skip to main content

Penggunaan Fourier Transform Infrared untuk Analisis Mikroplastik pada Loligo sp. dan Rastrelliger sp. dari TPI Tambak Lorok Semarang

*Jusup Suprijanto  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Juwita Lesly Senduk  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Dewi Basthika Makrima  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2021 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Mikroplastik adalah salah satu pencemar laut. Mikroplastik tidak dapat terdegradasi dengan cepat. Mikroplastik merupakan partikel plastik yang berukuran <5mm. Ukurannya yang kecil menyebabkannya dapat tertransportasikan ke seluruh tempat termasuk sistem tubuh ikan dan cumi-cumi. Penelitian dilakukan bertujuan mengetahui mikroplastik pada cumi – cumi (Loligo sp.) dan ikan kembung (Rastrelliger sp.). Penelitian dilakukan bulan Juli 2020 – November 2020 di Semarang Jawa Tengah. Pengambilan sampel dilakukan di TPI Tambak Lorok Semarang.  Pengukuran cumi-cumi dilakukan menggunakan jangka sorong dan ikan diukur menggunakan penggaris. Pembedahan cumi-cumi dan ikan dilakukan menggunakan gunting bedah untuk memisahkan alat pencernaan, tentakel serta insang ikan yang akan digunakan sebagai sampel. Pelarutan dilakukan menggunakan perendaman KOH 10% selama 24 jam untuk melarutkan bahan organik. Pemisahan partikel mikroplastik dilakukan setelah seluruh bahan organik pada sampel larut seluruhnya. Pemisahan partikel mikroplastik dilakukan menggunakan perendaman ZnCl2 selama 24 jam. Penyaringan sampel dilakukan setelah sampel mempunyai 2 layer, layer pertama diambil 10 ml kemudian disaring menggunakan kertas whatman dengan vacump pump. Sampel yang telah disaring dikeringkan, dilanjutkan uji FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat mikroplastik dalam cumi – cumi dan ikan kembung yang ada di TPI Tambak Lorok Semarang, FTIR menunjukkan terdapat polimer plastik jenis nitrile dan nylon.

 

Microplastic is one of the pollutants of the sea. Microplastics do not degrade quickly. Microplastics are plastic particles <5mm in size. Its small size allows it to be transported all over the place including the body systems of fish and squid. The research was conducted to determine the microplastics in squid (Loligo sp.) And mackerel fish (Rastrelliger sp.). The research was conducted in July 2020 - November 2020 in Semarang, Central Java. Sampling was carried out at TPI Tambak Lorok Semarang. Measurements of squid were carried out using a caliper and fish were measured using a ruler. Squid and fish surgery is performed using surgical scissors to separate the digestive organs, tentacles and fish gills that will be used as samples. Dissolving was carried out using 10% KOH immersion for 24 hours to dissolve organic matter. The separation of microplastic particles is carried out after all the organic material in the sample is completely dissolved. The separation of microplastic particles was carried out using ZnCl2 immersion for 24 hours. Filtering of the sample is carried out after the sample has 2 layers, 10 ml of the first layer is taken then filtered using Whatman paper with a vacump pump. The filtered sample was dried, followed by the FTIR test. The results showed that there were microplastics in the squid and mackerel in Tambak Lorok Semarang, FTIR showed that there were plastic polymers of nitrile and nylon types.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Mikroplastik; Cumi - cumi; Makarel; TPI; Semarang

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-11 22:58:45

No citation recorded.