2024-03-29T15:42:00Z
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/index/oai
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17249
2020-06-13T13:29:58Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
IMPLEMENTING MIXED LAND USE ROOTING JANE JACOBS’ CONCEPT OF DIVERSITY IN URBAN SUSTAINABILITY
bramiana, chely novia
Faculty of Vocational School, Universitas Diponegoro
Widiastuti, Ratih
Faculty of Vocational School, Universitas Diponegoro
Harsritanto, Bangun IR
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
mixed land use; mix-used development urban sustainability; trias toponoma; literature review
nowadays, sustainability has become an important issue in any development project, including area development. This
happen because the area development requires space, in this case land. As people developing land, it damages the
environment. It means there will be less balance between built environment and natural environment. This calls for
concern in urban sustainability. One of the ways to restore the balance is to reduce as much land as possible to be built
by maximizing the space. This paper will explore the multiple space use in terms of mixed-use development in different
level and also assess mixed land use implementation, which include the concept of diversity in urban sustainability
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-09-19 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17249
MODUL; Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2017 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/20792
2020-06-13T13:30:58Z
modul:ART
"181122 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PEMAHAMAN TENTANG LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Effendi, Rahayu
Universitas Diponegoro
Salsabila, Hana
Universitas Diponegoro
Malik, Abdul
Universitas Diponegoro
Ecology; Ecosystem; Environmental Sustainability
The rapid rise of population, the increasing need of human beings and the development of science and technology causes the environment to be sacrificed to meet the needs of human life. Therefore, the importance of realizing a sustainable, principled environment in maintaining health and addressing ecological and ecosystem balance issues as an effort to ensure the survival of future generations. This paper discusses the sustainable environment, covering the basics of environmental sustainability that is ecology and ecosystems and accompanied by case studies aimed at providing a clearer picture of how the environment is sustainable. The purpose of this paper is to provide understanding to the community what and how the importance of environmental sustainability is so that later can be applied in real terms to create a healthy environment and ensure sustainability of the present and future
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-11-22 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/20792
MODUL; Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/26315
2020-06-13T13:31:23Z
modul:ART
"191202 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN RUANG DAN AKTIVITAS PASAR MINGGU TAMAN SETIABUDI BANYUMANIK TERHADAP TERBENTUKNYA KOHESI SOSIAL MASYARAKAT
Pramesti, Previari Umi
Prodi Infrakstruktur Teknik Sipil dan Arsitektur, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
Prabowo, Bintang Noor
Norges Teknisk Natuvitenskapnkapelige Universteit
Hasan, Muhammad Ismail
Architecture Department, University of Malaya
Kohesi Sosial; Ruang Publik; kualitatif
Kohesi sosial adalah sebuah perekat yang secara fungsional merupakan kristalisasi dari adanya kesamaan famili, klan, etnik, kesamaan nasib, jenis pekerjaan, orientasi budaya, dan tujuan sosial. Dalam sudut pandang ini, terbentuknya sebuah masyatakat harus melalui mekanisme penyatuan berbagai kesamaan yang disebut di atas. Dengan kalimat lain, pembentukan sebuah masyarakat harus melalui mekanisme perekatan yang disebut kohesi sosial. Pasar Minggu Taman Setiabudi Banyumanik adalah salah satu fenomena sosial yang ada di wilayah Semarang Atas dimana terdapat aktivitas ekonomi yang secara tidak langsung memfasilitasi terciptanya aktivitas sosial masyarakat setempat. Analisis Teori Produksi Ruang Henri Lefebvre digunakan sebagai alat untuk membaca kondisi di lapangan.
Hasil penganalisaan diketahui bahwa kohesi sosial di Pasar Minggu Taman Setiabudi ini merupakan sinergi suatu interaksi dinamis antara proses sosial dan proses spasial, berupa tata ruang, perkembangan masyarakat urban, ruang publik, dan berbagai ekspresi budaya yang muncul atas berbagai praktek ‘menghuni’ suatu ruang.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-12-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/26315
MODUL; Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles)
ind
Copyright (c) 2019 Previari Umi Pramesti
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1453
2012-02-01T12:50:16Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
REKAYASA MEMBANGUN RUMAH TINGGAL (KAJIAN PENGALAMAN EMPIRIK)
Sudarwanto, Budi
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Rumah Tinggal adalah salah satu kebutuhan dasar manusia disamping pangan dan sandang. Menurut teori Maslow A adalah bagian dasar kebutuhan hidup manusia. Rumah Tinggal memiliki dimensi yang sangat luas. Satu dimensi adalah aspek teknis dan teknologi mewujudkan fisik bangunan rumah tinggal. Metoda kualitatif naturalistik dalam pembahasan rekayasa membangunan didasarkan atas pengalaman empirik kegiatan konstruksi pada 6 rumah tinggal.
Ada beberapa 4 tema penting dalam rekayasa membangun rumah tinggal, 1) Merancang rumah tinggal yang siap bangun, 2) Tahapan kritis pelaksanaan kegiatan membangun rumah tinggal, 3) Dukungan kualitas material bahan bangunan, dan 4) Pengelolaan pragmatis membangun rumah tinggal. Seseorang yang ingin membangun harus memahami ke empat hal tersebut untuk dapat mencapai kualitas pelaksanaan konstruksi rumah tinggal yang optimal, dari sisi waktu, biaya, dan tenaga.
Kata kunci : Rumah Tinggal, Rekayasa Konstruksi, Pengalaman Membangun, Kualitatif Study.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 11:21:56
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1453
MODUL; Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/29761
2021-01-01T19:09:14Z
modul:ART
"201013 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
DAMPAK BISNIS ONLINE TERHADAP SOSIAL-EKONOMI DAN KARAKTERISTIK RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI CIBADUYUT, KOTA BANDUNG
Widya, Amelia T.
Institut Teknologi Bandung
Bachtiar, Jasmine C. U.
Institut Teknologi Bandung
Rahmadyani, Helfa
Institut Teknologi Bandung
Rahardiyan, Aristyo
Institut Teknologi Bandung
B. P, Theodorus Ananda
Institut Teknologi Bandung
Abadi, Agustinus A.
Institut Teknologi Bandung
Bisnis online; ruang dalam rumah; rumah tinggal; transformasi fisik; transformasi sosial-ekonomi
Revolusi industri 4.0 yang diinisiasi oleh perkembangan teknologi informasi digital mendorong perkembangan dalam segala bidang termasuk industri komersial. Penerapan teknologi ini berimplikasi pada perubahan pola kegiatan jual-beli secara ‘online’ tanpa adanya batasan jarak, waktu, dan tempat. Peluang kegiatan jual-beli ‘online’ tersebut dimanfaatkan oleh sebagian orang di rumah. Perubahan kegiatan ini telah berimplikasi pada perubahan sosial-ekonomi dan karakteristik fisik ruang dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan sosial-ekonomi dan karakteristik fisik ruang dalam rumah tinggal akibat kegiatan bisnis ‘online’. Penelitian dilakukan di Sentra Kerajinan Sepatu Cibaduyut, Kota Bandung pada tiga orang responden yang memiliki bisnis usaha kerajinan sepatu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengambilan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan survei. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan sosial-ekonomi dan fisik yang meliputi transformasi fungsi ruang, ‘layout’ ruang, dan ‘layout’ perabot di ruang dalam rumah akibat bisnis ‘online’. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh arsitek atau pengembang perumahan untuk mempertimbangkan pola perilaku dan kebutuhan para pelaku industri dalam rumah tinggal di era industri 4.0.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-10-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/29761
MODUL; Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles)
ind
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/download/29761/91507
Copyright (c) 2020 Amelia T. Widya, Jasmine C. U.. Bachtiar, Aristyo Rahardiyan, Theodorus Ananda B. P
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4754
2018-01-10T13:49:13Z
modul:ART
"130301 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Daftar Isi
pelaksana, redaksi
Daftar Isi
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-04-17 10:24:50
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/4754
MODUL; Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/37150
2022-06-07T00:38:22Z
modul:ART
"210724 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
RESTORASI KOMPLEKS KERAJAAN KAMPA BERDASARKAN KAJIAN SEJARAH DI KABUPATEN KAMPAR
Al Husaini, Muhd Arief
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Hidayat, Wahyu
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Latif Hasyim Datuok Bagindo, Abdul
Museum AMM Kampar Riau
Restorasi; Kerajaan Kampa; Kabupaten Kampar; Tali tigo Sapilin; Filosofi
Banyaknya bukti dan keterangan yang mengatakan bahwa Kabupaten Kampar sudah eksis sejak abad 7 melalui peninggalan candi Muara Takus. Akar budaya dan adat yang masih dipegang sampai saat ini menjadi bagian penguat bahwa adanya kerajaan Kampa di kenegerian Kampa pada Abad 15. Ninik mamak 8 persukuan yang mampu menunjukkan keterangan baik secara lisan maupun benda seperti adanya stempel kerajaan, tanah kerajaan Kampa, sisa bangunan, dan pohon Asam Jawa yang berumur ratusan tahun. Namun eksistensi kerajaan berakhir pada tahun 1939 dikarenakan raja terakhir tidak memiliki keturunan, keluarga kerajaan kembali ke Malaysia, dan upaya penghadangan oleh penjajah Belanda. Sejak itu kompleks Kerajaan Kampa tidak terurus dan rusak termakan waktu hingga menyebabkan kerusakan dan kehilangan bangunan. Hingga saat ini yang tersisa adalah keping-keping bangunan dan benda-benda kerajaan lainnya. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk merestorasi kompleks Kerajaan Kampa berdasarkan fakta dan informasi sebenarnya. Sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan oleh stakeholder seperti Pemerintah Kabupaten Kampar dan Ninik Mamak atau Penghulu adat/suku untuk merestorasi kompleks Kerajaan Kampa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sejarah. Pendekatan sejarah melalui tahapan pengumpulan dan pencarian keterangan atau bukti sejarah dari sumber-sumber yang terkonfirmasi seperti Ninik Mamak, Lukisan, Buku dan sebagainya. Selanjutnya dilakukan kritik terhadap sumber tersebut dengan melibatkan tim peneliti, pemerintah Kabupaten Kampar, dan Ninik Mamak. Terkahir melakukan tahap penulisan. Berdasarkan penelitian ini bahwa dihasilkan rancangan kompleks Kerajaan kampa dengan konsep budaya yang disebut Tali Tigo Sapilin, dimana didalam kawasan tersebut terdapat fungsi pemerintah melalui raja, persukuan melalui Ninik Mamak, dan agama melalui ulama (masjid). Penataan yang terapkan berdasarkan zonasi yaitu zona inti untuk fungsi kerajaan dan zona pendukung untuk Ninik mamak dan ulama
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-07-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/37150
MODUL; Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
ind
Copyright (c) 2021 Muhd Arief Al Husaini
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7847
2018-01-10T14:30:05Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
Pengaruh Luas Bukaan Terhadap Kebutuhan Pertukaran Udara Bersih Dalam Rumah Tinggal
sukawi, sukawi
Hardiman, Gagoek
Openings, Air Exchange, Home living
Humid tropic climate conditions is not entirely in according with human needs in order to need the physical comfort. The solar radiation is high, people tropic to avoid the tropical sun directly because it can cause thermal discomfort. In the building are also trying to avoid breaking of solar radiation by direct sunlight to heat from the radiation does not cause heat to buildings.
A very important factor for the convenience of a room is the existence of cross ventilation. In the humid tropics, the best orientation is a position that allows for cross ventilation as long as possible. Rare good building orientation to the sun as well as both the main wind direction. Character home in humid tropical areas are generally open so it can serve to capture and stream winds.
According Boutet (1987) the amount of air flow is happening in the room depending on the area of the opening hole, the wind direction and wind speed. Airflow velocity becomes greater when the hole in the air (inlet) is smaller than the hole exit (outlet). Cross ventilation can be achieved if there is a hole in (inlet) and exit hole (outlet). Dimensions of the window opening is 20% x large wall sufficient minimum requirements. Of the 7 houses on stilts in the study all have large openings that need the minimum requirements for the air exchange in the house. This is to support the creation of indoor thermal comfort.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2014-11-21 17:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/7847
MODUL; Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/36550
2022-10-29T03:49:54Z
modul:ART
"220626 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Sari, Wulani Enggar
Architecture Department, Universitas Katolik Parahyangan https://scholar.google.co.id/citations?user=MxBl8Q4AAAAJ&hl=id
Gunawan, Yenny
Ariningsih, Paulina Kus
Andoni, Heri
Bangunan mempunyai ruang yang dibentuk dari elemen pembentuk ruang. Setiap ruang memiliki aktivitas yang membutuhkan kenyamanan di dalamnya. Kenyamanan termal merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam melakukan aktivitas di dalam ruang. Salah satu pemahaman kenyamanan termal adalah secara adaptif yang dipengaruhi oleh persepsi termal pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentikasi kenyamanan sebuah ruang dilihat dari relasi antara kondisi fisik ruang dan persepsi dari pengguna.
Metode yang digunakan adalah eksperimental model uji dengan simulasi menggunakan alat Virtual Reality. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran langsung data fisik dan pengisian kuesioner pada responden. Data fisik diolah dengan perhitungan operative temperature. Responden akan melihat eksplorasi elemen pembentuk ruang di dalam alat virtual reality untuk menghasilkan persepsi termal pada ruang. Persepsi termal dan virtual reality ini dilakukan supaya dapat dilakukan eksplorasi yang nantinya akan diarahkan pada desain. Variabel yang dilihat sebagai upaya eksplorasi desain adalah warna dengan temperatur rendah dan warna dengen temperatur tinggi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Virtual Reaility berhubungan dengan pada pembentukan persepsi termal sebuah ruang. Warna dari pembentuk elemen ruang juga mempengaruhi sensasi termal pengguna yang membentuk persepsi pengguna sesuai teori Adaptive Thermal Comfort.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-05-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/36550
MODUL; Vol 22, No 1 (2022): MODUL vol 22 nomor 1 tahun 2022 (7 articles)
ind
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/download/36550/109776
Copyright (c) 2022 Wulani Enggar Enggar Sari, Yenny Gunawan, Paulina Kus Ariningsih, Heri Andoni
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10770
2018-01-10T14:33:21Z
modul:ART
"150701 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PERUBAHAN TATA LETAK RUANG RUMAH TINGGAL DISEPANJANG JALAN UTAMA LINGKUNGAN DIKAITKAN DENGAN KEGIATAN EKONOMI
Werdiningsih, Hermin
Indrosaptono, Djoko
Darmawan, Edy
Perubahan tata letak ruang rumah tinggal, Perumahan, kegiatan ekonomi
Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi, kebutuhan perumahan juga semakin meningkat khususnya dikota-kota besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang layak maka Pemerintah bersama dengan swasta membangun perumahan untuk berbagai lapisan masyarakat berupa real estate maupun perumnas yang dilengkapi dengan berbagai fasilitasnya. Kehidupan yang layak dari penghuni tidak terlepas dari lingkungannya yaitu terpenuhinya fasilitas yang dapat menampung kegiatan berkeluarga dan bermasyarakat. Arsitektur sebagai suatu lingkungan binaan senantiasa berusaha menjawab berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi sehingga arsitektur merupakan satuan ruang yang digubah, diwujudkan, dibina, ditata berdasarkan kaidah dan norma-norma yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Setiap desain arsitektur diharapkan dapat memenuhi kebutuhan baik fisik maupun psikologis manusia yang akan menghuninya, terutama dalam pembentukan lingkungan binaan perumahan, dimana didalamnya terjadi proses bermukim yang merupakan proses penyesuaian penghuni agar merasa nyaman, betah dalam bertempat tingggal dilingkungannya. Salah satu untuk membuat nyaman penghuni yang ada didalamnya adalah tersedianya aktivitas ekonomi disekitar perumahan tersebut. Tumbuhnya kegiatan perdagangan di perumahan pada jalan utama lingkungan Perumahan Plamongan Indah, tidak lepas dari adanya kesempatan yang dimiliki oleh lingkungan tersebut sebagai tempat untuk berlangsungnya kegiatan ekonomi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis secara kualitatif rasionalistik. Data-data yang dikumpulkan akan disajikan dalam bentuk tabel-tabel. Hal ini diperlukan dalam upaya menemukan hasil yang dipandang relevan terhadap fenomena yang akan diteliti dan dapat dicari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel penelitian adalah fisik dan non fisik sesuai dengan penelitian kualitatif. Variabel fisik meliputi visualisasi massa bangunan yang mencakup bentuk dan tata letak ruang. Variabel non fisik yang berkaitan dengan peraturan mengenai bangunan dan kondisi sosial ekonomi penghuni.
Hasil penelitian ini adalah bahwa proses penganalisaan dengan mempergunakan setting sebaran variabel-variabel penelitian dari para koresponden secara keseluruhan yang tersaji pada peta/ gambar. Hal ini ternyata sangatlah mempermudah penganalisaannya karena tervisualisasi secara gamblang.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10770
MODUL; Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13383
2018-01-16T13:15:30Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17257
2020-06-13T13:29:39Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PEMAHAMAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SCL PADA MATAKULIAH STRUKTUR& KONSTRUKSI
Prianto, Eddy
Universitas Diponegoro
Hermanto, Eddy
Universitas Diponegoro
Trilistyo, Hendro
Universitas Diponegoro
Struktur&Konstruksi; SCL; JAFT-UNDIP; Project-Based-Learning
Sejauh ini, pola pembelajaran utama pada jurusan arsitektur adalah system pembelajaran kelas dan tugas
lapangan/kasus yang mewarnai setiap matakuliah di kurikulum prodi S1-Arsitektur. Ketranpilan yang dilandasi pola
piker/konsep akademis adalah modal yang diberikan bagi calon arsitek setelah lulus dari pendidikan ini. Dengan
adanya pola perubahan pembelajaran TCL ke SCL,salah satunya memberikan porsi dosen bukan lagi memeiliki peran
utama dalam menyampaikan ilmunya, namun kini berposisi sebagai fasilitator. Bagaimana dengan penerapannya yang
ada di matakuliah Struktur dan Konstruksi di Jurusan Arsitektur Undip ini ?
Terdapat 10 model pembelajaran berbasis SCL ini, model mana yang telah diterapkan pada perkulian ini dan adakah
ada peluang alternative lain dalam pengaplikasian di matakuliah ini? Sebenarnya pola atau model yang dilakukan
secara paker bertema evaluasi dan pengembangan pembelajaran model SCL ini sudah saatnya untuk dikaji pada semua
matakuliah inti di jurusan arsitektur FT undip ini.
Obyek matakuliah yang kami amati tentunya akan lebih mudah pada matakuliah yang kami ampu atau kami sebagai tim
teaching didalamnya, yaitu matakuliah Struktur dan Konstruksi, terlebih fokos pada tahapan ini, diawali pada Struktur
dan Konstruksi SEMESTER IV.
Peminat pendidikan arsitektur Undip dari tahun ke tahun selalu meningkat, salah satunya adalah peminat dasi
aspek gender perempuan yang mencapai peningkatan dari 20% ke 60%, namun tidak signifikan terhadap
pemahamannya pada model pembelajaran SCL di matakuliah struktur dan konstruksi semester 4. Tingkat pemahaman
metode SCL dalam penelitian ini terbukti dipengaruhi oleh lama studi peserta yang mengambil matakuliah, artinya
angkatan lama lebih paham model ini dibanding dengan angkatan baru pada matakuliah yang sama-sama diambilnya.
Namun setelah dilakukan penjelasan / sosialisasi metode pembelajaran SCL ini secara singkat pada salah satu sesion
pembelajaran di matakuliah Strukon 4 ini, pada rekapitulasi tahap berikutnya memberikan dampak positif bahwa
sebanyak 86% persen dari seluruh responden menyatakan menyukai pembelajran SCL ini. Dan secara urutan dari 10
(sepuluh) model pembelajaran SCL yang di sukai adalah Model Simulasi, Project-Based Learning (PjBL) dan
Problem-Based Learning/Inquiry (PBL/I).
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-02-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17257
MODUL; Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/38662
2023-06-21T00:16:46Z
modul:ART
"230531 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Cultural Acculturation in the Landlord Family Residence in Kampung Kulitan Semarang
Sukawi, Sukawi
Architecture Departement, Universitas Diponegoro
Hardiman, Gagoek
Architecture Departement, Universitas Diponegoro
Rukayah, Raden Siti
Architecture Departement, Universitas Diponegoro https://orcid.org/0000-0002-6252-9394
Indis Architecture; Kampung Kulitan,; Cultural Acculturation
Kampung Kulitan is located in the Jagalan area, Central Semarang. This village is the forerunner of the Tasripin Kingdom which holds high historical value. The historical value is the Tasripin family home that has not been changed or renovated since its inception. Formerly Tasripin was the one who controlled the land in the Kampung Kulitan area. These houses are historical evidence of the glory of Semarang in the past. To protect the historical value of Kampung Kulitan, Semarang City Government has established the village as a tourist village with the theme of the old village with the Tasripin family house which became the cultural heritage asset in Kampung Kulitan. This study aims to determine how much influence the indis architecture has on the facade appearance of buildings in Kampung Kulitan. This study used descriptive qualitative method. Data collection is done using observations in the field. Observations on objects are supported by interviews with homeowners or other sources who are aware of the development of Kampung Kulitan residential area. The results of data collection are analyzed with the theories concerned about the indis architecture and the appearance of the building. The results of this study indicate that cultural acculturation has occurred, especially the Indis architecture in the form of building facades in Kampung Kulitan. This makes housing in Kampung Kulitan very unique and requires accuracy in its rehabilitation.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2023-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/38662
MODUL; Vol 23, No 1 (2023): MODUL vol 23 nomor 1 tahun 2023
eng
Copyright (c) 2023 Sukawi Sukawi, Gagoek Hardiman, Raden Siti Rukayah
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19014
2020-06-13T13:30:44Z
modul:ART
"180523 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN PEMALANG BERBASIS GREEN TOURISM
Sari, Suzanna Ratih
Universitas Diponegoro
Sukawi, Sukawi
Universitas Diponegoro
Kabupaten Pemalang; Pariwisata; Green Tourism
Permasalahan saat ini yang dihadapi berbagai wilayah di Jawa Tengah adalah belum adanya dokumen yang dapat membantu mengarahkan suatu wilayah dalam rencana pemanfaatan, pengembangan maupun pengendalian dalam pemanfaatan wilayah. Sehingga banyak diantara wilayah-wilayah di Jawa Tengah yang melakukan kegiatan peningkatan kualitas wilayah tanpa adanya pedoman perencanaan yang dapat diacu/dijadikan sebagai referensi. Salah satu diantaranya adalah Kabupaten Pemalang yang hingga kini belum memiliki panduan atau acuan yang disepakati di tingkat daerah yang dapat memberikan arah yang jelas mengenai pola pengembangan khususnya pariwisata. Arahan tersebut dibutuhkan pada saat Kabupaten Pemalang berkeinginan untuk mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada, baik dalam konteks regional (propinsi) maupun nasional, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor kepariwisataan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analitis terhadap urgensi dari upaya pengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Pemalang yang didasarkan pada rencana tata ruang wilayah (dalam hal ini RTRW Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2031) yang telah ada. Dengan output penelitian berupa konsep strategi pengembangan pariwisata kabupaten pemalang berbasis green tourism.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-05-23 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/19014
MODUL; Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23285
2019-07-17T13:53:25Z
modul:ART
"190529 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
EVALUATION OF LIFE SAFETY TECHNICAL FACILITIES FROM FIRE ON APARTEMENT
Vividia, Yemima Sahmura
Planning Development Workshop Architect
Harsritanto, Bangun IR
universitas diponegoro http://orcid.org/0000-0003-3659-2936
means of life-saving; fire; evaluation; Jakarta;
Vertical occupancy, especially apartments, began to live the face of the city. Not without reason, housing needs continue to increase sharply as the availability of vacant land is increasingly limited. Occupying an apartment becomes a trend and lifestyle for young people. The reason boils down to productivity. The construction of apartments is usually built close to various activity centers, both business, commercial, education, health to entertainment. The improvement of building construction is not supported by the availability of land that is increasingly limited, especially in the city of Jarakta, making the construction of high-rise buildings anticipate this. The construction of multi-story buildings also increases the risk of fire. In 2018, according to him, there were at least 1,078 recorded disaster events throughout 2018. Head of the Jakarta Fire and Rescue Management Agency, Subedjo, said that out of a total of 897 buildings or tall buildings in Jakarta, 280 tall buildings had not yet accomplished the fire protection system (Dinas, 2018).
Therefore, this research needs to be done to evaluate the lifesaving facilities and infrastructure in the building. The application of fire safety in buildings can be evaluated regarding to NFPA 101 (2013). Based on NFPA 101A: Guide on Alternative Approaches for Life Safety (2013), there are 12 elements of safety and Regulation of the Minister of Public Works No. 26 / PRT / M / 2008 concerning Technical Requirements of Fire Protection Systems in Building Buildings. The building that became the object of research is one of the buildings in the area of Jakarta mentioned building X and building Y. The variables that are the focus of the research are fire stairs, fire doors, and access roads. Based on the results of the study, the level of reliability of the means of saving lives against fire hazards in building X is equal to 58% and in building Y is 65%.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/23285
MODUL; Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2019 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1459
2012-02-01T13:25:41Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH KAMPUS JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Fadhilah, Arief
Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Sugianto, Heri
Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Hadi, Kuncoro
Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Firmandhani, Satriya Wahyu
Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Murtini, Titien Woro
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Pandelaki, Edward Endrianto
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Sampah merupakan material sisa yang sudah tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia tetapi bukan kegiatan biologis. Dalam berkegiatan, manusia memproduksi sampah. Karena semakin banyaknya sampah yang dihasilkan manusia perlu melakukan pengelolaan sampah, dengan tujuan mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis atau mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Metode pembahasan menggunakan metode deskriptif dengan mengambil studi kasus di kampus Jurusan Arsitektur UNDIP. Permasalahan sampah yang ada saat ini adalah mudahnya masyarakat untuk membuang sampah. Sehingga dalam menyikapi sampah, sering kali masyarakat tidak banyak berpikir ke mana sampah–sampah tersebut dibawa dan apa yang akan terjadi pada sampah tersebut. Ini akan mendorong masyarakat untuk terus menghasilkan lebih banyak sampah. Sehingga untuk mengurangi jumlah sampah, manusia perlu memperhatikan mengenai jumlah sampah yang dihasilkan dan akibat–akibat yang ditimbulkan. Adanya sistem pengelolaan pengurangan, penggunaan kembali, dan pendaurulangan dalam penanganan sampah di Jurusan Arsitektur UNDIP.
Kata kunci : sampah, pengelolaan, dan 3P.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1459
MODUL; Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/29491
2020-12-02T09:53:34Z
modul:ART
"200529 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Widiantara, I Wayan Andhika
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Herlangga, Nurman Satria
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Adani, Muhammad
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Sungai merupakan salah satu komponen penting didalam sebuah penataan kota. Sungai yang bersih dan terta senantiasa menjadikan penduduk kota tersebut bahagia. Saat ini, sungai tidak hanya sekedar berfungsi mengantarkan air dari hilir sampai ke hulu laut sebagai fungsi utamanya. Sungai telah memiliki fungsi lain, yaitu salah satunya sebagai pariwisata. Sungai Banjir Kanal Barat Semarang saat ini memiliki keunikan potensi yang dapat dikembangkan ke arah pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa potensi pariwisata yang ada di Sungai Kali Banjir Kanal Barat dapat dikembangkan melalui tiga kategori pariwisata dengan beberapa area yang mewakilinya, yaitu wisata alam, wisata sosial budaya, dan wisata minat khusus.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/29491
MODUL; Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles)
ind
Copyright (c) 2020 I Wayan Andhika Widiantara
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4749
2018-01-10T13:49:12Z
modul:ART
"130301 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KONSEP BERKELANJUTAN MELALUI OTTV (OVERAL THERMAL TRANSFER VALUE) DAN MODEL HUBUNGAN ORIENTASI BANGUNAN DENGAN TINGKAT KENYAMANAN TERMAL PADA PERUMAHAN KAWASAN PANTAI
Setyowati, Erni
Trilistyo, Hendro
Penelitian ini memberikan penekanan pada aspek kenyamanan thermal perkotaan, khususnya daerah perumahan yang berada di kawasan pantai. Strata ekonomi masyarakat mayoritas masih berada di bawah garis kemapanan. Sehingga kondisi penghawaan alami menjadi fokus di dalam penelitian ini. Faktor psikologis penghuni di dalam kondisi tidak nyaman di bawah tekanan kondisi iklim yang ekstrim menjadi prioritas utama dalam mengantisipasi aspek negatif dari kondisi iklim tropis lembab. Nilai OTTV (Overal Thermal Transfer Value) bangunan menjadi dasar dalam menentukan faktor kenyamanan thermal secara prinsip, sedangkan tingkat kenyamanan thermal pada setiap perbedaan orientasi didekati dengan menggunakan pengukuran di lapangan baik menggunakan alat maupun penghitungan manual serta cross-check data dengan standar kenyamanan termal serta grafik sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditunjukkan oleh referensi.
aspek orientasi bangunan perumahan pada kawasan pantai sangat siknifikan dalam mempengaruhi kondisi temperatur yang diterima dalam bangunan. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini disimpulkan bahwa bangunan perumahan kawasan pantai yang berorientasikan menghadap garis pantai akan menerima temperatur paling tinggi dibandingkan arah orientasi yang lain, yang disebabkan oleh peristiwa radiasi pada permukaan air laut pada siang hari serta ritual angin darat dan angin laut yang berhembus sepanjang hari.
Kata Kunci : OTTV, Orientasi Bangunan, Kenyamanan Thermal
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-04-17 10:24:50
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/4749
MODUL; Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/37504
2021-07-19T12:47:16Z
modul:ART
"210510 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
INVISIBLE PLAYGROUND: KONSTRUKSI HUBUNGAN RUANG-PERGERAKAN-KEJADIAN
Ardianta, Defry Agatha
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Perencanaan dan Kebumian, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Yatmo, Yandi Andri
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia https://orcid.org/0000-0001-5393-231X
ruang; pergerakan; kejadian; konstruksi ruang
Tulisan ini menginvestigasi terciptanya ruang bermain tak kasat mata dan bagaimana elemen pada ruang tak kasat mata tersebut terkonstruksi. Secara khusus tulisan ini membahas hubungan ruang-pergerakan-kejadian berlandaskan teori yang dikemukakan oleh Bernard Tschumi. Melalui observasi dan analisis terhadap aktivitas anak-anak di kampung Keputran Pasar Surabaya, studi difokuskan terhadap area ruang sirkulasi kampung yang selama ini multi fungsi: selain sebagai jalur penghubung namun juga sebagai ruang sosial masyarakat. Analisis dilakukan terhadap pembentukan ruang bermain yang kemudian mengungkapkan kehadiran ruang tak kasat mata. Tulisan ini kemudian menempatkan elemen-elemen konstruksi ruang tak kasat mata tersebut dalam hubungan ruang-pergerakan-kejadian.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-02-08 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/37504
MODUL; Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 ( 8 articles)
ind
Copyright (c) 2021 Defry Agatha Ardianta, Yandi Andri Yatmo
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6550
2018-07-03T16:33:59Z
modul:ART
"180703 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Kayu Kelapa (glugu) sebagai Alternatif Bahan Konstruksi Bangunan
Indrosaptono, Djoko
Sukawi, Sukawi
Indraswara, Moh Sahid
Abstrak
kayu glugu sangat baik digunakan sebagai alternative bahan bangunan. Aplikasi pemanfaatan atau penggunaan kayu glugu akan menjadi lebih bagus jika dipadukan dengan bahan bangunan yang lain untuk membentuk struktur utama atau struktur pendukung dalam konstruksi bangunan. Kayu glugu dapat digunakan sebagai struktur atap (kuda-kuda, gording, nock, usuk dan reng), juga dapat dimanfaatkan sebagai kusen pintu-jendela, daun pintu-jendela, dinding, lantai dan gazebo. Bentuk konstruksi kayu glugu sama dengan bentuk konstruksi jenis kayu yang lainnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji kayu glugu dalam fungsinya sebagai bahan bangunan.
Kata Kunci : kayu kelapa, bahan bangunan,konstruksi bangunan
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-07-03 16:33:59
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/6550
MODUL; Vol 14, No 1 (2014): MODUL
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/43901
2022-10-29T03:49:53Z
modul:ART
"220530 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Widya, Amelia Tri
Program Studi Arsitektur, Jurusan Teknologi Infrastruktur Kewilayahan, Institut Teknologi Sumatera https://orcid.org/0000-0002-3128-4160
Soleh, Muhammad Abdul
Satria, Widi Dwi
https://scholar.google.co.id/citations?hl=en&user=ksuxHj8AAAAJ https://orcid.org/0000-0002-4728-7585
Perkembangan kota di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan sosial, ekonomi, dan politik, tak terkecuali Medan sebagai salah satu kota terbesar. Awal perkembangan Kota Medan dipengaruhi oleh keputusan politik Belanda. Ekspansi terhadap lahan perkebunan oleh Belanda berpengaruh besar pada bentuk struktur kota dan perkampungan warga, salah satunya yaitu Pulo Brayan. Penelitian empiris ini bertujuan untuk mengungkap transformasi fisik dan budaya pada kawasan bersejarah Pulo Brayan, Kota Medan. Penelitian yang dilakukan fokus pada transformasi major arteries (jalan utama), roads (jalan), dan buildings elements (elemen bangunan). Analisis dilakukan secara kualitatif berbasis pada kajian literatur, survei lapangan, dan penelusuran melalui citra satelit. Peneliti menemukan bahwa transformasi jaringan jalan yang terdiri atas “major arteries” (jalan utama) dan “roads” (jalan) dilakukan untuk mengakomodasi pertumbuhan kawasan yang dinamis seperti kemacetan lalu lintas dan kebutuhan perumahan. Sementara itu, transformasi bangunan bergantung pada status kepemilikkan (milik atau perusahaan). Minimnya regulasi yang mengatur tentang perlindungan bangunan juga diyakini sebagai faktor keterawatan bangunan tersebut. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan pengembangan kawasan Pulo Brayan sebagai kawasan cagar budaya Kota Medan dengan memahami sejarah dan perkembangan kawasan dari masa ke masa.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-05-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/43901
MODUL; Vol 22, No 1 (2022): MODUL vol 22 nomor 1 tahun 2022 (7 articles)
ind
Copyright (c) 2022 Amelia Tri Widya
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10736
2018-01-10T14:31:16Z
modul:ART
"150101 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN PERMUKIMAN KUMUH DAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG Studi Kasus Partisipasi Masyarakat
Sekatia, Augi
permukiman, permukiman kumuh, partisipasi masyarakat
Desa Tambak Lorok terletak di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara. Desa ini berlokasi di pesisir Laut Jawa dan dilintasi oleh Kali Banger. Desa ini terkenal sebagai pemukiman nelayan semenjak tahun 1950. Secara umum kondisi permukiman di Tambak Lorok sangat tidak sehat dan kumuh. Kawasan yang sering dilanda banjir ini terletak pada pertemuan Sungai Banjir Kanal Timur dan kali Banger sebelum masuk muara Laut Jawa. Banyak permasalahan sosial ekonomi yang terjadi di permukiman tersebut. Akan tetapi terindikasi bahwa permukiman ini memiliki partisipasi masyarakat yang baik. Maka disimpulkan suatu pertanyaan penelitian yaitu apa saja permasalahan permukiman Tambak lorok dan bagaimana penduduknya berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraakn kehidupan permukiman tersebut. Penelitian didasarkan dari studi literatur dan survey lapangan untuk mengkaji permasalahan dan partisipasi yang ada. Hasil dari pembahasan ini adalah ditemukannya pokok dari permasalahan yaitu dari segi ekonomi sehingga masih membutuhkan uluran bantuan dari pemerintah. Partisipasi masyarakat sangat baik walaupun terbentur dari dana dan masih menunggu bantuan, partisipasi yang kurang adalah dalam pengolahan sampah.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10736
MODUL; Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16014
2018-01-16T12:29:47Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10782
2020-06-13T13:29:12Z
modul:ART
"160101 2016 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
EVALUASI SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN RUMAH SUSUN (STUDI KASUS : RUSUNAWA UNDIP)
Sukawi, Sukawi
Universitas Diponegoro
Hardiman, Gagoek
Universitas Diponegoro
DA, Nur Aini
Universitas Diponegoro
P, Zahra Amany
Universitas Diponegoro
Rusunawa, utilitas, kebakaran, proteksi pasif.
Rumah Susun adalah salah satu jenis hunian vertical yang menampung jumlah penghuni yang cukup banyak. Begitupula dengan RUSUNAWA (rumah susun sewa bagi mahasiswa), di dalamnya terdiri dari hampir 1000-an mahasiswa pengguna, belum lagi dengan berbagai aktivitas yang terjadi, tidak hanya sekedar istirahat di dalam kamar, tetapi juga kegiatan bersama yang melibatkan orang luar rusunawa. Melihat kondisi rusunawa dengan jumlah penghuni yang banyak dan aktivitas yang tidak sedikit, membuat sebuah rusunawa memerlukan proteksi terhadap pemadam kebakaran. Agar timbulnya rasa kenyamanan dan keamanan bagi seluruh penghuninya dan kelancaran bagi aktivitas di dalamnya. Dari segi proteksi kebakaran sendiri, terdiri dari proteksi pasif dan proteksi aktif. Dan sebuah bangunan hunian, sejauh ini seharusnya sudah dilengkapi dengan kedua jenis proteksi kebakaran tersebut. Karena keduanya saling berhubungan dan melengkapi. Tulisan ini akan mengkaji tentang seberapa jauh kondisi sistem proteksi pemadam kebakaran yang terdapat pada RUSUNAWA UNDIP, dari segi proteksi pasif. Jika sudah menerapkan sistem proteksi tersebut, apakah sistem utilitas yang diterapkan sudah sesuai dengan standar. Dari kedua rumusan masalah tersebut, akan muncul sistem analisa, yaitu mengkaji utilitas pemadam kebakaran di RUSUNAWA UNDIP dilihat dari sistem proteksinya, pasif. Dimana hasil kesimpulan tulisan ini akan memberikan gambaran, sudah seberapa jauh kesesuaian penerapan sistem utilitas pemadam kabakaran pada bangunan Rusunawa tersebut.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10782
MODUL; Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/47492
2023-06-06T08:26:08Z
modul:ART
"221217 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Arthasari, Ani Hastuti
Universitas Amikom Yogyakarta
Iskandar, Muhammad Deni
Hudhanto, Yusril Akhmad
Ayu, Listia Nisa
Penelitian tentang identitas tempat (place identity) banyak dilakukan dengan dilatarbelakangi pada kondisi hilangnya kekhasan (distinctiveness) yang menjadi pembeda antara satu tempat dengan tempat lainnya, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk memunculkan atau mengembalikan kekhasan tempat-tempat tersebut. Pasar Telo Kararangkajen merupakan pasar tradisional yang menjual singkong dan ubi, berlokasi di Jalan Sisingamangaraja Karangkajen Yogyakarta. Pasar ini merupakan satu-satunya pasar khusus yang memperdagangkan singkong dan ubi, sehingga dikategorikan ke dalam jenis pasar tradisional khusus. Secara kegiatan perdagangan sudah ada kekhasan (distinctiveness) di lokasi ini, yaitu pada komoditas dagangannya. Namun tidak demikian halnya pada wujud bangunannya. Berangkat dari hal tersebut, lokasi Pasar Telo dianggap memiliki keunikan aktivitas pengguna dimana aktivitas adalah salah satu faktor yang memiliki pengaruh kuat pada sebuah identitas tempat. Dengan penekanan pada penelitian keruangan arsitektural maka penelitian ini berfokus pada identifikasi fisik lingkungan pasar, aktivitas (termasuk interaksi, konektivitas dan kohesi) yang khas dari pengguna, dan upaya meningkatkan identitas tempat secara fisik melalui usulan perancangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui identifikasi fisik lingkungan pasar, aktivitas (termasuk interaksi, konektivitas dan kohesi) yang khas dari pengguna, serta upaya meningkatkan identitas tempat secara fisik melalui usulan perancangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif induktif. Dalam pembahasannya menggunakan pendekatan metode deskriptif. Tahap penelitian yang dilakukan pertama kali adalah membuat analisa fisik arsitektural yang ada di Pasar Telo Karangkajen. Kemudian melihat pola aktivitas pengguna pasar menggunakan pemetaan perilaku (behaviour mapping) serta mendefinisikan kekhasan yang muncul dalam perilaku pengguna. Sehingga didapatkan identitas eksisting Pasar Telo Karangkajen. Tahapan terakhir adalah melakukan upaya peningkatan identitas yang ada melalui rancangan fisik arsitektural, termasuk pada penataan muka bangunan, street furniture, dan penanda (signage). Luaran yang diharapkan adalah publikasi jurnal nasional dan penerbitan HaKi. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan perluasan studi kasus atas peminatan topik place identity, serta untuk memberikan informasi mengenai hal-hal apa saja yang dapat diterapkan pada desain Pasar Telo Karangkajen untuk memperkuat kekhasan lokal setempat. Kondisi fisik arsitektural dapat ditangkap oleh panca indera (overt) mempengaruhi pengguna di Pasar Telo, hal ini juga didukung oleh adanya aktivitas sebagai hal yang tak nampak (covert) namun bisa dirasakan sebagai suatu kekhasan yang dapat meningkatkan identitas Pasar Telo Karangkajen.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-11-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/47492
MODUL; Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
ind
Copyright (c) 2022 Ani Hastuti Arthasari, Muhammad Deni Iskandar, Yusril Akhmad Hudhanto, Listia Nisa Ayu
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17220
2020-06-13T13:30:22Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN PENATAAN RUANG DAN PENGGUNAAN MATERIAL PADA BANGUNAN PENGASAPAN IKAN (STUDI KASUS: SENTRA PENGASAPAN IKAN BANDARHARJO)
Setyawan, Dhony
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Werdiningsih, Hermin
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
bangunan; pengasapan ikan; material
Bangunan pengasapan ikan merupakan salah satu bangunan industri rumah tangga yang banyak terdapat di Indonesia, salah satunya di Semarang. Di Semarang sendiri bangunan pengasapan ikan berada di kawasan sentra pengasapan ikan di Bandarharjo, Semarang Utara. Pada kawasan sentra pengasapan ikan Bandarharjo, terdapat kurang lebih 35 bangunan pengasapan ikan yang aktif melakukan kegiatan produksi ikan asap setiap harinya. Pembahasan mengenai bangunan pengasapan ikan ini akan difokuskan ke arah penataan ruang dan penggunaan material pada bangunan pengasapan ikan yang terdapat di sentra pengasapan ikan Bandarharjo. Mayoritas bangunan pengasapan ikan di sentra pengasapan ikan Bandarharjo menggunakan kayu dan bambu sebagai material utama bangunan.Untuk material lain yang digunakan adalah seng, GRC board dan plesteran yang diaplikasikan pada bagian dinding dan lantai bangunan pengasapan ikan. Sedangkan untuk tata ruang pada bangunan pengasapan ikan cukuplah sederhana, dimana tata ruang yang ada menyesuaikan alur proses yang terdapat dalam kegiatan produksi ikan asap. Melalui pengkajian mengenai penataan ruang dan penggunaan material pada bangunan pengasapan ikan ini didapatkan bahwasannya ada beberapa hal yang masih kurang dalam penataan ruang dan penggunaan material bangunan. Perlu ditingkatkannya kesadaran pelaku produksi ikan asap dan upaya dari pemerintah setempat untuk dapat bergerak bersama dalam peningkatan kualitas bangunan pengasapan ikan yang terdapat di sentra pengasapan ikan.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-01-11 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17220
MODUL; Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/58664
2023-12-19T06:22:15Z
modul:ART
"231211 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
ERGONOMICS DESIGN ANALYSIS TOWARDS GAMERS’ PREFERENCES IN COASTAL ESPORTS ARENA
Leonardo, Leonardo
Universitas Internasional Batam
Suwarlan, Stivani Ayuning
Universitas Internasional Batam
Aguspriyanti, Carissa Dinar
Universitas Internasional Batam
coastal esports arena; ergonomic architecture; spatial adaptation
Esports activities are developing very rapidly, encouraging the people’s desire to build its distinctive building, an esports arena to support its activity. However, there is no specific spatial form for planning the main room’s interior of esports arena, especially in coastal areas. The absence of guidelines to be applied can lead to less ergonomic spatial planning. This research applies the mixed descriptive method by collecting primary data of questionnaire and secondary data of existing buildings from any official information source as the object of research analysis. With digital information source, source triangulation method is used to identify an ergonomic layout and furniture form to be used by the player and audience within the esports arena building in the coastal zone. The result of this study provides an overview of ergonomic layout and furniture form that can be applied to planning the coastal esports arena building.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2023-12-04 08:38:47
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/58664
MODUL; Vol 23, No 2 (2023): MODUL vol 23 nomor 2 tahun 2023 (in proof )
eng
Copyright (c) 2023 Leonardo Leonardo, Stivani Ayuning Suwarlan, Carissa Dinar Aguspriyanti
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19006
2020-06-13T13:30:30Z
modul:ART
"180523 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN TATANAN RUANG TERBUKA HIJAU TERHADAP KONSEP KAMPUS HIJAU DI KAMPUS UNIVERSITAS DIPONEGORO TEMBALANG
Purwanto, Edi
Universitas Diponegoro
Setioko, Bambang
Universitas Diponegoro
tatanan; ruang terbuka hijau; kampus hijau
Universitas Diponegoro dinobatkan sebagai kampus hijau oleh Greenmetrics tahun 2014 dengan nomer urut 5 dari 10 universitas lainnya di Indonesia. Pada tahun 2015 Indonesia menempatkan tiga kampus yang masuk 50 besar kampus hijau terbaik dunia, yakni Universitas Indonesia pada peringkat 33, kemudian Institut Pertanian Bogor peringkat 36 dan disusul Universitas Diponegoro pada peringkat 44.
