BibTex Citation Data :
@article{BULOMA54666, author = {Ulfah Nurjanah and Widianingsih Widianingsih and Muhammad Helmi and Ria Azizah Nuraini}, title = {Analisis Kesesuaian Perairan untuk Budidaya Ikan Kerapu Macan (E. fuscoguttatus) di Sekitar Perairan P. Menjangan Besar dan Menjangan Kecil Karimunjawa}, journal = {Buletin Oseanografi Marina}, volume = {13}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {Geospasial; Ikan Kerapu Macan; Kesesuaian Perairan; Menjangan Besar; Menjangan Kecil}, abstract = { Industri perikanan budidaya dengan sistem keramba jaring apung di era modern ini telah berkembang menjadi salah satu industri pangan yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia. Keterbatasan informasi mengenai lokasi yang berpotensi untuk kegiatan budidaya menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan industri ini. Perairan Pulau Menjangan Besar dan Menjangan Kecil memiliki potensi untuk pengembangan kegiatan budidaya perikanan. Ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus) menjadi salah satu komoditas yang dapat dibudidayakan dengan teknologi keramba jaring apung. Penentuan lokasi yang sesuai untuk kegiatan budidaya ikan kerapu macan dengan keramba jaring apung sangat diperlukan untuk mendukung efektivitas budidaya. Beberapa parameter yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi yaitu parameter suhu permukaan laut, salinitas, pH, oksigen terlarut, kedalaman perairan, kecerahan perairan, arus dan gelombang. Parameter kualitas perairan tersebut berperan penting dalam kehidupan organisme perairan. Penelitian ini dilakukan melalui survei pada 35 titik stasiun dengan metode purposive sampling . Pemodelan arus dan gelombang juga dilakukan untuk mengetahui kecepatan arus dan ketinggian gelombang pada lokasi penelitian. Pemodelan arus dan gelombang dilakukan untuk mewakili setiap musim. Analisis data dilakukan melalui modifikasi pada matriks kriteria kesesuaian. Hasil setiap parameter yang diperoleh kemudian diintegrasikan melalui Sistem Informasi Geografis dengan menggunakan ArcGIS 10.8. Berdasarkan hasil integrasi diperoleh luas area perairan yang tergolong sangat sesuai seluas untuk kegiatan budidaya ikan kerapu macan seluas 56.15 ha. The aquaculture industry using floating net cage systems in the modern era has developed into one of the fastest-growing food industries in the world. Limited information regarding potential locations for cultivation activities is a factor influencing the development of this industry. The waters of Menjangan Besar and Menjangan Kecil Islands have the potential for developing fisheries cultivation activities. Tiger grouper (E. fuscoguttatus) is one of the commodities that can be cultivated using floating net cage technology. Determining a suitable location for tiger grouper cultivation activities using floating net cages is crucial to support the effectiveness of cultivation. Several parameters that need to be considered in determining the location are sea surface temperature, salinity, pH, dissolved oxygen, water depth, water brightness, currents, and waves. These water quality parameters play an important role in the life of aquatic organisms. This research was conducted through a survey at 35 stations using a purposive sampling method. Current and wave modeling was also carried out to determine the current speed and wave height at the research location. Current and wave modeling is carried out to represent each season. Data analysis was carried out through modifications to the conformity criteria matrix. The results of each parameter obtained were then integrated through the Geographic Information System using ArcGIS 10.8. Based on the integration results, it was obtained that the water area classified as very suitable for tiger grouper cultivation activities was 56.15 ha. }, issn = {2550-0015}, pages = {189--203} doi = {10.14710/buloma.v13i2.54666}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/54666} }
Refworks Citation Data :
Industri perikanan budidaya dengan sistem keramba jaring apung di era modern ini telah berkembang menjadi salah satu industri pangan yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia. Keterbatasan informasi mengenai lokasi yang berpotensi untuk kegiatan budidaya menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan industri ini. Perairan Pulau Menjangan Besar dan Menjangan Kecil memiliki potensi untuk pengembangan kegiatan budidaya perikanan. Ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus) menjadi salah satu komoditas yang dapat dibudidayakan dengan teknologi keramba jaring apung. Penentuan lokasi yang sesuai untuk kegiatan budidaya ikan kerapu macan dengan keramba jaring apung sangat diperlukan untuk mendukung efektivitas budidaya. Beberapa parameter yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi yaitu parameter suhu permukaan laut, salinitas, pH, oksigen terlarut, kedalaman perairan, kecerahan perairan, arus dan gelombang. Parameter kualitas perairan tersebut berperan penting dalam kehidupan organisme perairan. Penelitian ini dilakukan melalui survei pada 35 titik stasiun dengan metode purposive sampling. Pemodelan arus dan gelombang juga dilakukan untuk mengetahui kecepatan arus dan ketinggian gelombang pada lokasi penelitian. Pemodelan arus dan gelombang dilakukan untuk mewakili setiap musim. Analisis data dilakukan melalui modifikasi pada matriks kriteria kesesuaian. Hasil setiap parameter yang diperoleh kemudian diintegrasikan melalui Sistem Informasi Geografis dengan menggunakan ArcGIS 10.8. Berdasarkan hasil integrasi diperoleh luas area perairan yang tergolong sangat sesuai seluas untuk kegiatan budidaya ikan kerapu macan seluas 56.15 ha.
The aquaculture industry using floating net cage systems in the modern era has developed into one of the fastest-growing food industries in the world. Limited information regarding potential locations for cultivation activities is a factor influencing the development of this industry. The waters of Menjangan Besar and Menjangan Kecil Islands have the potential for developing fisheries cultivation activities. Tiger grouper (E. fuscoguttatus) is one of the commodities that can be cultivated using floating net cage technology. Determining a suitable location for tiger grouper cultivation activities using floating net cages is crucial to support the effectiveness of cultivation. Several parameters that need to be considered in determining the location are sea surface temperature, salinity, pH, dissolved oxygen, water depth, water brightness, currents, and waves. These water quality parameters play an important role in the life of aquatic organisms. This research was conducted through a survey at 35 stations using a purposive sampling method. Current and wave modeling was also carried out to determine the current speed and wave height at the research location. Current and wave modeling is carried out to represent each season. Data analysis was carried out through modifications to the conformity criteria matrix. The results of each parameter obtained were then integrated through the Geographic Information System using ArcGIS 10.8. Based on the integration results, it was obtained that the water area classified as very suitable for tiger grouper cultivation activities was 56.15 ha.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-10-07 10:55:45
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to BULOMA as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
BULOMA journal and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in BULOMA are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
Buloma is published by Departement of Oceanography, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License