Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{HUMANIKA52163, author = {Yuliani Rahmah and Muhammad Naufal Wibawanto}, title = {Nilai Budaya Malu Masyarakat Jepang (Kajian Sosiologi Sastra pada Cerpen Yabu No Naka)}, journal = {HUMANIKA}, volume = {30}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {Nilai Budaya Malu; Haji no Bunka; Akutagawa Ryunosuke ; Cerpen Yabu no Naka}, abstract = { Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji nilai budaya malu (Haji no Bunka) dalam cerpen “Yabu no Naka” karya Akutagawa Ryunosuke. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang mana proses analisis dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai budaya malu yang tergambar dalam cerita “Yabu no Naka”. Dengan kajian sosiologi sastra dan teori budaya Jepang, sebagai hasil kajian diketahui bahwa dalam cerpen “Yabu no Naka” terdapat tiga nilai budaya malu yaitu nilai haji, gimu dan giri. Ketiga nilai budaya malu tersebut tergambar dari beberapa unsur intrinsiknya, antara lain tergambar dalam karakter tokoh-tokoh utamanya, tema dan amanat cerita. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa cerita yang berlatar masyarakat pada masa Heian tersebut selain memegang teguh nilai-nilai dalam Haji no Bunka, juga masih menjungjung tinggi nilai-nilai Bushido yang menjadi jalan hidup para samurai. Selain itu bila dilihat dari gambaran nilai budaya malu yang terdapat dalam rangkaian ceritanya, maka cerpen berjudul “Yabu no Naka” ini penulis maknai sebagai pesan pengarang yang terkait langsung dengan Haji no Bunka. Melalui judul tersebut tersirat pesan bahwa haji (aib) merupakan hal tersembunyi yang sewaktu-waktu dapat dengan mudahnya terbongkar, layaknya menutupi sesuatu hanya dengan “yabu” (semak belukar). }, issn = {2502-5783}, pages = {45--57} doi = {10.14710/humanika.v30i1.52163}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/52163} }
Refworks Citation Data :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji nilai budaya malu (Haji no Bunka) dalam cerpen “Yabu no Naka” karya Akutagawa Ryunosuke. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang mana proses analisis dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai budaya malu yang tergambar dalam cerita “Yabu no Naka”. Dengan kajian sosiologi sastra dan teori budaya Jepang, sebagai hasil kajian diketahui bahwa dalam cerpen “Yabu no Naka” terdapat tiga nilai budaya malu yaitu nilai haji, gimu dan giri. Ketiga nilai budaya malu tersebut tergambar dari beberapa unsur intrinsiknya, antara lain tergambar dalam karakter tokoh-tokoh utamanya, tema dan amanat cerita. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa cerita yang berlatar masyarakat pada masa Heian tersebut selain memegang teguh nilai-nilai dalam Haji no Bunka, juga masih menjungjung tinggi nilai-nilai Bushido yang menjadi jalan hidup para samurai. Selain itu bila dilihat dari gambaran nilai budaya malu yang terdapat dalam rangkaian ceritanya, maka cerpen berjudul “Yabu no Naka” ini penulis maknai sebagai pesan pengarang yang terkait langsung dengan Haji no Bunka. Melalui judul tersebut tersirat pesan bahwa haji (aib) merupakan hal tersembunyi yang sewaktu-waktu dapat dengan mudahnya terbongkar, layaknya menutupi sesuatu hanya dengan “yabu” (semak belukar).
Article Metrics:
Last update:
Influence of Haji no Bunka on the Decline of Population in Japan
Last update: 2024-11-22 18:55:00
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to the author(s).
Humanika by http://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Faculty of Humanities, Diponegoro University
Prof. Soedarto, SH Street, Tembalang, Semarang, Central Java 50275, Indonesia
e-mail: widisusenoiriyanto@yahoo.co.id/ sarasdewiq@gmail.com