1Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang., Indonesia
22Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{HUMANIKA60969, author = {Suharyo Suharyo and Fathur Rokhman and Tommi Yuniawan}, title = {Ajaran Samin: Dari Makna Simbolik Menuju Hakikat}, journal = {HUMANIKA}, volume = {31}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {hakikat; masyarakat Samin; makna simbolik; ajaran; essence; Samin community; symbolic meaning; teachings/stitching}, abstract = { Sudah cukup banyak kajian tentang masyarakat Samin dengan berbagai pendekatan. Penelitian ini bertujuan menjelaskan makna simbolik dan hakikat ajaran. Samin dengan menggunakan konsep tanda sebagaimana dikemukakan Saussure dan semantik sebagaimana dijelaskan Pateda dengan metode studi pustaka. Data diolah dengan menggunakan langkah sebagaimana ditawarkan Miles Haberman: reduksi data, pencatatan data, dan inferensi. Hasil penelitian ini adalah (1) ajaran Samin yang termuat dalam angger-angger (pratikel, pangucap, dan lakonana) masih dipertahankan, (2) sudah mulai ditemukan perubahan sosial, (3) menggunakan bahasa ngoko dalam setiap ranah, (4) makna simbolik dari ketiga angger-angger: berbuat baik dengan sesama, tidak mengumbar hawa nafsu, jujur, satu kata dengan perbuatan, memerhatikan hak milik; karena hakikatnya hidup itu satu, selamanya, dan kematian hakikatnya hanya “ganti pakaian”, (5) makna simbolik dan hakikat pada pitutur tertentu pada masyarakat Samin sebagai ciri pembeda dengan masyarakat di luar Samin, seperti ibu bumi, bapak angkasa, rukun(an), anak, turun, dan siji. }, issn = {2502-5783}, pages = {105--115} doi = {10.14710/humanika.v31i1.60969}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/60969} }
Refworks Citation Data :
Sudah cukup banyak kajian tentang masyarakat Samin dengan berbagai pendekatan. Penelitian ini bertujuan menjelaskan makna simbolik dan hakikat ajaran. Samin dengan menggunakan konsep tanda sebagaimana dikemukakan Saussure dan semantik sebagaimana dijelaskan Pateda dengan metode studi pustaka. Data diolah dengan menggunakan langkah sebagaimana ditawarkan Miles Haberman: reduksi data, pencatatan data, dan inferensi. Hasil penelitian ini adalah (1) ajaran Samin yang termuat dalam angger-angger (pratikel, pangucap, dan lakonana) masih dipertahankan, (2) sudah mulai ditemukan perubahan sosial, (3) menggunakan bahasa ngoko dalam setiap ranah, (4) makna simbolik dari ketiga angger-angger: berbuat baik dengan sesama, tidak mengumbar hawa nafsu, jujur, satu kata dengan perbuatan, memerhatikan hak milik; karena hakikatnya hidup itu satu, selamanya, dan kematian hakikatnya hanya “ganti pakaian”, (5) makna simbolik dan hakikat pada pitutur tertentu pada masyarakat Samin sebagai ciri pembeda dengan masyarakat di luar Samin, seperti ibu bumi, bapak angkasa, rukun(an), anak, turun, dan siji.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-19 21:54:59
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to the author(s).
Humanika by http://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Faculty of Humanities, Diponegoro University
Prof. Soedarto, SH Street, Tembalang, Semarang, Central Java 50275, Indonesia
e-mail: widisusenoiriyanto@yahoo.co.id/ sarasdewiq@gmail.com