Emping Garut (Maranta arundinacea Linn) sebagai Makanan Ringan dan Kadar Glukosa Darah, Angiotensin II Plasma serta Tekanan Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2)

Dwi Novitasari, Sunarti Sunarti, Arta Farmawati


Abstract


ABSTRACT
Consumption of crispy arrowroot (Maranta arundinacea Linn), blood glucose and angiotensin II level, and blood pressure in type 2 diabetes

Background: The mortality of DM caused by cardiovascular complication is about 75% can be reduce by using food with low
glycemic index. The level of fiber consumption on DM sufferers is low (12.08±3.80 gr/day). Crispy arrowroot has 14 glycemic index. The purpose of this study is to know the influence of crispy arrowroot giving to the fasting plasma glucose, angiotensin II rate and blood pressure and also to study the correlation between angiotensin II and blood pressure before and after the giving of crispy arrowroot.

Method: This research used quasi-experimental design of pre and post test one group design, the subjects were 14 DMT2 female sufferers (35 to 60 years old), the length of suffering from DM was 1 year, and used insulin therapy. The giving of crispy arrowroot was 20 gr/day for four weeks. The determination of fasting blood glucose rate used colorimetry, angiotensin II rate used ELISA sandwich method and blood pressure used spignomanometer. The data analysis used paired t test and regression test.

Results: Consumption of crispy arrowroot does not increase fasting blood sugar (p=0.551), or decrease angiotensin II (p=0.550), and systolic-diastolic blood pressure (psystolic=0.518; pdiastolic=0.216). Conclusion: Crispy arrowroot of 20 g/day for 4 weeks does not give any benefit to DM type 2 patients.

Keywords: Crispy arrowroot, blood glucose, angiotensin II, hypertension

ABSTRAK
Latar belakang: Angka kematian penderita DM karena komplikasi kardiovaskular sekitar 75%. Upaya mengurangi komplikasi tersebut dapat menggunakan makanan dengan indeks glikemik rendah. Tingkat konsumsi serat penderita DM relatif rendah yaitu sekitar 12,08±3,80 gr/hari. Umbi garut mempunyai indeks glikemik 14 sehingga dapat digunakan sebagai makanan fungsional penderita DM. Tujuan penelitian untuk mengkaji pengaruh pemberian makanan ringan emping garut terhadap kadar glukosa darah puasa (GDP), angiotensin II dan tekanan darah serta mengkaji hubungan antara angiotensin II dan tekanan darah sebelum dan setelah pemberian emping garut pada penderita DMT2.

Metode: Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimental pre and post test one group design, subyek penelitian 14 wanita (35-60 tahun) penderita DMT2, lama DM 1 tahun dan menggunakan insulin. Emping garut sangrai 20 gr/hari diberikan pagi dan sore hari selama 4 minggu. Pengukuran GDP menggunakan metode kolorimetri, angiotensin II ditentukan menggunakan metode ELISA sandwich dan tekanan darah menggunakan spignomanometer. Analisis data menggunakan uji paired t test dan uji regresi.

Hasil: Pemberian emping garut tidak meningkatkan GDP (p=0,551) dan tidak menurunkan kadar angiotensin II (p=0,550), serta tekanan sistolik dan diastolik (psistolik=0,518; pdiastolik=0,216).

Simpulan: Pemberian emping garut sangrai 20 gr/hari selama 4 minggu pada penderita DM tidak menunjukkan manfaat.


Keywords


Crispy arrowroot, blood glucose, angiotensin II, hypertension

Full Text:

PDF


Visitor Stat :
Media Medika Indonesiana Statistics