2024-03-29T11:34:36Z
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/index/oai
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5615
2013-10-22T15:52:18Z
jsep:ART
nmb a2200000Iu 4500
1858 - 0858
dc
KOMUNIKASI RISIKO AVIAN INFLUENZA DI PERKOTAAN : SEBUAH TANTANGAN
Widianarko, Bambang
avian influenza
ABSTRAK
Tulisan ini membahas kebijakan pemerintah dan respon masyarakat perkotaan terhadap ”serbuan” virus Avian Influenza (AI) dalam perspektif analisis risiko. Dibuka dengan pengenalan singkat tentang virus AI, tulisan ini selanjutnya difokuskan pada dua pokok bahasan utama yakni (1) persepsi risiko warga perkotaan dan respon khas mereka terhadap komunikasi risiko, dan (2) bagaimana meningkatkan efektivitas komunikasi risiko AI pada warga perkotaan. Dalam kasus Komunikasi Risiko AI, terdapat empat “penyakit” yang diidap oleh warga perkotaan, yaitu (1) kepanikan (outrage), (2) optimistic-bias, (3) illusion of control, dan (4) the gender gap. Kebijakan depopulasi unggas di kawasan permukiman cenderung tidak efektif karena mengirim ”pesan” kepada masyarakat tentang tingkat kegawatan maskimal. Akibatnya, muncul kepanikan masyarakat yang mewujud dalam bentuk keengganan mengonsumsi produk-produk unggas. Jika kepedulian dan kekhawatiran publik diakomodasi dan informasi tentang alternatif penanganan risiko disampaikan secara transparan kepada warga maka komponen outrage dalam risiko akan jauh berkurang. Untuk menghadapi tiga ”penyakit” yang lain - optimistic-bias, illusion of control dan the gender gap – yang diperlukan adalah upaya social marketing dengan sasaran khusus warga perkotaan – terutama kaum prianya.
Kata Kunci : avian influenza
ABSTRACT
This article discusses government policy on the Avian Influenza (AI) outbreak in Indonesia and the corresponding responses by the society in the perspective of Risk Analysis. Started with a brief description of the AI virus, this article is then focused on two main topics,i.e. (1) Risk Perception of urban dwellers and their typical responses toward Risk Communication, and (2) how to increase the effectiveness of AI Risk Communication toward urban dwellers. In the case of AI Risk Communication, urban dwellers suffer from four kinds of ”sickness”, namely (1) outrage, (2) optimistic-bias, (3) illusion of control and (4) the gender gap.A radical policy, such as depopulation of domestic fowls and birds in settlement areas, tends to be ineffective since it sends out a notion of maximum gravity to the society. As a result, an outrage emerges and is manifested in the form of a waned interest in consuming poultry products among the society. If the public‟s concerns and uncertainties are accommodated and the information on the risk management of AI is delivered transparently to the society, the outrage component of the risk can substantially be reduced. To deal with the three other “sickness”, i.e. optimistic-bias, illusion of control and the gender gap, social marketing efforts are needed, and it should be targeted to urban dwellers particularly the males. Keywords : avian influenza
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
2013-10-22 14:54:13
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsep/article/view/5615
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN; Vol 3, No 1 (2007): 3 (1) January, 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5610
2013-10-22T15:22:40Z
jsep:ART
nmb a2200000Iu 4500
1858 - 0858
dc
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWAH (PE) DI DESA SAMBONGREJO KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA (The Comparative Analysis of Ettawah Crossbreed Goats Farming Income at Sambongrejo Village, Sambong District, in Blora Regency
Suryanto, Bambang
Budiraharjo, Kustopo
Habib, H
ABSTRAK
Penelitian tentang analisis komparasi pendapatan usaha ternak kambing Peranaakan Ettawah (PE) ini telah dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2006 di Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora dengan menggunakan metode survei. Enam puluh orang responden dipilih secara acak dari 370 peternak, untuk kemudian didata dan dibagi ke dalam dua strata berdasarkan jumlah kepemilikan ternaknya, strata 1 untuk jumlah kepemilikan ternak diatas rata-rata (≥ 0,91 ST) dan strata 2 untuk jumlah kepemilikan dibawah rata-rata (< 0,91 ST). Hasil penelitian menunjukakan bahwa tingkat pemilikan ternak strata 1 mampu memberikan pendapatan yang lebih besar dibanding strata kepemilikan 2, terlihat dari rasio pendapatan dan biaya strata 1 sebesar 54,50%, sedangkan strata 2 sebesar 44,54%. Pendapatan strata 1 sebesar Rp. 2.420.989,53/tahun dengan rata-rata kepemilikan 1,09 ST mampu menghasilkan pendapatan per ekor Rp. 310.952,78/tahun. Pendapatan strata 2 sebesar Rp. 1.417.219,15/tahun dengan rata-rata kepemilikan 0,73 ST mampu menghasilkan pendapatan per ekor sebesar Rp. 271.795,45/tahun. Berdasarkan uji beda pada pendapatan rata-rata strata 1 dan strata 2 diperoleh hasil sangat signifikan yang berarti terdapat perbedaan yang nyata antara pendapatan strata 1 dengan pendapatan strata 2.
