifikan pada efisiensi usaha. Demikian pula dengan berbagai pakan alternatif yang murah namun memiliki nutrisi yang tinggi, memunculkan peluang, untuk melakukan perbaikan ransum pakan ternak. Proses penggemukan sapi juga dipengaruhi oleh berbagai kondisi ternak, yang bersifat unik satu dengan yang lain. Ketiadaan sistem informasi yang tepat untuk menentukan kebutuhan komposisi pakan ternak yang sesuai mengakibatkan upaya penggemukan tidak berjalan optimal. Untuk itu diperlukan dikembangkan suatu bentuk sistem informasi yang mampu mencatat secara akurat kebutuhan pakan sapi berdasar kenaikan beratnya, dan juga mampu menentukan komposisi pakan yang tepat dari berbagai alternatif pakan murah bernutrisi tinggi. Dengan adanya perangkat lunak CAFA System (Cattle Fattening System) yang memanfaatkan basis data pakan dan ternak diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemberian pakan ternak.
Kata kunci: perangkat lunak, CAFA System, basis data, efisiensi, pakan ternak
In the fattening of cattle, efforts to increase productivity is determined by dietary factors. This is because beef prices are determined by the weight of living and quality of the meat, so the arrangement and management of good food will impact significantly on business efficiency. Similarly, various alternative feed is cheap but has a high nutrition, led to opportunities, to improve livestock feed rations. The process of fattening cattle is also influenced by various conditions of livestock, which are unique to one another. The absence of appropriate information systems to determine the need for animal feed composition according to lead the efforts of fattening is not running optimally. Therefore we need to develop a form of information system which is able to record accurately the needs of increasing severity based cattle feed, and also able to determine the exact feed composition of the various alternatives cheap high nutritious food. With this software CAFA System (Cattle Fattening System) which utilizes a database of feed and livestock is expected to improve efficiency and effectiveness of feeding livestock.
Keywords: software, CAFA System, database, efficiency, animal feed
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-23 13:56:26
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2083
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.3, September 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17733
2018-02-22T14:54:10Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2162
2012-02-24T15:00:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
IMPLEMENTASI SISTEM CERDAS PADA AUTOMATED TOOL CHANGER (ATC) BERDASARKAN ANALISIS GAYA POTONG DAN GAYA MAKAN
Widyanto, Susilo Adi
Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto Semarang
Penerapan sistem otomasi dalam suatu proses produksi telah berhasil meningkatkan kualitas produk, menekan ongkos produksi dan meningkatkan keamanan dalam pelaksanaan proses. Dalam bidang proses pemesinan, pengembangan kemampuan mesin perkakas terus dilakukan antara lain dengan menerapkan sistem cerdas yang secara aktif dapat mengoreksi jalannya proses pemotongan. Paper ini membahas pengotomasian proses pergantian pahat beradasarkan analisis gaya potong dan gaya makan. Gaya potong dan gaya makan aktual diukur secara simultan dengan proses pemotongan dan hasilnya dibandingkan dengan suatu data referensi yang tersimpan dalam sistem database. Nilai spesifik yang ditunjukkan dapat digunakan untuk mengidentifikasi perubahan parameter proses yang terjadi termasuk terjadinya keausan pahat. Data hasil indentifikasi digunakan sebagai perintah eksekusi bagi sistem mekanik ATC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi proses identifikasi ditentukan oleh nilai R2 (koefisien determinan) yang berarti dibutuhkan sistem pengukuran gaya potong dan gaya makan yang presisi.
Kata kunci: ATC, gaya potong, gaya makan, nilai korelasi, sistem cerdas
Application of automation systems in a production process has been successful in increasing product quality, costs and enhance security in the implementation process. In the field of machining processes, machine tool development capabilities continue to be made, among others, by applying intelligent systems that can actively correct the course of the cutting process. This paper discusses the automation process of changing the style of carving beradasarkan analysis pieces and eating style. Style actual pieces and eating style was measured simultaneously with the cutting process and the results compared with a reference data stored in a database system. Specific values shown can be used to identify changes in process parameters including the occurrence of wear and tear that occurs chisel. The identification data is used as a command execution for the mechanical system ATC. The results showed that the accuracy of the identification process is determined by the value of R2 (coefficient determinant) which means the system needs cutting force measurements and precise style of eating.
