BibTex Citation Data :
@article{KAJIANSASTRA2917, author = {Sukarjo Waluyo}, title = {NOKTAH HITAM AGAMA DALAM CERPEN ”MADAM BAPTISTE”: Sebuah Tinjauan Sosiologis}, journal = {KAJIAN SASTRA}, volume = {35}, number = {1}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Karya sastra dapat dilihat dari segi sosiologi dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Pendekatan sosiologi sastra adalah salah satu pendekatan sastra yang mengkhususkan diri dalam menelaah karya sastra dengan mempertimbangkan segi-segi sosial kemasyarakatan. Cerpen “Madam Baptiste” karya Guy de Maupassant menarik untuk diteliti sebab menceritakan bagaimana agama menanggapi masalah-masalah sosial dan kemasyarakatan. Semua pemeluk agama percaya bahwa agama berfungsi untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Agama adalah berisi aturan-aturan yang mestinya menjamin tata kehidupan masyarakat yang adil bagi umat manusia, terlebih bagi pemeluknya sendiri. Namun, bagi pemeluknya sendiri, melalui kaum rohaniwan, agama seringkali melakukan deskriminasi dalam melayani kebutuhan sosial masyarakatnya. Padahal kaum rohaniwan seharusnya menjadi penyelesai masalah-masalah sosial yang ada. Key words: sosiologi sastra, agama, diskriminasi, rohaniwan http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kajiansastra/editor/submission/2917 }, pages = {44--54} url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kajiansastra/article/view/2917} }
Refworks Citation Data :
Karya sastra dapat dilihat dari segi sosiologi dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Pendekatan sosiologi sastra adalah salah satu pendekatan sastra yang mengkhususkan diri dalam menelaah karya sastra dengan mempertimbangkan segi-segi sosial kemasyarakatan. Cerpen “Madam Baptiste” karya Guy de Maupassant menarik untuk diteliti sebab menceritakan bagaimana agama menanggapi masalah-masalah sosial dan kemasyarakatan. Semua pemeluk agama percaya bahwa agama berfungsi untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Agama adalah berisi aturan-aturan yang mestinya menjamin tata kehidupan masyarakat yang adil bagi umat manusia, terlebih bagi pemeluknya sendiri. Namun, bagi pemeluknya sendiri, melalui kaum rohaniwan, agama seringkali melakukan deskriminasi dalam melayani kebutuhan sosial masyarakatnya. Padahal kaum rohaniwan seharusnya menjadi penyelesai masalah-masalah sosial yang ada.
Key words: sosiologi sastra, agama, diskriminasi, rohaniwan
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kajiansastra/editor/submission/2917
Last update:
Last update: 2024-12-26 18:02:36