skip to main content

Hubungan ENSO-IOD terhadap Curah Hujan dan Suhu Permukaan Laut di Perairan Bengkulu

Surfiarti Maharani  -  Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu, Indonesia
*Herlina Ika Ratnawati  -  Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia
Ashar Muda Lubis  -  Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2025 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Perairan Bengkulu terletak di sebelah barat Perairan Indonesia, berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang memengaruhi dinamika atmosfer-laut di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan El Niño Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) terhadap curah hujan dan Suhu Permukaan Laut (SPL). Data yang digunakan adalah data klimatologi (1993-2023) yang telah dikomposit dan dilakukan analisa korelasi. Hasil komposit SPL menunjukkan bahwa suhu tertinggi terjadi pada Maret–Mei (29°C-31°C), sedangkan suhu terendah pada Agustus–November (26°C-27°C). Curah hujan memiliki pola bimodial pada Maret dan Oktober/November. Hasil analisis korelasi mengindikasikan bahwa ENSO lebih memengaruhi SPL daripada curah hujan sedangkan IOD lebih dominan dalam SPL dan curah hujan. Fenomena El Niño dan IOD positif berdampak pada kurangnya curah hujan dan memperpanjang musim kemarau, sementara La Niña dan IOD negatif berdampak pada peningkatan curah hujan serta memperpanjang musim hujan. Hubungan El Niño dan La Niña diwakili oleh Oceanic Niño Index (ONI) terhadap curah hujan yang terjadi pada bulan September-Oktober-November (SON) dengan nilai korelasi -0.31 hingga -0.42. Sedangkan hubungan Dipole Mode Index (DMI) terhadap SPL pada periode SON menunjukkan nilai korelasi -0.70 hingga -0.78 dimana korelasi tertinggi pada Oktober (-0.78). Penelitian ini menegaskan bahwa ENSO-IOD berperan penting dalam pola iklim di Perairan Bengkulu.

 

Bengkulu Waters are located in the western part of Indonesian Waters, directly facing the Indian Ocean, affecting the region's atmosphere-sea dynamics. This research aims to determine the relationship of ENSO and IOD to rainfall and SST. The data used are climatological (1993-2023) composited and correlation analysis is carried out. The SPL composite results show that the highest temperature occurs in March-May (29°C-31°C), while the lowest temperature is in August-November (26°C-27°C). Rainfall has a bimodial pattern in March and October/November. Correlation analysis results indicate that ENSO influences SST more than rainfall, while IOD is more dominant in SST and rainfall. Positive El Niño and IOD phenomena result in less rainfall and extended dry seasons, while negative La Niña and IOD result in increased rainfall and extended wet seasons. The ONI represents the El Niño and La Niña relationship to rainfall occurring in September-October-November (SON) with a correlation value of -0.31 to -0.42. Meanwhile, the DMI relationship to SST in the SON period shows a correlation value of -0.70 to -0.78, with the highest correlation in October (-0.78). This research confirms that ENSO-IOD plays an important role in climate patterns in Bengkulu Waters.

Fulltext View|Download
Keywords: ENSO; IOD; Hujan; Perairan Bengkulu

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-02 10:45:09

No citation recorded.