Keywords: ATC, cut style, style dining, value of correlation, intelligent systems
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2162
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.2, Mei 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/51066
2023-02-15T03:34:46Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"230214 2023 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PADA OBJEK WISATA ALAM MAYANG DENGAN INTEGRASI METODE FIPIA DAN KANO
Susanty, Aries
Universitas Diponegoro http://orcid.org/0000-0003-0601-5206
Permata, Aradita Anisya
Universitas Diponegoro
Array
Pemberlakuan Fase New Normal (yang ditandai dengan perubahan perilaku untuk tetap melakukan aktivitas normal yang disertai dengan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19) menjadi tantangan baru bagi setiap sektor bisnis, termasuk sektor pariwisata. Hal ini juga merupakan suatu tantangan bagi Obyek Wisata Alam Mayang Pekanbaru yang saat ini sedang menyusun rencana untuk meningkatkan layanan wisatanya dalam rangka beradaptasi dengan Fase New Normal. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah menyusun rencana peningkatan layanan wisata yang relevan dengan Fase New Normal dengan didasarkan pada tiga parameter, yaitu perbandingan antara tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut layanan, dampak atribut layanan terhadap pencapaian tujuan bisnis, serta tingkat signifikansi layanan terhadap kepuasan wisatawan. Terdapat 21 atribut layanan yang termasuk dalam lima dimensi yang akan dievaluasi dengan menggunakan Metode Fuzzy Importance Performance Impact Analysis (FIPIA) dan Metode Kano. Ke-21 atribut layanan tersebut dipilih setelah melakukan studi literatur secara terbatas pada sejumlah penelitian terdahulu. Dalam hal ini, Metode FIPIA digunakan untuk memilih sekelompok atribut layanan yang menjadi fokus untuk ditingkatkan, sedangkan Metode Kano digunakan untuk menentukan urutan dari sekelompok atribut layanan yang akan ditingkatkan tersebut. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh 404 wisatawan dan hasil wawancara dengan lima orang tenaga ahli yang merupakan perwakilan dari akademisi dan praktisi. Selanjutnya, hasil pengolahan data dengan menggunakan FIPIA menunjukkan bahwa terdapat 7 buah atribut layanan yang menjadi fokus untuk ditingkatkan dan hasil pengolahan data dengan menggunakan Metode Kano menunjukkan bahwa tiga diantaranya termasuk dalam kelompok atribut dasar yang harus ada atau must be, dua diantara termasuk dalam kelompok atribut yang mampu memberikan kepuasan secara linear (one-dimensional), dan dua diantaranya termasuk dalam kelompok atribut yang mampu memberikan kepuasan secara eksponensial (attractive).
Abstract
[Improving Service Quality at Mayang Alam Tourism with FIPIA an KANO Integration] Implementing the New Normal Phase (marked by changes in behavior to continue carrying out routine activities accompanied by implementing health protocols to prevent transmission of Covid-19) is a new challenge for every business sector, including the tourism sector. Implementing the New Normal is also challenging for the Mayang Pekanbaru Natural Tourism Object, which is currently preparing plans to improve its tourism services to adapt to the New Normal Phase. Based on this condition, the purpose of this study is to develop a plan to improve tourism services that are relevant to the New Normal Phase based on three parameters, namely a comparison between the level of importance and performance of service attributes, the impact of service attributes on achieving business goals, and the level of service significance on tourist satisfaction. There are 21 service attributes included in the five dimensions, which will be evaluated using the Fuzzy Importance Performance Impact Analysis (FIPIA) and the Kano methods. All the service attributes were selected after conducting a limited literature review on a number of previous studies. In this case, the FIPIA method selects a group of service attributes to focus on for improvement. Then, the Kano method is used to determine the order of a group of service attributes to be improved. The data ne eded in this study were obtained from the questionnaires completed by 404 tourists and interviews with five experts who were representatives of academics and practitioners. Furthermore, the data processing results using FIPIA show that the improvement should focus on seven service attributes. Moreover, the results of data processing using the Kano method show that three of them are included in the group of basic attributes that must exist or must be, two of them are included in the group of attributes that are able to provide satisfaction linearly (one-dimensional), and two of them are included in the group of attributes that are able to give satisfaction exponentially (attractive).
Keywords: Service Quality; FIPIA; KANO
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2023-01-20 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/51066
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 18, No 1 (2023): Januari 2023
eng
Copyright (c) 2023 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2204
2012-02-27T14:50:54Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENGHITUNGAN WAKTU PENGERINGAN KAYU JATI METODE PROGRESIF DENGAN LOGIKA FUZZY (STUDI KASUS CV. DWI TUNGGAL – BAWEN)
Fanani, Zainal
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Prastawa, Heru
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Suswianti, Suswianti
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Untuk menyiasati kendala yang dihadapi perusahaan mebel dalam memperoleh bahan baku jati tua, salah satunya adalah menggunakan kayu jati muda dan melakukan metode pengeringan progresif. Selama menggunakan metode pengeringan progresif ini ternyata sering terjadi keterlambatan pemenuhan order. Belum adanya model prediksi waktu proses pengeringan menyebabkan pengambilan keputusan due date order oleh pihak manajemen kurang akurat. Proses pengeringan progresif yang dibahas pada penelitian in adalah pengeringan di udara terbuka (open drying). Waktu pengeringannya ditentukan oleh faktor evaporasi, ketebalan kayu dan kandungan air dalam kayu (MC/ Moisture Content).
Untuk mendapatkan waktu pengeringan, faktor-faktor yang mempengaruhinya diinterpolasikan dengan logika inferensi fuzzy sehingga didapatkan hitungan kuantitatif. Input perhitungan adalah data historis dan pengalaman bagian wood center yang biasa melakukan proses pengeringan kayu. Toolbox fuzzy dari Matlab digunakan untuk menguji dan melakukan perhitungan dari model yang telah dibuat.
Validasi model dilakukan dengan dua cara, yaitu menguji model fuzzy dengan input-input dengan nilai tertentu dan nilai sembarang untuk menguji make sensenya model serta dengan cara membandingkan hasil perhitungan dari toolbox yang telah diprogram dengan waktu pengeringan yang ada di lapangan. Dari proses validasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model fuzzy yang telah dibangun adalah valid atau sesuai dengan sistem yang ada.
