skip to main content

Pemodelan Geospasial Genangan Banjir Pasang di Pesisir Kabupaten Cirebon

Prima Riliayunda Pangastuti orcid  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Muhammad Helmi  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Warsito Atmodjo  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Pesisir Kabupaten Cirebon didominasi oleh kawasan pemukiman, industri dan tambak udang. Wilayah pesisir tersebut mengalami banjir pasang dan telah berdampak pada kerusakan bangunan pemukiman dan industri di wilayah tersebut. Banjir pasang terjadi secara berkala sesuai dengan kondisi pasang surut dengan liputan area genangan yang terus bertambah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tinggi dan luas genangan banjir pasang yang terjadi di kawasan pemukiman dan industri akibat elevasi muka air. Model genangan banjir pasang dibangun secara spasial menggunakan nilai elevasi muka tanah di pesisir yang berasal dari Rupabumi Indonesia skala 1:25.000 dan nilai elevasi muka air yang didapatkan dari hasil pemodelan hidrodinamika dua dimensi Bulan Mei 2022. Sebaran genangan banjir pasang kemudian dikaji bersama nilai laju penurunan muka tanah yang didapatkan dari pengolahan Citra Sentinel-1 menggunakan metode DIn-SAR. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai elevasi muka air tertinggi sebesar 0,40 m dengan sebaran banjir pasang terjadi secara merata pada Kecamatan Pangenan, Kecamatan Gebang, dan Kecamatan Losari dengan ketinggian 0,1 – 0,6 m dan total luasan genangan adalah 2009,01 ha. Laju penurunan muka tanah yang terjadi adalah sebesar 0,5 – 6 cm mengindikasikan pola sebaran banjir pasang yang terjadi bisa semakin parah, khususnya pada area yang rawan terdampak yaitu kawasan industri garam dan pemukiman sehingga diperlukan penanganan lanjutan untuk mengatasi sebaran dan dampak genangan yang terjadi

 

 

The coast of Cirebon Regency is dominated by residential areas, industries and shrimp ponds. This coastal area experienced tidal flooding and this had an impact on damage to residential buildings and the industry in the area. Tidal floods occur periodically according to tidal conditions with inundation area coverage continuing to increase. The aim of this research is to determine the height and extent of tidal flood inundation that occurs in residential and industrial areas due to water level elevation. The tidal flood inundation model was built spatially using land surface elevation values on the coast originating from Indonesian Rupabumi at a scale of 1:25,000 and water surface elevation values obtained from the results of two-dimensional hydrodynamic modeling in May 2022. The distribution of tidal flood inundation was then studied together with the decline rate values. land surface obtained from processing Sentinel-1 imagery using the DIn-SAR method. The results of this research show that the highest water level elevation value is 0.40 m with the distribution of tidal flooding occurring evenly in Pangenan District, Gebang District, and Losari District with a height of 0.1 - 0.6 m and the total area of inundation is 2009.01 ha. . The rate of land subsidence that occurs is 0.5 – 6 cm, indicating that the distribution pattern of tidal flooding that occurs could get worse, especially in areas that are prone to being affected, namely salt industrial areas and residential areas, so further treatment is needed to overcome the distribution and impact of the inundation that occurs.

Fulltext View|Download
Keywords: Banjir pasang; Elevasi Muka Air; Penurunan Muka Tanah
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-07-16 22:32:11

No citation recorded.