Untuk tahun 2016, tingkat nasional, Universitas Indonesia (UI) ada di peringkat 31 (1), diikuti oleh Institut Teknologi Sepuluh November di peringkat 43 (2), Institut Pertanian Bogor di peringkat 57 (3), Universitas Diponegoro ada di peringkat 69 (4), dan Universitas Sebelas Maret di peringkat 76 (5). UI GreenMetric merupakan sistem pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia yang basis penilaian utamanya adalah komitmen perguruan-perguruan tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup kampus. Indikator yang dipergunakan adalah statistik kehijauan kampus (15%), pengelolaan sampah (18%), energi dan perubahan iklim (21%), penggunaan air (10%), transportasi (18%), dan pendidikan (18%).
Tujuan penelitian adalah melakukan kajian dan analisis tatanan ruang terbuka hijau sebagai salah satu indikator terhadap keberlangsungan kampus Universitas Diponegoro yang berkonsep kampus hijau.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
Hasil Penelitian menghasilkan kajian tatanan ruang hijau berdasarkan aspek fungsional, aspek fisik dan non fisik, dan aspek lingkungan/ekologis.
Kajian Tatanan ruang terbuka hijau terhadap konsep kampus hijau di Kampus Universitas Diponegoro Tembalang diharapkan akan menghasilkan rumusan guna keberlangsungan kampus Universitas Diponegoro sebagai kampus berkonsep hijau dimasa yang akan datang..
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-05-23 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/19006
MODUL; Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21381
2019-07-17T13:52:02Z
modul:ART
"190529 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
SISTEM WAYFINDING MALL DI SEMARANG
Kusumasari, Brigita Theora Mega
Universitas Diponegoro
Harsritanto, Bangun IR
Universitas Diponegoro http://orcid.org/0000-0003-3659-2936
wayfinding; mall; shopping;Semarang
Shopping mall merupakan salah satu bangunan komersil yang sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian besar masyarakat perkotaan. Masyarakat pergi mengunjungi shopping mall untuk memenuhi memenuhi kebutuhan seperti berbelanja, maupun sekedar berekreasi dan mencari hiburan. Sebagai bangunan umum yang menawarkan berbagai fasilitas dan ramai dikunjungi oleh masyarakat, shopping mall perlu dilengkapi dengan sistem wayfinding yang baik supaya pengguna bangunan tidak mengalami disorientasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah metode deskriptif, dokumentatif, dan komparatif dimana penyusunan dilakukan dengan mengumpulkan data, menjelaskan, dan menjabarkan terhadap informasi terkait bagaimana pengaruh bahan lantai serta pemilihan bahan lantai yang baik dan murah diaplikasikan pada jalur pedestrian bagi kenyamanan dan keamanan pengguna. Wayfinding adalah kemampuan seseorang untuk bernavigasi dalam suatu lingkungan. Sistem wayfinding adalah fasilitas yang memiliki fungsi memberikan kemudahan bagi pengguna dalam bernavigasi. Sistem wayfinding yang baik dapat ditinjau melalui empat strategi, yaitu: District, Streets, Connection, dan Landmarks. Jika pengguna dengan mudah membayangkan keempat strategi tersebut dalam suatu diagram “mind map”, ketika berada dalam suatu bangunan atau lingkungan maka dapat dikatakan bahwa bangunan atau lingkungan tersebut memiliki sistem wayfinding yang efektif.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/21381
MODUL; Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2019 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/25471
2020-12-02T09:53:34Z
modul:ART
"200529 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
ELEMEN PERANCANGAN KOTA YANG BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS RUANG KOTA PADA JALAN JENDRAL SUDIRMAN KOTA SALATIGA
Risdian, Happy
Universitas Diponegoro
Sari, Suzanna Ratih
Universitas Diponegoro
Rukayah, Raden Siti
Universitas Diponegoro
elements urban design; quality; urban space;
Jalan Jendral Sudirman in Salatiga City is the part of Central Business District in Salatiga City. City planning elements according to Shirvani (1985) are land use, building form and mass, circulation and parking, open space, pedestrian ways , activity support, signage, and preservation. The existence element of urban design contained in Jalan Jendaral Sudirman will influence the quality of urban space. To determine this effect, this study uses a rationalistic qualitative method. Data collection method by means of literature study, field observations, interviews. Analysis method by analyze interview results. The results of this study indicate urban design elements influence to urban place quality.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/25471
MODUL; Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles)
ind
Copyright (c) 2020 risdian
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1461
2012-02-01T13:38:04Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
SISTEM KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA PADA PERBAIKAN RUMAH WARGA DI DAERAH ROB (Studi Kasus : Kelurahan Kemijen, Semarang Timur)
Pribadi, Septana Bagus
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Indriastjario, Indriastjario
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Wulandari, Ai Ratna
Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Wibowo, Yohannes Tri
Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Janatin, Bonggo
Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Muzamil, Muhammad
Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Kelurahan Kemijen adalah salah satu dari daerah yang terletak di bagian paling utara dari Kota Semarang. Kondisi geografis yang berbatasan langsung dengan laut, menyebabkan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut harus akrab dengan fenomena limpasan air laut ke arah daratan, yang biasa disebut rob. Ketinggian air laut yang masuk ke arah daratan bertambah terus setiap tahun. Hal ini menyebabkan banyak kondisi rumah warga yang semakin lama semakin tenggelam ke dalam lumpur genangan, sehingga lambat laun mengurangi ruang untuk tinggal di dalam rumah masing-masing. Ketidakmampuan sebagian besar warga secara ekonomi menyebabkan warga tidak mempunyai banyak sumber daya untuk merenovasi / meninggikan rumahnya dalam mengantisipasi datangnya rob.
Diperlukan suatu kajian mengenai sistem konstruksi khusus yang bisa diterapkan pada kondisi tersebut. Sistem konstruksi tersebut haruslah mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi ketinggian rob yang semakin lama semakin bertambah, mudah dilaksanakan, mempertimbangkan ketersediaan bahan, serta murah.
Metode pembahasan menggunakan metode analisis dan perbandingan berbagai macam sistem konstruksi yang mungkin diterapkan pada bangunan sederhana di daerah rob. Berbagai macam sistem konstruksi tersebut dianalisis dengan berbagai kriteria yang berpengaruh secara signifikan, dengan memasukkan pula aspek keinginan warga yang diperoleh melalui kuisioner. Sistem konstruksi terpilih akan disimulasikan pada kondisi rumah salah satu warga.
Kata kunci : sistem konstruksi, bangunan sederhana, Rob.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1461
MODUL; Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/34338
2021-01-01T19:09:14Z
modul:ART
"201215 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
CONTEXT LEARNING TRANSFORMATION IN ARCHITECTURAL DESIGN STUDIO
Paramita, Kristanti Dewi
Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia https://orcid.org/0000-0002-7264-7554
Yatmo, Yandi Andri
Department of Architecture, Universitas Indonesia https://orcid.org/0000-0001-5393-231X
context; data; architectural education; pandemic
This paper reflects the shifting understanding of context in a data-based architectural studio. With the school closure in the beginning of the COVID pandemic, the overall learning process is largely conducted online. Big Data becomes an important discourse that provides some benefits and opportunities which transform the design and learning process in an architectural studio, particularly on how students may explore and understand their context. Exploring the works of third-year architectural students in Department of Architecture, Faculty of Engineering Universitas Indonesia, this paper highlights the ways students capture and organise urban information and construct their intervention contexts. The study points out that time, flow and narrative are key in transforming understanding of context. Based on such three aspects, the data reveals the unseen urban patterns, emerging in the imbalance relationship between user and the environment, the disconnection of urban services, and the hidden variety of urban experience. The study reflects how these urban patterns informs the ways students define and situate themselves in the context, shifting existing ideas of context and its corresponding methodologies in the architectural education.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-10-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/34338
MODUL; Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles)
eng
Copyright (c) 2020 Kristanti Dewi Paramita, Yandi Andri Yatmo
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5381
2018-01-10T14:29:32Z
modul:ART
"130701 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KONSEP KEARIFAN LOKAL PADA PERTUMBUHAN KAWASAN PINGGIRAN KOTA
Setioko, Bambang
Pertumbuhan kawasan pinggiran kota telah menjadi fenomena dunia, menyebabkan kota berkembang tanpa batas. Fisik kota dengan cepat tumbuh dan berkembang kearah horisontal dengan skala gigantis, mengokupasi kawasan pedesaan disekitarnya. Pertumbuhan kota tidak lagi berlangsung di pusat kota tetapi berpindah ke kawasan pinggiran. Morfologi kota mengalami metamorfosa menyebabkan terjadinya inverted metropolis dimana inti kota berciri marjinal, sebaliknya kawasan pinggiran berciri sentral.
Bentukan fisik sebuah kota merupakan kumpulan urban artefacts hasil sejarah panjang proses pembentukannya selalu mempunyai ke-unik-an. Oleh karenanya dalam upaya “membaca” bentuk kota dan menelaah proses pertumbuhan kota diperlukan pemahaman pada nilai lokal. Pada hakekatnya kota merupakan konfigurasi spasial dari struktur sosial dan budaya masyarakatnya. Pendekatan yang paling sesuai untuk dapat dipakai dalam mengelola pertumbuhan kota haruslah berbasis pada nilai lokal.
Fragmentasi ruang perkotaan dikawasan pinggiran ternyata tidak diikuti dengan segmentasi struktur sosial pelaku ruang, yang justru menyatu. Masyarakat kawasan pinggiran mempunyai karakter saling tergantung (interdependensi) dan berciri kekerabatan. Interdependensi di bidang ekonomi menciptakan koeksistensi antar pelaku ruang dan merupakan embrio tumbuhnya struktur sosial yang terintegrasi. Aspek tersebut merupakan bahan utama terbangunnya konsep kearifan lokal pada pertumbuhan kawasan pinggiran.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-07-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/5381
MODUL; Volume 13, Nomer 2, Tahun 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/43400
2022-06-07T00:38:22Z
modul:ART
"211231 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
DIGITAL FABRICATION AS A LEARNING MEDIA FOR LIGHTWEIGHT STRUCTURE WITH CASE STUDY OF SHELL STRUCTURE
Indrawan, Stephanus Evert
Faculty of Creative Industries, Department of Architecture, Ciputra University Surabaya
Purwanto, LMF
Faculty of Architecture, Unika Soegijapranata https://orcid.org/0000-0002-7081-489X
Lightweight Structure; Hooke’s Law; shell structure system; digital fabrication; corrugated paper board
The lightweight structure system is an effort to optimize the structure to distribute the load efficiently. Unfortunately, students often have difficulty imagining the learning outcomes application in the real world when studying light structural systems. However, the use of the scalar model can still explain several essential aspects of a lightweight structural system, one of which is the effect of connection and formation of material components on the structural capability. Therefore, this paper aims to bridge the learning process by utilizing digital devices from the concept stage of structural modeling with the help of software (Rhinoceros, Grasshopper, and Kangaroo) to the realization process using laser cutting. The method used is a semi-experimental method that applies Hooke's law principle, which produces a shell structure system with a digital fabrication approach that utilizes a lightweight material, namely, corrugated paper board, as the primary material. This paper concludes that digital technology and digital fabrication processes can help students understand the concept of lightweight structures because they can use computer simulations, cut them using laser cutting, and assemble them in the field in a series of simultaneous processes.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-07-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/43400
MODUL; Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
eng
Copyright (c) 2021 Stephanus Evert Indrawan
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10731
2018-01-10T14:31:16Z
modul:ART
"150101 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
RUANG DAGANG DI KOTA LAMA KUDUS
Sardjono, Agung Budi
Nugroho, Satrio
Prianto, Eddy
perdagangan; rumah tradisional; Kudus
Masyarakat Kudus dikenal sebagai masyarakat Pedagang Santri. Dua aspek kehidupan penting pada masyarakat ini adalah Perdagangan dan Keagamaan. Kehidupan sebagai masyarakat muslim sangat mewarnai keseharian masyarakat Kudus. Hal ini menimbulkan pertanya’an, bagaimana dengan aspek perdagangan yang seolah menjadi sisi lain dan penyeimbang religiositas terhadap bentukan arsitekturnya?. Penelitian ini bertujuan untuk menggali kehidupan perdagangan masyarakat Kudus dan cerminannya pada bentuk arsitektur rumah tinggalnya. Penelitian dilakukan dibawah paradigma penelitian kualitatif. Data digali dari beberapa responden yang mewakili ragam kegiatan perdagangan masyarakat serta arsitektur rumah tinggalnya. Analisa dilakukan langsung dilapangan yang mengarah pada konsep dibalik kegiatan terpola serta kaitannya dengan arsitektur sebagai wadah kegiatan tersebut. Temuan penelitian berupa konsep “ruang dagang” pada masyarakat Kudus. Terdapat dua macam kegiatan dagang yakni yang menyangkut tahapan produksi serta tahapan distribusi. Kegiatan dagang dilakukan dengan memanfaatkan ruang-ruang yang ada atau mengadakannya secara tersendiri manakala kegiatan yang ada mulai berkembang besar. Ruang dagang ini merupakan ruang publik di rumah yang mempunyai pencapaian langsung ke luar untuk kegiatan dagang atau tidak langsung untuk kegiatan produksi.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10731
MODUL; Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17248
2018-07-14T20:55:44Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10776
2018-01-10T14:33:21Z
modul:ART
"150701 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN PRODUK MATA KULIAH INTI PREREQUISITEPERANCANGAN ARSITEKTUR BERBASIS WORKSHOP / ATELIER
Riskiyanto, Resza
Kualitas Pembelajaran, Prerequisite, Workshop/atelier
Penelitian “Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Produk Mata Kuliah Inti Prerequisite Perancangan Arsitektur Berbasis Workshop/Atelier” bertujuan agar hasilnya dapat diterapkan dalam proses pembelajaran mata kuliah Perancangan Arsitektur [termasuk mata kuliah Trimatra I Semester I dan Trimatra II Semester II].Sebagai mata kuliah inti dalam pendidikan di jurusan arsitektur, pelaksanaan mata kuliah Perancangan Arsitektur mengutamakan pada proses pembelajaran yang diterapkan pada proses perancangan dalam wujud pembuatan tugas. Sejak Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro berdiri pada tahun 1962, proses pembuatan tugas sebagai latihan/praktikum dari proses perancangan arsitektur, selalu dilakukan dengan sistem studio. Dalam proses pengerjaan tugas perancangan di studio, ruang studio yang disediakan tidak dipergunakan secara maksimal oleh mahasiswa, dan proses diskusi dengan para dosen pembimbingnya juga tidak optimal dapat dilakukan.
Penelitian ini akan mengunakan metode penganalisisan secara deskriptif dan komparasi. Deskriptif didasarkan pada kondisi eksisting yang berlangsung di Program Studi Strata-1 Arsitektur Universitas Diponegoro, dengan komparasi terhadap kondisi yang sama yang diterapkan pada beberapa jurusan arsitektur di perguruan tinggi lain yang sudah menerapkan sistem workshop/atelier
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10776
MODUL; Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13377
2018-01-16T13:15:31Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17203
2020-06-13T13:30:17Z
modul:ART
"180111 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
GEVEL SEBAGAI KARAKTER BANGUNAN KOLONIAL DENGAN FUNGSI RUMAH TINGGAL DI KOTA TEGAL (STUDI KASUS JALAN GAJAH MADA KOTA TEGAL)
Fariz, Nuthqy
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Sardjono, Agung Budi
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Murtini, Titien Woro
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Gevel; Karakter; Rumah; Bangunan Kolonial
Sebagai kota yang berada di pesisir jawa bisa dikatakan Tegal telah mengalami beberapa perkembangan dan perubahan pada masa kolonial sampai dengan sekarang, baik dari segi manusianya, budaya ataupun peniggalannya. Kota tegal merupakan satu dari beberapa kota di pesisir pantai utara yang dijajah atau dikuasai oleh pemerintah belanda pada masa penjajahan dahulu.Bangunan peninggalan di tegal yang pertama yaitu gedung berau atau NIS Tegal yang masih bertahan sampai sekarang, bangunan tersebut dirancang oleh arsitek belanda yaitu Henricus Maclaine Pont, bukan gedung berau saja tetapi juga ada Stasiun Kereta Api Tegal yang masih difungsikan sampai sekarang. Dari beberapa bangunan kolonial yang dibangun pada masa itu banyak dari perumahan atau rumah rumah belanda yang meniru bentuk dan motif bangunan kolonial yang sudah dibangun terlebih dahulu.Dari bangunan yang ditiru yaitu bangunan DPRD Kota Tegal yang memiliki langam arsitektur eropa brgaya romawi dengan ciri bentuk kolom yang besar dan mempunyai gevel pada bagian depan bangunan. Dengan gevel yang semakin banyak digunakan pada bangunan di Kota Tegal tidak lepas dari rumah rumah yang menggunakan gevel sebagai penanda bangunan yang sangat manis pada masa itu.Gevel merupaka bagian dari atap dengan yang dibuat untuk menaungi bagian teras pad bangunan gevel biasanya menyerupai bentuk segitiga dan bentuk persegi atau bujur sangkart, gevel banyak digunakan pada rumah-rumah di kawasan cagar budaya Kota Tegal yaitu di kelurahan mangkukusuman, kelurahan panggung, kelurahan tegalsari .Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan mencari tahu dilapangan rumah-rumah kolonial yang menggunakan gevel, sehingga bisa dkategorikan gevel menjadi karakter dari kawasan tersebut.Hasil dari penelitian ini yaitu mengetahui bahwa gevel menjadi bentuk karakter yang ada pada sepanjang jalan gajah mada Kota Tegal.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-01-11 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17203
MODUL; Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17250
2020-06-13T13:30:01Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PERAN GAMBAR SKETSA ARSITEKTUR UNTUK MENGGALI KARAKTER DISAIN BANGUNAN DALAM KERANGKA PENGEMBANGAN PELESTARIAN KAWASAN
wahyuningrum, sri hartuti
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
sudarwanto, budi
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
gambar sketsa; karakter disain; pelestarian kawasan; kota lama Semarang
Hambatan struktural dan hambatan fungsional merupakan hambatan utama dalam pengembangan
pelestarian KL Semarang. Masalah harmonisasi peran-peran yang terlibat mendukung besarnya hambatan yang
ada. Terjadi fakta dilapangan melalui kajian gambar sketsa pada even ISSW bahwa KL menunjukan objektifitas dan
karakter potensial untuk pengembangan penguatan pelestarian sebagai kawasan historis. Bangunan dan koridor
jalan di lingkungan KL, bangunan terevitalisasi dan bangunan kumuh, fakta lingkungan KL adalah spot-spot yang
memberikan fakta upaya pelestarian KL Semarang memiliki nilai signifikan yang perlu ditingkatkan, terutama
karakter bangunan arsitektur kolonial. Hasil temuan kajian atas gambar sketsa dalam ISSW 2016 bahwa gambar
sketsa menunjukan nilai positif atas fakta dan kejadian lapangan upaya pelestarian KL Semarang. Upaya
diversifikasi kegaiatan kreatif sangat dibutuhkan untuk mengembangkan KL sebagai kawasan bernilai ekonomi.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-09-19 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17250
MODUL; Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2017 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21127
2020-06-13T13:31:06Z
modul:ART
"181122 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN PENERAPAN PRINSIP DESAIN UNIVERSAL PADA MUSEUM STUDI KASUS: MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Indriastjario, Indriastjario
Universitas Diponegoro
Naima, Sani Puspaning
Universitas Diponegoro
Wijayanti, Wijayanti
Universitas Diponegoro
Tourism; Accessibilities; Universal Design; Geological; Museum
Bandung is one of the main tourist destinations in Indonesia. The city has many pull factors for visitors. Since 2014, the city of Bandung has done many improvements in various places such as making thematic parks, improving it's town square, etc. This affects the development of tourism in Bandung. So far, design concept of tourism in Indonesia has not been design for disabled people, or people with special needs even though tourism is a right for everyone. Friendly tourism for people with disabilities will be able to provide facilities and accessibility for everyone with different needs and characteristics. This study aims to find out to what extent tourism management can provide facilities and accessibilities for disabled people and the extent to which the application of universal design principles is applied to the building. The inspection method used is an applied research using quantitative descriptive approach to collect data. Data collected is analyzed by using guidelines from No.30/PRT/M/2006 under regulations by Ministry of Public Works, and Smithsonian Guidelines for Accessible Exhibition Design..
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-11-22 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/21127
MODUL; Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/26325
2020-06-13T13:31:26Z
modul:ART
"191202 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PEMILIHAN TAPAK ALTERNATIF BAGI PENGEMBANGAN KANTOR KECAMATAN WINDUSARI
Harani, Arnis Rochma
Architecture Departement, Faculty Engineering, Universitas Indonesia
Indarto, Eddy
Architecture Departement, Faculty Engineering, Universitas Diponegoro
Riskiyanto, Resza
Architecture Departement, Faculty Engineering, Universitas Indonesia
Sholih, Muhammad Najieb
CV. Realine Design Lab
studi evaluasi; analisa tapak; kantor kecamatan; kebencanaan
Kawasan kecamatan di Indonesia pada saat ini harus mampu mewadahi kegiatan masyarakat tingkat kecamatan tersebut, baik itu formal dan informal. Kebutuhan ruangan dan kelayakan tapak untuk kantor kecamatan mengalami tren yang meningkat. Sehingga bangunan saat iniyang hanya mampu menampung kegiatan-kegiatan bagi staffnya dan ruang yang sudah ada, harus dikembangkan agar dapat menampung masyarakat. Kebencanaan juga berkembang dalam kondisi Indonesia yang terletak pada lingkaran gunung api (ring of fire). Berbagai masalah yang timbul di lokasi memerlukan suatu studi untuk mengetahui kecamatan untuk dapat dikembangkan. Studi berlangsung dengan paradigma kuantitatif dengan pendekatan deduktif melalui analisis pustaka, studi observasi lapangan dan studi kasus kecamatan. Tujuan dari studi ini adalah untuk menentukan kelaikan tapak yang sedang digunakan sebagai kantor kecamatan. Hasil dari studi ini menemukan bahwa tapak eksisting masih layak untuk dikembangkan.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-12-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/26325
MODUL; Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2019 Arnis Rochma Harani, Eddy Indarto, Resza Riskiyanto, Muhammad Najieb Sholih
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1454
2012-02-01T12:53:05Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PENILAIAN ASSET DALAM SEKTOR PROPERTI
Sujono, Bambang
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Penilaian suatu property adalah merupakan prakiraan manfaat ekonomi atas barang yang dinilai pada satu ukuran waktu tertentu dengan definisi nilai yang tertentu pula.Nilai dalam hal ini bisa berwujud ”mata uang” dan bisa pula dalam wujud ”nilai tukar”.
Tujuan penilaian property : Penilaian untuk tujuan penjualan, Penilaian untuk tujuan pembelian, Penilaian untuk tujuan sewa, Penilaian untuk tujuan jaminan mendapatkan pinjaman, Penilaian untuk tujuan asuransi, Penilaian untuk tujuan penggabungan perusahaan (merger), Penilaian untuk tujuan Go Public, Penilaian untuk tujuan yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan Undang-undang
Dalam penilaian properti, maka seorang penilai harus bersikap obyektif, jujur, tidak memihak manapun. Penilai harus mempertanggung jawabkan keputusan nilai yang telah dibuat secara tertulis dan tidak hanya bersifat temporer.
Kata Kunci : Penilaian, Aset, Properti
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 11:21:56
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1454
MODUL; Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/31517
2021-01-01T19:09:14Z
modul:ART
"201013 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
SEKOLAH TINGGI DESAIN DI PEKANBARU DENGAN PENDEKATAN DE STIJL
Madina, Fajria
Universitas Riau http://orcid.org/0000-0001-9475-9154
Aldy, Pedia
Universitas Riau
Al Husaini, Muhd. Arief
Universitas Riau
Sekolah Tinggi; Desain; De Stijl
Pendidikan merupakan salah satu sumber penyedia SDM yang sangat dibutuhkan dalam dunia industri kreatif, salah satunya pendidikan desain. Hal yang sangat disayangkan apabila pendidikan ini tidak didukung sarana prasarana serta fasilitas yang memadai. Maka dari itu, dibutuhkan suatu wadah yang mampu menampung kegiatan tersebut. Wadah untuk menampung kegiatan pendidikan desain tersebut dapat berbentuk Sekolah Tinggi Desain. Seiring berjalannya waktu, pendidikan desain ini mengalami beberapa perkembangan yang dilahirkan dari kritik-kritik keras dari pada seniman dimasa lalu, yang melahirkan berbagai kelompok, salah satunya membentuk pendekatan De Stijl. Pembahasan ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa alternative penerapan De Stijl pada perancangan Sekolah Tinggi Desain di Pekanbaru.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-10-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/31517
MODUL; Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles)
ind
Copyright (c) 2020 Fajria Madina, Pedia Aldy
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5379
2018-01-10T14:29:32Z
modul:ART
"130701 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KEBERLANJUTAN RUANG LUAR (KOEFISIEN DASAR BANGUNAN TRADISIONAL) RUMAH VERNAKULAR PESISIR UTARA JAWA TENGAH
Roesmanto, Totok
Haryanto, Haryanto
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) pada bangunan rumah tinggal berarsitektur vernakular tidak pernah diteliti termasuk yang berada di daerah Pesisir Utara Jawa Tengah. Rumah vernakular pada awalnya meniru rumah tradisional setempat, kemudian mengalami penambahan luasan ruang dan bangunannya.
Rumah tradisional telah diakui menerapkan arsitektur berkelanjutan dan memiliki ruang terbuka yang lapang di sekelilingnya, sehingga rumah vernakular pada awalnya juga memiliki ruang luar yang KDB nya sesuai dengan KDB pada rumah tradisional.
Untuk mengetahui keberlanjutan ruang luar yang terdapat di sekeliling bangunan rumah vernakular diperlukan penelitian yang berbasis pada KDB Vernakular Eksisting, dan KDB Vernakular Awal yang setara dengan KDB Tradisional-nya.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-07-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/5379
MODUL; Volume 13, Nomer 2, Tahun 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/38621
2022-06-07T00:38:22Z
modul:ART
"210816 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENGARUH WISATA TERHADAP PERUBAHAN SPASIAL PERMUKIMAN DI DESA WISATA ADILUHUR, KEBUMEN
Hantari, Anjas Ninda
Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Nareswari, Ardhya
Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
spasial permukiman; perubahan; wisata
Sektor pariwisata kini sangat berkembang dan menjadi sektor unggulan dalam pengembangan suatu wilayah. Salah satu pengembangan wisata aternatif yaitu melalui Desa Wisata. Desa Adiluhur ditetapkan sebagai Desa Wisata karena mengembangkan sektor pariwisata pada permukimannya. Berkembangnya pariwisata maka mempengaruhi perkembangan akomodasi wisata yang diiringi oleh berlangsungnya perubahan pada fisik lingkungan permukiman. Perubahan fisik permukiman di Desa Adiluhur meliputi berkembangnya pembangunan dan terbentuknya ruang atau bangunan baru pada permukiman. Pengembangan wisata berdampak pada terbentuknya aktivitas dan pengelolaan wisata yang mempengaruhi perubahan fisik dan spasial permukiman. Adanya wisata di Desa Adiluhur yang berdampak pada perubahan spasial permukiman, maka pertanyaan penelitian adalah bagaimana spasial permukiman Desa Adiluhur sebelum dan setelah ditetapkan sebagai Desa Wisata dan bagaimana pengaruh wisata terhadap perubahan spasial permukiman Desa Wisata Adiluhur? Berdasarkan analisis terdapat momentum waktu perubahan spasial permukiman yaitu dari sebelum dan setelah ditetapkan sebagai Desa Wisata Adiluhur. Pengaruh wisata terhadap perubahan spasial permukiman setelah ditetapkan sebagai Desa Wisata Adiluhur yaitu terjadi perubahan fisik area terbangun, terbentuknya elemen wisata pada permukiman, terbentuk aktivitas dan pengelolaan wisata serta terjadi perubahan elemen fisik permukiman.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-07-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/38621
MODUL; Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
ind
Copyright (c) 2021 Anjas Ninda Hantari, Ardhya Nareswari
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7848
2018-01-10T14:30:05Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
Menengok Arsitektur Permukiman Masyarakat Badui, Arsitektur Berkelanjutan Dari Halaman Sendiri
Sardjono, Agung Budi
Nugroho, Satrio
Arsitektur Berkelanjutan; Tradisi Bermukim; Masyarakat Badui
Krisis energi dan kerusakan lingkungan alam mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan kelestarian alam disamping kesejahteraan umat manusia. Pembangunan berkelanjutan dengan arsitektur di dalamnya berkembang menjadi isu penting dalam beberapa dasawarsa terakhir. Kearifan dalam kebudayaan Nusantara dapat menjadi teladan dalam menanggulangi krisis tersebut. Masyarakat Badui merupakan sedikit dari suku yang masih mempertahankan tradisi kebudayaannya dengan ketat sampai saat ini. Tradisi bermukim masyarakat Badui sangat hormat dan menjaga kelestarian alam tempat mereka tinggal. Pemanfaatan sumber daya alam yang selektif; teknologi tepat guna; larangan dan aturan yang ketat menghasilkan budaya bermukim yang selaras dengan alam. Sebuah ilmu yang perlu dipelajari, diteladani dan dikembangkan untuk menjawab tantangan modern. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji keselarasan tradisi bermukim masyarakat Badui dengan karakteristik Arsitektur Berkelanjutan
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2014-11-21 17:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/7848
MODUL; Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/37232
2022-10-29T03:49:54Z
modul:ART
"220702 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
umom, choirul
ashadi, ashadi
Sebuah karya dalam rancangan desain arsitektural ada dikenal sebuah aspek konseptual seperti sebuah ide yang mendasari sebuah karya yang dibuat. Salah satunya gagasan atau konsep desain dalam karya arsitektur adalah konsep arsitektur metabolisme yang muncul pada zaman arsitektur modern yang berasal dari negara Jepang. Konsep desain arsitektur metabolisme memiliki gagasan desain bangunan yang memungkinkan ruang dan bentuk dapat disesuaikan dengan perubahan (berkembang) sesuai dengan kebutuhan fungsinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif naratif. Metode dengan cara ini yaitu melihat kondisi nyata yang terjadi sesuai keadaan aslinya dan selanjutnya melakukan analisis dengan cara dideskripsikan secara naratif. Hasil dari penelitian ini adalah melihat pada objek studi kasus yaitu bangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarata apakah menerapkan ciri-ciri arsitektur metabolisme. Pada penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman dan hasil identifikasi untuk menambah pembendaharaan ilmu khususnya terkait dengan penerapan ciri-ciri arsitektur metabolisme yaitu: modular, arsitektur yang fleksibel, bentuk geometris, dan memiliki konteks budaya pada bangunan studi kasus Bandar Udara Intenasional Yogyakarta
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-05-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/37232
MODUL; Vol 22, No 1 (2022): MODUL vol 22 nomor 1 tahun 2022 (7 articles)
ind
Copyright (c) 2022 choirul umom, ashadi ashadi
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10771
2018-01-10T14:33:21Z
modul:ART
"150701 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN KEARIFAN LOKAL UNTUK PENGEMBANGAN WISATA WADUK JATIBARANG KOTA SEMARANG
Indriastjario, Indriastjario
Murtomo, Bambang Adji
Kearifan Lokal, Pengembangan Wisata, Waduk Jatibarang
Pembangunan perkotaan saat ini mengarah kepada suatu konsep kota hijau (green city concept). Dalam konsep ini, kota sebagai ruang aktivitas bagi penduduknya diharapkan dapat menciptakan suatu kondisi yang ramah lingkungan, yang dibangun berdasarkan dimensi sosial, ekonomi dan lingkungannya. Pembangunan kota wajib memperhatikan kapasitas daya dukung lingkungan dan efisiensi dalam pengalokasian sumberdaya dan ruangnya. Dengan demikian tantangan pembangunan yang dihadapi kota saat ini adalah bagaimana mengendalikan pembangunan sebagai kegiatan sosial-ekonomi menjadi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian Kajian Kearifan Lokal untuk Pengembangan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang adalah untuk menggali dan menemukenali berbagai hal yang berkaitan keberadaan Arsitektur Tradisional “omah pencu Gunungpati” sebagai wujud kearifan lokal yang dapat dijadikan sebagai acuan / masukan bagi penyusunan Rencana Tata Bangunan & Lingkungan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan studi kasus dengan pendekatan studi etnographic. Penggunaan metode ini dikarenakan berkaitan dengan kajian kearifan lokal yang menggunakan data-data dari informan. Metode penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (naturalsetting) dan data yang dikumpulkan bersifat kualitatif. Metode kualitatif lebih berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan penghayatan. Hasil penelitian ini adalah rumah tradisional “Pencu Gunungpati” perlu diusulkan sebagai bentuk Arsitektur Bangunan Rumah Tradisional yang menjadi acuan kearifan lokal dan pusaka (local wisdom & heriatge) bagi perencanan dan perancangan pembangunan Waduk Jatibarang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10771
MODUL; Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13382
2018-01-16T13:15:30Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17256
2020-06-13T13:29:36Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG
Bimamurti, Hieronimus
Universitas Diponegoro
Sukawi, Sukawi
Universitas Diponegoro
Kafe, interior, material.
Perkembangan kafe sangat dipengaruhi oleh tempat dan pengguna. Kawasan Tembalang di Semarang memiliki daya tarik bagi pengusaha kafe karena terdapat beberapa universitas dimana mahasiswa menjadipasar utamanya. Dengan kondisi ini beberapa pemilik kafe berusaha untuk menampilkan desain yang berbedadari interior ruang makan dengan mengembangkan pemakaian material yang ada sebagai dinding, lantai danlangit-langit, serta furniture. Penelitian dilakukan untuk melihat material finishing paling dominan yang pada 7 interior ruang makan kafe di Tembalang. Ke-tujuh kafe tersebut antara lain: Icos Café, Parlour Café, Le BlancCoffee Shop, Coffee Groove, Golden Brown Café, D’Bims Café dan Trem Coffee.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-02-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17256
MODUL; Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/52986
2023-06-26T06:50:28Z
modul:ART
"230607 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENGARUH ELEMEN PERSISTEN TERHADAP KUALITAS STREET FRONT KAWASAN ALUN-ALUN KOTA BANYUWANGI
Suwondo, Georgeanne Elaine
Magister Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra Surabaya
Sunaryo, Rony Gunawan
Magister Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra Surabaya
Damayanti, Rully
Magister Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra Surabaya
Alun-alun Kota Banyuwangi; elemen persisten; kualitas street front; tipologi
Kawasan Alun-alun Kota Banyuwangi merupakan kawasan awal dalam morfologi kota Banyuwangi. Pada perkembangannya, kawasan ini memiliki kecenderungan menggantikan bangunan-bangunan lama dengan bangunan-bangunan baru. Tren ini mengakibatkan elemen persisten kawasan banyak yang bersandingan langsung dengan elemen-elemen baru. Hal ini membuat kualitas street front jadi beranekaragam dan fluktuatif. Padahal, kualitas street front merupakan salah satu pembentuk identitas dan karakter kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri tingkat kualitas street front di kawasan Alun-Alun Kota Banyuwangi, dan menganalisis pengaruh keberadaan elemen persisten terhadap kualitas street front, serta mengidentifikasi tipologi pada lapangan yang menghasilkan kualitas street front yang baik dan buruk. Penelitian dilakukan dengan analisis tipomorfologis urban tissue seluas 500x800m di sekitar Alun-alun Kota Banyuwangi. Proses penilaian kualitas street front menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya macam-macam tingkat kualitas
street front pada kawasan. Kualitas street front yang paling banyak ditemukan adalah acceptable yaitu batas tengah. Kualitas terbaik sangatlah sedikit dan terletak di sekitar elemen persisten yang propelling. Sedangkan elemen persisten pathological cenderung memperburuk kualitas street front. Hal ini dikarenakan adanya upaya kolektif untuk menjaga dan merawat elemen propelling, sedangkan elemen pathological dan elemen baru cenderung tidak selaras perkembangannya. Setiap tingkatan kualitas street front memiliki tipologi masing- masing. Kualitas street front paling vibrant didapatkan ketika ada aktivitas yang meluber ke jalan, bangunan dan detail yang bisa dinikmati, skala koridor yang ramah pejalan kaki, fasad yang selaras, serta naungan dan area pejalan kaki yang jelas. Kualitas street front paling buruk ditemukan ketika skala bangunan menghimpit, tidak ada detail yang bisa dilihat, maintenance bangunan buruk, sampah yang berserakan, area pejalan kaki tidak terdefinisi, serta aktivitas manusia terbatas di sepanjang jalan.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2023-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/52986
MODUL; Vol 23, No 1 (2023): MODUL vol 23 nomor 1 tahun 2023
ind
Copyright (c) 2023 Georgeanne Elaine Suwondo, Rony Gunawan Sunaryo, Rully Damayanti
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19409
2020-06-13T13:30:47Z
modul:ART
"180629 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KOTA LAMA SEMARANG MENUJU STATUS PUSAKA DUNIA UNESCO: APA ITU STATUS WORLD HERITAGE?