Kata kunci : komparasi, pendapatan, strata kepemilikan.
ABSTRACT
The comparative analysis of Ettawah Crossbreed goats farming income was conducted on July – August 2006 at Sambongrejo Village, Sambong District, in Blora Regency with survey method. Sixty respondents were selected by simple random sampling from 370 goat farmer and divided strata 1 for possesing upper of average (≥ 0,91 AU) and strata 2 for possesing lower of average (< 0,91 AU). The result of research indicated that strata possesing 1 were capable to gaves income more than strata possesing 2, income and cost ratio indicated strata 1 were 54,50% and strata 2 were 44,54%. Income of strata 1 were Rp. 2.420.989,53/year with possesing average 1,09 animal unit gaves income per year per animal were Rp. 310.952,78. Income of strata 2 were Rp. 1.417.219,15/year with possesing average 0,73 animal unit gaves incoming per year per animal were Rp. 271.795,45. Based from the differential testing to income average of strata 1 and strata 2, showed highly significant it mean that income average of strata 1 and strata 2 were significant different.
Keywords : comparative, income, strata possesing
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
2013-10-22 14:54:13
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsep/article/view/5610
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN; Vol 3, No 1 (2007): 3 (1) January, 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5616
2013-10-22T15:54:51Z
jsep:ART
nmb a2200000Iu 4500
1858 - 0858
dc
PENDUGAAN HARGA KAMBING BERDASARKAN BERAT HIDUP (Estimate of Goat Price be Based on Live Weigth)
Sumarjono, Joko
Handayani, Migie
Harga kambing; berat hidup; goat price; live weight
ABSTRAK
Berat hidup kambing menjadi tolok ukur penting dalam penentuan harganya. Tujuan kajian ini untuk mengetahui : 1). Hubungan berat hidup dengan harga kambing dan 2). Harga dasar per kilogram berat hidup. Tujuan dianalisis dengan selang kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan maksimum 5%. Data sekunder harga dan berat hidup kambing diperoleh dari lima jagal Rumah Potong Hewan Bustaman Semarang. Analisis dilaksanakan pada bulan Januari 2007. Kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang sangat erat dan pengaruh yang sangat nyata antara berat hidup dengan harga kambing ( r= 0.98 dan P<0.01) 2. Harga dasar kambing per kg sebesar 17.005,54, terendah Rp. 17.233,44 dan tertinggi Rp. 18.377,64 . Harga dasar ini antar jagal tidak berbeda nyata (P>0,05).
