skip to main content

Nilai Budaya Malu Masyarakat Jepang (Kajian Sosiologi Sastra pada Cerpen Yabu No Naka)

*Yuliani Rahmah scopus  -  Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Indonesia
Muhammad Naufal Wibawanto  -  Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2023 HUMANIKA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengkaji nilai budaya malu (Haji no Bunka)  dalam cerpen “Yabu no Naka” karya Akutagawa Ryunosuke. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang mana proses analisis dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai budaya malu yang tergambar dalam cerita “Yabu no Naka”. Dengan kajian sosiologi sastra dan teori budaya Jepang, sebagai hasil kajian diketahui bahwa dalam cerpen “Yabu no Naka” terdapat  tiga nilai budaya malu yaitu nilai haji, gimu dan giri. Ketiga nilai budaya malu tersebut tergambar dari beberapa unsur intrinsiknya, antara lain tergambar dalam karakter tokoh-tokoh utamanya, tema dan amanat cerita. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa cerita yang berlatar masyarakat pada masa Heian tersebut selain memegang teguh nilai-nilai dalam Haji no Bunka, juga masih menjungjung tinggi nilai-nilai Bushido yang menjadi jalan hidup para samurai. Selain itu bila dilihat dari gambaran nilai budaya malu yang terdapat dalam rangkaian ceritanya, maka cerpen berjudul “Yabu no Naka” ini penulis maknai sebagai pesan pengarang yang terkait langsung dengan Haji no Bunka. Melalui judul tersebut tersirat pesan bahwa haji (aib) merupakan hal tersembunyi yang sewaktu-waktu dapat dengan mudahnya terbongkar, layaknya menutupi  sesuatu hanya dengan “yabu” (semak belukar).

Fulltext View|Download
Keywords: Nilai Budaya Malu; Haji no Bunka; Akutagawa Ryunosuke ; Cerpen Yabu no Naka

Article Metrics:

  1. Benedict, Ruth. 1982. Pedang Samurai Dan Bunga Seruni. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan
  2. https://www.encyclopedia.com/arts/encyclopedias-almanacs-transcripts-and-maps/grove-yabo-no-naka-ryunosuke-akutagawa-1921, diunduh pada tanggal 28 Januari 2023
  3. Kiyohide, Seki. (1971). The Circle of On, Giri, and Ninjo: Sociologist’s Point of View. 北海道大學文學部紀要, 19(2), 99–114
  4. Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  5. Rahman, Aditia. (2013). Korelasi Konsep Haji Dalam Peristiwa Pengunduran Diri Pejabat Pemerintah Jepang: Studi Kasus Pengunduran diri Menteri Rekonstruksi Ryu Matsumoto. Japanology, 1(1), 103-113
  6. Ramadhani, Wulan Suci. (2017). “Unsur Sosial Budaya Masyarakat Tradisional Jepang Yang Tercermin Dalam Cerpen Natto Kassen Karya Kikuchi Kan”. Skripsi
  7. Ratna, Nyoman Kutha. (2004). Teori dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  8. Ryounosuke,Akutagawa. (2004). Yabu no Naka. Aozora Bunko
  9. http://www.aozora.gr.jp/
  10. Sack, James. (2004). Shame in Japan. Theologia Diakonia, 37, 111–26
  11. Saragih, Rizky Fernando (2019). Budaya Malu dalam Kehidupan Masyarakat Jepang. Skripsi. Universitas Sumatera Utara
  12. Suwandi,Kusnadi (2020).” Kepribadian Tokoh Utama dalam Cerpen Yabu No Naka”. Skripsi
  13. Sudjiman, Panuti. (1988). Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya
  14. Widisuseno, Irianto. (2020). Nilai Dasar Kehidupan Sebagai Faktor Pembentuk Budaya Malu Bangsa Jepang (Perspektif Filosofis). Kiryoku, 4(1), 62-71.DOI : 10.14710/kiryoku.v4i1.62-71
  15. Wiyatmi. (2013). Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Kanwa Publisher
  16. Yuliando, Herri dkk. (2013). Analisis Struktural Cerpen Yabu No Naka. Japanese Literature, 2(1)

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-05-03 19:28:32

No citation recorded.