skip to main content

POTENSI DAN EFISIENSI SENYAWA HIDROKOLOID NABATI SEBAGAI BAHAN PENUNDA PEMATANGAN BUAH

*Munirotun Roiyana  -  Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia
Munifatul Izzati  -  Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia
Erma Prihastanti  -  Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Sebagian besar buah yang dimakan adalah buah yang telah mencapai tingkat kematangan. Buah-buahan dikenal sebagai hasil pertanian yang mudah rusak (busuk). Hal ini disebabkan karena komoditi hortikultura tersebut setelah dipanen masih terus melangsungkan respirasi dan metabolisme. Aktivitas respirasi dan transpirasi ini menggunakan dan merombak zat-zat nutrisi yang ada pada buah, sehingga dalam jangka waktu tertentu akibat penggunaan dan perombakan zat nutrisi tersebut, buah mengalami kemunduran mutu dan kerusakan fisiologis. Salah satu cara untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan kesegaran buah-buahan adalah dengan teknologi pelapisan. Pelapisan dapat menggunakan tanaman penghasil senyawa hidrokoloid, misalnya cincau dan rumput laut. Hidrokoloid merupakan polimer larut air, mempunyai kemampuan mengentalkan atau membentuk sistem gel encer. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi senyawa hidrokoloid nabati yang dihasilkan dari gel cincau Stephania hernandifolia dan gel rumput laut Eucheuma sp. sebagai penunda pematangan buah serta membandingkan efisiensi senyawa hidrokoloid tersebut dalam menunda pematangan buah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2012, di Laboratorium BSF Tumbuhan, FSM Undip Semarang. Variabel penelitian ini adalah susut bobot, perubahan warna, dan kekerasan tekstur. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan perlakuan jenis hidrokoloid pada konsentrasi yang berbeda. hidrokoloid cincau S. hernandifolia konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5% dan gel hidrokoloid Euchema sp. konsentrasi 1,5%, 2%, 2,5. Masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel rumput laut Eucheuma sp.dan gel cincau S. hernandifolia berpotensi sebagai bahan penunda pematangan buah. Gel rumput laut Euchema sp. lebih efisien digunakan sebagai penunda pematangan buah ditinjau perubahan warna selama penyimpanan.
Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-30 20:11:41

  1. Effectiveness of botanical hydrocolloid of grass jelly leaf and seaweed to delay ripening of banana

    Dinarto W.. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 127 (1), 2019. doi: 10.1088/1755-1315/379/1/012003