Aspartat Amino Transferase-Platelet Ratio Index (APRI), Kadar Bilirubin dan Venektasi Penderita Kolestasis Anak di RSUP Dr. Kariadi Semarang

Ninung Rose Diana Kusumawati, I. Hartantyo, Vina Rosalina, Indah Nurhayati


Abstract


Aspartat amino transferase (AST)-platelet ratio index (APRI), bilirubin level and venectation of the pediatric cholestatic patient in Kariadi Hospital Semarang

Background: Cholestasis occurs when there is obstruction in the secretion of various substances, causing substances retention in the liver and cause damage to liver cells. The number of patients with cholestasis in infants and children is increasing, but diagnosis is still problematic. The purpose of this study is to describe cholestatic patients in Dr. Kariadi Hospital Semarang and to define correlation between APRI, bilirubin level, and venectation.

Method: A retrospective study was conducted in Dr. Kariadi Hospital, Semarang from December 2010 until January 2012. Discriptive analysis was used to analyse data and Spearman Brown correlation was used to analyse correlation between APRI, bilirubin level, and venectation.

Result: From December 2010 to January 2012 there were 29 patients with cholestasis. For 10 patient (34%) the cause of cholestatic problem could not be found. From 19 patient that were diagnosed, the most common cause of cholestasis in this group is cytomegalovirus (CMV) infection, followed by billiary atresia and cholelithiasis. In this study the AST-Platelet Ratio Index (APRI) of the subjects were between 0.26 and 11.09, with mean of 3.23. There was no correlation between the degree of liver fibrosis as measured using the APRI with high levels of bilirubin (r=0.36; p=0.58) and venectation in the subject (r=0.47; p=0.14).

Conclusion: Patients with cholestasis in Dr. Kariadi Hospital were mostly under 2 years old and the most common cause are CMV infection. There was no correlation between the degree of liver fibrosis with bilirubin, which is one of parameter in determining the prognosis of patients with end stage liver disease, and venectation. Although APRI is sensitive to detect liver fibrosis but it is not sensitive to determine the degree of liver damage.

Keywords: Cholestasis, children, APRI, venectation


ABSTRAK

Latar belakang: Kolestasis terjadi bila didapatkan hambatan sekresi berbagai substansi ke dalam duodenum, sehingga menyebabkan tertahannya bahan-bahan tersebut di dalam hati dan menimbulkan kerusakan sel-sel hati. Dari tahun ke tahun jumlah penderita kolestasis pada bayi dan anak semakin bertambah, dan sebagian penderita dengan kolestasis tersebut belum bisa ditegakkan diagnosisnya secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan gambaran klinik penderita kolestasis anak di RSUP
Dr. Kariadi Semarang dan untuk mengetahui hubungan antara APRI dengan kadar bilirubin dan venektasi.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif di RSUP Dr. Kariadi Semarang dari Desember 2010 sampai dengan Januari 2012. Data dianalisis secara diskriptif dan hubungan antara APRI, bilirubin direk, dan venektasi dianalisis dengan tes Spearman Brown.

Hasil: Dari bulan Desember 2010 sampai Januari 2012 didapat 29 penderita kolestasis. Sepuluh orang (34%) diantaranya belum dapat didiagnosis penyebab kolestasisnya. Dari 19 orang yang terdiagnosis didapatkan penyebab terbanyak adalah infeksi Cytomegalovirus (CMV) sebanyak 7 orang diikuti oleh atresia bilier dan kholelithiasis. Pada penelitian ini dihitung nilai ASTPlatelet Ratio Index (APRI). Nilai APRI terendah 0,26 dan nilai tertinggi 11,09 dengan nilai rata-rata 3,23. Nilai APRI dalam penelitian ini tidak berkorelasi dengan nilai bilirubin direk pada subyek (r=0,36; p=0,58) ataupun venektasi pada subyek (r=0,47; p=0,14).

Simpulan: Penderita kolestasis yang datang di RSUP Dr.Kariadi Semarang sebagian besar berusia di bawah 2 tahundengan penyebab terbanyak adalah infeksi CMV. Tidakdidapatkan hubungan antara derajat fibrosis hati yangdengan APRI dengan kadar bilirubin yang merupakan salah satu parameter dalam menentukan prognosis penderitadengan end stage liver disease dan dengan venektasi.Meskipun APRI cukup sensitif untuk menentukan derajatfibrosis hati akan tetapi tidak sensitif untuk menentukantingkat kerusakan fungsi hati.


Keywords


Cholestasis, children, APRI, venectation

Full Text:

PDF


Visitor Stat :
Media Medika Indonesiana Statistics