BibTex Citation Data :
@article{BULOMA63067, author = {Istna Zulfa and Anindya Wirasatriya and Aris Ismanto}, title = {Kajian Spasial dan Temporal Klorofil-a di Selat Makassar : Variasi Musiman dan Antar Tahunan}, journal = {Buletin Oseanografi Marina}, volume = {13}, number = {3}, year = {2024}, keywords = {SPL; Klorofil-a; Angin; Curah Hujan; Selat Makassar}, abstract = { Selat Makassar merupakan perairan yang menghubungkan Laut Sulawesi di utara dengan Laut Jawa di selatan. Penelitian ini mengkaji variabilitas klorofil-a di Selat Makassar, khususnya di perairan Pulau Laut dan selatan Makassar dilihat dari variasi musiman dan antar tahunan dengan melihat pengaruh ENSO . Data penelitian menggunakan data berbasis citra satelit yang dianalisis melalui perataan klimatologi bulanan, pembuatan grafik time series dan analisis korelasi. Secara umum sebaran spasial dari klorofil-a di Selat Makassar menunjukkkan bahwa baerah pesisir memiliki kandungan klorifil-a lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lepas pantai yang berada di tengah Selat Makassar. Pesisir timur Kalimantan memiliki klorofil-a yang cenderung lebih tinggi dibandingkan pesisir barat Sulawesi. Secara musiman, klorofil-a tertinggi terjadi pada bulan Desember yang bernilai 0.57 mg/m 3 untuk rata-rata di seluruh area penelitian, sedangkan yang memiliki klorofil-a rendah yaitu pada bulan September bernilai 0.47 mg/m 3 . Fluktuasi klorofil ini dipengaruhi angin dan curah hujan. Di perairan Pulau Laut, variasi klorofil-a secara signifikan dipengaruhi curah hujan yang akan meningkatkan run-off sungai yang membawa nutrient dari daratan ke laut, sedangkan di perairan selatan Makassar, angin mempengaruhi fluktuasi klorofil-a melalui mekanisme upwelling . Analisis korelasi menunjukkan bahwa di perairan selatan Makassar dan Pulau Laut, faktor ENSO lebih berpengaruh terjadap curah hujan dibandingkan dengan angin. Karena variabilitas klorofil-a di perairan Selatan Makassar dipengaruhi oleh angin, ENSO cenderung kurang berpengaruh terhadap variabilitas klorofil-a di perairan Selatan Makassar. Sebaliknya, variabilitas klorofil-a di perairan Pulau Laut dipengaruhi oleh curah hujan, saat terjadi El-Niño klorofil-a akan turun karena curah hujan juga turun, dan saat terjadinya La-Niña klorofil-a akan meningkat karena curah hujan juga meningkat. }, issn = {2550-0015}, pages = {311--326} doi = {10.14710/buloma.v13i3.63067}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/63067} }
Refworks Citation Data :
Selat Makassar merupakan perairan yang menghubungkan Laut Sulawesi di utara dengan Laut Jawa di selatan. Penelitian ini mengkaji variabilitas klorofil-a di Selat Makassar, khususnya di perairan Pulau Laut dan selatan Makassar dilihat dari variasi musiman dan antar tahunan dengan melihat pengaruh ENSO. Data penelitian menggunakan data berbasis citra satelit yang dianalisis melalui perataan klimatologi bulanan, pembuatan grafik time series dan analisis korelasi. Secara umum sebaran spasial dari klorofil-a di Selat Makassar menunjukkkan bahwa baerah pesisir memiliki kandungan klorifil-a lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lepas pantai yang berada di tengah Selat Makassar. Pesisir timur Kalimantan memiliki klorofil-a yang cenderung lebih tinggi dibandingkan pesisir barat Sulawesi. Secara musiman, klorofil-a tertinggi terjadi pada bulan Desember yang bernilai 0.57 mg/m3 untuk rata-rata di seluruh area penelitian, sedangkan yang memiliki klorofil-a rendah yaitu pada bulan September bernilai 0.47 mg/m3. Fluktuasi klorofil ini dipengaruhi angin dan curah hujan. Di perairan Pulau Laut, variasi klorofil-a secara signifikan dipengaruhi curah hujan yang akan meningkatkan run-off sungai yang membawa nutrient dari daratan ke laut, sedangkan di perairan selatan Makassar, angin mempengaruhi fluktuasi klorofil-a melalui mekanisme upwelling. Analisis korelasi menunjukkan bahwa di perairan selatan Makassar dan Pulau Laut, faktor ENSO lebih berpengaruh terjadap curah hujan dibandingkan dengan angin. Karena variabilitas klorofil-a di perairan Selatan Makassar dipengaruhi oleh angin, ENSO cenderung kurang berpengaruh terhadap variabilitas klorofil-a di perairan Selatan Makassar. Sebaliknya, variabilitas klorofil-a di perairan Pulau Laut dipengaruhi oleh curah hujan, saat terjadi El-Niño klorofil-a akan turun karena curah hujan juga turun, dan saat terjadinya La-Niña klorofil-a akan meningkat karena curah hujan juga meningkat.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-23 17:17:00
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to BULOMA as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
BULOMA journal and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in BULOMA are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
Buloma is published by Departement of Oceanography, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License