Kata kunci : Harga kambing, berat hidup
ABSTRACT
Live weigth goat will be important thing in determine of its price. The aims of the study were to know: 1) relation the of weigth and goat price and 2) the floor price each live weigth. Secondary data were price and live weigth goat from 5 slaughterer in Bustaman abatoir, Semarang city. Analyzed was done on January 2007. the conclusion were : 1. There were the closed relation and the influence both of weigth and goat price was highly significant (r = 0,98 and P< 0,01) 2. The floor price goat kg were Rp 17.005,54, lowest price Rp 17.233,44 and highest price Rp 18.377,64. The slaughterer floor price in each slaughterer was not different significant (P > 0,05)
Keywords : goat price, live weight
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
2013-10-22 14:54:13
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsep/article/view/5616
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN; Vol 3, No 1 (2007): 3 (1) January, 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5611
2013-10-22T15:33:11Z
jsep:ART
nmb a2200000Iu 4500
1858 - 0858
dc
TINGKAT PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEREMPUAN PADA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN (Productivity on Women Labour at Dairy Cattle Farmers in Pakem Sub District, District of Sleman)
Mardiningsih, Dyah
produktivitas; tenaga kerja perempuan; sapi perah; productivity; women labour; dairy cattle
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan dikecamatan Pakem Kabupaten Sleman pada bulan Mei 2004. bertujuan untuk menjelaskan tingkat produktivitas perempuan dalam beternak sapi perah, faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjelaskan fakta tentang akses dan kontrol perempuan dalam beternak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh dengan wawancara mendalam, observasi, dan untuk memperoleh data pola perilaku secara umum dilakukan Focus Group Discussion (FGD). Tiga puluh (30) wanita istri peternak sapi perah diambil sebagai responden dengan cara acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketrampilan perempuan dalam beternak dan pola kehidupan produktif masih belum optimal, waktu yang dicurahkan untuk beternak rata-rata 105,98 menit/hari. Faktor yang menghambat beternak hanya sebagai sambilan dengan skala usaha kecil serta modal yang terbatas, faktor yang mendukung adalah pemasaran susu mudah dan adanya dukungan dari Pemerintah .Daerah. Akses dan kontrol perempuan rendah dalam beternak baik dalam pemilikan, pendidikan maupun modal.
Kata kunci : produktivitas, tenaga kerja perempuan, sapi perah.
ABSTRACT
Case study was carried out at Pakem sub district, district of Sleman, during May 2004. the study was aimed to assess productivity, factors effecting , access and control of women labor to dairy cattle farming. The methods of study was using in depth interview, observation and focus group discussion (FGD). Thirty respondent were selected by simple random sampling. The data were collected were then analyzed descriptive qualitatively. The results showed that women labour‟s skill and daily productive activity was sub optimum as the farming. Daily time spent for keeping dairy cattle was 105,98 minutes per day. Disadvantage factors as the farming was still considered small scale farming and low capital. Whilst the advantage factors were simple market on milk and supports from Local Government and related institutions. Access and control of women to dairy cattle farming was considered low especially on women ships, family education and capital
Keywords : productivity, women labour, dairy cattle.
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
2013-10-22 14:54:13
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsep/article/view/5611
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN; Vol 3, No 1 (2007): 3 (1) January, 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5617
2013-10-22T15:58:46Z
jsep:ART
nmb a2200000Iu 4500
1858 - 0858
dc
KONTRIBUSI RETRIBUSI SUB SEKTOR PETERNAKAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN JEPARA (Contribution of Retribution for Animal Agriculture Sub Sector to Original Earnings at Jepara Regency)
Marzuki, Sudiyono
Ekowati, Titik
Ratri, Ken
retribusi; sub sektor peternakan; pendapatan asli daerah; retribution; animal agriculture sub sector; original earnings
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan retribusi sub sektor peternakan setiap tahun, mengetahui kontribusi retribusi sub sektor peternakan terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Jepara dan meramalkan penerimaan retribusi yang dapat diperoleh pada tahun-tahun mendatang. Penelitian dilaksanakan bulan September-Oktober 2004 pada RPH, pasar hewan dan pasar yang ada di Kabupaten Jepara. Metode penelitian adalah sensus dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana menggunakan bantuan komputer program SPSS dan analisis trend. Analisis regresi didapatkan koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan penerimaan retribusi RPH, retribusi pasar hewan, retribusi timbangan ternak, penjualan unggas, dan subsektor peternakan dari tahun 1999-2003 masing-masing sebesar Rp 6.485.730; Rp 3.064.200; Rp 2.160.775; Rp 6.690.220 dan Rp18.400.925. Kontribusi retribusi RPH terhadap PAD menunjukkan penurunan sebesar 0,12%; kontribusi retribusi pasar hewan menunjukkan penurunan sebesar 0,003%; kontribusi retribusi timbangan ternak menunjukkan penurunan sebesar 0,031%; kontribusi retribusi penjualan unggas menunjukkan penurunan sebesar 0,024%; kontribusi retribusi subsektor peternakan menunjukkan penurunan sebesar 0,249%.
