BibTex Citation Data :
@article{BFIS75304, author = {K. Sofjan Firdausi and Winarno Winarno and Berliana Hapsari}, title = {EVALUASI AKURASI PENGUKURAN UNTUK PERUBAHAN POLARISASI KECIL DI UDARA}, journal = {BERKALA FISIKA}, volume = {28}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {aktivitas optis, udara, ralat sistematis, perubahan polarisasi.}, abstract = { Secara umum, udara dianggap sebagai medium non-optis aktif berdasarkan sifat kiralitas molekulnya, dan sering digunakan sebagai referensi nol praktis dalam pengukuran aktivitas optis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji akurasi pengukuran aktivitas optis pada sampel udara serta mengidentifikasi ralat sistematis yang mungkin timbul dari penggunaan polarimeter sederhana. Sumber cahaya dengan panjang gelombang 635 nm, 532 nm, dan 405 nm digunakan dan dipolarisasi linier, dengan variasi sudut polarisator dari 0° hingga 90° dalam kenaikan 5°. Perubahan sudut polarisasi diukur menggunakan analisator digital dengan skala terkecil 0,01°. Hasil menunjukkan adanya ralat sistematis rata-rata sebesar 0,036°, yang kemungkinan disebabkan oleh ketidaksejajaran sumbu antara polarisator dan analisator. Selain itu, deviasi pengukuran antara –0,04° hingga 0,12° diduga berasal dari kombinasi noise elektronik dan kesalahan paralaks. Meskipun secara teoritis tidak terjadi rotasi, karena udara dan kuvet bersifat non-optis aktif, hasil eksperimen menunjukkan adanya ambang sensitivitas sistem dalam mendeteksi rotasi sudut, yang mencerminkan adanya ralat sistematis tetap serta keterbatasan resolusi alat ukur. }, pages = {16--20} url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika/article/view/75304} }
Refworks Citation Data :
Secara umum, udara dianggap sebagai medium non-optis aktif berdasarkan sifat kiralitas molekulnya, dan sering digunakan sebagai referensi nol praktis dalam pengukuran aktivitas optis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji akurasi pengukuran aktivitas optis pada sampel udara serta mengidentifikasi ralat sistematis yang mungkin timbul dari penggunaan polarimeter sederhana. Sumber cahaya dengan panjang gelombang 635 nm, 532 nm, dan 405 nm digunakan dan dipolarisasi linier, dengan variasi sudut polarisator dari 0° hingga 90° dalam kenaikan 5°. Perubahan sudut polarisasi diukur menggunakan analisator digital dengan skala terkecil 0,01°. Hasil menunjukkan adanya ralat sistematis rata-rata sebesar 0,036°, yang kemungkinan disebabkan oleh ketidaksejajaran sumbu antara polarisator dan analisator. Selain itu, deviasi pengukuran antara –0,04° hingga 0,12° diduga berasal dari kombinasi noise elektronik dan kesalahan paralaks. Meskipun secara teoritis tidak terjadi rotasi, karena udara dan kuvet bersifat non-optis aktif, hasil eksperimen menunjukkan adanya ambang sensitivitas sistem dalam mendeteksi rotasi sudut, yang mencerminkan adanya ralat sistematis tetap serta keterbatasan resolusi alat ukur.
Last update:
Last update: 2025-06-30 21:32:51
Alamat Penerbit/Redaksi
Departemen FisikaFakultas Sains dan Matematika Universitas DiponegoroGedung Departemen Fisika Lt. I, Kampus FSM UNDIP Tembalang Semarang 50275Telp & Fax. (024) 76480822