skip to main content

Memulihkan Keakraban Manusia dan Alam Melalui Ritual Purifikasi Motayok di Desa Bilalang Bolaang Mongondow

*Rivo Ronaldo Ingkiriwang orcid scopus publons  -  Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711 Indonesia, Indonesia
Tony Tampake  -  Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711 Indonesia, Indonesia
Rama Tulus Pilakoannu  -  Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711 Indonesia, Indonesia
Open Access Copyright 2023 Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Tulisan ini membahas tentang ritual purifikasi Motayok yang sudah jarang dilakukan oleh masyarakat Mongondow dikarenakan ada misintrepretasi dengan hukum Syariah. Satu-satunya Desa yang intens melaksanakan ritual purifikasi Motayok yakni di Desa Bilalang. Ritual purifikasi Motayok adalah pengobatan alternatif dengan meminta bantuan roh leluhur untuk mengobati orang sakit. Meminta bantuan roh leluhur dalam ritual purifikasi Motayok menggunakan sebuah tarian disebut tari Tayok. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu jenis kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara serta kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa ritual purifikasi Motayok pada masyarakat Desa Bilalang menjadi jalan alternatif mereka dalam melakukan sebuah pengobatan. Tetapi, pengobatan dilakukan dengan meminta bantuan roh leluhur yang dipercaya memiliki kekuatan melampui manusia. Selain itu, roh leluhur dipercaya telah menjaga alam, sehingga roh leluhur sangat melekat dengan kehidupan masyarakat Desa Bilalang. Ketika ada misintrepretasi dengan hukum Syariah yang membuat masyarakat Mongondow tidak lagi melakukan ritual purifkasi Motayok secara otomatis relasi mereka dengan roh leluhur juga ikut terputus. Dengan kata lain, ritual purifikasi Motayok tidak hanya sebatas pengobatan alternatif. Melainkan, juga dapat memulihkan keakraban masyarakat Desa Bilalang dengan alam sekitar mereka.

Tulisan ini membahas tentang ritual purifikasi Motayok yang sudah jarang dilakukan oleh masyarakat Mongondow dikarenakan ada misintrepretasi dengan hukum Syariah. Satu-satunya Desa yang intens melaksanakan ritual purifikasi Motayok yakni di Desa Bilalang. Ritual purifikasi Motayok adalah pengobatan alternatif dengan meminta bantuan roh leluhur untuk mengobati orang sakit. Meminta bantuan roh leluhur dalam ritual purifikasi Motayok menggunakan sebuah tarian disebut tari Tayok. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu jenis kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara serta kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa ritual purifikasi Motayok pada masyarakat Desa Bilalang menjadi jalan alternatif mereka dalam melakukan sebuah pengobatan. Tetapi, pengobatan dilakukan dengan meminta bantuan roh leluhur yang dipercaya memiliki kekuatan melampui manusia. Selain itu, roh leluhur dipercaya telah menjaga alam, sehingga roh leluhur sangat melekat dengan kehidupan masyarakat Desa Bilalang. Ketika ada misintrepretasi dengan hukum Syariah yang membuat masyarakat Mongondow tidak lagi melakukan ritual purifkasi Motayok secara otomatis relasi mereka dengan roh leluhur juga ikut terputus. Dengan kata lain, ritual purifikasi Motayok tidak hanya sebatas pengobatan alternatif. Melainkan, juga dapat memulihkan keakraban masyarakat Desa Bilalang dengan alam sekitar mereka.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Memulihan, Keakraban, Purifikasi, Motayok.
Funding: -

Article Metrics:

  1. Anam, Saiful, Dkk. (2023). Metodologi Penelitian (Kualitatif, Kuantitatif, Eksperimen, Dan R&D). Global Eksekutif Teknologi
  2. Armstrong, K. (2005). A Short Of Myth. Canongate
  3. Armstrong, K. (2023). Sacred Nature: Bagaimana Memulihkan Keakraban Dengan Alam. Mizan Pustaka
  4. Bell, C. (2009). Ritual Theory, Ritual Practice. Oxford University Press
  5. Christian, M., Mawikere, S., & Hura, S. (2020). Easychair Preprint Myths And Rituals As The Form Of The
  6. Concept Of Worldview Bolaang Mongondow Community In North Sulawesi. Jurnal Easychair Preprint
  7. Dhavamony, M. (1995). Fenomenologi Agama. Kanisius
  8. Djayasastra, F. (2022). Ritual Motayok: Cara Suku Di Sulawesi Utara Mencari Sembuh. Keropak.Co.Id. Https://Www.Koropak.Co.Id/18221/Ritual-Motayok-Cara-Suku-Di-Sulawesi-Utara-Mencari-Sembuh
  9. Hasan, R. (2015). Motayok Tradisi Masyarakat Bilalang: Studi Sosial Budaya Desa Bilalang Kecamatan Bilalang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Universitas Negeri Gorontalo
  10. Hiola, R. Y. Dkk. (2002). Analisis Kolaborasi Kondisi Kehutanan Bolaang Mongondow. Debut Press
  11. Lily E.N. Saud, Dkk. (2004). Budaya Masyarakat Suku Bangsa Bolaang Mongondow Di Provinsi Sulawesi Utara. Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata
  12. Mamonto, A. (2022). Bolian, Pewaris Tradisi Motayok Di Bilalang. Https://Zonautara.Com/.
  13. Manoppo, H., Tungkagi, D. Q., Rusli, A. Bin, Pinem, M., & Kholis, N. (2020). Dinamika Islamisasi Di Bolaang Mongondow Raya, Sulawesi Utara, Abad Ke-17-20. Litbangdiklat Press
  14. Mawikere, Marde Christian Stenly, S. H. (2020). Menyusuri Mitologi Dan Ritual Sebagai Elemen Budaya Yang Menjadi Jejak Pembentuk Realitas Pandangan Dunia Orang Bolaang Mongondow. Jurnal Teologi Dan
  15. Pendidikan Kristen, Vol. 1 No., 69–92
  16. Moeta, M. (2022). “ What About Our Ways Of Living ?”: Traditional Health Practitioners Describe The Tenets Of African Traditional Medicine . Research Square, 1–19
  17. Mokodompit, Jufriyandi, P., Halisa Dolot, N., Akbar, H., Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Kesehatan Dan Teknologi Graha Medika, P., & Motayok Dalam Pengobatan Tradisional, T. (2022). Mppki Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia. Mppki, 5(4), 409. Https://Doi.Org/10.31934/Mppki.V2i3
  18. Mokodongan, U. (2022). Toedoe In Passi Sejarah Desa Hingga Kiprah Loloda Mokoagow. Rimba Kota Madia
  19. Mokoginta, M. M., & Indrianti, M. A. (2020). Eksistensi Kearifan Lokal Bercocok Tanam Dalam Mempertahankan Ketahanan Pangan Lokal (Studi Masyarakat Desa Bilalang 1). Senaster" Seminar Nasional …, October, 1–9
  20. Mokoginta, M. P. A., Amir, A., Tanjung, I. L., & Rahman, A. (2023). Menyusuri Jejak Maritim Orang Bolaang Mongondow: Abad Xvi – Xix. 14(1), 137–155
  21. Nasrudin, J. (2020). Refleksi Keberagamaan Dalam Sistem Pengobatan Tradisional Masyarakat Perdesaan. Pt Rajagrafindo Persada
  22. Patton, K. C. (2009). Religion Of The Gods: Ritual, Paradox, And Reflexivity. Oxford University Press
  23. Pujileksono, S. (2015). Pengantar Antropologi Memahami Realitas Sosial Kebudayaan. Intrans Publishing
  24. Rompis, A. (2022). Legenda Warga Rambut Merah Bermata Cokelat Di Bilalang Bolaang Mongondow. Tribunnews.Com. Https://Manado.Tribunnews.Com/2022/11/11/Legenda-Warga-Rambut-Merah-Bermata-Cokelat-Di-Bilalang-Bolmong-Sulawesi-Utara?Page=2
  25. Sarajar H.M, Dkk. (1995). Pengobatan Tradisional Sulawesi Utara. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
  26. Seliari, T., Ansari, F., & Saputra, F. (2020). Peran Daun Woka Dalam Mendukung Keberlanjutan Di Kawasan Ekowisata Tapakulintang, Sulawesi Utara. Research Fair Unisri, 4(1), 367
  27. Sindonews. (2023). Profil Karen Armstrong Feminis Irlandia Penulis 3 Buku Tentang Islam Dan Nabi Muhammad Saw. Sindonews.Com. Https://International.Sindonews.Com/Read/1122097/177/Profil-Karen-Armstrong-Feminis-Irlandia-Penulis-3-Buku-Tentang-Islam-Dan-Nabi-Muhammad-Saw-1686305171
  28. Statistik, B. P., & Mongondow, K. B. (2021). Kecamatan Bilalang. Badan Pusat Statistik
  29. Suwondo, B. (1978). Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sulawesi Utara. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
  30. Taulu, H. . & A. . S. (1960). Sedjarah Bolaang Mongondow. Rame
  31. Turner, V. (1975). Revelation And Divination In Ndembu Ritual: Symbol, Myth, And Ritual. Cornell University Press
  32. Widaty, C., Apriati, Y., Hudaya, A., & Kusuma, S. (2021). Makna Upacara Balian Dalam Ritual Pengobatan Tradisional Suku Paser Kabupaten Paser The Meaning Of The Balian Ceremony In The Traditional Medicine Ritual Of Paser Tribe , Paser Regency. Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis (Jsph), 6(1), 55–64

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-21 08:26:19

No citation recorded.