skip to main content

Struktur Komunitas Bivalvia pada Ekosistem Lamun dengan Tutupan Berbeda di Perairan Pulau Bintan

Annisa Annisa  -  Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Indonesia
Try Febrianto  -  Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Indonesia
*Aditya Hikmat Nugraha scopus  -  Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Ekosistem lamun memiliki kaitan yang erat dengan keberadaan bivalvia. Kondisi struktur ekosistem lamun yang berbeda-beda di Perairan Pulau Bintan diduga dapat berpengaruh terhadap asosiasi bivalvia pada ekosistem lamun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur ekosistem lamun dan mempelajari struktur asosiasi bivalvia pada beberapa ekosistem lamun di Pesisir Pulau Bintan. Terdapat 4 stasiun pengamatan yang diamati pada penelitian ini. Penentuan lokasi penelitian berdasarkan keterwakilan sebaran ekosistem lamun di Pulau Bintan, dengan kondisi tutupan lamun yang berbeda, yaitu meliputi: Dompak, Pengudang, Teluk Bakau dan Pengujan. Metode sampling menggunakan transek kuadrat yang dipadukan dengan 3 buah transek garis sepanjang 100 m ke arah laut. Diperoleh 7 jenis lamun yang tersebar di 4 lokasi penelitian. Tutupan lamun tertinggi terdapat di Pesisir Pengudang dengan nilai tutupan sebesar 66.1%.  Ditemukan 28 spesies bivalvia dengan  nilai kepadatan tertinggi yaitu Gafrarium pectinatum. Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa tutupan lamun memiliki keterikatan dengan kepadatan bivalvia. Beberapa bivalvia memiliki kecenderungan untuk hidup pada vegetasi lamun tertentu.

 

 

Seagrass ecosystems have a close relationship with the existence of bivalves. The different structural conditions of the seagrass ecosystem in the waters of Bintan Island are thought to influence the association of bivalves in the seagrass ecosystem. This study aims to describe the structure of seagrass ecosystems and study the structure of bivalve associations in several seagrass ecosystems on the coast of Bintan Island. There are four observation stations observed in this study. The determination of the research location was based on the representation of the distribution of seagrass ecosystems on Bintan Island, with different seagrass cover conditions, including: Dompak, Pengudang, Bakau Bay and Pengujan. The sampling method uses a quadratic transect combined with 3 line transects along 100 m seaward, obtaining 7 types of seagrasses scattered in 4 research locations. The highest seagrass cover was found in Pengudang Coastal Area, with a cover value of 66.1%. Found 28 species of bivalves with the highest density value, namely Gafrium pectinatum. PCA analysis results show that seagrass cover has an attachment to the density of bivalves. Some bivalves tend to live on specific seagrass vegetation.

Fulltext View|Download
Keywords: Bintan; Bivalve; Ecosystem; Gafrarium pectinatum; lamun
Funding: -

Article Metrics:

Last update:

  1. Relative Abundance of Megabenthic Organisms in the Seagrass Ecosystem of Mantang Island, Riau Islands Province, Indonesia

    Aditya Hikmat Nugraha, Asep Ma’mun, Try Febrianto, Wisa Januarni, Noor Aiin, G. Jameson, I. Gibson, P. Doumenq, T. Yamamoto, T. Mare, H. Pardi. BIO Web of Conferences, 134 , 2024. doi: 10.1051/bioconf/202413406018

Last update: 2024-12-02 07:51:33

No citation recorded.