Fisiologi dan Patofisiologi Aksis Hipotalamus-Hipofisis-Adrenal


 
Dublin Core PKP Metadata Items Metadata for this Document
 
1. Title Title of document Fisiologi dan Patofisiologi Aksis Hipotalamus-Hipofisis-Adrenal
 
2. Creator Author's name, affiliation, country Taufik Eko Nugroho; Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi Semarang; Indonesia
 
2. Creator Author's name, affiliation, country Jati Listiyanto Pujo; Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi Semarang; Indonesia
 
2. Creator Author's name, affiliation, country Widya Istanto Nurcahyo; Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi Semarang; Indonesia
 
3. Subject Discipline(s)
 
3. Subject Keyword(s)
 
4. Description Abstract Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang mensekresi hormon yang membantu memelihara dan mengatur fungsi-fungsi vital seperti (1) respons terhadap stres dan cedera, (2) pertumbuhan dan perkembangan, (3) reproduksi, (4) homeostasis ion, (5) metabolisme energi, dan (6) respons kekebalan tubuh. Sekresi kortisol oleh korteks adrenal diatur oleh sistem umpan balik negatif lengkung panjang yang melibatkan hipotalamus dan hipofisis anterior. Pada sistem hipotalamus-hipofisis-adrenal, corticotropin releasing hormone (CRH) menyebabkan hipofisis melepaskan ACTH. Kemudian ACTH merangsang korteks adrenal untuk mensekresi kortisol. Selanjutnya kortisol kembali memberikan umpan balik terhadap aksis hipotalamus-hipofisis, dan menghambat produksi CRH-ACTH. Sistem mengalami fluktuasi, bervariasi menurut kebutuhan fisiologis akan kortisol. Jika sistem menghasilkan terlalu banyak ACTH, sehingga terlalu banyak kortisol, maka kortisol akan mempengaruhi kembali dan menghambat produksi CRH oleh hipotalamus serta menurunkan kepekaan sel-sel penghasil ACTH terhadap CRH dengan bekerja secara langsung pada hipofisis anterior. Melalui pendekatan ganda ini, kortisol melakukan kontrol umpan balik negatif untuk menstabilkan konsentrasinya sendiri dalam plasma. Apabila kadar kortisol mulai turun, efek inhibisi kortisol pada hipotalamus dan hipofisis anterior berkurang sehingga faktor-faktor yang merangsang peningkatan sekresi kortisol (CRH-ACTH) akan meningkat. Sistem ini peka karena produksi kortisol atau pemberian kortisol atau glukokortikoid sintetik lain secara berlebihan dapat dengan cepat menghambat aksis hipotalamus-hipofisis dan menghentikan produksi ACTH.
 
5. Publisher Organizing agency, location Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
 
6. Contributor Sponsor(s)
 
7. Date (YYYY-MM-DD) 01-07-2011
 
8. Type Status & genre Peer-reviewed Article
 
8. Type Type
 
9. Format File format
 
10. Identifier Uniform Resource Identifier https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6448
 
10. Identifier Digital Object Identifier https://doi.org/10.14710/jai.v3i2.6448
 
11. Source Title; vol., no. (year) JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia); Vol 3, No 2 (2011): JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
 
12. Language English=en id
 
13. Relation Supp. Files
 
14. Coverage Geo-spatial location, chronological period, research sample (gender, age, etc.)
 
15. Rights Copyright and permissions Copyright 2011 JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)