skip to main content

Impact Test Size and Type of Echinometra mathaei as Agent of Bioerosion on Reef Flat (Pengaruh Ukuran dan Tipe Echinometra mathaei pada Bioerosi Karang)

1Marine Science Master Degree Program, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University, Indonesia

2Jl. Prof. Soedarto, S.H. Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

3Faculty of , University of the Ryukyus, Nishihara, Okinawa, Japan 903-0213, Japan

4 Faculty of and Marine Science, Diponegoro University, Semarang, Indonesia. 50275, Indonesia

5 Central Laboratory of Research and Services (UPT-Lab Terpadu), Diponegoro University , Indonesia

View all affiliations
Published: 3 Jun 2014.

Citation Format:
Abstract

Bioerosi adalah aktivitas berbagai organisme yang menyebabkan terjadinya erosi dan kerusakan misalnya pada kalsium karbonat karang. Aktivitas ini merupakan faktor utama yang mempengaruhi morfologi terumbu karang. Bioerosi dipengaruhi oleh tiga variabel yakni jenis spesies, ukuran dan kelimpahan spesies tersebut. Tujuh puluh lima persen dari bioerosi disebabkan oleh landak laut. Perbedaan pada ukuran dan jenis landak laut memberikan dampak signifikan terhadap daerah yang terjadi bioerosi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran dan jenis landak laut E. mathaei (tipe A dan B) pada komposisi CaCO3 dalam isi usus dan tinja organisme tersebut sebagai agen bioersi. Landak laut yang digunakan diperoleh dari ekosistem karang di pantai Minatogawa, Okinawa-Jepang. Masing-masing tipe landak laut dibedakan berdasarkan ukuran ≥30 mm dan <30mm. Penelitian dilakukan dengan tiga ulangan. Pemeliharaan ini dilakukan di laboratorium dengan analisis komposisi CaCO3 pada tinja dan konten usus. Hasil penelitian membuktikan bahwa komposisi CaCO3 disebabkan karena aktivitas bioerosi harian dari E. mathaei. Landak laut dengan ukuran diameter ≥30 mm terbukti lebih aktif dibandingkan dengan diameter <30mm. Disamping itu landak laut tipe B lebih aktif dibandingkan tipe A dengan ukuran yang sama. Persentase CaCO3 dalam usus selama pemeliharaan di laboratorium adalah 73% dan sisa 27% berupa bahan organik dan anorganik. Bierosion harian E. mathaei tipe A ≥ 30 mm 166,70 mg.hari-1, tipe A <30 mm 77.78 mg.hari-1, tipe B ≥ 30 mm 126,30 mg.hari-1, tipe B <30 mm 116,17 mg.hari-1. Tingkat bioerosion harian E. mathaei dipengaruhi oleh jenis, spesies, kecepatan menggiling, dan ukuran landak laut.

Kata kunci: ukuran; Echinometra mathaei; bioerosi; karang

Bioerosion is an activity of various organisms such as erosion and destruction of coral calcium carbonate and become a major factor influencing coral reefs morphology. Bioerosion is influenced by three variables: type of species, size of species and abundance. Seventyfive percent of bioerosion caused by sea urchin. Differences on size and type of sea urchin gave a significant impact to the bioerosion area. This study aimed to examine the influence of the size and the type of sea urchin E. mathaei (type A and type B) on the composition of CaCO3 in the gut content and feces as bioersion agent on the reef flat in Minatogawa Coast, Okinawa-Japan. The organisms used were E. mathaei type A and type B with each type distinguished by size ≥ 30 mm and < 30 mm with three replications. The maintenance was carried out at laboratory for 3 days by observing analysis of the composition of CaCO3 on feces and gut content. It indicates that the composition of CaCO3 as daily bioerosion was caused by E. mathaei. The results showed E. mathaei with diameter ≥ 30 mm was more active than those with diameter of < 30mm and type B was more active than type A in each of the same size. Percentage of CaCO3 in the gut during maintenance in the laboratory was 73% and the other 27% consist of organic and inorganic materials. Daily bierosion E. mathaei type A ≥ 30 mm 166.70 mg.day-1 , type A < 30 mm 77.78 mg.day-1 , type B ≥ 30 mm 126.30 mg.day-1 , type B < 30 mm 116.17 mg.day-1. Daily bioerosion rate E. mathaei was influenced by the type, species, speed of grind, and the size of the sea urchin.

Keywords: size; Echinometra mathaei; bioerosion; reef flat
Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

  1. The sea urchin Centrostephanus tenuispinus (Clark, 1914) is an important bio-eroder on a high latitude (32° S) coral reef

    R. M. G. N. Thilakarathna, Mike van Keulen, John K. Keesing. Marine Biology, 169 (6), 2022. doi: 10.1007/s00227-022-04070-7
  2. Sea Urchins: Biology and Ecology

    Timothy R. McClanahan, Nyawira A. Muthiga. Developments in Aquaculture and Fisheries Science, 43 , 2020. doi: 10.1016/B978-0-12-819570-3.00028-7

Last update: 2024-12-27 04:49:54

No citation recorded.