BibTex Citation Data :
@article{BFIS75312, author = {Mutiara Azhara and Syamsir Dewang and Ulfah Rosyidah and Sri Astuty and Bannu Somad}, title = {ANALISIS MODULATION TRANSFER FUNCTION (MTF) DAN CONTRAST-TO-NOISE RATIO (CNR) CITRA CT SCAN UNTUK OPTIMASI KUALITAS CITRA}, journal = {BERKALA FISIKA}, volume = {28}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {IndoQT, Resolusi Kontras Tinggi, Resolusi Kontras Rendah.}, abstract = { Salah satu parameter utama dalam kualitas citra CT scan untuk penegakan diagnosa adalah resolusi kontras tinggi, yang dinyatakan dengan Modulation Transfer Function (MTF) dan resolusi kontras rendah, yang dinyatakan dalam contrast-to-noise ratio (CNR). MTF dan CNR menjadi kriteria penting untuk membandingkan protokol dosis tinggi dan dosis rendah, yang bergantung pada karakteristik obyek target. MTF mengkarakterisasi tingkat keburaman pada domain frekuensi sedangkan CNR mengkuantifikasi detektabilitas objek-objek kontras rendah. Penelitian ini menggunakan fantom American Association of Medical Physicists in Medicine (AAPM) sebagai obyek dengan variasi arus tabung dan tebal irisan. Citra dianalisis dengan software Radiant DICOM dan IndoQCT. Pengukuran dilakukan dengan dua v ariasi yaitu arus tabung 100, 130 dan 150 mA pada tegangan tabung 80 kV dan tebal irisan 2,5 mm. Sedangkan untuk variasi tebal irisan 1,25, 3,75, dan 5 mm pada tegangan tabung 80 kV dan arus tabung 125 mA. Hasil penelitian menunjukkan nilai MTF10 masing-masing variasi arus tabung berturut-turut 0,7 line/mm; 0,7 line/mm; dan 0,8 line/mm. Nilai MTF masing-masing variasi tebal irisan sama yaitu 0,7 line/mm. Nilai CNR pada variasi arus tabung sebesar 2,548; 3,016; dan 3,482 serta pada variasi tebal irisan diperoleh 2,308; 2,613; dan 2,735 . Semakin besar nilai arus tabung dan tebal irisan, maka nilai MTF semakin tinggi demikian pula untuk nilai CNR. }, pages = {28--34} url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika/article/view/75312} }
Refworks Citation Data :
Salah satu parameter utama dalam kualitas citra CT scan untuk penegakan diagnosa adalah resolusi kontras tinggi, yang dinyatakan dengan Modulation Transfer Function (MTF) dan resolusi kontras rendah, yang dinyatakan dalam contrast-to-noise ratio (CNR). MTF dan CNR menjadi kriteria penting untuk membandingkan protokol dosis tinggi dan dosis rendah, yang bergantung pada karakteristik obyek target. MTF mengkarakterisasi tingkat keburaman pada domain frekuensi sedangkan CNR mengkuantifikasi detektabilitas objek-objek kontras rendah. Penelitian ini menggunakan fantom American Association of Medical Physicists in Medicine (AAPM) sebagai obyek dengan variasi arus tabung dan tebal irisan. Citra dianalisis dengan software Radiant DICOM dan IndoQCT. Pengukuran dilakukan dengan dua variasi yaitu arus tabung 100, 130 dan 150 mA pada tegangan tabung 80 kV dan tebal irisan 2,5 mm. Sedangkan untuk variasi tebal irisan 1,25, 3,75, dan 5 mm pada tegangan tabung 80 kV dan arus tabung 125 mA. Hasil penelitian menunjukkan nilai MTF10 masing-masing variasi arus tabung berturut-turut 0,7 line/mm; 0,7 line/mm; dan 0,8 line/mm. Nilai MTF masing-masing variasi tebal irisan sama yaitu 0,7 line/mm. Nilai CNR pada variasi arus tabung sebesar 2,548; 3,016; dan 3,482 serta pada variasi tebal irisan diperoleh 2,308; 2,613; dan 2,735. Semakin besar nilai arus tabung dan tebal irisan, maka nilai MTF semakin tinggi demikian pula untuk nilai CNR.
Last update:
Last update: 2025-06-30 20:59:22
Alamat Penerbit/Redaksi
Departemen FisikaFakultas Sains dan Matematika Universitas DiponegoroGedung Departemen Fisika Lt. I, Kampus FSM UNDIP Tembalang Semarang 50275Telp & Fax. (024) 76480822