Prabowo, Bintang Noor
Universitas Diponegoro https://scholar.google.co.id/citations?user=WoKrMcsAAAAJ&hl=en
Harsritanto, Bangun IR
Universitas Diponegoro
kotalama semarang; pusaka; unesco; kriteria; studi literatur
Kawasan Kota Lama sempat mengalami kondisi stagnan, bahkan cenderung menurun kualitas lingkungannya, di periode tahun 1980 hingga 1990-an. Jangankan di malam hari, bahkan di siang hari pun, kawasan ini seperti kawasan kota mati, dengan dominasi aktifitas pergudangan dan bangunan-bangunan yang dibiarkan kosong dan mangkrak. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur warisan dunia dan studi kasus kota lama secara analisa deskripsi terhadap temuan observasi lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sasaran kotalama semarang dalam kriteria pusaka dunia. Hasil dari penelitian ini adalah kriteria yang realistis bagi kotalama Semarang sebagai pusaka hidup dunia.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-05-23 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/19409
MODUL; Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23295
2019-07-17T13:53:38Z
modul:ART
"190529 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
OPTIMASI PENEMPATAN TRANSPORTASI VERTIKAL PADA BANGUNAN RUMAH SAKIT (Studi Kasus: Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes)
Wahyuningrum, Sri Hartuti
Universitas Diponegoro
Werdiningsih, Hermin
Universitas Diponegoro
Wardhani, Mustika Kusumaning
Universitas Atma Jaya Yogyakarta http://orcid.org/0000-0002-3718-390X
Bangunan Fungsi Spesifik; Transportasi Vertikal; Optimasi Penempatan
Perancangan arsitektur pada bangunan publik khususnya pada bangunan dengan fungsi spesifik seperti Rumah Sakit harus mempertimbangkan faktor perencanaan fungsional yang terpadu dalam penyelesaian desainnya. Mengingat Bangunan Rumah Sakit mempunyai persyaratan bangunan yang relatif kompleks karena spesifikasi masing-masing ruang pelayanan kesehatan yang disediakan. Terlebih bila bangunan tersebut merupakan bangunan bertingkat, sehingga faktor pengelolaan sirkulasi tidak hanya merupakan sirkulasi horisontal namun juga sirkulasi vertikal. Sirkulasi vertikal pada perancangan Bangunan Rumah Sakit selain berdasar pada kebutuhan aksesibilitas pada fungsi-fungsi ruang juga mempunyai pertimbangan dengan pembedaan alur bagi pasien, dokter dan perawat atau petugas serta pengunjung. Selain itu juga terkait upaya evakuasi sebagaimana persyaratan pada bangunan publik, namun ada kekhususannya karena fungsi dan karakteristik pemakai. Dalam konstruksi bangunan fasilitas transportasi vertikal merupakan salah satu komponen yang termasuk memerlukan alokasi dana yang cukup besar untuk itu pertimbangan efektifitas pemilihan jenis serta penempatannya menjadi pertimbangan utama. Metoda yang digunakan pada penelitian adalah metoda deskriptif yang akan menyimpulkan Hasil penelitian dapat digunakan sebagai panduan dalam proses perancangan arsitektur untuk perancangan Bangunan Rumah Sakit khususnya terkait optimasi penempatan transportasi vertikalnya.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/23295
MODUL; Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles)
ind
Copyright (c) 2019 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1448
2012-02-01T12:11:47Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PENGGUNAAN METODA GROUNDED THEORY DIBAWAH PAYUNG PARADIGMA POSTPOSITIVISTIK PADA PENELITIAN TENTANG FENOMENA SOSIAL PERKOTAAN
Setioko, Bambang
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Berkembangnya penelitian dibawah payung paradigma post-positivistik tentang fenomena sosial perkotaan akhir-akhir ini, merupakan pertanda akan munculnya teori teori baru bercirikan local wisdom (kearifan lokal) mengakhiri kemandekan perkembangan ilmu pengetahuan akibat ketidak tepatan penggunaan pola pikir eksakta dalam menterjemahkan pengetahuan sosial.
Tidak sebagaimana penelitian dengan menggunakan paradigma positivistik yang diawali dengan penyusunan hipotesis, proses teorisasi data dengan model grounded theory diawali dengan meng-koding fenomena diskrit, dilanjutkan dengan membangun konsep sebagai dasar untuk menyusun kategori dan proposisi, dan berakhir dengan terbangunnya teori substantif. Teori dalam metode grounded theory berperan sebagai background knowledge (latar pengetahuan) yang akan meningkatkan theoritical sensitivity (kepekaan teori), namun bukan sebagai frame work (kerangka pikir).
Tulisan ini mengungkap penggunaan metoda grounded theory dalam gugus paradigma post-positivistik, yang bertujuan untuk mengungkap fenomena sosial perkotaan di Indonesia yang semakin kompleks, yang tentu saja sulit untuk diungkap dengan metode lain.
Kata Kunci: paradigma post-positivistik, kearifan lokal, latar pengetahuan, teori substantif.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 11:21:56
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1448
MODUL; Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/29096
2020-12-02T09:53:34Z
modul:ART
"200529 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENINGKATAN KINERJA HIJAU MELALUI RETROFITTING STUDI KASUS : PEKERJAAN PENGUBAHSUAIAN BANGUNAN PIP2B DIY
Arthasari, Ani Hastuti
Universitas Amikom Yogyakarta
bangunan hijau; green retrofitting; studi kasus
Permasalahan yang terjadi di hampir semua negara adalah kemiskinan, kesenjangan sosial dan lingkungan. Di sisi lain, pembangunan terus dilakukan untuk mendukung semua kegiatan kehidupan manusia. Arsitektur sebagai ilmu perancangan dapat berperan dalam mengarahkan pembangunan agar dalam proses perancangan dan pelaksanaannya dapat menciptakan harmonisasi ekonomi, sosial dan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan juga didukung oleh pemerintah pada level kebijakan berupa Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/PRT/M/2015 Tentang Bangunan Gedung Hijau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan konsep bangunan hijau pada kegiatan pengubahsuaian (retrofitting) Bangunan Kantor Pusat Informasi Pengembangan Pemukiman dan Bangunan yang dinilai dengan tolok ukur dan kriteria Permen PU No 2 Tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif induktif dengan pendekatan deskriptif. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada ilmu pengetahuan arsitektur terutama mengenai konsep dan pemeringkatan bangunan hijau. Hasil yang didapatkan adalah gambaran upaya yang bisa dilakukan untuk menaikkan nilai peringkat bangunan pra hijau menjadi bangunan hijau.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/29096
MODUL; Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles)
ind
Copyright (c) 2020 Ani Hastuti Arthasari
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4750
2018-01-10T13:49:12Z
modul:ART
"130301 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KESESUAIAN RUMAH MINIMALIS TERHADAP IKLIM TROPIS
Nugroho, Satrio
Wahyuningrum, Sri Hartuti
Rumah adalah sebuah bangunan yang dijadikan tempat tinggal pada jangka waktu tertentu. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep – konsep social kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur, beraktivitas dll. Dilihat dari pengertiannya, jelas bahwa rumah memiliki fungsi untuk memberikan perlindungan sebagai tempat tinggal dan beraktivitas. Minimalis merupakan suatu kata yang cenderung mengarah ke suatu kesederhanaan. Dalam desain suatu rumah, minimalis termasuk salah satu konsep yang sekarang ini digemari oleh masyarakat. Perumahan di daerah Semarang pun mulai berkembang pesat dengan konsep desain ini.
Dalam arsitektur, membuat suatu bangunan rumah tinggal di Semarang yang baik, harus bercirikan tropis, dimana salah satunya dengan memberikan tritisan yang dapat melindungi dinding bangunan dari radiasi sinar matahari langsung yang merambat ke dalam ruangan. Radiasi sinar matahari juga terpengaruh oleh orientasi fasade bangunan dimana banyak sedikitnya intensitas radiasi sinar matahari tersebut.
Dari hasil hasil penelitian rumah yang mampu beradaptasi dengan iklim tropis di Indonesia khususnya Kota Semarang adalah rumah dengan type Boogey di Perumahan Graha Candi Golf, yang berorientasi ke arah tenggara. Dikarenakan hanya tersinari selama 20 menit dengan prosentase penyinaran sebesar 19.96%. Angka prosentase ini tidak melebihi dari standar yang ada yaitu selama 2 jam penyinaran rata-rata prosentase penyinaran adalah 30%. Sehingga, rumah ini mampu beradaptasi dengan iklim tropis.
Kata kunci : rumah, minimalis, tropis
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-04-17 10:24:50
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/4750
MODUL; Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/35656
2021-07-19T12:47:16Z
modul:ART
"210519 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
VIRTUAL LEARNING PLATFORM IN ARCHITECTURE DESIGN STUDIO FOR MAINTAINING AUTONOMY AND AUTHORITY
Harahap, Mochammad Mirza Yusuf
Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia https://orcid.org/0000-0001-6852-4802
Atmodiwirjo, Paramita
Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia https://orcid.org/0000-0002-7182-5531
virtual studio; autonomy; authority, virtual learning platform; architecture pedagogy
This paper highlights a strategy for design studio learning due to the restriction during the COVID-19 pandemic that requires an immediate change from physical, face-to-face learning to virtual, online learning. The study examines how creative design and knowledge construction could be monitored throughout the learning process in the virtual studio. The study reflects upon the autonomy and authority of students and tutors, respectively, as they utilise a particular platform for virtual learning. The virtual communication platform becomes the media to accommodate reflection, peer learning, benchmarking and constructive feedback as essential parts of design learning. The study argues that it is essential to establish a strategy to balance the tutor’s space in maintaining their authority and the students’ space in building their autonomy as a design learner in the virtual studio environment.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-02-08 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/35656
MODUL; Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 ( 8 articles)
eng
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/download/35656/106849
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/download/35656/106850
Copyright (c) 2021 Mochammad Mirza Yusuf Harahap, Paramita Atmodiwirjo
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6551
2018-07-03T16:33:59Z
modul:ART
"180703 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Eksistensi Rumah Tradisional Banjar Sebagai Identitas Kawasan Bersejarah Di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin (Banjar Traditional House Existence As Historical Region Identity In North Kuin-Banjarmasin)
Dahliani, Dahliani
Abstrak
Kuin Utara merupakan kawasan bersejarah cikal bakal berdirinya kota Banjarmasin. Bukti fisik sebagai kawasan kota lama adalah terdapatnya rumah-rumah tradisional Banjar yang keberadaannya tenggelam diantara rumah-rumah yang dominasi bertipekan rumah masa kini. Hal ini dapat mengakibatkan pudarnya kekhasan fisik sebagai identitas kawasan bersejarah, sehingga perlu upaya untuk tetap menjaga eksistensi rumah tradisional Banjar agar tidak punah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menganalisa data secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tradisional Banjar yang tersisa di kawasan ini sebanyak 14 buah. Upaya yang dilakukan untuk melestarikan bentuk bangunan bercirikan rumah tradisional Banjar adalah dengan cara rehabilitasi bagi rumah tradisional yang sebagian rusak dan sudah dimodifikasi sebagian serta cara rekonstruksi bagi rumah yang tidak bercirikan tradisional. Dengan cara seperti ini diharapkan eksistensi rumah tradisional Banjar dapat terjaga dan identitas kawasan bersejarah dapat diwujudkan.
Kata Kunci : rumah tradisional Banjar, identitas kawasan
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-07-03 16:33:59
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/6551
MODUL; Vol 14, No 1 (2014): MODUL
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/40728
2022-10-29T03:49:54Z
modul:ART
"220531 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
FENOMENA PERUMAHAN SYARIAH DI KOTA SEMARANG
Indraswara, Mohammad Sahid
Department of Architecture, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Hardiman, Gagoek
Department of Architecture, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Rukayah, Raden Siti
Department of Architecture, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro https://orcid.org/0000-0002-6252-9394
Hidayat, Fahmi Syarif
Department of Architecture, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Nilai Islam; Perumahan syariah
Besarnya jumlah umat Islam khususnya di Semarang serta kecenderungan masyarakat urban (kota) untuk mendapatkan lingkungan dan fasilitas yang kondusif untuk beribadah, pendidikan yang islami merupakan potensi dan peluang bagi pengembang perumhan syariah. Perumahan syariah adalah perumahan yang menerapkan nilai-nilai Islam yaitu habluminallah, hablumminannas dan hablumminal alamien sesuai al quran dan Hadits. Penelitian ini bertujuan mencari penerapan nilai-nilai islam pada fasilitas perumahan syariah dan menetapkan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan developer dalam membangun fasilitas pada perumahan syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis, pengumpulan data dilakukan dengan survey lapangan , sumber sekunder dari internet serta wawancara terstruktur (interview guide). Data yang didapatkan disusun dan dianalisis dengan mencari kesesuaian parameter nilai-nilai islami. Dari analisa didapatkan hasil penelitian bahwa nilai habluminallah diterapkan berupa tempat ibadah di bangun oleh 4 pengembang. Nilai habluminannas berupa pesantren dibangun oleh 1 pengembang dan ruang terbuka yang direncanakan sebanyak 3 pengembang. Nilai Hablumminal alamien berupa adaptasi dengan alam lingkungan dilakukan oleh semua pengembang perumahan syariah. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam pembangunan dibedakan menjadi dua yaitu faktor pendorong terdiri dari niat, menyesuaikan faslitas dengan konsep, dan keberlanjutan pengembangan perumahan. Faktor penghambat, terdiri dari keterbatasan lahan dan jumlah unit rumah, konversi dari perumahan konvesional, kerjasama dengan pemilik lahan, dan pemahaman/rujukan dari asosiasi property syariah.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-05-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/40728
MODUL; Vol 22, No 1 (2022): MODUL vol 22 nomor 1 tahun 2022 (7 articles)
eng
Copyright (c) 2022 Mohammad Sahid Indraswara, Gagoek Hardiman, Siti Rukayah, Fahmi Syarif Hidayat
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10737
2018-01-10T14:31:16Z
modul:ART
"150101 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KAWASAN PESISIR
Yufariani, Alfia
Permukiman pesisir , partisipasi masyarakat, prasarana desa
Wilayah pesisir memiliki posisi yang strategis karena berada pada daerah peralihan darat dan laut sehingga wilayah pesisir memiliki potensi dari dua sisi. Potensi ini yaitu berupa potensi sumber daya alam yang berasal dari darat dan laut. Dari Kemudahan akses dan potensi terhadap kawasan pesisir tersebut cenderung meningkatkan laju pemanfaatan wilayah pesisir di tahun-tahun mendatang, baik dalam hal pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman. Sehingga permukiman pesisir identik dengan kawasan permukiman yang kumuh dan jauh dari kelayakan. Permukiman kawasan pesisir biasanya belum memiliki infrastruktur dan fasilitas yang cukup memadai, karena merupakan kawasan yang tidak terencana. Selain itu juga terdapat masalah baik fisik maupun non fisik yang terdapat di kawasan pesisir. Ekonomi masyarakat yang rendah menyebabkan mereka tidak mampu memperbaiki fisik lingkungannya secara swadaya, sehingga kondisi permukimannya terkesan kumuh. Dengan adanya permasalahan tersebut maka pemerintah pusat maupun daerah menganggarkan dana APBD, ADD,dan juga PNPM untuk pembangunan, perbaikan sarana dan prasarana di kawasan permukiman pesisir guna untuk meningkatkan kesejahteraan warga di permukiman pesisir.
Proses analisa terhadap partisipasi atau peran serta masyarakat telah dikonversi dengan berbagai sumber literatur, sehingga dapat diketahui sejauh mana dan bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam program pembangunan dan perbaikan infrastruktur di kawasan permukiman pesisir. Dengan adanya penelitian ini bertujuan memberikan pemecahan permasalahan ketersediaan prasarana di permukiman pesisir, dan diharapkan nantinya program tersebut dapat dilakukan oleh masyarakat luas tanpa menunggu bantuan dari pemerintah. Dengan demikian, ketersediaan prasarana atau infrastruktur di kawasan permukiman pesisir dapat terpenuhi untuk peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat permukiman tersebut dengan adanya partisipasi dan peran dari masyarakat.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10737
MODUL; Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16017
2018-01-16T12:29:47Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10783
2020-06-13T13:29:17Z
modul:ART
"160101 2016 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KONSEP PENGEMBANGAN RUANG WISATA BERBASIS INDUSTRI KREATIF
Sari, Suzanna Ratih
Universitas Diponegoro
Darmawan, Edy
Universitas Diponegoro
Shamara, Dea
Universitas Diponegoro
konsep pengembangan, ruang wisata, industri kreatif
Dusun Klipoh merupakan salah satu desa di sekitar Candi Borobudur yang dicanangkan sebagai desa wisata. Berdasarkan data yang ada, sekitar 60% dari wisatawan Borobudur datang berkunjung ke desa Candirejo. Dengan semakin banyaknya jumlah wisatawan yang masuk ke kawasan desa wisata tersebut telah mempengaruhi berbagai kearifan budaya lokal di kalangan masyarakat sekitar candi Borobudur. Terjadilah perubahan-perubahan status sosial dan perubahan pandangan dalam masyarakat. Perubahan secara fisik desa pun juga terjadi, berubahnya tata guna dan status lahan-lahan di kawasan Borobudur bahkan ada beberapa rumah tinggal masyarakat Borobudur dengan gaya arsitektur lama yang masih dipertahankan meskipun beberapa bagian yang lain dari bangunan tersebut telah berubah sebagai akibat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam merespon perubahan. Demikian juga dengan type desa yang muncul secara fisik mengalami modernisasi akibat pariwisata. Dalam perubahan sosial dan nilai-nilai dalam masyarakat dapat dilukiskan sebagai suatu sistem atau struktur yang memiliki elemen-elemen, ada elemen yang bertahan dan ada elemen yang berubah, namun tetap berada di dalam kondisi terintegrasi antar elemen. Mana elemen yang bertahan dan mana elemen yang berubah, semua akan ditampilkan sebagai pembahasan dalam penelitian. Penggalian potensi-potensi yang terkait dengan kearifan budaya lokal juga akan menjadi konsentrasi di dalam penelitian ini, walaupun perubahan-perubahan terjadi sebagai akibat dari berbagai pengaruh seiring dengan berjalannya waktu. Tentu saja tanda-tanda yang diyakini dan melandasi perilaku masyarakat selama ini dalam memberikan respon, persepsi, apresiasi, perilaku dan kreativitasnya berkaitan dengan aspek-aspek arsitektural dan perubahannya. Model-model pendekatan arsitektur akan lebih ditekankan sebagai metode untuk memecahkan permasalahan-permasalahan ruang wisata di area penelitian dan mapping bahavior akan digunakan untuk mengetahui pola pergerakan masyarakat pengrajin dan wisatawan yang akan dijadikan sebagai landasan dalam penyediaan ruang-ruang wisata. Adapun luaran penelitian adalah konsep pengembangan ruang-ruang wisata yang nyaman bagi pengrajin dan wisatawan.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10783
MODUL; Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/50247
2023-06-07T09:05:46Z
modul:ART
"230103 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Lestari, Lestari
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura https://orcid.org/0000-0003-0446-7807
Muazir, Syaiful
Nurhamsyah, Muhammad
Alhamdani, Muhammad Ridha
Desain arsitektur untuk mencapai kenyamanan termal menjadi penting untuk meningkatkan kondisi lingkungan di dalam kelas. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah melalui kontrol radiasi matahari mengenai bangunan karena merupakan solusi yang efektif. Desain jendela yang mempengaruhi penerimaan panas matahari adalah dimensi jendela yaitu berkaitan dengan nilai WWR serta penggunaan shading device. Shading device memiliki tipe bervariasi dan penggunaannya perlu mempertimbangkan orientasi bangunan dan iklim. Pemanfaatan berbagai shading device dan WWR untuk bangunan sekolah perlu diketahui dampaknya terhadap penerimaan radiasi matahari sehingga dapat menjadi pertimbangan desain untuk mencapai kondisi termal yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai jenis shading device dan WWR pada orientasi yang berbeda terhadap nilai penerimaan radiasi matahari pada bangunan, sehingga dapat menjadi pertimbangan dasar bagi perancang. Model bangunan didapat dari data bangunan sekolah di Kota Pontianak yang kemudian dianalisis menggunakan bantuan simulasi analisis solar dari software Autodesk Revit. Adapun variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis shading device, panjang shading device, window wall ratio (WWR) untuk 4 orientasi yang berbeda. Data hasil simulasi dianalisis secara statistik berdasarkan nilai rata-rata penerimaan radiasi yang diperoleh pada setiap variabel yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jenis shading device overhang dan side fin pada setiap orientasi tidak terlalu optimal untuk menghasilkan penerimaan radiasi matahari yang rendah pada bangunan model di Kota Pontianak. Jenis shading device eggcrate menunjukkan kinerja yang lebih optimal untuk 3 orientasi bangunan. Panjang shading device 0.75 m menunjukkan nilai penerimaan radiasi yang cenderung lebih rendah pada ketiga orientasi tersebut.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-11-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/50247
MODUL; Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
ind
Copyright (c) 2022 Lestari Lestari, Syaiful Muazir, Muhammad Nurhamsyah, Muhammad Ridha Alhamdani
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17244
2020-06-13T13:29:47Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
SPASIAL RUANG PADA HUNIAN MASYARAKAT PELADANG-MUSLIM DESA JURUAN LAOK MADURA TIMUR
Febrianto, Redi Sigit
Magister Arsitektur Lingkungan Binaan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Wulandari, Lisa Dwi
Magister Arsitektur Lingkungan Binaan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Santosa, Herry
Magister Arsitektur Lingkungan Binaan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
identitas kultur; tata laku; fungsi primer; makna sakra; oposisi biner
Jagung dan Islam adalah identitas kultur etnis Madura, sehingga dikenal sebagai masyarakat peladang-muslim.
Mereka juga dikenal sebagai masyarakat mandiri, subsistensi dan sangat bergantung pada lanskap agrarisnya.
Penelitian sebelumnya banyak membahas spasial hunian-kekerabatan dan spasial hunian-kesakralan terutama pada
hunian Madura perantauan. Penelitian ini berbeda karena berusaha memahami spasial lanskap-hunian pada
masyarakat peladang jagung di desa Juruan Laok Madura Timur, pada lingkup mikro. Rancangan penelitian bersifat
kualitatif dengan strategi etnografi. Pengumpulan data primer utama berupa wawancara mendalam dengan tak-tik
pertanyaan terbuka dan sampling bertujuan. Validasi internal menggunakan observasi, pengukuran dan dokumentasi
arsitektural, mengingat sifat subsistensinya dan kepala desa bukan narasumber utama. Diambil empat kasus hunian
terpilih berdasarkan civitas, aktivitas, pola hunian, pola lanskap pertanian dan eksistensi obyek penyimpanan panen
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-09-19 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17244
MODUL; Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2017 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/58582
2023-12-19T06:22:15Z
modul:ART
"231211 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
OPTIMASI SECONDARY SKIN UNTUK KUALITAS PENCAHAYAAN ALAMI. STUDI KASUS GEDUNG FAKULTAS SENI DAN DESAIN UNIVERITAS NEGERI SURABAYA
Fahrezi, Muhammad Farel
Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
Widiastuti, Ratih
System Engineering, faculty of integrated technology, Universiti Brunei Darussalam https://scholar.google.com/citations?user=22yCdFEAAAAJ&hl=id https://orcid.org/0000-0002-3972-7632
Façade as the outer layer of building has an important role in distributing the sunlight into the building. Building with maximum natural lighting will support energy saving campaigns. This study discussed the evaluation of building façade to support natural lighting distribution inside the rooms. The study applied simulation method using DIALux Evo software. The results from simulations compared to the lighting standard from SNI 6197-2011. The study object was the Faculty Building of Art and Design of State University of Surabaya. According to the simulation, 40% - 70% distribution of average natural lighting intensity exceeded 1000 Lux. It caused people who stayed inside the room to feel uncomfortable due to glare. To reduce the light intensity inside the room, additional layers on the exterior façade were added. The results from simulation confirmed the secondary layer on the exterior facade was able to reduce the natural lighting intensity from 279 Lux to 1112 Lux in the morning and from 256 Lux to 879 Lux in the afternoon. Thus, it can minimize the effect of glare inside the room.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2023-12-04 08:38:47
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/58582
MODUL; Vol 23, No 2 (2023): MODUL vol 23 nomor 2 tahun 2023 (in proof )
ind
Copyright (c) 2023 Muhammad Farel Fahrezi, Ratih Widiastuti
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19007
2020-06-13T13:30:33Z
modul:ART
"180523 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN SENSASI KENYAMANAN TERMAL DAN KONSUMSI ENERGI DI TAMAN SRIGUNTING KOTA LAMA SEMARANG
Suyono, Bambang
Universitas Diponegoro
Prianto, Eddy
Universitas Diponegoro
Park, Thermal Comfort; Energy; Old City of Semarang; Micro Climate
An active park is indicated by the people activities and supported by the elements of street furniture. Hardware and software elements are the inside parts which play an important role in creating the comfort, wherein supported by the sustainability of the exterior gardens (outside the building) in the tropics play a very important role in the microclimate environment. The phenomenon of the relationship between conservation of ancient areas in the tropics such as Semarang city and the national energy crisis in the last decade is very interesting to be explored. As the development of instructional subject matter of Advance Landscape, Architecture Design and Building Physics in the basic of this research, our research question is: How far is the relationship between the energy profile consumption (lamp lighting) to comfort in the park?Two methods used in the field observation, the measurement of climate aspect to find out the micro climate profile and the distribution of questionnaire in the park to discover the user comfort sensation. The results found Taman Srigunting in the old city of Semarang is categorized both as a passive and active park, used for prominent activity in photography. These parks also influence the surrounding nature by decreasing the microclimate such as air temperature and humidity in the evening in the amount of 76% and 57% in the day. The air temperature went down from 34.8 C to 28.7 C. The micro climatic conditions and characteristics of energy consumption level was significant with the visitors comfort sensations, where in 56% visitors felt comfortable and only 4% felt the sensation of heat.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-05-23 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/19007
MODUL; Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21158
2019-07-17T13:52:14Z
modul:ART
"190529 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
BRIEF OF BUILDING INFORMATION MODELLING FOR INDONESIAN ARCHITECTURE
Harsritanto, Bangun IR
Universitas Diponegoro
Putra, Gentina Pratama
Universitas Mercubuana
Jamila, Rona Fika
Universitas Mercubuana
BIM; Indonesia; challenges; opportunit; strategy
Building information modelling (BIM) is a system that integrates multi-dimensional aspects of construction project at every phase. Simply said BIM unified all project databases from and to all stakeholders. This system still continuously developed and widely spread on each countries construction projects. In architecture, the BIM has been revolute the human resource requirements on the projects. Indonesia as developing country is still performing transitions from large worker project into more compact projects; from centralized projects into decentralized project. The BIM system has been a mandatory in several Indonesia big infrastructure projects to plan, simulate, design and deliver databases for making more quick decision making and improve the facilities. This paper aim is describing the benefit-challenge factors of BIM adoption on Indonesia architecture projects and the potential driving factors of BIM application. This study was qualitative paradigm with analysis method of selected literatures and previous research paper review which stratified by the cases. The results of this study are BIM bring the high efficiency and represent the complete skills for an architect. However the high initial cost of technology and human investment, the unsupported regulation and conventional system resistant challenged the Indonesia architecture society to adopt BIM. Furthermore the Indonesia architecture education is still struggling to learn and teach the BIM as an integral part in studio as the agent of change.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/21158
MODUL; Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2019 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/25506
2020-12-02T09:53:34Z
modul:ART
"200529 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENGARUH RUANG TERBUKA PUBLIK TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN SOSIAL PENGHUNI DI PERUMNAS TLOGOSARI SEMARANG
Wibowo, Putera Marhadika
Universitas Diponegoro
Hardiman, Gagoek
Universitas Diponegoro
Suprapti, Atik
Universitas Diponegoro
Ruang Terbuka Publik; Kenyamanan Sosial; Fungsi
Perumnas Tlogosari adalah salah satu perumahan di Kota Semarang yang terdiri dari dua kelurahan yakni Kelurahan Tlogosari Kulon dan Kelurahan Muktiharjo Kidul. Perumahan ini dibangun pada tahun 1981 dan terus mengalami perkembangan yang juga dikuti dengan pertumbuhan jumlah penghuni perumahan tersebut. Seiring dengan bertambahanya jumlah penghuni Perumnas Tlogosari, maka diperlukan fasilitas umum untuk menunjang aktivitas dan memberikan kenyamanan sosial bagi para penghuni Perumnas Tlogosari, dimana salah satunya adalah ruang terbuka publik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari fungsi ruang terbuka publik bagi kenyamanan sosial masyarakat. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada penghuni Perumnas Tlogosari RW 20 Kelurahan Muktiharjo Kidul. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 50 orang responden. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis Analisis Regresi Linear Berganda dan untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji parsial.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa ruang terbuka publik yang mampu menjalankan semua fungsinya dapat memberikan kenyamanan sosial bagi masyarakat. Hal ini ditujukkan dari tingkat kenyamanan penghuni yang tinggi akibat fungsi dari ruang terbuka publik yang tercapai
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/25506
MODUL; Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles)
eng
Copyright (c) 2020 Putera Marhadika Wibowo
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1463
2012-02-01T13:43:06Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
ADAPTASI TAMPILAN BANGUNAN INDIS AKIBAT PERUBAHAN FUNGSI BANGUNAN Studi Kasus: Resto Diwang dan De Joglo Semarang
sukawi, sukawi
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang http://inibandeng.com
Iswanto, Dhanoe
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Arsitektur Indis yang lahir dari kebudayaan lokal dan pendatang, memilki karakteristik yang khas. Selain dari itu, arsitektur Indis sudah terbukti mampu beradaptasi dengan corak budaya dan iklim lokal (iklim tropis). Hal inilah yang menjadikan orang- orang Belanda bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, pun sebaliknya orang lokal atau pribumi dapat menerima gaya arsitektur tersebut. Oleh sebab itu, dirasa perlu adanya pemahaman dan pelestarian yang lebih baik terhadap gaya arsitektur Indis, khususnya terhadap bangunan berarsitektur Indis yang masih tersisa.
Saat ini jumlah bangunan Indis yang masih tetap kokoh berdiri di Kota Semarang semakin berkurang dari waktu ke waktu. Di koridor Jl. S. Parman sendiri yang masih merupakan kawasan yang dirancang Thomas Kaarsten hanya tinggal tersisa beberapa bangunan Indis yang terpelihara hingga saat ini.
Bangunan Indis yang masih tersisa dan berubah fungsi merupakan bekas rumah tinggal vila,ataupun rumah dinas peninggalan kaum priyayi (pembesar pribumi), pejabat pemerintahan, dan pengusaha. Hal ini dapat diketahui dari gaya arsitekturnya dan massa bangunannya, berikut ragam hias dan detail bangunannya.
Fasad kedua bangunan cenderung telah meninggalkan simbol- simbol arsitektur khas Belanda, karena arsitektur Indis tidak hanya mengadaptasi nilai asal dan nilai lokal suatu daerah, namun juga mampu menyesuaikan dengan karakteristik kebutuhannya, sesuai perkembangan jaman.
Dari penelitian ini ditemukan telah terjadi perubahan tampilan fasad bangunan akibat alih fungsi bangunan dan renovasi yang mengikuti perkembangan jaman. Perubahan yang terjadi bervariasi satu dengan yang lain. Namun umumnya berupa penambahan kanopi, tritisan, yang disesuaikan dengan tema restorannya.
Kata Kunci : Adaptasi, Arsitektur Indis, Perubahan fungsi
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1463
MODUL; Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/34614
2021-01-01T19:09:14Z
modul:ART
"201215 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
OPTIMIZATION BUILDING PERFORMANCE IN EARLY DESIGN STAGE USING INTEGRATED DYNAMIC MODEL
Sari, Dany Perwita
Research Center for Biomaterials, Indonesian Institute of Sciences (LIPI) https://orcid.org/0000-0002-5539-5033
Laksana, Pradhana Jati Budhi
Institute of Physics, Academia Sinica
Integrated Dynamic Model (IDM); parametric design; daylight; energy saving; early design stage
Considering the magnitude of energy loss in building, development of energy saving methods appears to be essential. Daylight plays a significant role in designing energy efficient buildings and improving visual comfort for the occupants. Many daylight analysis methods have been developed in this area. Most of these methods focus on opening maximization. These methods unfortunately might reduce comfort since it causes direct solar glare. There is a need for a reliable lighting simulation model to control the lighting strategy in early stage design. This study proposes a strategy for visualizing daylight analysis of buildings by using Integrated Dynamic Model (IDM). IDM is a combination of design tools used during the conceptual phase for holistic classroom that considers the building’s energy usage, daylight distribution, and thermal indoor environment. The optimization focus is related maximize the performance of the building envelope design. The purpose of this paper are; firstly, providing a new strategy for visualizing the predicting daylight while respecting architectural integrity. The second purpose is to facilitate the designer for choosing window and envelope design alternatives during early stages. The third is to maximize the positive impacts of daylight. Lastly, hopefully IDM could present a simplified simulation and analyze method with the timely, accurate and efficient process.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-10-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/34614
MODUL; Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles)
eng
Copyright (c) 2020 Dany Perwita Sari, Pradhana Jati Budhi Laksana
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6546
2018-07-03T16:33:59Z
modul:ART
"180703 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Pengaruh Penerapan Dinding Pre-Fab Pada Rumah Tempat Tinggal Terhadap Kualitas Akustik Ruang
Indarto, Eddy
Jurusan Arsitektur FT UNDIP
Dwiyanto, Agung
JAFT Undip
Nugroho, Satrio
JAFT Undip
Abstrak
Perumahan merupakan kebutuhan pokok khususnya bagi penduduk/masyarakat di Indonesia. Pertumbuhan rumah tempat tinggal tersebut selalu berada jauh dibawah kebutuhan rumah tempat tinggal sesuai laju pertumbuhan penduduk, terutama didaerah perkotaan baik yang diakibatkan oleh pertumbuhan alamiah maupun akibat adanya urbanisasi. Pada hakekatnya seiring dengan pemenuhan kebutuhan rumah tempat tinggal tersebut, terutama didaerah perkotaan, berkembang pesat pula pengembang perumahan. Hal ini tentunya membutuhkan perhatian, mengingan pembangunan perumahan akan membutuhkan bahan baku dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam.
Demikian juga pada proses pembangunannya tentunya akan memproduksi limbah yang sedikit banyak akan mencemari lingkungan disekitar. Oleh karena itu beberapa perusahaan telah mengembangkan teknologi baik material bahan bangunan maupun teknologi dalam metode pelaksanaan pembangunan yang dapat menekan kerusakan lingkungan maupun upaya mencegah/menekan limbah pada saat proses pembangunannya. Salah satunya adalah “Fly-Slab” yang sedang mengembangkan metode pre-fab untuk rumah tinggal, mulai dari sub-structure sampai dinding, yang telah teruji keamanannya (struktur dan konstruksi) dan kecepatan dalam proses pembangunannya.
Ruangan dalam rumah tempat tinggal haruslah terjaga prifasinya tidak saja secara visual tetapi juga privasi akustiknya, agar ruangan tersebut secara akustik tidak terganggu suara suara dari luar ruangan, atau sebaliknya suara yang timbul di suatu ruangan juga tidak mengganggu ruangan lainnya bahkan ruang luar dari bangunan rumah tempat tinggal tersebut. Dengan demikian maka, penting untuk diketahui kualitas akustik suatu dinding pembatas ruangan, salah satunya dinding yang sedang dikembangkan oleh “fly-slab” yang menggunakan material dan teknologi baru dalam metode pelaksanaannya. Oleh karena itu perlu diketahui Pengaruh Penerapan Dinding Pre-Fab Pada Rumah Tempat Tinggal Terhadap Kualitas Akustik Ruang.
Kata Kunci : dinding, kualitas akustik
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-07-03 16:33:59
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/6546
MODUL; Vol 14, No 1 (2014): MODUL
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/40037
2022-06-07T00:38:22Z
modul:ART
"211231 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PERSEPSI MASYARAKAT AWAM TERHADAP STANDAR DESAIN DAN KESIAPAN NEW-NORMAL PADA BIOSKOP DI INDONESIA
Laksmiyanti, Dian Pramita Eka
Department of Architecture, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya https://orcid.org/0000-0003-4616-1902
Nareswarananindya, Nareswarananindya
Department of Architecture, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Hidayat, Mochamad Junaidi
Department of Product Design, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Bioskop; Interior; New normal standard; Sick Building Syndrome
Wabah COVID-19 telah membuat banyak perubahan di segala sektor. Demi tetap berjalannya perekonomian, beberapa tempat usaha dan ruang publik lainnya dibuka di akhir tahun 2020, walau dalam kenyataannya Indonesia masih dalam status darurat COVID-19. Pemerintah sudah menyatakan ”berkawanlah dengan covid”, namun hal ini bukan berarti masyarakat menjadi tidak hati-hati dan tidak peduli dengan isu kesehatan. Segala aktifitas di ruang publik tetap perlu dibatasi dan disesuaikan dengan standar protokol kesehatan yang baru. Salah satu ruang publik yang akan beroperasi akhir tahun ini adalah bioskop. Sebagian masyarakat sudah merasa aman, namun beberapa juga masih meragukan mengingat persyaratan ruang bioskop yang harus tertutup, tidak ada pencahayaan dan penghawaan alami demi kualitas visual dan akustik di dalamnya, serta kemungkinnan berkumpulnya banyak orang dalam satu ruangan tertutup dalam durasi dua hingga tiga jam. Kurangnya sirkulasi udara juga menjadi salah satu penyebab sick building syndrome, namun bukan berarti hal ini tidak dapat diatasi dengan desain arsitektural.
Metode yang dilakukan pada penelitian ini secara umum deskriptif kuantitatif dengan menyebarkan quisioner pada 117 responden yang usianya berkisar antara 17-59 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk merangkum persepsi masyarakat awam mengenai standar new normal, penerapan protocol kesehatan, serta desain interior bioskop yang memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi pengguna.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-07-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/40037
MODUL; Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
ind
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/download/40037/135401
Copyright (c) 2021 Dian Pramita Eka Laksmiyanti
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10732
2018-01-10T14:31:16Z
modul:ART
"150101 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KESESUAIAN POSISI ORIENTASI DAN KEMIRINGAN SOLAR SEL PADA BIDANG SELIMUT BANGUNAN DALAM MANIFESTASI ARSITEKTUR AKTIF DESAIN
Indarto, Eddy
Hardiman, Gagoek
Murtomo, Bambang Adji
intensitas sinar matahari, solar-sel, kemiringan 30O, tegangan, arus, VA
Sepanjang sejarah , iklim, energi, dan kebutuhan kebutuhan sumber daya merupakan hal fundamental dalam seni dan tatanan arsitektur. Walaupun kesadaran tentang keterbatasan sumberdaya alam dan keterbatasan energi sudah dimulai sejak tahun 1973 (Altore (2002), oleh karena itu konsep desain dalam rangka hemat energi dalam arsitektur terdapat desain pasif dan desain aktif.
Pemanfaatan solar sel sebagai energi alternatif, paling tidak dapat membantu sementara pada saat listrik padam, sehinnga pekerjaan tetap dapat dilakukan walaupun terjadi pemadaman listrik. Selain itu, pemanfaatan solar sel ini merupakan sumber energi listrik alternatif yang terbarukan, tidak mengeluarkan emisi, dan tentunya ramah lingkungan.
Agar fungsi solar sel ini dapat maksimal dalam mengasilkan listrik, maka posisi orientasi dan kemiringan 30O sesuai kemiringan atap pada umumnya menjadi fariabel pokok. Hal ini tentunya berkaitan dengan penempatan elemen solar sel tersebut pada bangunan. Oleh karena itu penting untuk dilakukan penelitian tentang “posisi orientasi sesuai kemiringan atap” ini agar dalam penempatan dan perancangannya pada selimut bangunan dapat serasi dan sesuai dengan kaidah arsitektur, akan tetapi tetap efektif menghasilkan energi listrik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, a) sesuai kemiringan atap pada umumnya, solar-sel secara efektif menghasilkan tegangan untuk orientasi solar-sel yang menghadap ke arah Barat-Laut, urutan berikutnya adalah yang orientasinya menghadap Barat; b) sesuai kemiringan atap pada umumnya, solar-sel secara efektif menghasilkan arus untuk orientasi solar-sel yang menghadap ke arah Utara, urutan berikutnya adalah yang orientasinya menghadap ke arah Barat; dan c) Daya semu (VA) yang dihasilkan solar-sel dengan kemiringan sesuai kemiringan atap pada umumnya, secara efektif adalah yang orientasinya menghadap ke arah Utara, urutan berikutnya adalah yang menghadap ke arah Barat
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10732
MODUL; Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15825
2018-01-16T12:29:47Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10778
2020-06-13T13:29:01Z
modul:ART
"160101 2016 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KONSEP PENGOLAHAN DESAIN RUMAH TUMBUH
Agusniansyah, Nursyarif
Universitas Lambung Mangkurat
Widiastuti, Kurnia
Universitas PGRI Semarang
Desain rumah,Rumah Tumbuh,Pengembangan rumah
Rumah cenderung mengalami perkembangan dari desain awalnya. Hal ini terjadi karena beberapa alasan, seperti keterbatasan dana pada awal pembangunannya, dan kebutuhan ruangnya yang semakin bertambah. Renovasi kemudian menjadi sesuatu yang umum dilakukan disetiap rumah. Jika demikian maka diperlukan adanya suatu konsep yang memberikan solusi dalam pengembangan rumah yang efektif.
Tantangan terbesar pengembangan rumah adalah pada keterbatasan lahan dan anggaran untuk membangunnya. Konsep rumah tumbuh merupakan alternatif pemecahan dalam desain rumah yang berkembang. Konsep pengolahan desain rumah tumbuh ini dapat menjadi panduan dalam memilih atau membangun rumah bagi masyarakat.
Rumah Tumbuh berdasarkan arah perkembangannya dibagi menjadi rumah tumbuh horizontal dan rumah tumbuh vertikal. Jika lahannya luas, maka memungkinkan untuk pengembangan horisontal. Namun jika lahan terbatas, maka harus dilakukan pengembangan vertikal. Berdasarkan tahapan pengembangannya, perencanaan rumah tumbuh dapat dilakukan dengan mendesain denah ruang yang diperlukan secara keseluruhan, disertai dengan perencanaan tahap pembangunannya.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10778
MODUL; Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13385
2018-07-14T20:00:16Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17038
2020-06-13T13:30:09Z
modul:ART
"180111 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
UNSUR PEMANDANGAN BERSERI / SERIAL VISION SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER VISUAL KORIDOR JALAN LETJEN SUPRAPTO, KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG
Widiantara, I Wayan Andhika
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Purwanto, Edi
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Sardjono, Agung Budi
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Karakter Visual; Koridor; Pemandangan Berseri; Serial Vision
Kawasan Kota Lama Semarang merupakan kawasan dengan latar belakang sejarah Kolonial Belanda, terlihat saat ini masih adanya sekitar lima puluh bangunan dengan arsitektur Kolonial Belanda yang membuat kawasan ini menjadi salah satu kawasan konservasi di Kota Semarang. Didalam kawasan ini terdapat sebuah koridor utama, yaitu pada Jalan Letjen Suprapto. Koridor ini dirancang pada jaman Belanda menjadi pusat orientasi kawasan dengan adanya Gereja Blenduk sebagai orientasi utama.
