BibTex Citation Data :
@article{ENDOGAMI52680, author = {Biandro Wisnuyana and Pande Kutanegara and Bambang Hudayana and Muhammad Ghofur}, title = {Bagaraksa Alas Mertajati: Ironi Organisasi Pelestarian Danau dan Hutan Adat Dalem Tamblingan}, journal = {Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi}, volume = {6}, number = {2}, year = {2023}, keywords = {}, abstract = { Abstrak Tulisan ini secara umum akan membahas tentang ironi yang terjadi pada masyarakat Adat Dalem Tamblingan (ADT) khususnya warga Desa Gobleg. Ironi tersebut terjadi karena terbentuknya sebuah organisasi yang bernama Brasti. Bagian hasil penelitian dan pembahasan memfokuskan tentang apa yang dimaksud dengan Brasti dan Menega. Dalam membuat tulisan ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi, wawancara mendalam serta dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Brasti kurang mendapat atensi yang baik dari warga dikarenakan tidak adanya komunikasi atau sosialisasi kepada mereka. Sehingga, banyak warga yang memiliki prasangka negatif atas terbentuknya organisasi tersebut terutama kepada pihak ketiga yang turut mengakomodasi pembentukan organisasi. Selain itu, tujuan dari organisasi Brasti untuk melestarikan lingkungan di wilayah ADT dianggap sebagai suatu langkah pengaburan sejarah ADT. Jauh sebelum Brasti terbentuk di ADT sudah terdapat kelompok serupa dengan tugas sama yang bernama Menega. Bentuk penolakan yang terjadi adalah penolakan secara tersembunyi karena tidak dilakukan secara terang-terangan melainkan hanya melalui desas-desus, gosip, dan gibah antar sesama warga. Keyword: Adat Dalem Tamblingan (ADT), Brasti, Menega, Gosip, Warga Gobleg. }, issn = {2599-1078}, pages = {39--55} doi = {10.14710/endogami.6.2.39-55}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/endogami/article/view/52680} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Tulisan ini secara umum akan membahas tentang ironi yang terjadi pada masyarakat Adat Dalem Tamblingan (ADT) khususnya warga Desa Gobleg. Ironi tersebut terjadi karena terbentuknya sebuah organisasi yang bernama Brasti. Bagian hasil penelitian dan pembahasan memfokuskan tentang apa yang dimaksud dengan Brasti dan Menega. Dalam membuat tulisan ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi, wawancara mendalam serta dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Brasti kurang mendapat atensi yang baik dari warga dikarenakan tidak adanya komunikasi atau sosialisasi kepada mereka. Sehingga, banyak warga yang memiliki prasangka negatif atas terbentuknya organisasi tersebut terutama kepada pihak ketiga yang turut mengakomodasi pembentukan organisasi. Selain itu, tujuan dari organisasi Brasti untuk melestarikan lingkungan di wilayah ADT dianggap sebagai suatu langkah pengaburan sejarah ADT. Jauh sebelum Brasti terbentuk di ADT sudah terdapat kelompok serupa dengan tugas sama yang bernama Menega. Bentuk penolakan yang terjadi adalah penolakan secara tersembunyi karena tidak dilakukan secara terang-terangan melainkan hanya melalui desas-desus, gosip, dan gibah antar sesama warga.
Keyword: Adat Dalem Tamblingan (ADT), Brasti, Menega, Gosip, Warga Gobleg.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-01 09:56:24
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.