skip to main content

Pelaksanaan Patient Safety Aspek Tujuh Langkah berdasarkan Peran Komite Medik di Rumah Sakit Islam Nahlahatul Ulama Demak

*Sulianti Rosianna Sihotang  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2019 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Tugas Komite Medik adalah melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis melalui pembentukan sub komite-sub komite. Peran Komite Medik terhadap pelaksanaan patient safety di RSI. NU Demak belum terlaksana dengan baik. Keberadaan Komite Medik belum mempunyai peran yang berpengaruh terhadap pelaksanaan patient safety. Dari uraian di atas maka perlu dilakukan analisis peran Komite Medik dalam pelaksanaan patient safety aspek tujuh langkah menuju keselamatan pasien di Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama Demak.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Informan utama pada penelitian ini adalah sekretaris Komite Medik, dokter spesialis bedah serta dokter umum, dan Informan triangulasi yaitu direktur, ketua Komite Medik, dan Komite Mutu Keselamatan dan Kinerja. Analisis data dilakukan dengan metode content analysis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan Komite Medik di RSI. NU Demak masih belum berperan secara aktif karena implementor belum memahami sepenuhnya tentang manajemen pelakasanaan tujuh langkah menuju keselamatan pasien. Aspek komunikasi terkait sosialisasi sudah baik sedangkan aspek komunikasi dalam tim pelaksanan masih kurang. Jumlah sumber daya manusia dan sarana prasarana masih kurang. Aspek disposisi menunjukkan bahwa sikap petugas masih kurang dan masih ada yang belum memiliki komitmen tinggi. Aspek birokrasi masih kurang. Standar Prosedur Operasional khusus untuk melaksanakan tujuh langkah menuju keselamatan pasien belum ada, hanya ada di tiap-tiap bagian yang dianggap menjadi dasar.

Fulltext View|Download
Keywords: Komite Medik; Patient Safety

Article Metrics:

  1. Djoko Wiyono. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan,Teori, Strategi dan Aplikasi Vol.2. Surabaya: Airlangga University Press; 2000
  2. Depkes RI, Permenkes nomor 755/Menkes/Per/IV/2011
  3. Sony, Y. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. Jakata: PT. Gramedia Pustaka Utama: 2004
  4. Utarini, A. Mutu Pelayanan Kesehatan di Indonesia : Sistem Regulasi Responsif. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada: 2011
  5. Ede S.D, Amal Chalik. Administrasi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Press: 2016
  6. Moore, M. H. Break-Through Innovations and Continous Improvement: Two Different Models of Innovative Processes in the Public Sector. Public Money and Management, 25,43-50: 2005
  7. Kusnandi, Dadang. The Influence of Policy Implementation from the Changeof Institutional Status Toward Quality of Patient in Hospital. International Jounal of Scientific & Technology Research, Vol.4: 2015
  8. Subarsono, AG. Analasis Kebijakan Publik : Konsep, Teori & Aplikasi. Jakarta: Pustaka Pelajar: 2009
  9. Satrianegara, M. F. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan : Teori dan Aplikasi dalam Pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit. Jakarta: Salemba Medika: 2014

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-24 10:05:16

No citation recorded.