DOI: https://doi.org/10.14710/endogami.1.1.55-62

Keberagaman Budaya dan Agama di Kota Manado

*Frangky Suleman  -  Mahasisa S3 Studi Islam Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

Citation Format:
Abstract

The term “Torang Samua Basudara” was the slogan of the community in North Sulawesi in order to keep social harmony and peace in the North Sulawesi. Through the symbol “torang samua basudara” it can built up through value meaning as a process, not as a result. So the peace in Manado city will stay awake.

Fulltext View|Download
Keywords: culture; religion

Article Metrics:

Article Info
Section: Articles
Recent articles
Menguak Budaya dalam Karya Sastra: Antara Kajian Sastra dan Budaya Keberagaman Budaya dan Agama di Kota Manado Agama & Media Massa Tradisional dan Industrial More recent articles
Most cited articles
Livelihood Transformations of the Orang Rimba as Tacit Resistance in the Context of Deforestation Jurnalisme Multikultural: Gagasan Mengembangkan Cara Pendekatan Pengkajiannya Kerajinan Batik dan Pewarnaan Alami Pemanfaatan Remitan Ekonomi dan Ketergantungan Migran Kembali Bekerja di Luar Negeri Perjuangan Masyarakat Adat untuk Keadilan Ekologis di Teluk Benoa, Bali More cited articles
  1. Reimer Schefold (ed). 1995. Minahasa Past and Present Tradition and Transition in an Outer Island Region of Indonesia. Leiden: Research School CNWS
  2. Abdullah AP. 2005. Kerukunan Hidup Umat Beragama : Studi Kasus Di Kota Manado. Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Institut Pluralisme Indonesia
  3. Damis, Mahyudin. 1999. Taptu Hijrah Di Kalangan Kaum Muda Islam Manado Sulawesi Utara: Sebuah Interpretasi. Yogjakarta: Universitas Gadjah Mada
  4. Djakara, Salmin. 2003. Niyaku Toudano Maulud Tumenggung Sis Dan Orang Jaton. Manado: BKSNT dan Laboratorium Antropologi Fisip Unsrat
  5. Gabrielle Weichart. 2008. We Are All Brother and Sisters : Community, Competion and Church in Minahasa. Vienna, USA: Department of Social and Cultural Anthropology, n.d
  6. Indonesia, Lingkaran Survey. “Faktor Agama Dan Pilkada.” Jurnal. 2008
  7. Lundstrom, Will, and Burghoorn.1981.Minahasa Civilization A Tradition of Change. Gothenburg: Acta University Gotheburgensis
  8. Manado, BPS Kota. 2006. Kota Manado Dalam Angka 2006. I. Manado: Badan Pusat Stastistik Kota manado
  9. Muhadjir, Noeng. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Ed. III, C. Yogjakarta: Rake Sarasin
  10. Nas, Peter. 1995. Miniature of Manado Images of A Peripheral Settlement. Leiden: Research School CNWS
  11. Pratiknjo, Maria Heny. 2007. “Kedudukan Wanita Manado Dalam Masyarakat.” Manado: Pendidikan karakter dan pekerti bangsa
  12. RI, Mahkamah Agung. 2007. Yuridiksi Pengadilan Tinggi Agama Manado. Jakarta: Direktorat jenderal Badan Peradilan Agama
  13. Sis, Maulud Tumenggung. 2003. Tradisi Ba’do Ketupat Masyarakat Jaton Di Sulawesi Utara. Manado: BKSNT dan Laboratorium Antropologi Fisip Unsrat
  14. Spradley, James P, and Misbah Zulfa Elizabeth. 1997. “The Etnographic Interview.” In Metode Etnografi, Cet. I., ix-325. Yogjakarta: Tiara Wacana Jogja
  15. Swazey, Kelly A. 2007. “From The City of Brotherly Love : Observation on Christian-Muslim Relations in North Sulawesi.” Journal of Asian Studies 7, no. 2 (2007)
  16. Warsilah, Henny, and Riwanto Tirtosudarmo. “Potensi Sosial Budaya Dan Ekonomi Daerah Penelitian (Studi Kasus Dua Kota Di Indonesia Bagian Timur : Manada-Sulut Dan Dempasar-Bali).” Jakarta: LIPI, n.d

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-26 15:12:00

No citation recorded.