Kata kunci : pengeringan progresif logika inferensi fuzzy
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2204
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.2, Mei 2006
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2243
2012-02-28T12:12:31Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
Rancang Bangun Alat Uji Komposisi Massa Pada Logam Paduan Berdasarkan Prinsip Gaya Angkat Fluida
Slamet, Agus
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Sudarto,S.H. Tembalang, Semarang
Amrul, Amrul
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Sudarto,S.H. Tembalang, Semarang
Spectro Analyser merupakan alat uji komposisi yang sangat presisi dan harganya sangat mahal, maka diperlukan alat uji komposisi yang lebih sederhana dan murah tapi dapat berfungsi sebagai alat uji komposisi logam paduan yang terdiri dua unsur saja.
Prinsip kerja dari rancang bangun Alat Uji Komposisi Massa ini adalah berdasarkan benda terbenam atau terapung pada permukaan fluida cair maka gaya yang bekerja pada benda tersebut terjadi karena tekanan fluida cair atau disebut sebagai gaya angkat (bouyancy.),
Pengujian ini akan mendapatkan data dari alat uji adalah volume air yang dipindahkan atau volume bahan uji dan massa bahan uji saat di dalam fluida sebagai representasi dari resultan gaya..
Metode penelitian yang dilakukan dimulai dari perancangan dan pembuatan alat ,kemudian dilanjutkan dengan pengujian, pengambilan data dengan cara mencelupkan bahan uji ke dalam fluida pada gelas ukur. Bahan uji yang digunakan mengandung dua unsur yaitu alumunium (Al) dan zink (Zn) dengan komposisi massa Bahan uji A :76,35% Al ;23,65% Zn, bahan uji B : 73,42% Al ;26,58% Zn dan bahan uji C: 83,38% Al ; 16,62% Zn. Dari hasil pengukuran dihitung ketidakpastian hasil pengukuran dari alat uji.
Hasil pengujian dan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa Alat uji komposisi massa dapat berfungsi untuk mengukur logam dengan paduan dua unsur dengan luaran massa bahan uji sebelum maupun saat di dalam fluida (air) dan volume air yang dipindahkan atau volume bahan uji.
Dari ketiga bahan uji menghasilkan perbedaan nilai komposisi massa dibandingkan dengan nilai yang sudah ditentukan. Nilai perbedaan untuk bahan uji A,B dan C berturut-turut 3.31%, 5,10% dan 4,96%, sedangkan alat uji ini mempunyai ketidakpastian hasil pengukurannya sebesar 3,33%.
Kata kunci : komposisi, massa,volume
The Spectro Analyzer is a very accurate and expensive test device, therefore it needs a more simple and cheaper composition test device which able to function as an alloy composition test device that only consist of two elements.
The principal work of this engineering of Mass Composition Test device is based to the sinking or floating object on the liquid fluid’s surface, therefore the force acting on it due to liquid pressure is termed buoyancy.
From this test, the data that would be appeared in the device is the water volume that is transferred or the volume or the mass of the test material inside the fluid as a representation of resultant force. The research method begins from designing and device making, then followed by the test and data taking by immersed in the test material to the fluid in the maat glass. The test material consists of two elements, they are Aluminium (Al) and Zinc (Zn) with mass composition of Test Material A : 76,35% Al ;23,65% Zn, Test Material B: 73,42% Al ;26,58% Zn, and Test Material C: 83,38% Al ; 16,62% Zn. From the result of the calculation, it is estimate the uncertainty of the calculation result of the test device.
From the test result and obtained data, it is known that Mass Composition Test device is able to measure metal with two mixture elements with the test material’s outcome of mass before or when in the fluid and the water volume that is transferred or the test material’s volume.
From the third test materials result the different of mass composition value compares with the specified value, the different value for test materials A, B, and C are 3.31%, 5,10% and 4,96%, this test device has an uncertainty result in measurement result about 3,33%.
Key words : composition,mass,volume.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-28 12:12:31
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2243
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 2, No.1, Januari 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13799
2020-04-17T18:04:14Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"170322 2017 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT
Lestari, Puji
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp. 0247460052
Irena, Liong
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp. 0247460052
Widyadana, I Gede Agus
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp. 0247460052
Array
Bullwhip effect adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan variasi permintaan dalam suatu rantai pasok. Bullwhip effect ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu jumlah pemesanan. Jumlah pemesanan yang dilakukan oleh masing-masing pemasok akan mempengaruhi jumlah pemesanan pada pemasok yang lain. Perbedaan jumlah pemesanan antar pemasok ini akan menimbulkan bullwhip effect. Penelitian ini akan menunjukkan pengaruh penentuan jumlah pemesanan terhadap bullwhip effect dengan menggunakan metode Silver Meal dan Lot For Lot. Hasil yang diperoleh diukur dengan melihat perbedaan biaya per unit pada keseluruhan rantai pasok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak pembeli lebih baik menggunakan metode Silver Meal karena variasi permintaan masih mewakili permintaan yang sebenarnya sedangkan pada pihak penjual lebih baik menggunakan Lot For Lot karena variasi permintaan sudah tidak dapat mewakili permintaan sebenarnya. Penggunaan metode Lot For Lot pada pihak penjual menyebabkan variasi permintaan yang sudah tidak mewakili permintaan sebenarnya tidak diperhitungkan.
