BibTex Citation Data :
@article{ENDOGAMI63615, author = {Danu Kurnianto}, title = {Ikhtiar Menghidupkan Kampung Adat Lama: Esensialisme—Anti Esensialisme dalam Pembelajaran Sekolah Adat di Kampung Wangun}, journal = {Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi}, volume = {7}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {Indigenous Peoples Education; Indigeneity; Articulation; Indigenous Peoples' Rights; Traditions}, abstract = { Pendidikan masyarakat adat yang mulai ditaja oleh berbagai LSM pada tahun 1990-an hari ini mulai bertumbuhan di berbagai wilayah adat di Indonesia. Wacana politik gerakan masyarakat adat ( indigentas ) menguat ketika AMAN dideklarasikan pada tahun 1999. Berbagai ragam variasi bentuk-bentuk artikulasi pengakuan hak-hak masyarakat adat kini turut berlangsung melalui media sekolah-sekolah adat. Pendidikan kritis-kontekstual yang digaungkan, ternyata belum berjalan seideal wacana untuk memperkuat kembali kesadaran akan memiliki hak atas wilayah adat. Kajian etnografis ini menemukan fakta bahwa terdapat penyelenggaraan pendidikan masyarakat adat di sebuah kampung adat lama yang kini hidup tanpa kepemimpinan adat, dilaksanakan dengan tidak langsung menyandarkan materi pembelajarannya dengan proses pembangunan yang sedang berlangsung di sekitar mereka. Wacana indegenitas yang dapat berlangsung melalui artikulasi dalam pendidikan masyarakat adat ternyata tidak selamanya digunakan untuk menggugah daya kritis generasi muda adat dalam merespon pembangunan. Pendidikan masyarakat adat yang dilakukan sekolah adat Birawa ini lebih banyak menggunakan pendekatan esensialis. Pendekatan esensialis dalam pendidikan masyarakat adat lebih mencoba merangkum dan menjalankan kekayaan pengetahuan lokal dan tradisi yang masih bertahan tanpa mengkontekstualisasikan dengan proses pembangunan yang terjadi. Artikel ini berkesimpulan bahwa dekontekstualisasi materi pembelajaran dari problematika pembangunan yang dihadapi masyarakat adat dilakukan agar anak lebih dahulu merasa memiliki dan cinta terhadap adat-istiadat mereka. Harapannya ketika anak mencintai adat mereka, mereka akan turut berjuang menegakkan hak-hak masyarakat adat }, issn = {2599-1078}, pages = {403--419} doi = {10.14710/endogami.7.2.403-419}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/endogami/article/view/63615} }
Refworks Citation Data :
Pendidikan masyarakat adat yang mulai ditaja oleh berbagai LSM pada tahun 1990-an hari ini mulai bertumbuhan di berbagai wilayah adat di Indonesia. Wacana politik gerakan masyarakat adat (indigentas) menguat ketika AMAN dideklarasikan pada tahun 1999. Berbagai ragam variasi bentuk-bentuk artikulasi pengakuan hak-hak masyarakat adat kini turut berlangsung melalui media sekolah-sekolah adat. Pendidikan kritis-kontekstual yang digaungkan, ternyata belum berjalan seideal wacana untuk memperkuat kembali kesadaran akan memiliki hak atas wilayah adat. Kajian etnografis ini menemukan fakta bahwa terdapat penyelenggaraan pendidikan masyarakat adat di sebuah kampung adat lama yang kini hidup tanpa kepemimpinan adat, dilaksanakan dengan tidak langsung menyandarkan materi pembelajarannya dengan proses pembangunan yang sedang berlangsung di sekitar mereka. Wacana indegenitas yang dapat berlangsung melalui artikulasi dalam pendidikan masyarakat adat ternyata tidak selamanya digunakan untuk menggugah daya kritis generasi muda adat dalam merespon pembangunan. Pendidikan masyarakat adat yang dilakukan sekolah adat Birawa ini lebih banyak menggunakan pendekatan esensialis. Pendekatan esensialis dalam pendidikan masyarakat adat lebih mencoba merangkum dan menjalankan kekayaan pengetahuan lokal dan tradisi yang masih bertahan tanpa mengkontekstualisasikan dengan proses pembangunan yang terjadi. Artikel ini berkesimpulan bahwa dekontekstualisasi materi pembelajaran dari problematika pembangunan yang dihadapi masyarakat adat dilakukan agar anak lebih dahulu merasa memiliki dan cinta terhadap adat-istiadat mereka. Harapannya ketika anak mencintai adat mereka, mereka akan turut berjuang menegakkan hak-hak masyarakat adat
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-12 08:30:18
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.