skip to main content

Distribusi Famili Zingiberaceae Pada Ketinggian Yang Berbeda Di Kabupaten Semarang

Published: 20 Jun 2012.
Editor(s): Rully Rahadian

Citation Format:
Abstract

Zingiberaceae merupakan tumbuhan obat yang menjadi komoditas unggulan. Kabupaten Semarang merupakan salah satu sentra distribusi Zingeberaceae. Faktor lingkungan yang mempengaruhi distribusi Zingiberaceae adalah ketinggian tempat, kelembaban, suhu udara, pH tanah, dan intensitas cahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji jenis-jenis tumbuhan anggota Zingeberaceae, distribusi Zingiberaceae, dan pengaruh ketinggian tempat terhadap distribusi Zingiberaceae di Kabupaten Semarang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai November 2010. Pengambilan sampel tumbuhan famili Zingiberaceae dilakukan di lima kecamatan Kabupaten yang memiliki ketinggian berbeda . Analisis data dilakukan dengan menggunakan indeks nilai penting, derajat konstansi, dan analisis korelasi pengaruh ketinggian tempat terhadap distribusi Zingiberaceae. Dari hasil penelitian didapatkan 12 jenis dan satu varietas tumbuhan anggota Zingeberaceae di Kabupaten Semarang. Jenis yang mempunyai nilai penting tinggi adalah Curcuma domestica (kunyit) dan Amomun cardomomum (kapulaga).  Jenis  yang mempunyai distribusi paling luas di Kabupaten Semarang adalah Amomum cardomomum, Curcuma xanthorrhiza, Curcuma domestica, Zingiber americans dan Zingiber officinale.

 

Kata kunci : Distribusi, Zingiberaceae, Ketinggian Tempat, Kabupaten Semarang.

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

  1. Exploration of Zingiberaceae family in Tangkahan Ecotourism Forest, North Sumatra Province

    Dina Handayani, Wina Dyah Puspita Sari, Dirga Purnama, Yusran Efendi Ritonga, Hary Prakasa. THE 8TH ANNUAL INTERNATIONAL SEMINAR ON TRENDS IN SCIENCE AND SCIENCE EDUCATION (AISTSSE) 2021, 2659 , 2022. doi: 10.1063/5.0121872

Last update: 2024-12-06 09:41:19

  1. Medicinal plants and practices of rongkong traditional healers in South Sulawesi, Indonesia

    Mustofa F.I.. Biodiversitas, 21 (2), 2020. doi: 10.13057/biodiv/d210229