Abstract
Bullwhip effect is the increased variability of demand in supply chain. Order quantity could be a factor that cause bullwhip effect. Deciding order quantity by an actor in supply chain will affect the order quantity by the other actors. Different order quantity is known as bullwhip effect. This research will show the effect of lot sizing, Silver Meal and Lot For Lot, on bullwhip effect. The result could be seen on the cost per unit in supply chain. The result shows that Silver Meal is better used by a buyer because demand variation could present the real demand, while Lot For Lot is better used by a seller because demand variation could not present the real demand. Using Lot For Lot causes the demand variation is not included.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2017-03-22 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/13799
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 12, No. 1, Januari 2017
eng
Copyright (c) 2017 J@TI UNDIP : JURNAL TEKNIK INDUSTRI
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/18368
2020-04-17T18:07:17Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"180331 2018 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS JENIS LAYANAN PENDIDIKAN DAN NON PENDIDIKAN YANG PENTING BAGI PENINGKATAN KEPUASAN MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO)
Susanty, Aries
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Santoso, Haryo
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Nursyachbani, Pramudiastuti
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Abstrak
Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi item layanan pendidikan dan non pendidikan yang dianggap penting untuk peningkatan kepuasan mahasiswa Fakultas Teknik Univesitas Diponegoro (UNDIP). Kedua, penelitian ini bertujuan untuk menyusun sejumlah rekomendasi untuk perbaikan atas item layanan pendidikan dan non pendidikan yang dianggap penting tersebut. Terdapat 7 dimensi dan 28 item layanan yang digunakan untuk mengindentifikasi jenis layanan pendidikan dan non Pendidikan yang diterima oleh mahasiswa Fakultas Teknik UNDIP. Penelitian ini menggunakan Metode Kano dan Taguchi untuk mengindentifikasi item layanan pendidikan dan non pendidikan yang dianggap paling penting. Dalam hal ini, Metode Kano digunakan untuk memilih sejumlah item layanan pendidikan dan non pendidikan yang termasuk dalam kelompok attractive dan one-dimentional. Adapun Metode Taguchi digunakan untuk dua hal, yang pertama yaitu memverifikasi hasil pengelompokan dari Metode Kano sehingga diperoleh hasil yang lebih optimal dan mengurutkan prioritas perbaikan dari item-item layanan yang termasuk dalam kelompok attractive dan one-dimentional. Data untuk penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh 120 responden untuk kuesioner Kano dan 60 responden untuk kuesioner Taguchi. Hasil pengolahan data dengan menggunakan Metode Kano menunjukkan bahwa terdapat 6 item layanan yang termasuk dalam kategori one-dimensional dan terdapat 2 item layanan .yang termasuk dalam kategori attractive. Selanjutnya, pengolahan data dengan menggunakan Metode Taguchi diperoleh bahwa terdapat 2 item layanan yang perpindah dari one-dimensional ke attractive dan 1 item layanan yangberpindah dari attractive ke one-dimensional.
Abstract
Analysis of the type of educational and non-educational services that are important for the enhancement of student satisfaction (case study Faculty of Engineering, Diponegoro University)] This research has two objective. First this study aims to identify the type of educational and non-educational services that are important for the satisfaction’s enhancement of the student of Faculty Engineering, Diponegoro University. Second, this study aims to formulate some recommendation for improving the type of educational and non-educational services that are important for the satisfaction’s enhancement of the student of Faculty Engineering. There are 7 dimensions and 28 indicators used to identify the type of educational and non-educational received by the student. This research uses the Kano and Taguchi method to identify the type of educational and non-educational services that are important for student. In this case, the Kano method is used to identify educational and non-educational services that are include attractive and one-dimensional categories. Whereas the Taguchi method is used to verify Kano’s categorize result for getting more optimal result than Kano method and to put priorities in the right order of those services that are include attractive and one-dimensional categories. Data for this research is got from questionnaires that were distributed to 120 respondents for Kano method and 60 respondents for Taguchi method. Kano method’s result showed that there are 6 type of services that are include in one-dimensional category and 2 type of services that are include in attractive category. However, based on validation result that is using Taguchi method showed that there are 5 type of services that are include in one-dimensional category and 3 type of services that are include in attractive category.
Keywords: Educational and Non-educational Services; Satisfaction’s Enhancement of Student; Faculty of Engineering Diponegoro Univesity; Kano Method; Taguchi Method.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/18368
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 13, No. 1, Januari 2018
eng
Copyright (c) 2018 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1402
2012-02-22T11:37:23Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"120130 2012 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
EVALUASI METODE PENGADAAN e-COMMERCE DENGAN MEMANFAATKAN AHP
Widodo, Erwin
Abstrak
Pengadaan sistem solusi e-Commerce adalah sebuah investasi yang tidak kecil bagi
perusahaan.Langkah analisis yang tepat perlu dilakukan untuk mengevaluasi pemilihan metode
pengadaannya. Secara praktis, beberapa cara pengadaan telah sering dilakukan oleh pelaku industri,
namun aspek obyektivitas mekanisme penilaian seringkali masih menjadi prioritas kedua setelah intuisi
atau subyektivitas pengambil keputusan. Penelitian ini mencoba mengusulkan pemanfaatan AHP sebagai
salah satu solusi untuk permasalahan diatas. Dalam sebuah kasus pengadaan sistem e-Commerce untuk
sebuah perusahaan manufaktur nasional, dilakukan penetapan goal, identifikasi kriteria pengambilan
keputusan serta penentuan seluruh alternatif solusi pengadaan yang mungkin untuk diterapkan. Seluruh
elemen tersebut disusun berdasarkan pedoman strukturisasi dalam AHP. Sebagai tindak lanjut, pihak
manajemen diminta memberikan nilai preferensi dalam skema pairwise comparison antar kriteria maupun
antar alternatif di dalam tiap kriteria. Alternatif terbaik dapat dipilih berdasarkan sintesis tingkat
kepentingan tertinggi sebagai hasil kalkulasi dari model secara keseluruhan. Hasil yang didapat
menunjukkan bahwa AHP dapat dipakai sebagai alat yang cukup komprehensif untuk melakukan evaluasi
metode pengadaan solusi e-Commerce. Dengan memanfaatkan mekanisme evaluasi yang diusulkan oleh
penelitian ini, perusahan yang melaksanakan implementasi sistem berbasis cybermedia ini dapat
meminimalkan risiko bisnis khususnya untuk tinjauan aspek metode pengadaannya.
