skip to main content

ADDUCTOR POLLICIS MUSCLE THICKNESS SEBAGAI PREDIKTOR SKELETAL MUSCLE MASS PADA PASIEN HEMODIALISIS


Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Kondisi GGK & tindakan hemodialisis dapat menurunkan skeletal muscle mass (SMM) dan mempengaruhi survival pasien. SMM tidak diukur secara rutin karena keterbatasan alat pemeriksaan. Adductor Pollicis Muscle Thickness (APMT) adalah pemeriksaan antropometri yang relatif mudah, murah, tidak invasif serta berasosiasi positif dengan SMM. APMT diharapkan dapat menjadi alternatif pengukuran SMM.

Tujuan : Menganalisis APMT sebagai prediktor SMM pada pasien hemodialisis

Metode penelitian : Penelitian korelasional melibatkan pasien GGK yang menjalani hemodialisis sebanyak 50 subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Massa otot diukur menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), APMT diukur menggunakan Kaliper Harpenden, dan performa fisik diukur berdasarkan international physical activity questionnaire (IPAQ). Uji hipotesis menggunakan korelasi  dan analisis regresi linier bivariat & multivariat untuk nilai prediksi.

Hasil : Terdapat korelasi positif antara APMT dengan SMM pada kelompok subyek pria (r=0.793 p< 0.001) & wanita (r=0.848; p < 0.001). Usia tidak berkorelasi dengan SMM pada kelompok subyek pria (r = 0.34); p = 0.864) dan berkorelasi negatif pada wanita (r= -0.600, p< 0,05), sementara aktivitas fisik berkorelasi positif dengan SMM  pada kelompok subyek pria (r=0.655, p< 0.001) & wanita (r=0.470, p < 0.05). APMT dapat digunakan untuk memperkirakan nilai SMM pada kelompok subyek pria  (R2 = 0.546; p < 0.001) dan wanita (R2 = 0.719; p < 0.001).

Simpulan: APMT dapat digunakan sebagai prediktor SMM pada pasien hemodialisis menggunakan formula prediksi SMM = -5.708 + 1.5 x DAPMT (pria) & SMM = -2.86 + 1.32 x DAPMT (wanita).

Kata kunci : GGK, Hemodialisis, SMM, APMT

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-07 03:46:20

No citation recorded.