skip to main content

PERSEPSI MASYARAKAT AWAM TERHADAP STANDAR DESAIN DAN KESIAPAN NEW-NORMAL PADA BIOSKOP DI INDONESIA

*Dian Pramita Eka Laksmiyanti orcid scopus  -  Department of Architecture, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Indonesia
Nareswarananindya Nareswarananindya  -  Department of Architecture, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Indonesia
Mochamad Junaidi Hidayat scopus  -  Department of Product Design, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Wabah COVID 19 telah membuat banyak perubahan di segala sektor. Demi tetap berjalannya perekonomian, beberapa tempat usaha dan ruang publik lainnya dibuka di akhir tahun 2020, walau dalam kenyataannya Indonesia masih dalam status darurat COVID 19. Pemerintah sudah menyatakan ”berkawanlah dengan covid”, namun hal ini bukan berarti masyarakat menjadi tidak hati-hati dan tidak peduli dengan isu kesehatan. Segala aktifitas di ruang publik tetap perlu dibatasi dan disesuaikan dengan standar protokol kesehatan yang baru. Salah satu ruang publik yang akan beroperasi akhir tahun ini adalah bioskop. Sebagian masyarakat sudah merasa aman, namun beberapa juga masih meragukan mengingat persyaratan ruang bioskop yang harus tertutup, tidak ada pencahayaan dan penghawaan alami demi kualitas visual dan akustik di dalamnya, serta kemungkinnan berkumpulnya banyak orang dalam satu ruangan tertutup dalam durasi dua hingga tiga jam. Kurangnya sirkulasi udara juga menjadi salah satu penyebab sick building syndrome, namun bukan berarti hal ini tidak dapat diatasi dengan desain arsitektural.Metode yang dilakukan pada penelitian ini secara umum deskriptif kuantitatif dengan menyebarkan quisioner pada 117 responden yang usianya berkisar antara 17-59 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk merangkum persepsi masyarakat awam mengenai standar new normal, penerapan protocol kesehatan, serta desain interior bioskop yang memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi pengguna

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  common.other
transfer of copyright
Subject
Type Other
  Download (237KB)    Indexing metadata
Keywords: Bioskop; Interior; New normal standard; Sick Building Syndrome

Article Metrics:

  1. Baker, Nick dan Koen, Steemers. (2005). Energy and Environmental in Architecture, New York: Taylor & Francis Group
  2. Broadbent Geoffrey. (1988). Design in architecture : architecture and the human sciences. London : David Fulton
  3. Correia, Ana Filipa & Barbosa, Sofia. (2018). Cinema, Aesthetics and Narrative: Cinema as Therapy in Substance Use Disorders, The Arts in Psychotherapy Volume 60, September 2018, Pages 63-71
  4. Dermer, S. B., & Hutchings, J. B. (2000). Utilizing movies in family therapy: Applications for individuals, couples, and families. The American Journal of Family Therapy, 28(2), 163-180
  5. Goldstein Walter E. (2011). Sick Building Syndrome and Related Illness Prevention and Remediation of Mold Contamination, New York: Taylor & Francis Group
  6. Greer, C. (2007). Something in the air: A critical review of literature on the topic of sick building syndrome, World Saf J 16(1):23–26
  7. Ho SH, Rosario L, Rahman MM. Three-dimensional analysis for hospital operating room thermal comfort and contaminant removal. Appl Therm Eng 29:2080-92, 2009
  8. https://covid19.go.id/p/protokol diakses Oktober 2020
  9. https://covid19.go.id/peta-risiko diakses Oktober 2020
  10. http://www.abatement.com/residential/air_quality.htm diakses Maret 2021
  11. http://www.lakeair.com diakses Maret 2021
  12. https://www.liputan6.com/news/read/4612149/headline-ppkm-darurat-ganti-jadi-ppkm-level-3-4-strategi-pengendaliannya, diakses Agustus 2021
  13. Jansz, Janis. (2011). Sick Building Syndrome in Public Buildings and Workplaces, Heidelberg: Springer
  14. Lalitamanik, Ratri. Et al (2014). Pengaruh Activity, Interest, Opinion (AIO) dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Menonton Film di Bioskop E-Plaza Semarang, Diponegoro Journal Of Social And Political Science Tahun 2014, Hal 1-10. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/5645/5433
  15. Mitra, Raktim et al. (2020). Healthy movement behaviours in children and youth during the COVID 19 pandemic: Exploring the role of the neighbourhood environment, Health&Place 65 (2020) 102418, Elsevier
  16. Mentese, Sibel et al. (2020). A long-term multi-parametric monitoring study: Indoor air quality (IAQ) and the sources of the pollutants, prevalence of sick building syndrome (SBS) symptoms, and respiratory health indicators. Atmospheric Pollution Research: Volume 11, Issue 12, December 2020, Pages 2270-2281
  17. National Guidelines for Clinical Management and Treatment of COVID 19 version 1.1, March, 2020
  18. Rostron, Jack. (1997). Sick Building SyndromeConcepts, issues and practice, New york: E&FN Spon
  19. Tang JW, Li Y, Eames I, Chan PKS, Ridgway GL. (2006). Factors involved in the aerosol transmission of infection and control of ventilation in healthcare premises. J Hosp Infect 2006;64:100e14
  20. ThachThuan-Quoc et al. (2019). Prevalence of sick building syndrome and its association with perceived indoor environmental quality in an Asian multi-ethnic working population, Building and Environment 116 (2019) 106420, Elsevier
  21. Yau Y.H. et al, The ventilation of multiple-bed hospital wards in the tropics: A review, Building and Environment 46 (2011) 1125-1132, Elsevier, 2011
  22. Zur, O. (2005). Cinema therapy: Harnessing the power of movies for therapeutic gain. Diakses dari http://www.zurinstitute.com/cinematherapy_clinicalupdate.html

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-10-10 11:00:40

No citation recorded.