Kata kunci: e-Commerce, metode pengadaan, AHP.
Abstract
The procurement of e-Commerce system solution is considered as a non trivial investment..A
proper analysis is needed to evaluate suct procurement. Practically, a number of procurement methods
have been frequently done by industrila performer. However, the objectivity of evaluation mechanism still
become second priority following intuition and subjectivity of the decision maker. This reserach proposes
AHP as one solution to overcome aforementioned problem. In an e-Commerce procurement case for one
national company, goal elicitation, criteria identification and alternatives determination were done. All of
those elements are composed based on AHP structure. As the following step, management was asked to
give her preference in pairwise comparison for criteria and alternatives as well. The best alternative then
could be chosen based on the synthesis for the whole model. The result shows that AHP could be used as
a comprehensive tool to evaluate the procurement method of e-Commerce system solution. Using the
proposed evaluation mechanism, company implementing this cybermedia-based system could minimize its
business risks especially on its procurement method context.
Keywords: e-Commerce, procurement method, AHP.
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-01-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1402
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 3, September 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/25021
2021-02-23T12:34:38Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"190531 2019 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
PRODUCT ENGINEERING DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN PRODUK CAIRAN PELAPIS PERMUKAAN AIR PADA KLOSET
Purwaningsih, Ratna
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Maypemi, Niari Prittu
Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Putri, Ade Aisyah Arifna
Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Fahira, Ayu Leuditya
Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Gunawan, Mega Sri
Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Pangestu, Winda Widya
Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Array
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penyusunan konsep produk untuk pembuatan prototype dengan mempertimbangkan suara konsumen (VoC) dan mengukur nilai investasi dari produk cairan pelapis permukaan air pada kloset. Desain produk adalah salah satu tahap yang paling penting dalam memulai suatu usaha menjual produk. Desain produk yang sesuai dengan permintaan konsumen berasal dari kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, penelitian product engineering ini menggunakan pendekatan Quality Function Deployment (QFD). Analisis kelayakan investasi dilakukan dengan mencari nilai Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI) dan Payback Period. Tahap yang dilakukan yaitu penentuan segmentasi pasar dan dilanjutkan dengan penyebaran kuisioner pendahuluan terhadap 24 responsden untuk mengetahui atribut apa saja yang akan muncul sebagai voice of customer. Kemudian tingkat kepentingan konsumen pada atribut kepentingan dikelompokkan menjadi 5 atribut utama, yaitu aroma, desain, portabilitas, efektivitas, dan harga. Hasil pengolahan data menunjukkan atribut desain memiliki hubungan yang paling kuat dengan respons teknis logo dan warna kemasan produk dengan nilai bobot sebesar 42.336. Pengembangan produk diprioritaskan pada respons teknis proporsi/ komposisi bahan baku, kemudian disusul dengan desain logo, warna, dan ukuran kemasan serta jenis bahan baku. Nilai analisis investasi kelayakan dengan metode payback period sebesar 8,63, bulan dan NPV sebesar Rp 10.612.209, IRR sebesar 22,32% dan PI sebesar 1,75. Hal ini menjadi dasar bahwa investasi layak dilakukan.
Abstract
[Product Engineering and Feasibility Analysis of Investment of The Development Water Surface Coating Products on Closets] The success of selling a product goes hand-in-hand with the product design on the market. To effectively create a competitive product for the market requires a great deal of product planning, design, and development. In preparing the product development plan will also requires an extended analysis of costs and investment value that will be carried out in the future. This study aims to develop a concept for making a product prototype by considering the consumer's voice (VoC) and measuring the investment value of a coating liquid product for toilet water’s surface to minimize the smell of feces. Product design is one of the most important stages in starting a business selling products. Product design in accordance with consumer demand comes from consumer needs. Therefore, the product engineering study uses Quality Function Deployment (QFD) method, whereas the investment feasibility study uses Cost of Goods Sold (CoGS), Profit and Loss Analysis (P&L), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Profitability Index (PI). The next step is specifying market segmentation and followed with distributing initial questionnaire to 24 people to determine what kinds of attribute will be selected as a voice of consumer’s. Then, all of the attributes will be grouped into 5 customer’s requirements characteristics which are scent, design, portability, effectiveness, and price. The design characteristic has strongest relation with technical response of logo and packaging color with weight value of 42.336. In product development, material proportion is prioritized, followed by logo design, color, product’s size, and types of ingredients. The result of investment feasibility study are 8.63 for payback period, Rp 10.612.209,- for projected NPV at 10th period, and 22,32% IRR. This becomes the the basis of reasoing why investment is feasible. Keywords: Product Development; Quality Function Deployment; Investment Feasibility Analysis; Product Design
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2019-05-31 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/25021
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 14, No 2 (2019): Mei 2019
eng
Copyright (c) 2019 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1947
2012-02-22T11:34:44Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PERANCANGAN MODEL DISTRIBUSI KOMODITAS PADI PASKA-PANEN BERBASIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (Studi Kasus Sistem SAPA Sukabumi)