Seiring berkembangnya waktu, koridor jalan Letjen Suprapto memiliki pertumbuhan yang cukup cepat. Ditunjukan dengan munculnya bangunan-bangunan komersial seperti halnya cafe, tempat makan, serta adanya museum. Perkembangan yang cukup pesat tersebut perlu disadari akan memicu munculnya pergesekan bangunan-bangunan baru hasil renovasi dengan bangunan-bangunan lama yang ada apabila tidak diperhatikan dengan benar. Hal ini menyebabkan perlunya perlakuan khusus terkait renovasi dan revitalisasi bangunan yang ada pada koridor ini khususnya penataan wajah bangunan yang ada pada koridor tersebut. Sehingga karakter dari koridor Jalan Letjen Suprapto dapat mewakili citra/image dari kawasan Kota Lama Semarang. Karakter visual koridor tersebut dapat dinilai salah satunya adalah melalui amatan-amatan visual secara menyeluruh saat melintasi koridor. Proses amatan tersebut memberikan kesan dan perasaaan tertentu sehingga pengamat dapat merasakan sesuatu yang berbeda saat berada pada koridor tersebut dengan ketika berada pada koridor kawasan lainnya.
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian mengenai Pengaruh Perwajahan Bangunan Terhadap Karakter Visual Koridor di Jalan Letjen Suprapto, Kawasan Kota Lama Semarang yang juga dilakukan oleh peneliti yang sama dengan menggunakan unsur dominasi, irama, kepaduan, garis langit, serta pemandangan berseri dalam menilai karakter visual koridor tersebut dan dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan penelitian studi kasus. Didalam tulisan ini hanya mengangkat mengenai unsur pemandangan berseri dikarenakan dianggap mempunyai nilai keunikan tersendiri dari unsur lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya elemen dari warna pada bangunan Marba dan atap pada menara Gereja Blenduk sebagai titik amatan yang memberikan rasa penasaran kepada pengamat serta seolah-olah pengamat dibimbing untuk menuju ke area tertentu, serta menjadikan kedua bangunan tersebut sebagai focal poitnt pada koridor Jalan Letjen Suprapto.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-01-11 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17038
MODUL; Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles)
ind
Copyright (c) 2017 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/52770
2023-06-26T06:48:37Z
modul:ART
"230621 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
THE PLACELESSNESS OF KAMPUNG KAPITAN PALEMBANG: CAGAR BUDAYA DI AMBANG KEHANCURAN
Meliansari, Syifa Rahmi
Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia,
Ellisa, Evawani
Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, https://scholar.google.co.id/citations?user=oCPiCjEAAAAJ&hl=id https://orcid.org/0000-0002-2388-3884
Sense of Place; Placelessness; Kampung Kapitan; Tepian Sungai Musi
Tepian Sungai Musi adalah salah satu kawasan padat penduduk dengan panjang sungai 720 km dan membelah kota Palembang menjadi 2 kawasan, yakni Ulu di Utara dan Ilir di Selatan. Banyak permukiman etnis di bagian Ulu merupakan kampung lama. Salah satunya adalah kampung Kapitan yang dulunya kental budaya Tionghoa. Namun kurangnya perhatian dan perawatan menyurutkan rasa kepemilikan bersama dan berakibat pada meredupnya identitas kampung yang dahulu dikenal sebagai kampung dengan budaya pinggir sungai. Penelitian ini membahas penyebab placelessness Kampung Kapitan dan mencari peluang untuk menghidupkan kembali sense of place sebagai kawasan bersejarah. Kajian ini bersifat kualitatif, dilakukan melalui observasi, penelusuran sejarah dan pengumpulan data-data pendukung. Penelitian menunjukkan identitas Kampung Kapitan sebagai kampung cagar budaya mulai bergeser dan kabur. Banyak ditemukan potensi, namun kondisi Kampung Kapitan saat ini semakin mengkhawatirkan dan terancam punah. Perlu upaya yang sangat serius untuk bisa memperkuat identitas lokal guna meningkatkan rasa kepemilikan dan rasa bangga masyarakat. Makalah ini mengusulkan penerapan indikator sense of place sebagai cara untuk menata kembali Kampung Kapitan.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2023-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/52770
MODUL; Vol 23, No 1 (2023): MODUL vol 23 nomor 1 tahun 2023
eng
Copyright (c) 2023 Syifa Rahmi Meliansari, Evawani Ellisa
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17251
2020-06-13T13:30:03Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA LAMA SEBAGAI LANDASAN BUDAYA KOTA SEMARANG
sari, suzanna ratih
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
harani, arnis rochma
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
werdiningsih, hermin
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Konservasi; Kawasan; Kota Lama Semarang; Pariwisata
Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah dan juga termasuk dalam kategori kota besar di Indonesia, memiliki ketiga aspek utama dari pengembangan kota berkelanjutan. Konservasi kawasan bersejarah yang termasuk dalam ikon pariwisata, dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah yang menjanjikan dan menjadi fokus utama pengembangannya. Kota Semarang sendiri memiliki beberapa kawasan yang strategis untuk di konservasi keberadaannya seperti Kota Lama, daerah Pecinan, Pasar Johar, dan Kampung Sekayu. Konservasi kawasan dilakukan untuk memberikan perlindungan kawasan bersejarah termasuk isi di dalamnya agar perkembangannya terkendali dan tidak tergusur oleh pembangunan dan modernisasi.Kota Semarang terbentuk melalui perjalanan sejarah panjang dan unik, yang ditandai dengan berbagai peninggalan sejarah utamanya gedung dan bangunan kuno. Bertolak dari hal ini, kiranya diperlukan suatu konsep pemikiran yang komprehensif untuk menangani mutiara-mutiara yang ada di Kota Semarang ini, yang masih tampak kusam dan tidak kelihatan kilauannya. Pemerintah Kota Semarang sendiri juga tidak dapat melihat bahwa potensi kawasan dan bangunan kuno ini merupakan mutiara-mutiara yang masih kusam dan tersembunyi, yang dapat digosok supaya berkilau dan menarik perhatian. Mereka lebih suka latah membangun gedung-gedung dan mal-mal tanpa perencanaan yang matang, dan justeru sering menggusur bangunan bersejarah tersebut.Dari urian di atas, kiranya penelitian ini diperlukan untuk menangani satu diantara mutiara-mutiara tersebut yakni Kawasan Kota Lama melalui pengembangan konsep konservasi kawasan, yaitu merupakan konsep penataan, pelestarian dan pengembangan kawasan-kawasan bersejarah di kota Semarang, dan tentu saja merupakan salah satu landasan budaya bagi perencanaan dan pengembangan kota.Kegiatan penelitian diawali dengan mengumpulkan data-data histories-arkeologis di kawasan-kawasan bersejarah khususnya Kota Lama yang dilakukan melalui studi pustaka, studi arsip, studi peta, serta diikuti dengan observasi lapangan untuk mengetahui kondisi fisik kawasan dan bangunan-bangunan bersejarah. Data-data histories, arkeologis maupun arsitektural, baik berbentuk sumber primer maupun sekunder diklasifikasikan dan dianalisis secara deskriptif.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-09-19 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17251
MODUL; Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2017 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/20038
2020-06-13T13:30:55Z
modul:ART
"181122 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KONTRIBUSI LUBANG ANGIN DAN VENTILASI UDARA PADA BANGUNAN SOBOKARTTI SEMARANG DALAM MEWUJUDKAN KENYAMANAN TERMAL
rusmiatmoko, djudjun
Universitas Diponegoro
Setyowati, Erni
Universitas Diponegoro
Hardiman, Gagoek
Universitas Diponegoro
Sobokartti; Temperatur Efektif; Kenyamanan Termal; Ventilasi
Di Kota Semarang terdapat beberapa bangunan yang berfungsi sebagai pertunjukan kesenian peninggalan penjajahan Belanda yang sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya dengan menggunakan ventilasi udara alami melalui lubang angin pada atap dan kisi-kisi jendela di dalam ruangan dari awal pembangunan tahun 1930 sampai sekarang, bangunan kesenian di Jl. Dr. Cipto yang diberi nama Volkstheater Sobokartti yang kini dikenal dengan nama Sobokartti karya Thomas Karsten. Metode penelitian ini menggunakan metode pengukuran langsung di lokasi lapangan dan menggunakan responden. Pelaksanaan pengukuran dilakukan selama 17 jam, masing-masing dilakukan dalam 1 jam sekali. Variabel yang diukur adalah suhu udara, kelembaban udara, pergerakan udara untuk memberikan kontribusi dalam mewujudkan kenyamanan termal. Yang sementara itu nilai temperatur efektif dijadikan dasar dalam menentukan kenyamanan termal pada bangunan Sobokartti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan lubang angin pada atap dan kisi – kisi jendela pada bangunan dapat berpengaruh pada kondisi kenyamanan termal, terutama area dalam bangunan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi didalam gedung tetap nyaman karena ventilasi udara di dalam gedung tetap terjaga dan berkecukupan dengan mengandalkan lubang angin pada atap dan kisi-kisi jendela.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-11-22 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/20038
MODUL; Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles)
ind
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/download/20038/52310
Copyright (c) 2018 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/26326
2022-05-02T12:03:15Z
modul:ART
"191202 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN AKSESIBILITAS PADA TAMAN DI PERMUKIMAN (KASUS : TAMAN BUMIREJO, PUDAK PAYUNG, SEMARANG)
Christy, Eva Satya
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jamila, Rona Fika
Architecture Department, Universitas Mercu Buana
Putra, Gentina Pratama
Architecture Department, Universitas Mercu Buana
Harsritanto, Bangun I.R.
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
aksesibilitas; ruang publik; taman; permukiman; evaluasi
Taman merupakan salah satu ruang publik kota yang memiliki fungsi penting sebagai tempat melakukan aktivitas interaksi, bersosialisasi, maupun rekreasi. Sebagai salah satu fasilitas umum, sebuah taman harus menerapkan standar aksesibilitas sehingga dapat digunakan oleh setiap orang termasuk penyandang disabilitas. Penelitian ini akan membahas kasus pada Taman Bumirejo Semarang untuk melihat sejauh mana penerapan sarana aksesbilitas yang memfasilitasi kebutuhan difabel. Yang menjadi parameter penilaian pada kajian ini adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum. Penelitian ini akan menggunakan metode evaluasi antara data standar aksesiblitas dengan kondisi yang terdapat di lapangan. Hasil evaluasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang penerapan fasilitas dan aksesibilitas pada Taman Bumirejo serta masukan terkait fasilitas yang seharusnya diterapkan pada taman tersebut.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-12-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/26326
MODUL; Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2019 Eva Satya Christy, Rona Fika Jamila, Gentina Pratama Putra, Bangun I.R. Harsritanto
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1455
2012-02-01T12:55:35Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
SISTEM TATA SUARA PADA BANDARA STUDI KASUS BANDARA AHMAD YANI SEMARANG
Dwiyanto, Agung
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Perencanaan tata suara pada bangunan umum biasanya diaplikasikan sebagai sistim tanda bahaya, sistim informasi, yang ditempatkan pada ruangan-ruangan bangunan tersebut. Maka dari itu penempatan jaringan tatasuara harus sangat diperhatikan agar dapat berfungsi secara maksimal.
Tujuan paper ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem jaringan tata suara pada suatu bangunan didesain dan dirancang secara khusus sehingga daya dukung kinerja dapat se-optimal mungkin. Karena dalam merencanakan suatu bangunan atau gedung, utilitas bangunan menjadi hal yang mendasar, sehingga memerlukan perencanaan yang matang.
Secara umum system tata suara pada bandara ini dibagi menjadi dua bagian yaitu system tata suara internal kantor dan system tata suara bandara. System tata suara internal kantor adalah system tata suara yang sederhana. Pada system tata suara sederhana disini sumber suara langsung disalurkan melalui mikrophon dan diolah dalam amplifire kemudian disebarkan secara merata melalui speaker yang berada di masing-masing ruangan. System tata suara ini digunakan untuk kebutuhan tata suara internal antar kantor departemen satu dengan yang lainnya sehingga informasi yang diterima oleh tiap kantor sama.
Sedangkan dalam system tata suara bandara menggunakan system central program yang memerlukan ruang tersendiri sebagai ruang control yang mengatur seluruh system tata suara pada bandara.
Kata Kunci : Tata Suara, Bandara, Utilitas
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 11:21:56
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1455
MODUL; Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/31006
2021-01-01T19:09:14Z
modul:ART
"201013 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
EFEKTIVITAS SKYLIGHT SEBAGAI BUKAAN PENCAHAYAAN ALAMI PADA MASJID
Vidiyanti, Christy
Universitas Mercu Buana http://orcid.org/0000-0001-6981-4596
Suherman, Suherman
Universitas Mercu Buana
skylight; bukaan cahaya; pencahayaan alami; masjid
Skylight sebagai salah satu jenis bukaan atas dapat menjadi salah satu strategi dalam memasukkan cahaya alami ke ruang yang tidak dapat dijangkau oleh sistem pencahayaan samping. Masjid Jami’e Darussalam merupakan salah satu masjid yang menggunakan skylight sebagai strategi perancangan pencahayaan alami. Penggunaan skylight ini menjadi dilema dikarenakan cahaya matahari langsung dapat masuk kedalam ruang dan menyebabkan kuantitas pencahayaan alami yang diterima menjadi berlebih. Kondisi ini dapat menyebabkan silau pada ruang. Penelitian ini akan mengkaji skylight sebagai salah satu strategi dalam sistem pencahayaan alami pada masjid. Masjid yang biasanya dirancang dengan pencahayaan rendah, namun pada masjid Jami’e Darussalam terdapat skylight yang akan menghasilkan pencahayaan yang cukup tinggi. Hal ini perlu dikaitkan dengan kenyamanan visual dari pengguna. Metode yang dipakai adalah metode kuantitatif dengan mengkomparasi hasil dari pengukuran lapangan dan kuesioner terhadap pengguna. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan skylight walaupun menghasilkan tingkat pencahayaan yang tinggi, namun tidak berpotensi menimbulkan silau
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-10-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/31006
MODUL; Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles)
ind
Copyright (c) 2020 Christy Vidiyanti, Suherman Suherman
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5378
2018-01-10T14:29:32Z
modul:ART
"130701 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENGGUNAAN BAMBU DALAM SENI INSTALASI ARSITEKTURAL
Supriyadi, Bambang
Sukawi, Sukawi
Bambu sebagai bahan bangunan telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat di nusantara sejak ratusan tahun yang lalu. Hal ini dapat difahami mengingat bambu seperti halnya kayu adalah bahan organik/alami yang tentu lazim digunakan pada masyarakat tradisional/kuno, termasuk digunakan sebagai bahan perlengkapan hidup sehari-hari. Sampai saat ini bambu masih banyak digunakan bahkan tidak hanya sebagai bahan bangunan tetapi meluas penggunaannya, antara lain bahan interior dan benda-benda estetika. Di cabang seni rupa, salah satunya yang mulai populer kini adalah seni instalasi atau seni merangkai, menyusun benda-benda menjadi seni visual tiga dimensi yang menyajikan makna tertentu dengan mempertimbangkan ruang dan waktu. Bambu pun acapkali digunakan sebagai bahan dasarnya.
Apabila bambu dengan segala kelebihan dan kekurangannya dapat dirangkai dan disusun dalam seni instalasi yang lebih berkonotasi visual, tentu akan sangat mungkin seni instalasi ini diperluas maknanya sebagai seni instalasi arsitektural yang menempatkan ruang sebagai bagian penting yang berkenaan dengan guna ruang dalam khasanah pengetahuan arsitektur. Sementara, dari sisi lain arsitektur sendiri tidak pernah lepas dari seni dalam arti yang luas. Pendalaman kemungkinan pengembangan seni instalasi yang berorientasi pada ruang yang saya sebut sebagai seni instalasi arsitektural inilah tujuan dari penelitian yang akan saya lakukan. Salah satu cara yang paling sesuai antara lain adalah melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan merangkai bambu di beberapa tempat dan mencoba menerapkan seni instalasi arsitektural dalam wujud nyata. Diharapkan hasil penelitian ini selanjutnya akan memperkaya khasanah perancangan dan penerapannya serta merangsang tumbuhnya inspirasi dan imajinasi baru berarsitektur.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-07-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/5378
MODUL; Volume 13, Nomer 2, Tahun 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/38382
2022-06-07T00:38:22Z
modul:ART
"210829 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
MODIFIKASI DALAM MENGHASILKAN RUANG UNTUK BEKERJA SELAMA WORK FROM HOME
Haryono, Fadhilah Siti Aniisah
Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Pramitasari, Diananta
Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
modifikasi; ruang bekerja; work from home
Work From Home (WFH) menjadi strategi untuk menekan penyebaran dan pencegahan Covid-19. WFH selama pandemi Covid-19 ini mengakibatkan orang menghabiskan waktu di rumah, termasuk untuk bekerja, sementara tidak semua rumah memiliki ruang khusus untuk bekerja/belajar. Hal ini dapat berpengaruh pada perubahan psikologis, misalnya orang bisa menjadi lebih sensitif saat bekerja. Salah satu cara untuk mendukung kegiatan WFH adalah dengan memilih dan memodifikasi ruang yang digunakan untuk bekerja. Penelitian ini meneliti modifikasi yang dilakukan selama WFH melalui kuesioner online. Tujuannya untuk mengetahui kondisi ruang yang sesuai untuk bekerja selama WFH dari modifikasi yang dilakukan. Dari modifikasi ini, bisa terlihat apa yang paling banyak diperlukan oleh penggunanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan responden melakukan modifikasi pada aspek fungsi dan area, tapi sedikit pada kondisi lingkungan. Hal ini didasarkan pada kondisi sebelumnya, sehingga diketahui bahwa ruang yang sesuai adalah yang memiliki area bekerja/belajar dengan objek bekerja/belajar fungsional, serta tetap didukung kondisi lingungan.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-07-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/38382
MODUL; Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
ind
Copyright (c) 2021 Fadhilah Siti Aniisah Haryono, Diananta Pramitasari
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7850
2018-01-10T14:30:05Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
Simulasi Intensitas Suara Dari Model Bukaan Jendela Pada Bangunan Kuno Di Semarang
Prianto, eddy
Roesmanto, Totok
Sujono, Bambang
Simulasi, Jendela, Bangunan kuno, Kualitas Suara, Semarang
Keberadaan dan keberlangsungan bangunan kuno di Indonesia, konfigurasi arsitekturnya telah banyak mengalami evolusi yang kuat dalam upaya menyesuaikan iklim tropis lembab. Dan kondisinya sekarang hingga kini tetap eksis telah membuktikan atau telah teruji karena dalam merespond factor iklim setempat. Salah satu karekter bangunan colonial tersebut adalah deminsi bukaan jendela yang besar dalam upaya merespond iklim panas dan minimnya kecepatan udara yang masuk dalam ruangan dari suatu bangunan dis suatu perkotaan, seperti yang ditemukan di Kota Semarang. Kini, dengan effek dari perkembangan kota yang pesat, faktor eksternal yang kerap kita jumpai pada suatu perkotaan besar adalah kebisingan yang kini menjadi tuntutan suatu disain bangunan. Apakah disain keberadaan jendela pada suatu bangunan kuno tersebut telah mempertimbangkan effek ini pada jamannya ? Karena keberhasilan mengatasi permasalahan lingkungan dan iklimnya merupakan point dalam usaha pelestariannya.
Pengamatan pada jendela berdaun ganda pada sebuah bangunan kuno di Semarang dijadikan studi kasus untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dan dari pensimulasian terhadap 6 (enam) model bukaan jendela, terbukti bahwa pilihan kualitas suara didapatkan dengan mengoperasionalkan type-type bukaan jendelanya, sehingga kenyamanan penghuni dalam gedung ini ditentukannya sendiri dalam usaha merespond kebisingan yang tidak dikehendaki. Artinya konstruksi jendela seperti ini ternyata bukan hanya sekedar berfungsi memasukan suara / menghindari kebisingan yang tidak dikehendaki, tetapi jupi juga berperan dalam mengatur kualitas suara. Semoga keberadaannya dapat mendukung usaha pelestarian bangunan kuno yang lain dan menginspirasi disain bangunan masa kini.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2014-11-21 17:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/7850
MODUL; Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/47198
2023-06-06T08:24:43Z
modul:ART
"221128 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Kaffah, Mahya Fiddini
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung
Kusuma, Hanson Endra
Amanati, Ratna
Sebelumnya, kamar mandi biasanya ditempatkan di bagian belakang rumah tinggal. Namun dewasa ini banyak penghuni rumah yang memiliki kamar mandi di dalam kamar tidurnya. Kamar mandi tersebut dikhususkan untuk pengguna kamar tidur dan sifatnya sangat personal sehingga dalam penelitian ini disebut dengan kamar mandi pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang melatarbelakangi preferensi terhadap kamar mandi pribadi dengan menyelidiki persepsi dan faktor internal penghuni rumah terkait penggunaan kamar mandi pribadi. Penelitian dilakukan secara bertahap menggunakan metode kualitatif-kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk melakukan eksplorasi terhadap persepsi dan faktor internal penghuni rumah tinggal terkait penggunaan kamar mandi pribadi. Sedangkan penelitian kuantitatif berguna untuk mengkonfirmasi data-data hasil penelitian kualitatif serta mengungkap hubungan sebab-akibat antara persepsi, faktor internal, dan preferensi terhadap kamar mandi pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi preferensi terhadap kamar mandi pribadi, antara lain familiarity, affordability, dan bedroom usage frequency.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-11-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/47198
MODUL; Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
ind
Copyright (c) 2022 Mahya Fiddini Kaffah
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10772
2018-01-10T14:33:21Z
modul:ART
"150701 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAMBANGKAN SARANA PRASARANA KAWASAN DESA WISATA BOROBUDUR
Sari, Deasy Mulya
Desa Wisata Borobudur, sarana, prasara
Kawasan desa wisata Borobudur termasuk kedalam wisata heritage diamana di dalamnya terdapat peninggalan budaya bersejarah yaitu candi borobudur yang merupakan candi terbesar di Indonesia. Dengan adanya wisata borobudur ini masyarakat setempat di Kecamatan Borobudur menanfaatkannya sebagai sumber perekonomian, diantaranya adalah dengan menjual berbagai souvenir khas borobudur. Untuk tetap menarik perhatian tourist yang datang ke borobudur, masyarakat borobudur mulai mengembangkan wisata borobur tidak hanya sebatas pada batu candi peninggalan budaya melainkan turut serta mengembangkan seluruh potensi yang ada di wilayah kecamatan borobudur, oleh karena itu mulai bermunculan juga wisata-wisata lain di sekitar borobudur. Namun sayangnya permasalahan yang timbul adalah bahwa adanya pengambangan kawasan wisata tersebut tidak berbarengi dengan pengembangan sarana dan prasarana desa yang justru tidak diperhatikan oleh warga setempat. Sarana dan prasarana yang tersedia di desa borobudur masih kurang memadai. Oleh karena pada penelitian ini penulis melakukan mengidentifikasi mengenai sarana prasarana yang terdapat di permukiman warga setempat dengan tujuan mengetahui sejauh mana partisipasi masyarakat dalam mengembangkan sarana prasarana desa. Dalam karya tulis ini metode penulisan yang digunakan adalah studi literatur dan kajian pustaka. Berdasarkan hasil yang diperoleh, penulis dapat menyimpulkan bahwa masyarakat di kawasan Desa Borobudur ini sudah berhasil berpartisipasi dalam membentuk, membangun, dan mengembangan kawasan wisata Borobudur dengan hadirnya tempat-tempat wisata lainnya yang dibangun oleh masyarat sekitar. Namun sayangnya pengembangan kawasan ini tidak dibarengi dengan penambahan fasilitas dan juga sarana prasarana yang berguna bagi permukiman warga sendiri. Padahal fasilitas, sarana serta prasarana tersebut dapat lebih membangun desa dan juga membuat permukiman tersebut menjadi lebih baik.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10772
MODUL; Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13381
2018-01-16T13:15:30Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17255
2020-06-13T13:29:34Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PENGELOLAAN SAMPAH SWAKELOLA SEBAGAI BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT (KAMPUNG SUKUNAN, KELURAHAN BANYURADEN, SLEMAN – YOGYAKARTA)
Sarasati, Carina
Universitas Diponegoro
pengelolaan sampah; partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat merupakan salah satu poin utama dalam penentuan keberhasilan suatu program
pembangunan yang terlaksana di suatu wilayah. Hal tersebut berlaku pula dalam pelaksanaan program pengelolaan
sampah. Dalam hal ini pengelolaan sampah yang dimaksud adalah pengelolaan sampah swakelola yang merupakan
sistem pengelolaan sampah yang mandiri dan produktif yang dilakukan oleh masyarakat baik secara individu maupun
berkelompok di tingkat sumber, dalam hal ini adalah rumah tangga (Perda DIY No.10 tahun 2012).
Kampung Sukunan yang berada di Kelurahan Banyuraden, merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Sleman,
DIY yang menggunakan sistem pengelolaan sampah swakelola di mana masyarakatnya berpartisipasi dari mulai tingkat
pengelolaan di rumah tangga hingga TPS. Tidak hanya berhenti di situ, masyarakat Kampung Sukunan juga mengolah
sampah-sampah tersebut sehingga volume timbunan sampah yang ada menjadi berkurang dan hasilnya dapat
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Kampung Sukunan selanjutnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program pengelolaan sampah di
Kampung Sukunan yang menggunakan sistem pengelolaan sampah swakelola yang diharapkan dapat mandiri dan
produktif sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakatnya di segala aspek. Penelitian ini menggunakan
sumber data primer (observasi secara langsung) dan juga data sekunder, melalui wawancara, pengamatan,
dokumentasi dan juga kepustakaan. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah benar bahwa keberhasilan program pengelolaan sampah
swakelola di Kampung Sukunan merupakan hasil dari partisipasi masyarakatnya, dan pengelolaan sapah secara
mandiri tersebut memberi manfaat yang positif bagi masyarakat baik dari segi sosial, ekonomi maupun kualitas fisik
pembangunan Kampung Sukunan.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-02-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17255
MODUL; Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17245
2020-06-13T13:29:50Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
TRANSFORMASI BENTUK DAN POLA RUANG KOMUNAL DI KOTA LAMA SEMARANG
Setioko, Bambang
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Harsritanto, Bangun IR
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
transformasi; ruang komunal; transformasi spasial; kota lama
Pembentukan citra sebuah kawasan kota tua tidak hanya sekedar dilihat dari kualitas fisik bangunannya saja, akan tetapi juga dilihat dari kualitas fisik lingkungan yang diikuti dengan fungsi sosial lingkungan. Fungsi sosial lingkungan ini dapat terwujud dalam bentuk ruang komunal.Ruang komunal di kota lama Semarang adalah taman srigunting (yang sebelumnya merupakan permakaman, halaman gereja, tempat pedagang kaki lima) dan polder tawang (yang sebelumnya halaman stasiun, terminal, lapangan sepakbola. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan/transformasi ruang komunal di kawasan Kota Lama Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk untuk memperkaya teori transformasi spasial yang berkaitan dengan bentuk dan pola ruang komunal. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Selain itu, metode pengolaan data dilakukan dengan metode studi kasus dan analisa deskriptif kualitatif.Berdasarkan hasil analisis penelitian, ditemukan bahwa terjadi transformasi bentuk dan pola ruang komunal di Kota Lama Semarang. Kemudian, transformasi tersebut terjadi pada beberapa hal, yaitu: fungsi, bentuk, sirkulasi,aktivitas, dan identitas ruang komunal.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-09-19 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17245
MODUL; Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2017 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19016
2020-06-13T13:30:52Z
modul:ART
"181122 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
IDENTIFIKASI LANGGAM DAN PERIODISASI ARSITEKTUR KOLONIAL NUSANTARA PADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA
Sahmura, Yemima
Universitas Diponegoro
Wahyuningrum, Sri Hartuti
Universitas Diponegoro
Langgam; Periodisasi; Kolonial; Nusantara; Bethesda; Cagar Budaya
Pada umumnya masyarakat awam masih menganggap bahwa peninggalan sejarah dan benda-benda cagar budaya tidak memiliki arti dan manfaat bagi kehidupan langsung masyarakat. Masyarakat di sekitar lokasi tempat benda cagar budaya sadar atau tidak sadar, sebenarnya telah menikmati hasil dari keberadaan benda cagar budaya tersebut. Namun pada kenyataannya masyarakat seringkali tidak terlibat dalam upaya pelestarian benda cagar budaya tersebut. Dalam proses plestarian walaupun tidak menghasilkan karya rancangan baru, proses pelestarian terdiri dari beberapa tahap kegiatan yang saling berkesinambungan. Apabila merujuk UU RI no. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, maka terdapat tiga tahap kegiatan, yaitu : [1] perlindungan, [2] pengembangan, dan [3] pemanfaatan. Adapun tahapannya, Tahap 1 : identifikasi arsitektural objek bersejarah, Tahap 2 : pemetaan kondisi objek dan rekomendasi tindakan pelestarian. Dengan Studi Kasus Poliklinik Bethesda, Semarang, keberadaan bangunannya menjadi satu lingkungan dengan GKI Peterongan. Sekarang bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya terdaftar sebagai rumah Tan Siang Swie. Dalam studi ini, digunakan metode deskriptif-eksploratif, analisa deskriptif kualitatif dengan pendekatan tipologi wajah arsitektur kolonial Belanda pada Klinik Bethesda Semarang. Melalui tahapan penelitian sebagai berikut: (a) observasi lapangan pada lokasi pengamatan; (b) mengidentifikasi setiap bangunan berdasarkan, kekhasan langgam/gaya, lalu menyesuaikan dengan teori yang berkaitan dengan tipologi wajah bangunan;(c) mengidentifikasi dan menganalisa detail dari setiap elemen wajah bangunan (atap, dinding, dan lantai) dan ditipologikan berdasarkan langgam/gaya bangunannya;(d) menarik kesimpulan dari analisa tersebut tentang tipologi wajah bangunan arsitektur kolonial.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-11-22 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/19016
MODUL; Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23796
2020-06-13T13:31:15Z
modul:ART
"191202 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN FAKTOR IKLIM TROPIS PADA PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus: Pasar Wonodri Semarang)
Indraswara, Muhammad Sahid
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Alghifary, Hudan Izza
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Pasar; Arsitektur Tropis; Kenyamanan Thermal
Pasar Tradisional Wonodri di Kota Semarang merupakan salah satu pasar tradisional hasil redesain ulang di bawah arahan Pemerintah Kota Semarang. Minimnya bukaan di sisi Pasar Wonodri juga membuat temperatur ruangan tinggi. Penggunaan penghawaan buatan yang ada di setiap sisi pasar merupakan dampak dari temperatur ruangan yang tinggi. Kenyamanan di dalam pasar sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan jual beli di dalamnya. Hal ini yang merekomendasikan adanya penerapan konsep arsitektur tropis pada bangunan yang dapat meminimalisir ketidaknyamanan pengguna di dalam bangunan. Berdasarkan hasil penelitian, lubang ventilasi Pasar Wonodri kurang dari 10% dari luas lantai yang akan di ventilasi dan untuk temperature ruangan pasar wonodri lebih dari 30,5oC yang membuat kondisi lingkungan mulai sukar. Kenyataan tersebut berbanding terbalik yang sebagaimana dituliskan menurut SNI 03-6572 2001 bahwa lubang ventilasi pada bangunan gedung (pasar) seharusnya tidak kurang dari 10% luas lantai yang akan di ventilasi dan untuk temperatur ruangan yang nyaman sesuai teori dari Georg Lippsmeier dan peraturan MENKES NO.261/MENKES/SK/II/1998 berkisar antara 18°C-26°C. Dengan begitu minimnya bukaan bangunan dan temperature ruangan yang tinggi membuat pengguna didalamnya merasa sukar dan kurang nyaman.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-12-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/23796
MODUL; Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles)
ind
Copyright (c) 2019 muhammad sahid indraswara, Hudan Izza Alghifary
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1447
2012-02-01T12:11:47Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
RESPON RUMAH TRADISIONAL KUDUS TERHADAP IKLIM TROPIS
Sardjono, Agung Budi
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Iklim merupakan salah satu aspek penting dalam rancangan arsitektur, termasuk di dalamnya rumah tinggal. Iklim akan berpengaruh langsung pada kenyamanan bertempat tinggal bagi penghuninya. Anasir iklim yang akan berpengaruh adalah panas akibat paparan sinar matahari, kelembaban udara, pergerakan udara serta hujan. Dengan demikian rancangan bangunan pada daerah tropis lembab akan mengacu pada upaya : bagaimana mengurangi panas dalam ruangan, mengatur penerangan ruangan, mengatur fentilasi agar pergerakan udara optimal tercapai serta mengatur aliran air hujan.
Rumah tardisional Kudus merupakan rumah adat khas masyarakat Kudus. Bentuk dan tata ruang rumah Kudus khas dan agak berbeda dengan rumah Jawa. Arah hadap rumah ke selatan, bermasa banyak dengan halaman tengah. Atap bangunan berbentuk joglo, limas dan kampung. Tapak dilingkupi pagar pembatas yang tinggi. Konstruksi bangunan terutama adalah kayu dan kaya dengan ornamen.
Sebagai rumah adat, bentuk dan tata ruang rumah Kudus dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat. Pengetahuan arsitektur masyarakat ini telah teruji dan mentradisi dari generasi ke generasi. Bagaimana arsitektur rumah Kudus menjawab tantangan iklim, melindungi serta mewadahi kegiatan penghuninya merupakan kebijakan lokal (local wisdom) yang penting untuk dikaji dan mungkin dapat diterapkan pada permasalahan rancangan arsitektur tropis saat ini.
Kata kunci: respon, rumah tradisional Kudus, iklim tropis
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 11:21:56
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1447
MODUL; Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/29459
2020-12-02T09:53:34Z
modul:ART
"200529 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Widodo, Eko
Universitas Gadjah Mada
Marcillia, Syam Rachma
Kualitas lingkungan merupakan aspek penting yang memiliki kontribusi bagi kebutuhan akomodasi yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang, termasuk diantaranya kesehatan mental dan fisik. Belum tersedianya standar baku perencanaan asrama sekolah berimplikasi pada variasi setting fisik yang beragam, sehingga menarik untuk dikaji terkait beberapa aspek kualitas lingkungannya. Studi ini dilakukan di tiga asrama sekolah luar biasa yang memiliki setting fisik berbeda dengan fokus amatan adalah anak tunagrahita. Metode penelitian dilakukan dengan menerapkan konsep Habitability Threshold yang terdiri dari psychological, functional, dan physical comfort pada kuesioner untuk memperoleh data persepsi dan penilaian kualitas asrama SLB dari anak tunagrahita. Selanjutnya data tersebut akan direkonsiliasikan dengan pemanfaatan ruang dan adaptasi spasial di ruang-ruang terukur (privat, semipublik, dan publik) berdasarkan pemetaan perilaku place centered mapping. Hasil studi menunjukkan, bahwa kualitas ruang yang dimiliki oleh ketiga lokasi studi terbilang baik. Hal ini dapat dilihat dari angka penilaian yang diperoleh, serta besaran prosentase pemanfaatan ruang yang lebih tinggi daripada adaptasi spasial yang dilakukan anak tunagrahita. Walaupun demikian, beberapa aspek masih menjadi perhatian penting, antara lain voice control, luasan. dan temperature.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/29459
MODUL; Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles)
ind
Copyright (c) 2020 Eko Widodo, Syam Rachma Marcillia
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4751
2018-01-10T13:49:12Z
modul:ART
"130301 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PROFIL PENUTUP ATAP GENTENG BETON DALAM EFFESIENSI KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA SKALA RUMAH TINGGAL
Prianto, Eddy
Dwiyanto, Agung
Hingga bulan oktober 2012, Isyu kenaikan harga BBM kini menjadi ajang mencari simpati masyarakat luas oleh kalangan politik, karena mereka mengetahui bahwa kuota terbesar dari pemakaian listrik di Indonesia ada pada masyarakat kalangan menengah kebawah (wong cilik), terutama pada sektor rumah tinggal. Satu sisi, fenomena pendekatan Arsitektur Green kini juga sedang jadi ‘trend’ diberbagai kalangan, letlebih pada dunia Perancangan Arsitektur. Karena salah satu aspek Effesiensi energy berada pada satu diantara 6 (enam) parameter ranking Green Building, baik pada standart Green versi LEED-Internasional ataupun GBCI (Green Building Council Indonesia)
Dua beban panas dalam suatu bangunan yang mempengaruhi kenyamanan penghuni, yaitu beban internal (aktivitas penghuni) dan beban eksternal (salah satunya peran kulit bangunan). Mencapai 40% konsumsi listrik rumah tinggal dalam mengatasi suhu panas ruangan disebabkan perangaruh keberadaan aspek kulit bangunan ini. Kulit bangunan berupa atap rumah tinggal berperan secara fungsional dalam memberikan perlindungan terhadap iklim (pancaran sinar matahari dan hujan), disamping perannanya secara estetis yang juga dibutuhkan oleh masyarakat kita.
Dari beberapa ragam material atap (genteng tanah, genteng beton, polycarbonate, seng dan asbes)yang diuji cobakan pada RUMAH MODEL, ternyata posisi bahan atap ini menunjukan adanya profil penurunan suhu dalam ruangan secara signifikan. Untuk daerah panas, seperti kota Semarang, pemakaian bahan penutup atap berupa Genteng Beton dapat menekan konsumsi energy hingga 17% dibanding material lain.
Kata kunci : Bahan Penutup Atap, Effesiensi Listrik, Rumah Tinggal, Model, Green Design
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-04-17 10:24:50
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/4751
MODUL; Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/36906
2021-07-19T12:47:16Z
modul:ART
"210527 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
OPTIMALISASI KINERJA TERMAL SELUBUNG BANGUNAN UNIT HUNIAN DI RUSUNAWA CIBESUT JAKARTA TIMUR
Widhayaka, Setya Anung
Universitas Kristen Indonesia
Rilatupa, James E.D.
Universitas Kristen Indonesia
Thermal performance; building envelope; flats
Kebanyakan rumah susun yang sudah terbangun menunjukkan kesamaan desain selubung bangunan pada berbagai orientasi, baik dalam hal desain, luas bukaan maupun materialnya. Tingkat radiasi matahari dari masing-masing orientasi fasad tersebut tentu berbeda, dan akan berakibat pada perbedaan tingkat energi selubung bangunan masing-masing orientasi unit hunian. Jika unit-unit rumah susun tersebut dikondisikan dengan pengkondisian udara buatan (AC), tentu juga akan menghasilkan tingkat konsumsi energi yang berbeda. Bagaimana tingkat perbedaan energi fasad unit hunian dan konsumsi energi pada masing-masing arah orientasi?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat perbedaan energi selubung bangunan unit hunian sisi barat dengan unit hunian sisi timur pada Rusunawa Cibesut Jakarta Timur, dan mendapatkan alternatif upaya yang bisa dilakukan untuk menghasilkan tingkat energi selubung bangunan yang relatif sama pada kedua orientasi serta aplikasinya pasca konstruksi. Penelitian ini dijalankan dengan melakukan perhitungan termal selubung bangunan (OTTV) dan simulasi komputer untuk mendapatkan hasil. Pada opsi penerapan insulasi glass wool dan gybsum board sebagai lapisan proteksinya, rata-rata EUI bisa turun hingga 10,7 %, dan mencapai tingkat konsumsi energi yang relatif sama pada kedua orientasi unit.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-02-08 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/36906
MODUL; Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 ( 8 articles)
ind
Copyright (c) 2021 Setya Anung Widhayaka, James E.D. Rilatupa
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7800
2018-01-10T14:30:05Z
modul:ART
"141020 2014 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Evaluasi Keberadaan Pohon Pada Perumahan Di Daerah Perbukitan Terhadap Peraturan Menteri PU Nomor 05/Prt/M/2008
Kurniawan, Andri
Murtini, Titien Woro
Prianto, Eddy
Perumahan, Peraturan Pemerintah, RTH
Pembangunan perumahan merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal. Kawasan perbukitan menjadi sasaran pengembang untuk mendirikan suatu hunian dengan potensi view yang menarik. Sesuai Kebijakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor: 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, seharusnya menjadi acuan bagi para pengembang dalam penyediaan RTH untuk perumahannya. Namun, yang terjadi saat ini, RTH yang disediakan oleh developer (pengembang) perumahan justru sudah banyak dirubah oleh pemilik rumah, baik itu berubah fungsi maupun berubah bentuk, sehingga ruang terbuka hijau yang disediakan pengembang sudah tidak sesuai lagi dengan desain awal perumahan. Studi kasus penelitian dilakukan di Perumahan Syailendra, Villa Pinus dan Villa Krista yang terdapat di Daerah Gedawang, Kota Semarang. Hasil penelitian membuktikan bahwa terjadi perubahan pada RTH di tiga lokasi studi kasus namun mayoritas masih sesuai dengan peraturan yang ada. Faktor luas perkerasan, lamanya masa huni, serta adanya reward dan punishment akan berpengaruh tehadap jumlah pepohonan yang ada. Reward dan punishment dapat digunakan sebagi tools yang akan menjaga kelangsungan RTH di kawasan perumahan di daerah perbukitan.
Kata Kunci : Perumahan, Peraturan Pemerintah, RTH
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2014-11-21 17:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/7800
MODUL; Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/42907
2022-10-29T03:49:54Z
modul:ART
"220606 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
POSITIVISME DAN POST POSITIVISME: REFLEKSI ATAS PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN PERENCANAAN KOTA DALAM TINJAUAN FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
Sundaro, Hendrianto
Department of Urban and regional planning, Semarang University
Positivisme; Post positivisme; Filsafat ilmu; Metodologi penelitian; Perencanaan wilayah dan kota.
