1Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura, Indonesia
2Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Tanjungpura, Indonesia
3Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura, Indonesia
4 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL49643, author = {Evi Gusmayanti and Rossie Nusantara and Jajat Sudrajat}, title = {Fluktuasi Muka Air Tanah Lahan Pertanian Skala Kecil di Desa Penerima Program Restorasi Gambut Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {22}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {gambut; lahan pertanian skala kecil; piezometer; muka air tanah; sekat kanal}, abstract = {Muka air tanah merupakan salah satu indikator penting degradasi lahan gambut. Sesuai aturan pemerintah, pemanfaatan lahan gambut yang memiliki fungsi budidaya disyaratkan untuk menjaga muka air tanah maksimal 40 cm di bawah permukaan tanah. Dalam upaya untuk mengendalikan degradasi gambut, pemerintah melakukan program restorasi gambut yang salah satunya bertujuan untuk pembasahan gambut dengan membangun sekat-sekat kanal pada lokasi prioritas, termasuk di Kabupaten Kubu Raya. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran muka air tanah di dua lahan pertanian skala kecil milik masyarakat di Desa Madusari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Desa ini merupakan salah satu desa penerima program restorasi gambut berupa pembangunan sekat kanal. Terdapat dua plot pengukuran yang memiliki tipe sekat kanal yang berbeda, yaitu sekat kanal yang dibagun Dinas Pekerjaan Umum dan sekat kanal yang dibangun Badan Restorasi Gambut. Masing-masing plot terdiri dari enam titik pengukuran muka air tanah, yang mulai diukur sejak bulan Februari sampai Mei 2022. Muka air tanah diukur melalui sumur pantau (piezometer) yang terbuat dari pipa PVC berdiameter sebesar 5 cm yang dibenamkan ke dalam tanah. Selain muka air tanah, sifat fisik gambut yang diukur dalam kegiatan penelitian ini meliputi kedalaman gambut, bobot isi, berat jenis partikel, porositas, permeabilitas serta kadar air gravimetrik dan volumetrik. Data curah hujan diperoleh dari stasiun BMKG terdekat, yaitu Stasiun Supadio, Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan muka air tanah di sekitar sekat kanal bervariasi berdasarkan lokasi terhadap sekat kanal dan jarak dari kanal. Sampai jarak tertentu, sekat kanal dapat meningkatkan muka air tanah sehingga terbukti efektif dalam program pembasahan gambut}, pages = {20--27} doi = {10.14710/jil.22.1.20-27}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/49643} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-02 21:37:49
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.