Wa Jali
-
Prodi. Ilmu Kelautan, FPIK, Universitas Halu Oleo
Abstract
Salah satu masalah yang dihadapi masyarakat pesisir adalah kurangnya ketersediaan air bersih. Masyarakat pesisir memanfaatkan air sumur gali, air laut dan air payau. untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Mengkonsumsi air dengan kadar garam yang lebih banyak dari air tawar dalam jangka panjang dapat berdampak buruk bagi kesehatan, sehingga diperlukan metode pengolahan air payau menjadi air tawar yang murah dan mudah salah satunya dengan pemanfaatan arang aktif. Arang aktif ijuk pohon aren diharapkan mampu menurunkan kadar salinitas dalam air payau dan dapat membantu masyarakat pesisir untuk memperoleh kualitas air yang memenuhi standar parameter kualitas air bersih. Ijuk pohon aren dikarbonasi dengan metode pirolisis pada suhu 450oC selama 15 menit dan aktifasi menggunakan pemanas microwave dengan daya 300 Watt, selama 4, 5, 6 dan 7 menit. Karakterisasi arang aktif menggunakan SEM, menunjukan bahwa waktu aktifasi mempengaruhi jumlah dan luas permukaan pori dari arang ijuk pohon aren. Penambahan arang aktif selama 2 menit ke dalam air payau dapat menurunkan salinitas air payau. Karbon aktif yang teraktifasi selama 7 menit diaplikasikan pada media filtrasi air payau dan diperoleh penurunan salinitas air payau. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan bahwa waktu aktifasi mempengaruhi jumlah dan luas permukaan pori arang ijuk pohon aren dan arang ijuk pohon aren teraktifasi dapat menurunkan kadar salinitas pada air payau.