skip to main content

Tani Duit Semakin Terhimpit: Modifikasi Buah Naga Sebagai Upaya Hidup Sejahtera

*Diki Noras Habibi  -  Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada Jalan Sosiohumaniora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
Open Access Copyright 2023 Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini membahas kegelisahan petani buah naga yang semakin sulit dalam menjalankan kegiatan pertanian. Meskipun petani memiliki modal yang besar, kesuksesan dalam pertanian tidak dapat dijamin. Oleh karena itu, inovasi baru diperlukan agar para petani dapat hidup sejahtera, salah satu caranya yaitu modifikasi tanaman. Tujuanya adalah agar buah naga dapat tumbuh diluar musim dan menghasilkan buah dalam jumlah yang lebih banyak. Metode penelitian yang digunakan adalah etnografi dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan studi pustaka.  Hasil penelitian menunjukan bahwa modifikasi tanaman pada buah naga menjadi awal dari banyaknya masyarakat yang beralih untuk bertani buah naga. Petani melakukan modifikasi pada pertumbuhan tanaman buah naga dengan memasang lampu pada malam hari untuk merekayasa fotosintesis agar tanaman bisa berbuah diluar musim. Modifikasi tanaman pada buah naga tidak semua berakhir dengan kesuksesan. Beberapa petani dapat mengalami kegagalan. Oleh karena itu, untuk menjaga eksistensi mereka sebagai petani sukses, strategi yang dilakukan adalah memberikan hadiah kepada petani kecil agar mereka menjadi terikat dengan petani kelas atas. Semakin mereka terikat, maka petani kelas atas akan semakin sejahtera.

Fulltext View|Download
Keywords: Petani buah naga; inovasi lampu; modifikasi tanaman

Article Metrics:

  1. Ahimsa Putra, H. 1994. Antropologi Ekologi: Beberapa Teori dan Perkembangannya dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: LIPI
  2. Arsip Desa Temurejo. 2022. Profil Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten
  3. Banyuwangi Tahun 2022
  4. Atkinson, Paul., Hammersley, Martyn. 2019. Ethnography: Principles in practice
  5. Routledge
  6. Badan Pusat Statistika Kabupaten Banyuwangi. 2023. Kabupaten Banyuwangi dalam angka
  7. Dalam https://banyuwangikab.bps.go.id/
  8. Barua, Maan. 2019. Cultivating artifice: Modifying nature through synthetic soils in
  9. Singapore. Environment and Planning E: Nature and Space, 2(4)
  10. Chrisanto, E. Y., Rachmawati, M., & Yulendasari, R. 2020. Penyuluhan manfaat buah naga
  11. merah dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus. Indonesia Berdaya, 1(2), 89-94
  12. Elson, Robert Edward. 1997. The End of the Peasantry in Southeast Asia. England:
  13. Macmillan Press LTD
  14. Geertz, Clifford. 2016. Involusi Pertanian: Proses Perubahan Ekologi di Indonesia
  15. terj. Gatot Triwira. Depok: Komunitas Bambu
  16. Haraway, Donna. 2016. Staying with the trouble: Making kin in the Chthulucene
  17. Duke University Press
  18. Harvey, David. 1996. Justice, Nature, and the Geography of Difference
  19. Blackwell Publishers
  20. Kementerian Pertanian RI. 2017. Tanaman Buah Naga. Direktorat Jenderal Hortikultura,
  21. Kementerian Pertanian RI. Halaman 57. Dalam https://hortikultura.pertanian.go.id
  22. Diakses tanggal 26 Maret 2023
  23. Kirksey, S. E., & Helmreich, S. 2010. The emergence of multispecies ethnography. Cultural
  24. anthropology, 25(4), 545-576
  25. Mauss, Marcel. 2002.The Gift: Forms and Functions of Exchange in Archaic Societies. London:
  26. Routledge
  27. Milanovic, Branco. 2010. The Haves and the Have-Nots: A Brief and Idiosyncratic History of
  28. Global Inequality. Basic Books
  29. Oktavia, Santi. 2015. Analisis Trend Produksi dan Strategi Pemasaran Buah Naga Merah
  30. (Hylocereus costaricensis)(Studi Kasus di Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya)
  31. Ploeg, Jan Douwe van der. 2013. Peasant and The Art of Farming. Canada: Fernwood
  32. Publishing
  33. Popkin, Samuel L. 1979. The Rational Peasant: The Political Economy of Rural Society in
  34. Vietnam. University of California Press
  35. Putra, Yusron Kurnia Ade., Sutiarso, Edy., Prawitasari, Saptya. 2018. Studi Dampak
  36. Perlakuan Penyinaran Lampu Listrik dalam Menunjang Produktivitas dan Keuntungan Usahatani Buah Naga di Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi. Dalam http://repository.unmuhjember.ac.id/7218/1/Artikel.pdf. Diakses tanggal 20 Februari 2022
  37. Raffles, Hugh. 2020. Insectopedia. Pantheon Books
  38. Rahman, Atiur. 1984. Peasants and Classes: A Study in Differentiation in Bangladesh. New
  39. York: St. Martin's Press
  40. Saputra, A. D., Gunadi, I. G. A., & Wiraatmaja, I. W. 2020. Efek Penggunaan Beberapa Sinar
  41. LED pada Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). Agrotrop J. Agric. Sci, 10(2), 201
  42. Schouten, G., Muhumuza, F., & Sartas, M. 2021. Exploring food systems transitions in rural
  43. Uganda using a food systems lens: A qualitative enquiry. Sustainability, 13(4)
  44. Setiawan, A., & Januar, J. 2021. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
  45. Petani Dalam Melakukan Alih Usahatani Padi Ke Usahatani Buah Naga (Studi Kasus Di Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (J-SEP), 14(1), 79-95
  46. Spradley, James. P. 2016. Participant Observation. USA: Waveland Press, Inc
  47. White, Ben. 2020. Agriculture and the Generation Problem: Agrarian Change& Peasant
  48. Studies. United Kingdom: Practical Action Publishing
  49. Widlok, Thomas. 2017. Anthropology and the Economy of Sharing. Routledge:
  50. Taylor & Francis

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-20 21:24:26

No citation recorded.