Wiyono, Didiek Sri
Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret,
Sutopo, Wahyudi
Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret
Ditinjau dari kajian Supply Chain Management (SCM), salah satu akar masalah pada bisnis komoditas padi paska-panen adalah masalah distribusi. Rendahnya tingkat aksesibilitas informasi ketersediaan komoditas bagi para stakeholder mengakibatkan proses distribusi tidak berjalan dengan baik, sehingga sering terjadi penumpukan komoditas maupun kekosongan komoditas di sisi yang lain. Permasalahan komunikasi dan koordinasi ini mengakibatkan distribusi komoditas padi tidak berjalan dengan baik sehingga sangat merugikan konsumen, petani dan semua pihak yang terlibat di dalam sistem SCM. Fokus penelitian ini adalah merancang model distribusi komoditas padi paska-panen. Rancangan model berbasis Supply Chain Management (SCM) dipilih karena karakteristiknya dalam hal kemudahan interaksi antar stakeholder dinilai mampu menjawab permasalahan rendahnya tingkat aksesibilitas informasi ketersediaan komoditas. Proses perancangan dimulai dengan melakukan inventarisasi kebutuhan stakeholder hingga mendapatkan format yang sesuai dengan distribusi komoditas padi paska-panen. Selanjutnya dibuat System Requirement Specification (SRS) dan diidentifikasi value chain dari komoditas padi paska-panen. SRS dan value chain yang telah didapat dijadikan dasar dalam merancang model distribusi dengan bantuan Use Case Model. Hasil penelitian ini berupa model bisnis yang komperhensif dari sebuah sistem distribusi komoditas padi paska-panen berbasis SCM yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Kata kunci: Supply Chain Management, komunikasi dan koordinasi, penyebaran informasi, model distribusi komoditas padi pascapanen.
Abstract
With the Supply Chain Management’s (SCM) appoach, uncertaintly of rice, main commodity in agri-industry after-harvest paddy, supply and distribution which is giving a bad impact for consumers, farmers, and all who are involved in this business, found that root of the problems is minimum availability of comodities and accessibility of informations. These problems happened because uncertaintly and unavailability of accurate informations about inventory, demands and also products capacity form industries. By the advanced development of internet, web and mobile technologies, problems in creating, providing and deseminating of informations can be minimized by using appropriate application in SCM based information system that uses the advanced facilities of internet and mobile communication network which have been widely spead in Indonesia. Creating software requirement specifications (SRS), use case diagrams, class diagrams and comparing SRS with these diagrams, will be much helpfull for the designed processes to meet and fit with user needs. User interface and prototype of these applications, as a result, also introduced to the client and users to guarantee the fitness of the designed applications.
Keywords: Supply Chain Management, comunication and coordinaton, sharing information, distribution model of after-harvest paddy
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-20 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1947
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 4, No. 2, Mei 2009
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/34972
2021-02-23T18:16:51Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
"210131 2021 eng "
2502-1516
1907-1434
dc
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA PENGADAAN KOMPONEN RAIL PAD 158-7 (STUDI KASUS : PT PINDAD (PERSERO))
Bakhtiar, Arfan
Universitas Diponegoro
Rahmadani, Dewita
Universitas Diponegoro
Lathuihamalo, Deliana
Universitas Diponegoro
Maulana, Bagus
Universitas Diponegoro
Array
Pemilihan supplier merupakan salah satu keputusan strategis dalam manajemen rantai pasok yang berpengaruh terhadap peningkatan keunggulan kompetitif suatu perusahaan. Setiap pabrikan perlu memiliki kriteria standar dalam pemilihan supplier sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kriteria-kriteria yang paling berpengaruh dan urutan alternatif supplier Rail Pad 158-7 terbaik yang bisa digunakan untuk menjadi bahan pertimbangan oleh PT. Pindad (Persero) dalam memilih supplier di masa yang akan datang. Bobot dan prioritas kriteria yang diuji dengan Metode Analytical Network Process (ANP) juga dimaksudkan untuk memunculkan hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antar kriteria. ANP dapat digunakan untuk membantu membuat keputusan untuk memilih supplier dan untuk mengelola kinerja rantai pasokan. Makalah ini menunjukkan kriteria yang mempengaruhi keputusan pemilihan suatu supplier yaitu faktor biaya, delivery, kualitas, dan service sebagai prioritas utama produksi perusahaan. Adapun jika terdapat perbedaan maka perbedaan perspektif dipengaruhi oleh tingkat minat dan tanggung jawab yang berbeda. Perbedaan penilaian ini membentuk dasar pengambilan keputusan dan kebijakan strategis rantai pasokan sesuai dengan kondisi perusahaan.
Abstract
[Analysis of Supplier Selection Using Analytical Network Process (ANP) Method in Procurement of Rail Pad 158-7 Components (Case Study: PT. Pindad (Persero))] Supplier selection is one of the strategic decisions in supply chain management that affects the improvement of a company's competitive advantage. Each manufacturer needs to have standard criteria in the selection of suppliers according to company needs. The purpose of this paper is to find out the most influential criteria and the best alternative order of Rail Pad 158-7 suppliers that can be used as a material for consideration by PT PINDAD (Persero) in selecting future suppliers. The weight and priority of the criteria tested by the Analytical Network Process (ANP) Method are also intended to bring up mutually influential relationships between criteria. ANP can be used to help make decisions to choose suppliers and to manage supply chain performance. This paper shows the criteria that influence a supplier selection decision, which are cost, delivery, quality, and service as the main priority of the company's production. As for if there are differences, differences in perspective are influenced by different levels of interest and responsibility. This difference in valuation forms the basis of supply chain strategic decision-making and policy according to company conditions.