Sebagai paradigma ilmu pengetahuan, Positivisme dan Post positivisme telah memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan peradaban manusia termasuk didalamnya adalah perkembangan kota yang menjadi pusat peradaban manusia. Dalam proses tersebut, filsafat dan metodologi penelitian memiliki peran penting bukan hanya dalam membentuk ilmu pengetahuan tetapi juga meninjau eksistensi ilmu pengetahuan. Meninjau eksistensi ilmu pengetahuan melalu kacamata filsafat dan bukan oleh ilmu itu sendiri adalah agar dapat menempatkan ilmu pengetahuan secara jujur dan obyektif.
Artikel ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan sejarah perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, 2) Mengetahu esensi dari filsafat ilmu dan kedudukannya dalam konstelasi ilmu pengetahuan (science), 3) Mengetahui keterkaitan filsafat ilmu dengan paradigma positivisme dan post-positivisme dalam metodologi penelitian serta 4) Mengetahui kontribusi positivisme dan post positivisme terhadap perkembangan kota. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur dengan pendekatan deskriptif-kualitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa hasil-hasil pemikiran yang dituangkan di dalam buku dan jurnal baik nasional maupun yang terakreditasi yang memuat topik tentang filsafat, positivisme dan post positivisme, metodologi penelitian dan perkembangan kota / perencanaan wilayah dan kota.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-05-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/42907
MODUL; Vol 22, No 1 (2022): MODUL vol 22 nomor 1 tahun 2022 (7 articles)
eng
Copyright (c) 2022 Hendrianto Sundaro
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10767
2018-01-10T14:33:20Z
modul:ART
"150701 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Daftar Isi
editor, Editor
Daftar Isi
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10767
MODUL; Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16032
2018-01-16T12:29:47Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10784
2020-06-13T13:29:20Z
modul:ART
"160101 2016 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
JALUR EVAKUASI BENCANA DI KAWASAN PERKOTAAN (Study Kasus : Gunung Sahari Jakarta Pusat)
Auf, Abdurrohman Ibnu
Universitas Diponegoro
Murtini, Titien Woro
Universitas Diponegoro
Rukayah, Siti
Universitas Diponegoro
Jalur pedestrian, Bencana, Jalur evakuasi kawasan kota
Jalur pedestrian adalah jalur untuk pejalan kaki yang menghubungkan satu tempt ke tempat lainnya. Jalur pedestrian sangat dibutuhkan dalam sebuah kawasan kota. Jalur pedestrian dapat dikatakan juga sebagai ruang terbuka publik, karena pada jalur pedestrian ini dapat digunakan juga sebagai fasilitas untuk bersosialisasi antar individu. Selain itu juga pada jalur pedestrian yang aman dan nyaman bagi penggunanya, elemen-elemen pendukung juga harus disediakan. Berbagai fasilitas yang ada di jalur pedestrian dapat melengkapi fungsi jalur pedestrian sebagai ruang publik (maulani,dkk, 2013). Kawasan Gunung sahari jakarta pusat merupakan jalan utama dikota Jakarta yang memiliki jalur pedestrian, Jalur pedestrian pada Koridor Gunung Sahari mengalami peningkatan kegiatan yang cukup pesat menyusul meningkatnya perkembangan aktivitas dikoridor jalan tersebut (Rohman, 2015) . Namun, peningkatan hanya disalah satu sisi saja, beberapa faktor menjadi penyebabnya. Melihat fenomena tersebut muncul pertanyaan mengapa tidak difungsikan kembali jalur tersebut?. Bencana merupakan salah satu hal yang dapat terjadi dimana, kapan, dan kepada siapa saja. Bencana dapat berupa bencana alam dan human eror. Penanggulangan bencana belum terlalu diperhatikan oleh masyarakat. Salah satunya jalur evakuasi bencana di kawasan kota. Tidak berfungsinya pedestrian di koridor gunung sahari layak untuk diteliti dan ditinjau apakah layak untuk difungsikan sebagai jalur evakuasi?
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10784
MODUL; Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/50043
2023-06-26T06:42:04Z
modul:ART
"230327 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
ARSITEKTUR NABATI : RESPON RUANG PASKA PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA
Sekarlangit, Nimas
Department of Architecture, Universitas Atma Jaya Yogyakarta https://orcid.org/0000-0002-5018-5811
Satwiko, Prasasto
Department of Architecture, Universitas Atma Jaya Yogyakarta https://orcid.org/0000-0003-2795-4413
arsitektur nabati; kebiasaan hidup baru; pandemic zoonosis; pertanian perkotaan
Pandemi COVID-19 tahun 2020 memaksa seluruh penduduk bumi, termasuk Indonesia untuk menjalani kebiasaan hidup baru. Para ahli yang berkompeten menyatakan bahwa pandemi zoonosis yang terus berulang terkait erat dengan konsumsi manusia pada hewan liar dan ternak. Sebenarnya sumber pangan nabati telah terbukti dapat memenuhi kebutuhan nutrisi lengkap manusia. Arsitektur nabati nusantara adalah bentuk arsitektur yang menggabungkan wadah aktivitas manusia dengan tanaman pangan dalam konteks lokal. Arsitektur nabati menawarkan pemecahan terpadu dan komprehensif terhadap masalah pencegahan berulangnya pandemi zoonosis, pencukupan nutrisi, keanekaragaman hayati, serta kualitas lingkungan hidup perkotaan. Tulisan ini menggunakan metode terbaru dengan menggali informasi terkini yang berhubungan dengan COVID 19 dan membahas benang merah antara pandemi dan desain arsitektur arsitektur nabati nusantara. Sebagai objek studi yaitu karya mahasiswa dan arsitek profesional dalam menanggapi ide pertanian perkotaan. Hasil pembahasan menemukan bahwa baik mahasiswa dan arsitek profesional di Indonesia telah memiliki wawasan cukup lengkap dan inovatif tentang desain pertanian perkotaan yang dapat menjadi bentuk arsitektur nabati nusantara
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2023-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/50043
MODUL; Vol 23, No 1 (2023): MODUL vol 23 nomor 1 tahun 2023
ind
Copyright (c) 2023 Nimas Sekarlangit, Prasasto Satwiko
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/60224
2023-12-20T04:56:53Z
modul:ART
"231220 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
DAYLIGHT OPTIMIZATION IN A CAFÉ THROUGH WINDOW TO WALL RATIO AND ILLUMINANCE ANALYSIS: A CASE STUDY OF BREW AND CHEW CAFÉ IN BANDUNG, INDONESIA
Ardyanny, Yuninda Mukty
Departement of Architecture, Universitas Multimedia Nusantara
Window to Wall Ratio, Daylighting, Illuminance Level, Daylight Simulation, Café
Daylighting is essential for enhancing the lighting ambiance and ensuring occupants' visual comfort in a café. Nowadays, a café is not only a leisure destination, but also becomes a preferred place for people working remotely. Consequently, the necessity for proper daylighting in a café becomes crucial to achieve customers' visual comfort. Regarding daylighting, windows play a pivotal role in bringing natural light into a building. Thus, the Window-to-Wall Ratio (WWR) percentage has a significant impact on the illuminance level within the building. To prevent visual discomfort, the Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) v4.1 Standard for daylight measurement will serve as the parameter to achieve an acceptable level of illuminance, ranging between 300 lux and 3,000 lux at both 9 AM and 3 PM. The objective of this research is to determine the optimal WWR percentage in a case study café to achieve an acceptable illuminance level based on the LEED v4.1 standard, using Velux as the simulation software. The research methodology involves measuring the existing illuminance level of the case study café using a lux meter to validate the building simulation results. Subsequently, the 3D model of the café will be simulated in Velux with varying Window-to-Wall Ratios (WWR) to identify the optimal WWR that aligns with the LEED v4.1 standard for daylight measurement.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2023-12-04 08:38:47
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/60224
MODUL; Vol 23, No 2 (2023): MODUL vol 23 nomor 2 tahun 2023 (in proof )
eng
Copyright (c) 2023 Yuninda Mukty Ardyanny
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19010
2020-06-13T13:30:35Z
modul:ART
"180523 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
RANCANG BANGUN SMART-HOME (APLIKASI INSTALASI PERANGKAT ENERGI ALTERNATIF SINAR MATAHARI DALAM DISAIN RUMAH TINGGAL)
Pribadi, Septana Bagus
Universitas Diponegoro
Prianto, Eddy
Universitas Diponegoro
Smart home; alternative energy; Sunlight; ATMI Solo
The development of non-polluted renewable energy such as solar power, wind power, hydro power, sea wave power, growed rapidly in accordance with the technology developments in the recent decade.
The electric energy from PLN (Indonesian Electricity Company) obtained from fuels processed through power plant converted into electrical energy. Generally, the use of electricity as a major power generator causes pollution, besides the price of fossil fuels tends to rise that make the increase in investment. One of abundantly alternative energy in Indonesia is solar radiation. The employing of of solar energy used solar panels (solar cell) convert sunlight into electrical energy directly. It easily employs in residencies commonly referred to Solar Home System.The synergistic home design which applies active design tools called Smart Home. As the development of a power plant has no synchronization with the residential design, this research purposes to observe and synchronize the installation of alternative energy device in residencies.The cooperation with PT ATMI Kreasi Energy was very advantageous for developing this subject matter from other perspectives in the future.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-05-23 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/19010
MODUL; Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/23034
2019-07-17T13:52:50Z
modul:ART
"190529 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KONTEKSTUAL LOKASI TAPAK PADA KECAMATAN SRUMBUNG MAGELANG
Harani, Arnis Rochma
Universitas Diponegoro
Indarto, Eddy
Universitas Diponegoro
Sholih, Muhammad Najieb
CV. Raline Design Lab
analisis tapak; kelaikan; evaluasi; kantor kecamatan; kebencanaan; pradesain
Perkembangan model penataan kawasan di Indonesia membuat kantor kecamatan perlu mewadahi kegiatan formal dan informal masyakatnya. Kantor kecamatan dituntut mampu mengoptimalkan luasan yang dimilikinya untuk berkumpul, melakukan aktivitas masyarakat serta menjadi sebuah pusat pemerintahan skala kecamatan yang tanggap saat terjadi bencana khususnya dapat menampung masyarakat dengan cukup ruang. Dari berbagai permasalahan yang ada di lokasi, maka dibutuhkan suatu studi untuk mengetahui kecamatan untuk dapat dikembangkan, baik itu di relokasi atau dikembangkan kembali dengan tapak yang sama. Studi ini membahas tentang pembobotan tapak sebagai acuan mengembangkan kantor kecamatan. Studi dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan deduktif. Kajian regulasi dan pustaka, studi observasi lapangan dan studi kasus dilakukan untuk mengkonfirmasi kelaikan tapak eksisting. Tujuan dari studi ini adalah untuk menentukan kelaikan tapak yang sedang digunakan sebagai kantor kecamatan. Hasil yang dicapai adalah kelayakan kondisi eksisting tapak until dikembangkan menjadi kantor kecamatan dengan beberapa Saran perbaikan.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/23034
MODUL; Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2019 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/25884
2020-12-02T09:53:34Z
modul:ART
"200529 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
ORIENTASI BANGUNAN RUMAH SUSUN MENUJU HUNIAN VERTIKAL YANG EFISIEN ENERGI Studi Kasus Blok A dan B, Rumah Susun Kudu Semarang
Firmandhani, Satriya Wahyu
Universitas Diponegoro
Pandelaki, Edward Endrianto
Universitas Diponegoro
Penelitian ini mencoba merespon isu lingkungan yang muncul terkait green desain sebagai tanggung jawab pelaku arsitektur. Sebuah bangunan kini dituntut untuk memiliki nilai ramah lingkungan yang salah satunya dapat tercermin dari efisiensi energi bangunan tersebut. Rumah Susun Kudu merupakan salah satu rusun yang berada di Kota Semarang memiliki beberapa blok dengan orientasi yang berbeda. Terkait dengan isu lingkungan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi energi pada rusun Kudu dengan pertimbangan orientasi bangunan, bukaan dan shading device menggunakan metode kuantitatif berbasis edge design. Penelitian ini mengungkap bahwa blok rumah susun yang memiliki bukaan yang lebih kecil pada arah timur-barat lebih efisien energi dan pemutaran orientasi bangunan 15o dari arah mata angin akan membuat bangunan lebih efisien energi.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/25884
MODUL; Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles)
ind
Copyright (c) 2020 Firmandhani, Pandelaki
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1464
2012-02-01T13:46:15Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR TRADISIONAL PADA HOTEL GRAND HYATT BALI
Haryanto, Haryanto
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Iswanto, Dhanoe
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Arsitektur tradisional merupakan ilmu yang memiliki berbagai dasar-dasar falsafat, ekologi, teknologi, estetik, tata laksana, tata ritual, sosiologi, dan sebagainya secara lengkap dan menyeluruh dan terperinci. Berbagai arsitektur tradisional yang telah melembaga dengan mantap dan utuh, pada umumnya mengandung pengetahuan dan pengertian yang sangat mendalam dan luas mengenai tata ruang waktu bagi kehidupan manusia di akherat.
Produk arsitektur Bali tidak bisa lepas dari konsepsi hidup orang Bali yang sangat erat kaitannya dengan norma-norma keagamaan (agama Hindu Dharma). Dengan berlandaskan kepercayaan dan budaya yang mereka anut, terciptalah produk arsitektur yang sangat bernilai regili. Perpaduan modern dan tradisional disajikan secara apik dan menghasilkan produk yang selaras/serasi dengan penikmat arsitektur tersebut.
Perpaduan modern-tradisional yang kental dapat terlihat pada daerah-daerah wisata serta perhotelannya. Salah satunya adalah Hotel Grand Hyatt Bali. Perpaduan modern-tradisional yang tetap menjunjung nilai religi sangat apik disajikan oleh arsiteknya. Berbagai ornamen tradisional tersaji di dalamnya. Tetapi di samping ketradisionalan tersebut, Grand Hyatt Bali juga tetap mengikuti trend arsitektur masa kini.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1464
MODUL; Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/35335
2021-07-19T12:47:16Z
modul:ART
"210208 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN ARSITEKTUR ETNIK PADA BANGUNAN PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS: PASAR BADUNG DI BALI)
Chandra, Aulia Widya
Program Studi Arsitektur, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Hantono, Dedi
Program Studi Arsitektur, Universitas Muhammadiyah Jakarta https://scholar.google.com/citations?user=rd8OL_wAAAAJ http://orcid.org/0000-0002-1198-7459
Pasar Tradisional; Arsitektur Etnik; Suku; Budaya; Langgam; Filosofi
Keberagaman suku bangsa yang dimiliki oleh setiap negara khususnya negara Indonesia merupakan suatu aset berharga yang harus dijaga dan dilestarikan oleh bangsa Indonesia. Setiap suku bangsa memiliki tradisi kebudayaan yang berbeda sesuai dengan daerahnya masing-masing. Namun, seiring berkembangnya zaman, nilai lokal yang terkandung dalam kebudayaan tradisional tersebut perlahan mulai luntur. Agar ciri khas kebudayaan tradisional di suatu daerah tidak hilang, maka hadirnya konsep Arsitektur Etnik ini dapat dijadikan sebagai alat untuk melestarikan kebudayaan suatu bangsa. Salah satu bangunan yang menerapkan konsep Arsitektur Etnik yaitu Pasar Badung yang ada di Bali. Pembangunan pasar ini mencerminkan kebudayaan Etnik Bali yang sangat ekspresif dan mengedepankan aspek religi (agama hindu). Pengekspresian tersebut dapat dilihat melalui interaksi masyarakat Bali dengan lingkungannya yang terkandung dalam konsep Tri Hita Karana. Penataan ruang pada Pasar Badung memiliki nilai filosofi yang tinggi. Begitu pun dengan bentuk bangunan serta penerapan ornamen bangunannya. Penggunaan unsur tradisional seperti kori pada Pasar Badung membuat bangunan ini semakin menunjukan karakternya sebagai bangunan asli Etnik Bali. Penggunaan ornamen dengan unsur hindu yang kental dan permainan warna yang kontras serta penggunaan tekstur material lokal seperti batu bata juga dapat menonjolkan karakter dari Arsitektur Etnik Bali yang kuat. Dengan menerapkan unsur tradisional yang terkandung dalam kebudayaan Bali, bangunan pasar ini telah menunjukan identitasnya sebagai Etnik Bali yang diwujudkan dalam desain bangunan Pasar Badung. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan serta mengetahui penerapan konsep Arsitektur Etnik pada bangunan Pasar Badung. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif pada studi kasus.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-02-08 00:00:00
application/pdf
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/35335
MODUL; Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 ( 8 articles)
ind
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/download/35335/109702
Copyright (c) 2021 Aulia Widya Chandra, Dedi Hantono
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6547
2018-07-03T16:33:59Z
modul:ART
"180703 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Panduan Desain Penggunaan Jenis Material Finishing Pada Desain Bangunan Arsitektur Ruang Spesifik (Studi Kasus Ruang Operasi pada Bangunan Rumah Sakit)
Wahyuningrum, Sri Hartuti
JAFT Undip
Werdiningsih, Hermin
JAFT Undip
Murtini, Titien Woro
JAFT Undip
Abstrak
Perancangan arsitektur pada bangunan publik khususnya pada bangunan dengan fungsi spesifik seperti Rumah Sakit harus mempertimbangkan faktor perencanaan fungsional yang terpadu dalam penyelesaian desainnya . Mengingat Bangunan Rumah Sakit mempunyai persyaratan bangunan yang relatif kompleks karena spesifikasi masing-masing ruang pelayanan kesehatan yang disediakan.
Persyaratan teknis khusus pada ruang spesifik menyebabkan pertimbangan penggunaan material yang tepat menjadi utama karena konsekuensi yang akan dihadapi adalah berkurangnya fungsi pelayanan atau kinerja ruang yang akan berakibat fatal pada penyelenggaraan prosedur tindakan pelayanan kesehatan yang menyangkut keselamatan nyawa manusia .
Ruang Bedah/ Ruang Operasi (Operating Kamar) pada Bangunan Rumah Sakit mempunyai tingkat kinerja yang sangat tinggi, dan termasuk dalam Kategori Zona dengan Resiko Sangat Tinggi dalam persyaratan ruangnya.
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai panduan dalam proses perancangan arsitektur untuk perancangan finishing ruang spesifik terutama untuk bangunan Rumah Sakit melalui kajian terhadap penyelesaian detail arsitektur yang terpadu sehingga akan membantu menemukenali perancangan yang bersifat komprehensif.
Kata Kunci : Bangunan Fungsi Spesifik , Persyaratan Fungsional, Detail Finishing Arsitektur
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-07-03 16:33:59
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/6547
MODUL; Vol 14, No 1 (2014): MODUL
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/43345
2022-06-07T00:38:22Z
modul:ART
"211231 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
MONTAGE AS SPATIAL RECONSTRUCTION OPERATION METHOD IN DESIGNING CINEMATIC ARCHITECTURE
Lestari, Neneng Rika
Department of Architecture, University of Indonesia, Jl. Margonda Raya, Pondok Cina, Beji, West Java, Depok 16424, Indonesia
Paramita, Kristanti Dewi
Department of Architecture, University of Indonesia, Jl. Margonda Raya, Pondok Cina, Beji, West Java, Depok 16424, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-7264-7554
Atmodiwirjo, Paramita
Department of Architecture, University of Indonesia, Jl. Margonda Raya, Pondok Cina, Beji, West Java, Depok 16424, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-7182-5531
Montage; Cinematic; Film; Architecture; Spatial Reconstruction Operations.
This article investigated montage to understand and arrange cinematic architecture through operations of spatial reconstruction to present a sequence of spatial experiences. Montage is a part of discourses related to cinematic, film, and architecture. This article explored the montage approach as the primary basis in the architectural design process through spatial experience. The discussion is based on the idea that montage is emphasized in three things, i.e., sequence, multiple layers of meaning, and movement. These three aspects were further observed through the montage precedent comprising various cinematic precedents based on montage in architecture, i.e., Manhattan Transcripts and Parc de La Villette from Bernard Tschumi, Villa Savoye from Le Corbusier, and Maison Bordeaux from Rem Koolhaas. The finding of this study is a synthesis of some of these precedents that resulted in an understanding of space reconstruction operations, i.e., dismantlement, disappearance, and reassembly, all three of which exist as strategies that will be part of the production process to develop montage-based cinematic architectural design, creating new spatial sequence that provide alternative spatial experience. This article expands the knowledge regarding montages that cinematics and films can be a development in architectural design.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-07-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/43345
MODUL; Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
eng
Copyright (c) 2021 Neneng Rika Lestari, Kristanti Dewi Paramita, Paramita Atmodiwirjo
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10733
2018-01-10T14:31:16Z
modul:ART
"150101 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
GAMBARAN BENTUK SPASIAL KAMPUS UNDIP TEMBALANG MENURUT KEMAMPUAN PETA MENTAL MAHASISWA
Purwanto, Edi
Wijayanti, Wijayanti
bentuk spasial, peta mental, pengamat, imagibilitas, legibilitas
Sejak kampus Undip Tembalang dihuni oleh mahasiswa dari semua Fakultas pada tahun 2010, terjadi dinamika kehidupan di kampus ini yang dilakukan oleh mahasiswanya. Dinamika kehidupan tersebut salah satunya berdampak pada tingkat pengenalan mahasiswa terhadap lingkungan kampusnya. Karena terjadi secara terus menerus dan berulang-ulang, mahasiswa Undip akan mengenali lingkungan mana saja di dalam kampus yang menurut mereka dapat masuk dalam memori kepala. Pengenalan terhadap lingkungan kampusnya berkaitan dengan seberapa besar mahasiswa mengenali area-area kampus, area mana yang lebih mudah maupun lebih sulit dikenali atau bahkan dihindari. Selain itu beberapa bangunan arsitektur dapat digunakan sebagai elemen pendanda dan orientasi, sehingga memudahkan mahasiswa dalam menjelajah kampusnya.
Gambaran bentuk spasial kampus Undip Tembalang dapat dilakukan dengan mengetahui kemampuan peta mental mahasiswa sebagai pengamat. Peta mental mempersoalkan cara pengamat memperoleh, mengorganisasi, menyimpan, dan mengingat kembali informasi tentang lokasi, jarak dan susunan dalam lingkungan kota tersebut. Peta mental mempunyai konsep dasar yang disebut dengan imagibilitas atau kemampuan untuk dibayangkan/digambarkan. Imagibilitas mempunyai hubungan yang sangat erat dengan legibilitas, atau kemudahan untuk dapat dipamahi/dikenali.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yaitu berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kemampuan peta mental pengamat dalam memahami bentuk spasial kampus dengan objek kampus Undip Tembalang.
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran seberapa besar bentuk spasial kampus Undip Tembalang dapat dikenali oleh mahasiswa sebagai pengamat berdasarkan kemampuan peta mentalnya
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10733
MODUL; Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15882
2018-01-16T12:29:47Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10779
2020-06-13T13:29:04Z
modul:ART
"160101 2016 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
MODEL PENATAAN KAWASAN DAN PENATAAN BANGUNAN DI RENCANA WADUK CILIWUNG HULU CISARUA BOGOR
Wahyuningtyas, Endang
Universitas Jayabaya
Romadhon, Eri Setia
Universitas Jayabaya
Lubena, Lubena
Universitas Jayabaya
Model, Penataan kawasan, penataan bangunan, kaizen.
Banjir yang seringkali melanda Kota Jakarta dan sekitarnya, mendorong pemerintah untuk segera melaksanakan rencana pembangunan waduk yang pernah tertunda. Pembangunan waduk diharapkan dapat mengendalikan debit air yang masuk ke Jakarta melalui Sungai Ciliwung sehingga bencana banjir dapat teratasi. Waduk bertujuan mengendalikan debit air dari DAS Ciliwung Hulu. Serangkaian studi kelayakan penentuan lokasi waduk telah dilakukan. Data tahun 2009, PU akan membangun waduk di wilayah Cisarua. Tetapi berdasarkan informasi BBWS bulan April 2015, waduk yang akan dibangun berjenis Waduk Kering (Dry Dam) di wilayah Megamendung. Pembangunan waduk akan berpengaruh secara fisik dan sosial pada masyarakat Megamendung khususnya di lokasi penelitian yaitu Desa Cipayung Dusun 3. Masyarakat akan terbagi menjadi dua kelompok Terdampak (yang terkena imbas pembangunan waduk) yaitu Terdampak waduk dan Terdampak Greenbelt. Keduanya memiliki implikasi tersendiri bagi masyarakat. Penelitian ini memberikan suatu model penataan kawasan dan bangunan di sekitar waduk yang berbasis pada potensi wilayah, setelah sebelumnya menggali pendapat dan harapan masyarakat melalui kuesioner. Setelah melalui analisis dalam lembar periksa dari Metode Kaizen, selanjutnya ditetapkan suatu sasaran yang sesuai dengan pendapat dan harapan masyarakat di Lokasi Penelitian.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10779
MODUL; Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19408
2018-07-03T16:53:06Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17039
2020-06-13T13:30:11Z
modul:ART
"180111 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
STUDI PENDAHULUAN STREETSCAPE YANG MERESPON BENCANA
Harsritanto, Bangun IR
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Roesmanto, Totok
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
respon bencana; studi; streetscape
Semarang seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia menghadapi bencana alam maupun bencana akibat kelalaian manusia seperti : banjir, longsor ,dan kebakaran. Streetscape sebagai unsur dari jalur transportasi dan mitigasi bencana perlu pendekatan desain khusus untuk memenuhi fungsi aksesibilitas universalnya meskipun dalam keadaan bencana. Beberapa kasus yang terjadi adalah sebaliknya. Ketika bencana itu terjadi streetscape menjadi tidak berfungsi dan bahkan memperparah dampak bencana tersebut, Tujuan: Tujuan dari studi ini adalah untuk merumuskan desain streetscape yang merespon bencana yang terjadi di Semarang (terutama : banjir, longsor dan kebakaran). Metode: Desain penelitian ini adalah eksploratif dengan merespon hasil observasi evaluasi kawasan terutama yang sering terkena bencana (studi kasus). Streetscape yang akan diobservasi dan dijadikan studi kasus. Desain streetscape harus mampu mengalirkan air secara khusus, membendung longsoran tanah maupun memutus kobaran api yang dapat menghancurkan area perkotaan.Untuk penelitian lanjutan dapat dilakukan evaluasi pada streetscape yang ada pada perumahan atau permukiman dengan variable maupun parameter yang disebut diatas
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-01-11 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17039
MODUL; Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles)
ind
Copyright (c) 2017 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/54890
2023-06-26T06:52:14Z
modul:ART
"230621 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PERUBAHAN FUNGSI RUANG AKIBAT PERKEMBANGAN PARIWISATA DI DESA WISATA DIENG KULON BANJARNEGARA
Riswanto, Mukhlasin
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Ratih Sari, Suzanna
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Rukayah, Raden Siti
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Kawasan Wisata Dieng Kulon merupakan daerah yang banyak diminati oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Jumlah pengunjung kawasan wisata ini semakin meningkat sehingga meningkatkan perubahan fungsi ruang pada kawasan wisata dieng untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan fungsi ruang berdasarkan empat elemen pariwisata yaitu daya tarik wisata, aksesibilitas, amenitas dan pelayanan tambahan serta penyebab terjadinya perubahan fungsi ruang. Metode penelitianyang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi serta observasi di Desa Wisata Dieng Kulon. Data penelitian ini kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menjukkan bahwa terdapat beberapa perubahan fungsi ruang pada semua elemen pariwisata namun perubahan yang paling banyak pada komponen amenitas sepertinya banyak perkembangan pada homestay dan toko untuk mendukung fasilitas di Kawasan Wisata Dieng Kulon. Penyebab perubahan yang terjadi di Desa Dieng Kulon dikarenakan adanya potensi peningkatan ekonomi untuk masyarakat.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2023-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/54890
MODUL; Vol 23, No 1 (2023): MODUL vol 23 nomor 1 tahun 2023
ind
Copyright (c) 2023 Mukhlasin Riswanto, Suzanna Ratih Sari, Siti Rukayah
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17259
2020-06-13T13:29:44Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
A REVIEW OF UNIVERSAL DESIGN ON ELDERY HOUSE DESIGNS DEVELOPMENT –CASE SOUTH KOREA-
Harsritanto, Bangun I R
Universitas Diponegoro
Universal Design; Development; South Korea; Review; Diversity
The evolution toward Universal Design was began in the 1950s with a new attention to design for people with
disabilities. At the same era South Korea began their development after several wars. Recently some of researchs and
projects in South Korea which conducted on Universal Design concept are increasing in quantity and widening in
multidiciplinary areas to make a better living for people in South Korea.This study examined those researches and
projects to determine the progress of Universal Design principles application in South Korea in several periods and
evaluated the result by the project’s purpose. This study is a review from several literatures related to universal design
application in South Korea.The Review revealed that South Korea has published regulations, guidelines and law based
on universal design principles. South Korea has established universal design principles as fundamental basis in
designing and developing their elderly residential houses. Application of universal design influenced the knowledge of
diversity for people especialy in disability and elderly. Universal design encourage people with diversity in ability, ages,
gender to live together without barrier to access and use every facilities in their regions.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-02-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17259
MODUL; Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21149
2020-06-13T13:31:09Z
modul:ART
"181122 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN LINGKUNGAN SEKITAR AKIBAT PEMBANGUNAN UNDERPASS STUDI KASUS : UNDERPASS MAKAMHAJI, SUKOHARJO
Riza, Masyiana Arifah Alfia
Universitas Diponegoro
Firmandhani, Satriya Wahyu
Universitas Diponegoro
Iswardhani, Tanty KA
Universitas Gadjah Mada
underpass; lingkungan; air tanah
Perlintasan kereta api merupakan salah satu faktor penyebab adanya pemberhentian kendaraan di suatu ruas jalan yang bila kondisi padat akan menyebabkan kemacetan. Dalam rangka mengantisipasi kemacetan dan memperlancar pergerakan transportasi maka diadakan suatu alternatif solusi semisal pelebaran jalan, pembangunan fly over, ataupun pembangunan underpass. Underpass adalah jalan melintang di bawah jalan lain atau persilangan tidak sebidang dengan membuat terowongan di bawah muka tanah. Jl. Slamet Riyadi di kelurahan Makamhaji, kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo melakukan pembangunan underpass dimaksudkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang sering terjadi karena memang merupakan ruas jalan padat ditambah dengan perlintasan kereta api. Namun setelah selesai pembangunan dan difungsikan justru menimbulkan masalah-masalah baru terkait social dan lingkungan Tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah agar mengetahui tentang faktor apa saja yang menjadi penyebab masalah lingkungan dan sosial pada proyek underpass ini timbul. Dari hasil analisis didapatkan 4 faktor yang menjadi penyebab kerusakan lingkungan oleh proyek underpass yaitu faktor pengetahuan dalam mengenal lokasi proyek, faktor pemanfaatan kelestarian alam dalam proyek underpass ini kurang bijaksana , faktor teknologi yang kurang memadai, dan faktor kerja sama antara pemerintah dengan warga .
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-11-22 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/21149
MODUL; Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles)
ind
Copyright (c) 2018 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/26465
2020-11-16T20:15:48Z
modul:ART
"191202 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
SELF-KINETIC JALOUSIE SEBAGAI PENERAPAN TEKNOLOGI CLIMATE RESPONSIVE-ADAPTABLE ARCHITECTURE
Sari, Wulani Enggar
Architecture Department, Universitas Katolik Parahyangan https://scholar.google.co.id/citations?user=MxBl8Q4AAAAJ&hl=id
Andoni, Heri
Master Graduate program, Institut Teknologi Bandung
self-kinetic; jalusi adaptif; climate-responsive; adaptable architecture, kenyamanan termal; gangguan iklim; aliran udara
Kenyamanan termal adaptif adalah model utama yang digunakan untuk mempelajari kenyamanan termal di bangunan berventilasi alami, sehingga salah satu pemanfaatan alam untuk bangunan dapat menyelaraskan dengan iklim dan salah satunya adalah aliran udara. Upaya seminimal mungkin menggunakan energi dan merespon potensi aliran udara dapat dilakukan dengan desain adaptif pada bangunan.
Inovasi teknologi bukaan jalusi adaptif dilakukan untuk merespon iklim dan meadaptasi kondisi aliran udara untuk mencapai kenyamanan termal tujuan penelitian ini adalah menerapkan strategi desain adaptif dengan pendekatan desain komponen bangunan yang bekerja self kinetic sebagai bentuk penyesuaian terhadap konteks iklim stempat. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur tentang pemikiran self kinetik yang dapat dijadikan referensi atau pengembangan desain berikutnya.
Hal menarik yang dapat dilihat pada penelitian ini dilihat dari perkembangan teknologi desain adaptif yang terus dilakukan dan melihat arsitektur merupakan pemikiran bangunan yang selalu beradaptasi untuk merespon perubahan kebutuhan manusia dan fluktuasi kondisi lingkungan. Bangunan yang mampu bereaksi terhadap gangguan dan berfluktuasi kondisi lingkungan khususnya merespon termal dan aliran udara.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-12-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/26465
MODUL; Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2019 Wulani Enggar Sari
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1456
2012-02-01T12:57:40Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN KONSERVASI GEDUNG MARBA
Indraswara, Muhammad Sahid
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Kawasan Kota Lama Semarang merupakan kawasan yang dibangun oleh pemerintah Hindia – Belanda. Berdiri sejak 9 Juni 1705, Semarang merupakan kota yang memiliki peranan penting bagi sektor perdagangan dan keamanan pihak Hindia – Belanda. Pada saat itu VOC berhasil menyelesaikan pembangunan bentengnya yang berada di tepi Kali Semarang. Dengan dibangunnya benteng tersebut Kawasan Kota Lama berkembang menjadi kawasan pemukiman dan pusat pemerintahan kolonial Belanda.
Tujuan dari studi ini adalah mengidentifikasi sejarah perkembangan dan karakteristik objek konservasi yang termasuk dalam bangunan Kolonial Belanda. Upaya dokumentasi dilakukan sebagai acuan dalam analisis ketika akan menentukan jenis konservasi pada gedung tersebut.
Bangunan Marba berbentuk simetris yang begitu kuat mendominasi tampilan visual bangunan-bangunan, dengan garis-garis vertikal dan horisontal yang dominan pada bukaan dinding, garis pemisah jendela, garis dasar bangunan, garis langit bangunan dan detail ornament.
Kata Kunci : Visual, Fasade, Marba
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 11:21:56
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1456
MODUL; Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/33203
2021-01-01T19:09:14Z
modul:ART
"201109 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
NARASI GERBANG RUMAH PERANAKAN DI PECINAN, LASEM, JAWA TENGAH: PENDEKATAN FENOMENOLOGI
Darmayanti, Tessa Eka
Universitas Kristen Maranatha https://orcid.org/0000-0001-8705-1131
Bahauddin, Azizi
School of Housing, Building & Planning, Universiti Sains Malaysia https://orcid.org/0000-0002-0050-7499
gate; phenomenology; narrative; Peranakan houses; Lasem
The gate is the most important component of Peranakan houses in Lasem. They are included in the cultural heritage of Indonesia and most of them are more than a hundred years old, but still stand firm and lined up neatly adorning the Pecinan area. Their embodiment gives different atmosphere and experience which is not found elsewhere, they are unique and irreplaceable. Unfortunately preserve these gateways becoming a serious challenge in the modern era. The finding comes from the phenomenon which was found after the field research and analyzed using phenomenology approach of Merleau Ponty, Juhani Pallasmaa and Steven Holl. Phenomenology allows people to express their existence through architecture and let its value appear to people as they experience it. The result showed that experiences would give the people have an attachment to the place unconsciously. The aim of this paper is to deliver cultural knowledge to the worldwide as one of the cultural heritages in Indonesia
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-10-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/33203
MODUL; Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles)
ind
Copyright (c) 2020 Tessa Eka Darmayanti, Azizi Bahauddin
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5377
2018-01-10T14:29:32Z
modul:ART
"130701 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
TAMAN KOTA DAN JALUR HIJAU JALAN SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI BANJARBARU
Widiastuti, Kurnia
Masyarakat Banjarbaru modern tetap membutuhkan kedekatan yang harmonis terhadap lingkungan alami yang menyehatkan. Salah satu solusi pemenuhan kebutuhan ini tidak lain adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH). di mana keberadaannya merupakan bagian penting dari jaringan ekosistem perkotaan, namun idealisme konsep awal pembentukannya tampaknya kurang disadari oleh masyarakat sekaran, sehingga kurang berfungsi secara optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan dari taman kota dan jalur hijau sebagai Ruang Publik di sepanjang jalan A Yani Banjarbaru.
Dari penelitian ini diketahui bahwa fungsi taman kota sebagai ruang publik kurang bermanfaat apabila penempatan elemen pendukung dan vegetasi peneduh tidak tepat guna. Permasalahan lain lebih disebabkan karena perbedaan faktor persepsi masyarakat, perilaku buruk, serta merebaknya PKL tanpa ada aturan khusus yang mengatur. Permasalahan yang berkaitan dengan. jalur hijau jalan adalah kurang adanya pemeliharaan yang baik, serta perencanaannya cenderung mengutamakan faktor estetika daripada fungsinya
Kata kunci: Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Jalur Hijau, Ruang Publik
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-07-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/5377
MODUL; Volume 13, Nomer 2, Tahun 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/38433
2022-06-07T00:38:22Z
modul:ART
"210901 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PERILAKU ADAPTASI DAN PERUBAHAN PENATAAN HUNIAN DI MASA PANDEMI COVID-19
Asharhani, Imaniar Sofia
Universitas Pradita
Gupitasari, Marchelia
Universitas Pradita
telework; adaptasi; modifikasi; penataan; hunian; covid-19
Penyesuaian perilaku selama Pandemi Covid 19 akibat perubahan pola kegiatan bekerja dan belajar dari rumah memberikan dampak besar pada kegiatan sehari-hari di dalam rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengunkap faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan penghuni dan mengungkap ragam modifikasi hunian yang dilakukan selama masa Pandemi Covid-19. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk menjadi rekomendasi desain untuk hunian yang adaptif apabila terjadi perubahan situasi yang tiba-tiba. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengetahui kecenderungan kepuasan penghuni pada proses penataan ulang dalam rumah tinggal. Sampel data dikhususkan kepada keluarga yang melaksanakan bekerja dan belajar dari rumah pada masa protokol menjaga jarak ditetapkan. Pengambilan data ditujukan kepada sejumlah narasumber dan dilakukan wawancara mengenai kepuasan mereka terhadap perubahan yang terjadi pada hunian masing- masing. Narasumber tersebut sekaligus berlaku menjadi pengamat perubahan.yang terjadi di hunian mereka. Analisis mengenai ragam perubahan dilakukan dengan membuat klasifikasi terhadap jumlah dan jenis perubahan yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan penghuni memiliki kecenderungan kearah positif dengan adanya kompromi terhadap fungsi beragam dalam satu ruangan dan terjadi peningkatan perawatan ruangan, dan kompromi terhadap kebisingan. Tipe perubahan yang terjadi paling banyak ditemukan adalah pembagian dan penukaran fungsi ruangan.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-07-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/38433
MODUL; Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
ind
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/download/38433/117501
Copyright (c) 2021 Imaniar Sofia Asharhani, Marchelia Gupita Sari
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7851
2018-01-10T14:30:05Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
Pencapaian Perumahan Berkelanjutan ‘Pemilihan Indikator Dalam Penyusunan Kerangka Kerja Berkelanjutan’
Sudarwanto, Budi
Pandelaki, Edward E
Soetomo, Sugiono
indikator, kerangka kerja, perumahan berkelanjutan
Keberlanjutan merupakan issue sentral dalam konteks pembangunan abad 21. Pembangunan perumahan berkelanjutan adalah kegiatan membangun lingkungan perumahan yang mendasarkan pada prinsip-prinsip berkelanjutan. Ada kesenjangan cara pandang dalam pembangunan perumahan dan pembangunan perkotaan, khususnya tidak adanya konsep keberlanjutan yang dirujuk secara bersama dalam program kegiatan pembangunan.
