skip to main content

Struktur Komunitas Rumput Laut di Perairan Pasir Panjang Desa OlibuuKabupaten Boalemo, Gorontalo

Edi Wibowo  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Raden Ario  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Suryono Suryono  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Nur Taufiq  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Destalino Destalino  -  SMK Negeri 1 Paguyaman Pantai, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2018 BULETIN OSEANOGRAFI MARINA

Citation Format:
Abstract

Rumput laut atau seaweed termasuk tumbuhan berthallus yang banyak dijumpai hampir di seluruh pantai Indonesia, terutama wilayah pantai yang mempunyai rataan terumbu karang.  Perbedaan mendasar sistem hidupnya dengan tumbuhan darat adalah dalam pengambilan zat-zat makanan. Tumbuhan darat sangat bergantung pada akar sebagai alat pengambil/ penyerap zat hara dari substrat, sedangkan rumput laut menyerap zat hara yang dibutuhkan bagi pertumbuhannya dari medium air dengan cara difusi melalui permukaan substansi fisiknya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas rumput laut di perairan Pasir Panjang Pulau Limbah, Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Metoda penelitian yang digunakan adalah bersifat diskriptif.Adapun pengumpulan data dilakukan dengan metode sample survey methods. Hasil penelitian menunjukan bahwa perairan Pulau Limbah di dominasi oleh Rumput Laut Coklat dengan kelimpahan tertinggi Padina australis. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’) Rumput Laut tertinggi terdapat pada stasiun C dengan nilai rerata: 1,854 dan yang terendah pada Stasiun A dengan nilai rerata: 1,469. Nilai Indeks Keseragaman (E)  nilai tertinggi terdapat pada Stasiun C dengan nilai rerata: 0,679 dan terendah pada stasiun A dengan nilai rerata: 0,668. Nilai indeks Dominansi (C) tertinggi terdapat pada Stasiun A dengan nilai rerata : 0,251 dan nilai terendah stasiun B dengan nilai rerata: 0,187. Analisis Ragam (Anova) menunjukan bahwa stasiun penelitian memberikan perbedaan yang nyata (P≤0,05) terhadap nilai Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Keseragaman (E) serta Indeks Dominasi (C).

 

 

Seaweed including thallus plants that are found almost all over the coast of Indonesia, especially on beaches that have coral reefs. Seaweed is a photosynthetic organism as well as plants on land. The fundamental difference of his life system is in the taking of food substances. Ground plants realy heavily on roots as a nutrient removal device from the substrate, while seaweed absorbs the nutrients needed for its growth from the water medium by diffusion through the surface of its physical substance. This study aims to determine the structure of seaweed communities in Limbah Island Waters, District Paguyaman Beach. The results showed that the waters of Limbah Island is dominated by brown seaweed with the highest species abundance was Padina australis. The highest index value of Seaweed diversity (H) was found at station C with average: 1,854 and the lowest at station A with a mean of: 1,469. For uniformity index value (E) the highest value is at station C with average: 0,679 and the lowest at station A with a mean of: 0,668. The highest index value of dominance (C) is at station A with a mean of: 0,251 and the lowest value at station B with a mean of: 0,187. The result of the analysis of variance (Anova) showed that the research station give a significant difference (P≤0,05) to the Diversity Index (H), Uniformity Index (E) and Domination Index (C).



Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

  1. Current biodiversity status, distribution, and prospects of seaweed in Indonesia: A systematic review

    Mohammad Basyuni, Maya Puspita, Rinny Rahmania, Hatim Albasri, Indra Pratama, Dini Purbani, A.A. Aznawi, Alfian Mubaraq, Shofiyah S. Al Mustaniroh, Firman Menne, Yulizar Ihrami Rahmila, Severino G. Salmo III, Arida Susilowati, Siti H. Larekeng, Erwin Ardli, Tadashi Kajita. Heliyon, 10 (10), 2024. doi: 10.1016/j.heliyon.2024.e31073

Last update: 2024-12-24 05:58:56

No citation recorded.