Key words: ANP; Criteria; MCDM; Supplier
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2021-02-09 12:25:05
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/34972
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Vol 16, No 1 (2021): Januari 2021
eng
Copyright (c) 2021 J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2054
2012-02-21T15:51:21Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
EVALUASI BEBAN FISIOLOGIS PADA INDUSTRI MANUFAKTUR (INDUSTRI PEMBUATAN KOMPONEN PESAWAT TERBANG DAN INDUSTRI SEPATU)
Sitohang, Donny Richardo
Fakultas Teknologi Industri ITB
Jalan Ganesha No.10, Bandung 40132
Telp/fax: 022-2508124
Winaningthias, Mei
Fakultas Teknologi Industri ITB
Jalan Ganesha No.10, Bandung 40132
Telp/fax: 022-2508124
Iridiastadi, Hardianto
Fakultas Teknologi Industri ITB
Jalan Ganesha No.10, Bandung 40132
Telp/fax: 022-2508124
Studi ini meneliti beban fisiologis yang dialami pekerja pada industri manufaktur, tepatnya pada industri pembuatan komponen pesawat terbang dan industri pembuatan sepatu. Pada industri pembuatan komponen pesawat terbang pekerjaan yang akan diteliti beban fisiologisnya adalah pekerjaan assembly, machining,dan metal forming. Untuk industri sepatu pekerjaan yang akan diamati adalah pekerjaan pola, jahit dan potong. Penelitian ini melibatkan 10 orang responden pada setiap jenis pekerjaan. Pada industri pembuatan komponen pesawat terbang nilai rata-rata denyut jantung kerja untuk pekerjaan assembly adalah sebesar 82.9±7,1 denyut/menit, untuk pekerjaan machining sebesar 79.9±9,5 denyut/menit, dan untuk pekerjaan metal forming sebesar 88,8 ±11,2 denyut/menit. Nilai rata-rata konsumsi oksigen relatif pada pekerjaan assembly adalah sebesar 20,8±4%, pekerjaan machining 23,1±5%, dan pekerjaan metal forming 26,4 ± 8%. Sedangkan pada industri pembuatan sepatu nilai denyut jantung kerja rata-rata untuk pekerjaan pola adalah 82±5,3 denyut/menit, pekerjaan jahit 84,5±6,1 denyut/menit, dan pekerjaan potong 88,4±11,5 denyut/menit. Nilai rata-rata konsumsi oksigen relatif pada pekerjaan pola adalah sebesar 15,8±5%, pekerjaan jahit 15,9±4%, dan pekerjaan potong 18±7%. Secara umum intensitas beban kerja fisik pada aktivitas yang diteliti baik pada industri pembuatan komponen pesawat terbang maupun industri pembuatan sepatu bersifat ringan dan masih berada dalam batas yang direkomendasikan.
Kata kunci : Beban kerja fisiologis, Konsumsi Oksigen, Denyut Jantung, Skala Borg
Generally, the purpose of this study is to evaluate work physical capacity of Indonesian Aerospace production division operators and shoe industry operators. In this study, physiological workloads were evaluated in assembly, machining, and metal forming tasks (Indonesian Aerospace) pattern making activity, sewing, and cutting (shoe industry) using three indicators (heart rate, oxygen consumption and subjective ratings, Borg scale). This study use 10 workers for each task (total 60 operators, 30 mens and 30 womens). Heart rate, oxygen consumption and subjective ratings of all sixty subjects were evaluated during work day with sampling method. Those data were taken in 4 different times (early workday, before rest, after rest, and end of workday). As the result of this study, heart rate average for assembly work is 82.9 ± 7.1 beats / min, for machining 79.9 ± 9.5 beats / min, and metal forming 88.8 ± 11.2 beats / min. The average value of %VO2 for assembly is 20.8 ± 4%, machining 23.1 ± 5%, and metal forming 26.4 ± 8%. While the value of shoe industry, heart rate average for the patternmaking work is 82 ± 5.3 beats / min, sewing 84.5±6.1 beats / min, cutting 88.4 ± 11.5 beats / minutes. The average value of %VO2 for pattern making is 15.8 ± 5%, sewing 15.9±4%, and cutting 18± 7%. In general, the intensity of physical workload on the activity studied both in industrial manufacturing aircraft components as well as shoe-making industry are minor and still in the recommended limits.