Tulisan ini menyusun indikator perumahan berkelanjutan yang dapat digunakan sebagai arahan pengembangan perkotaan yang didorong oleh pembangunan perumahan yang berkelanjutan. Hasil pengembangan perkotaan menjadi efektif bila pembangunan perumahan menunjukan konteks berkelanjutan. Sehingga penurunan kualitas lingkungan perkotaan khususnya sub-perkotaan dapat terjaga dan bahkan keseimbangan lingkungannya membaik. Hal ini akan mendorong tercapainya pembangunan kota berkelanjutan.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2014-11-21 17:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/7851
MODUL; Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/48732
2023-06-06T08:25:53Z
modul:ART
"221128 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Widiastuti, Ratih
System Engineering, faculty of integrated technology, Universiti Brunei Darussalam https://scholar.google.com/citations?user=22yCdFEAAAAJ&hl=id https://orcid.org/0000-0001-8619-9484
Review studi ini mengumpulkan dan merangkum literature terkait vertical greenery systems sebagai elemen selubung bangunan yang mendukung penghematan energi pada bangunan. Dengan adanya critical review ini beberapa aspek utama harus diperhatikan ketika melakukan studi terkait vertical greenery systems, pengaruh system struktur, kondisi iklim setempat, dan jenis tanaman yang digunakan. Kesimpulan utama yang didapatkan dari critical review ini adalah berdasarkan sistem konstruksinya, vertical greenery systems dibagi menjadi green façades dan green walls. Review terhadap pengaruh iklim menunjukkan bahwa studi vertical greenery systems hanya terkonsentrasi di Eropa dan Asia. Diketahui pemilihan jenis tanaman juga harus disesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Hal tersebut terkait dengan pengaruh ketebalan lapisan daun dan luas area dedaunan. Studi juga membuktikan bahwa vertical greenery systems memiliki kontribusi di dalam penurunan konsumsi energi pada bangunan, khususnya untuk pendinginan. Empat aspek utama yang menjadi kajian adalah pembayangan, pendinginan, insulasi, dan penahan angin.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-11-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/48732
MODUL; Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
ind
Copyright (c) 2022 Ratih Widiastuti
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10773
2018-01-10T14:33:21Z
modul:ART
"150701 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KERAGAMAN PERUBAHAN PADA RUMAH TRADISIONAL JAWA DI PEDESAAN
Sardjono, Agung Budi
Nugroho, Satrio
Keragaman; Perubahan; Rumah Tradisional; Pedesaan
Keragaman rumah tradisional Jawa di pedesaan saat ini menunjukkan bagaimana suatu nilai-nilai yang sebelumnya disepakati secara bersama mengalami perubahan-perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan yang terjadi pada rumah-rumah tradisional Jawa di pedesaan di Jawa Tengah dan menggali faktor-faktor yang menyebabkan perubahan tersebut terjadi. Obyek fisik penelitian adalah arsitektur rumah tradisional di pedesaan sementara obyek non fisiknya adalah penghuni rumah tersebut. Kasus penelitian diambil secara purposif pada 5 rumah tradisional di Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata ruang bangunan lebih banyak berubah, diikuti material dan kemudian bentuk bangunan. Pola massa bangunan masih menunjukkan pembagian ruang tamu, ruang tidur, serta dapur. Perkembangan massa bangunan pada arah membujur, menyamping maupun kombinasi. Dalem sebagai bangunan utama justru yang paling banyak mengalami perubahan, terutama karena penambahan ruang tidur. Sementara elemen-elemen yang masih dipetahankan adalah bentuk atap, struktur serta gebyok ornamen pada Dalem. Faktor-faktor penyebab perubahan adalah karena perubahan penghuni, perubahan pola aktivitas, perubahan pengetahuan dan bahan bangunan serta perubahan anggapan terhadap rumah. Pada intinya perubahan-perubahan tersebut terjadi karena perubahan budaya penghuni rumah, sehingga mendorong perubahan pada perwadahannya.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10773
MODUL; Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13380
2018-01-16T13:15:30Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17252
2020-06-13T13:29:25Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
STUDI KATEGORISASI KONSERVASI PADA KOMPLEK SUSTERAN BANGKONG SEMARANG DARI PENDEKATAN DISIPLIN ARSITEKTUR
Wahyuningrum, Sri Hartuti
Universitas Diponegoro
Suprijadi, Bambang
Universitas Diponegoro
Tudjono, Sri
Universitas Diponegoro
categorization; conservation
Designing architecture development for Heritage Building should handled in carefully attention due to regulation has been protected the artefact. Most of development actions such as rehabilitation, renovation,redesign or development the individual building or building complex are related to develop the building into new function or other development in the context of extention of the needs. Conservation Catagorysation Study is one of the procedure can be used in which is provided through observation stage,documentation, catagorysation analysis to the heritage building complex as approach strategy before provide designing architecture developmentThis research just an example of guidline technique in the process of architectural design in developing heritage building complex based on preservationconservation strategies.Specific approach of architectural context will provide in the future continuing research from other discipline of approach such as archeologies approach to bring final conservation catagorysation comprehensively.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-02-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17252
MODUL; Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17246
2020-06-13T13:29:52Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PENGGUNAAN RUAS JALAN SEBAGAI PASAR TRADISIONAL DI GANG BARU PECINAN, SEMARANG
Murtini, Titien Woro
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Wahyuningrum, Sri Hartuti
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Ruang; Ruas Jalan,; Aktivitas;
Pemanfaatan ruas jalan gang baru sebagai ruang untuk pasar tradisional sangat menarik untuk di kaji , karena kegiatan tersebut sudah terjadi sejak masa lalu hingga sekarang, walaupun fasilitas perbelanjaan modern saat ini di kota Semarang sudah tersedia dengan kondisi yang memadahi dan nyaman namun keberadaan pasar tradisional termasuk gang baru hingga saat ini masih tetap berlangsung dan diminati oleh masyarakat tidak hanya masyarakat disekitar Pecinan saja tetapi oleh masyarakat Semarang secara keseluruhan.Penelitian Penggunaan Ruas Jalan Sebagai Pasar Tradisional di Gang Baru Pecinan Semarang bertujuan menggali faktor-faktor yang menyebabkan pasar ini masih diminati hingga saat ini dan untuk mengetahui elemen ruang apakah yang membentuk ruas gang baru menjadi pasar tradisional. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan rasionalistik dengan paradigma kualitatif. Pendekatan penelitian rasionalistik kualitatif ini sesuai dengan sifat masalah penelitian yaitu untuk mengungkap dan memahami faktor pendorong pembentukan ruas jalan lingkungan menjadi ruang ekonomi yang berpengaruh terhadap pembentukkan karakter di Kawasan Pecinan Semarang dan faktor yang menyebabkan ruang ekonomi itu tetap bertahan hingga sekarang.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-09-19 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17246
MODUL; Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2017 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/20793
2020-06-13T13:31:03Z
modul:ART
"181122 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
ANALISIS PERUBAHAN FUNGSI RUANG PADA CAGAR BUDAYA KLINIK BETHESDA PETERONGAN
Nugroho, Satrio
Universitas Diponegoro
Bayuaji, Kurniawan
Universitas Diponegoro
Cagar Budaya; Pelestarian; Klinik
Klinik Bethesda Peterongan merupakan salah satu bangunan Cagar Budaya yang dilestarikan oleh Pemerintah Kota Semarang. Bangunan ini awalnya merupakan rumah tinggal milik keluarga Tan Siang Swie. Namun, seiring berjalannya waktu bangunann ini sekarang difungsikan sebagai klinik yang kepengurusannya menjadi satu dengan GKI Peterongan. Tentunya, sebagai cagar budaya bangunan ini memiliki nilai penting yang patut untuk dilestarikan agar bisa menjadi objek studi di masa yang akan datang. Namun, penggunaan bangunan lama dengan fungsi baru terkadang memaksa pemilik atau pengelola bangunan untuk memenuhi kebutuhan dari bangunan ini, dan terkadang hal tersebut bisa saja bersifat merusak. Maka dari itu, diperlukan sebuah tinjauan mengenai bagaimana tindakan pelestarian yang sudah dilakukan pada bangunan ini, dan bagaimana rekomendasi tindakan yang seharusnya dilakukan pada bangunan ini di masa yang akan datang
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-11-22 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/20793
MODUL; Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/24148
2020-06-13T13:31:18Z
modul:ART
"191202 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
SIMULASI KOMPUTER SEBAGAI ALAT PENENTU PENERANGAN ALAMI OPTIMAL PADA DESAIN SHADING DEVICE PADA RUANG ASET GEDUNG DEKANAT FT UNDIP
Ahfadz, Ikhwanul
Astanaya.lab Samarinda
Setyowati, Erni
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Prianto, Eddy
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Shading Device; Daylighting; Simulation ; Autodesk Ecotect; Undip
Simulasi Komputer sebagai alat peminimalisir kesalahan pada desain kerap kali digunakan untuk memprediksi dalam penentuan keputusan desain. Selain Fungsi bangunan dan kebutuhan lainnya arsitek diwajibkan untuk faham akan konteks dan Kemampuan mengoptimalkan potensi iklim dari lokasi pembangunannya. Perolehan Sinar Matahari menjadi Faktor utamanya karena apabila sedikit sinar matahari yang masuk ruangannya akan kurang penerangan dan apabila terlalu banyak sinar matahari yang datang akan meningkatkan perolehan panas bangunan sehingga pengoptimalan daripada masalah tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam sebuah perancangan. Penelitian Ini menggunakan Metode Experimental dengan mengidentifikasi lokasi, material, Fungsi ruang dan Hal-hal terkait lainnya. Tujuan penelitian ini ialah mencari shading device yang optimal sebagi perisai luar ruangan aset gedung Dekanat FT kampus Universitas Diponegoro ini. Hasil dari penlitian ini menunjukan bahwasannya dengan ada satu desain shading device yang bisa menurunkan rata-rata 33% perolehan sinar matahari yang berpotensi besar menekan penggunaan energi Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-12-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/24148
MODUL; Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles)
ind
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/download/24148/67740
Copyright (c) 2019 Ikhwanul Ahfadz
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1449
2012-02-01T12:16:21Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
RAGAM HIAS DAN WARNA SEBAGAI SIMBOL DALAM ARSITEKTUR CINA
Moedjiono, Moedjiono
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Arsitektur Cina yang sudah hadir di negeri kita sejak beberapa abad yang lalu ditandai dengan munculnya bangunan-bangunan tempat peribadatan (Klenteng) maupun bangunan-bangunan rumah tinggal yang terdapat banyak dikawasan Pecinan, terutama dikota-kota pantai. Hal ini wajar mengingat orang-orang Cina yang datang ke negeri kita dahulu umumnya adalah para perantau yang menggunakan laut sebagai media transportasinya.
Bangunan-bangunan dengan gaya Arsitektur Cina yang mereka hadirkan, menampilkan sesuatu yang khas dengan bentuk dan nuansa yang mempunyai ciri Arsitektur tersendiri. Adanya ragam hias (ornamen) dan warna-warna yang digunakan dalam bangunan mengandung makna dan maksud tertentu.
Arsitektur Cina merupakan Arsitektur Khas Oriental yang berasal dari daratan Cina yang pada dasarnya adalah Arsitektur Tradisional berornamen atau berhias. Hiasan tersebut bisa berada di dinding, pintu dan jendela dan lain-lain yang didasarkan pada mitos dan kepercayaan bangsa Tionghoa, dengan berbagai ragam ornamen mulai dari ragam geometris, motif tanaman, motif hewan bahkan sampai dengan legenda-legenda, dengan warna-warna khas yang tampil.
Hal ini tentu saja memberi makna dan arti tersendiri bagi kehidupan masyarakat Tionghoa dengan kebudayaannya, yang sudah menyebar ke berbagai pelosok negara, dan yang pasti akan memberi kontribusi pada khasanah Arsitektur dunia.
Kata Kunci: arsitektur, ornamen, warna, simbol.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 11:21:56
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1449
MODUL; Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/29933
2020-12-02T09:53:34Z
modul:ART
"200529 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
STRUKTUR FORMAL FASADE BANGUNAN UTAMA BERSEJARAH (Kawasan Kota Lama Semarang)
Setiawan, Deni Wahyu
Realine Design Laboratory
Sardjono, Agung Budi
Universitas Diponegoro
Rukayah, Raden Siti
Universitas Diponegoro
Harsritanto, Bangun IR
Universitas Diponegoro
struktur formal; fasade; bangunan bersejarah, kota lama semarang
Struktur suatu kawasan berkembang dan dikembangkan melalui suatu aturan yang terkadang berubah-ubah tetapi dapat menghasilkan keselarasan. Kota Lama Semarang terbentuk sejak zaman VOC berdiri di Nusantara. Proses perkembangan bangunan dan infrastrukturnya tidak terjadi hanya pada satu kurun waktu. Beragam fungsi bangunan yang mengisi Kawasan benteng kota lama Semarang membuat kehidupan di dalamnya dapat bertahan. Pada era kiwari, fungsi bangunan dan tambah-kurang bangunan terjadi di Kawasan ini. Perubahan tersebut kurang dapat dirasakan jika kita melewati Kawasan bersejarah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa struktur formal fasade bangunan utama di dalam Kawasan Benteng Kota Lama Semarang. Hasil observasi lapangan yang dibahas menggunakan literatur tentang struktur formal, fasade, dan kajian historiografi untuk menghasilkan dugaan struktur formal pada fasade bangunan utama di Kawasan ini
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/29933
MODUL; Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles)
eng
Copyright (c) 2020 Deni Wahyu Setiawan, Agung Budi Sardjono, Raden Siti Rukayah
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4752
2018-01-10T13:49:12Z
modul:ART
"130301 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
ADAPTASI TAMPILAN BANGUNAN KOLONIAL PADA IKLIM TROPIS LEMBAB (Studi Kasus Bangunan Kantor PT KAI Semarang)
Hardiman, Gagoek
sukawi, sukawi
Arsitektur kolonial Belanda yang diterapkan pada bangunan-bangunan di Indonesia telah mengalami evolusi yang kuat dalam upaya beradaptasi dengan membubuhkan ciri arsitektur yang sesuai dengan kondisi iklim tropis. Hal ini terlihat, pada awal mula masuk ke Indonesia, corak arsitektur ini sempat kehilangan identitas dari arsitektur kolonial itu sendiri, selain itu corak ini belum dapat beradaptasi dengan iklim Indonesia yaitu tropis basah. Proses adaptasinya berlangsung dalam suatu proses yang bertahap dengan beberapa perkembangan corak antara lain: neo klasik (1800-an), neogotik (sesudah 1900-an), vernakular Belanda (sesudah 1900), neuwe bowen (sesudah 1920), neuwe zakelijkheid, ekspresionistik, art deco (sesudah 1920). Dari periodesasi tersebut dapat diidentifikasi bahwa terjadi proses adaptasi bangunan yang masih bercirikan arsitektur Belanda, namun telah disesuaikan dengan kondisi iklim tropis yang ada di Indonesia.
Kondisi lingkungan tropis Indonesia yang kaya akan intensitas radiasi matahari apabila tidak ditangkal dengan benar dapat mengakibatkan laju peningkatan suhu udara, baik di dalam maupun di luar ruangan. Pada bidang yang terbayangi, maka panas yang masuk ke dalam ruang hanya konduksi akibat perbedaan suhu luar dan suhu dalam saja. Akan tetapi pada bidang yang terkena sinar matahari (tidak terkena bayangan), maka panas yang masuk ke dalam ruangan juga akibat radiasi balik dari panasnya dinding yang terkena sinar matahari. Panas yang masuk pada dinding yang tersinari ini bisa mencapai 2 sampai 3 kali nya dibanding konduksi. Terlebih apabila ada sinar matahari yang langsung masuk ke dalam ruangan, panas radiasi matahari yang langsung masuk ke dalam ruangan ini bisa mencapai 15 kali dibanding panas akibat konduksi. Hal tersebut memberikan pemahaman bahwa bidang-bidang yang terkena sinar matahari akan menyumbang laju peningkatan suhu ruangan sangat signifikan.
Adaptasi bentuk fisik bangunan kolonial pada kantor PT KAI terhadap kondisi klimatologi inilah yang nantinya akan terlihat pada perubahan kondisi fasad bangunan kolonial bersangkutan. Arsitektur Indis yang lahir dari kebudayaan lokal dan pendatang, memilki karakteristik yang khas. Selain dari itu, arsitektur Indis sudah terbukti mampu beradaptasi dengan corak budaya dan iklim lokal (iklim tropis). Hal inilah yang menjadikan orang- orang Belanda bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, pun sebaliknya orang lokal atau pribumi dapat menerima gaya arsitektur tersebut. Oleh sebab itu, dirasa perlu adanya pemahaman dan pelestarian yang lebih baik terhadap gaya arsitektur Indis, khususnya terhadap bangunan berarsitektur Indis yang masih tersisa.
Kata Kunci : Pembayangan, Fasade Bangunan, Kota Lama
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-04-17 10:24:50
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/4752
MODUL; Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/35158
2021-07-19T12:47:16Z
modul:ART
"210527 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
IDENTIFIKASI POTENSI OBJEK DAYA TARIK WISATA ALAM DI HULU DAS BENGKULU DESA RINDU HATI KECAMATAN TABA PENANJUNG BENGKULU TENGAH
Nugroho, Mohammad Nur Dita
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu https://scholar.google.co.id/citations?user=jEd7WFkAAAAJ&hl=id https://orcid.org/0000-0001-7170-8493
Siswahyono, Siswahyono
Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
Anggoro, Ari
Program Studi Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=mP1PWu8AAAAJ
Supadi, Supadi
Program Studi Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Bengkulu https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=ufIP79gAAAAJ
Sumartono, Eko
https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=koo40pQAAAAJ https://orcid.org/0000-0003-1777-6131
: Daerah Aliran Sungai Bengkulu; Identifikasi Potensi Daya Tarik Wisata Alam; Ekowisata; Desa Rindu Hati
Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengkulu merupakan suatu bentuk bentang alam yang memiliki peran penting bagi masyarakat di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Salah satu hulu DAS Bengkulu berada di Sub-DAS Rindu Hati yang berada di Desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah yang memiliki bentang alam yang masih alami dan asri. Tawaran pengembangan wisata berbasis alam di Desa Rindu Hati dengan ekowisata sebagai salah satu kegiatan konservasi yang dapat menjadi usaha berkelanjutan dan bernilai secara ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan konservasi. Identifikasi potensi daya tarik wisata yang dilakukan bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan keberadaan berbagai jenis potensi lingkungan alam dengan segala karakteristiknya untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata. Metode yang digunakan dalam studi identifikasi ini ialah deskriptif berdasarkan Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata alam (ADO ODTWA) Dirjen PHKA tahun 2003 yang telah dimodifikasi. Data yang disajikan dalam bentuk deskripsi tentang jenis dan karakteristik potensi daya tarik wisata alam yang diperoleh melalui pengamatan lapangan, kuesioner, studi pustaka, dan instrumen penilaian. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai sedang, cukup potensial. Sebagai langkah awal, Desa Rindu Hati memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai desa wisata berbasis alam.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-02-08 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/35158
MODUL; Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 ( 8 articles)
ind
Copyright (c) 2021 Mohammad Nur Dita Nugroho, Siswahyono, Ari Anggoro, Supadi, Eko Sumartono
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7801
2018-01-10T14:30:05Z
modul:ART
"141020 2014 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Konsep Arsitektur Jawa Dan Sunda Pada Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon
Muffid, Mudhofar
Suprijadi, Bambang
Rukayah, Siti
Masjid, Arsitektur Jawa, Arsitektur Sunda
Salah satu alasan Cirebon dikenal sebagai kota Wali, adalah dengan melihat sejarah Cirebon sebagai pusat pengembangan Islam ditanah Jawa Barat termasuk Banten, dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa sebagai pusat kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan mempunyai peran stategis dan penting. lokasi Cirebon yang berada di perbatasan Jawa dan Sunda, memungkinkan terjadinya akulturasi budaya dan pengaruh lokal mempengaruhi wujud arsitektur Masjid Agung tersebut, pengaruh Sunda dikarenakan Sunan Gunung Jati adalah cucu dari Prabu Siliwangi Raja kerajaan Pajajaran yang menguasai tanah Sunda, memberikan pengaruh yang cukup besar, disisi lain Sunan Gunung Jati merupakan anggota Dewan Wali Sanga yang berpusat di Jawa, juga mempunyai salah satu istrinya dari pembesar Majapahit. Dua arsiektur tradisonal ini memberikan pengaruh yang cukup besar pada perwujudan konsep arsitektur pada Masjid Agung sang Cipta Rasa.
Penelitian ini dengan metode penelitian Kualitatif bertujuan mengkaji dugaan pengaruh dua arsitektur tradisional yaitu arsitektur Sunda dan arsitektur Jawa terjadi pada konsep arsitektur yang digunakan. Sasarannya mengkaji tata letak Masjid Agung Sang Cipta Rasa terhadap kawasan Keraton, Bentuk dan Ruang Arsitektur serta ragam hias. Dari hasil penelitian dapat dilihat perpaduan dua konsep Arsitektur Jawa dan Sunda ada pada Konsep Arsitektur Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Kata Kunci : Masjid, Arsitektur Jawa, Arsitektur Sunda
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2014-11-21 17:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/7801
MODUL; Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/32323
2022-10-29T03:49:54Z
modul:ART
"220618 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
THE EFFECT OF STARCHITECT’S DESIGN ON HOUSING IMAGE ACCORDING TO RESIDENTS' PERCEPTION
Putra, Gentina Pratama
Universitas Mercu Buana
Jamila, Rona Fika
Universitas Mercu Buana
Starchitect, Image Housing.
The development of residential real estate in Indonesia continues to grow. Although it cannot be denied that the current global economic recession affect the property business, housing development must continue to grow in order to accommodate the population demand. The recent economic conditions make housing developers have to make various innovations for convincing the public to buy their housing units. One of the innovations carried out is to recruit famous architects to collaborate in designing their housing. There are those who collaborate to design housing units in their housing clusters, but there are also those who collaborate since the creation of masterpaln to housing units. Of course, with the hope of cooperating with famous architects will be able to make their housing more pretentious, preferred by consumers, and ultimately bought by consumers.While on the community side, what do they expect by buying a house in housing designed by a well-known architect? Is it because of prestige, is it because of other things? This phenomenon is what makes researchers interested in finding out what the influence of a famous architect on the image of a housing in the eyes of the public.The purpose of this study was to determine the effect of the design of starchitect.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-05-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/32323
MODUL; Vol 22, No 1 (2022): MODUL vol 22 nomor 1 tahun 2022 (7 articles)
eng
Copyright (c) 2022 Gentina Pratama Putra, Rona Fika Jamila
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10768
2019-07-17T14:13:44Z
modul:ART
"150701 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENERAPAN PENYELESAIAN UNIVERSAL DESIGN PADA RENOVASI BANGUNAN GEDUNG SPESIFIK (RUANG TERAPI ABLASI) studi kasus rsup dr. kariadi semarang
Wahyuningrum, Sri Hartuti
Bharoto, Bharoto
Renovasi Bangunan ,Ruang Terapi Ablasi , Universal Design
Rehab bangunan terkait permasalahan pengembangan atau perubahan fungsi bangunan eksisting sering terjadi dalam proses pembangunan. Hal ini dimungkinkan karena adanya pengembangan fungsi ruang atau kebutuhan akan fungsi baru pada bangunan yang telah ada. Permalasalahan pada kegiatan rehab secara umum terkait pada : perubahan fungsi ruang, peningkatan kualitas bangunan (upaya memperpanjang fungsi bangunan), serta penambahan kelengkapan sarana prasarana terkait kegiatan baru yang diwadahi.
Sebagai salah satu Rumah Sakit Rujukan di Provinsi Jawa Tengah dan juga rumah sakit pendidikan maka RSUP Dr. Kariadi senantiasa mengembangkan fasilitas pelayanan medik yang spesifik sesuai dengan keberadaan Instalasi yang telah ada. Yaitu adanya Instalasi Radiologi dan Kedokteran Nuklir yang mempunyai pelayanan spesifik yaitu terapi ablasi yang merupakan pelayanan treatment terhadap kelenjar gondok terkait dengan pengobatan penggunaan dosis Yodium (Iodium 133) yang bersifat radiaktif.
Pelayanan khusus medik yang spesifik tersebut diharuskan memberikan keamanan dan kenyamanan baik bagi pasien, dokter dan petugas medik maupun pasien dan pengunjung lainnya. Aplikasi universal design secara teknis dapat memberikan penyelesaian renovasi bangunan yang memenuhi kriteria keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10768
MODUL; Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
eng
Copyright (c) 2015 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/16034
2018-01-16T12:29:47Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10785
2020-06-13T13:29:23Z
modul:ART
"160101 2016 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENERAPAN METODA PEMBELAJARAN YANG TERINTEGRASI (INTEGRATED LESSON LEARNED) DARI MATA KULIAH YANG SERUMPUN
Werdiningsih, Hermin
Universitas Diponegoro
Sari, Suzanna Ratih
Universitas Diponegoro
Peningkatan Kualitas ,Metoda pembelajaran, Pembelajaran Yang Terintegrasi
Metoda pembelajaran di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro khususnya yang diimplementasikan pada mata kuliah – mata kuliah yang serumpun dapat dikatakan masih belum optimal dalam pencapaian kualitas pemahaman dari peserta didik.
Kondisi tersebut dapat diidentifikasi melalui kegiatan evaluasi dari sistem pembelajaan saat ini yangsecara rutin dilakukan di Laboraturium Desain dan Lingkungan BInaan. Dari hasil analisis diketahui bahwa hampir 80% dari keseluruhan mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang serumpun belum memiliki kemampuan untuk dapat mengintegrasikan peran antara mata kuliah yang berada dalam rumpun yang sama dalam satu permasalahan nyata. Pemahaman mahasiswa yang partial tersebut di perkuat dengan sistem pemberian tugas yang berbeda dan hanya diberikan pada setiap mata kuliah yang berada dalam satu rumpun.
Guna mengantisipasi permasalahan diatas, dalam penelitian ini akan diteliti satu metoda pembelajaranyang dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan hubungan yang kuat antar mata kuliah dalam satu rumpun. Metoda yang akan dicoba diimplementasikan adalah metoda pembelajaran “Integrated Lesson Learned”.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10785
MODUL; Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/47687
2023-06-26T06:53:47Z
modul:ART
"230510 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
MANIFESTASI STRUKTUR KELUARGA BESAR PADA GUNA RUANG DOMESTIK HUNIAN MULTIGENERASI
Ismail, Mirra Kamila
Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember https://orcid.org/0000-0002-3699-687X
Hayati, Arina
Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember https://orcid.org/0000-0002-8238-0427
Setijanti, Purwanita
Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember https://orcid.org/0000-0001-8274-8853
budaya; domestik; negosiasi ruang; struktur keluarga
Hunian multigenerasi di Indonesia merupakan suatu fenomena berhuni yang lazim ditemukan karena manifestasi budaya struktur keluarga besar dan nilai kekerabatan. Struktur keluarga multigenerasi terdiri dari keluarga inti generasi tengah yang tinggal bersama dengan lansia. Manifestasi struktur keluarga dapat dilihat melalui guna ruang domestik yang diobservasi melalui sistem aktivitas dan sistem pengaturan latar hunian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi guna ruang domestik berdasarkan hubungan aktivitas dengan pengaturan latar domestik oleh setiap generasi melalui penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, sketsa, pengambilan foto, dan pemetaan perilaku untuk identifikasi sistem pengaturan latar hunian. Data tersebut dianalisis secara triangulasi dengan diskusi kajian teori serta data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas domestik hunian multigenerasi berbeda dengan aktivitas domestik pada hunian keluarga inti. Salah satu ekspresi guna ruang terlihat pada aktivitas personal (makan dan menonton TV) dan aktivitas komunal (berkumpul). Kedua jenis aktivitas tersebut memengaruhi penghuni dalam menegosiasikan sistem aktivitas dan guna ruang. Oleh karena itu, muncul konsep negosiasi guna ruang pada hunian multigenerasi terutama bagi keluarga besar. Konsep tersebut menjelaskan ruang dapat menjadi suatu pengaturan latar yang bisa mewadahi beragam aktivitas domestik bagi banyak pengguna, sehingga dapat menjadi pertimbangan sekaligus kajian kembali bagi suatu hunian keluarga yang berada di luas lahan terbatas.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2023-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/47687
MODUL; Vol 23, No 1 (2023): MODUL vol 23 nomor 1 tahun 2023
ind
Copyright (c) 2023 Mirra Kamila Ismail, Arina Hayati, Purwanita Setijanti
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19011
2020-06-13T13:30:38Z
modul:ART
"180523 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
RESILIENT DISAIN TROPIS PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Prianto, Eddy
Universitas Diponegoro
Suyono, Bambang
Universitas Diponegoro
Pribadi, Septana Bagus
Universitas Diponegoro
Indraswara, Muhammad Sahid
Universitas Diponegoro
Resiliensi; Iklim Tropis; Bangunan Kampus; Selubung bangunan; Semarang
Perubahan iklim yang sangat eksrem pada decade ini sudah menjadi permasalahan global dan memberi dampak pada semua sektor kehidupan manusia. Tak terkecuali imbas pada disain arsitektur suatu bangunan hunian ataupun fungsi bangunan lainnya, walau sejak awal telah didisain dengan konsep “design with climate”. Dengan memahami dampak parameter iklim terhadap tampilan façade bangunan merupakah salah satu langkah untuk membuktikan seberapa tangguh (resilient) disain arsitektur tropis ini.Mengamati karakter seluruh bangunan perkulihan di kampus Universitas Diponegoro yang telah dibangun sejak tahun 1980-an, dengan style arsitektur tropis yang beragam, kami jadikan obyek pengamatan untuk hal tersebut diatas : Sejauh mana resilence disain tropis nya ? dan element-element disain apa sajakah yang patut “dilestarikan” ? Penganalisaan dilakukan terhadap 3 variabel utama (resiliensi, factor iklim dan arsitektur bangunan pada 13 bangunan perkuliahan kampus Undip ditahun 2017 ini. Kondisi ketangguhan yang diharapkan mewakili secara general pada bangunan yang telah berusia lebih dari 25 tahun.Terdapat dua hasil temuan: Pertama, terdapat 5 (lima) element bangunan tropis yang menjadi “tameng/perisai”factor iklim tropis, yaitu proporsi masa bangunan, atap, dinding, tritisan dan pelubangan dinding (jendela). Kedua: bahwa ketangguhan bangunan merupakan disain bangunan yang tidak hanya mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkait factor iklim (panas, hujan, angina dan kelembaban), namun optimalisasi dan aplikasi dan inovasi aspek disain aktif (perangkat elektronik) serta mitigasi dan/atau adaptasi sebagai solusi yang komprehensif dalam menyelesaikan permasalahan bangunan tersebut. “Semakin tangguh suatu disain bangunan adalah keseimbangan antara pengentasan dan pendayagunaan factor iklim”
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-05-23 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/19011
MODUL; Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/22974
2019-07-17T13:53:14Z
modul:ART
"190529 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PERSEPSI KENYAMANAN PARA PENGHUNI ASRAMA POLISI DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA – AKADEMI KEPOLISIAN
Hartawan, Varian Dedy
Lemhannas Republik Indonesia
Setyowati, Erni
Universitas Diponegoro
Suprapti, Atik
Universitas Diponegoro
Dormitory; Residential; Police Academy
As a primary need, shelter or boards are often to the top priority in human life which must be fulfilled after clothing and food. The Police Dormitory from Indonesian Republic Police Education And Training Institutions – Police Academy or abbreviated in Indonesian “Lemdiklat Polri – Akpol” is residential facility in the police dormitory provided for personnel and staff who teach or served in the Police Academy both members of the National Police or PNS (Goverment Employees). Not infrequently this dormitory are also inhabited more than two years by its members who serve in the Indonesian Republic Police Education And Training Instituitions – Police Academy. The majority of residents can be said to be decent enough to buy, or rent and inhabit outside the plice dormitory which has far better conditions than the police dormitory itself. This paper aims to determine the factors that make them stay at home to live there, even thought they can rent or buy more suitable home to live. The method used is mixing of qualitative methods and quantitative methods called mixed methods, and also look at the psychological and economic aspects of them. The results of the study reveal that there are a numbers of reasons for neighboring life that are safe, comfortable, economically affordable, the tranquility and natural silence in the surrounding area along with pollution – free air makes the residents still remain even though this location is far from the economic center in mainly.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/22974
MODUL; Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2019 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/25469
2020-12-02T09:53:34Z
modul:ART
"200529 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Prasetyo, Kukuh Dwi
Suprapti, Atik
Setyowati, Erni
Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakter bangunan Rumah Dinas PT KAI Ambarawa yang meliputi karakter spasial, visual, dan struktural bangunan, menganalisis dan menentukan strategi arahan pelestarian bangunan Rumah Dinas PT KAI Ambarawa. Metode analisis data yang digunakan pada studi ini, yaitu metode deskriptif analisis, evaluatif, dan development. Hasil dari analisis tentang karakter visual bangunan rumah dinas PT KAI Ambarawa ini, di dominasi bentukan geometri. Ciri visual pada bangunan rumah memiliki beberapa bentuk geometri, antara lain persegi panjang, segitiga dan jajaran genjang. Terdapat tiga tingkatan ruang pada bangunan rumah dinas, yaitu ruang utama sebagai pusat aktivitas, ruang selasar sebagai akses menuju keruang service yang menjadi ruang ketiga. Penggunaan elemen- elemen bangunan dengan ukuran besar dan ornament-ornamen menggambarkan bangunan rumah dinas ini merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda. Ciri spasial bangunan, terjadi perubahan, yaitu penambahan beberapa ruang dengan alasan memenuhi kebutuhan ruang pihak rumah sakit. Ciri struktural terlihat pada bangunan asli peninggalan kolonial yang sampai saat ini menggunakan dinding dengan ketebalan satu bata dan penggunaan modul struktur serta konstruksi atap pada bangunan rumah dinas dibagi menjadi tiga macam, antara lain konstruksi atap limasan, pelana dan atap sandar / datar.. Arahan pelestarian bangunan untuk rumah dinas PT KAI Ambarawa ini diklasifikasikan berdasarkan tiga kelas, yaitu elemen bangunan potensial rendah, sedang, dan tinggi. Setelah ditentukan berdasarkan tingkat elemen bangunan potensial, maka setelah itu ditentukan strategi arahan pelestarian bangunan sesuai dengan kondisi masing-masing.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/25469
MODUL; Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles)
ind
Copyright (c) 2020 Kukuh Dwi Prasetyo
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1465
2012-02-01T13:49:04Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PASAR DI LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Sardjono, Agung Budi
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Sudarwanto, Budi
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Pasar tradisional mulai banyak digantikan dengan pasar modern yang lebih megah, nyaman dan bergensi. Pasar tradisional dianggap biang dari kekumuhan, kemacetan dan kesemrawutan. Benarkah pasar tradisional lebih banyak merugikan daripada menguntungkan?.
Tulisan ini bertujuan untuk melihat peran dan nilai-nilai yang terkandung pada pasar tradisional pada skala yang paling kecil, pasar lingkungan. Bahasan dilakukan dengan mengkaji dua pasar lingkungan di Pedurungan. Dibalik tampilan wadah yang kurang menguntungkan, pasar tradisional menyimpan banyak nilai-nilai positif. Keterbukaan, kebersamaan, kesetaraan dan keperdulian menjadi ciri pasar tradisional yang penting dalam membangun lingkungan hidup yang nyaman dan manusiawi. Selain sebagai ajang transaksi penjual pembeli, pasar tradisional berperanan dalam menjalin interaksi dan komuniasi para pelakunya. Membangun toleransi dan fleksibel dalam pemakaian dan bentukan keruangannya.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1465
MODUL; Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/31103
2021-07-19T12:47:16Z
modul:ART
"210301 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PEMETAAN KUALITAS TIPE BATU BATA BERDASARKAN KOMPOSISI DAN BAHAN PEMBAKAR DI KABUPATEN BANTUL
Haryono, Fadhilah Siti Anisah
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia
Prihatmaji, Yulianto Purwono
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia https://orcid.org/0000-0001-8167-5293
bahan pembakar; komposisi; kualitas; pemetaan batu bata
Batu bata adalah salah satu material yang telah banyak digunakan dalam pembangunan sekarang ini, dikarenakan memiliki berbagai keuntungan. Meski begitu, hal ini tentunya juga bergantung pada kualitas batu bata tersebut, yang ditentukan berdasarkan komposisi dan bahan pembakarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini akan memetakan kualitas batu bata berdasarkan komposisi dan bahan pembakar di Bantul yang memiliki banyak produsen batu bata berpengalaman, agar mempermudah dalam memilih batu bata yang berkualitas. Metode penelitian dilakukan dengan observasi langsung di lima kecamatan Bantul guna mengambil data dan sampel. Kemudian sampel dikelompokkan menjadi beberapa tipe dan dilakukan pengujian terhadap sampel berdasarkan standar. Pengelompokkan tersebut menghasilkan tujuh tipe batu bata berdasarkan komposisi dan bahan pembakar, dan didapatkan bahwa, batu bata terbaik adalah tipe 7 yang memiliki komposisi tanah, lempung, abu dan dibakar menggunakan sekam, kayu. Sedangkan pemetaan menunjukkan bahwa, batu bata yang baik kebanyakan berada di sisi timur peta.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-02-08 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/31103
MODUL; Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 ( 8 articles)
ind
Copyright (c) 2021 Fadhilah Siti Aniisah Haryono, Yulianto Purwono Prihatmaji
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6548
2018-07-03T16:33:59Z
modul:ART
"180703 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Menuju Harmonisasi Kehidupan: Ruang Padat Manfaat Di Kampung Kauman Semarang
Suprapti, Atiek
JAFT Undip
Abstrak
Dikenal adanya dikotomi dalam proses formasi ruang: pertama adalah formasi ruang melalui skenario pengembangan material, dalam hal ini mobilitas tenaga kerja dan modal; sementara itu yang kedua adalah sebuah ruang yang terbentuk melalui hubungan sosial antar komunitas atau antar individual (Lefebvre, 1995). Kota-kota kuno Indonesia sebagian besar terbentuk secara tradisional dari proses yang kedua. Menembus perjalanan panjang berabad-abad lapis demi lapis kehidupan telah diterakan. Beberapa peristiwa kekuatan politik, ekonomi, sosial budaya telah membentuk wajah kota. Salah satu artefak penting adalah kampung tradisional yang termasuk bagian inti kota lama. Di dalam sebuah kampung, masyarakat hidup bersama dalam kelompok etnis dan dalam kelompok pertetanggaan (kampung pecinan, pekojan, Melayu, Banjaran, Kauman, Pandean, dsb. Kampung merefleksikan pengembangan sosial budaya komunitas, kampung juga merupakan lahan dibawah tekanan kapitalistik. Di dalam suasana ketidak cukupan ruang, kampung tradisional tumbuh, dengan tugas utama untuk membangun mentalitas generasi kota. Banyak aktivitas, sosial budaya, religius, ekonomi, dsb (harian dan eventual aktivitas melengkapi di dalamnya). Dengan jalan ini, akan menjaga keberlanjutan kehidupan sosial. Pengaturan arsitektur-ruang tidak hanya dalam cara-cara peraturan formal, namun juga dilengkapi dengan kesepakatan sosial antara komunitas.
Tujuan tulisan ini untuk memberikan pemahaman makna dari kampung tradisional yang memiliki kepadatan tinggi dalam sebuah komponen material sebagaimana dalam komponen non material. Dengan metoda etnografi arsitektur akan memungkinkan mendeskripsikan pengalaman ruang di dalam detail keruangan.
Kata Kunci : Bangunan Fungsi Spesifik , Persyaratan Fungsional, Detail Finishing Arsitektur
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-07-03 16:33:59
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/6548
MODUL; Vol 14, No 1 (2014): MODUL
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/43480
2022-06-07T00:38:22Z
modul:ART
"211231 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
APPLICATION OF DIGITAL STRUCTURE SIMULATION AS A TOOL FOR THE EXPLORATION OF WIDE SPAN STRUCTURE IDEAS
Wahadamaputera, Shirley
Department of Architecture, Faculty of Architecture and Design, Institut Teknologi Nasional Bandung
Subekti, Bambang
Department of Architecture, Faculty of Architecture and Design, Institut Teknologi Nasional Bandung
Permata, Dian Duhita
Department of Architecture, Faculty of Architecture and Design, Institut Teknologi Nasional Bandung
digital simulation; exploration; structural design
Review on structure behaviour and visual appearance of a building is needed in generating creativity in the making of an architectural design. The use of any specific structure software will facilitate this in the process. This research aims to prove the effectiveness with which designers can compose alternative forms of architectural appearance through the use of the software. One of the tools in the creative process used in the exploration of 2-dimensional frame structures is DR FRAME. The observations were carried in the Structure and Construction IV Studio at Itenas Architecture Study Program Bandung through a digital simulation using DR. FRAME software demo version. Several students are invited to explore various forms of wide-span truss structures at the level of unified integration. The results through the program execution show various diagrams which can be implemented in the design of the form and the type of structural components. DR.FRAME software enriches ideas in the wide-span structure design which provides an understanding of the relationship between structural behaviour and the appearance of architectural design. The use of other supporting software is supposed to be applied as an alternative search for various structural design ideas for architecture students
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-07-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/43480
MODUL; Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
eng
Copyright (c) 2021 Shirley Wahadamaputera
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10734
2018-01-10T14:31:16Z
modul:ART
"150101 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PEMILIHAN PEDESTRIAN WAYS DITINJAU DARI PERSEPSI PENGGUNA DI KORIDOR JALAN GUNUNG SAHARI JAKARTA PUSAT
Auf, Abdurrahman Ibnu
Murtini, Titien Woro
Rukayah, Siti
Persepsi pengguna, Koridor, Jalan Gunung Sahari
Koridor Jalan Gunung Sahari merupakan salah satu pusat pertumbuhan kota di Jakarta Pusat. Banyak aktivitas yang terjadi pada koridor tersebut. Seiring perkembangannya Jalan Gunung Sahari mengalami peningkatan aktivitas kendaraan bermotor yang cukup padat. Hal ini berpengaruh pada penggunakaan jalur pedestrian. namun, jalur pedestrian pada Jalan Gunung Sahari mengalami ketimpangan pengguna, yaitu di sisi sebelah timur lebih ramai pengguna, sedangkan di sisi sebelah barat hampir tidak terdapat pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi persepsi pengguna pedestrian ways dalam menentukan jalur yang diambil ketika berjalan pada pedestrian ways di koridor Jalan Gunung Saharari Jakarta Pusat. Penelitian ini menghasilkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pemilihan jalur pedestrian di koridor jalan gunung sahari adalah faktor aktivitas pendukung yang terdiri dari ruang, aktivitas, dan jalur pedestrian itu sendiri.
Hipotesis yang mengatakan bahwa“Presepsi pengguna pedestrian ways dipengaruhi oleh perkembangan aktifitas di koridor tersebut terutama pedestrian yang dianggap nyaman, aman, menyenangkan dan memiliki daya tarik akan lebih ramai” ternyata setelah diteliti lebih dalam faktor yang paling berpengaruh terhadap pemilihan jalur pedestrian adalah aktifitas pendukung
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10734
MODUL; Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17202
2018-01-11T17:52:52Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10780
2020-06-13T13:29:07Z
modul:ART
"160101 2016 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENILAIAN ASPEK GREEN HOTEL KELAS MENENGAH (HOTEL BINTANG 1, 2, DAN 3)
Anggita, Diptya
Universitas Pancasila
Wardhani, Anedya
Universitas Pancasila
Danusastro, Yodi
Yodaya Hijau Bestari
Green Hotel, arsitektur hijau, pembangunan hotel.