Kata Kunci : retribusi, sub sektor peternakan, pendapatan asli daerah
ABSTRACT
This research aim is to know a mount acceptance the retribution of animal agricultyre sub sector in every years, to identify the contribution of retribution for animal agriculture sub sector to original earnings at Jepara Regency and to approximate the retribution earnings. This research will be executed at September to October 2004 at abatoir, animal market, and other market at Jepara Regency. Sensus and interview are the method we to use. Those data will be analysed with a simple linier regression analyse using SPSS and trend analysis as a computer program aid. From regression analysis we can find the coefficient regression have shown the retribution of abatoir, retribution animal market, retribution of livestock, bird, and sub sector of animal agriculture since years at 1999 to 2003, each‟s has Rp 6.485.730; Rp 3.064.200; Rp 2.160.775; Rp 6.690.220 and Rp18.400.925 have been increasing. The abatoir contribution for original earnings have shown the decreasing equal to 0,12%; the contribution from animal market have shown the decreasing equal to 0,003%; the contribution from livestock have shown the decreasing equal to 0,031%; the contribution from “bird” selling have shown the decreasing equal to 0,024%; the contribution from animal agriculture sub sector have shown the decreasing equal to 0,249%.
Key Word : retribution, animal agriculture sub sector, original earnings
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
2013-10-22 14:54:13
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsep/article/view/5617
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN; Vol 3, No 1 (2007): 3 (1) January, 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5612
2013-10-22T15:38:59Z
jsep:ART
nmb a2200000Iu 4500
1858 - 0858
dc
FORMAT MAJALAH UDARA PADA SIARAN PEDESAAN DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) SEMARANG (The Format of “Majalah Udara” at Rural Broadcast in RRI Semarang)
Satmoko, Sriroso
Gayatri, Siwi
Handayani, Migie
siaran pedesaan; “majalah udara”; rural broadcast; “majalah udara”.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di RRI Semarang pada bulan September 2005. Penelitian ini adalah penelitian study kasus dengan tujuan untuk mengetahui format ”Majalah Udara” pada Program Siaran Pedesaan di RRI Semarang. Data primer berasal dari interview dan observasi langsung serta dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Siaran Pedesaan di RRI Semarang adalah program penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan dan merubah cara berpikir petani. Program ini berlangsung pada pukul 05.00 dan diulang pada pukul 18.30 setiap hari jumat.
Kata kunci : siaran pedesaan, “majalah udara”.
ABSTRACT
This reseach have done on September, 2005 in RRI Semarang and pusposed to the know format of “majalah udara” on rural program at RRI Semarang using case study. Primary data were collected from interview and observation. Data were analysed descriptively. The result indicated that RRI‟s rural program carried out in the form of extension broadcasting program to increase the farmers‟ knowledge and in turn can change the farming pattern. The program broadcasted at 05 a.m. and repeated at 7.30 p.m. every Friday, called „Langlang Pradesa‟ Program.
Keywords : rural broadcast, “majalah udara”.