Keywords: Physiological workload, oxygen consumption, heart rate, Borg scale
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-21 15:51:21
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2054
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 5, No.2, Mei 2010
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15231
2017-07-18T10:53:56Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2126
2012-02-24T09:36:30Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN E-COMMERCE BERBASIS FORUM ONLINE INVISION POWERBOARD (IPB) DENGAN METODE STRUCTURED ANALYSIS AND DESIGN TECHNIQUE PADA PT. TAPIOKA
Pujangkoro MM, Sugiharto
DepartemenTeknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater Campus USU Medan, 20155
Ginting, Rosnani
DepartemenTeknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater Campus USU Medan, 20155
PT. Tapioka pada saat ini belum berhasil mendapatkan angka penjualan terhadap produknya seperti yang diharapkan. Pangsa pasar yang dituju oleh PT. Tapioka pada umumnya sangat mudah ditemui di dunia maya. Mereka umumnya memiliki akses internet sendiri dan sering menggunakan jasa internet dalam aktivitasnya. Tidak jarang juga mereka melakukan transaksi secara online. Hal ini memungkinkan penambahan angka penjualan dan menurunkan biaya pemasaran dengan cara memasuki dunia bisnis di dunia internet. PT. Tapioka harus bisa menjangkau pasar yang ada di dunia maya untuk pelanggan baru dan berkomunikasi secara online dengan pelanggan yang telah ada. Dan untuk melakukan hal tersebut harus membuat perancangan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan Structured Analysis and Design Technique (SADT) untuk membangun sebuah aplikasi e-commerce berbasis online Invision Power Board (IPB). Bisnis e-commerce sangat menghemat biaya hingga sampai berkisar 90916. Perancangan dan perawatan bisnis ini hanya memerlukan biaya sekitar Rp. 9.100.000,- untuk satu tahun, sedangkan untuk merancang sebuah usaha baru akan memerlukan biaya minimal Rp. 100.000.000,- dalam setahun. Dengan membangun suatu bisnis di internet, maka perusahaan akan mendapatkan umpan balik dari pelanggan. dimanfaatkan oleh pihak perusahaan untuk memberikan pelayanan yang maksimal karena pelanggan akan merasa dihargai. dani PT. Tapioka dapat lebih mengenali para pelanggannya, karena perusahaan akan mendapatkan basis data yang sudah terkomputerisasi.
Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan ,SADT dan E-commerce
PT. Tapioca at present has managed to get sales figures on its products as expected. Target audiences by PT. Tapioca is generally very easily found in cyberspace. They generally have their own Internet access and frequent use of Internet services in its activities. Not infrequently they also make transactions online. This allows the addition of sales and reduce marketing costs by way of entering the business world in the internet world. PT. Tapioca should be able to reach markets that exist in cyberspace for new customers and communicate online with customers that already exist. And to do that should make the decision support system design by using the Structured Analysis and Design Technique (SADT) to build an application-based online e-commerce Invision Power Board (IPB). E-commerce business is to save costs by up to around 90,916. Design and maintenance of this business only costs around Rp. 9.1 million, - for one year, while drawing up a new business will cost at least Rp. 100,000,000, - in a year. By building a business on the Internet, the company will get feedback from customers. utilized by the company to provide superior service because customers will feel valued. dani PT. Tapioca can better identify its customers, because companies will get the base data is already computerized.
Keywords: Decision Support Systems, SADT and E-commerce
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-24 09:36:30
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2126
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 6, No.1, Januari 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21424
2018-12-12T12:27:39Z
jgti:CAS
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/2199
2012-02-27T13:43:41Z
jgti:CAS
nmb a2200000Iu 4500
2502-1516
1907-1434
dc
PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)
Bakhtiar, Arfan
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto SH, Tembalang, Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Sari, Diana Puspita
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto SH, Tembalang, Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Tantono, Hendy
Industrial Engineering Departement Diponegoro University
Jl. Prof. Soedarto SH, Tembalang, Semarang 50275 Telp (024) 7460052
Transportasi adalah sarana pendukung utama bagi kegiatan di suatu kota. Dengan sarana transportasi yang baik maka kegiatan akan dapat berjalan dengan lancar. Masalah yang sering dihadapi dalam transportasi adalah terjadinya ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan alat transportasi. Dinas perhubungan kota Semarang adalah instansi pemerintah yang bertugas mengatur masalah transportasi di kota Semarang. Meskipun jumlah trayek di kota Semarang saat ini telah dibatasi namun terlihat bahwa jumlah bus yang ada saat ini terlalu banyak atau tidak seimbang dengan kebutuhan. Dalam penulisan ini akan dibahas masalah penentuan jumlah bus yang optimal agar terjadi keseimbangan antara permintaan dan jumlah bus yang disediakan sehingga penumpang dapat terlayani dengan baik dan biaya operasional bus dapat lebih efisien. Trayek yang diteliti adalah trayek Terboyo Cangkiran di kota Semarang.
Penelitian ini mencoba menggunakan model Goal Programming yang sebelumnya sangat jarang digunakan dalam penentuan jumlah bus. Kelebihan dari model Goal Programming adalah dapat menghitung dengan berbagai tujuan sekaligus. Di dalam masalah transportasi banyak pihak yang terlibat seperti pengusaha bus yang menginginkan keuntungan yang maksimal dan juga penumpang yang menginginkan tranportasi yang nyaman dan murah. Kepentingan yang bertentangan itu perlu dicari titik keseimbangannya karena jumlah bus yang terlalu banyak akan merugikan pengusaha dan bila terlalu sedikit akan merugikan konsumen. Dari hasil penelitian dan perhitungan diperolah bahwa untuk trayek Terboyo Cangkiran jumlah bus yang optimal adalah 16 bus atau lebih sedikit dari yang ada saat ini yaitu 25 bus. Oleh karena itu diharapkan dinas perhubungan dapat mengkaji ulang masalah ini dengan mengurangi jumlah bus yang ada dan memindahkannya ke trayek yang masih membutuhkan. Sehingga transportasi di kota Semarang khususnya trayek Terboyo Cangkiran dapat berjalan dengan lancar.
Kata kunci : penentuan jumlah bus, Goal Programming, keseimbangan
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2012-02-27 13:43:41
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2199
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri; Volume 1, No.1, Januari 2006
eng
Copyright (c)