Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{HUMANIKA45261, author = {Asri Ramadhani and Sony Sukmawan}, title = {EKSISTENSI LURIK PRASOJO KLATEN: SEJARAH DAN FILOSOFI}, journal = {HUMANIKA}, volume = {29}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {Lurik Prasojo; Tenun; Warisan Budaya}, abstract = { Lurik adalah salah satu kerajinan tradisional di Kabupaten Klaten. Pusat kerajinan lurik terdapat di Kecamatan Pedan. Keberadaan lurik Pedan tidak dapat dilepaskan dari peran “Lurik Prasojo”. Perusahaan ini dipandnag sebagai awal mula lurik di Klaten. Dalam proses produksinya, alat yang digunakan untuk menenun lurik berupa alat tenun bukan mesin (ATBM), yang kemudian berkembang dengan menggunakan alat tenun mesin (ATM). Produk dihasilkan berupa berbagai macam motif yaitu motif tumenggungan yang memiliki corak pakan malang, motif bribil, motif liwatan, motif lasem, dan motif telu pat yang memiliki corak lanjuran, serta motif tumbar pecah yang merupakan kombinasi dua corak, yaitu corak lajuran dan corak pakan malang. Motif tersebut mempunyai makna filosofi berupa proses kelahiran manusia yang diharapkan dapat mewujudkan rasa kasih sayang dan kebahagiaan. Keberadaan kerajinan lurik memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat karena dapat menggerakakan ekonomi masyarakat sekitar. Melalui penelitian ini, dapat menunjukkan bahwa kerajinan ini memberi kontribusi terhadap eksistensi lurik di Klaten. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui penggumpulan sumber menggunakan folklore, observasi, dan wawancara. Melalui metode ini dapat dideskripsikan (i) sejarah Lurik Prasojo; (ii) Proses produksi; (iii) alat yang digunakan; (iv) berbagai jenis produk; (v) dan Filosofi Motif Lurik Prasojo. }, issn = {2502-5783}, pages = {122--137} doi = {10.14710/humanika.v29i1.45261}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/45261} }
Refworks Citation Data :
Lurik adalah salah satu kerajinan tradisional di Kabupaten Klaten. Pusat kerajinan lurik terdapat di Kecamatan Pedan. Keberadaan lurik Pedan tidak dapat dilepaskan dari peran “Lurik Prasojo”. Perusahaan ini dipandnag sebagai awal mula lurik di Klaten. Dalam proses produksinya, alat yang digunakan untuk menenun lurik berupa alat tenun bukan mesin (ATBM), yang kemudian berkembang dengan menggunakan alat tenun mesin (ATM). Produk dihasilkan berupa berbagai macam motif yaitu motif tumenggungan yang memiliki corak pakan malang, motif bribil, motif liwatan, motif lasem, dan motif telu pat yang memiliki corak lanjuran, serta motif tumbar pecah yang merupakan kombinasi dua corak, yaitu corak lajuran dan corak pakan malang. Motif tersebut mempunyai makna filosofi berupa proses kelahiran manusia yang diharapkan dapat mewujudkan rasa kasih sayang dan kebahagiaan. Keberadaan kerajinan lurik memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat karena dapat menggerakakan ekonomi masyarakat sekitar. Melalui penelitian ini, dapat menunjukkan bahwa kerajinan ini memberi kontribusi terhadap eksistensi lurik di Klaten. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui penggumpulan sumber menggunakan folklore, observasi, dan wawancara. Melalui metode ini dapat dideskripsikan (i) sejarah Lurik Prasojo; (ii) Proses produksi; (iii) alat yang digunakan; (iv) berbagai jenis produk; (v) dan Filosofi Motif Lurik Prasojo.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-24 10:08:04
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to the author(s).
Humanika by http://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Faculty of Humanities, Diponegoro University
Prof. Soedarto, SH Street, Tembalang, Semarang, Central Java 50275, Indonesia
e-mail: widisusenoiriyanto@yahoo.co.id/ sarasdewiq@gmail.com