skip to main content

Hubungan antara kerapatan indeks vegetasi NDVI dan curah hujan dengan sebaran habitat akuatik nyamuk Anopheles sp. di Distrik Muara Tami Kota Jayapura

Program Studi Geofisika, Universitas Cenderawasih, Indonesia

Received: 29 Jul 2024; Revised: 3 Mar 2025; Accepted: 26 Apr 2025; Available online: 25 May 2025; Published: 31 May 2025.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Peningkatan penularan malaria di daerah endemis sangat terkait dengan kondisi iklim, ketinggian tempat, peggunaan lahan, penutupan lahan, dan lingkungan akuatik sebagai habitat perkembangbiakan vektor malaria. Iklim dapat mengurangi maupun meningkatkan kepadatan populasi nyamuk Anopheles sp. Sementara itu faktor topografi, penutupan lahan dan penggunaan lahan mempengaruhi distribusi tempat perindukan nyamuk, kepadatan larva dan vektor. Setiap jenis nyamuk Anopheles sp. memiliki karakteristik habitat perkembangbiakan yang berbeda-beda dan spesifik pada setiap wilayah geografis. Penelitaian ini bertujuan untuk menentukan distribusi spasial habitat akuatik nyamuk Anopheles sp. berdasarkan kerapatan indeks vegetasi NDVI dan curah hujan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskripstif yang dinalisis secara kuantitatif menggunakan data sekunder citra satelit lansat 8 tahun 2023 dan data primer curah hujan serta titik koordinat habitat akuatik yang ditampilkan dalam tabel, grafik dan peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran habiat akuatik nyamuk Anopheles sp. di Distrik Muara Tami memilki hubungan linear posistif dengan indeks vegetasi NDVI dengan koefisien korelasi sebesar r=0,34. Sebaran habitat akuatik nyamuk Anopehes sp. dominan ditemukan pada daerah yang memiliki tutupan vegetasi jarang hingga sedang. Sementara itu, pada daerah yang tidak bervegatasi maupun daerah yang bervegetasi rapat sangat jarang terdapat habitat akuatik nyamuk Anopheles sp. Selain indeks vegetasi NDVI, curah hujan juga berhubungan linear dengan jumlah habitat akuatik nyamuk Anopheles sp. Koefisien korelasi antara jumlah curah hujan dasarian dengan habitat akuatik permanen sebesar r=-0,76 sedangkan pada habitat temporer sebesar r=-0,83. Adapun jumlah habitat akuatik permanen dipengaruhi oleh curah hujan sebesar 58% (R2=0,58) sedangkan jumlah habitat akuatik temporer dipengaruhi curah hujan dasarian sebesar 70% (R2=0,70).  

Fulltext View|Download
Keywords: indeks vegetasi, curah hujan, habitat akuatik, nyamuk anopheles sp, distribusi spasial

Article Metrics:

