BibTex Citation Data :
@article{HM21808, author = {Fajria Noviana}, title = {PENGENALAN DAN WORKSHOP SADOU ATAU UPACARA MINUM TEH JEPANG BAGI SISWA SMA DI JAWA TENGAH}, journal = {Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat}, volume = {2}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {}, abstract = { Jepang dikenal sebagai negara modern yang masih menjaga kelestarian berbagai budaya tradisionalnya, salah satunya adalah sadou atau upacara minum teh. Sadou sebenarnya merupakan budaya asli Cina yang dibawa ke Jepang oleh seorang pendeta Buddha yang kemudian dimodifikasi sehingga sekarang dikenal luas sebagai budaya tradisional Jepang. Selain sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk workshop ini juga bertujuan untuk menumbuhkan keinginan dan semangat bagi generasi muda, khususnya siswa SMA, untuk menjaga dan melestarikan budaya tradisional bangsa sendiri. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali, yaitu pada tanggal 20 Oktober dan 4 November 2018, yang bertempat di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Dari workshop ini, para peserta menjadi tahu bahwa negara Jepang yang telah sangat maju dan modern tetap berupaya keras dengan berbagai cara untuk melestarikan budaya tradisionalnya di tengah derasnya arus budaya asing yang masuk ke Jepang. Kata kunci : sadou, ritual, budaya tradisional ABSTRACT Japan is known as a modern country that still maintains the preservation of various traditional cultures, one of which is sadou or tea ceremony. Sadou is actually a native Chinese culture that was brought to Japan by a Buddhist priest who was later modified so that it is now widely known as traditional Japanese culture. Aside from being part of the Tridharma Perguruan Tinggi, this workshop as community service activity also aim to foster the enthusiasm of young generation, especially high school students, to preserve the Indonesian traditional culture. This activity was held twice on October 20 and November 4, 2018, which took place at the Faculty of Humanities, Diponegoro University. From this workshop, the participants learned that the highly developed and modern Japan is still working hard in various ways to preserve its traditional culture in the midst of the heavy flow of foreign cultures entering Japan. Keywords : sadou, ritual, traditional culture }, issn = {2599-1795}, pages = {34--40} doi = {10.14710/hm.2.2.%p}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/harmoni/article/view/21808} }
Refworks Citation Data :
Jepang dikenal sebagai negara modern yang masih menjaga kelestarian berbagai budaya tradisionalnya, salah satunya adalah sadou atau upacara minum teh. Sadou sebenarnya merupakan budaya asli Cina yang dibawa ke Jepang oleh seorang pendeta Buddha yang kemudian dimodifikasi sehingga sekarang dikenal luas sebagai budaya tradisional Jepang. Selain sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk workshop ini juga bertujuan untuk menumbuhkan keinginan dan semangat bagi generasi muda, khususnya siswa SMA, untuk menjaga dan melestarikan budaya tradisional bangsa sendiri. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali, yaitu pada tanggal 20 Oktober dan 4 November 2018, yang bertempat di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Dari workshop ini, para peserta menjadi tahu bahwa negara Jepang yang telah sangat maju dan modern tetap berupaya keras dengan berbagai cara untuk melestarikan budaya tradisionalnya di tengah derasnya arus budaya asing yang masuk ke Jepang.
Kata kunci : sadou, ritual, budaya tradisional
ABSTRACT
Japan is known as a modern country that still maintains the preservation of various traditional cultures, one of which is sadou or tea ceremony. Sadou is actually a native Chinese culture that was brought to Japan by a Buddhist priest who was later modified so that it is now widely known as traditional Japanese culture. Aside from being part of the Tridharma Perguruan Tinggi, this workshop as community service activity also aim to foster the enthusiasm of young generation, especially high school students, to preserve the Indonesian traditional culture. This activity was held twice on October 20 and November 4, 2018, which took place at the Faculty of Humanities, Diponegoro University. From this workshop, the participants learned that the highly developed and modern Japan is still working hard in various ways to preserve its traditional culture in the midst of the heavy flow of foreign cultures entering Japan.
Keywords : sadou, ritual, traditional culture
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-21 07:41:21
View My Stats