Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{HUMANIKA48780, author = {M Malihatun and Siti Junawaroh and Erwita Nurdiyanto}, title = {Sistem Fonologi dan Dinamikanya dalam Bahasa Jawa di Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen}, journal = {HUMANIKA}, volume = {29}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {Bahasa Jawa; fonologi; dialektologi}, abstract = { Bahasa Jawa Ambal atau selanjutnya disebut BJA dikelompokkan ke dalam bahasa Jawa dialek Ngapak dan Bandek. Secara administrative, Kecamatan Ambal terdiri atas 32 desa. Berdasarkan jumlah desa tersebut, ditemukan adanya perbedaan dari masing-masing tempat. Perbedaan tersebut meliputi unsur fonologi dan unsur leksikon. Penelitian ini mengkaji fonologi yang ada di BJA. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan sistem fonologi BJA dan (2) memaparkan perubahan bunyi serta variasi bunyi yang ada dalam BJA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini dapat memberikan deskripsi yang rinci dan detail terkait fonologi BJA. Sumber data diambil dari sampel desa berjumlah empat desa yaitu Desa Sidomukti, Desa Kaibon Petangkuran, Desa Banjarsari, dan Desa Peneket. Dari empat desa tersebut, diambil masing-masing satu informan penutur BJA yang memenuhi beberapa kriteria untuk dijadikan sumber data primer. Data dikumpulkan menggunakan teknik cakap bertemu muka berteknik dasar pancing. Pertanyaan yang diajukan mengacu pada 800 kosakata Budaya Dasar yang telah dimodifikasi kembali. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa fonem yang digunakan BJA sejumlah 32 fonem yang terdiri atas 10 fonem vokal dan 22 fonem konsonan. Semua fonem tersebut dapat berdistribusi dengan baik di semua posisi, kecuali beberapa fonem. Ditemukan pula adanya perubahan bunyi serta variasi bunyi dalam BJA. Variasi bunyi yang ditemukan berupa variasi bunyi vokal. Variasi bunyi vokal yang ditunjukkan di Desa Sidomukti dan Desa Banjarsari menggunakan fonem vokal /a/ seperti bahasa Jawa dialek Ngapak. Sementara itu, fonem vokal /i/ dan /I/ berubah menjadi fonem vokal /e/ dan /ɛ/, serta fonem vokal /u/ dan /U/ berubah menjadi fonem vokal /o/ dan /ͻ/ di Desa Kaibon Petangkuran. Terakhir, di Desa Peneket fonem vokal /a/ berubah menjadi fonem vokal /ͻ/. Namun, fonem konsonan /k/ masih digunakan seperti bahasa Jawa dialek Ngapak. }, issn = {2502-5783}, pages = {186--200} doi = {10.14710/humanika.v29i2.48780}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/48780} }
Refworks Citation Data :
Bahasa Jawa Ambal atau selanjutnya disebut BJA dikelompokkan ke dalam bahasa Jawa dialek Ngapak dan Bandek. Secara administrative, Kecamatan Ambal terdiri atas 32 desa. Berdasarkan jumlah desa tersebut, ditemukan adanya perbedaan dari masing-masing tempat. Perbedaan tersebut meliputi unsur fonologi dan unsur leksikon. Penelitian ini mengkaji fonologi yang ada di BJA. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan sistem fonologi BJA dan (2) memaparkan perubahan bunyi serta variasi bunyi yang ada dalam BJA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini dapat memberikan deskripsi yang rinci dan detail terkait fonologi BJA. Sumber data diambil dari sampel desa berjumlah empat desa yaitu Desa Sidomukti, Desa Kaibon Petangkuran, Desa Banjarsari, dan Desa Peneket. Dari empat desa tersebut, diambil masing-masing satu informan penutur BJA yang memenuhi beberapa kriteria untuk dijadikan sumber data primer. Data dikumpulkan menggunakan teknik cakap bertemu muka berteknik dasar pancing. Pertanyaan yang diajukan mengacu pada 800 kosakata Budaya Dasar yang telah dimodifikasi kembali. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa fonem yang digunakan BJA sejumlah 32 fonem yang terdiri atas 10 fonem vokal dan 22 fonem konsonan. Semua fonem tersebut dapat berdistribusi dengan baik di semua posisi, kecuali beberapa fonem. Ditemukan pula adanya perubahan bunyi serta variasi bunyi dalam BJA. Variasi bunyi yang ditemukan berupa variasi bunyi vokal. Variasi bunyi vokal yang ditunjukkan di Desa Sidomukti dan Desa Banjarsari menggunakan fonem vokal /a/ seperti bahasa Jawa dialek Ngapak. Sementara itu, fonem vokal /i/ dan /I/ berubah menjadi fonem vokal /e/ dan /ɛ/, serta fonem vokal /u/ dan /U/ berubah menjadi fonem vokal /o/ dan /ͻ/ di Desa Kaibon Petangkuran. Terakhir, di Desa Peneket fonem vokal /a/ berubah menjadi fonem vokal /ͻ/. Namun, fonem konsonan /k/ masih digunakan seperti bahasa Jawa dialek Ngapak.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-26 20:10:17
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to the author(s).
Humanika by http://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Faculty of Humanities, Diponegoro University
Prof. Soedarto, SH Street, Tembalang, Semarang, Central Java 50275, Indonesia
e-mail: widisusenoiriyanto@yahoo.co.id/ sarasdewiq@gmail.com