skip to main content

Beauty Reviewer : Menuju Popularitas dan Karir di Dunia Digital

*Putri Ahimsa Ibrahim Harahap  -  Department of Anthropology, Universitas Gadjah Mada, Jl. Bhinneka Tunggal Ika, Sendowo, Sinduadi, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, Indonesia
Open Access Copyright 2024 Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini membahas proses yang dilakukan oleh beauty reviewer dalam membentuk akun kecantikan mereka dan menarik audiens di Instagram. Beauty reviewer sebagai selebriti mikro dalam kultur selebriti internet dengan jumlah audiens yang masih dalam skala kecil namun mampu membangun ketertarikan terhadap audiensnya. Maka adanya strategi sangat mempengaruhi beauty reviewer untuk mengembangkan akun kecantikan mereka di Instagram. Serta menjaga keberlangsungan akun-akun kecantikan  mereka dan sebagai beauty reviewer. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi partisipasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya strategi yang dibutuhkan oleh beauty reviewer untuk mendapatkan audiens seperti presentasi diri, hubungan dengan audiens, dan kebutuhan untuk berjejaring dengan sesama beauty reviewer. Mereka yang berawal dari orang biasa yang berangkat dari keresahan ketika menjadi konsumen dari produk-produk kecantikan. Sehingga mereka merasa harus membagikan pengalaman mereka lewat sebuah akun kecantikan di Instagram. Dengan tujuan ingin membagikan apa yang mereka alami, membuat penyampaian mereka dapat diterima dengan lebih mudah oleh audiens. Cara mereka bercerita lewat konten-konten di akun kecantikan mereka dirasa dekat dengan apa yang dialami juga oleh audiens mereka. Menjadi beauty reviewer menuntut mereka untuk terus konsisten dalam mengelola akun kecantikannya. Dan untuk mempertahankan itu, beauty reviewer harus memiliki skala prioritas hingga tujuan yang lebih dari sekedar popularitas.

Fulltext View|Download
Keywords: Beauty reviewer, Instagram, selebriti mikro, strategi, kecantikan.

Article Metrics:

  1. Abidin, C. (2018). Internet Celebrity: Understanding Fame Online (First). Emerald
  2. Publishing Limited
  3. Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2023). Research design: Qualitative, quantitative, and
  4. mixed methods approaches (Sixth edition). SAGE
  5. Duffy, B. E. (2018). (Not) getting paid to do what you love: Gender, social media, and
  6. aspirational work. Yale University Press
  7. Goffman, E. (1990). The presentation of self in everyday life (1. Anchor Books ed., rev. ed)
  8. Anchor Books
  9. Instagram Engineering. (2015, December 29). Under the Hood: Instagram in 2015 [Blog]
  10. https://instagram-engineering.com/under-the-hood-instagram-in-2015-8e8aff5ab7c2
  11. Mavroudis, J. (2019). Fame Labor: A Critical Autoethnography of Australian Digital
  12. Influencers. In Microcelebrity Around the Globe: Approaches to Cultures of Internet Fame (p. 85). Emerald Publishing Limited
  13. Mehrad, Aida & Hossein Tahriri Zangeneh, Mohammad. (2019). Comparison between
  14. Qualitative and Quantitative Research Approaches: Social Sciences. 1PhD, Social Psychology, Department of Social and Development Sciences, Faculty of Human Ecology, University Putra Malaysia (UPM), Malaysia
  15. Neff, G. (2012). Venture labor: Work and the burden of risk in innovative industries. MIT
  16. Press
  17. Turner, G. (2010). Ordinary people and the media: The demotic turn. SAGE

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-13 02:42:14

No citation recorded.