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
2013-10-22 14:54:13
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsep/article/view/5612
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN; Vol 3, No 1 (2007): 3 (1) January, 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5613
2013-10-22T15:42:50Z
jsep:ART
nmb a2200000Iu 4500
1858 - 0858
dc
ANALISIS USAHA PEMELIHARAAN SAPI POTONG DENGAN PENERAPAN INSEMINASI BUATAN (IB) DI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN (Business Analized Beef Cattle from Application Artificial Insemination at Purwodadi District, Grobogan Resident )
Sutopo, Sutopo
Analisis usaha; Inseminasi Buatan; sapi potong; business analized; artificial insemination; beef cattle
ABSTRAK
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan bertujuan untuk mengetahui penerapan IB, pendapatan dan kelayakan usaha peternak sapi potong yang menggunakan system perkawinan dengan inseminasi buatan. Penelitian ini menggunakan metode survey, dua puluh sembilan peternak sapi potong dipakai sebagai responden yang diambil secara acak sederhana. Data primer diperoleh dengan cara wawancara mendalam berpedoman pada daftar pertanyaan dan observasi lapang. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis pendapatan dan RC ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata–rata penerimaan peternak sapi potong adalah Rp 6.746.482,76/tahun, rata–rata biaya produksi Rp 5.661.870,69/tahun dan rata–rata pendapatan adalah Rp 1.084.612,07/tahun dengan RC ratio 1,18, sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ternak sapi potong menggunakan sistem perkawinan Inseminasi buatan layak dikembangkan.
Kata kunci : Analisis usaha, Inseminasi Buatan, sapi potong.
ABSTRACT
The research at Purwodadi District, Grobogan Resident had been done as a mean to know Artifificial Insemination application, and Feasibility beef cattle system artificial insemination. The research has conducted by survey method, twenty nine beef cattle farmer chose respondent, were selected by simple random sampling. The primer data collected by interview guide with the Quesioner and observation. The data were analyzed using the income analysis and RC ratio. The result of this research showed income beef cattle farmer average Rp 6.746.482,76/year & Cost production Rp 5.661.870,69/year. Net Income Rp 1.084.612,07/year., by RC ratio 1,18 This development beef cattle is feseable.
Keywords : business analized, artificial insemination, beef cattle
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
2013-10-22 14:54:13
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsep/article/view/5613
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN; Vol 3, No 1 (2007): 3 (1) January, 2007
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5614
2013-10-22T15:47:21Z
jsep:ART
nmb a2200000Iu 4500
1858 - 0858
dc
PROFIL USAHA PETERNAKAN ITIK DI KABUPATEN BREBES (The Profile of Duck Business in Brebes Regency)
Handayani, Migie
Setiadi, Agus
Gayatri, Siwi
Setiyawan, Hery
profil; usaha peternakan itik; profile; effort ranch of duck
ABSTRAK
Penelitian ini untuk mengetahui profil peternakan itik di Kabupaten Brebes. Metode penelitian menggunakan metode survey. Data primer penelitian berasal dari interview langsung dengan responden. Responden adalah anggota kelompok tani ternak (KTT) dipilih secara purposive random sampling. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata peternak sudah berpengalaman sebagai peternak itik selama 4,85 tahun, strain itik lokal bersal dari Tegal dan Cirebon. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penyakit ND dan cholera adalah penyakit yang sering menjangkiti peternakan itik di Kabupaten Brebes. Harga produk telur itik dijual antara Rp 550,- sampai Rp 610,- dan rata-rata pendapatan peternak sebulan sebesar Rp 568.604,-.
Kata kunci : profil, usaha peternakan itik.
ABSTRACT
This research to know profile of effort ranch of duck in Brebes Regency. The method research by survey method. Collected data cover primary data and secondary data. Primary data obtained from responder pursuant to interview at society by using questionnaire. Research location reside in Brebes Regency representing potential duck livestock. Determining three Economic Enterprise (KTT) were exist in Brebes Regency by purposive random sampling. Each KTT taken by 10 farmer to be made as responder by random. Then the data ware analysed with descriptive qualitative, that is taking field data, analysing obtained data, then result of which is obtained to be concluded. The result of research indicate that mean experience of farming the responder 4,85 year. Duck strain are local duck which come from Tegal and Cirebon. Mean of amount of looked after counted 588. Ordinary disease attack are ND and cholera. Passed to feed are intact fish, dry rice, thorn fillet fish and bran. The eggs product to be sold to compiler merchant and some of processed theirself become briny egg. Egg price range from Rp 550,- until Rp 610,-. Earnings mean every month the responder breeder equal to Rp 568.604,-.
Keyword : profile, effort ranch of duck
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
2013-10-22 14:54:13
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsep/article/view/5614
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN; Vol 3, No 1 (2007): 3 (1) January, 2007
eng
Copyright (c)