skip to main content

BUDAYA SYAWALAN ATAU LOMBAN DI JEPARA: STUDI KOMPARASI AKHIR ABAD KE-19 DAN TAHUN 2013

Published: 10 Aug 2013.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Lomban atau syawalan di Jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun yang silam. Pada tahun 1868, kegiatan syawalan berlangsung semarak dengan didukung oleh bupati, lurah, dan masyarakat. Pesta rakyat Jepara ini dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah seperti Rembang, Semarang, dan Juwana. Kegiatan yang dilakukan tujuh hari setelah lebaran pada tahun 1868 tidak terjadi di daerah lain. Bila dibandingkan aktivitas lomban tahun 1868 dengan tahun 2013 terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya, kegiatan syawalan diwarnai oleh aktivitasi budaya melarung kepala kerbau. Bupati serta pejabat yang lain dan masyarakat guyub rukun mendukung aktivitas lomban ini. Perbedaannya adalah pada tahun 2013 terdapat pengembangan kegiatan antara lain pentas wayang kulit dan hiburan. Namun demikian, esensi dari kegiatan lomban masih tetap sama yaitu meminta kepada yang Maha Kuasa agar kegiatan mencari rezeki di laut pada tahun mendatang semakin mudah.

Kata-Kata Kunci : Kegiatan, Budaya, Syawalan, Komparasi, Jepara

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-24 10:39:25

No citation recorded.