  1. Arsin, A.A. 2012. Malaria di Indonesia: Tinjauan aspek epidemologi. Makassar (ID). Masagena Press
  2. Asnifatima, A., (2017), Pola kecenderungan Spasial Kejadian Malaria (Studi kasus; Di kabupaten kepaulauan Selayar Tahun 2011-2013), HEARTY: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1), 1-12
  3. Conde M, Pareja PX, Orjuela LI, Ahumada ML, Durán S, Jara JA, et al. 2015. Larval habitat characteristics of the main malaria vectors in the most endemic regions of Colombia: Potential implications for larval control. Malaria Jornal. 14(1) 1–14
  4. Hakim, L., Ipa, M. 2007. Sistem Kewaspadaan Dini KLB Malaria Berdasarkan Curah Hujan, Kepadatan Vektor dan Kesakitan Malaria di Kabupaten Sukabumi. Media Litbang Kesehatan. XVII (2) 34–40
  5. Hidayati, F., Raharjo, M., Martini, M., Wahyuningsih, N. E., Setiani, O. 2023. Hubungan Kualitas Lingkungan dengan Kejadian Malaria (Wilayah Endemis Malaria, Lingkup Kerja Puskesmas Kaligesing, Kabupaten Purworejo Tahun 2022). Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 22(1) 21-27
  6. Hilma, S.I., Ardillah, Y., Sunarsih, E. 2023. Identifikasi spesies larva Anopheles pada genangan air: Survey habitat alami di Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 18 (2) 1-8
  7. Kazwaini, M dan Martini, S. 2015. Tempat perindukan vektor Anopheles dan Pengaruh Jarak Tempat Perindukan Vektor terhadap Kejadian Malaria pada
  8. Balita. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2 (2) 173-183
  9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2023. Laporan Kasus Malaria di Indonesia: Tahun 2012- 2022
  10. Kumar, B., Singh, N. and Dhiman, R.C. 2017. Impact of Rainfall on Larval Density of Malaria vectors in District Baghpat, Uttar Pradesh. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences. 8(4) 664
  11. Laumalay HM, Satoto TBT, Fuad A. 2019. Analisis Spasial Karakteristik Habitat Perkembangbiakan Anopheles Spp di Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat. Buletin Penelitian Kesehatan 47(3) 207–216
  12. Lopes, P., Lourenco, P., Seixas, J., Sousa, C., Novo, T., Rodrigues, J., Almeida A.P.G. 2005. Modelling patterns of mosquito density based on remote sensing images. Proceedings of the Second International Conference and Exhibition on Geographic Information. Estoril, Portugal. 251-258
  13. Mardiana, Permatasari, D. 2014. Insiden Malaria dan Pola Iklim di Kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Sumba Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia Tahun 2005-2009. Jurnal Ekologi Kesehatan. 13(1) 59–70
  14. Mulyawati, A., Sukesi, T.W., Mulasari, S.A., Setiawan, D., Yuliani, Y., Patmasari, Y., Girsang, T.A., Damayanti, I.L. 2022. Analisis Situasi Luas Wilayah Reseptif Malaria di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2021. Sanitasi: Jurnal Keshatan Lingkungan. 15(1) 47-60
  15. Nababan, R, dan Sitti R.U. 2018. Faktor Lingkungan dan Malaria yang Memengaruhi Kasus Malaria di Daerah Endemis Tertinggi di Jawa Tengah: Analisis Sistem Informasi Geografis. Berita Kedokteran Masyarakat vol. 34(1):11-18. doi: 10.22146/bkm.26941
  16. Naswir, N., Nurhayati, N., Syukur, M., Saleh, M, (2024), Dinamika Habitat dan Aktivitas Nyamuk Anopheles Selama Musim Kemarau di Desa Inalipue Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, HIGIENE Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(3), 103-110
  17. Naswir, N., Hamzah, E., Syukur, M., & Saleh, M. (2024). Survey of Malaria Vectors in the Rainy Season in Inalipue Village, Wajo District, South Sulawesi. Sociality: Journal of Public Health Service, 3(2), 113-121
  18. Ndiki H, Adu AA, Limbu R. 2020. Survei Jentik Nyamuk Anopheles di Desa Maukeli Kecamatan Mauponggo. Media Kesehatan Masyarakat. 2(1) 10–7
  19. Nugraheni, IL., Usman, M., Sutarto. (2023). Pemetaan Persebaran Penyakit Malaria di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran Provinsi lampung. Spaisal: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi. 23 (1) 85-94
  20. Pahlepi, RI., Santoso, Taviv, Y., Riandi, MU., Febriyanto, Mahdalena, V., Permadi, IGW., Komaria, RH., Asyati, D., Setiawan, A., Emawati, Anggraini. 2023. Bionomik Anopheles spp. di Kecamatan Sindang Beliti Ulu Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu Tahun 2021. ASPIRATOR: Journal of Vector-Borne Diseases Studies. 14(2) 133–144
  21. Ronaldo dan Zakianis. 2023. Hubungan Antara Nilai Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) Dengan Indsiden Malari: Tinjauan Sistematik dan Meta-Analisis. Jurnal Kesehatan Tambusai 4 (2) 2358-2368
  22. Tulak, N., Handoko, H., Hidayati, R., Hadi, U.K., Hakim, L. (2018). Karakteristik dan Distribusi Spasial Habitat Positif Larva Nyamuk Anopheles spp. Berdasarkan Curah Hujan. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 14(3) 285-296
  23. Yunicho. 2020. Spasial Kasus Malaria Dan Sebaran Spesies Larva Anopheles di Wilayah Endemis Malaria Kabupaten Bulukumba. Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1) 1-10
  24. Zhou, G., Minakawa, N., Githeko A.K., Yan, G. 2004. Association between Climate Variability and Malaria Epidemics in the East African Highlands. Proc Natl Acad Sci. 101(8):2375-2380

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-03 01:29:07

No citation recorded.