skip to main content

PERUSAHAAN DAN KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT: THE RIGHT TO TOURISM vs SUSTAINABLE TOURISM

*Ni Ketut Supasti Dharmawan  -  Faculty of Law Udayana University, Indonesia
Made Sarjana  -  Faculty of Law Udayana University
Putu Aras Samshitawrati  -  Faculty of Law Udayana University
Open Access Copyright (c) 2018 Masalah-Masalah Hukum under http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0.

Citation Format:
Abstract

Keanekaragam hayati laut dikembangkan sebagai salah satu produk dalam kegiatan kepariwisataan serta akses the right to tourism bagi wisatawan. Namun, pemenuhan hak tersebut jangan sampai  mengorbankan  sustainable tourism  bagi generasi mendatang, khususnya akses  lingkungan  sehat mata rantai ekosistem keanekaragaman hayati biota laut. Oleh karenanya, penting  mengkaji tanggungjawab perusahaan dalam usaha perlindungan dan konservasi. Metode penelitian hukum normatif digunakan untuk mengkaji Convention on Biological Diversity, UNWTO, UDHR, the GPs for Business and Human Rights, U.U. No. 5 Tahun 1990, U.U. No. 32 Tahun 2009, maupun U.U. No. 10 Tahun 2009. Perusahaan bersama dengan stakeholders lainnya bertanggungjawab mewujudkan perlindungan dan konservasi terhadap keanekaragaman biota laut.  Model Action Plans on Business and Human Rights relevan  untuk meningkatkan tanggung jawab perusahaan dalam perlindungan dan konservasi keanekaragaman hayati laut. 

Fulltext View|Download
Keywords: Keanekaragaman Hayati Laut, the Right to Tourism, Sustainable Tourism, Tanggung Jawab Perusahaan.

Article Metrics:

  1. Craig, Robin Kundis. 2005. “Protecting International Marine Biodiversity: International Treaties and National Systems of Marine Protected Areas.” Journal of Land Use 20(2): 340–341,347
  2. Dharmawan, Ni Ketut Supasti, et.al. 211AD. “‘The Right to Tourism’ Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia Di Indonesia.” Jurnal Kertha Patrika, 36(2): 3–5
  3. Laheri, Putu Eva. 2015. “Tanggung Jawab Negara Terhadap Kerugian Wisatawan Berkaitan Dengan Pelanggaran Hak Berwisata Sebagai Bagian Dari Hak Asasi Manusia.” Jurnal Magister Hukum Udayana 4(1): 130
  4. Marlang, Abdullah. & Rina, Maryana. 2015. Hukum Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya. Jakarta: Mitra Wacana Media
  5. Marzuki, Peter Mahmud. 2005. Penelitian Hukum. Jakarta: Prenada Media
  6. Nations, United. 2016. “Human Rights Law.” http://www.un.org/en/sections/universal-declaration/human-rights-law (March 31, 2017)
  7. Ruggie, John Gerard. 2014. Global Governance and “New Governance Theory”: Lessons from Business and Human Rights
  8. Simatupang, Violetta. 2013. Hukum Kepariwisataan Berbasis Ekspresi Budaya Tradisional. Bandung: Alumni
  9. Summer, Ian Curry. Kristen, Francois. Smith, Tina van der Linden. & Jet Tigchelaar. 2010. Research Skill Instruction for Lawyers. Netherlands: Nijmegen School of Law
  10. “The UN WTO Global Code of Ethics for Tourism.”
  11. “The Universal Declaration of Human Rights 1948.”
  12. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
  13. “Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.”
  14. UNEP - Secretariat of the Convention on Biological Diversity. 2000. “Sustaining Life on Earth How the Convention on Biological Diversity Promotes Nature and Human Well-Being.” : 5. https://www.cbd.int/iyb/doc/prints/cbd-sustain-en.pdf (October 28, 2016)
  15. Wright, Thomas. 2015. Water, Tourism, And Social Change: A Discussion of Environmental Perceptions in Bali. Den Pasar: Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana in cooperation with Buku Arti

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-25 11:26:41

No citation recorded.