Berdasarkan data STR Global (2015), Pembangunan Hotel di Indonesia termasuk terbanyak kedua se-Asia Pasifik. Pembangunan yang terus menerus tanpa memikirkan dampak lingkungan mendatang akan merusak lingkungan. Jumlah hotel semakin hari semakin meningkat. Berdasarkan data statistik hotel dan tingkat penghunian kamar hotel DKI Jakarta (2014), jumlah hotel di DKI Jakarta pada tahun 2014 ada sebanyak 437 hotel, 35.48% adalah hotel bintang tiga, 22.12% hotel bintang dua, 19.82% hotel bintang empat, dan 10.60% hotel bintang satu. Jumlah Hotel bintang dan non bintang di Jakarta mengalami peningkatan sebesar 24.50% sejak tahun 2010-2014. Pembangunan industri pariwisata yang pesat dapat memberikan ancaman yang serius terhadap lingkungan dan sosial budaya. Perkembangan pembangunan hotel juga membuat daerah sekitar Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan bekasi untuk memenuhi kebutuhan pembangunan industri pariwisata yang pesat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana aspek green hotel telah diterapkan pada hotel bintang satu, dua, dan tiga di daerah Jabodetabek. Proses penelitian dilakukan dengan pencarian data dan survey lapangan (observasi, wawancara, dan dokumentasi) berdasarkan kriteria yang terdapat pada kuesioner penelitian. Pembahasan pada penelitian yaitu mengenai sampah, energi, HVAC, dan edukasi. Dengan adanya penelitian ini akan memberikan gambaran perkembangan green hotel di Jabodetabek pada masa ini, sehingga pada pembangunan hotel selanjutnya dapat berkembang lebih baik.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10780
MODUL; Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/49879
2023-06-06T08:26:05Z
modul:ART
"221212 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
A REVIEW OF AGRICULTURAL AND COASTAL CITIES IN INDONESIA IN FINDING URBAN SPRAWL PRIORITY PARAMETERS
Suwarlan, Stivani Ayuning
Universitas Internasional Batam https://scholar.google.com/citations?user=TBfABSEAAAAJ&hl=en https://orcid.org/0000-0002-8150-5275
Lai, Lee Yoke
Faculty of Built Environment and Surveying, Universiti Teknologi Malaysia
Said, Ismail
Faculty of Built Environment and Surveying, Universiti Teknologi Malaysia
urban sprawl; agricultural cities; coastal cities; parameters
Urban sprawl has caused an impact on urban development, causing land use changes, loss of income and cultural values, environmental degradation, and high monetary costs. Urban sprawl needs to be carried out efficiently and inclusively to ensure sustainable land use and management including cities in Indonesia. Since 1980s, urban sprawl in Indonesia is high due to limited land which causes the expansion of development on the expanse of agricultural areas and coastal settlements. This paper presents a critical review of the parameters of urban sprawl in agricultural cities including Bandung, Batu, Pekanbaru and coastal cities including Surabaya, Gresik, and Madura using the Analytic Hierarchy Process (AHP). The parameters are gathered from a review of articles related to urban sprawl in agricultural and coastal cities in Indonesia. The result of this comparative studies showed two key important variables that caused urban sprawl in Indonesia: population growth, and land limitation to encompass agricultural and coastal cities. Furthermore, there are four priority parameters out of eight, namely immigrant population ratio-transnational, birth ratio, population growth rate, and land occupation ratio causing urban sprawl in agricultural and coastal cities. In sum, the findings of this study suggest the importance of applying urban sprawl parameters in analyzing urban development as it is useful for evaluating and monitoring the rapid urban development in Indonesia.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-11-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/49879
MODUL; Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
eng
Copyright (c) 2022 Stivani Ayuning Suwarlan, Lee Yoke Lai, Ismail Said
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17201
2020-06-13T13:30:14Z
modul:ART
"180111 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN KARAKTERISTIK PENCAHAYAAN BUATAN PADA BIOSKOP (STUDI KASUS : CINEMACITRA XXI,MALL CIPUTRA,KOTA SEMARANG)
Khamairah, Nadiah
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Wahyuningrum, Sri Hartuti
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Cinema; Artificial Lighting
Architecture is a science that covers many areas of other scientific aspects. One aspect considered in architectural design is building utilities. Building utilities are the completeness of building facilities aimed at achieving the elements of comfort, health, safety, ease of communication and mobility in the building so that sustainability activity in the building can run with the best. One of the main aspects of building utilities is lighting. Lighting is divided into natural lighting and artificial lighting.
Artificial Lighting is the lighting produced by a light source other than natural light. Artificial lighting is necessary if the position of the room is difficult to achieve by natural lighting or when natural lighting is insufficient. In this seminar opportunity will be studied artificial lighting characteristic in cinema Citra XXI Semarang.is a space in certain locations which being owned by some societies and being use together with other societies in needs
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-01-11 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17201
MODUL; Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles)
ind
Copyright (c) 2018 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/54351
2023-12-19T06:22:15Z
modul:ART
"231204 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
INTERPOSITION AND COLOR CONTRAST AS DEPTH ASPECT: FROM 2D MEDIA TO 3D SPACE PRODUCTION
Muvida, Muvida
Department Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia
Atmodiwirjo, Paramita
Department Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=ABaBoLkAAAAJ https://orcid.org/0000-0002-7182-5531
Paramita, Kristanti Dewi
Department Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia https://scholar.google.com/citations?user=OE3SiAUAAAAJ https://orcid.org/0000-0002-7264-7554
depth; space production; two-dimensional; three-dimensional; interposition; color contrast
This study attempts to dismantle the depth aspects produced by two-dimensional (2D) media such as paintings. as the basis for the production of three-dimensional (3D) space. In particular, we argue that painting as artwork with a flat surface can be transformed into 3D space by incorporating depth aspects. Even though it has a flat surface, painting as a 2D medium has the impression of 3D space and volume, which can be circumvented by constructing the perception of depth. To explore the production of 3D space through depth aspects, four 2D paintings were analyzed to find out how the depth aspects were constructed. The analysis reveals the perception of depth technique through interposition as the depth cues within the arrangement of layers. The analysis also reveals the color contrast as additional aspect that strengthen the perception of depth. Both the interposition and the color contrast become the important aspects that create the perception of depth in the production of the 3D space.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2023-12-04 08:38:47
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/54351
MODUL; Vol 23, No 2 (2023): MODUL vol 23 nomor 2 tahun 2023 (in proof )
eng
Copyright (c) 2023 Muvida Muvida, Paramita Atmodiwirjo, Kristanti Dewi Paramita
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17530
2020-06-13T13:30:06Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PEMETAAN POTENSI DESA MENUJU DESA WISATA YANG BERKARAKTER (Study kasus : Desa Pesantren Kec Ulujami Kab Pemalang)
harani, arnis rochma
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Arifan, Fahmi
Departemen Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Werdiningsih, Hermin
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
riskiyanto, resza
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Potensi desa; Desa Wisata; Desa pesisir
Pengembangan desa wisata menjadi salah satu program pemerintah untuk menjadikan desa-desa tertinggal menjadi desa yang maju, Dalam perkembangannya beberapa desa yang memiliki potensi mulai berubah, namun jika tidak diadakan pemetaan potensi yang ada akan menjadikan desa wisata dimana saja sama, tanpa ada kekhasan khusus. Sehingga diperlukan pemetaan potensi desa yang nantinya akan menjadi salah satu ciri dan dapat dikembangkan menjadi acuan desa wisata. Sehingga setiap desa memiliki karakter yang khas serta dapat menjadikan nilai jual tersendiri. Desa pesantren merupakan desa di daerah pesisir pantai yang lokasinya berada di Kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang. Desa ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi desa wisata, sehingga dibutuhkan pemetaan potensi yang ada.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-09-19 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17530
MODUL; Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2017 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/21185
2020-06-13T13:31:12Z
modul:ART
"181126 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN TERHADAP FASAD MALL DI SEMARANG
kosanti, aulusia ika
Universitas Diponegoro
dwiyanto, agung
Universitas Diponegoro
Mall; Fasad; Persepsi Pengunjung
Kota merupakan salah satu tempat kehidupan manusia yang dapat dikatakan paling kompleks, karena perkembangannya dipengaruhi oleh aktivitas pengguna perkotaan. Kota Semarang yang mempunyai fungsi dan peran sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, menunjukan adanya pertumbuhan fisik yang dilaksanakan oleh berbagai pihak dengan kepentingannya masing-masing. Pembangunan fisik tersebut yang dilaksanakan adalah penyediaan fasilitas perdagangan dan jasa yang didalamnya termasuk bangunan komersial seperti mall. Keberadaan mall yang semakin marak, secara tidak langsung akan meningkatkan persaingan antara mall yang satu dengan mall yang lainnya. Kemampuan untuk menarik konsumen juga sangat perlu dimiliki oleh sebuah mall agar dapat terus mempertahankan keberadaannya salah satunya dengan cara pengaplikasian desain fasad yang menarik dalam perancangan sebuah mall. Keberagaman bentuk fasad bangunan mall berhubungan dengan kualitas visual estetika yang terbentuk dalam setiap bangunan mall yang ada di Semarang. Untuk mengetahui hubungan tersebut, dibutuhkan persepsi pengunjung untuk menilai, sehingga hasil yang didapatkan obyektif.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-11-22 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/21185
MODUL; Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/26546
2020-06-13T13:31:35Z
modul:ART
"191202 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
OPTIMALISASI BUKAAN DAN KENYAMANAN RUANG MELALUI ANALISIS OTTV DAN SUN SHADING
Wibawa, Baju Arie
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRIS
Hutama, Alif Nur
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRIS
natural lighting; building envelope; ottv
The window as the opening of natural lighting is more critical to conserve building energy, but if the size opening is too broad will increase the solar heat into the room. Over of heat, will also cause discomfort in the place because the value of OTTV (overall thermal transfer value) will also increase. The purpose of this study is to identify components, calculate the OTTV value and the analysis of shadow of the sun into the room. In the meeting room of the UPGRIS post-graduate building, there is too many windows that make the room glare and hot. It is felt to affect inefficient artificial energy (Air Conditioning). The method used is a type of quantitative research with an experimental approach. The results of the OTTV study in this room is 52.33 watts/m2, and this is exceeded from SNI (35 watts/m2). This research redesign of windows and shading to comply with maximum standard.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-12-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/26546
MODUL; Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2019 Baju Arie Wibawa, Alif Nur Hutama
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1458
2012-02-01T13:25:41Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
MENGENAL GEREJA BLENDUK SEBAGAI SALAH SATU LAND MARK KOTA SEMARANG
Moedjiono, Moedjiono
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Indriastjario, Indriastjario
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Bangunan kuno peninggalan sejarah yang terkait erat dengan sejarah pertumbuhan kota dimana bangunan tersebut berada, sangat dimungkinkan meninggalkan pesan dan kesan serta kenangan bagi masyarakat yang mengenalnya dan mengingatnya. Pertumbuhan kota Semarang sebagai kota pantai, yang perkembangan awalnya bertumpu pada kegiatan perdagangan dengan aktivitas pelabuhannya, menjadikan kawasan perniagaan dekat pelabuhan yang dikenal sebagai Kota Lama Semarang, menjadi kawasan bersejarah dimana banyak didapati bangunan-bangunan kuno peninggalan Belanda.
Diantara bangunan-bangunan kuno yang ada, terdapat bangunan peribadatan agama Kristen Protestan yang bernama Gereja Immanuel, tetapi masyarakat luas lebih mengenal dengan sebutan Gereja Blenduk, karena bentuk atap kubahnya. Bangunan ini menjadi tetenger kawasan Kota Lama Semarang karena faktor historis dan penampilannya yang kelihatan lebih menonjol dibanding dengan bangunan-bangunan kuno yang ada disekitarnya, sehingga menjadi lebih mudah dikenali dan diingat oleh masyarakat luas yang pernah mendatanginya. Bahkan lebih jauh masyarakat umum mengenal Gereja Blenduk ini sebagai salah satu land mark / tetengernya kota Semarang.
Kata Kunci: Gereja, Kawasan, Tetenger.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1458
MODUL; Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/33434
2021-01-01T19:09:14Z
modul:ART
"201110 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KARAKTER WUJUD BANGUNAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API LAMA (HERITAGE) DI JALUR CIBATU-CIKAJANG
Nadya, Janne
Departemen Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Ikaputra, Ikaputra
Departemen Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada https://orcid.org/0000-0003-0451-6699
Karakter arsitektur menjadi salah satu perwujudan kebudayaan yang membentuk sebuah identitas. Stasiun jalur Cibatu-Cikajang merupakan salah satu wujud arsitektur yang dibangun kolonial Belanda yang menggambarkan identitas dari kota Garut. Tujuan dari penelitian ini menemukan karakter wujud arsitektur bangunan stasiun lama pada jalur Cibatu-Cikajang. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang menemukan dan mendeskripsikan karakteristik wujud arsitektur berdasarkan perusahaan N.I.S x S.S. dan perusahaan S.S. Penelitian ini memerlukan data dalam mengungkap fakta dengan studi literatur, observasi lapangan, wawancara, dokumentasi sejarah stasiun pada media pendukung. Hasil dari penelitian menemukan adanya karakter dari masing-masing stasiun yang dinaungi oleh perusahaan NISxSS dan perusahaan SS.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-10-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/33434
MODUL; Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles)
ind
Copyright (c) 2020 Janne Nadya
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5376
2018-01-10T14:29:32Z
modul:ART
"130701 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KONSEP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA TATA RUANG KOTA (study kasus : peralihan fungsi lahan hijau menjadi perumahan)
Darmawan, Eddy
Haryanto, Haryanto
Semarang yang merupakan ibukota Jawa Tengah menjadi kota yang memiliki tingkat kepadatan cukup tinggi. Kepadatan ini berimbas pada tata ruang kota, yaitu perubahan tata ruang kota. Tata Ruang kota semarang telah ditetapkan dalam Rancangan Tata Ruang dan Wilayah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi guideline dalam rangka rencana pengembangan perumahan di kota Semarang, memberikan sumbangan pemikiran-pemikiran untuk mempertegas kebijakan pemerintah akan Tata ruang kota Semarang dalam hal ini pengembangan perumahan khususnya sehingga sesuai konsep Arsitektur berkelanjutan.
Meningkatkan pemahaman akan pengertian tata ruang kota, perumahan, lingkungan dan Arsitektur Berkelanjutan sehingga tercipta sebuah kota dengan tata ruang yang baik dan sesuai Arsitektur berkelanjutan.
Ruang terbuka hijau yang terdapat di Kota Semarang terus berkurang. Hal ini mengindikasikan adanya alih fungsi lahan yang tidak berwawasan lingkungan sehingga berpotensi menimbulkan bencana alam. Lahan terbuka hijau yang berfungsi sebagai pencegah banjir, erosi, dan pembersih udara justru ketika berubah fungsi akan menghasilkan bencana.
Perkembangan perumahan yang terus dilakukan saat ini beralih kekawasan pinggiran kota Semarang, Perumahan banyak dibangun dikawasan yang memiliki hawa sejuk seperti Mijen, Pudak payung, Meteseh, Ungaran. Pada wilayah tersebut dulunya sebagai aera hijau yang dipertahankan untuk mencegah bencana alam, namun saat ini telah berkembang menjadi perumahan dikawasan pinggir kota yang sangat diminati masyarakat.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-07-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/5376
MODUL; Volume 13, Nomer 2, Tahun 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/40340
2022-06-07T00:38:22Z
modul:ART
"211122 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
STUDI SENSASI RUANG PADA MEDIA TUR VIRTUAL MUSEUM PENDIDIKAN SURABAYA
Redyantanu, Bramasta Putra
Department of Architecture, Petra Christian University https://scholar.google.com/citations?user=3yEeFKYAAAAJ&hl=en https://orcid.org/0000-0003-0993-1234
Damayanti, Rully
Department of Architecture, Petra Christian University https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=8hhoPOcAAAAJ https://orcid.org/0000-0001-8409-1760
Sensasi Ruang; Arsitektur Virtual; Arsitektur Digital
Kondisi pandemi corona membuat sebagian besar dari kita beradaptasi dengan kebiasaan baru. Keterbatasan untuk menuju berbagai tempat wisata secara fisik, membuat alternatif objek wisata bermunculan. Salah satunya adalah wisata virtual, sebuah media digital yang diatur sedemikian rupa agar dapat memberikan pengalaman maupun sensasi akan sebuah ruang wisata. Salah satu objek yang paling banyak dikonversi ke dalam media digital adalah museum. Media yang digunakan juga beragam, tidak hanya sebatas foto foto tidak bergerak, namun ada video, bahkan tur virtual yang interaktif. Tur interaktif ini dinavigasikan oleh perangkat digital, sehingga pengunjung bisa merasakan sensasi ruang berjalan jalan layaknya berada pada bangunan fisik. Studi ini ingin mempelajari apakah tur virtual bisa menggantikan keseluruhan sensasi indera manusia, walaupun sebenarnya yang dominan adalah indera penglihatan. Ada anggapan bahwa sensasi kadang terbentuk dari memori dan persepsi yang sudah dimiliki oleh masing masing orang sebelumnya, tidak hanya sebatas rangsangan langsung pada masing masing indera.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-07-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/40340
MODUL; Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
ind
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/download/40340/131760
Copyright (c) 2021 Bramasta Putra Redyantanu, Rully Damayanti
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7853
2018-01-10T14:30:05Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
Kajian Fasilitas Umum Rumah Susun Pekunden Yang Berorientasi Kepada Kebutuhan Manula
wijayanti, wijayanti
Pandelaki, Edward E
Manula, kebutuhan Manula, Hunian
Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, kebutuhan perumahan sebagai hunian menjadi semakin meningkat pula. Pendekatan perencanaan dan perancangan oleh para developer sudah banyak yang ditawarkan tetapi belum ada yang menyentuh kepada kebutuhan khusus penghuninya yaitu yang berkaitan dengan kebutuhan Manula. Hal ini pantas menjadi perhatian karena saat ini sebagian besar manula tinggal di perumahan. Konsep pendekatan yang berorientasi kepada manula dirasa perlu mengingat saat ini di Indonesia, jumlah penduduk Manula yang berusia 60 tahun ke atas mencapai 10 persen dari jumlah penduduk dunia. Penduduk manula di dunia akan terus meningkat bahkan pada tahun 2050 diproyeksikan jumlah Manula meningkat 22 persen. Sebanyak 66,7 persennya di tinggal di negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) diperkirakan pada 2025, lebih dari seperlima penduduk Indonesia adalah orang lanjut usia (manula).
Penelitian ini menitik beratkan pada pendekatan eksploratif untuk mengungkapkan kegiatan hidup sehari-hari manula yang melibatkan fungsi ruang hunian baik hunian yang bermakna rumah sebagai tempat tinggal dan hunian yang berkaitan dengan lingkungan tempat tinggal (neighbourhood).
Temuan penelitian mnyebutkan bahwa hunian vertikal dengan aksesibilitas utama adalah tangga menjadikan manula yang memiliki keterbatasan fisik akan mengalami kesulitan dalam mobilitasnya. Manula hanya dapat melakukan kegiatan di lantai di mana mereka tinggal, seperti halnya jalan sehat ringan. Namun dengan desain selasar yang menerus dan bersambung antar blok, menjadikan manula bisa melakukan kegiatan tersebut lebih leluasa karena dapat mengelilingi seluruh blok yang ada meskipun pada lantai yang sama. Hal ini memberikan kesempatan manula masih dapat bersoisalisasi dengan penghuni blok lainnya. Bagi manula yang secara fisik tidak mampu bergerak jauh dan hanya mampu berada di unit rumahnya, maka secara visual meraka masih dapat melihat suasana di dalam linkungan rumah susun ataupun masih dapat melakukan kontak sosial dengan tetangga yang tinggal di lantai yang sama dalam blok yang sama.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2014-11-21 17:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/7853
MODUL; Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/47827
2023-06-06T08:26:04Z
modul:ART
"221205 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
THE AFFORDANCES FOR DINING ACTIVITIES: YOUNG GENERATIONS' EXPERIENCE IN DWELLING ENVIRONMENT
Ula, Zuhrotul Mawaddatil
Department of Architecture, Faculty of Civil Planning and Geo-Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Indonesia https://orcid.org/0000-0002-4101-0446
Hayati, Arina
Department of Architecture, Faculty of Civil Planning and Geo-Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Indonesia https://orcid.org/0000-0002-8238-0427
Cahyadini, Sarah
Department of Architecture, Faculty of Civil Planning and Geo-Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Indonesia https://orcid.org/0000-0002-1000-2494
Dining; Culture; Affordance; Attributes; Dwelling
Human activities and behavior are reciprocally related to the dwelling environment. As the specific expression of culture, how human activities are carried out is related to how they understand and use the affordances of their environment. One of the primary domestic activities closely related to the culture is dining. Culture influences the dining habits of a community and plays a significant role in the form of dwelling architecture.
This study explores how dining activities are carried out in urban housing in Indonesia and their relationship to the dwellings’ architectural forms. Taking Surabaya as a case study, this phenomenon was studied using a combine-strategy through questionnaires and in-depth semi-structured interviews. The participants are the young generation living in their parent’s dwellings with landed housing typology, with and without separate dining rooms. Household members and the dwelling size are not limited to examine how dining activities are conducted in each circumstance.
The results show that Indonesian dining culture still influences dining activities in the dwelling. However, dining activities have begun to shift from social to personal activities. The development of a practical lifestyle in recent times has also caused dining activities to be carried out as a complement to other activities. Finally, these phenomena affect the settings and affordance attributes that accommodate dining activities in the dwelling, which understanding can be applied in designing residential architecture.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-11-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/47827
MODUL; Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
eng
Copyright (c) 2022 Zuhrotul Mawaddatil Ula, Arina Hayati, Sarah Cahyadini
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10774
2018-01-10T14:33:21Z
modul:ART
"150701 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN KEAKTIFAN KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG BERDASARKAN AKTIFITAS PENGGUNA
Harani, Arnis Rochma
Werdiningsih, Hermin
Falah, Yasmina Nurul
Keaktifan kawasan, Kota Lama, Pertumbuhan kawasan
Kota lama merupakan kawasan pusat kota pada abad ke 18-19, Semua kegiatan kota Semarang berpusat pada kawasan ini. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, kawasan ini mengalami perubahan yang cukup pesat. Perubahan kawasan ini sangat drastis, saat ini dapat dikatakan kawasan kota lama Semarang adalah kawasan yang ”Hidup segan matipun enggan”. Bangunan di kawasan ini terkenal dengan keindahannya, beberapa aktifitas yang mengeksplore keindahan bangunan dilakukan oleh sebagian masyarakat, namun kawasan ini tetap belum hidup berkembang dan tumbuh menjadi kawasan yang hidup kembali. Sebuah kawasan akan terus tumbuh dan berkembang, menurut Sujarto (1989) ada tiga faktor utama yang sangat menentukan pola perkembangan dan pertumbuhan kota, yaitu ; faktor manusia, kegiatan manusia, dan pola pergerakan. Sehingga dalam melihat keaktifan kawasan kota lama ini, ketiga faktor tersebut harus dilihat secara obyektif.
Metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif, suatu metode holistic yang menekankan pemaknaan empiric dan pemahaman intelektual berdasarkan pada grand concept. Dalam penelitian ini fenomena yang ada dilapangan menjadi dasar untuk kemudian dianalisis dan menghasilkan suatu temuan tertentu.
Penelitian mencapai hasil yaitu kawasan kota lama yang masih aktif hanya seperempatnya, sisanya berupa bangunan kosong/gudang. Sedangkan pada pagi hingga sore lebih banyak aktifitas dibandingkan malam hari. Namun pada kawasan ini semua bangunan masih bisa digunakan, yang hancur/tidak dapat digunakan lagi hanya 1,54%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kawasan kota lama sudah tidak aktif, namun dapat diaktifkan kembali dengan memanfaatkan bangunan yang ada dengan fungsi baru.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10774
MODUL; Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13379
2018-01-16T13:15:31Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17254
2020-06-13T13:29:31Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA KOTA YANG SEHAT Studi Kasus: Kawasan Kota Lama Semarang
Sari, Suzanna Ratih
Universitas Diponegoro
Iswanto, Dhanoe
Universitas Diponegoro
Indrosaptono, Djoko
Universitas Diponegoro
Kota Lama; Peran Serta Masyarakat; Ruang Terbuka Hijau; Kota yang Sehat
Kota Lama merupakan salah satu kawasan di Kota Semarang yang memiliki nilai historis dan dilindungi sebagai kawasan Cagar Budaya sekaligus sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah. Namun kondisi saat ini dapat dikatakan cukup memprihatinkan khususnya pada saat hujan turun. Lingkungan di sekitar kawasan Kota Lama dan sebagaian kawasan Kota Lama senantisa tergenang air. Selain banjir, kawasan ini selalu terkena rob khususnya di beberapa spot area di sekitar kawasan Kota Lama. Disamping itu, kawasan Kota Lama merupakan daerah yang cukup padat dilalui kendaraan bermotor, sehingga tingkat polusi didaerah tersebut relative cukup tinggi. Kurangnya ketersediaan ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi polusi lingkungan menjadi salah satu penyebab. Ketidaksadaran masyarakat terhadap pentingya keberadaan ruang terbuka hijau menyebabkan beberapa ruang terbuka dialihfungsikan menjadi bangunan-bangunan non permanen dan semi permanen. Seperti yang terjadi di bantaran sungai Mberok sebagai batasan administrative kawasan Kota Lama Semarang. Berdasarkan pada fenomena-fenomena diatas, maka melalui penelitian ruang terbuka ini peneliti berupaya untuk dapat memberikan konsep dan strategi yang dapat digunakan secara implementatif oleh masyarakat guna membantu meningkatkan kesadaran untuk peran serta secara aktif dalam meningkatkan kualitas lingkungannya khususnya di kawasan Kota Lama. Metode penelitian yang akan diguanan adalah kualitatif deskriptif untuk memudahkan peneliti dalam mendiskripsikan kondisi dan segala permasalahan yang muncul serta memberikan alternative solusi yang dibutuhkan.Harapan yang diinginkan dari penelitian ini adalah dengan konsep peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan akan membantu pemerintah daerah dalam menciptakan suatu kawasan di Kota Semarang yang sehat.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-02-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17254
MODUL; Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17247
2020-06-13T13:29:55Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
PENINGKATAN FUNGSI GUNA BANGUNAN DI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG
Harani, Arnis Rochma
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Werdiningsih, Hermin
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Riskiyanto, Resza
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Kawasan Kota Lama; Fungsi Guna Bangunan; Konservasi
Kawasan kota lama Semarang merupakan kawasan konservasi yang dipertahankan keasliannya oleh
pemerintah kota Semarang. Kawasan kota lama Semarang merupakan pusat perdagangan pada abad ke 19-20.
Karena merupakan kawasan peninggalan pada masa belanda, maka bangunan yang ada dikawasan ini bergaya
kolonial. Namun seiring berkembangnya kota Semarang, kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi ini
mulai ditinggalkan, sehingga menjadi kawasan mati. kawasan kota lama yang masih aktif hanya seperempatnya,
sisanya berupa bangunan kosong/gudang
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-09-19 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17247
MODUL; Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2017 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19015
2020-06-13T13:30:49Z
modul:ART
"181122 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
TINJAUAN PERILAKU PENGUNJUNG TERHADAP POLA SIRKULASI MASJID AGUNG JAWA TENGAH
Nabilah, Ainun
Universitas Diponegoro
pribadi, septana bagus
Universitas Diponegoro
alfia riza, masyiana arifah
Universitas Diponegoro
Region; Circulation; Signage
The development of Islam in Indonesia is very rapidly growing, as the largest religion in Indonesia, the need for spiritual good in terms of worship and social is needed in variousregions in Indonesia. Semarang as the capital of Central Java Province became the city which must be the center of development of all aspects of human needs, including religious facilities for the city of Semarang and surrounding areas. One of the areas that became religious facilities, especially Islam in Semarang is the Great Mosque of Central Java. In addition to being the biggest iconic mosque in Semarang and used as a tourist spot, the area provides various facilities to create a circulation to connect these facilities. Circulation becomes an important part of an area because the circulation is always in the access by the perpetrators of the area, the perpetrators in question one of them is the visitor. Ease and comfort of the circulation become things to note so that visitors will feel at home to come to the area. Circulation in the Great Mosque of Central Java is a concern to be discussed in this paper, because in addition to the needs of the surrounding community will be provided facilities that are always in access by the community, the Great Mosque of Central Java is also used as one of the tourist attractions in Central Java by tourists both local and local outdoors. Signage is also discussed because ease and comfort in the circulation is also determined by good signage.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-11-22 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/19015
MODUL; Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/25370
2020-06-13T13:31:21Z
modul:ART
"191202 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
SOLUSI DESAIN GEDUNG PUSAT ONKOLOGI RSUP Dr. KARYADI SEMARANG TERHADAP MASALAH INTEGRASI PELAYANAN MEDIS
Wahyuningrum, Sri Hartuti
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Prabowo, Bintang Noor
Norges Teknisk Natuvitenskapnkapelige Universteit
Wardhani, Mustika Kusumaning
Research Organization of Open Inovation and Collaboration, OIC Ritsumeikan University https://scholar.google.co.id/citations?user=fXCGVEcAAAAJ&hl=en
Integrasi; Persyaratan Medik; Desain Arsitektur; Gedung Pusat Onkologi
Kebutuhan akan pelayanan Radioterapi dan Onkologi di RSUP Dr. Kariadi dari tahun ke tahun semakin meningkat dengan dimilikinya alat seperti Brakiterapi dan Cobalt ( 2 macam/unit) serta LINAC pada saat ini sudah menyebabkan pelayanan bagi yang membutuhkan pengobatan dengan radioterapi maupun pelayanan terhadap penderita kanker masih memerlukan antrian yang panjang. Dari kebutuhan yang mendesak tersebut terlihat bahwa bangunan atau fasilitas untuk Onkology Center sebagai bentuk pelayanan untuk penyakit kanker yang komprehensif sangat diperlukan. Karakteristik bangunan ini menjadikannya perlunya kajian terhadap persyaratan utama dalam perancangan bangunan fasilitas kesehatan khusus yang terpadu. Korelasi yang jelas antara keperluan pemenuhan fungsional pelayanan dengan penyelesaian desain sangat diperlukan. Yaitu terkait penempatan fasilitas utama dan ruang lainnya yang terkait, persyaratan teknis khusus untuk tindakan perawatan (treatment) maupun penanganan kondisi pasien dan penyelesaian finishing ruang. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai panduan dalam proses perancangan arsitektur untuk perancangan bangunan spesifik terutama untuk bangunan Rumah Sakit melalui kajian terhadap integrasi persyaratan medik dalam implementasi desain arsitektur pada bangunan khususnya untuk bangunan Gedung Onkology Center yang spesifik, sehingga akan membantu menemukenali perancangan yang bersifat komprehensif.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-12-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/25370
MODUL; Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2019 sri hartuti wahyuningrum, Mustika Kusumaning Wardhani, Bintang Noor Prabowo
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1450
2012-02-01T12:18:46Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
STRUKTUR MEMBRAN DALAM BANGUNAN BENTANG LEBAR
sukawi, sukawi
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang http://inibandeng.com
Membran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul beban dengan mengalami tegangan tarik. Struktur membran adalah sebuah alternatif untuk struktur bentang lebar yang dapat diterapkan untuk penutup atap bangunan.
Dasar mekanisme pikul beban pada struktur membran adalah tarik. Membran yang memikul beban tegak lurus terhadap permukaannya dapat mengalami deformasi secara tiga dimensi (bergantung pada kondisi tumpuan dan pembebanannya). Aksi pikul beban ini serupa dengan yang terjadi pada sistem kabel menyilang. Selain tegangan tarik, terjadi juga tegangan geser tangensial pada struktur membran.
Sistem membran pada bangunan bentang lebar biasanya masih harus dibantu oleh struktur lainnya seperti kabel atau space frame, karena sistem membran bila terkena gaya dari angin maka harus ada daya tarik menuju tumpuan(pondasinya).
Sistem membran yang dipakai kebanyakan untuk bangunan skala besar harus mempertimbangkan bahan tenda dan arah angin. Tiang-tiang penyangga flaksibel terhadap gaya tekan oleh angin, hal ini menyebabkan tenda dapat terus berdiri.
Kata Kunci : Membran, Bangunan , Bentang lebar
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 11:21:56
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1450
MODUL; Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/25538
2021-01-01T19:09:14Z
modul:ART
"201013 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PERAN MASYARAKAT TIONGHOA TERHADAP PERKEMBANGAN KAWASAN HERITAGE DI KOTA LASEM, KABUPATEN REMBANG
Santoso, Rohman Eko
Universitas Diponegoro
Sari, Suzanna Ratih
Universitas Diponegoro
Rukayah, Raden Siti
Universitas Diponegoro
Tionghoa; Lasem; pecinan, heritage
Perkembangan kota lasem identik dengan istilah little china town, sehingga kebanyakan peneliti lebih fokus terhadap bangunan pecinan. Memang dalam peninggalan yang masih terlihat sampai dengan saat ini adalah bangunan-bangunan rumah tinggal dengan gaya china kuno dan klenteng-klenteng kuno yang masih utuh atau sama dengan bentuk aslinya. Sehingga sangat mendominasi kawasan Kota Lasem sebagai komplek permukiman pecinan terbesar di Jawa Tengah Khususnya. Perubahan tipologi dan morfologi maupun pengaruh bangunan Tionghoa sangat menarik untuk dilakukan penelitian yang sangat mendalam, karena sangat berperan besar terhadap kontribusi Kota Lasem. Betapa besar peran masyarakat Tionghoa selain berperan sebagai masyarakat yang melestarikan bangunan tetapi luasan dan sebaran permukiman maupun prasarana lainnya sangat kental dan berpengaruh sekali di Kota Lasem.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-10-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/25538
MODUL; Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles)
ind
Copyright (c) 2020 Rohman Eko Santoso
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4753
2018-01-10T13:49:13Z
modul:ART
"130301 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENGARUH SISTEM PEMBAYANGAN PADA BENTUK FASADE BANGUNAN PERKANTORAN YANG HEMAT ENERGI (Studi Kasus Bangunan Kolonial di Kota Lama Semarang)
Indraswara, Muhammad Sahid
Rifan, Yulanda
Arsitektur kolonial Belanda yang diterapkan pada bangunan-bangunan di Indonesia telah mengalami evolusi yang kuat dalam upaya beradaptasi dengan membubuhkan ciri arsitektur yang sesuai dengan kondisi iklim tropis. Hal ini terlihat, pada awal mula masuk ke Indonesia, corak arsitektur ini sempat kehilangan identitas dari arsitektur kolonial itu sendiri, selain itu corak ini belum dapat beradaptasi dengan iklim Indonesia yaitu tropis basah. Proses adaptasinya berlangsung dalam suatu proses yang bertahap dengan beberapa perkembangan corak antara lain: neo klasik (1800-an), neogotik (sesudah 1900-an), vernakular Belanda (sesudah 1900), neuwe bowen (sesudah 1920), neuwe zakelijkheid, ekspresionistik, art deco (sesudah 1920). Dari periodesasi tersebut dapat diidentifikasi bahwa terjadi proses adaptasi bangunan yang masih bercirikan arsitektur Belanda, namun telah disesuaikan dengan kondisi iklim tropis yang ada di Indonesia.
Adaptasi bentuk fisik bangunan kolonial di Kawasan Kota Lama Semarang terhadap kondisi klimatologi inilah yang nantinya akan terlihat pada perubahan kondisi fasad bangunan kolonial bersangkutan. Arsitektur Indis yang lahir dari kebudayaan lokal dan pendatang, memilki karakteristik yang khas. Selain dari itu, arsitektur Indis sudah terbukti mampu beradaptasi dengan corak budaya dan iklim lokal (iklim tropis). Hal inilah yang menjadikan orang- orang Belanda bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, pun sebaliknya orang lokal atau pribumi dapat menerima gaya arsitektur tersebut. Oleh sebab itu, dirasa perlu adanya pemahaman dan pelestarian yang lebih baik terhadap gaya arsitektur Indis, khususnya terhadap bangunan berarsitektur Indis yang masih tersisa.
Kata Kunci : Pembayangan, Fasade Bangunan, Kota Lama
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-04-17 10:24:50
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/4753
MODUL; Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/37173
2021-07-19T12:47:16Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
Sholih, Muhammad Najieb
Sardjono, Agung Budi
Harsritanto, Bangun I R
Rumah dinas administratur Mbesaran pabrik gula Jatibarang merupakan salah satu bangunan kolonial Belanda yang berada di wilayah Kabupaten Brebes. Rumah Mbesaran merupakan rumah pemilik perkebunan atau Tuan Tanah (TT) yang sekaligus menjabat sebagai pengelola perkebunan atau Administratur (ADM) Pabrik Gula Jatibarang. Rumah ini memiliki karakteristik rumah kolonial Belanda yang masih asli dan bertahan hingga kini. Mengacu pada UU RI no. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, bangunan yang memiliki nilai penting bagi lingkungan sekitar dan berusia lebih dari 50 (lima puluh) tahun harus dilestarikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalis langgam dan periodisasi arsitektural kolonial Belanda pada bangunan rumah administratur mbesaran pabrik gula Jatibarang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang menggambarkan karakteristik rumah Mbesaran. Tahapan penelitian dimulai dari observasi lapangan, mengidentifikasi bangunan berdasarkan karakter langgam/gaya dan menyesuaikan dengan teori yang berkaitan, mengidentifikasi dan menganalisa detail gaya arsitektur kolonial dalam denah, tampak, bahan bangunan, sistem struktur, dan karakter bangunan dan terakhir menarik kesimpulan dari analisa tersebut tentang periodisasi bangunan kolonial Belanda pada rumah mbesaran.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-02-08 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/37173
MODUL; Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 ( 8 articles)
ind
Copyright (c) 2021 Muhammad Najieb Sholih
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/7846
2018-01-10T14:30:05Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
Faktor Pembentuk Karakteristik Permukiman Bontang Kuala Kota Bontang Kalimantan Timur
M, Suparman
Setioko, Bambang
Murtini, Titien Woro
Karakteristik, Permukiman Nelayan
Permasalahan permukiman adalah permasalahan yang selalu ada dan terus meningkat mengikuti pertumbuhan penduduk, dinamika kependudukan dan tuntutan sosial ekonomi yang semakin maju. Perkembangan permukiman yang tidak berdasar teori perencanaan permukiman akan menjadikan permukiman tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan kenyamanan bagi penghuninya.Seperti halnya permukiman yang tumbuh di Kawasan Permukiman Apung Nelayan Bontang Kuala – Kalimantan Timur.Pada permukiman settle pola pertumbuhan permukiman secara visual terlihat tertata dengan baik. Sedangkan pola pertumbuhan permukiman yang berkembang setelah tahun 2009 disini tumbuh secara sporadis muncul dimana-mana bahkan semakin menjorok kelaut sehingga akan mengganggu kestabilan ekosistem.Fenomena ini yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk karakteristik permukiman nelayan Bontang Kuala.
Dengan metode penelitian deductive – kualitative – rasionalistik peneliti mengumpulkan berbagai variable – variable factor tentang karakteristik permukiman nelayan untuk di uji cobakan di Permukiman Nelayan Bontang Kuala – Kota Bontang Kalimantan Timur. Hasil dari analisa faktor-faktor pembentuk karakteristik permukiman Bontang Kuala menunjukan korelasi yang kuat antara permukiman lama dengan permukiman baru. Secara rinci faktor-faktor dominan yang signifikan menjadi faktor pembentuk karakteristik pada permukiman lama adalah persepsi dan kognisi,sikap dan keturunan,aktifitas ekonomi social dan budaya,fisik,legibility,transportasi dan air bersih serta pengolahan limbah yang baik.Sedangkan factor – factor pembentuk karakteristik pada permukiman baru adalah sikap dan motivasi,budaya dan kekerabatan,aktifitas ekonomi,sarana dan legibility serta factor fisik dan kognisi.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2014-11-21 17:28:48
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/7846
MODUL; Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/32325
2022-10-29T03:49:54Z
modul:ART
"220618 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
UTILIZATION OF EMPTY SPACE UNDER FLY OVER AS AN OPEN PUBLIC SPACE
Jamila, Rona Fika
Universitas Mercu Buana
Wijayaningsih, Retno
Universitas Mercu Buana
Utilization, Residue space, Fly over,
The development of transportation facilities is also important to accommodate the mobility of city residents both by private vehicles and by public transportation. One way to break up the transportation complications is to build an overpass or commonly known as a fly over, and this effort is usually quite successful. However, there is another side that often escapes the government's fly over planning, namely the creation of new spaces under the overpass that are not clearly utilized, so that spontaneously, the spaces that are formed are used "at will" by the community. The purpose of this study is to obtain a variety of shapes and dimensions, as well as where the location of residual space under the fly over, Obtaining community use of residual space under the fly over, Obtaining community behavior in utilizing the residual space under the fly over
This research is a basic research that has a Level of Technology 1 and has a target output in the form of national accredited national journals.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-05-30 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/32325
MODUL; Vol 22, No 1 (2022): MODUL vol 22 nomor 1 tahun 2022 (7 articles)
eng
Copyright (c) 2022 Rona Fika Jamila, Retno Wijayaningsih
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10769
2018-01-10T14:33:21Z
modul:ART
"150701 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK KINERJA SPASIAL RUMAH SUSUN KAITANNYA DENGAN KEPUASAN PENGHUNI
Pandelaki, Edward Endriyanto
Purwanto, Edi
Olivia, Deasy
Agung, Wisnu
rumah susun sewa, kinerja spasial, kepuasan
Permasalahan pengadaan perumahan bagi golongan menengah bawah berawal dari masalah keterbatasan dalam penyediaan lahan, yang berkaitan erat dengan jumlah penduduk yang semakin padat. Masalah keterbatasan penyediaan lahan di perkotaan merupakan masalah yang dialami oleh semua kota-kota di Indonesia termasuk kota Salatiga. Sebab itu, menurut pemerintah penyediaan perumahan bagi masyarakat tidak lagi dapat dibuat ke arah horisontal, tetapi ke arah vertikal, yaitu rumah susun bagi masyarakat menengah bawah.
