skip to main content

Karakteristik Massa Air di Selat Sunda dan Perairan Lepasnya

Moch. Reza Fahlevi  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Ahmad Bayhaqi orcid  -  Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Indonesia
Denny Nugroho Sugianto orcid  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Muhammad Fadli orcid publons  -  Pusat Penelitian Laut Dalam, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Indonesia
Huiwu Wang  -  First Institute of Oceanography, Ministry of Natural Resources People Republic of China, China
R. Dwi Susanto orcid scopus  -  Department of Atmospheric and Oceanic Science, University of Maryland, United States
Sam Wouthuyzen orcid scopus  -  Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2022 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Selat Sunda merupakan selat dengan kondisi fisik dinamis yang menjadi menjadi jalur sirkulasi massa air di perairan Indonesia petemuan Armondo dan Arlindo. Perairan ini didominasi dari Samudera Hindia dengan dinamika perairan yang sebagian besar dipengaruhi oleh angin musim, hal ini dapat memicu percampuran massa air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik massa air di Selat Sunda dan perairan lepasnya. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2019 dan data model diperoleh dari situs CMEMS (2015-2019). Pengolahan data menggunakan software Ocean Data View (ODV) dengan metode sebaran vertikal, melintang dan diagram TS. Hasil penelitian menunjukkan temperatur di Selat Sunda relatif lebih tinggi dengan kisaran 29-30,2oC. Sebaran salinitas dan densitas di Samudera Hindia lebih tinggi dengan nilai masing-masing 35-35,2 ‰dan 22,20 kg/m3. Tipe massa air didominasi dari Samudera Hindia terdiri dari Bengal Bay Water (BBW), South Indian Central Water (SICW), Antartic Intermediate Water (AAIW) dan Indonesian Upper Water (IUW). Dua jenis massa air berasal dari Samudera Pasifik yakni Pacific Equatoral Water (PEW) dan Western North Pacific Central Water (WNPCW). Variabilitas massa air menunjukkan pola yang relatif serupa. Sebaran temperatur tertinggi terjadi pada musim peralihan 2 (30,2oC) dan terendah di musim timur (29,2oC). Sebaran salinitas permukaan tertinggi terjadi pada musim peralihan 2 (32,87‰) dan terendah pada musim peralihan 1 (31,74‰).

 

 

Sunda Strait is a strait with dynamic physical condition that crossed by Armondo and Arlindo. These waters are dominated by Indian Ocean with dynamics of waters which are largely influenced by monsoons, its condition give an example of mixing water mass. This research aims to determine characteristics and variability of water mass. This study was carried out in November 2019 and satellite data was obtained from CMEMS website (2015-2019). Processing data was performed using software Ocean Data View (ODV) by methods scatter distribution, cross section and TS diagram. The result show that temperature in the Sunda Strait was relatively higher with a range 29-30.2oC. The distribution of salinity and density in the Indian Ocean is higher with values of 35-35.2 o/oo and 22.2 kg/m3. TS diagram shows that water mass dominated by the Indian Ocean consists of Bengal Bay Water (BBW), South Indian Central Water (SICW), Antartic Intermediate Water (AAIW) and Indonesian Upper Water (IUW). Two type of water mass from Pacific Ocean are Pacific Equatorial Water (PEW) and Western North Pacific Central Water (WNPCW). Variability of water mass shows a similar pattern. The highest temperature distribution occurred in transitional season 2 (30.2oC) and the lowest in east season (29.2oC). The highest distribution of salinity occurred in transitional season 2 (32.87 o/oo) and the lowest in transitional season 1 (31.74 o/oo).

Fulltext View|Download
Keywords: Suhu; Salinitas; Densitas; Selat Sunda

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-20 06:03:31

No citation recorded.