Abstract
Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill.) memiliki banyak kegunaan karena minyak atsirinya banyak dimanfaatkan di bidang farmasi, kosmetik dan jamu. Di bidang farmasi minyak atsiri adas banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri minyak telon. Kualitas minyak atsiri dan pertumbuhan tanaman adas dipengaruhi oleh cara budiday dan habitat tumbuhnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji rendemen minyak atsiri dan pertumbuhan tanaman adas serta mengetahui presentase hara makro pada lahan penanaman adas di daerah Sumowono, Kabupaten Semarang dan Wates, Kota Salatiga.Sampel tanaman diambil dari lokasi budidaya di daerah Sumowono dan Wates, setiap daerah diambil 3 tanaman dengan 3 ulangan. Penyulingan minyak atsiri dilakukan melalui proses penyulingan air dengan menggunakan alat destilator Stahl. Pengamatan pertumbuhan tanaman adas dilakukan dengan cara mengukur diameter organ serta sel minyak. Diameter organ diukur dengan menggunakan kaliper, sedangkan sel minyak diukur dengan menggunakan mikrometer. Analisis data menggunakan Independent T – Test pada taraf kepercayaan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara rendemen minyak atsiri, diameter organ dan ukuran sel minyak tanaman adas di daerah Sumowono dan Wates. Rendemen minyak atsiri pada daun dan biji yang berasal dari daerah Sumowono yaitu 0,02 % dan 3,1 %. Ukuran diameter akar yaitu 12, 5 mm, batang 15,83 mm, bunga 1,22 mm, buah 2,29 mm dan biji 1,84 mm. Ukuran sel minyak pada buah yaitu 2,59 µm sedangkan pada tangkai daun yaitu 49,99 µm. Rendemen minyak atsiri pada daun dan biji yang berasal dari daerah Wates yaitu 0,008 % dan 3,567 %. Ukuran diameter akar 11,2 mm, batang 14 mm, bunga 1,27 mm, buah 1,87 mm dan biji 2,12 mm. Ukuran sel minyak pada buah yaitu 2,23 µm, sedangkan pada tangkai daun yaitu 36,5 µm.