Rumah susun sewa sederhana atau rusunawa yang menjadi objek penelitian ini terletak di Kelurahan Cabean, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Bangunan yang terdiri 196 unit ruang dengan luas 24 m2 dan terdiri empat lantai ini diperuntukkan bagi masyarakat Kota Salatiga, khususnya bagi mereka yang belum memiliki tempat tinggal. Rusunawa ini mempunyai kamar tamu, satu kamar tidur, satu kamar mandi, satu dapur serta balkon dan mulai dihuni pada tahun 2012.
Selama hampir 3 tahun dihuni, rumah susun sewa ini sudah barang tentu dapat diketahui kinerjasapsialnya dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan penghuninya.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk kinerja spasial rumah susun sewa kaitannya dengan tingkat kepuasan penghuni di rusunawa Kelurahan Cabean, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak 100 responden dari populasi sebanyak 196 responden. Teknik pengukuran menggunakan kuesioner dengan metode pengukuran sikap, dan analisis data menggunakan analisis faktor.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat sebelas faktor dari variabel faktor pembentuk kinerja spasial rumah susun di atas signifikan menjadi faktor kinerja spasial rumah susun kaitannya dengan kepuasan penghuni sebesar 78,038%, dan 21,962% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model penelitian ini.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10769
MODUL; Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13384
2018-01-16T13:15:30Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17258
2020-06-13T13:29:42Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
MAPPING OF URBAN TEXTURE ON INTEREST HERITAGE BUILDINGS IN SEMARANG
Murtomo, Bambang Adji
Universitas Diponegoro
Darmawan, Edy
Universitas Diponegoro
Shamara, Dea
Universitas Diponegoro
mapping; urban texture; heritage buildings
Semarang memiliki fasilitas umum yang pantas untuk dikunjungi turis, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Permasalahan yang terjadi adalah banyak turis dari dalam dan luar negeri yang hanya lewat begitu saja tanpa transit
sama sekali di Kota Semarang. Banyak fasilitas pelayanan umum yang ada dan menarik perhatian. Apabila bangunan
religius, bangunan kuno, bangunan kantor pelayanan, bangunan akomodasi, bangunan terminal transportasi baik
udara, laut, dan darat. Disamping bangunan, terdapat juga universitas-universitas yang cukup dikenal baik dalam
negeri maupun luar negeri. Ruang-ruang terbuka yang cukup menarik. Disamping bangunan converence yang cukup
memadai. Perlu publikasi Kota Semarang yang lebih jelas, jaringan yang diperlukan bagi dunia luar maupun
masyarakat dalam negeri. Web dan urban texture sangat dibutuhkan bagi Kota Semarang. Oleh karena itu, perlu
identifikasi fasilitas umum yang ada di Kota Semarang. Penelitian fasilitas tersebut kemudian menjadi suatu web atau
jaringan yang dapat dibaca oleh semua kalangan masyarakat. Dalam penelitian ini dibutuhkan penelitian kualitatif dan
kemudian menjadi bentuk web yang menarik serta lengkap bagi Kota Semarang. Hal ini diharapkan akan lebih menarik
bagi turis sehingga turis lebih tertarik untuk transit di Kota Semarang.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-02-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17258
MODUL; Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/53157
2023-06-26T06:44:59Z
modul:ART
"230531 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Spatial Dialogues of Historic Alley through Serial Vision Theory (Case Study: Pontocho Roji and Jalan Rukunan)
Wardhani, Mustika Kusumaning
Faculty of Architecture and Design, Institut Teknologi Nasional https://scholar.google.co.id/citations?user=fXCGVEcAAAAJ&hl=en https://orcid.org/0000-0002-3718-390X
Wang, Zhixi
School of Tourism, Hainan Normal University
Spatial Dialogue, Historic Alley, Serial Vision
Traditional settlements are part of the urban context of every country, especially tourism-oriented cities such as Yogyakarta (Indonesia) and Kyoto (Japan). The design strategy and regulations have a more significant and complex portion involving cultural heritage buildings and settlement networks that shape the city's morphology. Pontocho and Kotagede are cultural areas with unique characteristics, such as the existence of narrow allies called Roji (in Japanese) and 'Jalan rukunan'. This research aims to understand the role of alleyways between two traditional settlements that form urban identities. The descriptive-qualitative research method uses depth map software to display the observed area coverage through connectivity and visibility. The results found in this research can manifest both locations' characters in a tangible and intangible aspect. The existence of a historic alley that forms the morphology of historic settlements will keep its existence considered because it is a continuity network that creates a serial vision for observers, tourists, and also the local community. Spatial dialogue studies through serial vision theory in historic alleys are expected to provide renewal to considerations of revitalizing heritage settlements, especially in Asian countries.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2023-03-27 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/53157
MODUL; Vol 23, No 1 (2023): MODUL vol 23 nomor 1 tahun 2023
eng
Copyright (c) 2023 Mustika Kusumaning Wardhani, Zhixi Wang
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19013
2020-06-13T13:30:41Z
modul:ART
"180523 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN KONSEP RESILIENT DESIGN UNTUK PENGEMBANGAN KAWASAN WADUK JATIBARANG KOTA SEMARANG
Indriastjario, Indriastjario
Universitas Diponegoro
vulnerability; innovation; disaster; integration; resilience
Environmental deterioration which is increasing the area’s vulnerability occured in the Area of Jatibarang Dam in Semarang City. The deterioration is caused by the construction of the Dam. It is worsening the sustainability, disturbing the harmony of the flora & fauna especially the macaca (long-tailed monkey) lost their food and access to the hill , the main area of theirs ; and then due to be a tourism destination area, the development of the surrounding have gradually demolished the landscape and worsening the ecosystem. Therefore, the Dam Area requires an increased capacity to face the deterioration. It needs to be well designed to achieve a state of area that is resistant to deterioration. To form a resilient area, resilient ways are required. The purpose of this research is to find an innovative concept of resilience ways to actualize the sustainability of The Area of Jatibarang Dam in Semarang City through resilience design.The research uses descriptive analysis method based on the 4 factors of : spatial arrangement, technology innovation, disaster mitigation, and disaster adaptation.The results of the research found the integration of : 1. the enhancement of the adaptive capacity of society (local wisdom of tradition & spiritual heritage), 2. the implementation of orderly spatial management through green architecture and 3. a dynamic and planned urban systems which promote the access for all to actualize a resilient and sustainable area, would be the effective resilient ways to promote the Resilience Design of the Dam Area.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-05-23 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/19013
MODUL; Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/22514
2019-07-17T13:53:04Z
modul:ART
"190529 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
EVALUATION ON SUMBER SENENG NATURAL PARK, REMBANG AS TOURISM OBJECT USING ADO-ODTWA ANALYSIS
Susanti, Anityas Dian
Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Pandanaran
Mandaka, Mutiawati
Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Pandanaran
tourism;natural park; potential; evaluation; ADO-ODTWA; Sumber seneng; Rembang
Tourism has proven as economic generator in several local districts in Indonesia. Natural resources have significant factors in accelerating the tourism developments. Sumber seneng in Rembang county is an example of the natural resource based tourism district. However the development of Sumber seneng park is still on going process related to the district potential’s study. ADO-ODTWA (Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam) is an analysis for tourist attraction from Indonesia Forest and Natural Conservation Agency. This research was part of the study to evaluate Sumber seneng park as object tourism case using ADO-ODTWA analysis. This study performed literature study to arrange the evaluation sheet, site observation based on the ADO-ODTWA evaluation’s results as case study. The result of this study shown detail steps to evaluate tourism object using ADO ODTWA and mentioned that Sumber Seneng Natural Park has potentials to be tourism object and need more development to optimize it.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/22514
MODUL; Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2019 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/28198
2020-12-02T09:53:34Z
modul:ART
"200529 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
DESAIN KAWASAN AGROEDU-WISATA BERBASIS DESA
Werdiningsih, Hermin
Universitas Diponegoro
Hasan, Muhammad Ismail
University of Malaya
Pramesti, Previari Umi
Universitas Diponegoro
wisata; agroeduwisata; desa
Pengembangan pariwisata berbasis desa sedang marak dikembangkan di desa-desa. Terlebih pariwisata memberikan dampak baik yang cukup signifikan untuk penguatan perekonomian serta pemberdayaan masyarakat desa. Konsep wisata yang cocok diterapkan di desa adalah konsep wisata yang mengusung kelokalan seperti agrowisata karena pertanian sangat lekat kaitannya dengan pedesaan. Untuk menambah nilai wisata itu sendiri, konsep edukasi juga perlu ditambahkan untuk mengenalkan pertanian bagi pengunjungnya. Konsep wisata tersebut yang dirancang di Desa Lopait untuk memberikan manfaat tanah bengkok sekaligus mengangkat perekonomian wara sekitar. Desain yang dikembangkan berkonsep murah, mudah, dan tidak bersifat permanen, sehingga sebagian besar infrastrukturnya menggunakan bambu.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/28198
MODUL; Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles)
ind
Copyright (c) 2020 Hermin Werdiningsih, Muhammad Ismail Hasan, Previari Umi Pramesti
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/4748
2018-01-10T13:49:12Z
modul:ART
"130301 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KETEPATAN ORIENTASI GEDUNG ICT UNDIP BERDASARKAN STANDAR KONSERVASI ENERGI SELUBUNG BANGUNAN
Bagus Pribadi, Septana
Indarto, Eddy
Sepanjang sejarah , iklim, energi, dan kebutuhan kebutuhan sumber daya merupakan hal fundamental dalam seni dan tatanan arsitektur. Walaupun kesadaran tentang keterbatasan sumberdaya alam dan keterbatasan energi sudah dimulai sejak tahun 1973 (Altore (2002), dan Indonesia telah memiliki standar tentang konservasi energi melalui selubung bangunan/tampilan bangunan (SNI 03-6389-2000), namun demikian dalam perencanaan dan perancangan belum sepenuhnya hal ini menjadi perhatian bagi para arsitek dan owner di Indonesia, dengan maraknya selubung bangunan yang didominasi oleh kaca.Demikian juga dengan bangunan-bangunan baru yang ada di Undip, sebagai contoh gedung kembar (ICT) yang juga berfungsi sebagai “pintu gerbang” masuk ke kawasan kampusUndip Tembalang. Walaupun sisi memanjang menghadap Utara dan Selatang, akan tetapi perlu dilakukan kajian apakah tampilan, material (terutama kaca) dan orientasi bangunan “gedung kembar” tersebut sudah tepat, dalam artian memenuhi ketentuan SNI 03-6389-2000 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan Pada Bangunan Gedung yang sudah ditetapkan.Penelitian ini merupakan penelitian di bidang arsitektur, maka metodologi penelitian yang digunakan diacu dari Architectural Research Methods (Groat 2002). Sesuai dengan substansi dan karakter penelitian, maka metode penelitian akan menggunakan metode Experimental Research yang termasuk dalam penelitian positifistik kuantitatif.Hasil penelitian ini diharapkan mengetahui apakah tampilan bangunan ICT, material yang digunakan, serta orientasi hadap bangunan sedah tepat sesuai dengan ketentuan SNI 03-6389-2000 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan Pada Bangunan Gedung (OTTV) yang sudah ditetapkan.
Kata kunci : selubung dan orientasi bangunan, OTTV
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-04-17 10:24:50
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/4748
MODUL; Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/35437
2021-07-19T12:47:16Z
modul:ART
"210420 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN ARSITEKTUR INDUSTRIAL PADA BANGUNAN HOTEL (STUDI KASUS: CHARA HOTEL, BANDUNG)
Hamdani, Larastika Nur
Program Studi Arsitektur, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Hantono, Dedi
Program Studi Arsitektur, Universitas Muhammadiyah Jakarta https://scholar.google.com/citations?user=rd8OL_wAAAAJ http://orcid.org/0000-0002-1198-7459
Bangunan Hotel; Arsitektur Industria;, Ekspos; Material Mentah; Chara Hotel
Perkembangan bidang industri di Indonesia berperan penting dalam perekonomian nasional. Perkembangan industri pariwisata juga terlihat pada pembangunan hotel. Hotel yang sering dijumpai merupakan hotel dengan nuansa mewah sehingga dalam perawatannya memakan biaya yang mahal. Untuk itu, konsep Arsitektur Industrial merupakan suatu konsep yang mengedepankan aspek fungsional dan efisien dengan menggunakan material yang tidak difinishing namun tetap mempertimbangkan estetika design sehingga dapat menekan biaya yang dikeluarkan. Arsitektur Industrial merupakan langgam yang muncul dan berkembang pada masa modern yang berhubungan dengan penyesuaian dan pemanfaatan kembali suatu barang bekas bangunan pabrik menjadi furniture interior. Karakteristik dari Arsitektur Industrial adalah dengan menggunakan bentuk geometrik dan garis-garis tegas, penggunaan warna alami dan warna monokrom dari material aslinya, kejujuran dalam penggunaan material dan ekspos sistem utilitas. Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan karakteristik Arsitektur Industrial pada Bangunan Hotel dengan cara melakukan studi literatur dan mengkaitkannya dengan studi kasus. Studi kasus yang dipilih merupakan bangunan Chara Hotel, dari studi kasus tersebut akan dianalisis dengan mengkaitkan data studi kasus dengan karakteristik Arsitektur Industrial. Dari analisis tersebut didapatkan hasil berupa penerapan karakteristik konsep Arsitektur Industrial pada Chara Hotel dari segi eksterior maupun interior.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-02-08 00:00:00
application/pdf
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/35437
MODUL; Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 ( 8 articles)
ind
Copyright (c) 2021 Larastika Nur Hamdani, Dedi Hantono
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/6549
2018-07-03T16:33:59Z
modul:ART
"180703 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Korelasi Tingkat Pemahaman Penghuni Tentang Konsep Green Home Dengan Perubahan Bentuk Hunian Di Perumnas Tlogosari Semarang
Purwanto, Edi
JAFT Undip
Wijayanti, Wijayanti
Abstrak
Sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam pengadaan rumah bagi masyarakat berpengahsilan rendah, perum Perumnas telah membangunan perumahan Tlogosari 27 tahun yang lalu. Konsep yang digunakan oleh perum Perumnas adalah konsep rumah tumbuh/inti. Seiring dengan perjalanan waktu, penghuni memperluas rumah huniannya dengan berbagai motivasi, ada yang dkerjakan sendiri namun ada juga yang menggunakan jasa arsitek atau kontraktor.
Disisi lain, dengan adanya isu-isu tentang pemanasan global, konsep green home mulai menjadi perhatian para ahli lingkungan. Masyarakat diminta untuk memperhatikan dan menerapkan konsep green home ini sebagai bagian dari mereduksi dampak pemanasan global. Pertanyaannya adalah apakah penghuni sudah menerapkan kaidah-kaidah green home dalam upaya memperluas huniannya.
Penelitian ini bertujuan membuktikan ada/tidaknya hubungan korelasi antara tingkat pemahaman penghuni tentang konsep green home, dengan perubahan bentuk huniannya di Perumnas Tlogosari Semarang.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan stratified random sampling, sampel yang dipilih adalah penghuni perumnas Tlogosari sebanyak 140 KK. Teknik pengukuran sikap menggunakan kuesener, dan analisis data menggunakan statistik korelasi Spearman Rank.
Berdasarkan hasil pengukuran korelasi kualitas hunian dengan tingkat kepuasan penghuni menggunakan analisis statistik korelasi Spearman Rank, didapat hasil perhitungan koefisien p (rho) = 0,24, yaitu termasuk dalam kategori korelasi dengan tingkat keeratan lemah. Artinya dalam memperluas huniannya, penghuni tidak menggunakan kaidah-kaidah green home, meskipun mereka menyadari bahwa kaidah tersebut adalah sangat penting. Beberapa faktor yang mendasari tidak diterapkannya konsep green home adalah [i] tidak tahu bagaimana penyelesaian teknisnya, [ii] khawatir biayanya mahal karena harus membayar jasa arsitek atau kontraktor, [iii] tidak tahu harus bertanya kepada siapa.
Kata Kunci : konsep green home, rumah tumbuh/inti, pemanasan global, perubahan bentuk hunian
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-07-03 16:33:59
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/6549
MODUL; Vol 14, No 1 (2014): MODUL
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/40741
2022-06-07T00:38:22Z
modul:ART
"211231 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Fajarwati, Galuh
Institute Technology of Sumatera
Dinapradipta, Asri
Auditorium Kesenian Jawa Timur merupakan aula pementasan yang menampung berbagai jenis pementasan tradisional Jawa Timur seperti pementasan teatrikal, musik tradisional, dan pementasan sendatari. Pementasan kesenian tradisional Jawa Timur disajikan dengan metode pementasan yang beragam dan memiliki kebutuhan pementasan yang berbeda. Dalam proses fleksibilitas ruang dalam beradaptasi terhadap kebutuhan pementasan, faktor akustik ruang menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan sehingga semua penonton dapat menikmati pementasan dengan nyaman. Dalam pementasan kesenian tradisional Jawa Timur, sumber suara dapat berasal dari 9 arah yang berbeda tergantung dari jenis pementasan yang dilakukan. Makadari itu sangat diperlukan adaptasi ruang terhadap arah sumber bunyi yang berbeda. Dalam penelitian ini, tujuan penelitian adalah mencari pola fleksibilitas elemen interior ruang auditorium untuk memenuhi kebutuhan akustik ruang. Metode yang digunakan yaitu metode observasi. Observasi dilakukan dengan mengamati setiap jenis kegiatan kesenian Jawa Timur yang akan diwadahi yaitu jenis kesenian dan tipe pementasan dari sendatari dan teater tradisional. Kesenian yang dipilih merupakan beberapa perwakilan kesenian yang memiliki jenis pementasan yang sama. Analisis dilakukan berfokus pada adaptasi dari elemen dinding ruang. Dari hasil analisis data dapat, disimpulkan bahwa pnael dinding pada auditorium setidaknya dapat beradaptasi menjadi 9 jenis konfigurasi sesuai dengan jumlah arah sumber bunyi. Perubahan dan pergerakan panel dinding dalam setiap konfigurasi ruang aula yaitu dengan melakukan strategi fleksibilitas yaitu transformasi dan adaptasi.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-07-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/40741
MODUL; Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
ind
Copyright (c) 2021 Galuh Fajarwati
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10735
2018-01-10T14:31:16Z
modul:ART
"150101 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Pola Partisipasi Warga dalam Pengembangan Desa Wisata Umbul Sidomukti Kabupaten Semarang
Susanti, Anityas Dian
desa wisata, pola partisipasi
Tujuan penulisan ini adalah mengidentifikasi wujud partisipasi warga desa Umbul Sidomukti dalam mengembangkan pariwisata di daerahnya, dengan bekerja sama secara baik dengan pengelola kawasan wisata Umbul Sidomukti dalam mengembangkan kawasan wisata tersebut. Permasalahan yang diangkat dalam pembahasan ini adalah ada atau tidak peran serta masyarakat sekitar obyek wisata Umbul Sidomukti , baik partisipasi secara fisik maupun dukungan yang secara langsung maupun tidak langsung ikut memajukan kawasan obyek wisata tersebut.
Wujud partisipasi warga secara fisik terlihat dari pengadaan infrastruktur secara gotong royong antara lain : Infrastruktur jalan, saluran serta pagar , Sarana olah raga, Signage atau petunjuk jalan, lansekap atau taman desa, pembangunan pos jaga dan gerbang masuk desa, dan lain-lain. Wujud partisipasi warga desa Umbul Sidomukti adalah ikut berperan aktif mengembangkan potensi pariwisata di kawasan Umbul Sidomukti. Pengelolaan Wisata Umbul Sidomukti yang sepenuhnya dikelola oleh swasta tidak membuat masyarakat sekitar tidak mau berpartisipasi. Dengan kerjasama yang baik antara pihak swasta dan masyarakat sekitar membuat daerah wisata ini menjadi maju dan berkembang
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10735
MODUL; Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/15883
2018-01-16T12:29:47Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10781
2020-06-13T13:29:09Z
modul:ART
"160101 2016 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENGARUH IKLIM TROPIS LEMBAB TERHADAP KERUSAKAN FASADE BANGUNAN KOLONIAL DI KOTA LAMA SEMARANG
Hardiman, Gagoek
Universitas Diponegoro
Sukawi, Sukawi
Universitas Diponegoro
Firmandhani, Satriya Wahyu
Universitas Diponegoro
Pelestarian, Bangunan Kolonial, Tropis
Kota Lama Semarang sebagai kawasan bangunan Kolonial Belanda, merupakan kawasan Cagar Budaya yang wajib dilestarikan dan dilindungi keberadaanya. Upaya pelestarian yang dilakukan dari berbagai pihak telah menunjukkan hasil dengan aktif dan terawatnya beberapa bangunan kolonial disana. Namun masih terdapat pula sejumlah bangunan yang berkondisi buruk. Kondisi bangunan yang rawan roboh, fasade bangunan yang rusak dengan cat yang mengelupas dan ditumbuhi tanaman liar. Hal itu merupakan bentuk pengaruh alami dari iklim di Indonesia. Menyikapi fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh iklim tropis lembab terhadap kerusakan fasade bangunan kolonial tersebut dengan metoda deskriptif kualitatif. Lokus penelitian difokuskan pada bangunan di koridor jl. Letjen Suprapto.
Sebagian besar bangunan kolonial di Kota Lama Semarang telah direnovasi dan difungsikan kembali. Namun ada pula sejumlah bangunan yang tidak difungsikan, tidak terawat hingga rawan roboh dan bahkan sudah roboh. Begitu pula kondisi bangunan yang ada di Jl. Letjen Suprapto. Sebagian bangunan yang direnovasi masih mempertahankan bentuk awalnya (khas bangunan kolonial) dan difungsikan sebagai bangunan komersial. Kondisi fasade bangunan juga diperbaharui sehingga memperindah citra kawasan. Namun terdapat pula fasade bangunan yang tidak diperbaharui walaupun bangunan difungsikan kembali. Fasade bangunan tersebut berkondisi buruk dengan cat yang usang, mengelupas dan ditumbuhi tanaman liar. Sama halnya dengan bangunan yang tidak direnovasi dan tidak difungsikan. Kondisinya rawan roboh dan fasade bangunan usang tak terawat.
Dalam pengamatan dari luar bangunan, dapat disimpulkan bahwa rusaknya fasade bangunan-bangunan kolonial di koridor jl. Letjen. Suprapto disebabkan kurangnya upaya perawatan sehingga elemen yang rusak karena lapuk disebabkan kondisi yang lembab, atau terkena air hujan selama bertahun tahun, tidak segera diatasi dengan perawatan yang memadai atau dengan penggantian elemen yang rusak dengan meterial yang sama tampilan arsitekturnya.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10781
MODUL; Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 MODUL
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/48574
2023-06-06T08:26:06Z
modul:ART
"221215 2022 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Abieta, Arya
winandari, maria immaculata ririk
Department of Architecture, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa No.1, Grogol, Jakarta Barat, Indonesia 11440 https://scholar.google.co.id/citations?user=UrHUZrAAAAAJ&hl=id https://orcid.org/0000-0002-1550-7109
Menteng is an elite residential area designed with Garden City Concept in the early 20th century. This area is a modern housing pioneer in Batavia and has been designated as a conservation area through the Governor's Decree in 1975 and is equipped with the conservation classification map of heritage buildings. Currently, there has been a change in the character of the Menteng area, especially on HOS Cokroaminoto Street. This study explored the compliance level of building and environmental conservation between 1975 and 2022. The quantitative method was used to obtain the compliance level of building and environmental conservation. Research variables consist of physical plots such as building massing, building-line, building height, roof shape, terraces and balconies, openings, building materials, ornament, as well as buildings function. The results showed that the buildings that complied with the conservation regulations were 37% or 36 of 97 plots with ten of them having the original form. The ownerships of the ten buildings are the original owner, government agency, or foreign government. Based on the function, only 28 of 36 plots that obeyed the regulations still retains its original function as a residence
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2022-11-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/48574
MODUL; Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
ind
Copyright (c) 2022 maria immaculata ririk winandari, Arya Abieta
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17208
2020-06-13T13:30:20Z
modul:ART
"180111 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
SIFAT MATERIAL PADA RUANG TERBUKA DI KOTA LAMA YANG TERKAIT DENGAN TERMAL
Rusyda, Hana Faza Surya
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Harsritanto, Bangun IR
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Widiastuti, Ratih
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
material bangunan; ruang terbuka; termal; Kota Lama Semarang
Kota Lama Semarang mempunyai ruang terbuka yang sangat populer dikalangan masyarakat sekitar, antara lain
adalah Taman Srigunting dan Polder Tawang. Kedua ruang terbuka tersebut mempunyai berbagai macam material.
Berbagai jenis material mempunyai kondisi termal yang berbeda. Oleh karena itu akan diteliti mengenai material yang
terdapat pada kedua ruang terbuka tersabut yang terkait dengan termal. Pendekatan yang digunakan menggunakan
metode kuantitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dengan obeservasi lapangan dengan pengukuran langsung pada
objek penelitian. Simpulan pada penelitian ini adalah dapat mengetahui material yang berpengaruh besar terhadap
kondisi termal pada sebuah ruang terbuka.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-01-11 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17208
MODUL; Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/52173
2023-12-19T06:22:15Z
modul:ART
"231204 2023 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
SENSE OF PLACE KAWASAN SABO DAM KALI GENDOL DAN POTENSINYA BAGI PENGEMBANGAN GEO-CULTURAL TOURISM DI KALURAHAN ARGOMULYO, SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA
Widjaja, Pele
Department of Architecture, Universitas Katolik Parahyangan
Gunawan, Yenny
Department of Architecture, Universitas Katolik Parahyangan
Sari, Wulani Enggar
Department of Architecture, Universitas Katolik Parahyangan
Deviani, Tesalonika
Department of Architecture, Universitas Katolik Parahyangan
Sense of Place, Geo-Cultural Tourism; Kawasan Sabo Dam; Argomulyo
Penetapan Kalurahan Argomulyo sebagai Desa Mandiri Budaya berbasiskan kepariwisataan membutuhkan penggalian potensi-potensi yang ada di tempat tersebut agar Kalurahan ini dapat menjadi destinasi wisata unggulan. Kalurahan Argomulyo berada di daerah rawan bencana alam erupsi gunung Merapi, dan kawasan Sabo Dam Kali Gendol Bronggang merupakan salah satu unsur fisik yang keberadaannya cukup mendominasi wilayah Kalurahan ini. Selain memiliki fungsi utama sebagai kawasan mitigasi bencana untuk pengendalian banjir lahar, Sabo Dam ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu tempat kegiatan dan atraksi geowisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep Place kawasan Sabo Dam guna menemukenali keunikan, kekhasan, kekhususan dan daya tarik yang ada di tempat ini. Temuan atas konsep place ini akan menjadi sangat penting bagi arahan dan pedoman pengembangan kepariwisataan di Kalurahan Argomulyo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif dengan menerapkan metoda penelitian survei. Lokus penelitian adalah kawasan Sabo Dam Kali Gendol Bronggang Kalurahan Argomulyo, Kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta.. Hasil penelitian ini telah berhasil menemukan bahwa Sense of Place merupakan konsep Place di kawasan Sabo Dam Kali Gendol Bronggang dimana di dalam konsep tersebut terkandung penjelasan tentang dualisme sense of fear vs sense of secure, dualisme sense of freedom vs sense of inferior, sense of time, dan sense of take advantage.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2023-12-04 08:38:47
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/52173
MODUL; Vol 23, No 2 (2023): MODUL vol 23 nomor 2 tahun 2023 (in proof )
ind
Copyright (c) 2023 Pele Widjaja, Yenny Gunawan, Wulani Enggar Sari, Tesalonika Deviani
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/19005
2020-06-13T13:30:25Z
modul:ART
"180523 2018 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
PENGARUH ORIENTASI BANGUNAN KANTOR DENGAN RAK CAHAYA GANDA TERHADAP EFISIENSI DISTRIBUSI SUHU UDARA EFEKTIF DAN CAHAYA ALAM
Indarto, Eddy
Universitas Diponegoro
efektifitas; distribusi cahaya alam; daylighting; usaha penurunan; suhu ruangan
Rak cahaya adalah salah satu system pengembangan cahaya siang hari dalam membantu meningkatkan distribusi kuantitas pencahayaan di dalam ruangan yang efektif, dan berkontribusi dalam penghematan energi. Selain itu, rak cahaya membantu untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan penerangan buatan yang sumber energinya berasal dari pembakaran fosil, dan meminimalkan ketidaknyamanan visual secara psikologis dan terutama fisiologis yang disebabkan oleh penggunaan pencahayaan buatan pada siang hari. Bangunan kantor sebagai karya arsitektur yang responsive terhadap lingkungan, penting untuk mengambil keuntungan pemanfaatan cahaya alami pada siang hari.Memang dalam desain arsitektur telah banyak dilakukan strategi daylighting klasik menggunakan Light-shelf, akan tetapi penelitian-penelitian yang ada hanya terkain dengan distribusi cahaya dengan rak cahaya tunggal pada letak astronomis tertentu. Dalam penelitian ini ingin mengetahui efektifitas penggunaan rak cahaya ganda untuk delapan orientasi, tidak saja efektifitas distribusi cahaya akan tetapi juga terhadap suhu efektif ruangan, pada bangunan kantor untuk kota-kota dengan letak astronomis 60 Lintang Selatan. Penelitian ini termasuk dalam metode penelitian eksperimental (Groat & Wang, 2002). Penelitian ini merupakan kajian/review secara kuantitatif tentang penggunaan rak cahaya ganda (double light shelf) pada ruang kantor tipe medium, untuk berbagai orientasi, pengaruhnya terhadap efisiensi distribusi cahaya alami dan suhu efektif ruangan
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2018-05-23 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/19005
MODUL; Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2018 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/22219
2019-07-17T13:51:42Z
modul:ART
"190529 2019 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KONSEP RUANG DAN BENTUK RUMAH GODANG KOTO SENTAJO DI KUANTAN SINGINGI
Yandri, Sepli
Universitas Riau http://orcid.org/0000-0001-6171-5358
Sari, Suzanna Ratih
Universitas Diponegoro
Sardjono, Agung Budi
Universitas Diponegoro
Rumah adat; Kuantan Singingi; rumah tradisional koto; Rumah godang; Koto Sentajo; Kuantan Singingi
Setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Rumah adalah salah satu hasil dari kebudayaan. Kuantan singingi sebagai sebuah daerah yang berkebudayaan memiliki ciri dan bentuk bangunan rumah adat yang memiliki ciri khas tersendiri. Rumah adat di Kuantan Singingi disebut dengan rumah godang. Sebagai sebuah rumah adat, rumah godang memiliki konsep ruang dan bentuk yang berbeda dari ruang rumah pada umumnya. Rumah godang dikuantan singingi juga dikenal dengan istilah rumah koto karena rumah tersebut dibangun di daerah yang disebut dengan koto. Salah satu daerah yang masih memelihara dan menjaga warisan rumah godang di kuantan singingi adalah daerah Koto Sentajo. Tulisan penelitian ini bertujuan menemukan konsep Ruang dan Bentuk yang ada pada rumah godang di Koto Sentajo. Pembahasan dengan menggunakan Metode deskripsi analisis bertujuan untuk menyampaikan deskripsi secara mendalam tentang konsep ruang dan bentuk pada rumah godang di daerah Koto sentajo.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2019-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/22219
MODUL; Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2019 author
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/28028
2020-12-02T09:53:34Z
modul:ART
"200529 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
EFFICIENCY OF INPATIENT LAYOUT IN PRIVATE HOSPITAL (Case Study: Bhakti Asih Hospital, Brebes Central Java)
Wahyuningrum, Sri Hartuti
Universitas Diponegoro
Wardhani, Mustika K.
Research Organization of Open Innovation and Collaboration Ritsumeikan University, Osaka-Japan, Ritsumeikan University https://scholar.google.co.id/citations?user=fXCGVEcAAAAJ&hl=en
Inpatient Care; Room Layout; Design Efficiency; Service Optimization
In the context of hospital building, inpatient care has large portion in comparasion of the other facility areas within hospitals related to efficiency, such as outpatient services, emergency room, diagnostic and especially inpatient function group services. Even though inpatient care group do not have specific requirements for detailed design and building equipment, it requires efficiency considerations related to correlation with room layout. It is expected that by considering the level of efficiency of service to patients, design can fulfill technical requirements of health and medical aspects. Regarding designs for district-level private hospitals, demand optimization of placement and layout of inpatient care became main topic in this research. This is related to the value of investment in building area development and types of services provided according to inpatient services class. The method used is comparative study of two (2) private hospital design to find the mind factors that most influence of optimization of inpatient layout. The results of study can be used as a guide in architectural design process for designing hospital buildings especially related to design efficiency of inpatient layout so that the building can function sustainability because of optimal service.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-05-29 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/28028
MODUL; Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles)
eng
Copyright (c) 2020 Sri Hartuti Wahyuningrum, Mustika K. Wardhani
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/1460
2012-02-01T13:32:02Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN APLIKASI WARNA INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PADA PSIKOLOGI PASIEN ANAK (STUDI KASUS : RSIA HERMINA PANDANARAN)
Wandira, Ayu
Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Pribadi, Septana Bagus
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Warna merupakan unsur penting dalam desain. Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Komposisi dan kombinasi warna pada interior bangunan akan menciptakan persepsi bagi pengguna bangunan tersebut.
Rumah sakit merupakan fasilitas umum penyembuhan yang vital bagi semua golongan masyarakat. Pada rumah sakit, terutama rumah sakit ibu dan anak, stimulus penyembuhan bagi pasien tidak hanya bergantung pada obat-obatan, namun juga kondisi lingkungan dimana pasien tersebut dirawat. Lingkungan menga ndung rangsang yang kemudian ditanggapi oleh manusia dalam bentuk respon tertentu.
Pada studi kasus RSIA Hermina Pandanaran ini dilakukan kajian untuk memperoleh aplikasi warna terbaik bagi sebuah rumah sakit yang memberikan pengaruh terbaik kepada psikologi pasien anak sebagai pengguna bangunan. Dari hasil kajian diketahui bahwa warna-warna tertentu dapat memicu psikologis anak, dan pada akhirnya akan menjadi stimulus pada proses penyembuhannya.
Kata Kunci : Warna, RSIA, Anak, Psikologis, Penyembuhan
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2012-02-01 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1460
MODUL; Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/34365
2021-01-01T19:09:14Z
modul:ART
"201215 2020 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
BIOMIMIKRI GERAK ADAPTIF TUMBUHAN MIMOSA SEBAGAI FASAD KINETIK
Anandhita, Gustav
Department of Architecture, Univeristas Katolik Soegijapranata
Biomimikri merupakan metode penyelesaian masalah dengan menduplikasi desain, proses dan perilaku mahluk hidup di alam. Pada penelitian ini proses biomimikri mengambil inspirasi dari tumbuhan genus Mimosa dari keluarga Fabaceae, yang memiliki karakteristik daun yang dapat mengatup atau yang disebut sebagai gerak niktinasti. Penelitian ini bertujuan memperoleh desain arsitektural fasad bangunan dan mengetahui kemampuannya dalam mereduksi tingkat radiasi pada kulit bangunan. . Untuk mencapai tujuan tersebut, metode penelitian menggunakan mix-methods dari biomimicry thinking. Pertama, penelitian terhadap karakteristik bentuk, respon tumbuhan terhadap suhu serta cahaya, dan mekanisme gerak buka tutup daun tumbuhan genus Mimosa. Kedua, melakukan reinterpretasi desain tumbuhan Mimosa sebagai fasad kinetik menggunakan metode generative model menggunakan GH+Rhino. Ketiga, membuat simulasi untuk analisis radiasi matahari menggunakan Ladybug untuk mengetahui efek dari mekanisme buka tutup fasad kinetik tersebut terhadap nilai radiasi total yang diterima bangunan . Dari hasil analisis diketahui bahwa kinerja fasad kinetik tersebut mampu mengurangi radiasi matahari pada bangunan sampai dengan 26.3%.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2020-10-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/34365
MODUL; Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles)
ind
Copyright (c) 2020 Gustav Anandhita
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/5380
2018-01-10T14:29:32Z
modul:ART
"130701 2013 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
ORNAMENTASI RUMAH TRADISIONAL KUDUS: PERKEMBANGAN DAN PENERAPANNYA
Iswanto, Dhanoe
Sardjono, Agung Budi
Konservasi dapat dilakukan dengan mengembangkan apa yang menjadi karakteristik dan menyesuaikannya dengan kondisi saat ini. Arsitektur rumah tradisional Kudus ditandai dengan ornamentasi yang rumit serta halus. Ukiran pada rumah Kudus bukan sekedar hiasan tetapi juga menggambarkan strata penghuninya. Sayang sekali keberadaan rumah Kudus dengan ragam hiasnya makin lama makin sedikit karena ketidak mampuan penghuni rumah sekarang untuk memelihara rumahnya serta tingginya harga jual rumah. Oleh karena itu upaya pelestarian peninggalan kebudayaan tersebut menjadi penting dan mendesak dilakukan.
Penelitian bertujuan untuk merekam karakteristik ornamen pada arsitektur rumah adat Kudus dan melihat arah pekembangannya pada saat ini. Pengenalan karakteristik ornamentasi rumah tradisional Kudus akan memberikan pengetahuan lebih dalam tentang ukiran Kudus, sementara pengetahuan perkembangannya akan memberikan pemahaman tentang kebudayaan yang mampu bertahan dan menyesuaikan jaman.
Penelitian dilakukan dengan observasi fisik keberagaman ornamentasi. Wawancara dilakukan pada penghuni rumah, narasumber dan pemilik galeri. Kepada penghuni rumah dan narasumber akan digali makna dari bentuk ornamentasi. Kemudian dilihat perkembangan tipe-tipe tersebut dan pemanfaatannya pada rumah tinggal dan bangunan saat ini.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2013-07-02 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/5380
MODUL; Volume 13, Nomer 2, Tahun 2013
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/40437
2022-06-07T00:38:22Z
modul:ART
"211122 2021 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
ARSITEKTUR UMA LULIK FUILORO, LOSPALOS KOTA, TIMOR-LESTE
winandari, maria immaculata ririk
Department of Architecture, Universitas Trisakti https://scholar.google.co.id/citations?user=UrHUZrAAAAAJ&hl=id https://orcid.org/0000-0002-1550-7109
Belo, Andre Mariano Dos Santos
Department of Architecture, Universitas Trisakti
Architecture; Indigenous house; Lautem; Fuiloro; Uma Lulik
Uma Lulik is a house of ancestral heritage for the people of Timor-Leste. This house is the unification of Nain (owner, ruler or supreme), Beala (ancestor), Lulik (sacred "nature and its contents"), Lisan (tradition "family or human life".). Uma Lulik in Fuiloro is built or renovated every 10 to 20 years depending on the lia nain and fatal building problems that occur in Uma Lulik, to serve as a bond between families. Uma Lulik remains a comfortable place for people to carry out rituals with their ancestors, those who are here and those who have gone. The result showed that Uma lulik in Fuiloro tribe characteristic has a single stilt-shaped building as a place for sacral ceremonies and storage of sacred goods. The interior consists of kitchen and Labor Dato. The shape of the roof is pointed with 55° as high as + 7m-9m. This building has square floor plan + 3m x 3m or + 4m x 4m, rectangular wall + 3m x 4m, and column of 4 round wood arrangements as high as + 3m-4m. Materials consist of ulin wood (ai-bessi), rose wood (ai-ná), acadiro (ai-acadirum), bamboo (au-maus), palapeira/palapa (ai-car) and gamuteira/ gamuti (au-naulurir). Ornaments are woven long ropes and carvings. Structural systems are ‘ikat’ and portal systems.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2021-07-24 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/40437
MODUL; Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
ind
Copyright (c) 2021 maria immaculata ririk winandari, Andre Mariano Dos Santos Belo
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10730
2018-01-10T14:31:16Z
modul:ART
"150101 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
Daftar Isi
editor, editor
Daftar Isi
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10730
MODUL; Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10777
2018-07-14T20:08:40Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/10775
2019-07-17T14:14:36Z
modul:ART
"150701 2015 eng "
2598-327X
0853-2877
dc
KAJIAN CITRA KOTA DALAM CITY-BRANDING MAGELANG KOTA SEJUTA BUNGA
Prabowo, Bintang Noor
Branding, Citra Kota, Magelang Kota Sejuta Bunga, Path, Node, Edge, District, Landmark
Pemerintah Kota Magelang dalam usahanya mewujudkan city branding Magelang Kota Sejuta Bunga melakukan kajian menyeluruh dari segala aspek, mulai dari aspek filosofis, aspek budaya, aspek perencanaan wilayah, aspek ekonomi, aspek hukum, aspek kebijakan publik, hingga aspek penataan fisik kotanya. Jurnal ini secara khusus membahas mengenai aspek penataan fisik kota, dalam bingkai perspektif Teori Citra Kota yang dikemukakan oleh Kevin Lynch dalam bukunya yang berjudul Image of The City. Teori ini dipilih karena kesesuaiannya dengan tujuan city branding, khususnya dalam aspek penataan fisik kota yang ingin menonjolkan citra Magelang sebagai sebuah kota yang identik dengan bunga dalam kuantitas dan kualitas yang sangat besar.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2016-01-28 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/10775
MODUL; Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
eng
Copyright (c)
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/13378
2018-01-16T13:15:31Z
modul:ART
oai:ojs.ejournal.undip.ac.id:article/17253
2020-06-13T13:29:28Z
modul:ART
2598-327X
0853-2877
dc
SEBARAN RUANG TERBUKA HIJAU JAGAKARSA
Rachmawati, Nia
Universitas Pancasila
green open space; spreading; need
Acceleration in urban development had impact to environment and urban spatial. The increase of physical development and urban infrastructure influence to decreasing quantity of green open space. The green open space needs as one of solution to bind up the relationship between human. The population increased as benchmark of green open spaces needed in the region.. The purpose of this study is: (1) identify spread of green open spaces in Jagakarsa, (2) analize the needed of green open space The analysis method based on spread and land cover constrained by sub district and district garden in Jagakarsa. The spreading of district garden Jagakarsa had not spread which is need government policy to secure and increase spreading the green open space.
architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
2017-02-13 00:00:00
application/pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/17253
MODUL; Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles)
eng
Copyright (c) 2016 author